SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
MAKALAH AFIKASI PEMBENTUKAN VERBA
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Morfologi
Dosen Pengampu :Trisna M.Pd
Di Susun Oleh :
1.Asep Mahyarudin Sm
2.Sunita
3.Fatmawati
4.Fitriduyanti
5.Diki Am
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASMATHLA’ULANWAR
BANTEN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telahmelimpahkan rahmat serta kasih sayang-Nya yang tidak pernah putus
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang
berjudul Pengertian, Bentuk, Serta Afiksasi dalam Pembentukan Verba.
diharapkan bisa menambah wawasan atau pengetahuan kepadasiapapun yang
membaca khususnya mahasiswa. Penulisan makalah ini jugadisusun untuk
memenuhi tugas pengganti final mata kuliah morfologi Bahasa Indonesia di
program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Matla;ulanwar
Banten.
Selama penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan banyak bantuandari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yangsebesar-
besarnya atas dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar kepada ibu
Trisnawati M.Pd. selaku dosen mata kuliah morfologi bahasa IndonesiaSelama
penyusunan makalah ini.Meskipun kami berharap isi dari makalah ini jauh dari
kekurangan dankesalahann namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami
mengharapkankritik dan saran agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat
lebih baik lagi.Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.
Malingping,10 Oktober 2023
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1LatarBelakangMasalah………………………………………………………………………1
1.2RumusanMasalah…………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Afikasi…………………………………………………………………………....3
B.Verba Berprefiks Ber.……...………………………………………………….…4
C. Verba Berprefiks Ber-kan……………………………………………………….…...…5
D. Contoh Berprefiks Ber-kan .........................................................6
E. Verba Berprefiks kan…………………………………..………..7
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………………………………..8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebelum kita membahas apa itu Afiksasi, kita harus tahu dulu apa itu Afiks? Afiks
adalah morfem terikat yang dilekatkan pada morfem dasar atau akar. Pembahasan
mengenai afiks dapat ditemukan dalam setiap buku linguistik umum dan morfologi.
Namun demikian, pembahasan pada buku-buku tersebut masih bersifat kurang
menyeluruh dan berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh terbatasnya jenis
afiks dari bahasa yang dianalisis atau belum adanya analisis yang lebih mendalam.
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan
tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Afiksasi adalah salah satu dari
3 proses morfologik, yang terdiri atas afiksasi, Reduplikasi, dan Proses
Pemajemukkan. Morfologi merupakan salah satu subdisiplin dalam kajian ilmu
linguistikyang membahas tentang masalah berbahasa yang di dalamnya terdapat
bagian- bagian yang penting untuk dipelajari. Karena di dalam bahasa terdapat.
sub-subyang membedakan jenis bahasa itu sendiri. Berawal dari sini muncullah
sebuahgagasan yang lebih berkosentrasi pada suatu masalah bahasa yaitu
afiksasi.Afiksasi adalah imbuhan kata yang sering dipakai oleh masyarakat tutur
bahasaIndonesia untuk berkomunikasi antarsesama sehingga pengetahuan
tentangafiksasi dirasa sangat perlu diketahui.Afiksasi atau proses pemberian afiks
(imbuhan) merupakan proses
perubahan katadalam subdisiplin ilmu linguistik, yaitu morfologi yang dinilai penti
ng dalam bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan setiap pembumbuhan afiksakan
menentukan arti dari makna suatu kata dasar. Tidak dipungkiri
bahwa pentingnya mempelajari dan memahami afiksasi agar dapat terwujudnya pe
nulisan kata pada suatu kontek kalimat dengan benar. Setiap pemberian afiks jika ti
dak diketahui fungsi dan arti sebuah afiks maka dipastikan akan terdapatkekeliruan
dalam mengartikan suatu kata dalam sebuah konteks kalimat.
Misalnya, kata “makan” dengan “dimakan” memiliki arti yang berbeda meskipun
makna pada kata dasarnya tetap sama.Afiks (imbuhan) adalah suatu bentuk
linguistik yang di dalam suatu katamerupakan unsur langsung yang bukan kata dan
bukan pokok kata, melainkanmengubah leksem menjadi sebuah kata kompleks.
Artinya, mengubah leksemtersebut menjadi kata yang mempunyai makna yang
lengkap. Dalam kajianlinguistik juga sangat perlu diperhatikan sebuah perubahan
makna oleh prosesafiks tersebut menjadi logis di suatu kontek kalimat. Oleh
karena itu, perlu
dipelajari juga bentuk-bentuk atau jenis-jenis afiksasi beserta fungsinya
dalamsuatu penggunaan kalimat
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan afiksasi ?
2. Apa saja afiks-afiks pembentukkan Verba ?
3. Apa saja afiks-afiks Pembentukan Adjektiva ?
4. Apa saja afiks-afiks pembentukan Adverbia ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah mengetahui mengenai pembentukan
afiks verba, pembentukan afiks adjektif dan pembentukan afiks adverbia serta
untuk menambah pengetahuan dan mempermudah proses pembelajaran serta
bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan Afikasi Verbal
Afiksasi adalah salah satu proses dalam pembentukan kata turunan baik
berkategori verba, berkategori nomina maupun yang berkategori ajektiva.
Afiks-afiks pembentukan verba adalah:
1) prefiks ber-
2) konfiks dan klofiks ber-an
3) klofiks ber-kan
4) sufiks –kan
5) sufiks –i
6) prefiks per-
7) konfiks per-kan
8) konfiks per-i
9) prefiks me-
10) prefiks di-
11) prefiks ter-
12) prefiks ke-
13) konfiks ke-an
 Verba berprefiks ber-
Bentuk dasar dalam pembentukan verba :
1. Morfem dasar terikat: termpur → bertempur; berkelahi→kelahi.
2. Morfem dasar bebas: ladang→berladang; kerja→bekerja.
3. Bentuk turunan berafiks: pakaian→berpakaian;
kebangsaan→berkebangsaan.
4. Bentuk turunan reduplikasi: lari-lari→berlari-lari; keluh-
kesah→berkeluh-kesah.
5. Bentuk turunan hasil komposisi: jual beli→berjual beli; terima
kasih→berterima kasih.
Makna gramatikal verba berprefiks ber- :
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal →
1. ‘mempunyai (dasar)’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen
makna (+benda), (+umum),(+milik),(+bagian). Contoh:
berayah’mempunyai ayah’, berjendela’ada jendelanya’.
2. ‘memakai’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+pakaian)
atau (+perhiasan). Contoh: berkebaya ‘memakai kebaya’, berkalung
‘memakai kalung’.
3. ‘mengendarai’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen
(+kendaraan). Contoh: bersepeda ‘mengendarai sepeda’, berbemo ‘naik
bemo’, berkereta ‘menumpang kereta’.
4. ‘berisi’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+benda),
(+dalaman), (+kandungan). Contoh: beracun ‘mengandung racun’,
berair ‘berisi air’.
5. ‘mengeluarkan’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna
(+benda), (+hasil), (+keluar). Contoh: bertelur ‘mengeluarkan telur’,
berdarah ‘mengeluarkan darah’.
6. ‘mengusahakan’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna
(+bidang usaha). Contoh: berladang ‘mengusahakan ladang’, bersawah
‘mengerjakan sawah’.
7. ‘melakukan kegiatan’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen
makna (+benda), (+kegiatan). Contoh: bersenam ‘melakukan senam’,
berdiskusi ‘melakukan diskusi’.
8. ‘mengalami’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna
(+perasaan batin). Contoh: bergembira’dalam keadaan gembira’,
bersedih ‘dalam keadaan sedih’.
9. ‘menyebut’ atau ‘menyapa’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen
makna (+kerabat), (+sapaan). Contoh: berabang ‘memanggil abang’,
berkakak ‘menyebut kakak’.
10. ‘kumpulan’ atau ‘kelompok’ → Apabila bentuk dasarnya
berkomponen (+jumlah), (+hitungan). Contoh: berdua ‘kumpulan dari
dua (orang).
11. ‘memberi’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna
(+benda) dan (+berian). Contoh: bersedekah ‘memberi sedekah’.
Pengecualian kata berprefiks ber- yang tidak bermakna gramatikal namun
idiomatikal:
Berpulang ‘meninggal’, bersalin’melahirkan, bertekuk lutut ‘menyerah’,
bertolak ‘melakukan perjalanan’.
 Verba berkonfiks dan berklofiks ber-an
1. Konfiks → prefiks ber- dan sufiks –an diimbuhkan secara bersamaan
sekaligus pada sebuah bentuk dasar. Contoh: bermunculan.
2. Klofiks → prefiks ber- dan sufiks –an tidak diimbuhkan secara
bersamaan pada sebuah dasar. Contoh: berpakaian.
Verba berklofiks ber-kan
Mula-mula pada bentuk dasar diimbuhkan prefiks ber-, lalu
diimbuhkan pula sufiks –kan.
Misal: Baersenjatakan
Contoh Beberapa verba berklofiks ber-kan
Beristrikan
Bersuamikan
Bertatahkan
Beratapkan
Berlantaikan
Berkalungkan
Berdalikan
Beralaskan
Berdasarkan
Bermodalkan
Berselimutkan
Bertaburkan
 Verba bersufiks –kan
1. Kalimat imperatif: lemparkan bola itu, tuliskan
2. Kalimat pasif yang predikatnya berpola: (aspek)+pelaku+verba.
Contoh: rumah itu baru kami dirikan.
1. Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang +
(aspek) + pelaku + verba.
Contoh: kami melawati daerah yang sudah mereka amankan.
Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal:
1. ‘jadikan’ → (+keadaan), (+sifat khas). Contoh: Tenangkan ‘jadikan
tenang’.
2. ‘jadikan berada di’ → (+tempat), (+arah). Contoh: tempatkan
‘jadikan berada di tempat’.
3. ‘lakukan untuk orang lain’ → (+tindakan), (+sasaran). Contoh:
bacakan ‘lakukan baca untuk orang lain’.
4. ‘lakukan akan’ → (+tindakan), (+sasaran). Contoh: hindarkan
‘lakukan hindar akan’.
5. ‘bawa masuk ke’ → (+ruang). Contoh: gudangkan ‘bawa masuk ke
gudang’.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan berdasarkan pemecahan
rumusan masalah dari bagian pembahasan sebagai berikut.
Pertama,
afiksasi adalah adalah proses pembumbuhan imbuhan (awalan,sisipan, akhiran)
kepada sebuah bentuk-bentuk dasar untuk memberikan suatumakna gramatikal
tertentu. Sedangkan afiks atau imbuhan adalah sebuah bentukterikat yang
ditambahkan pada sebuah bentuk dasar baik di awalan, sisipan,maupun akhiran.
Kedua,
afiksasi secara umum memiliki empat jenis, yaitu prefiks (awalan),infiks (sisipan),
sufiks (akhiran), dan konfiks (awalan-akhiran). Sedangkanmenurut beberapa
sumber, ada yang menyebutkan afiksasi terdiri dari
sembilan jenis. Afiksasi tersebut terdiri dari prefiks, infiks, sufiks, konfiks, klofiks,
simulfiks, superfiks, interfiks, dan transfiks. superfiks,
Ketiga
, afiksasi dalam pembentukan verba, nomina dan adjektiva
memiliki pembahasan dan kajian yang kompleks dalam menentukan sebuah makna
gramatikal sebuah bentuk dasar. Afiksasi pembentukan verba adalah
proses pembumbuhan afiks kepada sebuah bentuk dasar sehingga membentuk sebu
ahmakna gramatikal yang berkaitan dengan kata kerja atau yang
menggambarkan proses, perbuatan, maupun keadaan. Lalu, afiksasi pembentuk no
mina adalah proses pembumbuhan afiks pada sebuah bentuk dasar sehingga memb
entuksebuah makna gramatikal yang berkaitan dengan kata benda. Sedangkan,
afiksasi pembentukan adjektiva adalah proses pembumbuhan
afiks kepada sebuah bentukdasar sehingga membentuk sebuah makna gramatikal
yang berkaitan dengan katasifat.
Walau bagaimanapun, afiksasi dalam pembentukan verba, nomina, danadjektiva
memiliki pembahasan yang kompleks. Pengertian di atas tidakmenggambarkan
batasan atau ruang lingkup pembentukan itu sendiri.

More Related Content

Similar to MAKALAH AFIKASI PEMBENTUKAN VERBA (Autosaved).pdf

Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologyTina Lestary
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacanafebrino
 
Proses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
Proses Pembubuhan Afiks dalam MorfologiProses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
Proses Pembubuhan Afiks dalam Morfologimaulidanabilar
 
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan KomunikasiTugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasisilviahamzari
 
Tata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarTata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarDedi Damhudi
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxZukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfZukét Printing
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi0027065801
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataTifanny Ellies
 
Tugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliTugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliDelyAngely
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIALtfltf
 

Similar to MAKALAH AFIKASI PEMBENTUKAN VERBA (Autosaved).pdf (20)

Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacana
 
Proses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
Proses Pembubuhan Afiks dalam MorfologiProses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
Proses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
 
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan KomunikasiTugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
 
Makalah morfologi
Makalah morfologiMakalah morfologi
Makalah morfologi
 
Tata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarTata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasar
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi Kata
 
Tugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliTugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deli
 
Tugas bindo
Tugas bindoTugas bindo
Tugas bindo
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIA
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 

MAKALAH AFIKASI PEMBENTUKAN VERBA (Autosaved).pdf

  • 1. MAKALAH AFIKASI PEMBENTUKAN VERBA Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Morfologi Dosen Pengampu :Trisna M.Pd Di Susun Oleh : 1.Asep Mahyarudin Sm 2.Sunita 3.Fatmawati 4.Fitriduyanti 5.Diki Am PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITASMATHLA’ULANWAR BANTEN 2023
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmelimpahkan rahmat serta kasih sayang-Nya yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Pengertian, Bentuk, Serta Afiksasi dalam Pembentukan Verba. diharapkan bisa menambah wawasan atau pengetahuan kepadasiapapun yang membaca khususnya mahasiswa. Penulisan makalah ini jugadisusun untuk memenuhi tugas pengganti final mata kuliah morfologi Bahasa Indonesia di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Matla;ulanwar Banten. Selama penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan banyak bantuandari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yangsebesar- besarnya atas dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar kepada ibu Trisnawati M.Pd. selaku dosen mata kuliah morfologi bahasa IndonesiaSelama penyusunan makalah ini.Meskipun kami berharap isi dari makalah ini jauh dari kekurangan dankesalahann namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkankritik dan saran agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Malingping,10 Oktober 2023 Tim Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATAPENGANTAR.....................................................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakangMasalah………………………………………………………………………1 1.2RumusanMasalah…………………………………………………………………………….2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Afikasi…………………………………………………………………………....3 B.Verba Berprefiks Ber.……...………………………………………………….…4 C. Verba Berprefiks Ber-kan……………………………………………………….…...…5 D. Contoh Berprefiks Ber-kan .........................................................6 E. Verba Berprefiks kan…………………………………..………..7 BAB III PENUTUP KESIMPULAN………………………………………………………………………………..8
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum kita membahas apa itu Afiksasi, kita harus tahu dulu apa itu Afiks? Afiks adalah morfem terikat yang dilekatkan pada morfem dasar atau akar. Pembahasan mengenai afiks dapat ditemukan dalam setiap buku linguistik umum dan morfologi. Namun demikian, pembahasan pada buku-buku tersebut masih bersifat kurang menyeluruh dan berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh terbatasnya jenis afiks dari bahasa yang dianalisis atau belum adanya analisis yang lebih mendalam. Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Afiksasi adalah salah satu dari 3 proses morfologik, yang terdiri atas afiksasi, Reduplikasi, dan Proses Pemajemukkan. Morfologi merupakan salah satu subdisiplin dalam kajian ilmu linguistikyang membahas tentang masalah berbahasa yang di dalamnya terdapat bagian- bagian yang penting untuk dipelajari. Karena di dalam bahasa terdapat. sub-subyang membedakan jenis bahasa itu sendiri. Berawal dari sini muncullah sebuahgagasan yang lebih berkosentrasi pada suatu masalah bahasa yaitu afiksasi.Afiksasi adalah imbuhan kata yang sering dipakai oleh masyarakat tutur bahasaIndonesia untuk berkomunikasi antarsesama sehingga pengetahuan tentangafiksasi dirasa sangat perlu diketahui.Afiksasi atau proses pemberian afiks (imbuhan) merupakan proses perubahan katadalam subdisiplin ilmu linguistik, yaitu morfologi yang dinilai penti ng dalam bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan setiap pembumbuhan afiksakan menentukan arti dari makna suatu kata dasar. Tidak dipungkiri bahwa pentingnya mempelajari dan memahami afiksasi agar dapat terwujudnya pe nulisan kata pada suatu kontek kalimat dengan benar. Setiap pemberian afiks jika ti dak diketahui fungsi dan arti sebuah afiks maka dipastikan akan terdapatkekeliruan dalam mengartikan suatu kata dalam sebuah konteks kalimat. Misalnya, kata “makan” dengan “dimakan” memiliki arti yang berbeda meskipun
  • 5. makna pada kata dasarnya tetap sama.Afiks (imbuhan) adalah suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu katamerupakan unsur langsung yang bukan kata dan bukan pokok kata, melainkanmengubah leksem menjadi sebuah kata kompleks. Artinya, mengubah leksemtersebut menjadi kata yang mempunyai makna yang lengkap. Dalam kajianlinguistik juga sangat perlu diperhatikan sebuah perubahan makna oleh prosesafiks tersebut menjadi logis di suatu kontek kalimat. Oleh karena itu, perlu dipelajari juga bentuk-bentuk atau jenis-jenis afiksasi beserta fungsinya dalamsuatu penggunaan kalimat 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan afiksasi ? 2. Apa saja afiks-afiks pembentukkan Verba ? 3. Apa saja afiks-afiks Pembentukan Adjektiva ? 4. Apa saja afiks-afiks pembentukan Adverbia ? 1.3 Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah mengetahui mengenai pembentukan afiks verba, pembentukan afiks adjektif dan pembentukan afiks adverbia serta untuk menambah pengetahuan dan mempermudah proses pembelajaran serta bermanfaat bagi kita semua.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pembentukan Afikasi Verbal Afiksasi adalah salah satu proses dalam pembentukan kata turunan baik berkategori verba, berkategori nomina maupun yang berkategori ajektiva. Afiks-afiks pembentukan verba adalah: 1) prefiks ber- 2) konfiks dan klofiks ber-an 3) klofiks ber-kan 4) sufiks –kan 5) sufiks –i 6) prefiks per- 7) konfiks per-kan 8) konfiks per-i 9) prefiks me- 10) prefiks di- 11) prefiks ter- 12) prefiks ke- 13) konfiks ke-an  Verba berprefiks ber- Bentuk dasar dalam pembentukan verba : 1. Morfem dasar terikat: termpur → bertempur; berkelahi→kelahi. 2. Morfem dasar bebas: ladang→berladang; kerja→bekerja. 3. Bentuk turunan berafiks: pakaian→berpakaian; kebangsaan→berkebangsaan.
  • 7. 4. Bentuk turunan reduplikasi: lari-lari→berlari-lari; keluh- kesah→berkeluh-kesah. 5. Bentuk turunan hasil komposisi: jual beli→berjual beli; terima kasih→berterima kasih. Makna gramatikal verba berprefiks ber- : Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal → 1. ‘mempunyai (dasar)’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+benda), (+umum),(+milik),(+bagian). Contoh: berayah’mempunyai ayah’, berjendela’ada jendelanya’. 2. ‘memakai’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+pakaian) atau (+perhiasan). Contoh: berkebaya ‘memakai kebaya’, berkalung ‘memakai kalung’. 3. ‘mengendarai’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen (+kendaraan). Contoh: bersepeda ‘mengendarai sepeda’, berbemo ‘naik bemo’, berkereta ‘menumpang kereta’. 4. ‘berisi’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+benda), (+dalaman), (+kandungan). Contoh: beracun ‘mengandung racun’, berair ‘berisi air’. 5. ‘mengeluarkan’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+benda), (+hasil), (+keluar). Contoh: bertelur ‘mengeluarkan telur’, berdarah ‘mengeluarkan darah’. 6. ‘mengusahakan’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+bidang usaha). Contoh: berladang ‘mengusahakan ladang’, bersawah ‘mengerjakan sawah’. 7. ‘melakukan kegiatan’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+benda), (+kegiatan). Contoh: bersenam ‘melakukan senam’, berdiskusi ‘melakukan diskusi’. 8. ‘mengalami’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+perasaan batin). Contoh: bergembira’dalam keadaan gembira’, bersedih ‘dalam keadaan sedih’. 9. ‘menyebut’ atau ‘menyapa’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+kerabat), (+sapaan). Contoh: berabang ‘memanggil abang’, berkakak ‘menyebut kakak’.
  • 8. 10. ‘kumpulan’ atau ‘kelompok’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen (+jumlah), (+hitungan). Contoh: berdua ‘kumpulan dari dua (orang). 11. ‘memberi’ → Apabila bentuk dasarnya berkomponen makna (+benda) dan (+berian). Contoh: bersedekah ‘memberi sedekah’. Pengecualian kata berprefiks ber- yang tidak bermakna gramatikal namun idiomatikal: Berpulang ‘meninggal’, bersalin’melahirkan, bertekuk lutut ‘menyerah’, bertolak ‘melakukan perjalanan’.  Verba berkonfiks dan berklofiks ber-an 1. Konfiks → prefiks ber- dan sufiks –an diimbuhkan secara bersamaan sekaligus pada sebuah bentuk dasar. Contoh: bermunculan. 2. Klofiks → prefiks ber- dan sufiks –an tidak diimbuhkan secara bersamaan pada sebuah dasar. Contoh: berpakaian. Verba berklofiks ber-kan Mula-mula pada bentuk dasar diimbuhkan prefiks ber-, lalu diimbuhkan pula sufiks –kan. Misal: Baersenjatakan Contoh Beberapa verba berklofiks ber-kan Beristrikan Bersuamikan Bertatahkan Beratapkan
  • 9. Berlantaikan Berkalungkan Berdalikan Beralaskan Berdasarkan Bermodalkan Berselimutkan Bertaburkan  Verba bersufiks –kan 1. Kalimat imperatif: lemparkan bola itu, tuliskan 2. Kalimat pasif yang predikatnya berpola: (aspek)+pelaku+verba. Contoh: rumah itu baru kami dirikan. 1. Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + (aspek) + pelaku + verba. Contoh: kami melawati daerah yang sudah mereka amankan. Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal: 1. ‘jadikan’ → (+keadaan), (+sifat khas). Contoh: Tenangkan ‘jadikan tenang’. 2. ‘jadikan berada di’ → (+tempat), (+arah). Contoh: tempatkan ‘jadikan berada di tempat’. 3. ‘lakukan untuk orang lain’ → (+tindakan), (+sasaran). Contoh: bacakan ‘lakukan baca untuk orang lain’.
  • 10. 4. ‘lakukan akan’ → (+tindakan), (+sasaran). Contoh: hindarkan ‘lakukan hindar akan’. 5. ‘bawa masuk ke’ → (+ruang). Contoh: gudangkan ‘bawa masuk ke gudang’. BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan berdasarkan pemecahan rumusan masalah dari bagian pembahasan sebagai berikut. Pertama,
  • 11. afiksasi adalah adalah proses pembumbuhan imbuhan (awalan,sisipan, akhiran) kepada sebuah bentuk-bentuk dasar untuk memberikan suatumakna gramatikal tertentu. Sedangkan afiks atau imbuhan adalah sebuah bentukterikat yang ditambahkan pada sebuah bentuk dasar baik di awalan, sisipan,maupun akhiran. Kedua, afiksasi secara umum memiliki empat jenis, yaitu prefiks (awalan),infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (awalan-akhiran). Sedangkanmenurut beberapa sumber, ada yang menyebutkan afiksasi terdiri dari sembilan jenis. Afiksasi tersebut terdiri dari prefiks, infiks, sufiks, konfiks, klofiks, simulfiks, superfiks, interfiks, dan transfiks. superfiks, Ketiga , afiksasi dalam pembentukan verba, nomina dan adjektiva memiliki pembahasan dan kajian yang kompleks dalam menentukan sebuah makna gramatikal sebuah bentuk dasar. Afiksasi pembentukan verba adalah proses pembumbuhan afiks kepada sebuah bentuk dasar sehingga membentuk sebu ahmakna gramatikal yang berkaitan dengan kata kerja atau yang menggambarkan proses, perbuatan, maupun keadaan. Lalu, afiksasi pembentuk no mina adalah proses pembumbuhan afiks pada sebuah bentuk dasar sehingga memb entuksebuah makna gramatikal yang berkaitan dengan kata benda. Sedangkan, afiksasi pembentukan adjektiva adalah proses pembumbuhan afiks kepada sebuah bentukdasar sehingga membentuk sebuah makna gramatikal yang berkaitan dengan katasifat. Walau bagaimanapun, afiksasi dalam pembentukan verba, nomina, danadjektiva memiliki pembahasan yang kompleks. Pengertian di atas tidakmenggambarkan batasan atau ruang lingkup pembentukan itu sendiri.