Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
PPT Seminar Proposal Nur Aprilia Innani T. 203014780.pptx
1. TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PELAKU
YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA HASIL
PITA CUKAI TEMBAKAU DI KOTA BALIKPAPAN
Oleh :
Nur Aprilia Innani Taqwa
203014780
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2023
2. Dosen Pembimbing
Dr. Bruce Anzward, S.H., M.H
NIDN: 1114097201
Rosdiana, S.H., M.H
NIDN: 1113118202
01 02
4. Latar Belakang
Masalah
01
Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi sangat memudahkan seseorang
melakukan tindakan apapun, kapanpun, dan dimana pun di berbagai bidang termasuk bidang
ekonomi seperti barang dan jasa. Salah satu tindak pidana yang marak terjadi di Indonesia adalah
tindak pidana peredaran barang ilegal. Perdagangan ilegal tembakau adalah salah satu bentuk
kejahatan transnasional yang melibatkan penyelundupan, produksi ilegal, distribusi, dan
perdagangan produk tembakau yang tidak memenuhi persyaratan hukum atau pajak. Perdagangan
ilegal tembakau memiliki dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan yang signifikan di tingkat global.
Bea cukai tembakau merupakan instrumen kebijakan yang digunakan oleh pemerintah untuk
mengatur perdagangan tembakau dan mengendalikan aktivitas ilegal.
5. Undang-undang yang mengatur tentang tembakau dan bea cukai di Indonesia adalah Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai. Undang-Undang ini memberikan dasar hukum bagi
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk melaksanakan kegiatan pengawasan, pengendalian, dan
penerimaan Negara dari sektor bea cukai, termasuk perdagangan produk tembakau.
Belum adanya upaya-upaya pemerintah untuk melakukan penanggulangan kriminologi
terhadap pelaku yang melakukan tindak pidana pita cukai hasil tembakau dan faktor-faktor yang
mempengaruhi adanya pelaku tindak pidana pita cukai hasil tembakau berdasarkan Teori Tegang,
Teori Kontrol Sosial, dan Teori Perkembangan Moral.
7. Rumusan Masalah
Apa sajakah Faktor-faktor kriminologi yang menyebabkan
pelaku melakukan tindak pidana hasil pita cukai tembakau?
1
Bagaimanakah upaya penanggulangan kriminologi terhadap
pelaku yang melakukan tindak pidana hasil pita cukai
tembakau?
2
8. Tujuan Penelitian
2. untuk mengidentifikasi dan menganalisis
faktor-faktor kriminologi yang mempengaruhi
pelaku dalam melakukan tindak pidana yang
melibatkan hasil tembakau. Faktor-faktor ini bisa
meliputi aspek sosial, ekonomi, psikologis, dan
lingkungan yang dapat mempengaruhi individu
dalam kegiatan kriminal yang terkait dengan
tembakau.
1. untuk menganalisis dan memahami upaya-upaya
yang dilakukan dalam menanggulangi kriminologi
yang terkait dengan tindak pidana yang melibatkan
hasil tembakau. Penelitian ini mencakup penelusuran
kebijakan pemerintah, strategi penegakan hukum,
program rehabilitasi, dan upaya lain yang bertujuan
untuk mencegah dan mengurangi tindak pidana hasil
tembakau.
9. Kegunaan
Penelitian
Secara
Teoritis
penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
dan dapat membantu pengembangan ilmu upaya
penanggulangan kriminologi terhadap pelaku
tindak pidana hasil tembakau di Kota Balikpapan
dan faktor-faktor yang menyebabkan pelaku
melakukan tindak pidana tersebut. Selain sebagai
pengetahuan dan pengembangan penelitian ini
juga dapat digunakan untuk pengembangan
kebijakan dan perbaikan sistem peradilan pidana
yang lebih efektif dalam menangani tindak
pidana hasil tembakau.
Penelitian ini dapat membantu
mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan
pencegahan kriminalitas yang berkontribusi
terhadap terjadinya tindak pidana hasil
tembakau di Kota Balikpapan. Dengan
memahami faktor-faktor risiko ini, pihak
berwenang dan Lembaga penegak hukum
dapat mengambil langkah-langkah preventif
yang tepat untuk mencegah pelaku tindak
pidana tersebut. Hasil penelitian ini dapat
digunakan untuk merancang program-
program pencegahan yang lebih efektif.
Secara Praktis
10. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis
dalam melakukan penelitian ini yaitu jenis
penelitian empiris.
b) Data Sekunder
1) Data Hukum Primer
a) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007
mengenai Cukai atas perubahan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1995.
2) Data Hukum Sekunder
a) Buku;
b) Jurnal ilmiah;
c) Artikel;
d) Doktrin.
3) Data Hukum Tersier
a) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
a) Data Primer
Hasil Wawancara dengan Kepala Seksi
Bimbingan Kepatuhan dan Bimbingan Masyarakat
Bapak Widyo Tutuko, dan Seksi Penyidikan dan
Barang Hasil Penindakan Bapak Wahyu Tatum.
selaku Staff Bea cukai (Kalbagtim) Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan
Bagian Timur.
Metode
Penelitian
1. Pendekatan
Penelitian
2. Sumber
Data
11. 3. Prosedur Pengumpulan
Data
dilakukan dengan menganalisis melalui pendekatan
secara kualitatif. Pendekatan kualitatif biasanya
digunakan untuk menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
atau perilaku yang diamati.
Berdasarkan hasil wawancara dengan instansi yang
terkait. Selain itu, dengan studi kepustakaan yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang tentunya
berkaitan erat dengan penelitian ini.
4. Analisis
Data