Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
Â
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
Â
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Pada tugas DDP MIPA T.A 2014/2015 dapat memilih KD yang ada pada kurikulum K-13 sebagai berikut. Cantumkan nomor KD yang telah dipilih, pada kolom KD yang ada pada tabel identifikasi.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Â
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Tujuan Pendidikan SD dapat dipilih menjadi tiga kelompok sebagai
berikut :
1. Menanamkan kemampuan dasar baca-tulis-hitung
2. Menanamkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat prkembangannya
3. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP
4. B. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Pada dasarnya, karakteristik pendidikan SD tercermin dalam berbagai
komponen pendidikan, seperti siswa, guru, dan kurikulum,
pembelajaran, gedung dan fasilitas/peralatan. Komponen-komponen ini
terdapat pada berbagai satuan pendidikan dengan karakteristik yang
berbeda-beda. Dalam uraian berikut kami akan membahas secara
sepintas komponen-komponen tersebut untuk melihat perbedaannya
dengan satuan pendidikan lainnya. Secara lengkap pembehasab akan
dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu karakteristik umum dan
karakteristik khusus pendidikan SD.
1. Karakteristik Umum Pendidikan SD
a. Kemelekwancanaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan
kemelekwacanaan, bukan pada pmbentukan kemampuan akademik
b. Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan
kemampuan berkomunikasi, yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu, baik
buah pikiran sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber,
kepada orang lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar .
c. Kemampuan memecahkan masalah (problem solving), yang mencakup
merasakan adanya masalah, menidentifikasi masalah, mencari informasi untuk
memecahkan masalah, mengekslorasi alternatif pemecahan masalah dan
memilih alternatif yang paling layak.
d. Kemapuan bernalar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-bukti
secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan
5. 2. KARAKTERISTIK KHUSUS PENDIDIKAN SD
Sebagaimana sudah diisyaratkan di atas, pembahasan hanya
berfokus pada ciri khas komponen tersebut di SD.
a. Siswa SD
b. Guru
c. Kurikulum
d. Pembelajaran
e. Gedung dan Peralatan Pembelajaran
6. KEGIATAN BELAJAR 2
TATATANAN ORGANISASI DAN BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
A. Tatanan Organisasi Sekolah Dasar
*Pada dasarnya, penyelenggaraan SD menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah pusat, dalam hal ini Pendidikan Nasional
(Depdiknas) dan pemerintah daerah, baik tingkat provinsi (Dinas
Pendidikan Provinsi), Kabupaten/Kota (Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota), maupun tingkat kecamatan (Ranting Dinas).
Pengelolaan SD juga melibatkan Komite Sekolah sebagai lembaga
mandiri, yang berperan dalam peningkatan mutu pelayanan
pendidikan dan pengawasan pendidikan.
*Pemerintah puasat dalam hal ni Depdiknas menentukan standar
nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan, sedangkan
pemerintah provinsi bertugas melakukan koordinasi atas
penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan,
dan penyediaan fasilitas pendidikan lintas daerah Kabupaten/Kota
untuk pendidikan dasar dan menengah.
*Pengelolaan SD dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal
dengan prinsip kemandirian dan manajemen berbasis
sekolah/madrasah. Dengan demikian, tanggung jawab utama
pengelolaan SD berada di tangan SD sendiri.
7. B. BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SD
1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidayah (MI)
2. SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus
3. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
4. Sekolah Dasar Inklusi
5. Program Paket A
6. Sekolah Rumah