2. SUMBER DATA PENDUDUK
Terbitan resmi oleh badan-badan resmi berupa
angka, grafik maupun gambar
Catatan-catatan badan pemerintah atau non
pemerintah yang tidak diterbitkan
Sumber primer : catatan asli seperti tabel penduduk
yang diterbitkan BPS
Sumber sekunder : data yang telah diolah dan
disajikan dalam buku teks, karya ilmiah, laporan
penelitian dsb.
3. SISTEM PENGUMPULAN
DATA PENDUDUK
1. SENSUS
untuk memperoleh data struktur penduduk
2. REGISTRASI
untuk memperoleh data penduduk yang dinamis
(proses penduduk)
3. SURVAI
untuk memperoleh data khusus mengenai
karakteristik penduduk
4. SENSUS PENDUDUK
• Sejarah
• Pengertian
• Karakteristik
• Data Sensus
• Census Error
• Sasaran Sensus
• Pelaksanaan Sensus di Indonesia
• Tahap Pelaksanaan Sensus
5. SEJARAH
Sensus untuk tujuan militer, pemungutan pajak
dan keperluan kerajaan telah ada tanda-tanda
dilaksanakan di
Babilonia (4000 SM)
Mesir (2500 SM)
Cina (3000 SM)
Italia, Sisilia dan Spanyol (abad XVI & XVII)
Referensi tentang type pelaksanaan sensus penduduk juga
diketemukan di Kitab Suci (Bible)
6. SEJARAH
Sensus modern telah dilaksanakan di :
Quebec (1666)
Swedia (1749)
Amerika Serikat (1790)
Inggris (1801)
Indonesia (1815)
India (1881)
Awal abad 20 (20% penduduk dunia telah dihitung
melalui sensus)
50 tahun terakhir (proporsi penduduk dihitung melalui
sensus naik 80%)
7. PENGERTIAN
Menghitung jumlah orang atau penduduk suatu
negara
Keseluruhan proses pengumpulan data (collecting),
penghimpunan dan penyusunan (compiling) dan
menerbitkan data-data demografi, ekonomi dan
sosial yang menyangkut semua orang pada waktu
tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu (PBB
“Principles and Recommendation for National
Census” statistical paper series M, No. 7, 1958)
8. PENGERTIAN
Suatu keseluruhan proses dari pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan penilaian data penduduk
yang menyangkutu ciri-ciri antara lain; ciri demografi,
sosial ekonomi dan lingkungan (Ida Bagus Mantra,
2003)
Proses pengumpulan, penyusunan serta
penyebarluasan data demografis, sosial dan ekonomi
mengenai jumlah penduduk yang bertempat tinggal
di suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu
(Pollard, et al.1984)
9. KARAKTERISTIK SENSUS
INDIVIDUAL
informasi demografi dan sosial ekonomi bersumber
dari individu
UNIVERSAL
menyeluruh
SERENTAK
Dalam waktu yang sama (31 Oktober “Hari Sensus
di Indonesia”)
PERIODIK
dilaksanakan pada setiap tahun yang berakhiran
angka 0 (kosong)
10. DATA SENSUS
Umur
Jenis kelamin
Status perkawinan
Tempat lahir
Kebangsaan
Asal-usul etnis
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Agama
11. Informasi Kependudukan dalam
Sensus (PBB)
Geografi dan migrasi penduduk
informasi geografi ; lokasi, jumlah penduduk de jure vs de
facto, jumlah penduduk pedesaan vs perkotaan
informasi migrasi ; tempat lahir, lama tinggal, tempat
tinggal sebelumnya, tempat tinggal 5 tahun yang lalu
Rumah tangga
hubungan masing2 anggota dg kepala rumah tangga,
komposisi, jenis kelamin kepala rumah tangga
Karakteristik sosial dan demografi
komposisi menurut umur, jenis kelamin, status perkawinan
dan aktivitas
12. Informasi Kependudukan dalam
Sensus (PBB)
Kelahiran dan kematian
Jumlah anak yg dilahirkan, jumlah anggota rumah
tangga yang meninggal, umur menikah, lama usia
perkawinan, jumlah kelahiran, dan kematian bayi
12 bulan sebelum sensus dilakukan
Karakteristik pendidikan
komposisi tingkat pendidikan
Karakteristik ekonomi
komposisi tingkat pendapatan
13. CENSUS ERROR
Error of Coverage (Kesalahan cakupan)
seluruh penduduk ada yang tidak tercacah atau ada
sebagian penduduk yang tercacah 2 kali, misal, di
negara dg tingkat mobilitas tinggi, tdk seluruh wilayah
terjangkau
Error of Content (Kesalahan isi pelaporan)
kesalahan pelaporan umur oleh responden atau
responden tidak jujur melaporkan jumlah anaknya
Estimating Error (Kesalahan ketepatan laporan)
kesalahan dari petugas sensus atau responden
14. SASARAN SENSUS
Penduduk de jure
Penduduk yang resmi dan sehari-harinya berdomisili di
suatu daerah, dibuktikan dengan kartu identitas atau
dokumen resmi
Penduduk de facto
Penduduk yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada
jangka waktu tertentu tetapi tidak termasuk penduduk
resmi di wilayah yang bersangkutan
15. PELAKSANAAN SENSUS DI INDONESIA
Sebelum Merdeka ;
1815, 1920, 1930
1930 (de facto untuk Jawa dan de jure
untuk luar Jawa)
Sesudah Merdeka ;
1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000
dilaksanakan 2 tahap (pendaftaran rumah
tangga dan pencacahan lengkap
Sensus 1980 + PODES
16. TAHAP PELAKSANAAN SENSUS
BPS menerima mandat dan menyusun
daftar pertanyaan
Pelatihan petugas wawancara
Pembagian wilayah pencacahan
Pembedaan wilcah pedesaan dan
perkotaan
Pencacahan aktif pendekatan rumah tangga
Pencacahan aktif PODES
Pengolahan hasil sensus
Penerbitan hasil sensus
17. DEFINISI OPERASIONAL
Penduduk yang dicacah (de jure dan de facto)
Blok sensus (wilayah kerja pencacah agar
homogen, 80-120 RT, 2-3 blok/pencacah)
Klasifikasi daerah perkotaan dan pedesaan
(kepadatan penduduk, % RT bekerja pertanian,
akses thd pelayanan publik)
Bangunan fisik (tempat perlindungan
tetap/sementara tdp dinding, lantai, atap ; bukan
tempat tinggal luas min 10m2)
Rumah tangga (seseorang/sekelompok orang
tinggal dalam bangunan fisik; dapur)
Anggota rumah tangga
19. Sejarah
Abad XVI sudah dilakukan pencatatan kematian dan kelahiran
oleh pendeta
Tahun 1538, Inggris mengeluarkan “Bill of Mortality” setiap
minggu ketika ada wabah penyakit
Tahun 1621, di Quebec Canada, dilakukan hal yang sama oleh
Gereja Katolik
Tahun 1748 di Swedia dilakukan pengumpulan statistik vital
nasional secara kontinyu
Tahun 1839, dilakukan penerbitan data registrasi di Inggris oleh
Dr. William Far
Pertengahan abad XIX, mulai dilakukan di Australia
Abad XVII, dilakukan di Jepang dan Cina, kemudian Asia dan
Afrika (keduanya dibawa oleh penjajah)
20. Pengertian
Kumpulan keterangan tentang peristiwa lahir,
mati dan kejadian penting lainnya yang
mengubah status sipil seseorang dari lahir
sampai mati
Kejadian penting meliputi ; perkawinan,
perceraian, adopsi, pekerjaan dan migrasi
22. Pelaksana
Lembaga/Instansi Data
Catatan Sipil Kelahiran, Perkawinan,
Perceraian
Departemen Agama Perceraian, perkawinan
Departemen Kesehatan Kematian
Departemen Kehakiman Migrasi, Adopsi
23. FORMULIR REGISTRASI
JENIS FORMULIR CAKUPAN DATA
Formulir pendaftaran kelahiran Nama, jenis kelamin anak, tempat
kelahiran, bentuk kelahiran
(mati/hidup), tanggal lahir,
identitas orang tua (nama, umur,
pekerjaan), identitas anak
sebelumnya (nama, umur),
petugas penolong persalinan
Formulir pendaftaran kematian Umur, jenis kelamin, status
perkawinan, pekerjaan, tempat
dan tanggal lahir, sebab kematian
Formulir pendaftaran perkawinan Nama, umur, pekerjaan, agama,
tempat kelahiran dan status
perkawinan sebelumnya
28. SAMPEL SURVAI
PENDUDUK
Bersifat nasional
Mencacah sebagian penduduk secara
sampling
Informasi yang dikumpulkan lebih luas dan
mendalam
Bertujuan menutup keterbatasan data
sensus dan registrasi
Fleksibel (bisa dilakukan kapan saja)
Topik sesuai kebutuhan
29. CONTOH SAMPEL SURVAI
PENDUDUK
SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia)
SUSENAS (Survei Sosial dan Ekonomi
Nasional)
SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus)
Survei Fertilitas dan Mortalitas
SSP (Survei Surveilans Perilaku)
Sensus Pertanian
Survei Industri
Survei Angkatan Kerja Nasional
(SAKERNAS)
30. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DATA PENDUDUK
Partisipasi dan kerjasama masyarakat
Geografi
Tenaga pencacah
Pelaksanaan, apakah sesuai rencana
dan ketentuan serta peralatan yang
diperlukan tersedia dengan baik?
31. EVALUASI DATA KEPENDUDUKAN
Suatu kegiatan melakukan penilaian terhadap
tingkat reliabilitas data
Karena diduga data tidak lepas dari kesalahan
(umur dan jenis kelamin)
Dan untuk mengetahui adanya penyimpangan data
dari seharusnya
Hal yang bisa dilakukan adalah memperkirakan
hasil atau penyesuaian data antara lain dengan
smoothing data
32. EVALUASI DATA KEPENDUDUKAN
Menemukan kesalahan pelaporan
jenis kelamin digunakan metode “SEX
RATIO” (membandingkan sex ratio
pada kelompok umur yang berbeda
atau daerah yang berbeda)
Menemukan kesalahan pelaporan
umur digunakan metode “Pengamatan
piramida penduduk”
33. Referensi
Dasar-dasar Demografi, 2004, Lembaga Demografi
FE-UI
Demografi Umum, 2003, Prof. Ida Bagus Mantra,
Pustaka Pelajar
Teknik Demografi, 1984, Pollard dkk, Drs. Rozy
Munir, M. Sc (Penerjemah),PT. Bina Aksara
Teknik Analisis Kependudukan, 1983, George W.
Barclay, Drs. Rozy Munir, M. Sc dan Drs. Budiarto
(Penerjemah), PT. Bina Aksara