Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri daun majemuk dan jenis-jenisnya berdasarkan susunan anak daun. Terdapat empat jenis utama daun majemuk yaitu menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran. Daun majemuk menyirip dibedakan lebih lanjut berdasarkan jumlah dan susunan anak daun serta letaknya pada cabang. Sedangkan daun majemuk menjari dibedakan berdasarkan
Dokumen tersebut membahas tentang herbarium, yang didefinisikan sebagai koleksi spesimen tumbuhan yang dikeringkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Ia membahas tentang fungsi dan manfaat herbarium, serta beberapa institusi herbarium internasional terkemuka seperti Missouri Botanical Garden dan Herbarium Bogoriense.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep spesies biologis menurut Mayr dan mekanisme spesiasi. Konsep spesies biologis mendefinisikan spesies sebagai kelompok populasi yang anggotanya dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil. Ada empat mekanisme spesiasi yaitu alopatrik, simpatrik, peripatrik dan parapatrik. Spesiasi alopatrik terjadi melalui isolasi geografis sedangkan spesiasi simpatrik terjadi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri daun majemuk dan jenis-jenisnya berdasarkan susunan anak daun. Terdapat empat jenis utama daun majemuk yaitu menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran. Daun majemuk menyirip dibedakan lebih lanjut berdasarkan jumlah dan susunan anak daun serta letaknya pada cabang. Sedangkan daun majemuk menjari dibedakan berdasarkan
Dokumen tersebut membahas tentang herbarium, yang didefinisikan sebagai koleksi spesimen tumbuhan yang dikeringkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Ia membahas tentang fungsi dan manfaat herbarium, serta beberapa institusi herbarium internasional terkemuka seperti Missouri Botanical Garden dan Herbarium Bogoriense.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep spesies biologis menurut Mayr dan mekanisme spesiasi. Konsep spesies biologis mendefinisikan spesies sebagai kelompok populasi yang anggotanya dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil. Ada empat mekanisme spesiasi yaitu alopatrik, simpatrik, peripatrik dan parapatrik. Spesiasi alopatrik terjadi melalui isolasi geografis sedangkan spesiasi simpatrik terjadi
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Β
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Hormon tumbuhan berperan dalam berbagai proses fisiologis tanaman melalui regulasi ekspresi gen. Jenis hormon tumbuhan utama meliputi auksin, sitokinin, giberelin, etilena, asam absisat, dan lainnya, yang masing-masing memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Β
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Dokumen tersebut membahas tentang bunga majemuk dan bagian-bagiannya. Bunga majemuk dibedakan menjadi tak berbatas dan berbatas, dan masing-masing memiliki beberapa bentuk seperti malai, payung, dan sekerup. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian pada bunga majemuk seperti ibu tangkai, tangkai bunga, kelopak, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang dua ordo dalam kelas Dicotyledoneae yaitu Ordo Centrospermae (Caryophilales) dan Ordo Ranales (Ranunculales/Polycarpiceae). Ordo Centrospermae mencakup familia Amaranthaceae dan Nyctaginaceae, sedangkan Ordo Ranales mencakup familia Nymphaceae, Magnoliaceae, dan Annonaceae.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi nutrisi, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya. Interaksi berbagai faktor tersebut menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang jahe, mulai dari latar belakang, tujuan, metode penulisan, tinjauan pustaka tentang klasifikasi, deskripsi tanaman jahe, pembahasan kandungan zat kimia jahe termasuk metabolit primer dan sekunder, serta daftar pustaka.
Dokumen tersebut membahas tentang transfer kalor yang terjadi dalam 3 bentuk yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Transfer kalor penting dalam kehidupan sehari-hari seperti merebus air, memanaskan panci, dan pemanasan ruangan. Transfer kalor juga bermanfaat dalam bidang pertanian seperti sistem irigasi dan pengeringan hasil pertanian.
Anatomi dan morfologi tumbuhan membahas struktur tubuh tanaman yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi, sedangkan batang dan daun berperan dalam proses fotosintesis.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Β
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Hormon tumbuhan berperan dalam berbagai proses fisiologis tanaman melalui regulasi ekspresi gen. Jenis hormon tumbuhan utama meliputi auksin, sitokinin, giberelin, etilena, asam absisat, dan lainnya, yang masing-masing memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Β
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Dokumen tersebut membahas tentang bunga majemuk dan bagian-bagiannya. Bunga majemuk dibedakan menjadi tak berbatas dan berbatas, dan masing-masing memiliki beberapa bentuk seperti malai, payung, dan sekerup. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian pada bunga majemuk seperti ibu tangkai, tangkai bunga, kelopak, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang dua ordo dalam kelas Dicotyledoneae yaitu Ordo Centrospermae (Caryophilales) dan Ordo Ranales (Ranunculales/Polycarpiceae). Ordo Centrospermae mencakup familia Amaranthaceae dan Nyctaginaceae, sedangkan Ordo Ranales mencakup familia Nymphaceae, Magnoliaceae, dan Annonaceae.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi nutrisi, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya. Interaksi berbagai faktor tersebut menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang jahe, mulai dari latar belakang, tujuan, metode penulisan, tinjauan pustaka tentang klasifikasi, deskripsi tanaman jahe, pembahasan kandungan zat kimia jahe termasuk metabolit primer dan sekunder, serta daftar pustaka.
Dokumen tersebut membahas tentang transfer kalor yang terjadi dalam 3 bentuk yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Transfer kalor penting dalam kehidupan sehari-hari seperti merebus air, memanaskan panci, dan pemanasan ruangan. Transfer kalor juga bermanfaat dalam bidang pertanian seperti sistem irigasi dan pengeringan hasil pertanian.
Anatomi dan morfologi tumbuhan membahas struktur tubuh tanaman yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi, sedangkan batang dan daun berperan dalam proses fotosintesis.
Laporan ini membahas teori peluang dengan menggunakan percobaan menggunakan mata uang logam, dadu, dan kartu bridge. Laporan ini menjelaskan ruang sampel, kejadian, dan perhitungan peluang dari hasil percobaan tersebut.
Distribusi Probabilitas Diskrit Dan KontinuIrmaya Yukha
Β
Laporan ini membahas distribusi probabilitas diskrit dan kontinu seperti distribusi binomial, hipergeometrik, poisson, dan normal. Laporan ini menganalisis perbandingan parameter dan bentuk kurva hasil data dengan teori distribusi probabilitas tersebut."
Laporan ini membahas tentang estimasi parameter statistik seperti estimasi mean, proporsi, dan varians pada satu dan dua populasi. Metode yang digunakan adalah mengambil sampel dari data yang sudah diketahui distribusinya dan kemudian mengestimasi parameter-parameter tersebut serta membandingkannya dengan hasil teoritis.
Ukuran pemusatan adalah ukuran yang menunjukkan pusat dari segugus data yang telah diurutkan. Beberapa ukuran pemusatan penting adalah rata-rata, median, dan modus. Ukuran ini berguna untuk membandingkan dua populasi atau contoh karena sulit membandingkan setiap anggota secara individu.
Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik yang dalam konsentrasi rendah (<1nM) dapat mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terdapat lima jenis utama zat pengatur tumbuh pada tanaman yaitu auksin, sitokinin, giberalin, asam absisat, dan etilen, yang memiliki berbagai fungsi seperti mempengaruhi pertumbuhan akar dan batang, mempengaruhi pematangan bu
Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik yang dalam konsentrasi rendah (<1nM) dapat mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terdapat lima jenis utama zat pengatur tumbuh pada tanaman yaitu auksin, sitokinin, giberalin, asam absisat, dan etilen, yang memiliki berbagai fungsi seperti mempengaruhi pertumbuhan akar dan batang, pembungaan, pematangan bu
Faktor internal dan eksternal mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi. Kedua faktor tersebut berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Terdapat tiga fase pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu fase pembelahan sel, pembesaran sel, dan pematangan sel. Dokumen juga menjelaskan proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder pada tumbuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain genetik, hormon, air, mineral, suhu, dan c
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk definisi pertumbuhan, diferensiasi, dan perkembangan. Juga dibahas tentang pola pertumbuhan determinate dan indeterminate, serta monokarpik dan polikarpik. Dibahas pula peran hormon dan enzim dalam pertumbuhan sel, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti cahaya dan temperatur.
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanrradityaaa
Β
BAB 1 membahas pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume secara irreversible, sedangkan perkembahan adalah terspesialisasinya sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Pertumbuhan tumbuhan terjadi karena pembelahan sel di meristem dan pertambahan komponen seluler. Pertumbuhan dipengaruhi faktor dalam seperti hormon dan gen, serta faktor luar seperti makanan, air, suhu, dan c
Hormon dan faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Beberapa hormon penting adalah auksin, gibberelin, etilen dan sitokinin yang memengaruhi proses seperti pemanjangan sel, pematangan buah, dan pertumbuhan tunas. Faktor lingkungan seperti cahaya, nutrisi, suhu dan kelembaban juga berperan dalam proses tersebut.
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinFarida Aryanti
Β
Hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka adalah hormon asam traumalin. Jaringan akan membentuk kalus pada bagian yang rusak untuk memperbaiki luka.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti gen dan hormon mempengaruhi morfologi dan pertumbuhan tumbuhan, sedangkan faktor eksternal seperti cahaya, udara, tanah, dan zat hara mendukung pertumbuhan. Terdapat dua jenis pertumbuhan pada tumbuhan yaitu primer dan sekunder yang melibatkan pembelahan dan pembesaran sel.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar, perbedaan pertumbuhan dan perkembangan, auksanometer, struktur biji, proses perkecambahan biji, jenis pertumbuhan, teori titik tumbuh, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, jenis dan fungsi fitohormon, dan beberapa istilah terkait tumbuhan.
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhangreycats_media
Β
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hormon, vitamin, dan kondisi lingkungan seperti air, suhu, dan oksigen.
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmuAndi Hafiidh
Β
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hormon, vitamin, dan kondisi lingkungan seperti air, suhu, dan oksigen.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, jenis-jenis perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan seperti faktor lingkungan, keadaan biji, dan hormon tumbuh.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Β
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP βCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)β akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel β BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info iniπ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Β
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Β
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. BIOLOGI
SISTEM KONTROL PADA TUMBUHAN
Oleh :
NURINA HAYU 1311100057
ITA RAKHMAWATI 1311100058
ALOYSIUS AUDI 1311100059
ACHMAD ZULFIKAR 1311100065
ARRIFA ARIANI 1311100066
KARTIKA NUR ANISA 1311100067
IRMAYA FATWA 1311100068
Jurusan Statistika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2011
2. Sistem Kontrol Pada Tumbuhan
Sistem control pada tumbuhan adalah adaptasi yang berevolusi dari waktu ke
waktu dalam menanggapi interaksi dengan lingkungan mereka. Sistem control pada
tumbuhan itu pada dasarnya di pengaruhi oleh factor luar dan factor dalam. Jika pengaruh
luar dan pengaruh dalam baik maka bisa dikatakan control pada tumbuhan juga akan berjalan
dengan baik.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor keturunan (hereditas), enzim dan hormon,
Sedangkan faktor eksternal melipui makanan, intensitas cahaya, kecukupan air, suhu dan
kelembaban. Faktor internal dan eksternal mengontrol pola pertumbuhan dan perkembangan
antara lain melalui pengendalian aktivitas internal. Aktivitas internal tersebut berupa proses
fotosintesis, respirasi, sintensis protein, sintesis klorofil, tekanan osmosis dan mitosis.
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.
Faktor eksternal
1.Makanan
Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis berbagai
komponen sel. Nutrient yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air,
tetapi juga unsur-unsur lainnya.Karbon dioksida diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan
mineral diserap oleh akar.
2.Air
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang sangat
dibutuhkan tumbuhan.Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi
enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji.Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.
3.Suhu
Pada umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum.Suhu paling rendah yang masih
memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu paling
tinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maksimum.
4. Kelembaban
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan.Tanah dan
udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan.Kondisi lembap menyebabkan
banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.Kondisi tersebut
3. mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel. Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai
ukuran maksimum sehingga tumbuhan bertambah besar.
5. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu
sama pada setiap tumbuhan. Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu..Hal
tersebut ada hubungannya dengan aktivitas hormone fitokrom dalam tumbuhan.
Faktor internal
1. Gen
Proses perkecambahan diawali dengan penyerapan air (imbisisi). Masuknya air selain
berfungsi melarutkan cadangan makanan yang terdapat di bagian keping lembaga, juga
menginduksi aktivitas enzim hidrolitik. Aktivitas enzim hidrolitik dikendalikan oleh gen-gen
yang bertanggung jawab untuk hal tersebut.
a. Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi
kimia dalam tubuh makhluk hidup. Enzim bekerja pada suhu, substrat, dan PH
tertentu. Tumbuhan melakukan pengaturan kerja enzim sendiri supaya suatu senyawa
yang dihasilkan tidak terus menerus dibentuk. Pengaturan tersebut dilakukan oleh
pembentukan zat yang bersifat inhibitor. Hal ini merupakan suatu sistem untuk
memelihara keseimbangan fisiologis dalam tubuhnya perbedaan jenis gen
menyebabkan terjadinya perbedaan respon pertumbuhan terhadap kondisi lingkungn
yang sama.
b. Zat Pengatur Tumbuh (Hormon Tumbuh)
Secara umum, hormon mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
dengan cara mempengaruhi pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi sel. Beberapa
hormon juga memperantarai respons fisiologis jangka pendek tumbuhan terhadap
stimulus lingkungan.
Berikut merupakan contoh-contoh hormon yang terdapat pada tumbuhan:
HORMON TEMPAT PRODUKSI FUNGSI UTAMA
ATAU LETAK HORMON
DALAM TUMBUHAN
Auksin (misal: IAA) Embrio biji, meristem tunas ο· Merangsang pemanjangan
apikal dan daun daun muda batang
ο· Pertumbuhan, diferensiasi,
4. percabangan akar
ο· Perkembangan buah
ο· Dominansi apikal
ο· Fototropisme dan
gravitropisme
Sitokinin (misal: zeatin) Disintesis dalam akar dan ο· Mempengaruhi
diangkut ke orgam lain pertumbuhan dan
diferensiasi akar
ο· Merangsang pembelahan
dan pertumbuhan sel
ο· Merangsang
perkecambahan
ο· Menunda senesens
Giberelin (misal: GA3) Meristem tunas apikal dan ο· Mempercepat
akar, daun muda, embrio perkecambahan biji dan
kuncup tunas
ο· Pemanjangan batang dan
pertumbuhan daun
ο· Merangsang perbungaan
dan perkembangan buah
ο· Mempengaruhi
pertumbuhan dan
diferensiasi akar
Asam absisat Daun, akar, batang, buah ο· Menghambat pertumbuhan
hijau ο· Menutup stomata selama
kekurangan air
ο· Menghambat pemutusan
dormansi
Etilen Jaringan buah yang sedang ο· Mempercepat pematangan
matang, buku matang, daun buah
dan bunga yang menua ο· Menghambat beberapa
pengaruh auksin
5. ο· Mempercepat atau
menghambat pertumbuhan
dan perkembangan akar,
daun, dan bunga
tergantung spesies.
Dinding sel ο· Memicu respon pertahanan
Oligosakarin (misal: terhadap patogen
oligogalakturonida) ο· Mengatur pertumbuhan
ο· Diferensiasi sel
ο· Perbungaan
Brasinostreroid (misal: Biji, buah , tunas, daun, dan Diperlukan untuk
brassinolida) tunas bunga pertumbuhan dan
perkembangan normal
1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol
dan derivat-derivatnya. Pertama kali auksin ditemukan
pada ujung koleoptil kecambah Avena sativa. Pusat
pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung
tumbuhan). Jika terkena sinar matahari, auksin akan
berubah menjadi senyawa yang menghambat Gambar 2.1 auksin
pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah
datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih
cepat daripada bagian yang terkena cahaya.
Fungsi auksin, yaitu:
a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
6. d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2. Gibberellin
Fungsi gibberellin, yaitu:
a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
Pemanjangan Batang. Akar dan daun muda merupakan tempat utama
produksi giberelin. Giberelin merangsang pertumbuhan pada daun dan batang, akan
tetapi sedikit pengaruhnya pada pertumbuhan akar. Pada batang, giberelin merangsang
pemanjangan sel dan pembelahan sel. Pada batang yang sedang tumbuh, giberelin dan
auksin harus bekerja sama secara sinergis dengan mekanisme yang masih belum
dipahami.
Pertumbuhan Buah. Perkembangan buah adalah kasus lain dimana kita dapat
mengamati kontrol auksin dan giberelin. Pada beberapa tumbuhan, kedua hormon itu
harus ada supaya dapat berbuah.
Perkecambahan. Banyak benih memiliki giberelin dalam konsentrasi tinggi,
khususnya pada embrio. Setelah air diimbibisi, pembebasan giberelin dari embrio
akan memberikan sinyal pada biji untuk mengakhiri mada dormansi dan berkecambah.
3. Sitokinin
merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
Fungsi sitokinin yaitu:
a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu
rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan
protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
Kontrol dominansi apical
ο Auksin dari tunas terminal menekan tunas aksilar, sehingga cabang lateral terhambat.
7. ο Sitokinin dari akar akan memicu tunas aksilar sehingga cabang lateral berkembang.
ο Untuk akar β auksin memacu perkembangan akar.
ο Sitokinin meghambat pertumbuhan akar.
4. Asam Absisat
merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam
bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel
bersama-sama.
Fungsi asam absisat, yaitu:
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
5. Gas etilen
Etilen berbeda dengan hormon tumbuhan lainnya sebab etilen berwujud gas. Etilen
berdifusi ke dalam tumbuhan melalui ruangan udara di antara sel-sel. Etilen yang terlarut
dapat masuk dari satu sel ke sel lain melalui simplas. Pada beberapa kasus, etilen
bertindak dalam penghambatan yang dulu dianggap disebabkan oleh auksin, sekarang
diyakini disebabkan oleh auksin, sekarang diyakini disebabkan oleh sintesis etilen yang
diinduksi oleh konsentrasi auksin yang tinggi. Selain perannya sebagai inhibitor
pertumbuhan, etilen juga dikaitkan dengan berbagai proses penuaan pada tumbuhan.
Senesens pada Tumbuhan. Senesens atau penuaan adalah perkembangan dari
perubahan yang tidak dapat berbalik arah yang akhirnya menuju kematian. Etilen
kemunginan memiliki fungsi penting dalam semua kasus senesens ini, akan tetapu pada
proses penuaan yang telah banyak dipelajari, yang dipengaruhi hormon adalah
pematangan buah dan pengguguran daun.
Pematangan Buah. Beberapa perubahan struktur dan metabolisme menyertai
pematangan ovarium menjadi buah. Di antara perubahan ini, termasuk juga perombakan
dinding sel yang melunakkan buah dan penurunan kandungan klorofil yang
menyebabkan buah kehilangan warna kehijauan. Etilen memicu dan mempercepat
perubahan tersebut. Suatu reaksi yang berhubungan terjadi selama pematangan, karena
etilen memicu senesens, dan sel yang menua kemudian membebaskan lebih banyak
etilen. Karena etilen adalah gas, maka sinyal untuk pematangan menyebar dari buah satu
ke buah yang lain.
8. Absisi daun. Kehilangan daun setiap musim gugur merupakan suatu adaptasi
pohon untuk menjada agar dirinya tidak mengalami kekeringan selama musim dingin
karena akar tidak dapat menyerap air dari tanah yang membeku.
6. Kalin
merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
7. Asam Traumalin
Bila tumbuhan terluka, luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan itu disebut
restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam
traumalat).
Jalur Transduksi Sinyal menghubungkan respin seluler dengan sinyal hormonal
tumbuhan serta stimulus tumbuhan
Tranduksi sinyal adalah proses perubahan bentuk sinyal yang berurutan, dari sinyal
ekstraseluler sampai respon dalam komunikasi antar sel.
Tahap secara umum
transduksi sinyal oleh antar sel melalui tahap sebagai berikut:
1. Sintesis
2. Pelepasan molekul signaling (ligand) oleh sel signaling
3. Transport signaling ke sel target
9. 4. Terjadi ikatan antara signaling tadi dengan reseptor membentuk kompleks ligand-reseptor.
5. Reseptor yg teraktivasi akan menyebabkan 1 / lebih transduksi sinyal intraselular
6. Perubahan spesifik pada fungsi, metabolisme dan perkembangan sel
7. Removal of the signal
B. GERAK PADA TUMBUHAN SEBAGAI MODEL UNTUK KAJIAN
SISTEM KONTROL
Tumbuhan peka terhadap rangsang sentuhan / mekanik, cahaya, air, suhu, gravitasi, dan
zat kimia. Gerak tumbuhan yang merupakan reaksi terhadap faktor lingkungan / faktor luar
disebut gerak etionom. Sedang gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi faktor dari luar
disebut gerak endonom / autosom / spontan.
Gerak Tropisme
Gerak Tropisme adalah gerak tumbuh bagian tubuh tumbuhan. Gerak tumbuh ini
dapat mendekati/menjauhi sumber rangsang. Jika gerakannya mendekati sumber rangsang
disebut tropisme positif, dan sebaliknya. Gerak tropisme dibagi menjadi 7, yaitu :
a. Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan mendekati / menjauhi cahaya matahari.
Fototropisme positif (mendekati arah sinar) diperlihatkan oleh pertumbuhan tunas-tunas
daun/batang, sedangkan fototropisme negatif (menjauhi arah sinar) diperlihatkan oleh gerak
tumbuh akar.
10. b.Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan mendekati/menjauhi arah gaya gravotasi
bumi. Geotropisme yang mendekati gaya gravitasi bumi (+), contohnya gerak tumbuh akar.
Geotropisme yang menjauhi gaya gravitasi bumi (-), contohnya gerak tumbuh batang.
c. Tigmotropisme / Haptotropisme
Tigmotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena ada rangsang berupa sentuhan /
singgungan. Contoh Tigmotropisme : gerak sulur yang melilit pada tumbuhan anggota familia
cucurbitaceae, anggur, dan beberapa leguminosae.
d. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsang yang berupa zat / bahan
kimia.
Contoh-contoh Kemotropisme :
Gerak tumbuh akar menuju ke daerah-daerah yang banyak mengandung unsur-unsur hara.
11. Gerak berbeloknya ujung akar menjauhi besi yang berkarat didalam tanah.
e. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena ada rangsang berupa air. Contoh :
gerak tumbuh akar yang menuju ke daerah yang lebih banyak mengandung air.
f. Reotropisme
Reotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsang berupa arus air
contohnya : gerak tumbuhan air yang tumbuh searah dengan arus air pada sungai-sungai yang
berarus deras.
g. Termotropisme
Termotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsng berupa panas. Bagian
tubuh tumbuhan dapat bergerak mendekati/menjauhi panas.
Pergerakan turgor
Adalah respons tumbuhan yang relative cepat dan dapat berbalik arah. Ketika sel
membutuhkan air, meningkatkan turgor dan akibatnya juga tekanan yang diberikan pada
dinding-dindingnya: sel meningkat dalam ukuran karena elastisitas tertentu dari dinding-
dindingnya.. Jika tekanan mereka meningkat secara bersamaan dan dengan cara yang sama,
maka ketegangan yang cukup besar dalam hasil jaringan yang dapat mengakibatkan
deformasi jaringan itu. Seperti deformasi dapat menjadi penyebab pergeseran spasial seluruh
bagian tanaman. Kadang-kadang sel-sel berpartisipasi dalam gerakan yang dikelilingi oleh
dinding sel yang berbeda ukuran, sehingga tekanan menyebar ke arah tertentu. Para penjaga
gerakan sel di dalam epidermis adalah contoh utama. Gerakan turgor yang reversibel hanya
jika tekanan osmotik dalam sel dapat menurun kembali setelah beberapa waktu. Perubahan
tersebut dapat diamati di beberapa sendi tangkai daun yang menyebabkan sirkadian
mengangkat dan menurunkan daun.
C. Kontrol respon harian dan musiman
a. Jam biologis mengatur irama sirkadian pada tumbuhan dan eukariota lain
Suatu siklus fisiologis dengan frekuensi sekitar 24 jam disebut irama sirkadian.. Apakah
irama ini benar-benar diatur oleh semua jam internal atau mereka hanya respon harian terhadap
siklus lingkungan seperti rotasi bumi. Irama sirkadian bertahan, bahkan ketika organism itu
dilindungi dari petunjuk lingkungan penyebabnya seperti ada tanaman buncis. Hasil penelitian
sejauh ini mengungkapkan bahwa osilator untuk irama sirkadian adalah endogenus atau
internal. Jam ini diatur pada periode 24 jam yang tepat melalui sinyal harian dari lingkungan.
12. Jika suatu organisme dipertahankan pada lingkungan yang konstan, maka sirkadiannya
menyimpang dari periode 24 jam sehingga bisa lebih atau berkurang.
b. Fotoperiodisme menyelaraskan banyak respon tumbuhan terhadap perubahan musim
Salah satu petunjuk paling awal tumbuhan mendeteksi perkembangan musim berawal dari
varietas muatan pada tanaman tembakau. Varietas ini tumbuh luar biasa, namun gagal berbunga
selama musim panas. Setelah mencoba menginduksi suhu, kelembaban dan nutrisi. Varitas ini
akhirnya berbunga dalam rumah kaca bulan desember. Penelitinya mempelajari bahwa
pemendekan siang da malam hari lah yang meragsang varietas ini berbunga. Varietas ini
dianamkan Maryland Mammoth.
D. Fitokrom
Adalah reseptor cahaya, suatu pigmen yang digunakan oleh tumbuhan untuk mencerap
(mendeteksi) cahaya. Sebagai sensor, ia terangsang oleh cahaya merah dan infra merah.
Tumbuhan menggunakan fitokrom untuk mengatur beberapa aspek fisiologi adaptasi terhadap
lingkungan, seperti fotoperiodisme (pengaturan saat berbunga pada tumbuhan),
perkecambahan, pemanjangan dan pertumbuhan kecambah (khususnya pada dikotil),
morfologi daun, pemanjangan ruas batang, serta pembuatan (sintesis) klorofil. Secara struktur
kimia, bagian sensor fitokrom adalah suatu kromofor dari kelompok bilin (jadi disebut
fitokromobilin), yang masih sekeluarga dengan klorofil atau hemoglobin. Kromofor ini
dilindungi atau diikat oleh apoprotein, yang juga berpengaruh terhadap kinerja bagian
sensor.Kromofor dan apoprotein inilah yang bersama-sama disebut sebagai fitokrom.
Fitokrom juga berarti hormodiner yang berarti bahwa
masing-masing molekul terdiri atas dua protein identik
yang menyatu membentuk satu molekul fungsional.
Masing- masing protein ini memiliki dua domain satu
berfungsi sebagai fotoreseptor terikat secara kovalen
dengan satu pigmen non protein, kromofor. Domain lain menyatukan protein tersebut pada
pasangan identiknya pada dimer tersebut, dan domain ini juga memiliki aktivitas protein
kinanse ( protein regulator yang mengangktifkan atau menghambat protein lain dengan cara
memfosforilasi protein tersebut. Struktur molekul fitokrom menunjukkan bahwa domain
fotoreseptornya berinteraksi dengan domain kinasenya untuk menghubungkan penerapan
cahaya pada respons selular yang dipicu oleh kinanse tersebut.
13. E. Respons Tumbuhan terhadap Cekaman Lingkungan
Fluktuasi lingkungan setiap hari menantang kehidupan tumbuhan. Kadang-kadang ,
faktor dalam lingkungan berubah cukup drastis sehingga membuat tumbuhan menjadi
tercekam. Kita akan mendefinisikan cekaman sebagai kondisi lingkungan yang dapat
memberi pengaruh buruk pada pertumbuhan reproduksi dan kelangsungan hidup tumbuhan.
Tumbuhan menghadapi cekaman lingkungan dengan suatu kombinasi respon perkembangan
dan fisiologis.
F. Pertahanan terhadap Pantogen
Tumbuhan sama seperti halnya hewan yang bisa terkena virus maupun infeksi dari
bakteri yang akan merusak potensi jaringan ata bahkan membunuh tumbuhan.
a. Resistensi terhadap patogen
Patogen dikatakan menjadi virulen apabila suatu tumbuhan memiliki hanya sedikit
perlawanan spesifik terhadapnya. Patogen virulen merupakan pengecualian karena
jika tidak demikian inang dan pathogen akan segera mati bersama. Suatu jenis
kompromi telah berkembang bersama antara tumbuhan dengan sebagian besar
patogennya.
Jalannya resistensi:
1. Resistensi terjadi ketika tumbuhan memiliki suatu alel r dominan tertentu. Yang
berhubungan dnegan alel dominan AVr spesifik pada pathogen. Gen R kemudian
mengkode reseptor spesifik. Gen Avr menghasilkan senyawa yang berfungsi pada
patogen yang juga bertindak sebagai ligan yang berikatan secara spesifik dengan
reseptor sel inang tumbuhanPenyakit akan timbul jika tidak terdapat pengenalan
gen.
2. Patogen tersebut tidak memiliki alel Avr dominan yang sesuai dengan alel R pada
tumbuhan.
3. Tumbuhan tidak memiliki alel R dominan yang sesuai dengan alel Avr pada
pathogen.
4. Baik pathogen dan tumbuhan tidak memiliki alel yang saling mengenal.
b. Respon Hipersentif mambatasi suatu infeksi
Jalannya respon pertahanan melawan pathogen avirulen
1. Resistensi spesifik didasakan pada pengikatan ligan pathogen ke reseptor sel
spesifik pada jaringan tumbuhan yang terinfeksi
14. 2. Tahapan identifikasi ini emicu jalur transduksi sinyal yang menghasilan respon
hipersentif
3. Pada hipersentif sel tumbuhan akan menghasilkan molekul antimikroba yang
menutup daerah terinfeksi dengan cara memodifikasi dindingnya.
4. Sel-sel yang terinfeksi membebaskan suatu sinyal kimia kemungkinan asam
salisilat meyebarnya ke seluruh bagian tumbuhan yang lain.
5. Pada sel-sel daun organ lain yang jauh dari tempat infeksi akan memulai jalur
transduksi sinyalnya.
6. Mengaktifkan resistensi perolehan sistemik yang meliputi prodeksi molekul
antimikroba yang membantu sel-sel melawan pathogen selama beberapa hari.
15. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2003. Stimulus Perception, Intracellular and Intracellular Stimulus Forwading, and
Stimulus Conversion
Campbell. Reece. Mitchell. 2003. Biologi jilid II, Edisi Kelima. Terjemahan Wasmen
Manalu. Erlangga. Jakarta.
Dahlia. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. UM Press: Malang.
Hilman. 1997. Pertumbuhan Tanaman Tinggi. Cakrawala: Yogyakarta.
http://biologi.blogsome.com/2011/07/30/faktor-internal-pertumbuhan-tanaman/, juli 2011,
mustahib
http://books.google.co.id/books?id=2bPXe2S4gxoC&pg=PA12&lpg=PA12&dq=faktor+inter
nal+yang+mempengaruhi+tumbuhan+adalah+enzim&source=bl&ots=gejLmD2_E7&
sig=XiM6qJczP_NEFzikXWJ2gYum8rc&hl=id&ei=6unDTru9O8jSrQf5osXsCw&sa
=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CDEQ6AEwAw#v=onepage&q=
%22faktor%20internal%22&f=true
http://books.google.co.id/books?id=Y-
ho6ZawoLAC&pg=PA179&dq=faktor+internal+yang+mempengaruhi+tumbuhan+ad
alah+enzim&hl=id&ei=yOnDTvWRGIm8rAfCxKzfCw&sa=X&oi=book_result&ct=r
esult&resnum=2&ved=0CDQQ6AEwAQ#v=onepage&q=%22faktor%20internal%22
&f=true
HTTP://ARIESCLUB17.BLOGSPOT.COM/2009/06/MACAM-MACAM-GERAK-PADA-
TUMBUHAN.HTML
http://ach-e11.blogspot.com/2011/05/hormon-pertumbuhan-tanaman.html
http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/e32/32.htm
http://www.sparknotes.com/biology/plants/essentialprocesses/terms.html-Plants: Essential
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasti
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_sinyal_selular&oldid=4646622
http://www.silvikultur.com/hormon_tumbuhan.html
http://www.smccd.net/accounts/kapp/215/notes/215ch39.rtf
http://books.google.co.id/books?id=MmtYqOgh3FYC&pg=RA1-
PA40&dq=campbell+edisi+2&hl=id&ei=4E3ITv_LDs7MrQediMW3Dg&sa=X&oi=
book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CC4Q6AEwAA#v=snippet&q=fitokrom&f
=false
http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/e32/32a.htm diakses 17 Nopember 2011
16. Johnson,D., David L., Rayle, Hale L. Wedberg. 1984. Biology An Introduction.
Benjamin/cummings publishing company,Inc.
Karmana,oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: grafindo
Meyer,Bernard S., Donald B., Anderson, Richard H. Bohning. 1960. Introduction to Plant
Physiology. Canada: Nostrand Company.
Pratiwi,D.A.,dkk.. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Rost. Barbour. Stocking.Murphy. 2006. Plant Biology, second edition. Thomson
Brooks/Cole. Canada.
Setjo,Sustetyoadi.2004. Anatomi Tumbuhan. UM Press: Malang.
Taiz, L. & E. Zeiger. 2002. Plant Physiology, Third Edition. Sinauer Associates, Inc.
Massachusetts