SlideShare a Scribd company logo
Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Kementerian PPN/Bappenas
Jakarta, 6 Mei 2024
Kunjungan Koordinasi Pelaksanaan Penemuan dan
Pelaporan KasusTBC di Puskesmas Pangalengan,
Kabupaten Bandung
ISU STRATEGIS BIDANG KESEHATAN
Pembangunan kesehatan dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan dan gizi masyarakat, pengendalian penyakit, peningkatan kapasitas ketahanan kesehatan, dan
pemerataan kapasitas dan responsiveness sistem kesehatan di seluruh wilayah.
Masih terdapat 43,78%
puskesmas tidak tersedia 9
jenis nakes sesuai standar
Stunting masih tinggi
(21,5%)
Masih terdapat 20,36%
Rumah Sakit Umum Daerah
Kelas C belum memiliki 7
dokter spesialis dasar dan
penunjang
AKI masih tinggi
(189/100.000)
Prevalensi obesitas terus
meningkat 21,8%
Persentase aktivitas fisik
cukup pada penduduk
umur ≥10 tahun masih
rendah (66,50%)
Kasus baru kusta
peringkat ke-3 dunia
(10.976 kasus baru)
Baru 78,35% Rumah Sakit
terakreditasi paripurna
1
2
3
4
6
7
8
9
Kasus baru TB peringkat
ke-2 dunia (385 per
100.000 penduduk
5
Baru 63,54% Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pratama
terakreditasi paripurna
10
Insiden TBC mengalami kenaikan terutama pasca
pandemi COVID-19
1 Beban Kasus TBC Tertinggi : Jabar, Jatim, Jateng, Sumut & DKI Jakarta
2
Target dan Sasaran Indikator TBC
3
▪ Walau telah menjadi komitmen bersama, eliminasi TBC belum
menunjukkan perbaikan
▪ Indonesia merupakan peringkat ke-2 negara dengan beban TBC
tertinggi di dunia
▪ Tingginya kasus disebabkan karena rendahnya cakupan
penemuan kasus, pemberian terapi pencegahan TBC (2,6%),
penuntasan pengobatan serta pelaporan kasus
3
Provinsi Kasus TBC
Terkonfirmasi
Estimasi
Insidensi
Jabar 184.406 148.069
Jatim 78.334 107.547
Jateng 77.426 92.870
DKI Jakarta 54.025 53.773
Banten 42.429 38.200
Target dan Capaian Indikator:
Program Penuntasan Kasus TBC
Indikator Sasaran Capaian 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Insidensi TBC (Per
100.000 penduduk)
385
(2022)
294 272 252 231 211 190
Angka keberhasilan
pengobatan TBC (TBC
Success Rate)
86
(2023)
90 90,31 92,23 94,15 96,08 98
Penemuan dan
pengobatan TBC (TBC
Treatment Coverage)
77
(2023)
90 80 82,49 85,01 87,52 90
Insidensi TBC : 385 per 100.000 penduduk (2022)
Target 2025 : 272 per 100.000 penduduk
Sumber: Kemenkes, 2024
370 369 367 366 363 360 357 353 349 345 342 338 335 332 329 325 322 319 316 312
301
354
385 385
297
272
252
231
211
200
250
300
350
400
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
Beban Kasus TBC
Insidensi Target RPJMN
Program/kegiatan Anggaran 2024
Belanja K/L (Kemenkes) 898.109.996.000
DAK Kesehatan (Kemenkes) 283.714.348.900
Hibah Global Fund 891.825.847.242
Total 2.073.650.192.142
Anggaran
4
Eliminasi TBC dalam RPJPN dan RPJMN
1. Meningkatkan upaya kesehatan
i. Peningkatan upaya kesehatan masyarakat, perluasan upaya promotif
dan preventif, terutama deteksi dini, vaksinasi, penemuan kasus dan
pengobatan secara masif, peningkatan literasi kesehatan, dan
pembudayaan perilaku hidup sehat, penyehatan lingkungan didukung
oleh tata kota, lingkungan, sarana dan prasarana termasuk konektivitas
transportasi, ruang terbuka, fasilitas aktivitas fisik dan olahraga, akses
air minum dan sanitasi aman, serta permukiman sehat;
ii. pengendalian konsumsi dan peredaran produk yang memberikan
dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat seperti produk hasil
tembakau, antara lain melalui penerapan cukai dan inovasi pajak serta
pemanfaatannya untuk pembangunan kesehatan;
iii. penanggulangan permasalahan gizi makro dan gizi mikro, percepatan
penuntasan permasalahan stunting, dan kelebihan gizi, melalui
peningkatan pola konsumsi pangan yang beragam, pengayaan zat gizi,
dan jaminan gizi pada periode 1000 hari pertama kehidupan;
iv. pengendalian penyakit tidak menular, gangguan mental, dan penyakit
menular terutama tuberkulosis, serta percepatan penuntasan
penyakit terabaikan seperti kusta;
Strategi Kebijakan Eliminasi TBC
Peningkatan pengendalian penyakit, dengan perhatian khusus pada jantung,
stroke, hipertensi, diabetes, kanker, tuberkulosis, malaria, HIV/AIDS, emerging
diseases, penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa, penyakit
tropis terabaikan (kusta, filariasis, schistosomiasis), gangguan jiwa, cedera,
gangguan penglihatan, dan penyakit gigi dan mulut, mencakup:
a) Pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit termasuk perluasan
cakupan deteksi dini, penguatan surveilans real time, pengendalian
vektor dan perluasan layanan berhenti merokok;
b) Penguatan health security terutama peningkatan kapasitas untuk
pencegahan, deteksi, dan respon cepat terhadap ancaman penyakit
termasuk penguatan alert system kejadian luar biasa dan karantina
kesehatan;
c) Peningkatan cakupan penemuan kasus dan pengobatan serta penguatan
tata laksana penanganan penyakit dan cedera;
d) Pengendalian resistensi antimikroba;
e) Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penguatan
sanitasi total berbasis masyarakat.
RPJPN 2025-2045
RPJMN 2020-2024
Sekretariat RPJPN, Kementerian PPN/Bappenas
Sasaran Pembangunan Tahun 2045:
IE Kesehatan Untuk Semua
Target
2045
Target
2025
Indikator
Usia Harapan Hidup
(tahun)
74,43 80,00
Prevalensi stunting
pada balita (%)
Insidensi tuberkulosis
(per 100.000 penduduk)
Cakupan kepesertaan
jaminan kesehatan
nasional (%)
13,5 5,0
272 76
98,0 99,5
Angka Kematian Ibu
(per 100.000 kelahiran hidup)
115 16
Untuk Setiap Penduduk
(Setiap penduduk dapat hidup
sehat pada seluruh siklus
hidup, wilayah dan kelompok
masyarakat)
Pada Semua Layanan
(Setiap penduduk dijamin
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang terjangkau
dan berkualitas)
Oleh Semua
Pemangku Kepentingan
(Pemerintah, NGO, pelaku
usaha, masyarakat)
Kesehatan
untuk
Semua
6
Evaluasi Pelaksanaan Perpres 67 th 2021
OUR
PROCESS
1. Penguatan Komitmen dan Kepemimpinan Pemerintah
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota
▪ Implementasi kebijakan dan dukungan dari lintas sector 17K/L
pelaksana masih belum optimal
▪ Ketergantungan pada dana hibah seperti dari Global Fund telah
menyebabkan beberapa daerah mengurangi atau mencabut
anggaran APBD mereka, meskipun Global Fund mensyaratkan
adanya sharing budget
▪ K/L: Kemkes, Setkab, KemenkoPMK, Kemendagri
2. Peningkatan Akses Layanan yang Bermutu dan Berpihak
pada Pasien
3. Insentifikasi Upaya Kesehatan dalam Rangka
Penanggulangan TBC
6. Penguatan Manajemen Program
5. Peningkatan Peran Serta Komunitas, Pemangku
Kepentingan, dan Multisektor Lainnya
4. Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan
Inovasi di Bidang Penanggulangan TB
▪ Belum optimalnya cakupan pemberian terapi pencegahan
treatment (TPT) pada populasi rentan dan berisiko
▪ Rendahnya dukungan psikososio ekonomi pada pasien TBC
▪ Perlunya peningkatan skrining penemuan kasus di sekolah,
madrasah, dan tempat kerja
▪ K/L: Kemkes, Kemenag, Kemendikbudristek, Kemenaker,
KemenkumHAM, Kemendagri, KemenBUMN, BPOM, Kemensos
▪ Belum optimalnya pencegahan TBC melalui upaya perumahan
sehat dan pemberian nutrisi tambahan
▪ Belum tersedianya vaksin TBC dewasa karena masih tahap uji
coba → saat ini baru utk bayi dan anak usia dini
▪ Pengobatan memerlukan waktu yang lama 3 – 9 bulan
tergantung jenis TBC
▪ K/L: Kemkes, Kemenkominfo, KemenPUPR
▪ Tingginya turn over SDMK di daerah → ada isu
pemenuhan SDM terlatih → kekurangan kader, sudah
masuk manula
▪ Belum tersedianya tagging anggaran TBC → tidak semua
K/L mempunyai RO khusus TBC
▪ Monev Perpres TBC belum mencakup pemerintah daerah
▪ K/L: Kemkes, Kemendagri, KemendesPDTT, Kemkeu, BPJS,
BPOM, BRIN
▪ Wadah kemitraan belum efektif dalam menjalankan fungsi
koordinasi dan peningkatan peran lintas sector
▪ Belum tersedianya system informasi dan data desa yang
sudah melaksanakan pemanfaatan dana desa untuk
penanggulangan TBC
▪ Rendahnya jumlah daerah yang membentuk tim
percepatan penanggulangan TBC➔ ada kebingungan di
daerah untuk adopsi konsep perpres 67/2021
▪ K/L: Kemkes, KemenkoPMK, Kemendagri, KemendesPDTT,
KemenkumHAM
▪ Belum tersedianya peta jalan riset TBC (mandate BRIN)→
bekerja sama dengan peneliti, Pendidikan dan mitra
pembangunan
▪ Belum optimalnya kerja sama riset TBC dengan Pendidikan
▪ K/L: Kmendikbudristek, BRIN
Kebutuhan Dukungan
Lintas Sektor
Koordinasi Lintas Sektor dalam Penanggulangan TBC
Pengendalian
Penyakit TBC
Intensifikasi penemuan kasus dan
pengobatan TBC secara tuntas
Peningkatan upaya pencegahan
TBC
• Peningkatan Kapasitas SDM TB
• Imunisasi TB
• Penambahan content tracing
dalamsistem informasi kasus TB (New)
• Perluasan pendataan kasus TB di
faskes swasta (Revisi Permenkes
No.67/2016 tentang Penanggulangan
TB: menambahkan insentif untuk
swasta dalam melaporkan kasus TB
yang ditemukan dan dirawat) (New)
• Perluasan cakupan TPT (new)
• Deteksi dini dan respon kejadian penyakit menular
• Skrining dan Deteksi Dini Pada Kelompok Berisiko
untuk Pengendalian TBC dalam Pelaksanaan SPM
TBC
• Obat dan Perbekalan Kesehatan Program
Pencegahan dan Pengendalian TB
• Pelatihan nakes dalam testing (e-learning & e-
coaching) (New)
• Layanan survei faktor risiko penyakit TB
• SDM kesehatan yang mendapatkan peningkatan
kapasitas dalam penemuan kasus TB
• Fasilitasi, Monitoring Pencegahan dan
Pengendalian TBC
• Percepatan uji coba short regimen TB (New)
Deteksi Dini dan
Penemuan Kasus
Pengobatan dan
Pencegahan
Profilaksis
Penguatan
Sistem
Kesehatan
Penyehatan
Lingkungan
Pemberdayaan
Masyarakat
(Task Force
Kemenkes)
(Task Force
Kemenkes)
Pembangunan dan perbaikan rumah sehat (Bantuan stimulant
perumahan swadaya) - KemenPUPR
Skrining TBC pada pekerja (Kemenaker)
Pengembangan vaksin TB (BRIN)
PelayananTB di lapas (Kemenkumham)
Dana desa untuk eliminasi TB (KemendesPDTT)
Pembinaan kader (Kemendagri)
Skrining TB pada siswa/i di sekolah/madrasah (Kemendikbud
dan Kemenag)
Peran mitra pembangunan dalam
dukungan penuntasan TBC (CCM-GF
dan mitra)
• Pendekatan berbasis komunitas
• Pendampingan pengobatan
• Penemuan kasus
• Pengawasan penganggaran di
daerah (GF)
Peran pemerintah daerah:
• Membentuk tim percepatan penuntasan TBC di daerah
• Edukasi dan partisipasi masyarakat
• Mencantumkan indikator TBC dalam RPJMD san Renstra Daerah
• Menyediakan pendanaan dan SDM
• Melakukan penemuan kasus, pengobatan, dan pelaporan kasus TBC
• Melakukan mitigasi dampak psikososial dan ekonomi pasien TBC
• Menetapkan kebijakan yang mendorong pasien TBC menjalankan
pengobatan sampai tuntas
Agenda
Waktu Agenda Narasumber
09.00 – 09.10 Pengantar Plt. Direktur Kesehatandan Gizi
Masyarakat
09.10 – 09.25 Kondisi terkini Program PenanggulanganTBC di Kabupaten
Bandung
Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung
09.25 – 09.40 Pelaksanaan Program Penanggulangan TBCdi Puskesmas
Pangalengan, Kabupaten Bandung
1) Penemuan Kasus
2) Pelaporan Kasus
3) Penuntasan Pengobatan
4) Cakupan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
5) Realisasi BOK Puskesmas
6) Sumber Daya Kesehatan
7) Inovasi program TBC dalam meningkatkan cakupan
pengobatan dan penemuan kasus di Puskesmas
Pangalengan, Kabupaten Bandung
8) Kendala penemuan kasus, dan pengobatan TBC (termasuk
kebutuhan, pemenuhan, dan utilisasi TCM)
9) Rekomendasi
Kepala Puskesmas
Pangalengan, Kabupaten
Bandung
09.40 – 10.40 Diskusi Seluruh Peserta
10.40 – 10.50 Penutup Plt. Direktur Kesehatan
dan Gizi Masyarakat
10.50 – 12.00 Kunjungan Puskesmas Seluruh Peserta
TERIMA KASIH
Arah dan Strategi Pembangunan
Sektor Kesehatan dalam RPJPN 2025-2045
Meningkatkan upaya kesehatan
Mewujudkan sistem kesehatan
yang tangguh dan responsif
i. Peningkatan upaya kesehatan masyarakat, perluasan upaya promotif
dan preventif;
ii. Pengendalian produksi, konsumsi, dan peredaran produk yang
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat;
iii. Jaminan gizi pada periode 1000 hari pertama kehidupan;
iv. Peningkatan pelayanan KIA, lansia, mental, kerja, dan tradisional,
pengendalian penyakit tidak menular dan penyakit menular, serta
penuntasan penyakit tropis terabaikan
v. pengembangan kebijakan keluarga berencana secara komprehensif;
vi. perluasan investasi pelayanan kesehatan primer yang komprehensif
sampai dengan tingkat desa dan kelurahan;
vii. pemerataan pelayanan dan sarpras kesehatan mencakup promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif;
viii. pemenuhan kualitas pelayanan kesehatan yang responsif terhadap
kebutuhan masyarakat; dan
ix. pemenuhan dan perluasan cakupan jaminan kesehatan yang
berkelanjutan.
i. penguatan keamanan dan ketahanan kesehatan;
ii. pemenuhan jumlah dan jenis tenaga medis dan kesehatan;
percepatan produksi dokter spesialis dan dokter subspesialis dengan
RS sebagai penyelenggara utama pendidikan;
iii. peningkatan secara signifikan pembiayaan kesehatan yang
berkelanjutan;
iv. penguatan sistem pengawasan obat dan makanan;
v. penguatan riset, data dan informasi untuk mendukung kebijakan
kesehatan berbasis bukti, serta pengembangan dan penerapan riset,
teknologi dan inovasi bidang kesehatan;
vi. penataan sistem kesehatan nasional dan daerah termasuk tujuan dan
subsistem di dalamnya, seperti kepemimpinan dan tata kelola; dan
vii. restrukturisasi urusan dan kewenangan pemerintah pusat dan
daerah di bidang kesehatan termasuk skema pembiayaan dan
pengelolaan tenaga medis dan tenaga kesehatan.
Sasaran Pembangunan Transformasi Sosial
Kesehatan untuk Semua
Indikator Pembangunan Baseline Target
1 Usia Harapan Hidup (tahun)
72,13
(2023)1)
74,43
2
Angka Kematian Ibu (per 100.000
kelahiran hidup)
189
(2020)1)
115
3
Prevalensi Stunting (pendek dan sangat
pendek) pada balita (%)
21,60
(2022)2)
13,50
4
Insidensi Tuberkulosis (per 100.000
penduduk)
385
(2022)3)
272
5
Cakupan Kepesertaan Jaminan Kesehatan
Nasional (%)
95
(2023)4)
98
Sumber:
1) BPS, 2) Kemenkes; 3) WHO, 4) DJSN
Percepatan wajib belajar 13 tahun (1 tahun pra sekolah dan
12 tahun pendidikan dasar dan pendidikan menengah).
Peningkatan partisipasi pendidikan tinggi dan lulusan
STEAM berkualitas termasuk pemanfaatan dana abadi
pendidikan.
Restrukturisasi kewenangan pengelolaan tenaga pendidikan
dan kesehatan seperti guru, tenaga medis, dan tenaga
kesehatan.
Investasi pelayanan kesehatan primer, penuntasan stunting,
serta eliminasi penyakit menular dan penyakit tropis
terabaikan (terutama: tuberkulosis dan kusta).
Penuntasan kemiskinan dengan satu sistem Regsosek dan
perlindungan sosial adaptif terintegrasi.
Upaya Super Prioritas Transformasi Sosial
RPJPN 2025-2045
MEKANISME PELAKSANAAN
Mekanisme Anggaran:
• Penganggaran pada K/L yang ditugaskan
penuntasan TBC
• Opsi: Penyaluran anggaran
• Salur langsung dari Kemkes ke
Puskesmas/FKTP
• Melalui anggaran DAK Non Fisik
1. Peningkatan peran Pemda Prov dan Kab/Kota
dalam Monev
2. K/L dan Pemda melaksanakan program
dukungan sesuai amanat Perpres 67 tahun
2021
1. Kemenko PMK (ketua)
2. Kemenko Polhukham
3. Kemenko Perekonomian
1. Kemkes (ketua)
2. Kemendagri
3. Kemenag
4. Kemenkumham
5. Kemkeu
6. Kemendikbudristek
7. Kemensos
8. Kemenaker
11. KemenPUPR
12. Kemenkominfo
13. KemendesPDTT
14. Bappenas
15. KemenBUMN
16. Setkab
17. BRIN
18. BPOM
Pelaksana
Pengarah
Keanggotaan Tim Percepatan Penanggulangan TBC:
Anggaran Kementerian Kesehatan 2025
PBI
51%
PBPU-BP Kelas III
3%
BLU
19%
PNBP
0,37%
Belanja
Operasional
8%
Fungsi
Pendidikan
1%
Pinjaman LN
13%
Hibah Luar Negeri
0,07%
Earmark Lainnya
(Jampersal dan KTJ) 1%
Anggaran fleksibel
untuk pelaksanaan
program lainnya
3,6 T (4%)
Pagu Indikatif
2025
Presentase (%)
A. Total Pagu 90.607,33
B. Anggaran Earmark (1-11) 86.939,62
1 PBI 46.464,0 51%
2 PBPU-BP KelasIII 2.500,0 3%
3 BLU 17.193,60 19%
4 PNBP 326,01 0,37%
5 BelanjaOperasional 7.472,28 8%
6 FungsiPendidikan 909,70 1%
7 PinjamanLN 11.443,89 13%
8 HibahLuarNegeri 63,27 0,07%
9 HibahDalamNegeri 0,0 0%
10
PenangananCovid-19 (Klaim,
Vaksin,Insentif) 0,0 0%
11 Earmark lainnya(Jampersal dan KTJ) 566,87 1%
C. Anggaran untuk Pelaksanaan Program Lainnya
3.667,72 4%
❑ Sebagian besar (96,44%) anggaran Kemkes merupakan anggaran yang bersifat
mandatory spending → PBI, PBPU-BP Kelas III, BLU, PNBP, Belanja Operasional, Fungsi
Pendidikan, Pinjaman LN, Hibah Luar Negeri, Earmark lainnya (Jampersal dan KTJ)
❑ Hanya 4% anggaran yang bersifat fleksibel dan diperuntukan untuk pelaksanaan
program lainnya
❑ Penurunan nilai RM untuk pelaksanaan program tahun 2025 sebesar Rp. 6,8 T
dibandingkan tahun 2024
Pagu Indikatif Kemenkes 2025
Sumber: Kemenkes, 2024
Belanja K/L, DAK, dan
hibah GF
Dukungan Program : Melanjutkan dan
Memperkuat Program Berjalan
Program/kegiatan Anggaran 2024
Belanja K/L (Kemenkes) 898.109.996.000
DAK Kesehatan (Kemenkes) 283.714.348.900
Hibah Global Fund 891.825.847.242
Total 2.073.650.192.142
a. Intensifikasi penemuan kasus & pengobatan TBC
• Layanan Penemuan Aktif TBC
• Alat Pencegahan dan Pengendalian TBC
• Kemitraan Pemerintah Swasta dalam Layanan Pengendalian
TBC
• Kasus TBC yang mendapatkan pengobatan
• Obat dan Perbekalan Kesehatan TB
• Layanan survei faktor risiko penyakit TBC
b. Peningkatan upaya pencegahan TBC
• Masyarakat mendapatkan layanan Pencegahan dan
Pengendalian TBC
• Rekomendasi Hasil Pemantauan dan Evaluasi
• Layanan Informasi dan Edukasi
Penajaman pada 2025
Sumber Pendanaan
Dukungan Existing
a. Testing (1,7 T)
• Penambahan mesin TCM
• Penambahan cartridge TCM
• Penambahan BHP (bahan habis pakai)
laboratorium
• Pelatihan nakes dalam testing (e-
learning & e-coaching)
b. Tracing (488 M)
• Contact tracing / investigasi kontak
(termasuk uji coba tracing kontak
keluarga di tingkat desa)
• Pengoptimalan Desa Siaga TB
• Penyediaan Tuberkulin
• Penambahan content tracing
dalamsistem informasi kasus TB
• Perluasan pendataan kasus TB di
faskes swasta
c. Treatment (1,9 T)
• Pengadaan OAT (obat anti TB) sensitif
obat & resisten obat
• Pengadaan obat pencegahan TB/TB
Preventive Treatment (TPT)
• Penambahan APD dan BHP RS
• Renovasi ruang pelayanan TB resisten
obat
• Percepatan uji coba short regimen TB
d. Edukasi (Health Literacy) (456 M)
• Pengembangan strategi komunikasi TB
yang efektif
• Pencegahan TB di sekolah/madrasah
(skrining & deteksi dini) - Kemdikbud
dan Kemenag
• Pencegahan TB pada pekerja (skrining
& deteksi dini) - Kemenaker
Skrining TB aktif terutama di komunitas berisiko
tinggi dan area dengan prevalensi tinggi. Penggunaan
teknologi diagnostik yang
Peningkatan Deteksi Dini
Akses universal terhadap pengobatan TB yang
efektif, termasuk untuk TB resisten obat. Ketersediaan
obat-obatan, penggunaan regimen pengobatan yang
terbaru dan paling efektif, pemantauan dan
pendampingan minum obat
Pengobatan yang Efektif
Penguatan layanan kesehatan primer, untuk
meningkatkan kapasitas dalam deteksi dini, pengobatan,
dan pencegahan TB. Pelatihan tenaga kesehatan tentang
TB dan penggunaan sistem informasi kesehatan yang
efektif adalah kunci
Penguatan Sistem Kesehatan
Menangani determinan sosial penyakit TB, seperti
kemiskinan, malnutrisi, kondisi tempat tinggal yang
padat dan tidak sehat, dan penggunaan tembakau.
Intervensi multi-sektoral diperlukan untuk mengatasi
masalah-masalah ini.
Mengatasi Determinan Sosial
Mendorong inovasi dan penelitian dalam semua aspek
TB, termasuk pengembangan vaksin baru, obat-obatan,
metode diagnostik, dan strategi intervensi. Kerja sama
internasional dalam riset dan pengembangan sangat
penting.
Inovasi dan Penelitian
Mengaktifkan peran masyarakat dalam pencegahan dan
pengobatan TB melalui edukasi dan advokasi. Ini
termasuk meningkatkan kesadaran tentang TB,
mendorong pemeriksaan dan pengobatan dini, dan
mengurangi stigma terhadap penyakit ini.
Mobilisasi Masyarakat dan Advokasi
Intensifikasi penemuan kasus & pengobatan TBC Peningkatan upaya pencegahan TBC
Arah Percepatan Eliminasi TBC Ke depan
Penggunaan Data
Pendekatan intervensi TBC berbasis surveilans secara
real time
Pendanaan yang berkelanjutan, integrasi dengan program kesehatan lain
(HIV/AIDS, diabetes, respirasi), kerja sama global menjadi upaya strategis
yang diharapkan dapat mempercepat eliminasi TBC di Indonesia

More Related Content

Similar to PPT Pengantar Koordinasi TBC Bandung.pdf

Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Muh Saleh
 
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfSosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
puskkintamaniIII
 
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxDiseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
junk40
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
Herman673394
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
hendrigunawan69
 

Similar to PPT Pengantar Koordinasi TBC Bandung.pdf (20)

kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Dana bok
Dana bokDana bok
Dana bok
 
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
 
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia RahmiSistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
 
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfSosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxDiseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
 
Kebijakan kesehatan 2013
Kebijakan kesehatan 2013Kebijakan kesehatan 2013
Kebijakan kesehatan 2013
 
Kebijakan kesehatan 2013(1)
Kebijakan kesehatan 2013(1)Kebijakan kesehatan 2013(1)
Kebijakan kesehatan 2013(1)
 
Kebijakan kesehatan 2013(2)
Kebijakan kesehatan 2013(2)Kebijakan kesehatan 2013(2)
Kebijakan kesehatan 2013(2)
 
Kebijakan kesehatan 2013(3)
Kebijakan kesehatan 2013(3)Kebijakan kesehatan 2013(3)
Kebijakan kesehatan 2013(3)
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
 
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptxKelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
 
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptxKEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
 
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptxKEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
 
Germas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfGermas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdf
 
Materi Analisa Situasi Kota Surabaya.pptx
Materi Analisa Situasi Kota Surabaya.pptxMateri Analisa Situasi Kota Surabaya.pptx
Materi Analisa Situasi Kota Surabaya.pptx
 
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxMATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
 

Recently uploaded

Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdfJUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
graceduma3
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
viagrajogja
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
tien148950
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
danangandi
 

Recently uploaded (17)

Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdfJUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 

PPT Pengantar Koordinasi TBC Bandung.pdf

  • 1. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, 6 Mei 2024 Kunjungan Koordinasi Pelaksanaan Penemuan dan Pelaporan KasusTBC di Puskesmas Pangalengan, Kabupaten Bandung
  • 2. ISU STRATEGIS BIDANG KESEHATAN Pembangunan kesehatan dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat, pengendalian penyakit, peningkatan kapasitas ketahanan kesehatan, dan pemerataan kapasitas dan responsiveness sistem kesehatan di seluruh wilayah. Masih terdapat 43,78% puskesmas tidak tersedia 9 jenis nakes sesuai standar Stunting masih tinggi (21,5%) Masih terdapat 20,36% Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C belum memiliki 7 dokter spesialis dasar dan penunjang AKI masih tinggi (189/100.000) Prevalensi obesitas terus meningkat 21,8% Persentase aktivitas fisik cukup pada penduduk umur ≥10 tahun masih rendah (66,50%) Kasus baru kusta peringkat ke-3 dunia (10.976 kasus baru) Baru 78,35% Rumah Sakit terakreditasi paripurna 1 2 3 4 6 7 8 9 Kasus baru TB peringkat ke-2 dunia (385 per 100.000 penduduk 5 Baru 63,54% Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama terakreditasi paripurna 10
  • 3. Insiden TBC mengalami kenaikan terutama pasca pandemi COVID-19 1 Beban Kasus TBC Tertinggi : Jabar, Jatim, Jateng, Sumut & DKI Jakarta 2 Target dan Sasaran Indikator TBC 3 ▪ Walau telah menjadi komitmen bersama, eliminasi TBC belum menunjukkan perbaikan ▪ Indonesia merupakan peringkat ke-2 negara dengan beban TBC tertinggi di dunia ▪ Tingginya kasus disebabkan karena rendahnya cakupan penemuan kasus, pemberian terapi pencegahan TBC (2,6%), penuntasan pengobatan serta pelaporan kasus 3 Provinsi Kasus TBC Terkonfirmasi Estimasi Insidensi Jabar 184.406 148.069 Jatim 78.334 107.547 Jateng 77.426 92.870 DKI Jakarta 54.025 53.773 Banten 42.429 38.200 Target dan Capaian Indikator: Program Penuntasan Kasus TBC Indikator Sasaran Capaian 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Insidensi TBC (Per 100.000 penduduk) 385 (2022) 294 272 252 231 211 190 Angka keberhasilan pengobatan TBC (TBC Success Rate) 86 (2023) 90 90,31 92,23 94,15 96,08 98 Penemuan dan pengobatan TBC (TBC Treatment Coverage) 77 (2023) 90 80 82,49 85,01 87,52 90 Insidensi TBC : 385 per 100.000 penduduk (2022) Target 2025 : 272 per 100.000 penduduk Sumber: Kemenkes, 2024 370 369 367 366 363 360 357 353 349 345 342 338 335 332 329 325 322 319 316 312 301 354 385 385 297 272 252 231 211 200 250 300 350 400 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Beban Kasus TBC Insidensi Target RPJMN Program/kegiatan Anggaran 2024 Belanja K/L (Kemenkes) 898.109.996.000 DAK Kesehatan (Kemenkes) 283.714.348.900 Hibah Global Fund 891.825.847.242 Total 2.073.650.192.142 Anggaran 4
  • 4. Eliminasi TBC dalam RPJPN dan RPJMN 1. Meningkatkan upaya kesehatan i. Peningkatan upaya kesehatan masyarakat, perluasan upaya promotif dan preventif, terutama deteksi dini, vaksinasi, penemuan kasus dan pengobatan secara masif, peningkatan literasi kesehatan, dan pembudayaan perilaku hidup sehat, penyehatan lingkungan didukung oleh tata kota, lingkungan, sarana dan prasarana termasuk konektivitas transportasi, ruang terbuka, fasilitas aktivitas fisik dan olahraga, akses air minum dan sanitasi aman, serta permukiman sehat; ii. pengendalian konsumsi dan peredaran produk yang memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat seperti produk hasil tembakau, antara lain melalui penerapan cukai dan inovasi pajak serta pemanfaatannya untuk pembangunan kesehatan; iii. penanggulangan permasalahan gizi makro dan gizi mikro, percepatan penuntasan permasalahan stunting, dan kelebihan gizi, melalui peningkatan pola konsumsi pangan yang beragam, pengayaan zat gizi, dan jaminan gizi pada periode 1000 hari pertama kehidupan; iv. pengendalian penyakit tidak menular, gangguan mental, dan penyakit menular terutama tuberkulosis, serta percepatan penuntasan penyakit terabaikan seperti kusta; Strategi Kebijakan Eliminasi TBC Peningkatan pengendalian penyakit, dengan perhatian khusus pada jantung, stroke, hipertensi, diabetes, kanker, tuberkulosis, malaria, HIV/AIDS, emerging diseases, penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa, penyakit tropis terabaikan (kusta, filariasis, schistosomiasis), gangguan jiwa, cedera, gangguan penglihatan, dan penyakit gigi dan mulut, mencakup: a) Pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit termasuk perluasan cakupan deteksi dini, penguatan surveilans real time, pengendalian vektor dan perluasan layanan berhenti merokok; b) Penguatan health security terutama peningkatan kapasitas untuk pencegahan, deteksi, dan respon cepat terhadap ancaman penyakit termasuk penguatan alert system kejadian luar biasa dan karantina kesehatan; c) Peningkatan cakupan penemuan kasus dan pengobatan serta penguatan tata laksana penanganan penyakit dan cedera; d) Pengendalian resistensi antimikroba; e) Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penguatan sanitasi total berbasis masyarakat. RPJPN 2025-2045 RPJMN 2020-2024
  • 5. Sekretariat RPJPN, Kementerian PPN/Bappenas Sasaran Pembangunan Tahun 2045: IE Kesehatan Untuk Semua Target 2045 Target 2025 Indikator Usia Harapan Hidup (tahun) 74,43 80,00 Prevalensi stunting pada balita (%) Insidensi tuberkulosis (per 100.000 penduduk) Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional (%) 13,5 5,0 272 76 98,0 99,5 Angka Kematian Ibu (per 100.000 kelahiran hidup) 115 16 Untuk Setiap Penduduk (Setiap penduduk dapat hidup sehat pada seluruh siklus hidup, wilayah dan kelompok masyarakat) Pada Semua Layanan (Setiap penduduk dijamin mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas) Oleh Semua Pemangku Kepentingan (Pemerintah, NGO, pelaku usaha, masyarakat) Kesehatan untuk Semua
  • 6. 6 Evaluasi Pelaksanaan Perpres 67 th 2021 OUR PROCESS 1. Penguatan Komitmen dan Kepemimpinan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota ▪ Implementasi kebijakan dan dukungan dari lintas sector 17K/L pelaksana masih belum optimal ▪ Ketergantungan pada dana hibah seperti dari Global Fund telah menyebabkan beberapa daerah mengurangi atau mencabut anggaran APBD mereka, meskipun Global Fund mensyaratkan adanya sharing budget ▪ K/L: Kemkes, Setkab, KemenkoPMK, Kemendagri 2. Peningkatan Akses Layanan yang Bermutu dan Berpihak pada Pasien 3. Insentifikasi Upaya Kesehatan dalam Rangka Penanggulangan TBC 6. Penguatan Manajemen Program 5. Peningkatan Peran Serta Komunitas, Pemangku Kepentingan, dan Multisektor Lainnya 4. Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi di Bidang Penanggulangan TB ▪ Belum optimalnya cakupan pemberian terapi pencegahan treatment (TPT) pada populasi rentan dan berisiko ▪ Rendahnya dukungan psikososio ekonomi pada pasien TBC ▪ Perlunya peningkatan skrining penemuan kasus di sekolah, madrasah, dan tempat kerja ▪ K/L: Kemkes, Kemenag, Kemendikbudristek, Kemenaker, KemenkumHAM, Kemendagri, KemenBUMN, BPOM, Kemensos ▪ Belum optimalnya pencegahan TBC melalui upaya perumahan sehat dan pemberian nutrisi tambahan ▪ Belum tersedianya vaksin TBC dewasa karena masih tahap uji coba → saat ini baru utk bayi dan anak usia dini ▪ Pengobatan memerlukan waktu yang lama 3 – 9 bulan tergantung jenis TBC ▪ K/L: Kemkes, Kemenkominfo, KemenPUPR ▪ Tingginya turn over SDMK di daerah → ada isu pemenuhan SDM terlatih → kekurangan kader, sudah masuk manula ▪ Belum tersedianya tagging anggaran TBC → tidak semua K/L mempunyai RO khusus TBC ▪ Monev Perpres TBC belum mencakup pemerintah daerah ▪ K/L: Kemkes, Kemendagri, KemendesPDTT, Kemkeu, BPJS, BPOM, BRIN ▪ Wadah kemitraan belum efektif dalam menjalankan fungsi koordinasi dan peningkatan peran lintas sector ▪ Belum tersedianya system informasi dan data desa yang sudah melaksanakan pemanfaatan dana desa untuk penanggulangan TBC ▪ Rendahnya jumlah daerah yang membentuk tim percepatan penanggulangan TBC➔ ada kebingungan di daerah untuk adopsi konsep perpres 67/2021 ▪ K/L: Kemkes, KemenkoPMK, Kemendagri, KemendesPDTT, KemenkumHAM ▪ Belum tersedianya peta jalan riset TBC (mandate BRIN)→ bekerja sama dengan peneliti, Pendidikan dan mitra pembangunan ▪ Belum optimalnya kerja sama riset TBC dengan Pendidikan ▪ K/L: Kmendikbudristek, BRIN
  • 7. Kebutuhan Dukungan Lintas Sektor Koordinasi Lintas Sektor dalam Penanggulangan TBC Pengendalian Penyakit TBC Intensifikasi penemuan kasus dan pengobatan TBC secara tuntas Peningkatan upaya pencegahan TBC • Peningkatan Kapasitas SDM TB • Imunisasi TB • Penambahan content tracing dalamsistem informasi kasus TB (New) • Perluasan pendataan kasus TB di faskes swasta (Revisi Permenkes No.67/2016 tentang Penanggulangan TB: menambahkan insentif untuk swasta dalam melaporkan kasus TB yang ditemukan dan dirawat) (New) • Perluasan cakupan TPT (new) • Deteksi dini dan respon kejadian penyakit menular • Skrining dan Deteksi Dini Pada Kelompok Berisiko untuk Pengendalian TBC dalam Pelaksanaan SPM TBC • Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Pencegahan dan Pengendalian TB • Pelatihan nakes dalam testing (e-learning & e- coaching) (New) • Layanan survei faktor risiko penyakit TB • SDM kesehatan yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penemuan kasus TB • Fasilitasi, Monitoring Pencegahan dan Pengendalian TBC • Percepatan uji coba short regimen TB (New) Deteksi Dini dan Penemuan Kasus Pengobatan dan Pencegahan Profilaksis Penguatan Sistem Kesehatan Penyehatan Lingkungan Pemberdayaan Masyarakat (Task Force Kemenkes) (Task Force Kemenkes) Pembangunan dan perbaikan rumah sehat (Bantuan stimulant perumahan swadaya) - KemenPUPR Skrining TBC pada pekerja (Kemenaker) Pengembangan vaksin TB (BRIN) PelayananTB di lapas (Kemenkumham) Dana desa untuk eliminasi TB (KemendesPDTT) Pembinaan kader (Kemendagri) Skrining TB pada siswa/i di sekolah/madrasah (Kemendikbud dan Kemenag) Peran mitra pembangunan dalam dukungan penuntasan TBC (CCM-GF dan mitra) • Pendekatan berbasis komunitas • Pendampingan pengobatan • Penemuan kasus • Pengawasan penganggaran di daerah (GF) Peran pemerintah daerah: • Membentuk tim percepatan penuntasan TBC di daerah • Edukasi dan partisipasi masyarakat • Mencantumkan indikator TBC dalam RPJMD san Renstra Daerah • Menyediakan pendanaan dan SDM • Melakukan penemuan kasus, pengobatan, dan pelaporan kasus TBC • Melakukan mitigasi dampak psikososial dan ekonomi pasien TBC • Menetapkan kebijakan yang mendorong pasien TBC menjalankan pengobatan sampai tuntas
  • 8. Agenda Waktu Agenda Narasumber 09.00 – 09.10 Pengantar Plt. Direktur Kesehatandan Gizi Masyarakat 09.10 – 09.25 Kondisi terkini Program PenanggulanganTBC di Kabupaten Bandung Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 09.25 – 09.40 Pelaksanaan Program Penanggulangan TBCdi Puskesmas Pangalengan, Kabupaten Bandung 1) Penemuan Kasus 2) Pelaporan Kasus 3) Penuntasan Pengobatan 4) Cakupan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) 5) Realisasi BOK Puskesmas 6) Sumber Daya Kesehatan 7) Inovasi program TBC dalam meningkatkan cakupan pengobatan dan penemuan kasus di Puskesmas Pangalengan, Kabupaten Bandung 8) Kendala penemuan kasus, dan pengobatan TBC (termasuk kebutuhan, pemenuhan, dan utilisasi TCM) 9) Rekomendasi Kepala Puskesmas Pangalengan, Kabupaten Bandung 09.40 – 10.40 Diskusi Seluruh Peserta 10.40 – 10.50 Penutup Plt. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat 10.50 – 12.00 Kunjungan Puskesmas Seluruh Peserta
  • 10. Arah dan Strategi Pembangunan Sektor Kesehatan dalam RPJPN 2025-2045 Meningkatkan upaya kesehatan Mewujudkan sistem kesehatan yang tangguh dan responsif i. Peningkatan upaya kesehatan masyarakat, perluasan upaya promotif dan preventif; ii. Pengendalian produksi, konsumsi, dan peredaran produk yang memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat; iii. Jaminan gizi pada periode 1000 hari pertama kehidupan; iv. Peningkatan pelayanan KIA, lansia, mental, kerja, dan tradisional, pengendalian penyakit tidak menular dan penyakit menular, serta penuntasan penyakit tropis terabaikan v. pengembangan kebijakan keluarga berencana secara komprehensif; vi. perluasan investasi pelayanan kesehatan primer yang komprehensif sampai dengan tingkat desa dan kelurahan; vii. pemerataan pelayanan dan sarpras kesehatan mencakup promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif; viii. pemenuhan kualitas pelayanan kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat; dan ix. pemenuhan dan perluasan cakupan jaminan kesehatan yang berkelanjutan. i. penguatan keamanan dan ketahanan kesehatan; ii. pemenuhan jumlah dan jenis tenaga medis dan kesehatan; percepatan produksi dokter spesialis dan dokter subspesialis dengan RS sebagai penyelenggara utama pendidikan; iii. peningkatan secara signifikan pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan; iv. penguatan sistem pengawasan obat dan makanan; v. penguatan riset, data dan informasi untuk mendukung kebijakan kesehatan berbasis bukti, serta pengembangan dan penerapan riset, teknologi dan inovasi bidang kesehatan; vi. penataan sistem kesehatan nasional dan daerah termasuk tujuan dan subsistem di dalamnya, seperti kepemimpinan dan tata kelola; dan vii. restrukturisasi urusan dan kewenangan pemerintah pusat dan daerah di bidang kesehatan termasuk skema pembiayaan dan pengelolaan tenaga medis dan tenaga kesehatan.
  • 11. Sasaran Pembangunan Transformasi Sosial Kesehatan untuk Semua Indikator Pembangunan Baseline Target 1 Usia Harapan Hidup (tahun) 72,13 (2023)1) 74,43 2 Angka Kematian Ibu (per 100.000 kelahiran hidup) 189 (2020)1) 115 3 Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita (%) 21,60 (2022)2) 13,50 4 Insidensi Tuberkulosis (per 100.000 penduduk) 385 (2022)3) 272 5 Cakupan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (%) 95 (2023)4) 98 Sumber: 1) BPS, 2) Kemenkes; 3) WHO, 4) DJSN Percepatan wajib belajar 13 tahun (1 tahun pra sekolah dan 12 tahun pendidikan dasar dan pendidikan menengah). Peningkatan partisipasi pendidikan tinggi dan lulusan STEAM berkualitas termasuk pemanfaatan dana abadi pendidikan. Restrukturisasi kewenangan pengelolaan tenaga pendidikan dan kesehatan seperti guru, tenaga medis, dan tenaga kesehatan. Investasi pelayanan kesehatan primer, penuntasan stunting, serta eliminasi penyakit menular dan penyakit tropis terabaikan (terutama: tuberkulosis dan kusta). Penuntasan kemiskinan dengan satu sistem Regsosek dan perlindungan sosial adaptif terintegrasi. Upaya Super Prioritas Transformasi Sosial RPJPN 2025-2045
  • 12. MEKANISME PELAKSANAAN Mekanisme Anggaran: • Penganggaran pada K/L yang ditugaskan penuntasan TBC • Opsi: Penyaluran anggaran • Salur langsung dari Kemkes ke Puskesmas/FKTP • Melalui anggaran DAK Non Fisik 1. Peningkatan peran Pemda Prov dan Kab/Kota dalam Monev 2. K/L dan Pemda melaksanakan program dukungan sesuai amanat Perpres 67 tahun 2021 1. Kemenko PMK (ketua) 2. Kemenko Polhukham 3. Kemenko Perekonomian 1. Kemkes (ketua) 2. Kemendagri 3. Kemenag 4. Kemenkumham 5. Kemkeu 6. Kemendikbudristek 7. Kemensos 8. Kemenaker 11. KemenPUPR 12. Kemenkominfo 13. KemendesPDTT 14. Bappenas 15. KemenBUMN 16. Setkab 17. BRIN 18. BPOM Pelaksana Pengarah Keanggotaan Tim Percepatan Penanggulangan TBC:
  • 13. Anggaran Kementerian Kesehatan 2025 PBI 51% PBPU-BP Kelas III 3% BLU 19% PNBP 0,37% Belanja Operasional 8% Fungsi Pendidikan 1% Pinjaman LN 13% Hibah Luar Negeri 0,07% Earmark Lainnya (Jampersal dan KTJ) 1% Anggaran fleksibel untuk pelaksanaan program lainnya 3,6 T (4%) Pagu Indikatif 2025 Presentase (%) A. Total Pagu 90.607,33 B. Anggaran Earmark (1-11) 86.939,62 1 PBI 46.464,0 51% 2 PBPU-BP KelasIII 2.500,0 3% 3 BLU 17.193,60 19% 4 PNBP 326,01 0,37% 5 BelanjaOperasional 7.472,28 8% 6 FungsiPendidikan 909,70 1% 7 PinjamanLN 11.443,89 13% 8 HibahLuarNegeri 63,27 0,07% 9 HibahDalamNegeri 0,0 0% 10 PenangananCovid-19 (Klaim, Vaksin,Insentif) 0,0 0% 11 Earmark lainnya(Jampersal dan KTJ) 566,87 1% C. Anggaran untuk Pelaksanaan Program Lainnya 3.667,72 4% ❑ Sebagian besar (96,44%) anggaran Kemkes merupakan anggaran yang bersifat mandatory spending → PBI, PBPU-BP Kelas III, BLU, PNBP, Belanja Operasional, Fungsi Pendidikan, Pinjaman LN, Hibah Luar Negeri, Earmark lainnya (Jampersal dan KTJ) ❑ Hanya 4% anggaran yang bersifat fleksibel dan diperuntukan untuk pelaksanaan program lainnya ❑ Penurunan nilai RM untuk pelaksanaan program tahun 2025 sebesar Rp. 6,8 T dibandingkan tahun 2024 Pagu Indikatif Kemenkes 2025 Sumber: Kemenkes, 2024
  • 14. Belanja K/L, DAK, dan hibah GF Dukungan Program : Melanjutkan dan Memperkuat Program Berjalan Program/kegiatan Anggaran 2024 Belanja K/L (Kemenkes) 898.109.996.000 DAK Kesehatan (Kemenkes) 283.714.348.900 Hibah Global Fund 891.825.847.242 Total 2.073.650.192.142 a. Intensifikasi penemuan kasus & pengobatan TBC • Layanan Penemuan Aktif TBC • Alat Pencegahan dan Pengendalian TBC • Kemitraan Pemerintah Swasta dalam Layanan Pengendalian TBC • Kasus TBC yang mendapatkan pengobatan • Obat dan Perbekalan Kesehatan TB • Layanan survei faktor risiko penyakit TBC b. Peningkatan upaya pencegahan TBC • Masyarakat mendapatkan layanan Pencegahan dan Pengendalian TBC • Rekomendasi Hasil Pemantauan dan Evaluasi • Layanan Informasi dan Edukasi Penajaman pada 2025 Sumber Pendanaan Dukungan Existing a. Testing (1,7 T) • Penambahan mesin TCM • Penambahan cartridge TCM • Penambahan BHP (bahan habis pakai) laboratorium • Pelatihan nakes dalam testing (e- learning & e-coaching) b. Tracing (488 M) • Contact tracing / investigasi kontak (termasuk uji coba tracing kontak keluarga di tingkat desa) • Pengoptimalan Desa Siaga TB • Penyediaan Tuberkulin • Penambahan content tracing dalamsistem informasi kasus TB • Perluasan pendataan kasus TB di faskes swasta c. Treatment (1,9 T) • Pengadaan OAT (obat anti TB) sensitif obat & resisten obat • Pengadaan obat pencegahan TB/TB Preventive Treatment (TPT) • Penambahan APD dan BHP RS • Renovasi ruang pelayanan TB resisten obat • Percepatan uji coba short regimen TB d. Edukasi (Health Literacy) (456 M) • Pengembangan strategi komunikasi TB yang efektif • Pencegahan TB di sekolah/madrasah (skrining & deteksi dini) - Kemdikbud dan Kemenag • Pencegahan TB pada pekerja (skrining & deteksi dini) - Kemenaker
  • 15. Skrining TB aktif terutama di komunitas berisiko tinggi dan area dengan prevalensi tinggi. Penggunaan teknologi diagnostik yang Peningkatan Deteksi Dini Akses universal terhadap pengobatan TB yang efektif, termasuk untuk TB resisten obat. Ketersediaan obat-obatan, penggunaan regimen pengobatan yang terbaru dan paling efektif, pemantauan dan pendampingan minum obat Pengobatan yang Efektif Penguatan layanan kesehatan primer, untuk meningkatkan kapasitas dalam deteksi dini, pengobatan, dan pencegahan TB. Pelatihan tenaga kesehatan tentang TB dan penggunaan sistem informasi kesehatan yang efektif adalah kunci Penguatan Sistem Kesehatan Menangani determinan sosial penyakit TB, seperti kemiskinan, malnutrisi, kondisi tempat tinggal yang padat dan tidak sehat, dan penggunaan tembakau. Intervensi multi-sektoral diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah ini. Mengatasi Determinan Sosial Mendorong inovasi dan penelitian dalam semua aspek TB, termasuk pengembangan vaksin baru, obat-obatan, metode diagnostik, dan strategi intervensi. Kerja sama internasional dalam riset dan pengembangan sangat penting. Inovasi dan Penelitian Mengaktifkan peran masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan TB melalui edukasi dan advokasi. Ini termasuk meningkatkan kesadaran tentang TB, mendorong pemeriksaan dan pengobatan dini, dan mengurangi stigma terhadap penyakit ini. Mobilisasi Masyarakat dan Advokasi Intensifikasi penemuan kasus & pengobatan TBC Peningkatan upaya pencegahan TBC Arah Percepatan Eliminasi TBC Ke depan Penggunaan Data Pendekatan intervensi TBC berbasis surveilans secara real time Pendanaan yang berkelanjutan, integrasi dengan program kesehatan lain (HIV/AIDS, diabetes, respirasi), kerja sama global menjadi upaya strategis yang diharapkan dapat mempercepat eliminasi TBC di Indonesia