Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar agama Buddha seperti empat kesunyatan mulia, hukum karma, dan kitab-kitab Tripitaka yang merupakan sumber utama ajaran Buddha.
1. Etika dalam agama Hindu dikenal dengan istilah Susila yang berarti tingkah laku yang baik.
2. Ada beberapa ajaran etika utama dalam agama Hindu seperti Panca Yama Brata, Panca Niyama Brata, dan Tri Hita Karana.
3. Kitab yoga sutra Patanjali mengajarkan pentingnya pengendalian diri untuk mencapai tujuan yoga melalui praktek dan teori.
Persembahyangan Rahina Purnama Tilem Perspektif Tri Kerangka Agama Hindu (I M...dexyudha
Dokumen tersebut membahas latar belakang pelaksanaan persembahyangan purnama tilem di Desa Pakraman Alasngandang dalam perspektif Tri Kerangka Dasar Agama Hindu. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan ritual belum sepenuhnya sesuai dengan tattwa dan etika. Peneliti bermaksud mengkaji pelaksanaan persembahyangan tersebut untuk mengetahui penerapan tattwa, etika, dan ritual sesuai ajaran agama Hindu.
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donderSTAH DN Jakarta
1. Webinar ini membahas formulasi konsep tatanan baru sesuai dengan teologi Hindu dengan menggunakan kerangka kerja metode teologi.
2. Diskusi teologi adalah diskusi tentang bagaimana menjawab suatu permasalahan dengan menggunakan sumber komprehensif seperti pustaka suci.
3. Seorang yang belajar teologi mutlak harus banyak membaca teks pustaka suci yang membangun suatu agama.
1. Etika dalam agama Hindu dikenal dengan istilah Susila yang berarti tingkah laku yang baik.
2. Ada beberapa ajaran etika utama dalam agama Hindu seperti Panca Yama Brata, Panca Niyama Brata, dan Tri Hita Karana.
3. Kitab yoga sutra Patanjali mengajarkan pentingnya pengendalian diri untuk mencapai tujuan yoga melalui praktek dan teori.
Persembahyangan Rahina Purnama Tilem Perspektif Tri Kerangka Agama Hindu (I M...dexyudha
Dokumen tersebut membahas latar belakang pelaksanaan persembahyangan purnama tilem di Desa Pakraman Alasngandang dalam perspektif Tri Kerangka Dasar Agama Hindu. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan ritual belum sepenuhnya sesuai dengan tattwa dan etika. Peneliti bermaksud mengkaji pelaksanaan persembahyangan tersebut untuk mengetahui penerapan tattwa, etika, dan ritual sesuai ajaran agama Hindu.
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donderSTAH DN Jakarta
1. Webinar ini membahas formulasi konsep tatanan baru sesuai dengan teologi Hindu dengan menggunakan kerangka kerja metode teologi.
2. Diskusi teologi adalah diskusi tentang bagaimana menjawab suatu permasalahan dengan menggunakan sumber komprehensif seperti pustaka suci.
3. Seorang yang belajar teologi mutlak harus banyak membaca teks pustaka suci yang membangun suatu agama.
Taoisme mengajarkan bahwa kehidupan manusia harus sejalan dengan hukum alam dan dilandasi oleh kebajikan. Kebajikan dalam perspektif Taoisme adalah hidup sederhana, jujur, dan peduli terhadap sesama. Ajaran etika alam Taoisme memuat nilai-nilai universal yang dapat diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan moral masyarakat.
Dokumen ini membincangkan sejarah dan ajaran agama Hindu, Buddha, Sikh dan perbandingannya dengan Islam. Ia menyentuh aspek penting seperti kitab suci, konsep ketuhanan, pengasas agama, dan pengikut agama-agama tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang mata pelajaran pendidikan agama Hindu di sekolah dasar yang mencakup tujuan, ruang lingkup, standar kompetensi lulusan, dan kompetensi dasar yang meliputi pengenalan tentang kepercayaan, budaya, ritual keagamaan, ajaran moral, orang suci, kitab suci, dan hari-hari suci agama Hindu.
Dokumen tersebut membahas tentang Asta Brata sebagai delapan sifat dewa yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam perspektif Hindu. Asta Brata terdiri dari Indra Brata (kesejahteraan rakyat), Yama Brata (keadilan), Surya Brata (memberi sinar kehidupan bagi semua), Candra Brata (memberi penerangan dan ketenangan), Bayu Brata (peka terhadap rakyat), Kuwera Brata (penampilan yang pantas), Baruna Br
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Catur Warna dan Catur Asrama dalam agama Hindu. Catur Warna adalah empat golongan masyarakat berdasarkan tugas dan aktivitasnya, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Catur Asrama adalah empat fase kehidupan untuk mencapai tujuan hidup dan beragama, yaitu Brahmacari, Grehastha, Wanaprastha, dan Bhiksuka. Kedua konsep ini saling berhubun
Yoga adalah ilmu yang menjelaskan hubungan antara fisik, mental, dan spiritual untuk mencapai kesehatan holistik. Yoga pertama kali diperkenalkan dalam kitab Yoga Sutra karya Patanjali pada abad ke-2 SM. Terdapat berbagai jenis yoga seperti Hatha, Bhakti, Raja, Jnana, Karma, dan Tantra yang berfokus pada aspek fisik, spiritual, atau kesadaran.
Buddha adalah salah satu avatar Tuhan Krishna yang turun ke dunia untuk menghentikan kegiatan membunuh binatang yang sudah merajalela. Ia mengajarkan moralitas welas asih kepada masyarakat agar meninggalkan kebiasaan hidup kotor dan kejam mereka, serta mengajarkan delapan jalan untuk menghilangkan penderitaan. Dengan ajaran ini, kegiatan membunuh binatang berkurang dan kasih sayang kepada semua makhluk mul
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep keagamaan Hindu di Bali seperti kitab suci, hari raya, tempat ibadah, permasalahan yang dihadapi umat Hindu, dan beberapa simbol agama Hindu."
Makalah ini membahas hubungan tasawuf dengan ilmu-ilmu keislaman lain seperti tauhid, kalam, akhlak, dan fiqih. Tasawuf memiliki hubungan erat dengan ilmu-ilmu tersebut, di mana tasawuf berfungsi untuk melengkapi pemahaman spiritual dalam ilmu-ilmu tersebut. Tasawuf juga berperan penting dalam menanamkan akhlak mulia dan kesadaran rohani untuk memahami dan mengamalkan syariat Allah.
Teks tersebut membahas tentang Paticca Samuppada atau 12 mata rantai kausalitas bergantung. Terdapat dua interpretasi utama mengenai Paticca Samuppada, yaitu sebagai proses yang berlangsung antar kehidupan atau proses yang terjadi dalam satu kehidupan. Teks tersebut juga menjelaskan hubungan antara unsur-unsur dalam 12 mata rantai Paticca Samuppada seperti Avijja, Sankhara, Vinnana, Nama-Rupa, samp
Filsafat olahraga, filsafat timur dan pragmatismeRaynorFigo
Tugas ini membahas pengalaman murni dalam filsafat olahraga. Menurut James dan Nishida, pengalaman murni adalah pengalaman dasar sebelum konsep, yang menyatukan subjek dan objek. Olahraga memungkinkan pengalaman ini. James menekankan kontinuitas pengalaman, sementara Nishida melihatnya sebagai kesatuan kontradiksi. Keduanya relevan untuk memahami pengalaman atletik.
Teks tersebut membahas tentang agama Hindu, termasuk sejarah, penganut, keyakinan, dan konsep ketuhanan dalam agama Hindu. Agama Hindu adalah agama tertua di dunia yang berasal dari anak benua India dan memiliki penganut sekitar 1 milyar jiwa. Ada lima keyakinan utama dalam agama Hindu yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, jiwa, hukum sebab akibat, reinkarnasi, dan moksa. Konsep ketuhanan d
Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini dengan jumlah penganut hampir 1 bilion. Agama Hindu muncul sekitar tahun 3120 SM hingga 1300 SM di India barat daya. Hindu meyakini dalam kewujudan satu Tuhan yang maha esa walaupun memuja pelbagai dewa. Mereka percaya konsep karma dan samsara serta tujuan utama mencapai kebahagiaan rohani.
Taoisme mengajarkan bahwa kehidupan manusia harus sejalan dengan hukum alam dan dilandasi oleh kebajikan. Kebajikan dalam perspektif Taoisme adalah hidup sederhana, jujur, dan peduli terhadap sesama. Ajaran etika alam Taoisme memuat nilai-nilai universal yang dapat diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan moral masyarakat.
Dokumen ini membincangkan sejarah dan ajaran agama Hindu, Buddha, Sikh dan perbandingannya dengan Islam. Ia menyentuh aspek penting seperti kitab suci, konsep ketuhanan, pengasas agama, dan pengikut agama-agama tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang mata pelajaran pendidikan agama Hindu di sekolah dasar yang mencakup tujuan, ruang lingkup, standar kompetensi lulusan, dan kompetensi dasar yang meliputi pengenalan tentang kepercayaan, budaya, ritual keagamaan, ajaran moral, orang suci, kitab suci, dan hari-hari suci agama Hindu.
Dokumen tersebut membahas tentang Asta Brata sebagai delapan sifat dewa yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam perspektif Hindu. Asta Brata terdiri dari Indra Brata (kesejahteraan rakyat), Yama Brata (keadilan), Surya Brata (memberi sinar kehidupan bagi semua), Candra Brata (memberi penerangan dan ketenangan), Bayu Brata (peka terhadap rakyat), Kuwera Brata (penampilan yang pantas), Baruna Br
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Catur Warna dan Catur Asrama dalam agama Hindu. Catur Warna adalah empat golongan masyarakat berdasarkan tugas dan aktivitasnya, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Catur Asrama adalah empat fase kehidupan untuk mencapai tujuan hidup dan beragama, yaitu Brahmacari, Grehastha, Wanaprastha, dan Bhiksuka. Kedua konsep ini saling berhubun
Yoga adalah ilmu yang menjelaskan hubungan antara fisik, mental, dan spiritual untuk mencapai kesehatan holistik. Yoga pertama kali diperkenalkan dalam kitab Yoga Sutra karya Patanjali pada abad ke-2 SM. Terdapat berbagai jenis yoga seperti Hatha, Bhakti, Raja, Jnana, Karma, dan Tantra yang berfokus pada aspek fisik, spiritual, atau kesadaran.
Buddha adalah salah satu avatar Tuhan Krishna yang turun ke dunia untuk menghentikan kegiatan membunuh binatang yang sudah merajalela. Ia mengajarkan moralitas welas asih kepada masyarakat agar meninggalkan kebiasaan hidup kotor dan kejam mereka, serta mengajarkan delapan jalan untuk menghilangkan penderitaan. Dengan ajaran ini, kegiatan membunuh binatang berkurang dan kasih sayang kepada semua makhluk mul
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep keagamaan Hindu di Bali seperti kitab suci, hari raya, tempat ibadah, permasalahan yang dihadapi umat Hindu, dan beberapa simbol agama Hindu."
Makalah ini membahas hubungan tasawuf dengan ilmu-ilmu keislaman lain seperti tauhid, kalam, akhlak, dan fiqih. Tasawuf memiliki hubungan erat dengan ilmu-ilmu tersebut, di mana tasawuf berfungsi untuk melengkapi pemahaman spiritual dalam ilmu-ilmu tersebut. Tasawuf juga berperan penting dalam menanamkan akhlak mulia dan kesadaran rohani untuk memahami dan mengamalkan syariat Allah.
Teks tersebut membahas tentang Paticca Samuppada atau 12 mata rantai kausalitas bergantung. Terdapat dua interpretasi utama mengenai Paticca Samuppada, yaitu sebagai proses yang berlangsung antar kehidupan atau proses yang terjadi dalam satu kehidupan. Teks tersebut juga menjelaskan hubungan antara unsur-unsur dalam 12 mata rantai Paticca Samuppada seperti Avijja, Sankhara, Vinnana, Nama-Rupa, samp
Filsafat olahraga, filsafat timur dan pragmatismeRaynorFigo
Tugas ini membahas pengalaman murni dalam filsafat olahraga. Menurut James dan Nishida, pengalaman murni adalah pengalaman dasar sebelum konsep, yang menyatukan subjek dan objek. Olahraga memungkinkan pengalaman ini. James menekankan kontinuitas pengalaman, sementara Nishida melihatnya sebagai kesatuan kontradiksi. Keduanya relevan untuk memahami pengalaman atletik.
Teks tersebut membahas tentang agama Hindu, termasuk sejarah, penganut, keyakinan, dan konsep ketuhanan dalam agama Hindu. Agama Hindu adalah agama tertua di dunia yang berasal dari anak benua India dan memiliki penganut sekitar 1 milyar jiwa. Ada lima keyakinan utama dalam agama Hindu yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, jiwa, hukum sebab akibat, reinkarnasi, dan moksa. Konsep ketuhanan d
Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini dengan jumlah penganut hampir 1 bilion. Agama Hindu muncul sekitar tahun 3120 SM hingga 1300 SM di India barat daya. Hindu meyakini dalam kewujudan satu Tuhan yang maha esa walaupun memuja pelbagai dewa. Mereka percaya konsep karma dan samsara serta tujuan utama mencapai kebahagiaan rohani.
Tamadun India merupakan salah satu tamadun tertua di dunia yang bermula di lembah sungai Indus. Ia mempunyai pelbagai aspek seperti agama, falsafah, seni, budaya, dan bahasa. Agama utama ialah Hinduisme manakala agama lain termasuklah Buddha, Jaina, dan Sikh. Tamadun ini juga mempunyai sistem kasta yang membahagikan masyarakat kepada beberapa kelas.
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHAEmilia Wati
Dokumen tersebut merangkum tentang sejarah, ajaran, dan praktik agama Buddha. Mulai dari asal usul Sang Buddha Siddhartha Gautama, empat kebenaran mulia, lima sila, hingga perayaan-perayaan utama umat Buddha. [/ringkasan]"
Upacara dalam agama Buddha bertujuan untuk menghormati dan merenungkan sifat-sifat luhur Sang Tiratana, memperkuat keyakinan, serta membina sikap batin yang luhur seperti cinta kasih, belas kasihan, simpati, dan keseimbangan. Terdapat dua cara pemujaan yaitu Amisa Puja yang melibatkan persembahan dan Patipatti Puja yang melalui pelaksanaan ajaran. Patipatti Puja dianggap lebih unggul karena
Agama Hindu dan Buddha lahir di India pada abad ke-6 SM. Agama Hindu tumbuh dari akulturasi antara bangsa Aria dan Dravida yang membawa ajaran Weda, sementara Buddha lahir dari ajaran Siddharta Gautama yang mengajarkan empat kebenaran mulia untuk mengakhiri penderitaan."
Filsafat Timur meliputi berbagai tradisi filsafat dari Asia seperti India, Cina, Jepang, dan Islam. Filsafat India dibagi menjadi lima periode berdasarkan perkembangannya dan mencakup ajaran-ajaran seperti Weda, Skeptisisme, dan Puranis. Sathya Sai Baba adalah guru spiritual India yang mengajarkan lima nilai kemanusiaan dan persatuan semua agama. Ajaran Weda dan Upanishad India menekankan konsep monisme dan
Budisme dan Hinduisme adalah agama utama di Asia Selatan. Budisme diasaskan oleh Siddhartha Gautama yang mencari jawapan kepada empat persoalan utama melalui meditasi. Hinduisme pula merupakan agama tertua di dunia yang menekankan etika moral dan sosial berdasarkan kitab suci Vedas. Kedua-dua agama ini membantu pembangunan sahsiah melalui amalan kebajikan dan perayaan.
Tamadun India bermula di Lembah Indus, berpusat di India Utara dan Selatan. Ia terbahagi kepada dua wilayah utama iaitu India Utara yang berbahasa Sanskrit dan India Selatan yang berbahasa Dravida. Masyarakatnya mengamalkan sistem kasta yang ketat serta agama utama ialah Hinduisme, Buddha, Islam dan Sikh. Tamadun India telah membangunkan pelbagai bidang seperti seni, seni bina, sains dan teknologi.
Dokumen tersebut merangkum tentang agama Buddha, mulai dari sejarah Sang Buddha Siddhartha Gautama, inti ajarannya seperti Catur Arya Satya, kitab suci Tripitaka, tiga aliran utama (Theravada, Mahayana, dan Vajrayana), serta beberapa peringatan agama Buddha.
1. Agama Buddha memenuhi kriteria sebagai agama karena memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Buddha Gautama sebagai pendirinya, kitab suci Tipitaka, umat, tempat ibadah, dan ritual keagamaan.
2. Kriteria Agama Buddha ditetapkan pada tahun 1979 dan direvisi pada 1986, mencakup keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Tri Ratna, Hukum Karma, dan Nirvana.
3. Semua sekte Agama Buddha di Indonesia men
2. Aku berlindung kepada Buddha.Aku berlindung kepada DhammaAku berlindung kepada Sangha
3. Awal dari segala sesuatu tentang Agama Buddha dan pemikiran Sudarta Gotama dan kitab-kitab yang berkembang sari sang guru.
4. Sumber utama ajaran Buddha ialah kitab Tripitaka (tri=tiga, Pitaka=keranjang). Sesungguhnya kitab ini berisi kumpulan ceramah keterangan perumpamaan dan percakapan Buddha dengan muridnya dan pengikutnya. Jadi kitab ini bukan saja memuat perkataan sang Buddha akan tetapi juga pendapat daripada muridnya. Oleh para muridnya ajaran-ajaran keagamaan itu kemudian dipilah menjadi 3 kelompok utama yang disebut dengan ‘Vinaya Pitaka’, Sutra Pitaka ‘, Abidharma Pitaka’,yang masing-masing terbagi lagi dalam beberapa buah kitab.
8. Vinayana berarti Peraturan, Disiplin atau Tatatertib. Kata Vinaya sendiri berarti melenyapkan, manghapuskan, memusnahkan, menghilangkan dalam hal ini segala tingkahlaku yang halangi kemajuan dalam jalan pelaksanaan. Dharma : atau sesuatu yang membimbing keluar (dari Dukkha).
9. Dharma dan Vinaya ( gabungan kedua nya disebut dengan Budhasasana) merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Dhamma tampa Vinayana akan merupakan ajaran yang tidak menunjukan awal atau permulaan untuk dilaksanakan. Sebaliknya Vinayana tampa Dhamma akan merupakan formalisme kosong, suatu disiplin yang hanya menghasilkan sedikit buah atau kemajuan.
11. Vinaya tidak hanya diartikan sebagai peraturan yang berhubungan dengan kebikhuan saja memang Vinaya Pitaka berisikkan peraturan latihan, larangan, yang diperbolehkan dan ketentuan yang mengatur kehidupan Bhikkhu, namun dikenal juga Vinaya untuk umat beragama atau dikenal sebagai upasaka-upasika. Vinayana untuk umat berkeluarga adalah Pancasila dan pengertian lebih luas sigalovada sutta disebut pula “gihi vinaya “(vinaya untuk umat berkeluarga).
12. Terdapat perbedaan antara sila umat berkeluarga dengan bhikkhu. Sila untuk umat berkeluarga bersifat moral semata-mata dan digolongkan dengan patisila. Bagi para bhikkhu selain sila bersifat sila moral juga ada sila khusus untuk cara hidupnya dan sila ini digolongkan kedalam sila Pannati-sila. Para bhikkhu dan umat berkeluarga harus menaati Vinaya atau sila secara murni dan tidak terjatuh dalam pelanggaran.
15. Kitab ini berisi peraturan-peraturan mencakup delapan jenis pelanggaran diantaranta ada empat hal pelanggaran yang menyebabkan bhikkhu dan bhikkhuni dikelurkan dari Sangha. Pelanggaran ini meliputi pelanggaran seks, pencurian, pembunuhan, dan pembujukan untuk bunuh diri, kesombongan palsu akan kemampuan ghaib diri sendiri. Aturan-aturan ini berjumlah 227. Seluruhnya sama dengan pati mokkha yang di bacakan pada pertemuan Uphosata dari Sangha. Bagian ini dilanjutkan dengan Bhikkhuni-suttavibangga, suatu rangkaian aturan untuk para bhikhuni.
44. Kitab ini berisi ringkasan dan pengelompokan peratuaran Vinaya yang disusun dalam Tanya jawab untuk dipakai dalam pengajaran dan pelaksanaan ujian. Aturan dalam suttavibangga dan khandakha-khandakha disertai cerita-cerita mengenai terjadinya aturan itu.
45. Beberapa diantaranya benar-benar formal, yang semata-mata menunjukan bahwa sekelompok bhikkhu telah melakukan pelanggaran atau mengikuti kebiasaan tertentu yang karenanya Sang Buddha menetapkan suatu keputusan.
46. Aturan-aturan penerimaan dalam Sangha didahului oleh cerita mengenai kejadian setelah mencapai penerangan, awal pembabaran Dhamma dan penerimaan siswa-siswa pertama. Cerita mengenai Rahula diberikan sehubungan dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk penerimaan, dan aturan-aturan mengenai perpecahan adalah cerita komplotan Devedatta.
48. Kitab ini memuat uraian-uraian tentang cara hidup yang berguna,baik untuk para bhikkhu, bhikkhuni maupun umat Buddha lainya. Ia sendiri terdiri dari 5 kumpulan kitab yaitu: Dighanikaya,Majjhimanikaya, Angutaranikaya, Samyutanukaya dan Khuddakanikaya.
63. Kitab ini terdiri dari 15 kitab, yang tidak hanya memuat perkataan Buddha melainkan juga ucapan dari para Thera. Diantara kitab ini adalah kitab dhamma yang menguraikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Buddha. Buku ini ada 423 Syair yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Beberapa Syair berisi riwayat hidup para Thera atas pembebasan yang telah mereka capai.
65. Kitab ini adalah bagian ketiga dari Tripitaka yang memuat tentang filsafat Buddha Dharma yang disusun secara analitis yang mencakup beberapa bidang ilmu seperti ilmu jiwa, logika, etika, dan meta fisik.
86. Dukkha sebagai dukkha-dukkha yaitu penderitaan biasa yang di alami misalnya perisiwa lahir, usia tua, berpisah dengan sesuatu yang diintai dan sebagainya.
90. Sumber dari penderitaan adalah tanhä, yaitu nafsu keinginan yang tidak ada habis-habisnya. Semakin diumbar semakin keras ia mencengkeram. Orang yang pasrah kepada tanhä sama saja dengan orang minum air asin untuk menghilangkan rasa hausnya.Rasa haus itu bukannya hilang, bahkan menjadi bertambah, karena air asin itu yang mengandung garam. Demikianlah, semakin orang pasrah kepada tanhä semakin keras tanhä itu mencengkeramnya. Dikenal tiga macam tanhä, yaitu
91. 1. Kämatanhä : kehausan akan kesenangan indriya, ialah kehausan akan :
98. Jalan-nya adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthangika Magga)Disebut ‘Mulia’ karena bila dilaksanakan, maka akan menuntun seseorang ke kehidupan yang mulia; Disebut ‘Berunsur Delapan’, karena terdiri dari Delapan Unsur, Disebut ‘Jalan’, karena seperti jalan pada umumnya, akan menuntun seseorang dari satu tempat ke tempat lain, dengan hal ini dari Samsara ke Nibbana. Delapan Jalan Utama (Jalan Mulia Berunsur Delapan) yang akan membawa kita ke Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha, yaitu :Wisdom (Paññā)1. Pengertian Benar (sammä-ditthi) Right view2. Pikiran Benar (sammä-sankappa) Right intentionSila 3. Ucapan Benar (sammä-väcä) Right speech4. Perbuatan Benar (sammä-kammanta) Right action5. Pencaharian Benar (sammä-ajiva) Right livelihoodSamädhi 6. Daya-upaya Benar (sammä-väyäma) Right effort7. Perhatian Benar (sammä-sati) Right mindfulness8. Konsentrasi Benar (sammä-samädhi) Right concentration
100. Kalau tanhä dapat disingkirkan, maka kita akan berada dalam keadaan yang bahagia sekali, Sang Buddha dengan jelas dan tegas mengajar kita, bahwa kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti ‘padam’, serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin.
103. Bija Niyama, yaitu hukum sebab-akibat mengenai biji-bijian, contohnya sesawi berasal dari biji sesawi, gula berasal dari tebu, dan sebagainya.
104. Karma Niyama [Kamma Niyama], yaitu hukum sebab-akibat yang berkaitan dengan perbuatan, contohnya perbuatan baik akan menghasilkan akibat baik, dan perbuatan buruk akan menghasilkan akibat buruk.
105. Citta Niyama, yaitu hukum sebab-akibat yang berkiatan dengan hasil pikiran, misalnya proses kesadaran, timbul dan lenyapnya kesadaran, sifat kesadaran, kekuatan batin, telepati, kemampuan membaca pikiran orang lain, kemampuan mengingat hal-hal yang telah terjadi, dan sebagainya.
106. Dharma Niyama [Dhamma Niyama], yaitu hukum sebab-akibat yang berkaitan dengan gravitasi, berupa gejala alam yang menandai akan terlahirnya atau meninggalnya seorang Bodhisattva ataupun seorang Buddha.
107. Hukum Karma [Kamma Niyama] merupakan salah satu dari Hukum Alam tersebutdi atas yang terjadi karena prinsip Hukum Sebab dan Akibat, dimana setiap suka ataupun duka pasti ada penyebabnya. Tiada sebab maka tiada akibat. Segala penderitaan akan dapat dihindari apabila dapat diketahui sebabnya. Penyebab tunggal dari segala bentuk penderitaan adalah kemelekatan terhadap nafsu keinginan duniawi.
108. Terdapat cukup banyak cara menggolongkan Hukum Karma, dan berikut disampaikan beberapa jenis penggolongan Hukum Karma tersebut.
130. Meluruskan pandangan salah [ditthijjukamma]Sebagai Buddhis yang mempercayai hukum karma maka kita tidak perlu mencela orang lain yang melakukan perbuatan paling jahat sekalipun, karena selain mereka juga akan memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, juga mereka tidak akan dapat menyembunyikan diri dari akibat perbuatan jahatnya sendiri.<br />Sang Buddha bersabda : quot;
Tidak di langit, di tengah lautan, di celah-celah gunung atau di manapun, juga dapat ditemukan suatu tempat bagi seseorang untuk dapat menyembunyikan diri dari akibat perbuatan jahatnyaquot;
(Dhammapada, 127). <br />Sesuai dengan perkataan Buddha quot;
Pembuat kejahatan hanya melihat hal yang baik selama buah perbuatan jahatnya belum masak, tetapi bilamana hasil perbuatan jahatnya telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya yang buruk. Pembuat kebajikan hanya melihat hal yang buruk selama buah perbuatan bajiknya belum masak, tetapi bilamana hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya yang baik.quot;
(Dhammapada, 119-120).<br />