SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN TBC
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2021
Dilaunching tanggal 2 Agustus 2021
 Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan menimbulkan
masalah yang sangat kompleks baik dari segi medis maupun sosial, ekonomi, dan
budaya;
 untuk mengatasi permasalahan Tuberkulosis dan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia, diperlukan upaya penanggulangan yang
komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan;
 ditujukan untuk memberikan acuan bagi kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah
provinsi, Pemerintah Daerah kabupatenf kota, pemerintah desa, dan Pemangku
Kepentingan dalam melaksanakan Penanggulangan TBC
Peraturan Presiden ini mengatur
mengenai:
 target dan strategi nasional Eliminasi TBC;
 pelaksanaan strategi nasional Eliminasi TBC;
 tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
 koordinasi percepatan Penanggulangan TBC;
 peran serta masyarakat;
 pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
 pendanaan
Target Eliminasi TBC pada tahun 2030
 penurunan angka kejadian (incidence ratel TBC menjadi 65 (enam puluh lima) per
100.000 (seratus ribu) penduduk;
 penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu)
penduduk.
Strategi nasional Eliminasi TBC
 penguatan komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota;
 peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien;
 intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC;
 peningkatan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang Penanggulangan
TBC;
 peningkatan peran serta komunitas, Pemangku Kepentingan, dan multisektor
lainnya dalam Penanggulangan TBC;
 dan penguatan manajemen program.
Strategi 1. Penguatan komitmen dan kepemimpinan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota;
 penyusunan target Eliminasi TBC daerah dengan mengacu pada target Eliminasi
TBC nasional;
 penyediaan anggaran yang memadai untuk Penanggulangan TBC;
 pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan yang terlatih untuk
mencapai target Eliminasi TBC;
 penyelenggaraan Penanggulangan TBC berbasis kewilayahan
Strategi 3. intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka
Penanggulangan TBC
 promosi kesehatan;  penyebarluasan informasi secara massif kepada masyarakat,
pelibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer media sosial untuk
menyebarkan materi komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai TBC;
 pengendalian faktor risiko;
 penemuan dan pengobatan; selama pengobatan, pasien TBC mendapatkan:
 pendampingan dari keluarga, komunitas, dan tenaga kesehatan;
 dukungan psikologis, sosial, dan ekonomi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan nonpemerintah untuk memastikan keberlangsungan
pengobatan sampai selesai;
 perlindungan terhadap stigma dan diskriminasi terkait dengan penyakitnya.
 pemberian kekebalan;
 pemberian obat pencegahan.
Strategi 5. peningkatan peran serta komunitas,
Pemangku Kepentingan, dan multisektor lainnya
dalam Penanggulangan TBC;
 pembentukan wadah kemitraan;
 mendorong keterlibatan dalam Penanggulangan TBC mulai dari perencanaan,
pendanaan, dan pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi dalam rangka
peningkatan sumber daya yang dibutuhkan.
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
DAERAH
 mencantumkan indikator TBC dalam rencana pembangunan jangka
menengah daerah dan rencana strategis Pemerintah Daerah sebagai salah
satu prioritas kesehatan di daerah;
 mengoordinasikan keseluruhan pelaksanaan kegiatan Penanggulangan
TBC di wilayahnya;
 menyediakan pendanaan kegiatan Penanggulangan TBC dari beberapa
sumber;
 menyediakan dan meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai
target standar pelayanan minimal terkait Penanggulangan TBC;
 melakukan penemuan kasus TBC secara aktif dan cepat dengan
melibatkan masyarakat;
 memastikan semua orang yang terdiagnosis TBC tercatat dan terlaporkan
dalam sistem informasi TBC;
 memberikan pengobatan pencegahan TBC kepada populasi rentan;
 melakukan mitigasi dampak psikososial dan ekonomi yang dihadapi pasien TBC dan
keluarganya;
 memberikan jaminan kesehatan dan perlindungan sosial;
 menghilangkan diskriminasi dalam memberikan layanan dan dalam kehidupan
masyarakat;
 menyelenggarakan program pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian
pasien dan keluarga;
 menjamin hak pasien dan penyintas TBC untuk mendapat pekerjaan yang layak;
 mengikutsertakan pasien dan penyintas TBC resisten obat dalam upaya
Penanggulangan TBC sebagai sarana untuk pemberdayaan ekonomi dan sosial.
 menyusun dan menetapkan kebijakan dari gubernur dan bupati/wali kota untuk
mendorong pasien TBC menjalankan pengobatan sampai selesai.
PERAN SERTA MASYARAKAT
 berperan serta dalam Penanggulangan TBC berdasarkan prinsip kemitraan.
 menyelenggarakan kegiatan Penanggulangan TBC untuk mendukung upaya yang
dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, khususnya yang bersifat
promotif, preventif, dan rehabilitatif;
 menyediakan dukungan untuk pasien TBC yang bersifat komplementer;
 mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap kasus TBC di masyarakat
 memberikan masukan dalam pen5rusunan kebijakan terkait dengan
Penanggulangan TBC;
 membantu melaksanakan mitigasi bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah terhadap dampak psikososial dan ekonomi yang dihadapi pasien TBC
resisten obat dan keluarga
INDIKATOR DAMPAK
 Penurunan Angka Kejadian (incidence rate TBC)
 Target tahun 2030: 65 per 100.000 penduduk
 Penurunan Angka Kematian Akibat TBC
 Target tahun 2O3O: 6 per 100.000 penduduk
INDIKATOR OUTCOME
 Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC(Target tahun 2O3O : 95%)
 Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TBC (Target tahun 2024 : 90%)
 Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC Resistan Obat (Target tahun 2024 : 90%)
 Persentase Pasien TBC Resistan Obat yang memulai pengobatan (Target Tahun
2024 : 95%)
 Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TBC RO (Target tahun 2024 : 80%)
 Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC Anak (Target tahun 2O24 : 90%)
 Cakupan Pemberian TPT (Targer Tahun 2024 : 90%)
 Persentase penderita TBC diketahui status HIV nya (target tahun 2024 : 90%)
STRATEGI NASIONAL
 Terselenggaranya rapat koordinasi tahunan yang dihadiri oleh pimpinan
tertinggi pada tiap tingkatan yaitu pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
(minimal 1 kali dalam 1 tahun)
 Terselenggaranya rapat koordinasi tahunan yang dihadiri oleh Pemangku
Kepentingan (minimal 2 kali dalam 1 tahun)
 Terselenggaranya kegiatan penemuan pasien TBC secara aktif berbasis
institusi dan komunitas melalui pelacakan kontak dan skrining massal di
daerah dengan beban kasus TBC yang besar (Setiap tahun sesuai dengan
target cakupan pengobatan pada indikator luaran.)
 Tersusunnya pedoman pelibatan masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit TBC (Target tahun 2022: 1 pedoman)
 Terlaksananya kegiatan penyuluhan, penemuan/ penjangkauan kasus TBC,
pendampingan minum obat, advokasi, dan pemberian umpan balik
pelayanan TBC yang didukung oleh masyarakat organisasi masyarakat
(setiap tahun)
 Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan aksi percepatan Eliminasi TBC
secara terintegrasi (target tahun 2024 : seluruh kabupaten/kota)
 Tersedianya kebijakan pemanfaatan Dana Desa untuk percepatan Eliminasi
TBC (Target tahun 2022: 1 (satu) kebijakan)
 Persentase desa yang mengalokasikan Dana Desa untuk intervensi
percepatan Eliminasi TBC (Target tahun 2024 8O%)
 Persentase desa yang mendapatkan pembinaan kader pembangunan
kesehatan desa dari kabupaten/kota (Target tahun 2024 8O%)
 Membuat laporan tahunan kemajuan Penanggulangan TBC setelah
mendapatkan tanggapan dari Pemangku Kepentingan dan multisektor
(Minimal 1 (satu) kali setiap tahun)
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx

kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
MeiRianitaElfridaSin
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
BidangTFBBPKCiloto
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pk
ramli ma
 
1.KAK klinik sanitasi.doc
1.KAK klinik sanitasi.doc1.KAK klinik sanitasi.doc
1.KAK klinik sanitasi.doc
honaicreativecabin
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Muh Saleh
 
GERAKAN BERSAMA DENGAN OPTIMALISASI JURU PEMANTAU JEMTIK DAN PENGAWAS MENELAN...
GERAKAN BERSAMA DENGAN OPTIMALISASI JURU PEMANTAU JEMTIK DAN PENGAWAS MENELAN...GERAKAN BERSAMA DENGAN OPTIMALISASI JURU PEMANTAU JEMTIK DAN PENGAWAS MENELAN...
GERAKAN BERSAMA DENGAN OPTIMALISASI JURU PEMANTAU JEMTIK DAN PENGAWAS MENELAN...
mugiprajeni
 
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
anggitagut
 
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014Muh Saleh
 
Peserta_Final_Paparan 1 Epidemiologi TBC (ILTB)_rev02.pdf
Peserta_Final_Paparan 1 Epidemiologi TBC (ILTB)_rev02.pdfPeserta_Final_Paparan 1 Epidemiologi TBC (ILTB)_rev02.pdf
Peserta_Final_Paparan 1 Epidemiologi TBC (ILTB)_rev02.pdf
SeptiMelindaPutri
 
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptxPerda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
RatnaMei1
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
Multi Irawati
 
Kelompok 3 TBC (1).pptx
Kelompok 3 TBC (1).pptxKelompok 3 TBC (1).pptx
Kelompok 3 TBC (1).pptx
DianitaNaomiIneke
 
Buku Saku Stranas Dengue_REV 01 22 Juli 2021.pdf
Buku Saku Stranas Dengue_REV 01 22 Juli 2021.pdfBuku Saku Stranas Dengue_REV 01 22 Juli 2021.pdf
Buku Saku Stranas Dengue_REV 01 22 Juli 2021.pdf
alin450032
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Muh Saleh
 
CIPONGKOR GEULIS-dikonversi.docx
CIPONGKOR GEULIS-dikonversi.docxCIPONGKOR GEULIS-dikonversi.docx
CIPONGKOR GEULIS-dikonversi.docx
sitisayidahamini
 
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptxSINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
Gendhis2
 
Tor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakesTor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakes
HelenaKidi
 
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
abdulhak1994
 
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
BidangTFBBPKCiloto
 
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012Bahana Mahasiswa
 

Similar to KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx (20)

kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pk
 
1.KAK klinik sanitasi.doc
1.KAK klinik sanitasi.doc1.KAK klinik sanitasi.doc
1.KAK klinik sanitasi.doc
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
 
GERAKAN BERSAMA DENGAN OPTIMALISASI JURU PEMANTAU JEMTIK DAN PENGAWAS MENELAN...
GERAKAN BERSAMA DENGAN OPTIMALISASI JURU PEMANTAU JEMTIK DAN PENGAWAS MENELAN...GERAKAN BERSAMA DENGAN OPTIMALISASI JURU PEMANTAU JEMTIK DAN PENGAWAS MENELAN...
GERAKAN BERSAMA DENGAN OPTIMALISASI JURU PEMANTAU JEMTIK DAN PENGAWAS MENELAN...
 
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
 
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
 
Peserta_Final_Paparan 1 Epidemiologi TBC (ILTB)_rev02.pdf
Peserta_Final_Paparan 1 Epidemiologi TBC (ILTB)_rev02.pdfPeserta_Final_Paparan 1 Epidemiologi TBC (ILTB)_rev02.pdf
Peserta_Final_Paparan 1 Epidemiologi TBC (ILTB)_rev02.pdf
 
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptxPerda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
 
Kelompok 3 TBC (1).pptx
Kelompok 3 TBC (1).pptxKelompok 3 TBC (1).pptx
Kelompok 3 TBC (1).pptx
 
Buku Saku Stranas Dengue_REV 01 22 Juli 2021.pdf
Buku Saku Stranas Dengue_REV 01 22 Juli 2021.pdfBuku Saku Stranas Dengue_REV 01 22 Juli 2021.pdf
Buku Saku Stranas Dengue_REV 01 22 Juli 2021.pdf
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
 
CIPONGKOR GEULIS-dikonversi.docx
CIPONGKOR GEULIS-dikonversi.docxCIPONGKOR GEULIS-dikonversi.docx
CIPONGKOR GEULIS-dikonversi.docx
 
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptxSINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
 
Tor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakesTor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakes
 
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
 
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
 
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
 

Recently uploaded

Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (19)

Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx

  • 2. Dilaunching tanggal 2 Agustus 2021  Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan menimbulkan masalah yang sangat kompleks baik dari segi medis maupun sosial, ekonomi, dan budaya;  untuk mengatasi permasalahan Tuberkulosis dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, diperlukan upaya penanggulangan yang komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan;  ditujukan untuk memberikan acuan bagi kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupatenf kota, pemerintah desa, dan Pemangku Kepentingan dalam melaksanakan Penanggulangan TBC
  • 3. Peraturan Presiden ini mengatur mengenai:  target dan strategi nasional Eliminasi TBC;  pelaksanaan strategi nasional Eliminasi TBC;  tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;  koordinasi percepatan Penanggulangan TBC;  peran serta masyarakat;  pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;  pendanaan
  • 4. Target Eliminasi TBC pada tahun 2030  penurunan angka kejadian (incidence ratel TBC menjadi 65 (enam puluh lima) per 100.000 (seratus ribu) penduduk;  penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu) penduduk.
  • 5. Strategi nasional Eliminasi TBC  penguatan komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota;  peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien;  intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC;  peningkatan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang Penanggulangan TBC;  peningkatan peran serta komunitas, Pemangku Kepentingan, dan multisektor lainnya dalam Penanggulangan TBC;  dan penguatan manajemen program.
  • 6. Strategi 1. Penguatan komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota;  penyusunan target Eliminasi TBC daerah dengan mengacu pada target Eliminasi TBC nasional;  penyediaan anggaran yang memadai untuk Penanggulangan TBC;  pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan yang terlatih untuk mencapai target Eliminasi TBC;  penyelenggaraan Penanggulangan TBC berbasis kewilayahan
  • 7. Strategi 3. intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC  promosi kesehatan;  penyebarluasan informasi secara massif kepada masyarakat, pelibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer media sosial untuk menyebarkan materi komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai TBC;  pengendalian faktor risiko;  penemuan dan pengobatan; selama pengobatan, pasien TBC mendapatkan:  pendampingan dari keluarga, komunitas, dan tenaga kesehatan;  dukungan psikologis, sosial, dan ekonomi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan nonpemerintah untuk memastikan keberlangsungan pengobatan sampai selesai;  perlindungan terhadap stigma dan diskriminasi terkait dengan penyakitnya.  pemberian kekebalan;  pemberian obat pencegahan.
  • 8. Strategi 5. peningkatan peran serta komunitas, Pemangku Kepentingan, dan multisektor lainnya dalam Penanggulangan TBC;  pembentukan wadah kemitraan;  mendorong keterlibatan dalam Penanggulangan TBC mulai dari perencanaan, pendanaan, dan pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi dalam rangka peningkatan sumber daya yang dibutuhkan.
  • 9. TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH  mencantumkan indikator TBC dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana strategis Pemerintah Daerah sebagai salah satu prioritas kesehatan di daerah;  mengoordinasikan keseluruhan pelaksanaan kegiatan Penanggulangan TBC di wilayahnya;  menyediakan pendanaan kegiatan Penanggulangan TBC dari beberapa sumber;  menyediakan dan meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai target standar pelayanan minimal terkait Penanggulangan TBC;  melakukan penemuan kasus TBC secara aktif dan cepat dengan melibatkan masyarakat;  memastikan semua orang yang terdiagnosis TBC tercatat dan terlaporkan dalam sistem informasi TBC;
  • 10.  memberikan pengobatan pencegahan TBC kepada populasi rentan;  melakukan mitigasi dampak psikososial dan ekonomi yang dihadapi pasien TBC dan keluarganya;  memberikan jaminan kesehatan dan perlindungan sosial;  menghilangkan diskriminasi dalam memberikan layanan dan dalam kehidupan masyarakat;  menyelenggarakan program pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga;  menjamin hak pasien dan penyintas TBC untuk mendapat pekerjaan yang layak;  mengikutsertakan pasien dan penyintas TBC resisten obat dalam upaya Penanggulangan TBC sebagai sarana untuk pemberdayaan ekonomi dan sosial.  menyusun dan menetapkan kebijakan dari gubernur dan bupati/wali kota untuk mendorong pasien TBC menjalankan pengobatan sampai selesai.
  • 11. PERAN SERTA MASYARAKAT  berperan serta dalam Penanggulangan TBC berdasarkan prinsip kemitraan.  menyelenggarakan kegiatan Penanggulangan TBC untuk mendukung upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, khususnya yang bersifat promotif, preventif, dan rehabilitatif;  menyediakan dukungan untuk pasien TBC yang bersifat komplementer;  mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap kasus TBC di masyarakat  memberikan masukan dalam pen5rusunan kebijakan terkait dengan Penanggulangan TBC;  membantu melaksanakan mitigasi bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap dampak psikososial dan ekonomi yang dihadapi pasien TBC resisten obat dan keluarga
  • 12. INDIKATOR DAMPAK  Penurunan Angka Kejadian (incidence rate TBC)  Target tahun 2030: 65 per 100.000 penduduk  Penurunan Angka Kematian Akibat TBC  Target tahun 2O3O: 6 per 100.000 penduduk
  • 13. INDIKATOR OUTCOME  Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC(Target tahun 2O3O : 95%)  Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TBC (Target tahun 2024 : 90%)  Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC Resistan Obat (Target tahun 2024 : 90%)  Persentase Pasien TBC Resistan Obat yang memulai pengobatan (Target Tahun 2024 : 95%)  Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TBC RO (Target tahun 2024 : 80%)  Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC Anak (Target tahun 2O24 : 90%)  Cakupan Pemberian TPT (Targer Tahun 2024 : 90%)  Persentase penderita TBC diketahui status HIV nya (target tahun 2024 : 90%)
  • 14. STRATEGI NASIONAL  Terselenggaranya rapat koordinasi tahunan yang dihadiri oleh pimpinan tertinggi pada tiap tingkatan yaitu pusat, provinsi, dan kabupaten/kota (minimal 1 kali dalam 1 tahun)  Terselenggaranya rapat koordinasi tahunan yang dihadiri oleh Pemangku Kepentingan (minimal 2 kali dalam 1 tahun)  Terselenggaranya kegiatan penemuan pasien TBC secara aktif berbasis institusi dan komunitas melalui pelacakan kontak dan skrining massal di daerah dengan beban kasus TBC yang besar (Setiap tahun sesuai dengan target cakupan pengobatan pada indikator luaran.)  Tersusunnya pedoman pelibatan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit TBC (Target tahun 2022: 1 pedoman)
  • 15.  Terlaksananya kegiatan penyuluhan, penemuan/ penjangkauan kasus TBC, pendampingan minum obat, advokasi, dan pemberian umpan balik pelayanan TBC yang didukung oleh masyarakat organisasi masyarakat (setiap tahun)  Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan aksi percepatan Eliminasi TBC secara terintegrasi (target tahun 2024 : seluruh kabupaten/kota)  Tersedianya kebijakan pemanfaatan Dana Desa untuk percepatan Eliminasi TBC (Target tahun 2022: 1 (satu) kebijakan)  Persentase desa yang mengalokasikan Dana Desa untuk intervensi percepatan Eliminasi TBC (Target tahun 2024 8O%)  Persentase desa yang mendapatkan pembinaan kader pembangunan kesehatan desa dari kabupaten/kota (Target tahun 2024 8O%)  Membuat laporan tahunan kemajuan Penanggulangan TBC setelah mendapatkan tanggapan dari Pemangku Kepentingan dan multisektor (Minimal 1 (satu) kali setiap tahun)