ppt tentang teks fabel materi bahasa indonesia kelas 7
1. BAHAN AJAR
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS VII
SMP NEGERI 7 SATU ATAP GALING
MATERI
“CERITA FABEL”
2. Teks fabel
Teks/cerita yang menggambarkan
watak dan budi manusia yang
pelakunya diperankan oleh binatang
(berisi pendidikan moral dan budi
pekerti).
3. Ciri teks fabel
Hewan sebagai tokoh utama
Penggambaran moral/kritik kehidupan
Penceritaan pendek
Pilihan katanya mudah
Menceritakan karakter kuat dan lemah
Menggunakan setting alam
Fiksi/khayalan
4. Struktur Teks Fabel
• Pengenalan tokoh,latar dst.
orientasi
• permasalahan
komplikasi
• Pemecahan masalah
resolusi
• Hikmah/pelajaran
koda
5. Beruang yang Malang
Alkisah pada suatu hari yang cerah di hutan,ada seekor beruang yang
kelaparan. Ia menjelajahi hutan untuk mencari madu, tapi sayang dia tak
menemukan satu sarang lebah sama sekali. Ia pun akhirnya pergi ke sungai untuk
mencari ikan. Di sana, ia menemukan banyak ikan yang sedang berenang.
Ia akhirnya berhasil menangkap satu ikan yang sangat besar. Di saat
sang beruang membuka mulutnya lebar-lebar untuk melahap sang ikan, tiba-tiba
sang ikan membuka mulutnya.
“Tolong, jangan makan aku!” teriak sang ikan.
Sang beruang pun tidak jadi memakan ikan tersebut.
“Memangnya kenapa?”tanya sang beruang keheranan.
“Kau boleh memakanku, tapi ada syaratnya. Izinkanlah aku meminta izin terlebih
dahulu pada keluargaku di rumah. Tunggulah sebentar, aku akan kembali.” janji
sang ikan.
“Baiklah,kau akan kulepaskan.” ucap sang beruang yang percaya pada sang ikan.
Akan tetapi, setelah lama sekali, ternyata sang ikan tidak muncul kembali.
Akhirnya sang beruang pun sadar dirinya telah ditipu sang ikan. Ia pun sangat
menyesal karena sifatnya yang terlalu mudah ditipu sehingga ia tidak jadi
mendapatkan apa yang nyaris ia dapatkan.
Akhirnya, sang beruang berjanji bahwa dirinya akan menjadi seekor hewan yang
tidak mudah dibodohi atau ditipu hewan lainnya.
Contoh Teks Fabel dan strukturnya
k
o
m
p
l
i
k
a
s
i
orien
tasi
Reso-
lusi
koda
7. Pengertian
• Cerpen
bentuk prosa baru yang
menceritakan sebagian kecil
dari kehidupan pelakunya
yang terpenting dan paling
menarik.
8. Ciri teks cerpen
1. bentuknya padat, singkat dan lebih pendek
dari novel
2. Menceritakan kehidupan sehari-hari
3. Penokohan sederhana, singkat, serta tidak
mendalam
4. Menceritakan satu kejadian/masalah
5. Penggunaan kata ekonomis dan mudah
dimengerti
6. Meninggalkan kesan/efek perasaan pada
pembacanya
10. Struktur/bagian teks cerpen
abstrak
• Ringkasan/inti cerita
• (Boleh ada/ boleh juga tidak)
orienta
si
• Pengenalan
• (tahapan alur =pendahuluan)
komplik
asi
• Pengenalan masalah
• (tahapan alur = penanjakan laku)
evaluasi
• Konflik/klimaks
• (tahapan alur =konflik/klimaks)
resolusi
• Pemecahan masalah
• (tahapan alur =penurunan laku/antiklimaks)
koda
• penutup( (boleh ada/tidak)
• (tahapan alur =penyelesaian/ending)
11. Struktur bahasa cerpen
• Struktur bahasa cerpen merupakan gaya
bahasa yang digunakan dalam cerpen
Gaya bahasa
Perbanding
an
pertentang
an
perulangan pertautan
12. Contoh teks cerpen dan strukturnya
Struktur teks teks
Abstrak
Sudah sebulan sejak menguburkan istrinya sendiri, Mbah
Tejo menghilang. Ke mana perginya lelaki renta yang
sudah menghabiskan waktunya berpuluh-puluh tahun
jadi tukang kubur di Kampung Busur itu? Banyak yang
menduga, Mbah Tejo amat kehilangan. Mengabdi
sebagai tukang kubur, selalu menyaksikan orang-orang
yang kehilangan, tak lantas membuat Mbah Tejo kuat
ditinggal sang istri bulan lalu, Mbah Marti.
Orientasi
Tak banyak tahu, apa kerjaan Mbah Tejo dan Mbah Marti
di gubuk reotnya di pinggir Kalitambun, pekuburan yang
sudah jadi lahan pekerjaan Mbah Tejo puluhan tahun.
Setahu orang-orang, Mbah Marti begitu setia pada
Mbah Tejo. Sehari-hari mencari pucuk singkong di sekitar
pekuburan, atau dedaunan apapun untuk makan si
Mbah.
13. Struktur teks teks
komplikasi
Hanya saja di pagi itu, kedua Mbah itu tak tampak bergiat di sekeliling
pekuburan.. Gubuk reotnya tampak sepi. Bohlam oranye 5 watt yang
menggantung di atas langit-langit tampak masih menyala.
“Mbah … Mbah …,” seru Warjiman, lelaki yang setiap pagi melewati
Kalitambun untuk pergi ke ladangnya. Dia adalah lelaki pertama yang
menaruh curiga.
Tak ada yang menyahut dari balik gubuk. Ditengoknya pinggiran gubuk.
Pandangannya menyapu seluruh Kalitambun, tapi tak terlihat kedua
renta itu berada.
Warjiman mengetuk pintu.
“Mbah!!!” seru Warjiman lantang. Bukannya tidak santun, tapi
memanggil Mbah Tejo dan Mbah Marti memang harus dengan suara
keras. Tapi tak ada juga yang menyahut.
Warjiman sedikit mendorong pintu kayu yang bawahnya sudah hampir
habis digerogoti rayap. Kreeek. Terdengar suara pintu mulai terbuka.
Kepalanya melongok bagian dalam gubuk.
“Astagfirullah!” Warjiman kaget. Ia mendapati Mbah Tejo bersila
menghadap seseorang yang tertidur tertutup kain samping.
“Mbah ….,” lirih Warjiman. Tapi tak ada jawab.
Warjiman mencoba masuk dan mendekati.
“Innaalillaahiiii….” Warjiman tak bisa berkata-kata. Sambil berdiri dia
hanya terkejut melihat Mbah Tejo yang menghadapi jenazah istrinya
sendiri.
14. Struktur teks teks
evaluasi
Orang sekampung berduyun-duyun mendatangi Mbah Tejo. Tapi
semua saling pandang. Siapa yang mau menggali kubur, sedang
penggali kubur di Kampung Busur hanya Mbah Tejo yang kini tak
bergeming sedari tadi di hadapan jenazah sang pujaan hati.
“Pak Ustad, siapa yang mau menggali kubur?” tanya Pak Kuwu.
“Sampeyan dan semua orang yang ada di sini,” jelasnya.
“Pak Ustad juga ikut menggali kalau begitu?” tanya Pak Kuwu
lagi dengan harapan dia bisa ditunjukkan cara menggali yang
benar.
“Tugas saya memimpin doa. Tak ada yang bisa. Sudah kita
berbagi pahala,” katanya singkat.
resolusi
Semua orang berbondong-bondong membawa cangkul. Semua
orang mulai menggali. Satu orang satu kali menggali. Hingga
semua berbagi pahala. Mbah Tejo kemudian membopong Mbah
Marti. Dia tak mau yang lain ikut menggendong, apalagi diarak
keranda mayat.
15. Struktur teks teks
koda
Setelah satu liang lahat selesai digali, dengan sigap Mbah Tejo
menidurkan sang istri tepat menghadap kiblat. Tak ada yang
lainnya yang turun. Semua membiarkan Mbah Tejo asyik
menguburkan sang istri. Hingga selesai diazani, Pak Ustad
meminta yang menggali untuk kembali menutupi liang lahat
dengan tanah. Setelah kuburan Mbah Marti selesai diratakan
dengan tanah, Mbah Tejo tak terlihat lagi. Semua orang
menengok kanan kiri. Semua menyapu pandangan ke penjuru
Kalitambun.
Mbah Tejo pergi, Pak Ustad pun tak tahu ke mana pergi si kakek
tukang kubur itu. Mungkin saatnya, ia mencari tukang kubur
baru di Kampung Busur.