Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Â
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Â
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
Gangguan Psikologis dari Tinjauan Psikologi LintasMuhammad Akhyar
Â
Perdebatan mengenai abnormalitas apakah universal atau sangat terkait latar kultural. Psikologi lintas budaya memberi perspektif yang memperkaya psikologi abnormal yang selama ini berkembang di Barat.
2. Pendahuluan
⢠Secara konseptual, antropologi kesehatan
dibagi menjadi dua kutub, yaitu kutub biologi
dan kutub sosial-budaya.
⢠Etnomedisin adalah akar dari antropologi
kesehatan ; perhatian etnografi tradisional
terhadap pengobatan primitif, termasuk ilmu
sihir dan magi.
3. LanjutanâŚ.
⢠Etnomedisin yakni cabang antropologi medis
yang membahas tentang asal mula penyakit,
sebab-sebab, dan cara pengobatan menurut
kelompok masyarakat tertentu.
⢠Etnomedisin, istilah kontemporer untuk
kelompok pengetahuan luas yang berasal dari
rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian
yang digunakan untuk menambah
pengetahuan sehingga menarik minat ahli-ahli
antropologi, baik dari alasan teoritis maupun
praktis
5. Definisi
Kepercayaan dan praktek-praktek yang
berkenan dengan penyakit, yang merupakan
hasil dari perkembangan kebudayaan asli dan
yang eksplisit tidak berasal dari kerangka
konseptual kedokteran modern
Hughes 1968:99
7. Konsep-konsep kausalitas dalam sistem-
sistem personalistik:
⢠Penyakit disebabkan oleh agen-agen yang dengan
beberapa cara menjatuhkan kekuatan mereka atas diri
para korban mereka. Agen-agen tersebut dapat berupa
makhluk manusia atau bukan manusia; namun
senantiasa dipandang sebagai makhluk yang keras
hati,yang tidak bertindak sembarangan melainkan
sebagai respon terhadap motif pribadi yang disadari
Glick 1967 : 36
8. LanjutanâŚ.
⢠Penyakit adalah sesuatu yang tidak wajar,
akibat dari masuknya kekuatan-kekuatan yang
berasal dari luar yang umumnya diarahkan
oleh sarana magis.
Harley 1941 : 7,20
9. Konsep-konsep sebab-akibat dalam
sistem naturalistik
⢠Berlawanan dengan sistem-sistem
personalistik, sistem-sistem naturalistik
menjelaskan tentang penyakit (illness) dalam
istilah-istilah sistemik yang bukan pribadi.
⢠Sehat terjadi karena unsur-unsur yang
seimbang dalam tubuh, sesuai dengan usia dan
kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan
lingkungan sosialnya.
11. Hubungan antara etiologi personalistik
dan naturalistik,(foster 1976)
ďźEtiologi-etiologi komprehensif dan
terbatas
ďźPenyakit,religi dan magi
ďźTingkat-tingkat penyebab
ďźShaman dan pengobatan lainnya
ďźDiagnosis
14. ⢠Etnospikiatri merupakan pokok perhatian dari
etnomedisin yang biasa disebut sebagai â
psikiatri transkulturalâ atau âpsikiatri lintas-
budayaâ
Klev 1972
⢠Etnopsikiatri: Studi tentang bagaimana
masyarakat tradisional memandang dan
menangani penyakit jiwa
15. Latar Belakang
⢠Awal dari etnopsikiatri adalah dimulai dari
pemahaman atas hubungan antara
keperibadian dan kekuatan-kekuatan budaya
yang berpengaruh dan membentuk
kepribadian
⢠Perhatian utama ditujukan untuk menguji
hipotesis freud, untuk menentukan apakah
Oedipus Kompleks itu bersifat universal.
16. Isu pokok
⢠Yaitu mengenai: normal dan abnormal,
Etiologi-etiologi penyakit jiwa dalam
masyarakat non barat,
Pengobatannya,perbandingan timbul nya
penyakit jiwa pada masyarakat yang
berbeda dan Demografi dari penyakit
mental.
17. DEFINISI BUDAYA TENTANG
NORMAL&ABNORMAL
1. Kasus âTeori Labelâ
Argumen pokok yang dikemukakan dalam
kasus ini adalah bahwa sekali tingkahlaku
menyimpang diberi cap menyimpang.
Betapapun ringannya atau sementaranya
gejala itu, akan tetap dijadikan stereotip dan
stigma bagi yang bersangkutan
18. Etiologi-Etiologi Penyakit Jiwa Non-
Barat
ďź Ahli antropologi membuat generalisasi,
yang menyatakan sejumlah besar penyakit jiwa
non-Barat lebih dijelaskan secara personalistik
daripada naturalistik:
- kesurupan oleh hantu, roh atau dewa
- hukuman melanggar tabu
- ilmu sihir
19. Cara-Cara Budaya Dalam Menangani
Penyakit Jiwa
1. Siapa yang menyembuhkan?
ďŠ Para ahli antropolgi menaruh perhatian utamanya
pada ciri2 psikologis dan sosial dari para shaman
(penyembuh yang memiliki kekuatan supranatural dan
kontak dengan roh).
ďŠ Menurut Murphy, bila tingkahlaku shamanistik itu
terkontrol dan digunakan untuk penyembuhan, maka
tingkah laku itu dianggap normal dalam masyarakat. Tapi
apabila tingkah laku itu terjadi dalam bentuk ganda dan
tak terkontrol, maka si individu dicap gila.
20. 2.Perawatan Terhadap Orang Yang Sakit
Jiwa
⢠Dalam masyarakat non-Barat, mayoritas orang yang abnormal,
kalau mereka tidak bersifat galak akan lebih sering diberi
kebebasan gerak dalam masyarakat mereka, dan sebaliknya.
⢠John kennedy menyatakan terdapat perbedaan yang besar antara
kedokteran barat dengan kedokteran non barat
⢠Kedokteran barat bersifat hangat dan manusiawi, sedangkan
kedokteran non barat penekanan pada simbolik melalui kesenian
dramatik
21. Tujuan Perawatan
Sistem Barat Sistem Non-Barat
1. Perawatan dalam terapi barat 1. Perawatan dalam terapi non-
adalah reedukasi. barat sedikit sekali melakukan
reedukasi, memperkuat ego
dan memodifikasi kepribadian.
2. Hubungan verbal antara ahli 2. Konumikasi verbal yang
terapi dengan pasien berlangsung adalah antara
merupakan dasar bagi komunikasi verbal dengan roh-
perawatan Barat roh
22. Perbandingan timbulnya penyakit jiwa
dalam masyarakat yang berbeda
1. Mitos eksistensi âprimitifâ yang bebas stress
stress juga merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat tradisional.
2. Variasi dalam pola-pola pokok
para ahli antropologi percaya bahwa pola-pola
utama dari prilaku abnormal yang diakui oleh
psikiater barat dapat ditemukan di seluruh
dunia. Para ahli juga sepakat bahwa ada variasi
penting dalam bentuk, frekuensi, distribusi dan
implikasi sosial dari tingkah laku demikian.
23. Gejala gejala penyakit jiwa
⢠Gejala-gejala primer yaitu gejala yang menjadi
dasar bagi depresi yang muncul lebih dulu dan
merupakan inti dari gangguan. Sedangkan
⢠Gejala-gejala sekunder itu merupakan reaksi
individu terhadap penyakitnya. Gejala-gejala
tersebut berkembang karena ia berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan tingkah lakunya
yang berubah, (murphy, wittkower, dan
chance).
24. Demografi dari penyakit jiwa
⢠Penyakit penyakit budaya khusus
menampilkan banyak masalah, berkenaan
dengan sebab sebab nya, frekuensinya dan
kondisi kondisi pencetus nya.
⢠Contohnya histeria arctic dan mengamuk
adalah gangguan kejiwaan yang pertama tama
muncul dalam etnologi