Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan seperti garis lurus, segitiga, genap, ganjil, persegi, dan persegi panjang. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri setiap pola bilangan beserta contoh soal latihan.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan ganjil, genap, dan segitiga Pascal. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana pola bilangan ganjil dan genap dapat ditunjukkan melalui gambar dan rumus untuk menentukan jumlah bilangan."
Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...Ziia 'aisy
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan Fibonacci dan pola-pola yang terkait dengan bilangan tersebut yang ditemukan di alam, seperti jumlah daun bunga, pola bunga, dan ukuran tubuh manusia. Bilangan Fibonacci juga terkait dengan letak Mekkah dan ayat Al-Qur'an.
Dokumen ini membahas tentang aritmatika moduler dan ciri-ciri bilangan yang habis dibagi bilangan prima kurang dari 50. Terdapat penjelasan tentang konsep aritmatika moduler dan cara menentukan sisa pembagian bilangan yang tidak habis dibagi menggunakan aritmatika moduler. Diberikan pula contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk bilangan habis dibagi 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, dan 23.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan seperti garis lurus, segitiga, genap, ganjil, persegi, dan persegi panjang. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri setiap pola bilangan beserta contoh soal latihan.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan ganjil, genap, dan segitiga Pascal. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana pola bilangan ganjil dan genap dapat ditunjukkan melalui gambar dan rumus untuk menentukan jumlah bilangan."
Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...Ziia 'aisy
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan Fibonacci dan pola-pola yang terkait dengan bilangan tersebut yang ditemukan di alam, seperti jumlah daun bunga, pola bunga, dan ukuran tubuh manusia. Bilangan Fibonacci juga terkait dengan letak Mekkah dan ayat Al-Qur'an.
Dokumen ini membahas tentang aritmatika moduler dan ciri-ciri bilangan yang habis dibagi bilangan prima kurang dari 50. Terdapat penjelasan tentang konsep aritmatika moduler dan cara menentukan sisa pembagian bilangan yang tidak habis dibagi menggunakan aritmatika moduler. Diberikan pula contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk bilangan habis dibagi 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, dan 23.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan dan barisan bilangan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi pola bilangan dan barisan bilangan serta memberikan contoh-contoh soal yang terkait dengan pola bilangan dan cara penyelesaiannya."
Dokumen tersebut membahas tentang barisan dan deret matematika. Barisan dan deret adalah pola yang penting dalam matematika karena banyak masalah nyata yang bersifat diskrit dapat dimodelkan menggunakan barisan atau deret. Beberapa contoh barisan dan deret yang dijelaskan adalah barisan bilangan, barisan geometri, dan deret aritmetika.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan, barisan, dan deret aritmatika. Terdapat penjelasan mengenai rumus suku ke-n pada barisan aritmatika dan deret aritmatikanya.
Dokumen tersebut berisi lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berisi serangkaian pertanyaan dan kegiatan untuk mengidentifikasi pola pada berbagai barisan bilangan seperti bilangan bulat, segitiga, pascal, dan fibonacci. Siswa diminta mengamati pola, menggambar susunan selanjutnya, serta menuliskan barisan bilangan yang dihasilkan.
1. Dokumen ini membahas pola bilangan, termasuk pola bilangan ganjil, genap, dan pola bilangan pada segitiga Pascal.
2. Pola bilangan ganjil dan genap ditunjukkan dengan diagram dan grafik yang menunjukkan susunan bilangan yang beraturan.
3. Pola bilangan pada segitiga Pascal ditunjukkan dengan susunan bilangan yang hubungannya ditentukan oleh jumlah bilangan di baris sebelumnya.
Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran tentang barisan bilangan untuk siswa kelas VII SMP. Materi ini menjelaskan pengertian barisan bilangan dan deret, cara menentukan suku ke-n dari suatu barisan, serta contoh soal untuk melatih keterampilan menghitung suku-suku barisan bilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan segitiga, dimana terdapat penjelasan mengenai konsep dasar pola bilangan segitiga, rumus untuk menentukan bilangan pada pola ke-n, hubungan antara bilangan segitiga dengan penjumlahan bilangan asli, serta rumus penjumlahan n suku pertama bilangan asli. Dokumen ini juga berisi contoh soal dan penyelesaian untuk menerapkan konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan dan barisan aritmatika. Secara ringkas, pola bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki aturan tertentu, sementara barisan aritmatika adalah kumpulan bilangan yang memiliki selisih yang tetap antara bilangan satu dengan yang lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan ganjil, genap, dan segitiga Pascal. Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan pola bilangan ganjil dan genap serta rumus untuk menghitung jumlah bilangan pertama."
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan dan barisan bilangan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi pola bilangan dan barisan bilangan serta memberikan contoh-contoh soal yang terkait dengan pola bilangan dan cara penyelesaiannya."
Dokumen tersebut membahas tentang barisan dan deret matematika. Barisan dan deret adalah pola yang penting dalam matematika karena banyak masalah nyata yang bersifat diskrit dapat dimodelkan menggunakan barisan atau deret. Beberapa contoh barisan dan deret yang dijelaskan adalah barisan bilangan, barisan geometri, dan deret aritmetika.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan, barisan, dan deret aritmatika. Terdapat penjelasan mengenai rumus suku ke-n pada barisan aritmatika dan deret aritmatikanya.
Dokumen tersebut berisi lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berisi serangkaian pertanyaan dan kegiatan untuk mengidentifikasi pola pada berbagai barisan bilangan seperti bilangan bulat, segitiga, pascal, dan fibonacci. Siswa diminta mengamati pola, menggambar susunan selanjutnya, serta menuliskan barisan bilangan yang dihasilkan.
1. Dokumen ini membahas pola bilangan, termasuk pola bilangan ganjil, genap, dan pola bilangan pada segitiga Pascal.
2. Pola bilangan ganjil dan genap ditunjukkan dengan diagram dan grafik yang menunjukkan susunan bilangan yang beraturan.
3. Pola bilangan pada segitiga Pascal ditunjukkan dengan susunan bilangan yang hubungannya ditentukan oleh jumlah bilangan di baris sebelumnya.
Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran tentang barisan bilangan untuk siswa kelas VII SMP. Materi ini menjelaskan pengertian barisan bilangan dan deret, cara menentukan suku ke-n dari suatu barisan, serta contoh soal untuk melatih keterampilan menghitung suku-suku barisan bilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan segitiga, dimana terdapat penjelasan mengenai konsep dasar pola bilangan segitiga, rumus untuk menentukan bilangan pada pola ke-n, hubungan antara bilangan segitiga dengan penjumlahan bilangan asli, serta rumus penjumlahan n suku pertama bilangan asli. Dokumen ini juga berisi contoh soal dan penyelesaian untuk menerapkan konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan dan barisan aritmatika. Secara ringkas, pola bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki aturan tertentu, sementara barisan aritmatika adalah kumpulan bilangan yang memiliki selisih yang tetap antara bilangan satu dengan yang lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan ganjil, genap, dan segitiga Pascal. Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan pola bilangan ganjil dan genap serta rumus untuk menghitung jumlah bilangan pertama."
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretAmyarimbi
Bab 1 membahas tentang pola bilangan, barisan, dan deret. Terdapat berbagai jenis pola bilangan seperti bilangan ganjil, genap, segitiga, persegi, persegi panjang, dan segitiga Pascal. Bab ini juga menjelaskan rumus-rumus untuk mencari suku ke-n, jumlah n suku pertama, dan contoh soalnya. Tujuan pembelajaran bab ini adalah memahami berbagai jenis pola bilangan, barisan, dan deret serta men
1. Ali mempunyai 2 meter kawat, akan diberikan kepada temannya untuk membuat bunga. Jika setiap orang mendapat bagian 2/5 meter, berapa orang yang mendapat bagian ?
2. Dari 2 3⁄4 kg gula pasir akan dibuat resep roti. Jika sebuah resep memerlukan gula pasir sebanyak 1⁄2 kg. Berapa banyaknya resep roti yang dapat dibuat?
3. Suatu pekerjaan jika dikerjakan oleh
Dokumen tersebut membahas tentang barisan dan deret matematika. Barisan dan deret adalah pola yang penting dalam matematika karena banyak masalah nyata yang bersifat diskrit dapat dimodelkan menggunakan barisan atau deret. Beberapa contoh barisan dan deret yang dijelaskan adalah barisan bilangan, barisan geometri, dan deret aritmetika.
1. Dokumen tersebut membahas tentang materi bilangan pecahan, mulai dari pengertian pecahan, jenis-jenis pecahan, operasi hitung pecahan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang materi bilangan pecahan, mulai dari pengertian pecahan, jenis-jenis pecahan, operasi hitung pecahan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bilangan seperti bilangan bulat, bilangan asli, bilangan pecahan, dan bilangan imajiner. Juga dijelaskan sifat-sifat operasi hitung seperti sifat komutatif, asosiatif, dan distributif. Cara menyelesaikan persamaan bilangan pun dipaparkan.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. MATERI POKOK ::POLA BILANGAN, BARISAN,
MATERI POKOK POLA BILANGAN, BARISAN,
DERET
DERET
Standar Kompetensi : Memahami barisan dan deret bilangan
serta pemecahannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menentukan pola barisan bilangan
sederhana
Indikator :
- Siswa dapat menentukan pola bilangan garis lurus
- Siswa dapat menentukan pola bilangan segitiga
- Siswa dapat menentukan pola bilangan genap
- Siswa dapat menentukan pola bilangan ganjil
- Siswa dapat menentukan pola bilangan persegi
- Siswa dapat menentukan pola bilangan persegi panjang
5. POLA BILANGAN
UNTUK LEBIH MEMAHAMI,
PERHATIKAN GAMBAR DIBAWAH INI:
GARIS LURUS
1. Mewakili Bilangan 1
Pola Bilangan ini
dirumuskan:
Pola ini biasanya 2. Mewakili Bilangan 2 11
22
menggunakan bilangan asli
33
namun digambarkan dengan 44
niktah-noktah membentuk 3. Mewakili Bilangan 3 55
garis lurus Dan seterusnya.
Bisa
4. Mewakili Bilangan 4 dirumuskan
dengan n.
Dengan n adalah
baris ke
Dan seterusnya .....
6. POLA BILANGAN
UNTUK LEBIH MEMAHAMI,
PERHATIKAN GAMBAR DIBAWAH INI:
SEGITIGA
1. Mewakili Bilangan 1
Pola bilangan ini
2. Mewakili Bilangan 3 dapat
Bilangan Juga dapat dirumuskan :
digambarkan melalui noktah 11=1
yang mengikuti pola 2 3 = 1+2
3 6 = 1+2+3
segitiga. 3. Mewakili Bilangan 6 4 10 = 1+2+3+4
5 15 = 1+2+3+4+5
dan seterusnya.
Atau
1,3,6,10,15,21,
28, ...
Dan seterusnya .....
7. POLA BILANGAN
UNTUK LEBIH MEMAHAMI,
PERHATIKAN GAMBAR DIBAWAH INI:
GENAP
1. Mewakili Bilangan 2
Pola bilangan ini
Aturannya yaitu : dapat dirumuskan :
-Bilangan 2 sebagai bilangan 1 2 (awal)
2. Mewakili Bilangan 4 24=2+2
awal 36=4+2
-Bilangan selanjutnya 48=6+2
memiliki selisih 2 dengan 5 10 = 8 +2
3. Mewakili Bilangan 6 dan seterusnya.
bilangan sebelumnya.
Atau
2, 4, 6, 8, 10, 12, ...
4. Mewakili Bilangan 8
Bisa dirumuskan
dengan 2n. Dengan n
adalah baris ke
Dan seterusnya .....
8. POLA BILANGAN
UNTUK LEBIH MEMAHAMI,
PERHATIKAN GAMBAR DIBAWAH INI:
GANJIL
1. Mewakili Bilangan 1 Pola bilangan ini
dapat dirumuskan :
Aturannya yaitu : 1 1 (awal)
-Bilangan 1 sebagai bilangan 2. Mewakili Bilangan 3 23=1+2
awal. 35=3+2
47=5+2
-Bilangan selanjutnya 59=7+2
memiliki selisih 2 dengan dan seterusnya.
bilangan sebelumnya.
3. Mewakili Bilangan 5 Atau
1,3,5,7,9,11, 13, ...
Bisa dirumuskan
dengan 2n – 1.
Dengan n
adalah baris ke
Dan seterusnya .....
9. POLA BILANGAN
UNTUK LEBIH MEMAHAMI,
PERHATIKAN GAMBAR DIBAWAH INI:
PERSEGI
1. Mewakili Bilangan 1
Pola bilangan ini
dapat
2. Mewakili Bilangan 4
Pola bilangan persegi dirumuskan:
1=1x1
mengikuti pola bangun datar
4=2x2
persegi yaitu semua sisinya 9=3x3
memiliki ukuran yang 3. Mewakili Bilangan 9 16 = 4 x 4
sama panjang. dan seterusnya.
Atau
1,4,9,16,25,36, ...
Bisa dirumuskan
dengan n2. Dengan
n adalah baris ke
Dan seterusnya .....
10. POLA BILANGAN
UNTUK LEBIH MEMAHAMI,
PERHATIKAN GAMBAR DIBAWAH INI:
PERSEGI PANJANG
1. Mewakili Bilangan 2
atau
Pola bilangan ini
Pola persegi panjang dapat dirumuskan:
2. Mewakili Bilangan 6 1 2 = 1x2
hanya digunakan oleh 2 6 = 2x3
bilangan bukan prima. Pada atau 3 12 = 3x4
pola ini, noktah-noktah 4 20 = 4x5
5 30 = 5x6
disusun menyerupai bentuk Dan seterusnya
persegi panjang. 3. Mewakili Bilangan 8
Atau
atau 2,6,12,20,30,42,...
Bisa dirumuskan
dengan n2+n. Dengan
n adalah baris ke
Dan seterusnya .....
11. LATIHAN
Gambarkan bilangan-bilangan
GARIS LURUS
berikut dalam bentuk noktah
yang berpola garis lurus.
SEGITIGA a.8
GENAP
b.11
c.15
GANJIL
PERSEGI Jawab :
PERSEGI PANJANG
a.
b.
c.
12. LATIHAN Seorang anak membuat kerangka segitiga
dari batang lidi dengan mengikuti pola:
GARIS LURUS
SEGITIGA
Pola 1 Pola 2
GENAP Berapa banyak lidi yang diperlukan untuk
membuat pola ke-3?
GANJIL
PERSEGI Jawab :
PERSEGI PANJANG
13. LATIHAN
Isilah titik-titik berikut
GARIS LURUS sehingga membentuk pola
bilangan genap.
SEGITIGA
GENAP ..., ..., ..., ..., 28, ..., ..., ..., ..., 38, ...
GANJIL
PERSEGI Jawab :
PERSEGI PANJANG
14. LATIHAN
Isilah titik-titik berikut
GARIS LURUS sehingga membentuk pola
bilangan ganjil.
SEGITIGA
GENAP 51, ..., ..., ..., ..., ..., ..., ..., ..., ..., 69
GANJIL
PERSEGI Jawab :
PERSEGI PANJANG
15. LATIHAN
Dengan menggunakan ciri-ciri
penulisan bilangan yang memiliki pola
GARIS LURUS persegi, Tentukan bilangan manakah
SEGITIGA
yang mengikuti pola persegi?
a. 60
GENAP b. 196
c. 225
GANJIL
PERSEGI Jawab :
PERSEGI PANJANG
16. LATIHAN
Dengan menggunakan ciri-ciri
penulisan bilangan yang memiliki pola
GARIS LURUS persegi panjang,
SEGITIGA
Tentukan bilangan manakah pada dadu
GENAP yang mengikuti pola persegi panjang ?
GANJIL
PERSEGI Jawab :
PERSEGI PANJANG