SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
METODE
SRI
KELOMPOK 2:
ASWIN ARIF 2110253046
MAYSY ROSAMI 2110253006
NAJLAA MALAHATI RAISSA 2110253042
PUJA JHOHANA 2110251012
Sejarah Metode SRI
Metode SRI (System of Rice Intensification)
adalah teknik pertanian padi yang
dikembangkan di Madagaskar pada awal
1980-an oleh pastor sekaligus agrikulturis
Perancis, Fr. Henri de Laulanie. Pendekatan
ini difokuskan pada peningkatan produktivitas
tanaman padi secara berkelanjutan dengan
memanfaatkan praktik pertanian yang ramah
lingkungan.
Tahun 1999, untuk pertama kalinya SRI diuji
di luar Madagaskar yaitu di China dan
Indonesia. Sejak itu, SRI diuji coba di lebih
dari 25 negara dengan hasil panen berkisar 7-
10 t/ha.
Komponen penting dalam penerapan SRI:
1. Bibit dipindah lapangan (transplantasi) lebih awal (bibit muda). Bibit muda berumur
8-15 hari.
2. Bibit ditanam satu-satu, agar tanaman memiliki cukup ruang untuk menyebar dan
memperdalam perakaran.
3. Jarak tanam lebar, dengan jarak minimal 25 cm x 25 cm agar tanaman tidak
berkompetisi dan mempunyai cukup ruang untuk berkembang sehingga anakan
maksimum dapat dicapai.
4. Kondisi tanah tetap lembab tapi tidak tergenang air (irigasi berselang). Hal ini
dilakukan agar tercipta kondisi perakaran yang teroksidasi, untuk menigkatkan
kesuburan tanah dan mendapatkan akar tanaman yang panjang dan lebat.
5. pendangiran dilakukan 2-3 kali dengan menggunakan gasrok atau lalandak, selain
untuk membersihkan gulma, memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aerasi
tanah.
6. Penggunaan bahan organik (kompos) untuk memperbaiki struktur tanah agar padi
dapat tumbuh baik dan hara tersupply kepada tanaman secara baik.
Pemilihan benih unggul
Untuk mendapatkan benih yang bermutu baik atau bernas,
dengan metode SRI, harus terlebih dahulu diadakan
pengujian benih. Pengujian benih dilakukan dengan cara
penyeleksian menggunakan larutan air garam, yaitu
sebagai berikut:
 Masukkan air bersih ke dalam ember/panei, kemudian
berikan garam dan aduk sampai larut. Masukkan telur itik
bebek yang mentah ke dalam larutan garam ini. Jika telur
itik belum mengapung maka perlu penambahan garam
kembali. Pemberian garam dianggap cukup apabila
posisi telur itik mengapung pada permukaan larutan
garam,
 Masukkan benih padi yang akan diuji ke dalam
ember/panei yang berisi larutan garam. Aduk benih padi
selama kira-kira satu menit.
Pemilihan benih unggul
 Pisahkan benih yang mengambang dengan yang tenggelam. Benih yang
tenggelam adalah benih yang bermutu baik atau bernas. Benih yang
baik atau bernas ini, kemudian dicuci dengan air biasa sampai bersih.
Dengan indikasi bila digigit, benih sudah tidak terasa garam.
 Benih yang telah diuji tersebut, kemudian direndam dengan
menggunakan air biasa. Perendaman ini bertujuan untuk melunakkan
sekam gabah sehingga dapat mempereepat benih untuk berkeeambah.
 Benih yang telah direndam kemudian diangkat dan dimasukkan ke
dalam karung yang berpori-pori atau wadah tertentu dengan tujuan
untuk memberikan udara masuk ke dalam benih padi,
Pengolahan Lahan untuk Metode SRI
Untuk mendapatkan media tumbuh
metode tanam padi SRI yang baik, maka lahan
diolah seperti menanam padi metode biasa
yaitu tanah dibajak sedalam 25 sampai 30 em
sambi I membenamkan sisa-sisa tanaman dan
rumputrumputan, kemudian digemburkan
dengan garu,' lalu diratakan sebaik mungkin
sehingga saat diberikan air ketinggiannya di
petakan sawah akan merata
Pada petak SRI perlu dibuat
parit keliling dan melintang petak
untuk membuang kelebihan air.
Letak dan jumlah parit pembuang
disesuaikan dengan bentuk dan
ukuran petak, serta dimensi
saluran irigasi.
Syarat Penyemaian Benih Padi Metode SRI
• Benih yang digunakan hanya 7 kg/ ha, disemai dengan
menaburkan satu genggam benih permeter bujur sangkar.
• Penaburan benih harus lebih jarang agar benih dapat
tumbuh kuat dan mudah dalam mencabutnya.
• Benih yang siap disemai adalah benih yang radikulanya telah
keluar.
• Persemaian dilakukan selama 7-15 hari, karena tanaman
padi akan membentuk anakan sebelum umur 21 hari,
sehingga kalau lebih 15 hari di persemaian maka anakan
sudah terbentuk.
Teknik Penyemaian Padi Metode SRI
Mencampur tanah, pasir dengan pupuk organik
dengan perbandingan 1:1 :1.
Sebelum nare atau tampah tempat pembibitan diisi dengan tanah,
pasir yang sudah dieampur dengan pupuk organik terlebih dahulu
dilapisi dengan daun pisang dengan harapan untuk mempermudah
peneabutan dan menjaga kelembaban tanah, kemudian tanah
dimasukkan dan disiram dengan air sehingga tanah menjadi lembab
Benih yang sudah dianginkan ini, ditaburkan ke dalam nare yang
berisi tanah.
Setelah benih ditabur, kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang
tipis.
Persemaian dapat diletakkan pada tempat-tempat tertentu yang
aman dari gangguan ayam atau binatang lain. Selama masa
persemaian, pemberian air dapat dilakukan setiap hari agar media
tetap lembab dan tanaman tetap segar.
Teknik Penanaman Padi Metode SRI
Penyaplakan
Sebelum penanaman terlebih dahulu
dilakukan penyaplakan dengan memakai
caplak agar jarak tanam pada areal
persawahan menjadi lurus dan rapi
sehingga mudah untuk disiang.
Caplak berfungsi sebagai penggaris
dengan jarak tertentu. Variasi jarak tanam
diantaranya: Jarak tanam 30 cm x 30 Cm,
35 Cm x 35 Cm, atau jarak tertentu lainnya.
Penyaplakan dilakukan secara memanjang dan
melebar. Setiap pertemuan garis hasi garis
penyaplakan adalah tempat untuk penanaman 1
bibit padi.
Teknik Penanaman Padi Metode SRI
Penanaman dengan metode SRI dilakukan dengan
langkah-Iangkah sebagai berikut:
1. Bibit yang ditanam harus berusia muda, yaitu kurang dari 12
hari setelah semai yaitu ketika bibitmasih berdaun 2 helai.
2. Bibit padi ditanam tunggal atau satu bibit perlubang
3. Penanaman harus dangkal dengan kedalaman 1 -1,5 cm serta
perakaran sa at penanaman seperti huruf L dengan kondisi
tanah sawah saat Penanaman tidak tergenang air.
Manfaat Metode SRI dalam Pertanian
1 Peningkatan Produktivitas
Metode SRI dapat
menghasilkan produksi
padi yang lebih tinggi
dengan menggunakan lebih
sedikit bibit, air, dan
pestisida.
2 Keberlanjutan Lingkungan
Mengurangi penggunaan
pestisida dan pupuk kimia
berkontribusi pada
pelestarian lingkungan
dan kesehatan tanah.
3 Penghematan Air
Metode SRI mampu mengurangi kebutuhan air hingga
30% tanpa mengorbankan hasil panen.
Pemupukan
• Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk
organik (kompos) sewaktu lahan digaru,
kemudian ditambah dengan pupuk kimia (Urea,
TSP, dan KCl), dilakukan tiga hari sebelum
tanam. Penggunaan pupuk kimia dilakukan
setengah dosis karena penambahan pupuk
organik, maka dapat menekan penggunaan
pupuk sintetik sampai setengah dosis anjuran.
Urea diberikan hanya 2 kali saja, pertama tiga
hari sebelum tanam dan kedua pada saat
penyiangan gulma kedua.
Penanaman
• Benih yang telah tumbuh 7-15 hari setelah
semai, dipindahkan ke lahan dengan mencabut
secara hati-hati, usahakan gabah padi masih
lengket pada bibit.
• Penanaman dilakukan satu bibit perlubang
tanam.
• Pada saat penanaman, gabah padi jangan
sampai lepas dari bibit, karena pada gabah padi
masih terdapat cadangan makanan yang masih
dibutuhkan oleh bibit untuk tumbuh dan
berkembang.
• Setelah bibit dicabut usahakan secepat mungkin
dilakukan penanaman jangan ditunggu sampai
lebih dari 30 menit, karena bibit masih muda
kalau terlalu lama dibiarkan maka akan merusak
bibit, kemungkinan bibit sudah layu.
Penyiangan
• Penyiangan dilakukan pada umur satu minggu
setelah bibit ditanam dan selambat-lambatnya
umur 10 hari setelah tanam.
• Pengendalian gulma harus dilakukan sedini
mungkin, karena kalau terlambat maka gulma
akan sulit dikendalikan.
• Pada metode SRI, gulma sangat mudah tumbuh
dan berkembang karena lahannya yang lembab
dan tidak tergenang. Oleh karena itu, supaya
dapat menekan biaya penyiangan gulma
secepat mungkin harus dikendalikan.
• Pada umur 7-10 hari setelah tanam, tumbuh
ataupun tidak tumbuh gulma, maka penyiangan
harus dilakukan dengan cara mengaduk tanah.
Hal ini dapat merangsang pertumbuhan akar
tanaman padi.
• Penyiangan dapat dilakukan dengan memakai
alat atau langsung dengan tangan.
THANK YOU

More Related Content

Similar to PPT budidaya pasi dengan menggunakan metode sri

PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxRizkyNazty
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxpurnamawirawan92
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiFirdika Arini
 
Materi-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxMateri-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxNanaMardiana28
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayasujononasa
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airWarta Wirausaha
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiMonaswasti May
 
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangOPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangKKNBerbahSleman
 
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDFParman17
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiPurwandaru Widyasunu
 
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxahmadsuryadi13
 

Similar to PPT budidaya pasi dengan menggunakan metode sri (20)

Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
 
Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
 
Padi bantul
Padi bantulPadi bantul
Padi bantul
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
Materi-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxMateri-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptx
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangOPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
 
Silvi
SilviSilvi
Silvi
 
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
 
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

PPT budidaya pasi dengan menggunakan metode sri

  • 1. METODE SRI KELOMPOK 2: ASWIN ARIF 2110253046 MAYSY ROSAMI 2110253006 NAJLAA MALAHATI RAISSA 2110253042 PUJA JHOHANA 2110251012
  • 2. Sejarah Metode SRI Metode SRI (System of Rice Intensification) adalah teknik pertanian padi yang dikembangkan di Madagaskar pada awal 1980-an oleh pastor sekaligus agrikulturis Perancis, Fr. Henri de Laulanie. Pendekatan ini difokuskan pada peningkatan produktivitas tanaman padi secara berkelanjutan dengan memanfaatkan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Tahun 1999, untuk pertama kalinya SRI diuji di luar Madagaskar yaitu di China dan Indonesia. Sejak itu, SRI diuji coba di lebih dari 25 negara dengan hasil panen berkisar 7- 10 t/ha.
  • 3. Komponen penting dalam penerapan SRI: 1. Bibit dipindah lapangan (transplantasi) lebih awal (bibit muda). Bibit muda berumur 8-15 hari. 2. Bibit ditanam satu-satu, agar tanaman memiliki cukup ruang untuk menyebar dan memperdalam perakaran. 3. Jarak tanam lebar, dengan jarak minimal 25 cm x 25 cm agar tanaman tidak berkompetisi dan mempunyai cukup ruang untuk berkembang sehingga anakan maksimum dapat dicapai. 4. Kondisi tanah tetap lembab tapi tidak tergenang air (irigasi berselang). Hal ini dilakukan agar tercipta kondisi perakaran yang teroksidasi, untuk menigkatkan kesuburan tanah dan mendapatkan akar tanaman yang panjang dan lebat. 5. pendangiran dilakukan 2-3 kali dengan menggunakan gasrok atau lalandak, selain untuk membersihkan gulma, memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aerasi tanah. 6. Penggunaan bahan organik (kompos) untuk memperbaiki struktur tanah agar padi dapat tumbuh baik dan hara tersupply kepada tanaman secara baik.
  • 4. Pemilihan benih unggul Untuk mendapatkan benih yang bermutu baik atau bernas, dengan metode SRI, harus terlebih dahulu diadakan pengujian benih. Pengujian benih dilakukan dengan cara penyeleksian menggunakan larutan air garam, yaitu sebagai berikut:  Masukkan air bersih ke dalam ember/panei, kemudian berikan garam dan aduk sampai larut. Masukkan telur itik bebek yang mentah ke dalam larutan garam ini. Jika telur itik belum mengapung maka perlu penambahan garam kembali. Pemberian garam dianggap cukup apabila posisi telur itik mengapung pada permukaan larutan garam,  Masukkan benih padi yang akan diuji ke dalam ember/panei yang berisi larutan garam. Aduk benih padi selama kira-kira satu menit.
  • 5. Pemilihan benih unggul  Pisahkan benih yang mengambang dengan yang tenggelam. Benih yang tenggelam adalah benih yang bermutu baik atau bernas. Benih yang baik atau bernas ini, kemudian dicuci dengan air biasa sampai bersih. Dengan indikasi bila digigit, benih sudah tidak terasa garam.  Benih yang telah diuji tersebut, kemudian direndam dengan menggunakan air biasa. Perendaman ini bertujuan untuk melunakkan sekam gabah sehingga dapat mempereepat benih untuk berkeeambah.  Benih yang telah direndam kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam karung yang berpori-pori atau wadah tertentu dengan tujuan untuk memberikan udara masuk ke dalam benih padi,
  • 6. Pengolahan Lahan untuk Metode SRI Untuk mendapatkan media tumbuh metode tanam padi SRI yang baik, maka lahan diolah seperti menanam padi metode biasa yaitu tanah dibajak sedalam 25 sampai 30 em sambi I membenamkan sisa-sisa tanaman dan rumputrumputan, kemudian digemburkan dengan garu,' lalu diratakan sebaik mungkin sehingga saat diberikan air ketinggiannya di petakan sawah akan merata Pada petak SRI perlu dibuat parit keliling dan melintang petak untuk membuang kelebihan air. Letak dan jumlah parit pembuang disesuaikan dengan bentuk dan ukuran petak, serta dimensi saluran irigasi.
  • 7. Syarat Penyemaian Benih Padi Metode SRI • Benih yang digunakan hanya 7 kg/ ha, disemai dengan menaburkan satu genggam benih permeter bujur sangkar. • Penaburan benih harus lebih jarang agar benih dapat tumbuh kuat dan mudah dalam mencabutnya. • Benih yang siap disemai adalah benih yang radikulanya telah keluar. • Persemaian dilakukan selama 7-15 hari, karena tanaman padi akan membentuk anakan sebelum umur 21 hari, sehingga kalau lebih 15 hari di persemaian maka anakan sudah terbentuk.
  • 8. Teknik Penyemaian Padi Metode SRI Mencampur tanah, pasir dengan pupuk organik dengan perbandingan 1:1 :1. Sebelum nare atau tampah tempat pembibitan diisi dengan tanah, pasir yang sudah dieampur dengan pupuk organik terlebih dahulu dilapisi dengan daun pisang dengan harapan untuk mempermudah peneabutan dan menjaga kelembaban tanah, kemudian tanah dimasukkan dan disiram dengan air sehingga tanah menjadi lembab Benih yang sudah dianginkan ini, ditaburkan ke dalam nare yang berisi tanah. Setelah benih ditabur, kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang tipis. Persemaian dapat diletakkan pada tempat-tempat tertentu yang aman dari gangguan ayam atau binatang lain. Selama masa persemaian, pemberian air dapat dilakukan setiap hari agar media tetap lembab dan tanaman tetap segar.
  • 9. Teknik Penanaman Padi Metode SRI Penyaplakan Sebelum penanaman terlebih dahulu dilakukan penyaplakan dengan memakai caplak agar jarak tanam pada areal persawahan menjadi lurus dan rapi sehingga mudah untuk disiang. Caplak berfungsi sebagai penggaris dengan jarak tertentu. Variasi jarak tanam diantaranya: Jarak tanam 30 cm x 30 Cm, 35 Cm x 35 Cm, atau jarak tertentu lainnya. Penyaplakan dilakukan secara memanjang dan melebar. Setiap pertemuan garis hasi garis penyaplakan adalah tempat untuk penanaman 1 bibit padi.
  • 10. Teknik Penanaman Padi Metode SRI Penanaman dengan metode SRI dilakukan dengan langkah-Iangkah sebagai berikut: 1. Bibit yang ditanam harus berusia muda, yaitu kurang dari 12 hari setelah semai yaitu ketika bibitmasih berdaun 2 helai. 2. Bibit padi ditanam tunggal atau satu bibit perlubang 3. Penanaman harus dangkal dengan kedalaman 1 -1,5 cm serta perakaran sa at penanaman seperti huruf L dengan kondisi tanah sawah saat Penanaman tidak tergenang air.
  • 11. Manfaat Metode SRI dalam Pertanian 1 Peningkatan Produktivitas Metode SRI dapat menghasilkan produksi padi yang lebih tinggi dengan menggunakan lebih sedikit bibit, air, dan pestisida. 2 Keberlanjutan Lingkungan Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan kesehatan tanah. 3 Penghematan Air Metode SRI mampu mengurangi kebutuhan air hingga 30% tanpa mengorbankan hasil panen.
  • 12. Pemupukan • Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk organik (kompos) sewaktu lahan digaru, kemudian ditambah dengan pupuk kimia (Urea, TSP, dan KCl), dilakukan tiga hari sebelum tanam. Penggunaan pupuk kimia dilakukan setengah dosis karena penambahan pupuk organik, maka dapat menekan penggunaan pupuk sintetik sampai setengah dosis anjuran. Urea diberikan hanya 2 kali saja, pertama tiga hari sebelum tanam dan kedua pada saat penyiangan gulma kedua.
  • 13. Penanaman • Benih yang telah tumbuh 7-15 hari setelah semai, dipindahkan ke lahan dengan mencabut secara hati-hati, usahakan gabah padi masih lengket pada bibit. • Penanaman dilakukan satu bibit perlubang tanam. • Pada saat penanaman, gabah padi jangan sampai lepas dari bibit, karena pada gabah padi masih terdapat cadangan makanan yang masih dibutuhkan oleh bibit untuk tumbuh dan berkembang. • Setelah bibit dicabut usahakan secepat mungkin dilakukan penanaman jangan ditunggu sampai lebih dari 30 menit, karena bibit masih muda kalau terlalu lama dibiarkan maka akan merusak bibit, kemungkinan bibit sudah layu.
  • 14. Penyiangan • Penyiangan dilakukan pada umur satu minggu setelah bibit ditanam dan selambat-lambatnya umur 10 hari setelah tanam. • Pengendalian gulma harus dilakukan sedini mungkin, karena kalau terlambat maka gulma akan sulit dikendalikan. • Pada metode SRI, gulma sangat mudah tumbuh dan berkembang karena lahannya yang lembab dan tidak tergenang. Oleh karena itu, supaya dapat menekan biaya penyiangan gulma secepat mungkin harus dikendalikan. • Pada umur 7-10 hari setelah tanam, tumbuh ataupun tidak tumbuh gulma, maka penyiangan harus dilakukan dengan cara mengaduk tanah. Hal ini dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman padi. • Penyiangan dapat dilakukan dengan memakai alat atau langsung dengan tangan.