Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Ppt mencari gagasan usaha
1. “MENCARI GAGASAN
USAHA”
Oleh:
Er win Ar r y Kusuma :
3101 1102 1941
I ndr awat y I hwan : 3101
2. Seorang entrepreneur tidak cukup mengandalkan
gagasan kreatif dalam pembuatan produk saja. Dia
memerlukan strategi yang jitu dan eksekusi yang tepat.
Keberhasilan ditentukan banyak hal, tetapi yang paling
penting adalah apakah Anda benar-benar mengenal
karakter Anda dan berada pada bidang yang Anda sukai
dan akrabi? Bukan tidak mustahil keberhasilan hanya
soal waktu saja bagi orang-orang yang benar-benar
mencintai pekerjaaannya. Kata para pengusaha, produk
itu-betapa pun sederhananya harus dikeloni-diajak
berbicara, diberi perintah, dan diberi sentuhan pribadi
anda.
3. MENGENAL PANGGILAN
JIWA
Untuk berhasil calon wirausahawan harus
memperhatikan 3 faktor, yaitu :
•Cocok dengan diri kita : Peluang itu bersifat personal, akrab
dengan Anda, yang memerlukan kemampuan (skill),
kepribadian, dan Anda sukai (sesuai dengan hobi atau minat).
•Akses : Anda dapat mengaksesnya. Hal ini berkaitan dengan
jaringan, lingkungan pendukung.
•Potensial : Komersialisasinya harus mampu memberikan
tingkat pertumbuhan dan pengembalian investasi yang layak.
4. Untuk mendapatkan ide usaha yang potensial dan cocok
dengan diri Anda, enterpreneur harus memulainya dengan
analisis berikut ini:
• Apa yang paling Anda senangi ?
• Apakah kegemaran atau hobby Anda?
• Produk dan proses apa yang paling Anda ketahui?
• Adakah sesuatu yang ingin Anda lakukan ketika sedang
menganggur?
• Apakah tujuan terpenting Anda dalam bisnis sendiri? Apakah
mendapatkan keuntungan, kebebasan, atau yang lainnya?
• Ide mana yang muncul sebagai respons terhadap 4
pertanyaan pertama di atas yang memenuhi tujuan pada
pertanyaan no 5?
5. Remember!
“Sesuaikan pilihan bisnis dengan karakter, bakat, ketrampilan,
dan hobi anda” ....
Introvert/Produksi
K - Analitis D - kreatif
Dedikasi/Pelayanan Dominasi/ Pengarahan
T - Service P - konsultatif
Ekstrovert /Distribusi
6. Dari gambar diperoleh 4(empat) buah kuadran yang masing-
masing menunjukkan tipe-tipe pembawaan manusia dalam
hubungannya dengan bagaimana yang bersangkutan
mengadakan kontak dengan orang lain.
• Kuadran pertama, menggambarkan tipe manusia yang
dinamakan “Dominan” (D).
• Kuadran kedua, mewakili orang-orang dengan sifat extrovert,
senang bergaul dengan orang banyak, terkombinasi dalam
tipe”Populer” (P).
• Kuadran ketiga, “Tenang” (T), dibentuk dari perpaduan
antara bawaan yang extrovert, dengan sifat yang condong
mengalah pada orang lain.
• Kuadaran keempat adalah tipe “Konvensional” (K).
7. Manusia Tipe “ Dominan”
• Orang tipe “D” memiliki motivasi yang kuat untuk mengejar
prestasi. Perilakunya selalu berorientasi ke hasil dari suatu
pekerjaan atau tanggung jawab. Dia sangat menyenangi tantangan.
Untuk berhasil, mereka bersedia bekerja keras, bahkan kalo perlu
dengan cara apa saja. Sayangnya, dia kurang peduli pada
lingkungan pergaulan, tidak banyak berbicara, bertindak secara
cepat dan praktis, langsung ke sasaran.
• Bagi orang tipe “D”, pekerjaan yang bermutu adalah pekerjaan
dengan tingkat kesulitan tinggi. Dengan demikian, mereka merasa
tertantang dan mendapat kepuasan setelah berhasil.
• Para “Dominan” yang bekerja di suatu perusahaan menginginkan
status dan jenjang karier yang jelas karena bagi mereka hal itu
merupakan penghargaan atas prestasi-prestasi kerja. Bagi mereka
prestasi adalah hasil dari serentetan kerja keras dan susah payah.
8. Manusia Tipe “Populer”
Orang-orang tipe “P” termotivasi untuk memperoleh
“pengakuan” (recognition) dari orang banyak sehingga mereka
merasa sebagai orang penting di lingkungannya. Karena
tujuannya lebih pada bagaimana penilaian orang banyak , maka
orang “P” kadang-kadang kurang mewaspadai hasil akhir
pekerjaannya dan batas waktu penyelesainnya. Mereka
menginginkan popularitas, dan untuk itu, mereke akan berusaha
sedapat mugkin untuk mencari pengaruh (influence) ke sana
kemari.
9. • Tipe “P” menginginkan prestise, banyak bicara, dan sangat
mendambakan hubungan-hubungan yang hangat serta
bersahabat dengan berbagai pihak. Seperti juga orang tipe
“D”, orang-orang yang “Populis” menghendaki kebebasan,
jauh dari berbagai aturan-aturan ketat serta kendali-kendali
yang terlalu rinci. Kreativitas menghendaki kebebasan, orang
“Pop” sangat menyenangi pergaulan dan pintar bergaul.
Mereka tidak segan-segan menolong orang lain, dan
memotivasi siapa pun yang membutuhkan dorongan guna
mencapai kemajuan-kemajuan dalam bisnis atau kehidupan
ini. Berbicara, baik antarpribdi maupun di depan publik sambil
melontarkan berbagai gagasan dan ide-ide, merupakan
kemampuan yang cukup spesifik.
10. Manusia Tipe “Tenang”
Orang-orang bertipe “T” terdorong oleh motivasi persahabatan
dan saling menghargai. Mereka juga “extrovert”, dan pandai
bergaul. Akan tetapi mereka tidak mempunyai ambisi besar
dalam mencapai prestasi apapun. Tipe “Tenang” ini kurang
menyukai tanggungjawab dan tantangan yang bervasriasi.
Karena kurang menyenangi tantangan, dengan sendirinya
mereka juga kurang berani mengambil resiko-resiko besar
sehingga condong memilih lingkungan yang aman. Untuk dapat
mencapai sesuatu , orang-orang “T” memerlukan penjelasan
yang detail tentang sasaran yang hendak dicapai, sekaligus apa
peran mereka dalam tugas itu.
11. Manusia Tipe “Konvensional”
• Orang tipe “K” biasanya bekerja dengan acuan ketelitian, hasil
yang benar dan sempurna menurut kaidah-kaidah yang sudah
baku. Mereka termasuk “introvert”, kurang peduli dengan
lingkungan sosialnya sehingga condong membatasi diri dalam
berhubugan dengan manusia lain. Sebagai kompensasinya
mereka sangat teliti dalam pekerjaan, perfeksionis, selalu
mengacu pada kesempurnaan hasil. Tipe “K” ini juga
mendambakan lingkungan yang aman-aman saja. Karena
“introvert”nya, mereka sering berharap untuk mendapatkan
tugas-tugas yang bisa “menenggelamkan” mereka ke dalam
keasyikan bekerja. Oleh karena itu. Pekerjaan yang sesuai
dengan mereka adalah hal-hal yang membutuhkan
keakuratan tinggi atau bidang-bidang penelitian.
13. Matching Panggilan Jiwa dan Jenis Usaha
• Orang Dominan, Kelompok Kreatif
• Orang Populis, Kelompok Konsultatif
• Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan
• Orang Konvensional, Kelompok Pemikir
14. Orang Dominan, Kelompok Kreatif
Terdiri dari orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat
mendambakan kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi
pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri,
tidak banyak bicara. Mereka tergolong orang-orang yang “tidak
pintar ngomong”. Karena sifatnya dominan, dalam berwirausaha
mereka lebih memilih bidang-bidang usaha yang tidak perlu
banyak berhubungan dengan orang lain guna “lobi-melobi”.
Lebih baik mereka bergerak dalam bidang produksi,
menghasilkan produk-produk tertentu. Di sini, semua ambisi,
kebebasan berkreasi, serta gagasan-gagasan inovasi bisa
terlampiaskan. Mereka bisa mendirikan industri-industri besar,
atau mencoba industri-industri rumahan atau kerajinan.
15. Orang Populis, Kelompok Konsultatif
Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif. Dan karena
berpembawaan extrovert, mereka menyukai pergaulan, senang
bertemu dengan publik, dan pandai berbicara. Oleh karena itu,
orang konsultif lebih sesuai berbisnis dalam bidang- bidang
usaha yang bersifat mengarahkan atau memberi instruksi.
Misalnya, menjadi konsultan, membuka kursus, menjadi pelatih
olahraga. Sebagai extrovert, mereka juga baik dalam bidang-
bidang distribusi dan perdagangan.
16. Orang Tenang, Kelompok
Servis/Pelayanan
Kelompok ini lebih cocok dalam bidang-bidang usaha yang
memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang servis
adalah kemampuannnya mengikuti keinginan-keinginan orang
yang dilayaninya dengan tulus. Bidang usaha layanan (jasa) bisa
bermacam-macam, mulai membuka bengkel otomotif,
elektronik, rumah makan, rumah sakit, sekolah, sampai berbagai
usaha jasa lainnya.
17. Orang Konvensional, Kelompok Analitis
Orang tipe ini adalah pekerja yang mengacu pada ketelitian dan
“kesempurnaan hasil” menurut aturan dan kaidah yang berlaku.
Ia kurang peduli dengan lingkungan social dan cenderung
membatasi pergaulan antarsesama. Mereka sering dikenal
dengan sebutan “perfeksionis”. Keunggulan mereka terlihat dari
hasil akhir kerja mereka yang memuaskan, rapi dan teliti. Orang-
orang bertipe kepribadian konvensional ini cocok bekerja
sebagai sekretaris, akuntan, clerk, atau operator komputer.
18. Contoh - Contoh Bidang Usaha
Kelompok Kreatif
1. Bidang Makanan dan Minuman: Bidang ini sangat bervariasi
dan bisa di wujudkan dalam berbagai tingkatan sesuai
dengan tingkatan lapisan masyarakat yang akan dituju.
2. Kerajinan : Calon entrepreneur di berbagai daerah Nusantara
sebaiknya memikirkan atau menggali kembali potensi
daerahnya yang memiliki jenis-jenis kerajinan yang bisa
diketengahkan ke lingkup nasional maupun internasional.
3. Logam : Sekarang ini masih sangat dibutuhkan terobosan-
terobosan baru dari entrepreneur muda untuk meningkatkan
mutu produk logam tersebut.
19. 4. Pertanian dan Agrobisnis : Dalam masa krisis, bidang ini
telah membuktikan diri sebagai bidang usaha yang tidak saja
kebal krisis, tapi juga menangguk keuntungan yang berlipat
ganda.
5. Peternakan dan Hasil-hasil Tambak : Ini juga merupakan
bidang usaha yang sangat potensial untuk diekspor sehingga
patut diperhitungkan sebagai bisnis yang kebal krisis.
6. Rajutan, Bordir, dan Renda : Meski termasuk kelompok
kerajinan, bidang ini bisa diberi perhatian lebih karena
condong melibatkan tenaga-tenaga wanita.
7. Sablon : Biayanya relatif murah sehingga patut dijadikan
sebuah alternatif unggulan bagi meraka yang ingin terjun ke
dunia wirausaha. Syaratnya adalah penjiwaan dan menjaga
kualitas dengan menggunakan bahan-bahan bermutu karena
sablon berhubungan erat dengan seni dan keindahan.
20. 8. Penerbitan : Menjadi penerbit, bisa juga dimulai degan
usaha kecil-kecilan. Kalau pengusahanya juga mampu
menulis, usaha ini akan lebih ideal lagi.
9. Mainan Anak – Anak : Memproduksi mainan anak tidak
perlu yang mewah dan mahal, yang penting adalah ide yang
sejalan dengan dunia khayal anak-anak.
10. Kartu Ucapan : Dengan kreativitas tinggi, berbagai merek
ucapan kartu ucapan mampu mengeruk keuntungan besar.
Inovasi bentuk-bentuk kartu dengan menggunakan bahan-
bahan yang tersedia juga bisa dilakukan asalkan Anda kreatif
dan mau mendengarkan masukan-masukan pasar.
11. Karya-karya Intelektual : adalah produk-produk yang
sepenuhnya merupakan hasil kerjakecerdasan seseorang.
Termasuk dalam golongan ini adalah pembuatan perangkat
lunak (software) komputer, penulisan buku, skenario film,
paket-paket pembelajaran tambahan, penciptaan lagu dsb.
21. Contoh - Contoh Bidang Usaha kelompok
Konsultif
1. Jasa Konsultasi : Dengan menjadi konsultan, orang-orang dari kelompok
ini akan bisa menyalurkan pembawaannya yang dominan, langsung
pada klien. Untuk menjadi konsultan, sesorang harus mempunyai
pengetahuan atau keahlian tertentu yang dibutuhkan oleh
pelanggannya.
2. Kursus-kursus : Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah membuka
usaha dalam bidang pendidikan dan pelatihan.
3. Pusat Kebugaran dan Pelatihan olahraga : Bagi mereka yang
menyenangi dan menguasai teknik-teknik berolahraga juga dapat
menggunakan kepandaiannya itu untuk berwirausaha. Antara lain
menjadi pelatih olahraga atau membuka pusat kebugaran (fitness
center).
4. Bidang Perdagangan : Bidang ini merupakan bidang yang banyak
diminati entrepreneur dengan kepribadian “dominant extrovert”. Selain
mudah dimasuki, bidang ini dapat dilakukan kapan saja dan mudah
ditinggalkan.
22. Contoh – Contoh Bidang Usaha
Kelompok Pelayanan
1. Biro Jasa
2. Biro Teknik
3. Jasa Pengetikan
4. Fotokopi dan Penjilidan
5. Sablon Pesanan
6. Perbengkelan
7. Kontraktor dan Jasa Perbaikan Bangunan
8. Rumah Kos
9. Salon Kecantikan
10. Makelar, dll.
23. Contoh – Contoh Bidang Usaha
Kelompok Analitis
1. Jasa Penerjemah
2. Jasa Reparasi Perangkat Elektronik dan Teknologi Informasi :
Bagi wirausaha yang berkepribadian “introvert”dan
dedikatif, “menenggelamkan diri” dalam keruwetan sistem
yang canggih merupakan kebahagiaan tersendiri. Tentu saja
dengan catatan bahwa teknologi yang diperlukan harus
dikuasai.
3. Karya Intelektual
4. Perancang Busana
5. Akuntan
6. Sekretaris, dll.
24. Ide Usaha dari Imitasi
Selalu dibutuhkan gagasan-gagasan baru untuk mengadaptasi
jenis-jenis usaha yang sudah ada dimana ide-ide usaha muncul
karena adanya informasi yang mengindikasikan adanya
kebutuhan. Pendekatan ini membuthkan data dan petimbangan-
pertimbangan. Oleh karena itu kita perlu melakukan hal-hal
seperti di bawah ini:
1.Mempelajar Industri yang Sudah Ada
2.Mengkaji Input dan Output Industri
3.Menganalisis Tren Populasi dan Data Demografi
4.Mengkaji Tren Ekonomi
5.Analisis Terhadap Perubahan Sosial
6.Mengkaji Pengaruh Aturan Baru
25. Tips Praktis
Carilah Idea Bisnis dengan :
♥ Sering menghadiri pameran perdagangan
dan investasi
♥ Mempelajari keahlian tenaga kerja lokal
♥ Investigasi material lokal dan sumber
daya lain
♥ Mengkaji peluang substitusi produk impor
26. Quotation
“Ketika satu pintu tertutup maka pintu lain
terbuka. Namun, kita seringkali terpaku
menyesali pintu yang tertutup itu, hingga tak
bisa melihat pintu lain yang terbuka bagi
kita”
- Alexander Graham Bell
Teruslah Maju Dengan Ide-Ide Cemerlang