Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai filsafat negara Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai hasil berpikir mendalam bangsa Indonesia yang diyakini sebagai nilai terbaik untuk negara. Filsafat Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa, dasar negara, dan jiwa bangsa. Pancasila terdiri atas lima sila yang membentuk satu kesatuan sistem yang mencerminkan nilai-nilai dasar negara.
3. Pancasila
Sebagai
Filsafat Negara
Pengertian Filsafat
Filsafat Pancasila
Karakteristik
Sistem Filsafat
Pancasila
Prinsip-prinsip
Filsafat Pancasila
Rumusan
Kesatuan Sila-
Pancasila
Suatu Sistem.
Pancasila sebagai
Nilai Dasar
Fundamental
Bangsa dan
Negara Republik
Indonesia
4. PENGERTIAN FILSAFAT
Secara istilah filsafat berasala dari bahasa yunani “philein”
yang artinya “cinta” dan “Sophos” yang artinya “hikmah atau
kebijaksanaan” atau “wisdom”.
Secara harfiah istilah filsafat mengandung makna cinta
kebijaksanaan dan hal ini sesuai dengan sajarah timbulnya ilmu
pengetahuan yang sebelumnya dibawah naungan filsafat.
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu
pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk
memperoleh kebenaran hakiki, karena filsafat telah mengalami
perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh
berbagai faktor, misalnya ruang, waktu, keadaan dan orangnya.
Itulah sebabnya maka timbul berbagai pendapatmengenai
pengertian filsafat yang mempunyai kekhususannya masing-
masing
5. FILSAFAT PANCASILA
Menurut Ruslan Abdulgani, bahwa Pancasila
merupakan filsafat negara yang lahir sebagai
collectieve Ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh
bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai filsafat, karena
Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam, kemudian dituangkan dalam suatu
“sistem” yang tepat.
Sedangkan menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila
memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu
tentang hakekat dari Pancasila.
Ruslan Abdulgani
6. KARAKTERISTIK SISTEM FILSAFAT
PANCASILA
Sebagai filsafat, Pancasila memiliki karakteristik sistem filsafat tersendiri
yang berbeda dengan filsafat lainnya, yaitu antara lain :
Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh
(sebagai suatu totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan
utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah, maka itu bukan
Pancasila.
Pancasila sebagai suatu substansi, artinya unsur asli/permanen/primer
Pancasilasebagai suatu yang ada mandiri, yang unsur-unsurnya berasal
dari dirinya sendiri.
Pancasila sebagai suatu realita, artinya ada dalam diri manusia Indonesia
dan masyarakatnya, sebagai suatu kenyataan hidup bangsa, yang
tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari.
Karakteristik Sistem Filsafat Pancasila
7. PRINSIP-PRINSIP FILSAFAT
PANCASILA
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan
materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial
budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
2) Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan
bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45
memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
3) Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam
menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara
Indonesia merdeka.
4) Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan
diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
8. RUMUSAN KESATUAN SILA-SILA PANCASILA
SEBAGAI SUATU SISTEM.
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan
suatu sisem filsafat. Pengertian system adalah suatu kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama
untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan yang utuh. System lazimnya memiliki ciri-ciri sbb :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan dan salaing ketergantungan
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan
tertentu
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
9. PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR
FUNDAMENTAL BAGI BANGSA DAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
1. Dasar Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai silsafat hidup
Bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang
bersifat sistematis, findamental dan menyeluruh. Dasar pemikiran
filosofis itu terkandung dalam setiap sila Pancasila, selain itu secara
kasualitas bahwa nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif.
Artinya essensi nilai-nilai Pancasila bersifat universal.
10. 2. Nilai-nilai Pancasila sebagai Nilai Fundamental Negara
Pancasila merupakan dasar yang fundamental bagi negara
Indonesia terutama dalam pelaksanaan dan penyelengaraan negara.
Selain itu bahwa nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu landasan
moral etik dalam kehidupan kenegaraan. Hal tersebut juga meliputi
moralitas para penyelengara negara dan seluruh warga negara. Oleh
karena itu bagi Bangsa Indonesia dalam era reformasi ini seharusnya
bersifat rendah hati untuk mawas diri, agar kesengsaran rakyat tidak
semakin bertambah.
11. E. INTI ISI SILA PANCASILA
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini mengandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah
sebagai perwujutan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.Oleh Karena itu, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara harus dijiwai dengan nilai-nilai Ketuhanan yang
Maha Esa.
2. Sila Kemanusian Yang Adil Dan Beradab
Sila ini mengandung nilai-nilai bahwa Negara harus menjungjung
tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk yang beradab.
Oleh karena itu kehidupan kenegaraan harus mewujudkan
tercapainya tujuan keinginan harkat dan martabat manusia. Nilai
kemanusian yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusian
sebagai mahkluk yang berbudaya, bermoral dan beragama.
12. 3. Sila persatuan Indonesia
Dalam sila Persatuan Indonesia ini terkandung nilai bahwa
negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia
monodualis yaitu sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial.
Oleh karena itu perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan
juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara.
13. 4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Kebijaksanaan Dalam
Permuyawaratan/Perwakilan
Nilai yang terkandung di dalamnya adalah bahwa hakikat
negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai
mahkluk individu dan mahkluk sosial. Hakikat rakyat adalah
merupakan sekelompok manusia sebagai mahkluk Tuhan yang
Maha Esa yang berastu dan bertujuan mewujudkan harkat dan
martabat manusia dalam suatu wilayah negara. Oleh karena itu
rakyat merupakan asal mula kekuasan negara,sehingga nilai
demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup
negara. Untuk mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan
dalam kehidupan sosial demi tercapainya tujuan bersama.
14. 5. Sila Keadilan Sosila Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna ini mengandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam
kehidupan bersama ( Kehidupan Sosial ). Konsekuensinya yang
harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah meliputi :
a) Keadilan Distributif yaitu suatu hubungan antara
negara terhadap warganya.
b) Keadilan Legal ( Keadilan Bertaat ) yaitu suatu
hubungan keadilan antara warga negara terhadap
Negara.
c) Keadilan Komutatif yaitu ssuatu hubungan keadilan
antara warga satu dengan warga yang lainnya
secara timbal balik.
15. KESIMPULAN
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat
penulis tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan
diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang
paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling
sesuai bagi bangsa Indonesia.
2. Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara
Indonesia yaitu :
a. Filasafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia
b. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
c. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia