Dokumen tersebut membahas karakteristik perkembangan anak sekolah dasar dalam aspek intelektual, bahasa, moral, dan spiritual. Secara intelektual, anak SD berada pada tahap operasi konkret dimana mereka dapat berpikir secara logis dan kuantitatif. Perkembangan bahasa anak meliputi tahap menangis, berceloteh, dan berbicara. Faktor lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan moral anak. Pembelajaran ag
1. PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
Tutor : RINA ANAFITRA, M.Pd
Kelompok 5
DONY MARTUA PANGGABEAN (856467206)
RINA SUKMA (856468856)
2. MODUL 4
KARAKTERISTIKPERKEMBANGAN SISWASEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral, dan Spritual Anak
A. Karakteristik Perkembangan Intelektual.
Intelegensi atau intelek, pada dasarnya mempunyai arti sama, dalam hal
ini intelek maksudnya ialah pikir, sedang intelektual adalah kemampuan
kecerdasan. Berpikir merupakan perbuatan menimbang-nimbang,
menguraikan, menghubungkan, sampai pada akhirnya mengambil
keputusan. Sedang kecerdasan merupakan kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah dengan cepat.
Menurut Piaget perkembangan kognitif anak usia SD termasuk pada
tahap perkembangan operasi konkret. Pada tahap ini anak mampu berpikir
secara logis dan kuantitatif, mereka mampu berperilaku objektif dalam
mengkaji kejadian.
3. Pada tahap ini kemampuan intelektual anak meliputi :
1. Desentralisasi dan Konservasi
2. Seriasi
3. Pemikiran Rasional
4. Inklusi Kelas
B. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak
Bahasa digunakan oleh manusia maupun binatang, tetapi manusia
mempunyai kemampuan berbahasa lebih tinggi derajatnya dari pada
binatang. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran, juga mempunyai
ragam bahasa. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kecendrungan
untuk berhimpun dalam kelompok, sehingga memerlukan cara bergaul atau
berteman yang baik. Dalam bergaul dan berkomunikasi manusia dapat
menggunakan bahasa baik dalam bentuk lisan, percakapan, bahasa, isyarat
maupun ekspresi wajah.
4. 1. Perkembangan Bahasa
tangisan pertama selalu diharapkan dari seorang bayi yang baru
lahir, sebagai tanda bahwa bayi yang lahir tersebut sehat. Tangisan
seorang bayi merupakan isyarat atau simbol untuk menyampaikan
pikiran, perasaan, kebutuhan maupun keinginan kepada orang lain.
Semakin matang organ-organ yang berkaitan dengan proses berbicara,
seperti alat bicara, pertumbuhan dan perkembangan otak, anak
semakin jelas dalam mengutarakan , pikiran, maupun perasaannya
melalui ucapan atau bahasanya. Hal tersebut tidak terlepas dari
pengaruh lingkungan, orang tua atau orang yang selalu dekat dengan
anak yang mampu memberi rangsangan dengan cara sering mengajak
anak berbicara. Dengan sering mendengar orang berbicara, maka anak
akan cepat bicara dan mengenal bahasa.
5. 2. Fungsi Bicara
Untuk mengekspresikan perasaan
Untuk mempengaruhi orang lain
Untuk menyampaikan informasi
3. Tahap-tahap Bicara
oMenangis
Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dan juga
melakukan hubungan sosial dengan sekelilingnya.
oBerceloteh
dengan bertambahnya umur dan semakin berkembangnya
mekanisme suara, bayi dapat mengeluarkan sejumlah bunyi eksplosif.
6. oHolofrase
Mulai usia 2 tahun sampai menjelang sekolah, anak sudah mulai jelas
berbicaranya, mereka belajar bicara tidak lagi dengan ibu atau pengasuhnya,
tetapi juga dengan lingkungannya.
o Mengobrol
Mengobrol (social speech) merupakan bentuk berbicara yang mempunyai
makna sosial, bertujuan agar pembicaraanya didengar dan dimengerti oleh
orang lain.
4. Faktor-faktor yang Memacu Anak Cepat Bicara
Keluarga
Media Elektronik
Sekolah
7. C. Perkembangan Moral
1. Perkembangan Moral Menurut Beberapa Pakar
a. Menurut Piaget
Anak usia sekita 5 tahun mempunyai konsep nahwa benar salah masih
dipahami dengan kaku. Anak menganggap berbohong itu adalah perbuatan yang
salah dan tidak baik. Tahap ini disebut tahap moralitas heteronomus. Tetapi pada
anak usia 11 tahun, yang proses berpikirnya sudah mulai berkembang, banyak
bergaul dengan teman sebayanya dan adanya pengaruh dari lingkungan, kadang-
kadang menganggap berbohong tidak selalu buruk.
b. Menurut Kholberg
Untuk tingkat pertama perkembanga moral anak-anak. Pada tahap ini anak
mengikuti semua peraturan yang telah diberikan, dengan tujuan untuk mengambil
hati orang lain dan berharap dapat diterima dalam kelompok. Pada tahap kedua
perkembangan moral anak, Kohlberg menyebutnya dengan moralitas konvensional
atau moralitas dari aturan-aturan. Yang dimaksud di sini, anak menyesuaikan diri
pada peraturan-peraturan yang ada dalam kelompok dan disepakati bersama oleh
kelompok tersebut.
8. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Moral
Lingkungan Rumah
Lingkungan Sekolah
Teman Sebaya dan Aktivitasnya
Intelegensi dan Jenis Kelamin
D. Perkembangan Agama
Menurut Zakiah Darajat (dalam Martini Jamaris), mendefenisikan
bahwa agama sebagai iman, pikiran, yang diserapkan oleh perasaan,
dilaksanakan dalam tindakan, perbuatan, perkataan, dan sikap. Peran
agama dalam kehidupan manusia sangat penting, sebab agama
menjadi pengarah dan penentu dalam sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
9. Pada awalnya anak-anak mempelajari agama berdasarkan contoh, baik dari orang
tuanya saat mereka di rumah, maupun dari guru di sekolah. Apabila dirumah atau
di sekolah, orang tua atau guru memperlakukan mereka dengan kasih sayang, maka
mereka juga akan memperlakukan teman-temannya dengan kasih sayang pula.
Dalam menyampaikan materi pelajaran agama atau mata pelajaran lainnya, guru
dituntut kreatif melalui pemilihan metode maupun media pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan kemampuan dan kondisi siswanya. Metode-metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran di SD yaitu:
a. Metode Bercerita
bercerita dapat dipakai sebagai metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat, kisah tokoh-tokoh agama, peritiwa atau cerita tentang
kehidupan sehari-hari.
b. Metode Bermain
Guru dapat menjelaskan kepada para siswa tentang arti kebersamaan dan
berbagi rasa bersama teman-temannya, sehingga siswa tidak bersikap menang
sendiri.
10. c. Metode Karyawisata
Dengan karyawisata siswa akan melihat dan mengamati secara langsung
kehidupan aneka binatang, tumbuhan, atau keindahan alam, sebagai bukti
adanya keagungan Tuhan.
d. Metode Demonstrasi
Melalui Demonstrasi siswa dapat mengenal langkah-langkah dalam
melaksanakan ibadah. Misalnya menunjukkan cara mengerjakan sholat dan
ibadah lainnya.
e. Metode Pemberian Tugas
Tugas dapat diberikan secara perorangan atau kelompok. Seperti dalam
pemberian tugas menghafal bacaan sholat, bacaan surat-surat pendek, dan
doa-doa guna untuk dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
11. f. Metode Diskusi dan Tanya Jawab
Metode diskusi lebih sesuai diberikan untuk siswa kelas tinggi,
karena siswa kelas tinggi pada umumnya sudah dapat berpikir secara
abstrak. Sedang metode tanya jawab dapat diberikan pada kelas
rendah untuk pertanyaan hafalan atau pertanyaan yang tidak
memerlukan pemikiran lebih mendalam.
12. Diskusi dan Tanya Jawab
• Bu Sri Gusniarti
• Bagaimana menanggapi anak yang inteleknya bagus tapi sikapnya
tidak baik?