Obat tradisional adalah obat yang cara pembuatannya masih sederhana dan terbuat dari bahan alami. Dengan mengetahui cara penggunaan yang tepat, maka kerja obat pada tubuh akan lebih optimal.
PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL:
1. Ada atau kecil kemungkinan untuk memberi manfaat
2. Kemungkinan efek samping lebih besar dari manfaat
3. Biaya tidak seimbang dari manfaat
Manajemen Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Sistem pengadaan obat, Metode pengadaan obat, pendistribusian obat, komponen pengadaan obat, kriteria suplier siklus pengadaan obat
Kegiatan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada pasien adalah praktik apoteker ruang rawat (ward pharmacist) dengan visite sebagai salah satu aktivitasnya. Visite apoteker adalah kunjungan rutin yang dilakukan apoteker kepada pasien di ruang rawat dalam rangka mencapai hasil terapi (clinical outcome) yang lebih baik. Aktivitas visite dapat dilakukan secara mandiri atau kolaborasi secara aktif dengan tim dokter dan profesi kesehatan lainnya dalam proses penetapan keputusan terkait terapi obat pasien.
Obat tradisional adalah obat yang cara pembuatannya masih sederhana dan terbuat dari bahan alami. Dengan mengetahui cara penggunaan yang tepat, maka kerja obat pada tubuh akan lebih optimal.
PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL:
1. Ada atau kecil kemungkinan untuk memberi manfaat
2. Kemungkinan efek samping lebih besar dari manfaat
3. Biaya tidak seimbang dari manfaat
Manajemen Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Sistem pengadaan obat, Metode pengadaan obat, pendistribusian obat, komponen pengadaan obat, kriteria suplier siklus pengadaan obat
Kegiatan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada pasien adalah praktik apoteker ruang rawat (ward pharmacist) dengan visite sebagai salah satu aktivitasnya. Visite apoteker adalah kunjungan rutin yang dilakukan apoteker kepada pasien di ruang rawat dalam rangka mencapai hasil terapi (clinical outcome) yang lebih baik. Aktivitas visite dapat dilakukan secara mandiri atau kolaborasi secara aktif dengan tim dokter dan profesi kesehatan lainnya dalam proses penetapan keputusan terkait terapi obat pasien.
Power Point Kedokteran Naturopathy oleh Dokter SantunHariasanR
Naturopathy: A Holistic Approach to Health and Wellness
In today's fast-paced and stressful world, people are increasingly becoming aware of the importance of maintaining good health and wellness. However, conventional medicine often focuses on treating symptoms rather than addressing the root cause of illnesses. This is where naturopathy comes into the picture. Naturopathy is a holistic approach to healthcare that emphasizes the body's inherent healing abilities and uses natural therapies to promote health and prevent diseases. In this essay, we will explore the principles, benefits, and limitations of naturopathy, as well as its role in modern healthcare.
Principles of Naturopathy
Naturopathy is based on six fundamental principles that form the foundation of this holistic approach to healthcare. These principles are:
1. The Healing Power of Nature: Naturopathy recognizes that the body has an innate healing ability that can be harnessed to promote health and prevent diseases. This principle emphasizes the importance of supporting the body's natural healing processes through lifestyle changes, dietary modifications, and natural therapies.
2. Identify and Treat the Cause: Naturopathy believes that treating the underlying cause of an illness is more effective than just managing its symptoms. This principle involves identifying the root cause of an illness through a thorough evaluation of the patient's medical history, lifestyle habits, and environmental factors.
3. First Do No Harm: Naturopathy places great emphasis on minimizing harm to the patient by using natural therapies that are safe, effective, and non-invasive. This principle involves avoiding unnecessary medications, surgeries, and other invasive procedures that may have adverse side effects.
4. Doctor as Teacher: Naturopathy recognizes that patients play a crucial role in their own health and wellness journey. This principle involves educating patients about their health conditions, treatment options, and lifestyle modifications that can promote optimal health.
5. Treat the Whole Person: Naturopathy recognizes that health is not just about the absence of diseases but also about physical, mental, emotional, and spiritual well-being. This principle involves addressing all aspects of a person's health through a holistic approach that considers their unique needs and circumstances.
6. Prevention: Naturopathy places great emphasis on preventing diseases rather than just treating them once they occur. This principle involves promoting healthy lifestyle habits, such as regular exercise, healthy eating habits, stress management techniques, and regular check-ups to detect diseases at an early stage when they are more treatable.
Benefits of Naturopathy
Naturopathy offers several benefits that make it an attractive option for many people seeking holistic healthcare solutions. Some of these benefits include:
1. Safe and Natural Therapies: Naturopathic treatments are generally safe, natura
2. Etnomedisin
• Ethnos (Yunani) : suku bangsa/ etnis; Medisin (obat)
• Secara konseptual, antropologi kesehatan dibagi menjadi dua kutub, yaitu kutub biologi dan
kutub sosial-budaya.
• Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang asal mula penyakit,
sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu.
• Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif, termasuk ilmu sihir dan magi.
3. Etnofarmakologi
• Ethnos (Yunani) : suku bangsa/ etnis; dan farmakologi
• Etnofarmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunaan tumbuhan yang memiliki
efek farmakologi dalam hubungannya dengan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan oleh
suatu suku bangsa.
• Kajian etnofarmakologi adalah kajian tentang penggunaan tumbuhan yang berfungsi sebagai
obat atau ramuan yang dihasilkan penduduk setempat untuk pengobatan (Martin, 1998)
4. Contoh etnomedicine di Bali
Pengobatan di Bali
- Dalam sistem pengobatan tradisional di Bali yang lebih dikenal
dengan usada.
- Usada yang khusus dan paling utama dalam mempelajari bahan
obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman dan
khasiatnya adalah USADA TARU PREMANA.
- Dalam Usada Taru Premana membagi atau mengelompokkan
tanaman atau tumbuhan obat kedalam 3 golongan atau 3
kelompok berdasarkan khasiatnya yaitu: Anget (panas),
Dumelada (sedang), Tis (dingin)
5. • Pada Pengobatan di Bali berdasarkan Lontar yang sudah disusun dan disimpan di dalam Musium.
Lontar terdiri dari 7 bagian, dan pengobatan masuk ke dalam bagian 3 yaitu wariga.
• Wariga merupakan klasifikasi III dalam katalog salinan lontar yang ada di Museum Gedong Kirtya
dengan isinya secara umum adalah:
1.Wariga (astrologiesche warken) pengetahuan tentang Astronomi dan Astrologi.
2.Tutur (onderricht) berasal dari upadesapengetahuan tentang kosmos erat hubungannya dengan
keagamaan.
3.Kanda (handboeken) tentang ilmu bahasa, bangunan, mitologi, dan ilmu pengetahuan khusus.
4.Usada isinya tentang ilmu pengobatan tradisional Bali ( Yasa, JPSI 2020)
6. • Tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang bunganya berwarna putih, kuning
atau hijau dikelompokkan kedalam kelompok tanaman yang berkhasiat anget (panas).
• Bunganya yang berwarna merah atau biru dikelompokkan kedalam tanaman yang berkhasiat tis
(dingin)
• Warna bunganya beragam dikelompokkan kedalam kelompok tanaman yang berkhasiat sedang.
• Bila ditinjau dari rasa obatnya maka kalau rasanya manis atau asam maka dikelompokkan kedalam
kelompok tanaman yang panas
• Bila rasanya pahit, pedas dan sepat dikelompokkan kedalam kelompok dingin.
• Obat minum (jamu cair) yang berasa pahit amat baik untuk mengobati panas pada badan dan sakit
perut karena dapat mendinginkan badan akibat panas di dalam perut.
• Ada pula tanaman atau tumbuhan yang mempunyai ketiga khasiat tersebut yaitu akar (dingin), kulit
batangnya (sedang) dan daun (panas), tanaman ini adalah Tanaman Kepuh.
7. Penggunaan obat tradisional di Bali
• Untuk obat luar (kulit) maka perbandingan tiap unsurnya mempergunakan perbandingan angka
7, 9, 11
• Untuk obat dalam (masuk mulut) maka memakai perbandingan angka 1,3,atau 5.
• Kelompok-kelompok masyarakat adat di Bali umumnya memiliki lebih dari10 jenis tumbuhan
obat yang ditanam di area pekarangan rumah (Sujarwo &Caneva, 2015).
8. Contoh bahan alam yang digunakan di daerah Danau-
Buyan-Tamblingan, Bali. Berdasarkan studi etnomedicine
10. Etnomedicine Penggunaan Jamu Cekok
di yogyakarta
- Jamu cekok adalah jamu yang di gunakan oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitar nya untuk
menambah nafsu makan anak-anak, karena orang tua mereka mengkuatirkan pertumbahan dan
perkembangannya jika mengalami masalah dalam nafsu makan
- Penelitian terhadap jamu cekok ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara, serta
pendekatan anthropologi pada 5 keluarga yang menggunakan ramuan jamu ini untuk
meningkatkan nafsu makan anak-
- Ramuan yang terdapat dalam jamu cekok adalah empon-empon/ rimpang/rhizome yaitu:
Curcuma xanthorriza Robx (temulawak), Zingiber Americans l. (lempuyang emprit), Tinospora
tuberculata Beume (brotowali), Curcuma aeruginaosa Robx (temu ireng) and Carica papaya L.
(papaya).
- Penggunaan jamu cekok ini lebih murah dan aman, dan mengikuti perkembangan back to nature
11. Etnomedicine masyarakat Dayak
• Etnik Dayak sudah sejak lama
menggunakan bahan alam untuk
pengobatan berbagai macam penyakit.
Pengobatan tradisional/disebut dengan
nama “shaman“/ dukun.
• Masyarakat Dayak menggunakan bahan
alam sebagai obat berdasarkan informasi
dari orang tua mereka, komunikasi dari
masyarakat secara umum dan Pengobat
tradisional/shaman.
13. Menurut kerangka etnomedisin, penyakit dapat
disebabkan oleh dua faktor:
1. Sistem Medis Personalistik → suatu sistem dimana penyakit (illness) disebabkan oleh
intervensi dari suatu agen yang aktif, yang berupa makhluk supranatural (makhluk gaib atau
dewa), makhluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur, atau roh jahat) maupun makhluk
manusia (tukang sihir), dan orang sakit adalah korbannya. Pengobatan: ritual dan magis.
2. Sistem Medis Naturalistik → Penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah sistemik yang
bukan pribadi. sistem naturalistik mengakui adanya suatu model keseimbangan, sehat terjadi
karena unsur-unsur yang tetap didalam tubuh seperti panas, dingin, cairan tubuh, berada
dalam keadaan yang seimbang menurut usia, dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah
dan lingkungan sosial.
Pengobatan penyakit naturalistik, biasanya digunakan bahan-bahan dari tumbuhan (herbal
medicine) dan hewan (animal medicine) atau gabungan kedua.
14. Penyebaran Pengobatan di dunia
Sejarah farmasi selama berabad-abad identik dengan sejarah
farmakognosi atau studi materia medika yang diperoleh dari sumber-
sumber alami dan kebanyakan sumber tersebut berasal dari :
tumbuhan, mineral, hewan dan jamur.
Tradisi eropa sangat mempengaruhi secara kuat pada farmakognosi
modern di barat.
Tinjauan pengobatan yang telah diketahui dengan baik diantaranya
meliputi :
1. Obat tradisional cina ( Traditional Chinese Medicine / TCM )
2. Ayurveda (India)
3. Jamu (Indonesia)
4. Kampo (Jepang)
Orang –orang menyebarkan sistem pengobatan ini diantaranya :
misionaris, penjelajah, pedagang, peneliti dan petugas kolonial.
15. 1. PENGOBATAN TRADISIONAL CINA
• TCM adalah gabungan antara mitos dan fakta, lebih
dari 5000 tahun yang lalu.
• Pada saat itu tidak satupun pengetahuan tertulis
berbeda dengan prasasti primitif yang berisi doa-doa
untuk orang sakit. Diturunkan dari mulut ke mulut
selama berabd-abad
• TCM masih mengandung beberapa macam obat yang
dipilih berdasarkan signifikasinya dan simbolisnya dan
bukan pada efek-efeknya yang telah terbukti tetapi hal
ini bukan berarti bahwa semua obat yang digunakan
tersebut adalah “palsu”
• Obat cina berdasarkan pada filosofi dan sebagai
terapi holistik, konsep keseimbangan dan harmoni
sangat penting
16. Perkembangan TCM
• Shen Nong (2800 SM) Kaisar Cina dihormati atas obat-obatan herbal dan ia juga dikenal
dengan mendifiniskan prinsip-prinsip berlawanan tetapi saling mengimbangi yang akhirnya
dikenal sebagai Yin dan Yang.
• Confusius ( 551-479 SM) terkenal sebagai orang bijak Cina yang menetapkan kode etik dan
peraturan berdasarkan pemikiran bahwa terdapat tatanan dan harmoni dalam alam semesta
yang berasal dari keseimbangan antara kekuatan Yin dan Yang.
• Dinasti Han ( 206 – 220 SM) menuliskan catatan obat-obatan ( termasuk veteriner) pada buku
kecil atau Gansu, yang berupa sebilah bambu atau kayu yang diikat bersama. Semua obat-
obatan dikumpulkan bersama dalam Shen Nong Ben cao Jin ( Farmakope Shen Nong) dan
dikelompokkan menjadi 3 kategori:
1. Bagian atas : Obat-obatan yang memelihara kesehatan
2. Bagian tengah : Obat-obatan yang menunjang vitalitas
3. Bagian bawah : “racun” yang dapat digunakan untuk penyakit berat.
17. Cont…
• Dokter yang terkenal pada dinasti Han adalah Zhang Zhogjing adalah dokter
yang membagi penyakit menjadi 6 kategori yaitu : 3 yin dan 3 yang.
Resepnya bertujuan untuk memperbaiki setiap ketidakseimbangan. Ia juga
memberikan sumbangan akupuntur dengan cara menggambar peta garis
bujur sepanjang energy vital tubuh (qi)
• Dinasti Ming, Li Shizhen ( 1518-1593 M) menghasilkan ensiklopedia herbal
klasik Ben Cao Gang Mu. Memerlukan waktu 27 tahun untuk menjadi
terkumpul dan terdiri atas 52 volume yang memuat 1892 obat-obatan.
• Ensiklopedia ini yang kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Jepang, Korea,
Inggris
18. Konsep TCM
• Qi atau Chi meliputi segala hal.
Contoh :
1. Qi ekstrak dalam pencernaan berasal dari makanan dan minuman dan
dipindahkan ke dalam tubuh,
2. Qi ekstrak dalam pernafasan berasal dari udara dan dipindahkan ke paru.
• Kedua bentuk Qi ini bertemu dalam darah dan membentuk “Qi manusia”
yang beredar keseluruh tubuh manusia
• Oleh karena itu makanan dan udara jelas mempengaruhi kesehatan
sehingga kegiatan makan dan bernafas menjadi sangat penting
19. Yin dan Yang
• Yin : negatif/ pasif/ gelap/ perempuan/ air
• Yang : Positif/ Aktif/ terang/ laki-laki/ Api
• Yin dianggap energi yang lebih kuat, kedua
kekuatan ini selalu dalam keseimbangan
• Jika Yin menjadi lemah yang kuat sebaliknya.
21. • Contoh pengobatan : Orang yang kulitnya merah ( berwarna api) dan yang sering
memiliki jantung yang berdenyut terlalu cepat, akan diberi herba yang
menenangkan jantung.Organ tersebut dirangsang oleh herba atau akupuntur
• Jika suatu organ lemah, organ tersebut dapat diserang sehingga keadaan lemah
adalah penyebabnya dan harus diperbaiki
• Keadaan lemah tersebut mungkin merupakan akibat factor kekuatan eksternal
dan factor emosi internal
• Kekuatan ekternal terdiri dari : Angin, dingin, kehangatan musim panas,
kelembaban, kekeringan dan api
• Faktor internal yang menyebabkan penyakit , emosi yang berlebihan
menyebabkan ketidakseimbangan Yin/Yang yang parah, ada tujuh yaitu :
Gembira, marah, cemas, konsentrasi, Sedih, Khawatir, takut.
22. Diagnosis
Pemeriksaan
Lidah
• Salah satu
aspek yang
sangat
penting
Pemeriksaan
denyut
• Lebih dari
satu denyut
terhitung
• Tergantung
tekanan
yang
diberikan
Palpasi organ
internal
• Dilakukan
untuk
menentukan
konsistensi
dan tonus
Pemijatan
• Digunakan
untuk
mendeteksi
suhu serta
otot dan
syaraf yang
tegang
Wawancara
• Pola tidur
• Rasa
makanan
• Kualitas fese
dan urin
• Demam
• Berkeringat
• Aktifitas
seksual
23. Penanganan Penyakit dengan TCM berdasarkan sifat penyakit dan
obatnya
Jenis Penyakit Contoh penyakit Sifat penyakit Sifat obat Contoh obat Efek yang diinginkan
Dingin Mual, muntah Yin Yang Zingiber officinale Menghangatkan
Panas Malaria, demam Yang Yin Artemisia annua Mendinginkan
Kosong Kelelahan,
diabetes
Yin, yang
kekurangan qi
Tonik Panax ginseng Memberi gizi
Penuh Kongesti di dada Yang Yin Scutellaria
baicalensis
Mendinginkan
Internal Denyut lemah Yin Yang Aconitum
carmichaeli
Menghangatkan
Eksternal Psoriasis Yang yin Arctium lappa Mendinginkan
24. 2. AYURVEDA
• Dianggap pengobatan yang paling kuno, sistem pengobatan hindu yang suci
berasal dari India
• Ayurveda kini mengakomodasi ilmu pengetahuan modern (berkaitan dengan
pengujian dan penelitian obat
• Pasien dianggap sebagai subyek ketidakseimbangan yang unik
• Kontradiksi dengan pengobatan barat yang menyamaratakan
• Pengobatan timur sangat menghargai subyektifitas dan mengangapnya sebagai
bahan tambahan penting untuk obyektifitas, yang merupakan tujuan pengobatan
barat
• Filosofi Ayurveda mirip dengan pengobatan tradisional Cina
• Pada TCM ada Yin dan Yang sedangkan pada Ayurveda ada 3 (tridosha)
25. Konsep ayurveda
• PRANA (ENERGI KEHIDUPAN)
- Adalah energy vital yang mengaktifkan tubuh dan pikiran
- Prana nutrient dari udara memberikan energy pada prana vital di otak, melalui
pernafasan sehingga setara dengan Qi pada pengobatan Cina
- Dalam tubuh prana menempati kepala, dan mengatur emosi, ingatan, pikiran,
akal dan fungsi pikiran lain
- Prana mengobarkan api dalam tubuh (agni) dan mengatur fungsi jantung,
memasuki aliran darah tempat prana mengendalikan organ-organ vital atau
dhatus
26. Cont…
• BHUTAS ( LIMA UNSUR)
- Angkasa (ruang), udara, api, air dan tanah dianggap sebagai unsur dasar
- Unsur –unsur tersebut terkait dengan 5 indra yaitu : pedengaran, sentuhan,
penglihatan, rasa dan bau
- Kelima indra tersebut menghasilkan kerja
- Contoh : angkasapendengarantelingaorgan terkaitdapat berbicara
- Api dikaitkan dengan mata organ indra dapat bekerja dengan berjalan
27. Cont…
• TRIDOSHA : VATA, PITTA DAN KAPHA (TIGA HUMOR)
- Angkasa, udara, api, air dan tanah (lima unsur dasar) terdapat pada tubuh manusia, berupa 3
prinsip dasar yang dikenal dengan “TRIDOSHA” yang khas untuk Ayurveda
- Ketiga prinsip tersebut dikenal sebagai : vata, pitta dan kapha yang masing-masing disebut
sebagai dosha, yang mengatur seluruh fungsi biologis, psikologis dan fisiopatologis pada tubuh
dan pikiran
- Syarat utama untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit adalah memahami hubungan antar
ketiga hal terkait
- Tridosha baru-baru ini telah didefiniskan kembali sebagai suatu keseimbangan dan koordinasi
antara ketiga sistem vital tubuh : vata yaitu sistem syaraf pusat (SSP), Pitta sebagai sistem endokrin
dan kapha sebagai sumbu imun
29. Vata
• Tergabung antara udara dan angkasa (ruang) adalah prinsip gerakan
• Energi yang mengontrol gerakan biologis sehingga terkait dengan SSP seperti bernafas, berkedip,
denyut jantung, impuls saraf dan semua gerakan
Pitta
• Tergabung api dan air, serta mengatur panas dan energi tubuh
• Mengandalikan suhu tubuh, terlibat dalam metabolism , pencernaan, skskresi, pembetukan darah
dan sekresi endokrin serta terlibat dalam kecerdasan dan pemahaman.
Kapha
• Dikaitkan dengan air dan tanah
• Kapha bertanggungjawab atas struktur fisik, kekuatan biologis, fungsi pengaturan, termasuk
imunitas, produksi mucus, cairan synovial, lubrikasi persendian serta membantu penyembuhan
luka, kekuatan tenaga dan mempertahankan ingatan.
30. • Pada Ayurveda keadaan sehat terjadi jika
api (agni) pencernaan dalam keadaan
seimbang dengan humor tubuh ( vita-pitta
dan kapha) dalam keadaan ekulibrium
• Tiga produk buangan yaitu : urin, fese dan
keringat harus dihasilkan pada kadar yang
biasa, indra berfungsi dengan normal
sementara pikiran, kesadaran bekerja
dalam harmoni.
• Jika keseimbangan dalam sistem ini
tergangu maka proses penyakit dimulai
31. Gunas (sifat-sifat)
• Gangguan vata dapat diperbaiki dengan bantuan obat-obatan yang manis
(madhur), asam (amla) atau asin dan hangat (lavana)
• Meningkat atau memburuknya pitta dikendalikan oleh herba yang manis, pahit
atau adstringen yang mendinginkan
• Gangguan kapha dapat diperbaiki dengan herba yang pedas (tikta), pahit (katu)
atau adstringen dan kering ( Kashaya)
• Ayurveda juga mempertimbangkan diagnosis penyakit berdasarkan
pertimbangan astrologi dan pemeriksaan medis secara menyeluruh
• Karma, efek baik atau buruk reinkarnasi juga menjadi bahan pertimbangan
• Pada pengobatan Ayurveda terdapat program yang terdiri atas 5 sistem
detoksifikasi yang dikenal dengan panchkarma
32. 3. KAMPO
• Kampo obat tradisional Jepang kadang-kadang berhubungan dengan dosis rendah TCM
• Tahun 1875 dokter Jepang dilarang menggunakan obat barat untuk pemeriksaan medis
• Sistem Cina merupakan bentuk utama praktik medis di Jepang yang datang melalui Korea dan
dijadikan obat asli Jepang
• Pertukaran pelajar dengan Cina membuat praktik Medis dan keagamaan identik
• Pada tahun 1184 ketika sistem reformasi, Yorimoto Minamoto memasukkan obat asli ke dalam
sistem medis
• Tahun 1574 Dosan Manase mencatat semua unsur gagaszan medis yang menjadi bentuk obat
mandiri orang Jepang selama periode Edo
• Tahun 1940 Kampo telah dilembagakan dan sekarang kebanyakan sekolah kedokteran Jepang
menawarkan pelajaran Obat tradisional yang diintegrasikan dengan obat Barat
• Pada tahun 1983 diperkirakan 40% dokter Jepang menulis resep herbal Kampo dan kini
penelitian di Jepang dan Korea terus dilakukan untuk memperkuat validitas obat-obat tersebut.
33. Konsep Kampo
• The fundamental principles of Kampo, which
play a vital role in the evaluation and diagnosis
of a patient’s health, originate from Traditional
Chinese Medicine.
• The methods used in the diagnosis and
treatment processesare called the
“formulation corresponding to sho.”
• In the diagnosis process, the most essential
procedure is to find that unique combination
of natural herbs that will reinstate one’s
balance and homeostasis, and lessen the
severity and impact of the patients’ symptoms
34. 4. OBAT TRADISIONAL INDONESIA (JAMU)
• Jamu adalah ramuan unik untuk pengobatan herbal di Indonesia yang digunakan
untuk berbagai perawatan maupun pengobatan sesuai dengan khasiat tanaman
yang dikenal secara empiris turun-temurun.
• Intilah 'Jamu' digunakan oleh orang Jawa untuk menyebut pengobatan herbal—
dimana pengobatan ini tidak menggunakan bahan kimia sintetik yang aditif.
Jamu diyakini sudah eksis sejak lama sebelum ilmu farmakologi modern
memasuki Indonesia
• Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang diduga berasal dari keraton
Surakarta dan Yogyakarta di Jawa Tengah dan praktik budaya jawa kuno dan
juga hasil pengaruh budaya Cina, India dan arab
35. Sejarah jamu
• Penggunaan obat dengan ramuan tradisional sejak zaman prasejarah diyakini
telah ada di Indonesia berdasarkan penemuan bukti adanya penemuan batu dari
zaman Mesolithikum dan Neolithikum berupa lumpang yang telah digunakan
oleh nenek moyang untuk memproses makanan dan jamu.
• Sementara bukti tertulis mulai ada sejak ditemukannya Prasasti 7 Yupa pada
abad 5 M di Kalimantan Timur yang bertuliskan huruf Palawa dengan bahasa
Sansekerta, sebagai bukti tertua yang menunjukkan adanya tradisi meracik dan
meminum obat tradisional di Indonesia.
36. • Bukti sejarah tertua pemanfaatan ramuan tumbuhan obat dapat
disaksikan pada relief Karmawipangga yang ada di Candi Borobudur
yang menggambarkan pembuatan obat tradisional menggunakan
pipisan untuk perawatan kesehatan dengan pemijatan dan
penggunaan ramuan obat atau Saden Saliro. Penggunaan pohon
kalpataru (pohon yang tidak pernah mati) untuk pengobatan juga
terdapat pada relief candi Borobudur
• Candi Brambang yang ada di kompleks Candi Prambanan (8-9 M),
Panataran, Sukuh dan Tegalwangi. Di situ diperlihatkan pahatan relief
tanaman obat endemik yang sudah dipakai masyarakat sekitar candi
pada saat itu.
• Penggunaan jamu dan resep-resep jamu dalam pengobatan juga
ditemukan pada daun lontar menggunakan bahasa Jawa Kuno,
Sansekerta dan Bahasa Bali. Lontar (sejenis kelapa) yang ditulis dengan
bahasa Bali yaitu Usada atau Lontar Kesehatan pada 991-1016 M.
Relief kalpataru
37. • Istilah 'Jamu' sendiri sebetulnya baru muncul pada zaman Jawa Baru, sekitar abad
pertengahan 15-16 M. Menurut pakar bahasa Jawa Kuno, jamu berasal dari singkatan 2
kata yaitu Djampi dan Oesodo.
• Djampi berarti pengobatan yang menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa dan
ajian-ajian, sementara Oesodo berarti kesehatan. Primbon terlengkap mengenai Djampi
baru ditulis pada zaman Kerajaan Kartosuro (1820 M). Catatan yang sudah
menggunakan istilah jamu ditemukan pada Serat Parimbon Djampi Ingkang
Sampoen Langge Ing Salami-laminipoen pada 1875 M.
• Prasasti Madhawapura dari zaman Majapahit yang menggambarkan profesi peracik
jamu yang disebut 'Acaraki’,
• Dahulu jamu hanya dikenal di kalangan keraton (terutama kesultanan Djogdjakarta dan
Kasunanan Surakarta). Jamu yang biasa digunakan oleh para puteri kerajaan serta para
selir untuk menjaga kesehatan, kebugaran serta kecantikan mereka itu bersifat rahasia
dan tidak diperbolehkan 'keluar' dari lingkungan istana sampai permulaan abad ke-20.
38. • Pengaruh suku jawa menyebar ke Bali ketika terbentuk hubungan,
dan pada tahun 1343 pasukan kerajaan Majapahit di jawa timur
dikirim untuk menaklukan orang-orang Bali.
• Keberhasilan itu hanya sementara dan orang-orang Bali membalas
dengan kemerdekaannya
• Setelah Islam masuk ke Jawa dan kerajaan Majapahit hancur, banyak
orang Jawa melarikan diri, terutama ke Bali membawa buku-buku,
budaya dan kebiasaan termasuk obat. Dengan cara ini tradisi Jawa di
Bali kurang lebih masih utuh dan Bali relative lebih terisolasi samapai
penaklukan Belanda tahun1904
39. Catatan tentang Jamu
• Dua manuskrip yang penting : “Serat kawruh bab jampi-jampi” (risalah berbagai macam cara
penyembuhan ) dan “Serat Centini” (Buku Sentini) ada diperpustakaan Keraton Surakarta.
Serat Kawruh bab jampi-jampi berisi 1734 formula yang dibuat dari bahan-bahan alam dan
indikasi pengunaannya
• Serat Centini adalah karya abad ke 18 yang berisi 12 volume, karya ini berisi lebih banyak
informasi dan saran bahan alam umum serta cerita rakyat, karya ini tetap merupakan
pengobatan medis yang sangat baik dalam Jawa Kuno.
• Masa kolonial, beberapa referensi menyebutkan berbagai jenis tanaman di nusantara yang
memiliki khasiat obat. Yacobus Bontius--petualang Portugis adalah orang pertama yang
menerbitkan buku mengenai jenis-jenis tanaman obat dan kegunaannya berjudul "Historia
Naturalist et Medica Indiae" pada 1627, orang pertama yang menulis tentang tumbuhan obat di
Jawa pada 1658 M.
40. • Penulis lain yang juga menulis buku mengenai obat tradisional khas nusantara adalah
Gregorius Rumphius--seorang ahli Botani yang tinggal di Maluku. Karyanya berjudul
"Amboinish Kruidboek" dan "Herbarium Amboinense" yang merupakan catatan tentang
pemanfaatan tumbuhan untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan yang ditulis sekitar 1741-
1755 M.
• Monograf tumbuhan obat di Jawa, oleh Horsfield (1816), Tumbuhan yang beracun dan bermanfaat
sebagai obat, oleh Greshoff's (1890-1914), "Het Javaanese Receptanboek“ (Buku resep
pengobatan Jawa Kuno) oleh Van Hien (1872) dan "Indische Planten en haar Geneeskracht“
(Tumbuhan Asli dan kekuatan penyembuhannya) oleh Kloppenburg-Versteegh (1907).
• Kesemua publikasi tersebut umumnya memuat manfaat setiap jenis tanaman atau berupa
ramuan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia pada masa itu. Peranannya sangat besar
dalam perkembangan pengetahuan jamu di Indonesia
41. Obat Tradisional
• Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat. (* PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 006 TAHUN 2016)
• Pengobatan tradisional adalah metode pengobatan yang digunakan dalam berbagai
masyarakat sejak jaman dahulu yang diturunkan dan dikembangkan secara bertahap dari
generasi kegenarasi berdasarkan tingkat pemahaman manusia terhadap pengetahuan dari
masa ke masa.
42. Obat Modern/ Konvensional
• Obat modern/ konvensional adalah obat yang telah teruji manfaat maupun efek sampingnya secara
farmakologis dan klinis.
• Pengobatan konvensioanl sebuah sistem pengobatan di mana dokter dan profesional kesehatan
lainnya (seperti perawat, apoteker, dan terapis) mengobati gejala dan penyakit menggunakan obat-
obatan, radiasi, atau pembedahan. Juga disebut pengobatan allopathic, biomedis, pengobatan
mainstream, pengobatan ortodoks, dan pengobatan Barat.
• Pengobatan modern/ konvensional merupakan cara-cara pengobatan yang dilakukan berdasarkan
bukti penelitian ilmiah dan berdasarkan pengetahuan dari berbagai aspek dalam mendiagnosis dan
mengobati penyakit. Biasanya pengobatan medis/ konvensional menggunakan beberapa terapan
disiplin ilmu pengetahuan dalam mengobati sebuah penyakit.
44. Klasifikasi fitoterapi berdasarkan tingkatan
bukti ilmiah
• 1. Kelas A ( bukti ilmiah yang kuat)
• - Bukti penelitian lebih dari 2 uji klinik acak terkontrol (RCTs) yang sesusai, dengan hasil analisis statistic
menunjukkan manfaat nyata.
• - Bisa juga berdasarkan satu RCTs yang valid dan satu meta analisis yang valid
• - Beberapa RCTs dengan sebagiab besar penelitian dilakukan dengan benar dan hasil analisis statistic
memebrikan efek manfaat yang jelas
• 2. Kelas B (Bukti ilmiah yang baik)
• - Berdasarkan studi klinik 1 atau 2 RCTs dengan hasil memberikan efek nyata.
• - Bisa Satu atau lebih meta analisis yang baik yang menunjukkan efek manfaat yang jelas
• - berdasar lebih dari satu uji kasus kontrol, dan didukung oleh ilmu dasar, uji pada hewan atau teori
45. Cont…
• 3. Kelas C ( Tidak jelas atau bukti ilmiah yang bertentangan)
• - Bukti khasiat diperoleh dari satu atau lebih RCTs terbatas dengan jumlah sampel yang memadai.
Hasil statistic berbeda nyata atau kualitas desain penelitian dengan kriteria obyektif atau bukti
bertentangan dari beberapa RCTs
• - Dapat berdasarkan bukti manfaat dari satu atau lebih kasus kontrol/ uji tidak acak dan tanpa bukti
dukunganilmu dasar, penelitian pada hewan atau teori.
• - Dapat juga dari bukti khasiat pengetahuan dasar, penelitian pada hewan dan teori.
• 4. Kelas D ( Bukti ilmiah wajar negatif )
• - Pada uji analisa statistic memberikan efek tidak bermakna dari studi /dari kasus kontrol/ uji tidak
acak.
• - Bukti berdasarkan ilmu pengetahuan dasar, penelitian pada hewan,atau teori yang menyimpulkan
kurang bermanfaat.
46. Cont…
• - Pada kelompok ini juga dapat digunakan untuk hasil pengujian dari satu atau lebih RCTs yang
dirancang dengan baik dengan hasil negatif
• - Selain itu bisa juga dari hasil pengujian yang dirancang kurang baik atau satu meta analisis dengan
efektifitas positif.
• 5. Kelas E ( bukti ilmiah negatif yang kuat)
• - berdasarkan pada satu atau lebih penelitian dengan kualitas yang baik, dengan hasil uji statistic
tidak memberikan efek yang nyata.
• 6. Kelas F ( Kurangnya bukti ilmiah)
• - Tidak dapat dievaluasi manfaat, karena data terbatas.