Dokumen tersebut membahas tentang model-model atom dari Dalton hingga Bohr dan komponen-komponen inti atom seperti proton, neutron, serta interaksi antara partikel-partikel tersebut di dalam inti atom.
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gammaMukhsinah PuDasya
Laporan praktikum fisika inti mengenai spektroskopi sinar gamma. Percobaan menggunakan detektor sintilasi untuk menganalisis spektrum energi sinar gamma dari cobalt, radium, dan campuran keduanya. Hasilnya menunjukkan energi sinar gamma masing-masing bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak harmonik sederhana. Ia menjelaskan bahwa gerak harmonik terjadi ketika percepatan suatu partikel sebanding dengan posisinya. Gerak harmonik dapat dijelaskan oleh fungsi sinus dan kosinus, dengan amplitudo, frekuensi, dan fase sebagai parameternya. Frekuensi dan periode gerak harmonik tergantung pada massa partikel dan konstanta gaya pegas.
Dokumen ini menjelaskan Persamaan Schrodinger, yang merupakan persamaan penting untuk menjelaskan perilaku elektron. Persamaan ini dikembangkan dari konsep mekanika klasik dan mekanika kuantum, dan solusinya dapat menunjukkan sifat diskrit energi elektron. Pemisahan variabel digunakan untuk mendapatkan Persamaan Schrodinger bebas waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang medan listrik yang dihasilkan oleh berbagai sumber muatan, mulai dari muatan titik tunggal hingga distribusi muatan kontinu. Medan listrik dihitung menggunakan hukum Coulomb dan prinsip superposisi. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model atom dari Dalton hingga Bohr dan komponen-komponen inti atom seperti proton, neutron, serta interaksi antara partikel-partikel tersebut di dalam inti atom.
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gammaMukhsinah PuDasya
Laporan praktikum fisika inti mengenai spektroskopi sinar gamma. Percobaan menggunakan detektor sintilasi untuk menganalisis spektrum energi sinar gamma dari cobalt, radium, dan campuran keduanya. Hasilnya menunjukkan energi sinar gamma masing-masing bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak harmonik sederhana. Ia menjelaskan bahwa gerak harmonik terjadi ketika percepatan suatu partikel sebanding dengan posisinya. Gerak harmonik dapat dijelaskan oleh fungsi sinus dan kosinus, dengan amplitudo, frekuensi, dan fase sebagai parameternya. Frekuensi dan periode gerak harmonik tergantung pada massa partikel dan konstanta gaya pegas.
Dokumen ini menjelaskan Persamaan Schrodinger, yang merupakan persamaan penting untuk menjelaskan perilaku elektron. Persamaan ini dikembangkan dari konsep mekanika klasik dan mekanika kuantum, dan solusinya dapat menunjukkan sifat diskrit energi elektron. Pemisahan variabel digunakan untuk mendapatkan Persamaan Schrodinger bebas waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang medan listrik yang dihasilkan oleh berbagai sumber muatan, mulai dari muatan titik tunggal hingga distribusi muatan kontinu. Medan listrik dihitung menggunakan hukum Coulomb dan prinsip superposisi. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
1. Bab ini membahas energetika gelombang, termasuk penjabaran persamaan gelombang berdasarkan hukum kekekalan energi, rapat energi dan intensitas gelombang, serta pemantulan dan transmisi gelombang.
Dokumen tersebut merangkum tentang semikonduktor, mulai dari pengertian semikonduktor, pita energi semikonduktor, jenis semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, serta pemanfaatan semikonduktor pada komponen elektronik seperti dioda dan transistor.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan radioaktif, cara menentukan umur paruh (half life) isotop radioaktif dengan metode peluruhan dan kesetimbangan sekuler, serta menentukan umur paruh dari campuran aktivitas radioaktif.
Eksperimen hamburan Rutherford pada tahun 1910 menunjukkan hasil yang bertentangan dengan model atom Thomson dan mendorong pengembangan model inti atom oleh Rutherford, di mana muatan dan massa atom terpusat pada inti kecil di pusat atom. Rumus hamburan Rutherford kemudian dikembangkan dan dibuktikan melalui percobaan selanjutnya.
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Buku ini membahas tentang perambatan gelombang elektromagnetik pada medium udara dan nonkonduktor. Pada medium udara, gelombang elektromagnetik dapat dijelaskan melalui persamaan Maxwell dan mempunyai kecepatan rambat sebesar c. Pada medium nonkonduktor, kecepatan rambat gelombang elektromagnetik lebih lambat dari udara. Buku ini menjelaskan sifat gelombang pada batas antar medium nonkonduktor seperti refleksi
Eksperimen Franck-Hertz bertujuan untuk menentukan energi eksitasi elektron dan panjang gelombang foton emisi dari atom neon. Mahasiswa mengukur arus elektron yang mencapai plat anoda pada berbagai tegangan pemercepat untuk memperoleh grafik hubungan antara tegangan dan arus. Dari grafik diperoleh nilai tegangan kritis yang menunjukkan energi eksitasi atom neon dan panjang gelombang foton yang diemisikan. Hasilnya adal
1. Dokumen ini membahas medan listrik pada muatan kontinu dan penerapan hukum Gauss. Dijelaskan cara menghitung medan listrik untuk berbagai bentuk sumber muatan seperti garis, cincin, cakram, dan pelat dengan menggunakan persamaan integral.
2. Hukum Gauss digunakan sebagai teknik alternatif untuk menghitung medan listrik dari muatan kontinu. Definisi fluks listrik diperkenalkan sebelum pembahasan hukum Gauss
Inti atom tersusun oleh partikel penyusun yaitu proton, netron, dan elektron. Proton dan netron membentuk inti atom, sementara elektron mengorbit di luar inti. Peluruhan radioaktif dapat terjadi karena ketidakstabilan inti akibat perbedaan jumlah proton dan netron, yang kemudian memancarkan radiasi berupa partikel alfa, beta, atau sinar gamma.
Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami oleh partikel bermuatan atau arus listrik yang bergerak dalam medan magnet. Gaya ini timbul akibat interaksi medan magnetik dengan arus listrik atau muatan yang bergerak. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar gaya Lorentz beserta rumus-rumus yang terkait dan beberapa aplikasinya seperti galvanometer, motor listrik, pengeras suara, spektrometer massa, dan siklotron.
Dokumen tersebut membahas struktur dan sifat inti atom, mulai dari penemuan inti atom oleh Rutherford hingga perkembangan berbagai model inti seperti model gas Fermi, model kulit, model tetes cairan, model rotasional, vibrasional, dan Nilsson yang mempertimbangkan sifat independen atau kolektif nukleon dalam inti.
1. Bab ini membahas energetika gelombang, termasuk penjabaran persamaan gelombang berdasarkan hukum kekekalan energi, rapat energi dan intensitas gelombang, serta pemantulan dan transmisi gelombang.
Dokumen tersebut merangkum tentang semikonduktor, mulai dari pengertian semikonduktor, pita energi semikonduktor, jenis semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, serta pemanfaatan semikonduktor pada komponen elektronik seperti dioda dan transistor.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan radioaktif, cara menentukan umur paruh (half life) isotop radioaktif dengan metode peluruhan dan kesetimbangan sekuler, serta menentukan umur paruh dari campuran aktivitas radioaktif.
Eksperimen hamburan Rutherford pada tahun 1910 menunjukkan hasil yang bertentangan dengan model atom Thomson dan mendorong pengembangan model inti atom oleh Rutherford, di mana muatan dan massa atom terpusat pada inti kecil di pusat atom. Rumus hamburan Rutherford kemudian dikembangkan dan dibuktikan melalui percobaan selanjutnya.
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Buku ini membahas tentang perambatan gelombang elektromagnetik pada medium udara dan nonkonduktor. Pada medium udara, gelombang elektromagnetik dapat dijelaskan melalui persamaan Maxwell dan mempunyai kecepatan rambat sebesar c. Pada medium nonkonduktor, kecepatan rambat gelombang elektromagnetik lebih lambat dari udara. Buku ini menjelaskan sifat gelombang pada batas antar medium nonkonduktor seperti refleksi
Eksperimen Franck-Hertz bertujuan untuk menentukan energi eksitasi elektron dan panjang gelombang foton emisi dari atom neon. Mahasiswa mengukur arus elektron yang mencapai plat anoda pada berbagai tegangan pemercepat untuk memperoleh grafik hubungan antara tegangan dan arus. Dari grafik diperoleh nilai tegangan kritis yang menunjukkan energi eksitasi atom neon dan panjang gelombang foton yang diemisikan. Hasilnya adal
1. Dokumen ini membahas medan listrik pada muatan kontinu dan penerapan hukum Gauss. Dijelaskan cara menghitung medan listrik untuk berbagai bentuk sumber muatan seperti garis, cincin, cakram, dan pelat dengan menggunakan persamaan integral.
2. Hukum Gauss digunakan sebagai teknik alternatif untuk menghitung medan listrik dari muatan kontinu. Definisi fluks listrik diperkenalkan sebelum pembahasan hukum Gauss
Inti atom tersusun oleh partikel penyusun yaitu proton, netron, dan elektron. Proton dan netron membentuk inti atom, sementara elektron mengorbit di luar inti. Peluruhan radioaktif dapat terjadi karena ketidakstabilan inti akibat perbedaan jumlah proton dan netron, yang kemudian memancarkan radiasi berupa partikel alfa, beta, atau sinar gamma.
Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami oleh partikel bermuatan atau arus listrik yang bergerak dalam medan magnet. Gaya ini timbul akibat interaksi medan magnetik dengan arus listrik atau muatan yang bergerak. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar gaya Lorentz beserta rumus-rumus yang terkait dan beberapa aplikasinya seperti galvanometer, motor listrik, pengeras suara, spektrometer massa, dan siklotron.
Dokumen tersebut membahas struktur dan sifat inti atom, mulai dari penemuan inti atom oleh Rutherford hingga perkembangan berbagai model inti seperti model gas Fermi, model kulit, model tetes cairan, model rotasional, vibrasional, dan Nilsson yang mempertimbangkan sifat independen atau kolektif nukleon dalam inti.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik, termasuk konsep dasar, sifat, dan persamaan Maxwell yang menunjukkan hubungan antara medan listrik dan magnet. Juga dibahas mengenai difraksi cahaya dan kriteria Rayleigh untuk memisahkan dua benda titik melalui alat optik.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa medium dan terjadi akibat perubahan medan listrik dan magnet secara bersamaan. Hipotesis Maxwell menyatakan adanya hubungan antara medan listrik dan magnet, sehingga perubahan salah satunya akan menimbulkan perubahan yang lain dan menghasilkan gelombang elektromagnetik. Gelombang ini memiliki berbagai sifat seperti dapat dipantulkan, dibiaskan, dan mengalami interferens
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gelombang elektromagnetik, difraksi, dan interferensi. Maxwell menyimpulkan bahwa cahaya terdiri dari medan listrik dan magnet yang saling berfluktuasi, dan Hertz membuktikan eksperimen bahwa gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan dan mengalami difraksi."
1. Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus dan merambat. Sifatnya meliputi bersifat transversal dan dapat merambat di ruang hampa.
2. Persamaan gelombang elektromagnetik umum menggambarkan hubungan medan listrik dan magnet.
3. Gelombang dalam plasma dan logam dipengaruhi muatan bebas sehingga kecepatannya berkurang.
Dokumen tersebut membahas tentang gaya yang bekerja pada muatan bergerak dalam medan listrik dan magnet, serta penjelasan mengenai gaya Lorentz. Diterangkan pula tentang gaya pada elemen arus diferensial dan contoh soalnya.
1. Gelombang elektromagnetik terjadi akibat perubahan medan listrik dan magnet secara periodik yang disebabkan oleh getaran elektron dalam kawat.
2. Gelombang elektromagnetik memiliki sifat seperti cahaya seperti pemantulan, pembiasan, dan difraksi.
3. Spektrum gelombang elektromagnetik meliputi gelombang radio, mikrogelombang, inframerah, cahaya tampak, ultraungu, sinar-X, dan sinar gamma berdas
Tiga hukum utama dalam magnetostatika dijelaskan dalam dokumen ini, yaitu Hukum Lorentz tentang gaya magnetik pada konduktor berarus, Hukum Biot-Savart untuk menghitung medan magnet akibat arus listrik, dan contoh soal penerapan Hukum Biot-Savart untuk menghitung medan magnet disekitar kawat lurus."
1. Dokumen tersebut membahas tentang hukum Ampere yang menjelaskan besarnya gaya antara dua arus listrik. Hukum ini menyatakan bahwa dua arus sejajar yang searah akan tarik-menarik, sedangkan dua arus sejajar yang berlawanan arah akan tolak-menolak.
2. Dibahas pula tentang besaran fluks magnetik dan hubungannya dengan medan magnet. Fluks magnetik merupakan jumlah garis medan yang keluar dari
KURANGNYA KESIAPAN GURU DALAM MERANCANG PROYEK PENGUATAN PROFIL.pptxSintyaAsiah1
Dokumen tersebut membahas kesiapan guru dalam merancang proyek penguatan profil pelajar Pancasila di bawah kurikulum merdeka. Guru perlu memperbarui pengetahuan untuk mengimplementasikan profil pelajar Pancasila secara efektif melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta penilaian yang tepat sasaran.
FIX PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptxSintyaAsiah1
Dokumen tersebut membahas konsep dasar mekanika kuantum dan perangkat matematikanya, meliputi pengukuran, observabel, ketidakpastian, dan perubahan basis.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran terpadu tipe fragmented. Model ini memisahkan setiap disiplin ilmu seperti IPA, IPS, dan bahasa diajarkan secara terpisah. Model ini memiliki kelebihan menjaga kemurnian bidang ilmu namun juga kekurangan seperti kesulitan menghubungkan topik dengan kehidupan nyata dan tidak efisien waktu. Langkah-langkah model ini meliputi membedah kurikulum, menentukan m
Bahan ajar yang dirangkum meliputi validitas, reliabilitas, praktikalitas, dan efektifitas bahan ajar cetak seperti LKS, pamflet, brosur, leaflet, flayer, poster, dan wallchart. Dokumen ini membahas cara menentukan keempat komponen tersebut pada bahan ajar cetak.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2. Menu Utama
Pendahuluan
Persamaan Maxwell
Pandu Gelombang
Pemantulan dan Pembiasan Gelombang
Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik dalam Medium
Persamaan Gelombang Elektromagnetik
Transversalitas Gelombang Elektromagnetik
Vektor Poynting dan Kekekalan Energi
Gelombang dalam Medium Konduktif
Elektron bebas dalam Konduktor dan Plasma
Hukum Snellius
Persamaan Fresnel
Pandu Gelombang dengan Penampang Segi Empat
Pandu Gelombang Jalur Transmisi Koaksial
3. Energi dan Momentum gelombang elektromagnetik dibawa
oleh medan listrik E dan medan magnet B yang menjalar
melalui vakum.
Sumber gelombangnya berupa muatan-muatan listrik yang
berosilasi dalam atom, molekul, atau mungkin juga dalam
suatu antene pemancar radio.
Untuk medan listrik E dan medan magnet B yang berubah
dengan waktu, keberadaan E selalu disertai B, dan
sebaliknya. Keterkaitan antara E dan B dituangkan dalam
persamaan Maxwell yang mendasari teori medan magnetik.
A. PENDAHULUAN
4. B. PERSAMAAN MAXWELL
Persamaan Maxwell dirumuskan dalam besaran medan
listrik E dan medan magnet B. Seluruh persamaan
Maxwell terdiri dari 4 persamaan medan, yang masing-
masing dapat dipandang sebagai hubungan antara medan
dan distribusi sumber, baik sumber muatan ataupun
sumber arus.
5. Persamaan-persamaan Maxwell
0
.
B
0
.
E
t
B
xE
t
E
xB o
0
Vakum
Medium
b
D
.
0
.
B
t
B
xE
1.
2.
3.
4.
Click angka untuk mengetahui penurunan rumus masing-masing
persamaan di atas
6. Persamaan Maxwell pertama merupakan ungkapan dari
hukum Gauss, yang menyatakan bahwa:
“ Jumlah garis gaya medan listrik yang menembus suatu
permukaan tertutup, sebanding dengan jumlah muatan yang
dilingkupi permukaan tersebut.”
Secara matematis Hukum Gauss dituliskan dengan:
o
q
dA
n
E
.
.
dq
dA
n
E
o
1
.
.
dV
dA
n
E
o
1
.
7.
dV
dA
n
E b
f
o
1
.
.
dV
P
dA
n
E b
o
1
.
dV
dv
P
E b
o
D
E
P
E
o
b
D
Persamaan Maxwell (1) dalam Medium
dV
P
dV
E b
o
1
Dari teorema divergensi
dV
E
dA
n
E
.
8. Untuk ruang vakum, karena tidak ada sumber maka
0
sehingga:
0
b
E
0
E
Persamaan Maxwell (1) untuk ruang vakum,
tanpa sumber muatan
9. Persamaan Maxwell kedua merupakan Hukum Gauss
magnetik, yang menyatakan “fluks medan magnetik yang
menembus suatu permukaan tertutup sama dengan nol,
tidak ada sumber medan berupa muatan magnetik.” Atau
dengan kata lain,” garis gaya medan magnet selalu
tertutup, tidak ada muatan magnet monopole.”
Melalui teorema Gauss, persamaan Maxwell kedua dapat
dituliskan dalam bentuk integral:
0
. dA
n
B
B
Dari teorema divergensi dV
B
dA
n
B
.
. maka
0
.BdV
0
.
B Persamaan Maxwell (2) dalam medium dan vakum
10. Persamaan Maxwell ketiga merupakan ungkapan Hukum
Faraday-Lenz, yang menyatakan bahwa “pengaruh medan
magnet yang berubah dengan waktu.”
Secara matematis dituliskan:
t
dA
n
B
t
dl
E
.
.
Dari teorema Stokes
dA
n
E
x
dl
E .
.
dA
n
B
t
dA
n
E
x .
.
t
B
E
x
Persamaan Maxwell (3) dalam medium
Dan vakum.
dA
n
B.
dengan
karena dl
E.
maka
11. Persamaan Maxwell keempat merupakan Hukum Ampere:
I
dl
B
.
I
dl
H.
dA
n
J
J
dl
H f
b .
.
dA
n
t
E
J
dA
n
xH b .
.
t
E
J
xH b
t
D
J
xH b
Persamaan Maxwell (4) dalam medium
H
B
dA
n
J
I
.
dengan
f
b J
J
J
;
dan
12. I
dl
B 0
.
dA
n
B
x
l
d
B
.
.
dA
n
J
dA
n
B
x
.
. 0
J
B
x 0
t
E
B
x
0
0
Untuk persamaan Maxwell (4) dalam vakum, yaitu:
Dari teorema Stokes maka
Persamaan Maxwell (4) dalam Vakum,
Tanpa sumber muatan
18. 0
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
z
B
t
c
z
y
x
Solusinya:
t
kz
B
t
z
B
cos
, 0
Solusi persamaan gelombang elektromagnet untuk
medan Listrik dan medan magnet merupakan contoh
eksplisit dari gelombang datar (Plan Wave)
)
( t
kz
f
k
v
Bentuk umum:
Kecepatan:
Bentuk muka gelombangnya
tegak lurus vektor satuan k,
maka:
tan
. kons
z
k
19. Sifat-sifat gelombang datar:
1. Mempunyai arah jalar tertentu (dalam persamaan,
arah z).
2. Tidak mempunyai komponen pada arah rambat.
3. Tidak ada komponen E dan B yang bergantung pada
koordinat transversal (pada contoh, koordinat
transversalnya x dan y).
Sehingga solusi persamaan gelombangnya menjadi:
)
,
(
)
,
( t
z
E
j
t
z
E
i
E y
x
)
,
(
)
,
( t
z
B
j
t
z
B
i
B y
x
)
,
(
)
,
( t
x
E
k
t
x
E
j
E z
y
)
,
(
)
,
( t
x
B
k
t
x
B
j
B z
y
20. B.2. TRANSVERSALITAS GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
t
E
B
0
0
t
E
y
B
x
B z
z
y
0
0
0
)
,
(
t
t
z
E z
MEDAN LISTRIK
Untuk membuktikan sifat dari gelomabng datar yaitu
transversalitas,dari persamaan Maxwell (1) dan (4):
Ez tidak bergantung pada z (sisi spatial)
Sisi temporal
0
.
E
0
)
,
(
)
,
(
)
,
(
z
t
z
E
y
t
z
E
x
t
z
E z
y
x
0
)
,
(
z
t
z
E z
21. Yang berarti Ez tidak bergantung pada t
Jadi Ez (z,t) = konstan =0, yang berarti arah getar
dari gelombang medan listrik tegak lurus pada arah
rambatnya, karena medan listrik E hanya mempunyai
komponen-komponen pada arah yang tegak lurus
pada arah rambat.
0
.
B
0
)
,
(
)
,
(
)
,
(
z
t
z
B
y
t
z
B
x
t
z
B z
y
x
0
)
,
(
z
t
z
Bz
MEDAN MAGNET
Dari persamaan Maxwell (2):
Sisi spatial, yang berarti Bz tidak bergantung
pada z.
23. y
x E
j
E
i
E
)
cos(
)
cos( 0
0 t
kz
E
j
t
kz
E
i
E y
x
y
x B
j
B
i
B
)
cos(
)
cos( 0
0 t
kz
B
j
t
kz
B
i
B y
x
t
B
E
x
y
ox
ox
oy jB
B
i
t
kz
jE
E
i
t
kz
k 0
)
sin(
)
sin(
y
ox
ox
oy jB
B
i
jE
E
i
k 0
B
E
k
B
k
E
cB
E
Hubungan E dan B, misal menjalar dalam arah z:
B
E
25. B.3. VEKTOR POYNTING DAN KEKEKALAN
ENERGI
Energi medan elektromagnetik merupakan jumlah dari
Energi Medan listrik dan energi medan magnet.
E
B u
u
u
2
0
2
0 2
1
2
1
E
B
u
t
E
E
t
B
B
dt
du
0
0
1
t
B
E
x
Laju perubahan rapat energi atau perubahan rapat energi
terhadap waktu:
Dari persamaan Maxwell (3) dan (4), maka:
dan
t
E
B
0
0
28. C. 1 GEM DALAM MEDIUM KONDUKTIF
Dalam medium konduktif yang bebas sumber, dan dari
hubungan B = μ H dan D = ε E, persamaan
Maxwell 4 dapat ditulis:
,
)
(
),
(
)
(
2
2
t
E
t
J
E
t
B
E
dengan
t
E
J
t
B
t
t
E
J
B
t
D
J
H b
38. Jadi
k
)
1
( i
ib
a
merupakan bilangan gelombang untuk medium
dengan konduktivitas tinggi, pada frekuensi rendah
maka solusinya :
)
(
0
)
1
(
0
)
(
0
)
,
(
)
,
(
)
,
(
t
z
i
z
t
z
i
i
t
z
ib
a
i
e
e
E
t
z
E
e
E
t
z
E
e
E
t
z
E
39. Untuk medium yang konduktivitasnya rendah
(konduktor buruk), jauh lebih kecil dari ωε. Maka
Skin depthnya :
2
2
2
)
(
1
1
2
a
Diuraikan dengan deret Maclaurin
!
3
)
2
)(
1
(
!
2
)
1
(
1
)
1
(
3
2
x
n
n
n
x
n
nx
x n
42. Dari solusi persamaan gelombang pada medium
konduktif yaitu :
)
(
0
)
,
(
t
z
i
z
e
e
E
t
z
E
yang dapat ditafsirkan setelah menempuh jarak
sebesar δ, maka amplitudo gelombang berkurang
menjadi dari amplitudo semula.
e
1
Jika z = δ maka
)
1
(
0
)
1
(
1
0
)
,
(
)
,
(
t
i
t
i
e
e
E
t
z
E
e
e
E
t
z
E
43. E
B
k
Medan Magnet :
Jadi medan listrik (E) dan medan magnet (B)
tidak lagi mempunyai fase yang sama
t
z
ib
a
i
o e
E
ib
a
t
z
B
)
(
)
,
(
i
re
ib
a
Karena dengan
a
b
b
a
r 1
2
2
tan
dan
,
maka
t
z
ib
a
i
o e
E
b
a
t
z
B )
(
2
2
)
,
(
t
z
ib
a
i
e
E
t
z
E
)
(
0
)
,
(
45. Besarnya vektor poynting untuk medium
konduktif, yaitu :
)
(
1
B
E
S
dengan E
B
k
)
(
1
E
E
S
k
2
1
E
S k
)
(
2
2
0
)
(
1 t
z
i
e
E
ib
a
S
k
46.
2
)
(
2
2
0
2
2
t
z
ib
a
i
e
E
b
a
S
Faktor
merupakan faktor redaman dalam perambatan energi.
t
z
ib
a
i
e
E
ib
a
S
)
(
2
2
0
)
(
Untuk medium konduktif
1
b
a
2
2
2
2
0
2
2
t
z
i
z
e
e
E
b
a
S
maka
z
e
2
47. C. 2 ELEKTRON BEBAS DI DALAM KONDUKTOR
DAN PLASMA
Elektron bebas di dalam konduktor tidak terikat
pada atom dan molekul sehingga dapat digunakan
persamaan Maxwell 3, yaitu :
t
B
E
t
J
t
E
E
0
2
2
0
0
2
-
0
0
2
2
0
0
2
t
J
t
E
E
(1)
48. Gerakan elektron :
E
q
dt
dv
m e
dengan v = kecepatan elektron
Ruas kiri dan ruas kanan dikalikan dengan Nqe
E
q
N
t
N
vq
m e
e 2
)
(
)
(
)
2
........(
)
( 2
E
q
N
t
J
m e
Substitusi persamaan (2) ke persamaan (1)
0
)
(
2
0
2
2
0
0
2
E
m
Nq
t
E
E e
dan J = vqeN, maka :
49. Sehingga :
0
)
( 2
0
2
2
0
0
2
E
m
q
N
t
E
E e
dan )
(
0
)
,
( t
kz
i
e
E
t
z
E
E
k
e
E
k
i
E t
kz
i 2
)
(
0
2
2
2
E
i
e
E
i
t
E t
kz
i
)
(
0
E
e
E
i
t
E t
kz
i 2
)
(
0
2
2
2
2
maka,
50. 0
)
(
)
(
2
0
2
0
0
2
E
m
q
N
E
E
k e
-
-
m
q
N
k e
2
)
(
0
2
0
0
2
2
0
2
2
0
0
2
)
(
1
m
q
N
k e
karena
0
0
2 1
c dan 2
2
2
1
v
k
2
0
2
2
2
0
0
)
(
1
1
m
q
N
k e
dengan 2
2
)
(
p
e
m
q
N
2
2
2
2
1
p
v
c
maka
51. Berdasarkan definisi indeks bias :
v
c
n
2
2
2
1
p
n
2
2
1
p
n
Indeks Bias Plasma
52. Bila ω<ωp maka nilai indeks bias n
berupa bilangan imajiner yang berarti
gelombang di dalam plasma tsb akan
teredam.
Bila ω ≥ ωp, maka nilai indeks bias n
berupa bilangan nyata (real) sehingga
gelombang akan diteruskan.
53. D.1 HUKUM SNELLIUS
Tinjau untuk kasus Transverse Electric (TE)
D. PEMANTULAN DAN PEMBIASAN
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
E1 k1
B1
E2
k2
B2
E3
k3
B3
Med1
Med2
μ2ε2
μ1ε1
1
2
3
x
x
x
54. Dari gambar tersebut diperoleh persamaan
untuk gelombang medan magnet
)
(
01
1
01
1
1
)
cos(
)
,
( t
r
k
i
e
B
t
r
k
B
t
r
B
)
(
02
2
02
2
2
)
cos(
)
,
( t
r
k
i
e
B
t
r
k
B
t
r
B
)
(
03
3
03
3
3
)
cos(
)
,
( t
r
k
i
e
B
t
r
k
B
t
r
B
dengan
k1 = k1 [ i sin (α1) – j cos (α1)]
k2 = k2 [ i sin (α2) + j cos (α2)]
k3 = k3 [ i sin (α3) – j cos (α3)]
Persamaan 1
Persamaan 2
55. ]
)
cos
(
)
sin
(
[
01
1
1
1
1
)
,
( t
y
x
k
i
e
B
t
r
B
]
)
cos
(
)
sin
(
[
03
3
3
3
3
)
,
( t
y
x
k
i
e
B
t
r
B
]
)
cos
(
)
sin
(
[
02
2
2
2
2
)
,
( t
y
x
k
i
e
B
t
r
B
Persamaan 3
Syarat batas di y = 0 ; maka
B1x – B2x = B3x
B1 cos α1 – B2 cos α2 = B3 cos α3
Dan persamaan 3 menjadi :
)
sin
(
3
03
)
sin
(
2
02
)
sin
(
1
01
3
3
2
2
1
1
.
cos
.
cos
.
cos
x
k
i
x
k
i
x
k
i
e
B
e
B
e
B
Substitusi persamaan 1 ke persamaan 2:
56. Persamaan
dapat dipandang sebagai Aeax + Bebx = Cecx
dengan menggunakan deret eksponensial:
.....
!
2
1
.....
!
2
1
.....
!
2
1
2
2
2
2
2
2
x
c
cx
C
x
b
bx
B
x
a
ax
A
dengan mengabaikan suku ke tiga, diperoleh :
A + B =C
Aax + Bbx = Ccx
Aax + Bbx = (A + B) cx
)
sin
(
3
03
)
sin
(
2
02
)
sin
(
1
01
3
3
2
2
1
1
.
cos
.
cos
.
cos
x
k
i
x
k
i
x
k
i
e
B
e
B
e
B
57.
cx
cx
B
A
bx
ax
B
A
diperoleh a = b = c
maka k1 sin α1 = k2 sin α2
Karena gelombang datang dan gelombang pantul
berada dalam medium yang sama yaitu medium 1
maka : k1 = k2
sehingga α1 = α2
k1 sin α1 = k3 sin α3
Dari a = c maka
Dalam bentuk matriks :
59. D.2. PERSAMAAN FRESNELL
Setelah memahami tentang hukum Snellius, selanjutnya
akan ditunjukkan perbandingan Amplitudo gelombang
pantul dan gelombang bias terhadap amplitudo gelombang
datang yang disebut dengan persamaan Fresnell
Kasus Transverse Magnetik (TM)
B1
k1
E1 k2
B2
B3*
k3
E3
1
2
μ2ε2
μ1ε1
x
E2
60. Dengan memasukkan batas di y = 0 (berdasarkan gambar)
Untuk medan listrik :
E1x + E2x = E3x
cos
cos 3
2
1 E
E
E
Untuk medan magnet :
B1 – B2 = B3
3
2
2
1
1
1
1
E
v
E
E
v
Dengan B=E/c di Vakum atau B= E/v di medium
sehingga dan n=c/v maka 1/v ~ n
maka n1 (E1-E2) = n2 E3
2
2
1
1
3
n
E
E
n
E
……… 1
……… 2.1
……… 2.2
61. Persamaan 2.2 disubstitusikan kedalam
persamaan 1,maka akan diperoleh :
cos
cos
cos
cos
cos
cos
2
1
1
2
1
2
2
1
2
1
2
1
n
n
E
n
n
E
E
E
n
n
E
E
Maka diperoleh koefisien refleksi yaitu
perbandingan antara medan pantul terhadap medan
datang (E2/E1).
dikali n2
maka
cos
cos
cos
cos
2
1
2
1
1
2
n
n
n
n
E
E
rTM
cos
cos
cos
cos
2
1
2
1
1
2
n
n
n
n
E
E
rTM
……… 3
62. Dari persamaan 2.1 kita peroleh persamaan
n1 (E1-E2) = n2 E3
1
3
2
1
1
2
n
E
n
E
n
E
…… 4
Persamaan 4 disubstitusikan ke persamaan 1, maka :
cos
cos
cos
2
cos
cos
3
3
1
2
1
3
1
3
2
1
1
1
E
E
n
n
E
E
n
E
n
E
n
E
dikali n1
maka
cos
cos
cos
2
cos
cos
cos
2
2
1
3
1
1
3
1
3
2
1
1
n
n
E
E
n
E
n
E
n
E
n
Dari persamaan diatas dapat dicari koefisien transmisi,
Yaitu perbandingan antara E3/E1
cos
cos
cos
2
2
1
1
1
3
n
n
n
E
E
tTM
63. Kasus Transver Elektrik (TE)
B1
k1
E1
k2
E
2
B3
k3
E3
1
2
μ2ε2
μ1ε1
x
B2
Berdasarkan gambar diatas apabila digunakan syarat
batas di y=0 Maka akan diperoleh hubungan :
Untuk meda magnet
B1x-B2x = B3x
cos
cos 3
2
1 B
B
B
……… 1
64. Untuk medan listrik
E1 + E2 = E3
Dari hubungan E
B
k
B
E
k
k
v
v
c
n
maka
v1 (B1 + B2) = v2 B3 v ~ 1/n
....... 2.1
2
1
1
2
3 B
B
n
n
B
....... 2.2
3
2
2
1
1
1
1
B
n
B
B
n
;
; ; ;
E1 + E2 = E3
66. Dari persamaan 2.1 kita peroleh
3
2
2
1
1
1
B
n
B
B
n
1
3
2
1
2 B
B
n
n
B
....... 3
Persamaan 3 disubstitusi ke persamaan 1
cos
cos
cos
2
cos
cos
3
3
2
1
1
3
1
3
2
1
1
B
B
n
n
B
B
B
B
n
n
B
cos
cos
cos
cos
2 2
1
3
1
2 n
n
B
B
n
cos
cos
cos
2
2
1
2
1
3
n
n
n
B
B
tTE
67. Apabila sudut bias 0
90 maka,
Dari hukum Snellius diperoleh hubungan
1
2
1
2
1
1
3
2
1
1
sin
90
sin
sin
sin
sin
n
n
n
n
n
n
o
Sudut datang yang menghasilkan sudut bias 0
90
sudut kritis
Bila sudut datang lebih besar dari sudut kritis,
maka terjadi pemantulan total.
maka n1 > n2
68. Apabila o
90
dari hukum Snellius diperoleh hubungan:
1
2
tan
n
n
Sudut datang yang menghasilkan
o
90
Sudut Brewster
cos
sin
)
90
sin(
sin
sin
sin
1
2
2
1
2
1
n
n
n
n
n
n
o
69. E. PANDU GELOMBANG
Selubung konduktor kosong yangujung-ujungnya
dibatasi oleh permukaan disebut rongga (cavity).
Sedangkan bila ujung-ujungnya tidak dibatasi
oleh permukaan disebut dengan pandu gelombang
70. Diasumsikan bahwa pandu gelombang benar-benar
konduktor sempurna, Sehingga bahan material
tersebut berlaku E = 0 Dan B = 0
Misalkan gelombang elektromagnetik merambat dengan
Bentuk fungsi sebagai berikut :
t
kx
i
o
t
kx
i
o
e
z
y
B
t
z
y
x
B
e
z
y
E
t
z
y
x
E
,
,
,
,
,
,
,
,
Persamaan ini disubstitusikan ke dalam persamaan Maxwell 3
dan 4 ,Maka akan diperoleh :
x
y
z
B
i
z
E
z
E
y
z
x
B
i
ikE
z
E
z
y
x
B
i
ikE
y
E
x
y
z
E
c
i
z
B
y
B
2
……… 1
……… 2.2 ……… 2.4
……… 2.3
……… 2.1
71. y
z
x
E
c
i
ikB
z
B
2
z
y
x
E
c
i
ikB
y
B
2
Dari persamaan 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, akan menghasilkan
Solusi Untuk Ey, Ez, By, dan Bz sebagai berikut
z
B
y
E
k
k
c
i
E x
x
y
2
2
/
y
B
z
E
k
k
c
i
E x
x
z
2
2
/
z
E
c
y
B
k
k
c
i
B x
x
y 2
2
2
/
y
E
c
z
B
k
k
c
i
B x
x
z 2
2
2
/
……… 2.5
……… 2.6
……… 3.1
……… 3.2
……… 3.3
……… 3.4
72. Dari persamaan 3 tampak bahwa bila komponen
Longitudinal Ex dan Bx diketahui, maka komponen
lainnya dapat diketahui.
Dengan mensubstitusikan persamaan 3 ke dalam
Persamaan Maxwell, kita akan peroleh persamaan
Differensial dari komponen longitudinal sebagai
Berikut :
0
2
2
2
2
2
2
x
E
k
c
z
y
0
2
2
2
2
2
2
x
B
k
c
z
y
0
ˆ
B
n 0
ˆ
B
n
……… 4.1
……… 4.2
……… 5
Dengan menggunakan syarat batas pada permukaan
konduktor sempurna, yaitu :
73. Dengan n̂ adalah vektor satuan normal pada
konduktor, maka akan kita peroleh
Ex = 0 Di permukaan
0
n
Bx Di permukaan
Bila Ex = 0, disebut gelombang TE (Transverse elektrik
Bila Bx = 0, disebut gelombangTM (Transverse MAgnetik),
Dan Ex = 0 dan Bx = 0, disebut gelombang TEM (Transverse
Electric Magnetik)
Pada pandu gelombang yang terselubung, kasus TEM tidak
pernah terjadi hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Bila Ex = 0, maka menurut hukum gauss haruslah berlaku hukum
0
z
E
y
E z
y
……… 6.1
……… 6.2
……… 7
74. Dan bila Bx = 0, maka menurut hukum Faraday
Berlaku hubungan
0
z
E
y
E y
x
Karena E = 0 di permukaan logam, maka potensial listrik
V = konstan pada permukaan logam. Menurut hukum Gauss
Atau persamaan Laplace untuk V, berlaku pula V = konstan
Didalam rongga. Ini berarti E = 0 didalam rongga. Dari
Persamaan
E
t
B
Berarti B tidak bergantung waktu, dengan demikian tidak
ada gelombang didalam rongga
……… 8
75. E.1 PANDU GELOMBANG DENGAN
PENAMPANG SEGI EMPAT
Persamaan differensial dari komponen longitudinal
0
2
2
2
2
2
2
x
B
k
c
z
y
……… 1
76. Dan syarat batas 0
ˆ
B
n 0
ˆ
B
n
dan
Maka dengan pemisalan : Bx (y,z) = Y (y) Z(z)
Substitusikan ke persamaan 1, maka :
0
)
(
)
(
2
2
2
2
2
2
z
Z
y
Y
k
c
z
y
0
2
2
2
2
2
2
YZ
k
c
z
Z
Y
y
Y
Z
0
1
1 2
2
2
2
2
2
k
k
z
Z
Z
y
Y
Y
Sehingga 0
2
2
2
k
c
Z
k
Y
k
dengan
z
y
k
z
Z
Z
k
y
Y
Y
2
2
2
2
2
2
1
1
Solusi dari persamaan 3 :
y
k
B
y
k
A
Y y
y cos
sin
dibagi YZ
……… 2
………3
……… 4
77. Syarat batas 0
dy
dY
di y = 0 dan di y = a
0 = ky A, maka A = 0
y
k
yB
k
y
k
A
k
dy
dY
y
y
y
y sin
cos
a
k
B
k y
y sin
0 maka,
m
a
ky dengan m = 0, 1, 2,….
atau
a
m
ky
Untuk solusi z
k
z
Z
Z
2
2
2
1
yaitu
Z
k
B
Z
k
A
Z z
z cos
sin
Syarat batas 0
dz
dZ
di z = 0, z = b
Z
k
B
k
Z
k
A
k
dz
dZ
z
z
z
z sin
cos
maka untuk
A
k
Z
k
A
k
dz
dZ
z
z
z
0
cos
0
cos
Z
kz
Untuk
Z
k
B
k
dz
dZ
z
z sin
0
B
kz dan kzz = 0
Sin kzz = 0
b
n
k
n
b
k
n
z
k
z
z
z
maka dengan n = 0, 1, 2, ….
z=b
78. maka untuk
a
y
m
B
y
a
m
B
Y
k
B
Y
k
A
Y y
y
cos
cos
0
cos
sin
b
z
n
B
b
z
n
B
Z
k
B
Z
k
A
Z z
z
cos
cos
0
cos
sin
Sehingga
b
z
n
B
a
y
m
B
z
y
Bx
cos
cos
,
Untuk mendapat bilangan gelombang k, maka dari
persamaan yang sudah didapat
0
2
2
2
k
c
Z
k
Y
k
dengan
a
m
ky
b
n
kz
dan
maka
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
b
n
a
m
c
k
b
n
a
m
c
k
k
c
b
n
a
m
mn
c
k
2
2
1
2
2
b
n
a
m
c
mn
79. Untuk mengetahui kecepaatan grup maka dapat
diperoleh dari persamaan
dk
d
vg
dk
d
vg
/
1
Dari persamaan : mm
c
k
2
2
1
mm
mm
mm
mm
mm
c
d
dk
c
d
dk
c
d
dk
d
d
c
d
dk
c
d
d
d
dk
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
mm
g
mm
g
mm
g
v
v
c
v
80. E.2 PANDU GELOMBANG JALUR
TRANSMISI KOAKSIAL
Dari persamaan Maxwell 3 dan 4 diperoleh :
y
z
x
E
c
i
ikB
z
B
2
Gambar diatas memperlihatkan pandu gelombang berupa
jalur trandmisi koaksial (coaxial) transmition line),
terdiri dari kawat panjang yang diselimuti konduktor
silinder. Kawat panjang itu terletak pada sumbu silinder
z
y
x
E
c
i
ikB
y
B
2
81. 0
z
B
y
B z
y
0
z
B
y
B y
x
Maka cBz = Ey dan cBy = -Ez
Untuk medan listrik : Untuk medan magnet :
0
z
E
y
E z
y
0
z
E
y
E y
x
Solusi dengan menggunakan koordinat silinder
r
r
E
E o
o
ˆ
1
dan
ˆ
1
r
c
E
B o
o
Diasumsikan dalam pandu gelombang benar-benar
konduktor sempurna, berlaku E = 0 dan B = 0
Sehingga fungsi gelombangnya
t
kx
i
o
t
kx
i
o
e
z
y
B
t
z
y
x
B
e
z
y
E
t
z
y
x
E
,
,
,
,
,
,
,
,
82. Untuk persamaan :
t
kx
i
o e
z
y
E
t
z
y
x
E
,
,
,
,
t
kx
E
i
t
kx
E o
o
cos
ˆ
cos
Substitusikan r
r
E
E o
o
ˆ
1
diperoleh r
t
kx
r
E
E o
ˆ
cos
Untuk persamaan
t
kx
i
o e
z
y
B
t
z
y
x
B
,
,
,
,
t
kx
B
i
t
kx
B o
o
cos
ˆ
cos
yang diambil bagian realnya maka,dengan mensubstitusi
ˆ
1
r
c
E
B o
o maka
ˆ
cos
r
t
kx
c
E
B o