BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Mercubuana, 2017
Corporate governance is the mechanisms, processes and relations by which corporations are controlled and directed
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Mercubuana, 2017
Corporate governance is the mechanisms, processes and relations by which corporations are controlled and directed
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di
dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu
pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di
dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu
pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance
1. HARMONIS, LOYAL, ADAPTIF,
KOLABORATIF
OLEH:
MAD SOBIRIN, S.A.N., M.M.
DISAMPAIKAN PADA:
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
SE-PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2023
2.
3. PANDUAN PERILAKU
BERAKHLAK
HARMONIS LOYAL ADAPTIF
1. Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya.
2. Suka menolong orang
lain.
3. Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif.
1. Memegang teguh ideologi
pancasila, UUD 1945,
setia terhadap NKRI serta
pemerintahan yang sah.
2. Menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan,
Instansi, dan Negara.
3. Menjaga rahasia jabatan
dan Negara.
1. Cepat Menyesuaikan
diri menghadapi
perubahan.
2. Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas.
3. Bertindak proaktif.
KOLABORATIF
1. Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi.
2. Terbuka dalam bekerja
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah.
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan bersama.
5. PENGERTIAN
HARMONIS
Kamus Webster:
Harmonis is having a pleasing mixture
of notes
KBBI:
Harmonis bersangkut paut dengan
(mengenai) harmoni; seia sekata
Wikipwedia:
Harmonis berarti terikat secara
serasi/sesuai
Harmonis adalah kerja sama antara berbagai
faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-
faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur.
6. Mengapa suasana
lingkungan tempat kerja
yang harmonis penting bagi
sebuah organisasi …???
PENTINGNYA SUASANA
HARMONIS
Suasana harmonis dalam lingkungan
kerja akan membuat kita secara individu tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk
saling berkolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan
kualitas layanan kepada pelanggan.
7. MEMBANGUN LINGKUNGAN
TEMPAT KERJA YANG
HARMONIS
Membuat tempat kerja yang
berenergi.
1
Memberikan keleluasaan untuk belajar
dan memberikan kontribusi.
2
Berbagi kebahagiaan bersama seluruh
anggota organisasi.
3
Bagaimana upaya yang
dilakukan untuk membangun
lingkungan tempat kerja
yang harmonis… ???
9. BEBERAPA PENGERTIAN LOYAL
1
Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan
kepada organisasi tempatnya bekerja.
Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu
(misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang
tersebut.
Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan
dengan memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan
konstan kepada seseorang atau sesuatu.
Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental
manusia untuk memiliki, mendukung, merasa aman,
membangun keterikatan, dan menciptakan
keterikatan emosional.
2
3
4
10. CIRI/KARAKTERISTIK LOYALITAS
ASN
1 Taat pada Peraturan
2 Bekerja dengan Integritas
3
Tanggung Jawab pada
Organisasi
4 Kemauan untuk Bekerja Sama
5 Rasa Memiliki yang Tinggi
6 Hubungan Antar Pribadi
7
Kesukaan Terhadap
Pekerjaan
8
Keberanian Mengutarakan
Ketidaksetujuan
9
Menjadi Teladan bagi
Pegawai Lain
11. MEMBANGUN PERILAKU
LOYAL
Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
Meningkatkan Kesejahteraan
Bagaimanakah upaya yang
dilakukan untuk membangun
perilaku loyal terhadap
organisasi …???
Memenuhi Kebutuhan Rohani
1
2
3
4
5
Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
Melakukan Evaluasi secara Berkala
12. LOYAL DALAM KONTEKS
ORGANISASI PEMERINTAH
Komitmen pada Sumpah/Janji
sebagai Wujud Loyalitas PNS.
1
Penegakkan Disiplin sebagai Wujud
Loyalitas PNS.
2
Pelaksanaan Fungsi ASN sebagai
Wujud Loyalitas PNS.
3
Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila
sebagai Wujud Loyalitas PNS.
4
14. Apa itu Adaptif?
Adaptif adalah suatu proses yang menempatkan
manusia yang berupaya mencapai tujuan-tujuan atau
kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi
sosial yang berubah-ubah agar tetap bertahan
(Robbins, 2003)
15. Dapat mengantisipasi dan
beradaptasi dengan
perubahan lingkungan
Memanfaatkan peluang-
peluang yang berubah-ubah
Mendorong jiwa
kewirausahaan
Berfikir Inovatif terkait
dengan kinerja instansi
Memperhatikan kepentingan-kepentingan
yang diperlukan antara instansi mitra,
masyarakat dan sebagainya
PENERAPAN BUDAYA
ADAPTIF
17. Dyer and Singh (1998) mengemukakan bahwa
kolaborasi adalah :
“value generated from an alliance between two or
more firms aiming to become more competitive
by developing shared routines”.
PENGERTIAN
KOLABORATIF
Nilai yang dihasilkan dari aliansi antara dua atau
lebih perusahaan yang bertujuan untuk menjadi
lebih kompetitif dengan mengembangkan
rutinitas bersama.
18. Lindeke and Sieckert (2005) mendefinisikan
kolaborasi sebagai berikut:
“Collaboration is a complex process, which demands
planned, intentional knowledge sharing that
becomes the responsibility of all parties”.
PENGERTIAN
KOLABORATIF
Kolaborasi adalah proses yang kompleks, yang
menuntut berbagi pengetahuan yang terencana
dan disengaja yang menjadi tanggung jawab
semua pihak.
20. Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola
kolaboratif, serangkaian aktivitas bersama di mana
mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan
berbagi tanggung jawab dan sumber daya (Davies
Althea L Rehema M. White, 2012).
PENGERTIAN KOLABORASI
PEMERINTAHAN
Collaborative governance menekankan semua
aspek yang memiliki kepentingan dalam
kebijakan membuat persetujuan bersama
dengan “berbagi kekuatan” (Taylo Brent
and Rob C. de Loe, 2012).
21. Pasal 34 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan diatur bahwa:
“Penyelenggaraan pemerintahan yang
melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan dilaksanakan melalui
kerja sama antar-Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang terlibat, kecuali
ditentukan lain dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan”
DASAR HUKUM KOLABORASI
PEMERINTAHAN
22. Whole-of-Government (WoG) adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan.
Whole of Government (WoG): Kongkretisasi
Kolaborasi Pemerintahan
23. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan
publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
1
Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari
adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan.
2
Khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman
latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya
potensi disintegrasi bangsa.
3
MENGAPA WoG?
24. Outcomes-focused
Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh
K/L sektoral secara masing-masing.
1
Boundary-spanning
Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu
instansi, tetapi lintas instansi.
2
Enabling
WoG membuat pemerintah lebih mampu menangani
tantangan kebijakan yang kompleks.
3
KEUNTUNGAN
WoG?
Strengthening prevention
WoG mendorong pencegahan terhadap masalah yang
mungkin berkembang lebih jauh.
4
25. WoG dalam Ilustrasi
K/L Sektoral
K/L Sektoral
K/L Sektoral
K/L Sektoral
Joined-up
A shared goal /
common enemy
26. PENGUATAN KOORDINASI ANTAR LEMBAGA
Mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati
jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah
lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan
lebih mudah.
1
MEMBENTUK LEMBAGA KOORDINASI KHUSUS
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang
bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau
kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG.
2
MEMBENTUK GUGUS TUGAS
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar struktur formal, yang sifatnya tidak
permanen.
3
PRAKTEK WoG?
KOALISI SOSIAL
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
4
27. Pelayanan yang bersifat adminisitratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk
dokumen resmi yang dibutuhkan warga masyarakat.
1
Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan,
kesehatan, ketenaga-kerjaan, perhubungan, dan lainnya.
2
Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan warga massyarakat, seperti misalnya jalan,
perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan
seterusnya.
3
WoG BERDASARKAN
JENIS
Pelayanan regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang- undangan, maupun kebijakan publik yang
mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.
4
28. Pelayanan Teknis Fungsional
Suatu pola pelayanan publik yang diberikan oleh suatu instansi
pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan kewenangannya.
1
Pelayanan Satu Atap
Pola pelayanan yang dilakukan secara terpadu pada satu instansi
pemerintah yang bersangkutan sesuai kewenangan masing-masing.
2
Pelayanan Satu Pintu
Merupakan pola pelayanan masyarakat yang diberikan secara tunggal oleh
suatu unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari
unit kerja pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan.
3
WoG
BERDASARKAN
POLA
Pelayanan Terpusat
Pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah
yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan instansi
pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang pelayanan masyarakat
yang bersangkutan
4
Pelayanan Elektronik
Pola pelayanan yang paling maju dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi.
5
32. RENUNGAN
BERSAMA
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya
Dan barang siapa yang mengerjakan
keburukan seberat dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat (balasan) nya