Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan penulisan sejarah di Indonesia, mulai dari historiografi tradisional, kolonial, hingga nasional. Historiografi tradisional berfokus pada kehidupan keluarga kerajaan dan bersifat religiosentris. Historiografi kolonial bertujuan untuk melegitimasi penjajahan Belanda. Sementara historiografi nasional berfokus pada bangsa Indonesia dan bertujuan membangun karakter bangsa.
2. Pengertian Historiografi
Indonesia
Karya sejarah Indonesia baik dari
masa lampau sampai masa sekarang
(dikenal dengan nama sejarah
kontemporer) telah banyak ditulis; baik
oleh sejarawan atau pemerhati sejarah
bangsa kita sendiri; maupun bangsa asing.
Dari berbagai penulisan sejarah
Indonesia (historiografi Indonesia) dari
berbagai zaman/masa baik ditulis oleh
bangsa maupun bahasa asing; maka
penulisan sejarah Indonesia dapat
3. Historiografi Tradisional
Penulisan sejarah tradisional adalah
penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu
sampai masuk dan berkembangnya Islam di
Indonesia.
Penulisan sejarah pada jaman ini berpusat
pada masalah-masalah pemerintahan dari rajaraja yang berkuasa, bersifat istanasentris yang
mengutamakan keinginan dan kepentingan raja.
Penulisan sejarah di zaman Hindu-Buddha
pada umumnya ditulis di prasasti dengan tujuan
agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa
di zaman kerajaan pada masa dulu di mana seorang
6. Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial merupakan penulisa
n sejarah yang
membahas masalah penjajahan Belanda atas ban
gsa Indonesia
oleh Belanda.
Penulisan tersebut dilakukan oleh orang-o
rang Belanda
dan banyak di antara penulis-penulisnya yang tid
ak pernah
melihat Indonesia.
Sumber-sumber yang dipergunakan ialah da
7. Contoh Historiografi Kolonial
1. Indonesian Trade and Society karangan Y.C.
Van
Leur.
2. Indonesian Sociological Studies karangan Sc
hrieke
3. Indonesian Society in Transition karangan We
rtheim
8.
9. Historiografi Nasional
Sesudah bangsa Indonesia memperoleh
kemerdekan pada tahun 1945; maka sejak saat itu
ada kegiatan untuk mengubah penulisan sejarah
Indonesia sentris.
Artinya bangsa Indonesia dan rakyat
Indonesia menjadi fokus perhatian, sasaran yang
harus diungkap, sesuai dengan kondisi yang ada;
sebab yang dimaksud dengan sejarah Indonesia
adalah sejarah yang mengungkapkan kehidupan
bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala
aktivitasnya, baik politik, ekonomi, sosial maupun
budaya.
10. Historiografi
Nasional
1. Sejarah Perlawanan-Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan
Imperialisme, editor Sartono Kartodirdjo.
2. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I sampai dengan VI, editor
Sartono Kartodirdjo.
3. Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya
r. Moh. Ali.
4 .Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid I sampai dengan XI, karya
A..H. Nasution, dan masih banyak lagi.
11.
12. PERBEDAAN HISTORIOGRAFI TRADISONAL, KOLONI, DAN NASIONAL
Historiografi Tradisional
Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja
(keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris atau
dinasti
sentris.
Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum
bangsawan feudal, tidak ada sifat kerakyatannya.
Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.
Pada umumnya tidak disusun secara ilmiah tetapi sering kali data-datanya bercampu
r dengan unsur mitos dan realitas (penuh dengan unsur mitos)
Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan keduduka
n raja,
dan nama raja, serta wibawa raja, supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap
dijunjung tinggi.
Sumber-sumber datanya sulit untuk ditelusuri kembali bahkan terkadang mustahil un
tuk
dibuktikan.
Dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat dimana naskah tersebut ditulis sehingga
13. Historiografi Kolonial
Memperkuat kekuasaan mereka di Indonesia. Jadi disusun untuk membenarkan p
enguasaan bangsa mereka terhadap bangsa pribumi (Indonesia). Sehingga untuk
kepentingan tersebut mereka melupakan pertimbangan ilmiah.
Semuanya didominasi untuk tindakan dan politik kolonial.
Hanya mengungkapkan mengenai orang-orang Belanda dan peristiwa di negeri Be
landa
serta mengagung-agungkan peran orang Belanda sedangkan orang-orang Indone
sia hanya
dijadikan sebagai objek.
Historiografi kolonial memandang peristiwa menggunakan sudut pandang kolonial.
Sifat
historiografi kolonial eropasentris.
Ditujukan untuk melemahkan semangat para pejuang atau rakyat Indonesia.
14. Historiografi Nasional
Mengingat adanya character and nation-building (karakter dan pemba
ngunan
Bangsa)
Indonesia sentris.
Sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Disusun oleh orang-orang atau penulis-penulis Indonesia sendiri, mere
ka yang memahami dan menjiwai, dengan tidak meninggalkan syaratsyarat ilmiah.
16. TUJUAN HISTORIOGRAFI TRADISIONAL
1.Untuk menunjukkan kesinambungan yang kronologis
2.Untuk meningkatkan solidaritas dan integrasi di bawah kekuasaan pusat
3.Untuk membuat simbol identitas baru, untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, d
an
nama raja, serta wibawa raja.
17. 1. Untuk memberikan legitimasi pada keberada
an bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.
2. Untuk menunjukkan jati dirinya sebagai ban
gsa yang sederajat dengan bangsa-bangsa lain
di dunia.
3. Untuk memberikan pendidikan nasionalisme
kepada generasi muda sebagai warga negara d
an sebagai penerus bangsa.
Tujuan Historiografi
Nasional
18. Fungsi Historiografi
1. Fungsi Genetis :untuk mengungkapkan bagaimana asal usul dari
sebuah peristiwa. Fungsi ini terlihat.
pada sejumlah penulisan sejarah seperti Babad Tana
h Jawi, Sejarah Melayu, dan
Prasasti Kutai
2. Fungsi Didaktis :fungsi yang mendidik artinya dalam karya-kar
ya sejarah banyak memuat pelajaran
hikmah dan suri teladan yang penting bagi para pemb
acanya.
3. Fungsi Pragmatis :fungsi yang berkaitan dengan upaya untuk me
legitimasi suatu kekuasaan agar
terlihat kuat dan berwibawa.