SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
TUJUH MINGGU
PASCA PENERANGAN SEMPURNA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu Menjelaskan peristiwa pada minggu pertama setelah Petapa
Gotama mencapai Penerangan Sempurna
2. Peserta didik mampu mendemontrasikan persitiwa yang terjadi pada minggu
pertama
3. Peserta didik mampu mempraktikkan meditasi seperti pada peristiwa minggu
pertama pascapenerangan sempurna
4. Peserta didik mampu menganalisi peristiwa pada minggu pertama setelah Petapa
Gotama mencapai Penerangan Sempurna
MINGGU PERTAMA (PALLANKA SATTAHA)
 Sepanjang minggu pertama
Buddha duduk di bawah pohon
Bodhi meresapi Kebahagiaan
Kebebasan (Vimutti Sukha).
 Buddha sepenuhnya memahami “
Hubungan sebab akibat yang
saling bergantungan” (Paticca
Samuppada)
PATICCASAMUPPADA DAPAT DIURAIKAN
SEBAGAI BERIKUT.
1. Karena kegelapan batin (avijja),muncullah bentuk-bentuk karma/batin (sankhara).
2. Karena bentuk-bentuk karma,mmuncullah kesadaran (vinnana).
3. Karena kesadaran, muncullah batindan bentuk (nama rupa).
4. Karena batin dan bentuk nama rupa,muncullah enam landasan indra (salayatana).
5. Karena enam landasan indra, muncullah kontak (passa).
6. Karena kontak, muncullah perasaan (vedana).
7. Karena perasaan, muncullah nafsu keinginan (tanha).
8. Karena nafsu keinginan, muncullah kemelekatan (upadana).
9. Karena kemelekatan, muncullah kelangsungan hidup (bhava).
10. Karena kelangsungan hidup, muncullah kelahiran (jati).
11. Karena kelahiran, muncullah penuaan dan kematian (jaramarana).
12. Karena penuaan dan kematian, muncullah kesedihan (soka), ratapan (parideva), penderitaan(dukkha), duka
cita (dumanassa), dan keputusasaan (upayasa).
MINGGU KEDUA (ANIMISA SATTAHA)
Penghormatan kepada pohon Bodhi sebagai
tanda terimakasih karena telah memberikan
naungan selama bermeditasi untuk mencapai
penerangan sempurna.
Dari peristiwa ini murid-murid beliau dan umat Buddha
sampai sekarang menghargai pohon Bodhi
baik yang asli maupun pohon pohon Bodhi turunannya.
Dari peristiwa minggu kedua ini dapat kita teladani dari
Sang buddha yaitu, kita hrus selalu berterima kasih
terhadap siapapun yang berjasa dalam kehidupan kita
MINGGU KETIGA (CANGKAMA SATTAHA)
Adanya makhluk-makhlik dewa
yang masih meragukan
penerangan sempurna yang
beliau capai. Untuk
menghilangkan keragu-raguan
dewa ini kemudian Buddha
dengan kekuatan pikiranya
beliau menciptakan jembatan
permata.
Beliau masih berdiam di dekat pohon Bodhi. Dengan mata batin yang tajam
MINGGU KEEMPAT (RATANAGHARA SATTAHA)
MERCURIO
1. Pada minggu keempat, Buddha berdiam
dikamar permata yang beliau ciptakan
selama seminggu.
2. Buddha mempelajari dan menyelami
Abhidhamma yang merupakan ajaran
tertinggi.
3. Setelah menyelami abhidhamma tubuhnya
memancarkan 6 pancaran warna tersebut
yaitu: biru (nila), kuning emas (pita), merah
(lohita), putih (odata), jingga (manjittha),
dan sebuah warna berkilau yang terbentuk
dari campuran kelima warna ini
(pabhassara) terpancar dari tubuh Buddha.
Biru melambangkan keyakinan,
Kuning emas melambangkan keluhuran,
Merah melambangkan kebijaksanaan,
Putih melambangkan kemurnian,
Jingga melambangkan tiadanya nafsu,
Sedangkan warna kilau campuran melambangkan kombinasi dari semua sifat mulia ini.
Minggu keempat yang diisi dengan perenungan terhadap abhidhamma ini
Dikenal sebagai ratanaghara sattaha.
MINGGU KELIMA (AJAPALA SATTAHA)
1. Buddha masih berdiam dibawah pohon Ajaphala yang
tumbuh disekitar pohon Bodhi sambil meresapi
Kebahagiaan Kebebasan yang Beliau rasakan
(vimuttisukha) selama tujuh hari
2. seorang pertapa yang sombong menghampiri beliau. Tanpa
menunjukkan rasa hormat dia bertanya: Dalam hal apa
seseorang menjadi seorang brahmana dan kondisi-kondisi
apa yang membuat seseorang menjadi brahmana? Buddha
menjawab: “Seseorang dapat disebut menjadi brahmana
kalau brahmana itu sudah membuang kejahatan, tidak
memiliki sifat congkak, bebas dari kekotoran batin, mampu
menguasai diri, dan mampu mengukur diri sendiri.
Seseorang layak disebut brahmana kalau dia benar-benar
memiliki pengetahuan dan sudah menjalani kehidupan suci
dengan benar”.
3. Buddha diganggu banyak godaan yang dihadapi Buddha
melalui putriputri cantik sebagai jelmaan dari Mara-Tanha
yaitu Tanha, Arati, dan Raga akan tetapi, semua usaha itu
sia-sia dan tidak menggoyahkan keteguhan batin Buddha.
MINGGU KEENAM (MUCALINDA SATTAHA)
1. Buddha berpindah tempat dari pohon Ajaphala
menuju ke pohon Mucalinda.
2. Selama beberapa hari datang prahara menimpa
Beliau melalui turunnya hujan lebat dan angin
dingin yang menusuk tulang. Mucalinda, sang raja
naga yang perkasa, keluar dari kediamannya Ia
membelitkan badannya tujuh kali memutari tubuh
Buddha Gotama dan kepalanya memayungi Buddha
3. Mucalinda merupakan penjelmaan seorang dewa
yang menyamar. Akhirnya, setelah keadaan alam
normal, dewa ini kembali ke bentuk semula sebagai
seorang pemuda. Kemudian, dewa menghampiri dan
berdiri dengan sikap hormat merangkapkankedua
tangan di depan dada di hadapan Buddha
MINGGU KETUJUH (RAJAYATANA SATTAHA)
Buddha melewatkan waktunya dibawah pohon
Rajayatana dan mengalami kebebasan, buddha
mengucapkan kalimat dibawah ini :
Melalui banyak kelahiran dalam kehidupan, Aku
mengembara mencari, tetapi tidak menemukan
pembuat rumah ini. Menyedihkan menjalani
kelahiran yang berulang-ulang.
Oh pembuat rumah,
engkau telah terlihat. Engkau tidak akan
membangun rumah lagi.
Seluruh atapmu telah rusak.
Tiang belandarmu telah hancur.
Pikiran mencapai keadaan tanpa kondisi.
Mencapai akhir dari nafsu keinginan
Thank you

More Related Content

Similar to PPT PPL 1.pdf (7)

Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budha
 
Jataka 1
Jataka 1Jataka 1
Jataka 1
 
Melihat kedalam
Melihat kedalamMelihat kedalam
Melihat kedalam
 
Budhisme kitab suci
Budhisme kitab suci Budhisme kitab suci
Budhisme kitab suci
 
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka GakkaiPersamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
 
Materi agama hindu
Materi agama hinduMateri agama hindu
Materi agama hindu
 
Buddha avatara
Buddha avataraBuddha avatara
Buddha avatara
 

Recently uploaded

kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 

Recently uploaded (20)

kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 

PPT PPL 1.pdf

  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik mampu Menjelaskan peristiwa pada minggu pertama setelah Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna 2. Peserta didik mampu mendemontrasikan persitiwa yang terjadi pada minggu pertama 3. Peserta didik mampu mempraktikkan meditasi seperti pada peristiwa minggu pertama pascapenerangan sempurna 4. Peserta didik mampu menganalisi peristiwa pada minggu pertama setelah Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna
  • 3. MINGGU PERTAMA (PALLANKA SATTAHA)  Sepanjang minggu pertama Buddha duduk di bawah pohon Bodhi meresapi Kebahagiaan Kebebasan (Vimutti Sukha).  Buddha sepenuhnya memahami “ Hubungan sebab akibat yang saling bergantungan” (Paticca Samuppada)
  • 4. PATICCASAMUPPADA DAPAT DIURAIKAN SEBAGAI BERIKUT. 1. Karena kegelapan batin (avijja),muncullah bentuk-bentuk karma/batin (sankhara). 2. Karena bentuk-bentuk karma,mmuncullah kesadaran (vinnana). 3. Karena kesadaran, muncullah batindan bentuk (nama rupa). 4. Karena batin dan bentuk nama rupa,muncullah enam landasan indra (salayatana). 5. Karena enam landasan indra, muncullah kontak (passa). 6. Karena kontak, muncullah perasaan (vedana). 7. Karena perasaan, muncullah nafsu keinginan (tanha). 8. Karena nafsu keinginan, muncullah kemelekatan (upadana). 9. Karena kemelekatan, muncullah kelangsungan hidup (bhava). 10. Karena kelangsungan hidup, muncullah kelahiran (jati). 11. Karena kelahiran, muncullah penuaan dan kematian (jaramarana). 12. Karena penuaan dan kematian, muncullah kesedihan (soka), ratapan (parideva), penderitaan(dukkha), duka cita (dumanassa), dan keputusasaan (upayasa).
  • 5. MINGGU KEDUA (ANIMISA SATTAHA) Penghormatan kepada pohon Bodhi sebagai tanda terimakasih karena telah memberikan naungan selama bermeditasi untuk mencapai penerangan sempurna. Dari peristiwa ini murid-murid beliau dan umat Buddha sampai sekarang menghargai pohon Bodhi baik yang asli maupun pohon pohon Bodhi turunannya. Dari peristiwa minggu kedua ini dapat kita teladani dari Sang buddha yaitu, kita hrus selalu berterima kasih terhadap siapapun yang berjasa dalam kehidupan kita
  • 6. MINGGU KETIGA (CANGKAMA SATTAHA) Adanya makhluk-makhlik dewa yang masih meragukan penerangan sempurna yang beliau capai. Untuk menghilangkan keragu-raguan dewa ini kemudian Buddha dengan kekuatan pikiranya beliau menciptakan jembatan permata. Beliau masih berdiam di dekat pohon Bodhi. Dengan mata batin yang tajam
  • 7. MINGGU KEEMPAT (RATANAGHARA SATTAHA) MERCURIO 1. Pada minggu keempat, Buddha berdiam dikamar permata yang beliau ciptakan selama seminggu. 2. Buddha mempelajari dan menyelami Abhidhamma yang merupakan ajaran tertinggi. 3. Setelah menyelami abhidhamma tubuhnya memancarkan 6 pancaran warna tersebut yaitu: biru (nila), kuning emas (pita), merah (lohita), putih (odata), jingga (manjittha), dan sebuah warna berkilau yang terbentuk dari campuran kelima warna ini (pabhassara) terpancar dari tubuh Buddha.
  • 8. Biru melambangkan keyakinan, Kuning emas melambangkan keluhuran, Merah melambangkan kebijaksanaan, Putih melambangkan kemurnian, Jingga melambangkan tiadanya nafsu, Sedangkan warna kilau campuran melambangkan kombinasi dari semua sifat mulia ini. Minggu keempat yang diisi dengan perenungan terhadap abhidhamma ini Dikenal sebagai ratanaghara sattaha.
  • 9. MINGGU KELIMA (AJAPALA SATTAHA) 1. Buddha masih berdiam dibawah pohon Ajaphala yang tumbuh disekitar pohon Bodhi sambil meresapi Kebahagiaan Kebebasan yang Beliau rasakan (vimuttisukha) selama tujuh hari 2. seorang pertapa yang sombong menghampiri beliau. Tanpa menunjukkan rasa hormat dia bertanya: Dalam hal apa seseorang menjadi seorang brahmana dan kondisi-kondisi apa yang membuat seseorang menjadi brahmana? Buddha menjawab: “Seseorang dapat disebut menjadi brahmana kalau brahmana itu sudah membuang kejahatan, tidak memiliki sifat congkak, bebas dari kekotoran batin, mampu menguasai diri, dan mampu mengukur diri sendiri. Seseorang layak disebut brahmana kalau dia benar-benar memiliki pengetahuan dan sudah menjalani kehidupan suci dengan benar”. 3. Buddha diganggu banyak godaan yang dihadapi Buddha melalui putriputri cantik sebagai jelmaan dari Mara-Tanha yaitu Tanha, Arati, dan Raga akan tetapi, semua usaha itu sia-sia dan tidak menggoyahkan keteguhan batin Buddha.
  • 10. MINGGU KEENAM (MUCALINDA SATTAHA) 1. Buddha berpindah tempat dari pohon Ajaphala menuju ke pohon Mucalinda. 2. Selama beberapa hari datang prahara menimpa Beliau melalui turunnya hujan lebat dan angin dingin yang menusuk tulang. Mucalinda, sang raja naga yang perkasa, keluar dari kediamannya Ia membelitkan badannya tujuh kali memutari tubuh Buddha Gotama dan kepalanya memayungi Buddha 3. Mucalinda merupakan penjelmaan seorang dewa yang menyamar. Akhirnya, setelah keadaan alam normal, dewa ini kembali ke bentuk semula sebagai seorang pemuda. Kemudian, dewa menghampiri dan berdiri dengan sikap hormat merangkapkankedua tangan di depan dada di hadapan Buddha
  • 11. MINGGU KETUJUH (RAJAYATANA SATTAHA) Buddha melewatkan waktunya dibawah pohon Rajayatana dan mengalami kebebasan, buddha mengucapkan kalimat dibawah ini : Melalui banyak kelahiran dalam kehidupan, Aku mengembara mencari, tetapi tidak menemukan pembuat rumah ini. Menyedihkan menjalani kelahiran yang berulang-ulang. Oh pembuat rumah, engkau telah terlihat. Engkau tidak akan membangun rumah lagi. Seluruh atapmu telah rusak. Tiang belandarmu telah hancur. Pikiran mencapai keadaan tanpa kondisi. Mencapai akhir dari nafsu keinginan