SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
BUDIDAYA TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L.) DI PUSAT PELATIHAN
PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA PUSPITA HATI (P4S), BAMBANGLIPURO
,BANTUL ,YOGYAKARTA
Disusun oleh:
Amelia Nabila Ardiningrum
(18/424301/PN/15341)
PANDUAN PERTANIAN ORGANIK
Pembimbing Lapangan:
Lasiyo Syaifudin
Ketua P4S Puspita Hati
OPLAKAR (OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN)
KKN-PPM UGM Unit 2021-YO045
1. Komoditas Perkebunan
2. Familiar di Masyarakat
3. Mudah Dibudidayakan
4. Banyak Manfaatnya
Pekarangan diharapkan sebagai
agroekosistem yang dapat dijadikan
unit usahatani dan bisa diberdayakan
untuk mendukung ketahanan pangan
dengan memberi percepatan dalam
penganekaragaman pangan keluarga
1. Memperkaya wawasan
2. Memperdalam manajemen budidaya
tanaman pisang
3. Mengkaji berbagai permasalahan di
lapangan dan solusinya.
4. Prospek kedepannya (ladang bisnis,
kemandirian pangan)
MANFAAT PEKARANGAN
1.Sumber pangan, sandang dan papan
2.Sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi,
3.Lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa dan tanaman,
4.Pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan,
5.Penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen,
6.Tempat resapan air hujan dan air limbah rumah tangga ke dalam tanah,
7.Melindungi tanah dari kerusakan erosi
8.Tempat pendidikan bagi anggota keluarga
9.Estetika (keindahan dan kenyamanan)
Bapak Lasiyo Syaifudin
Lasiyo, petani pisang asal Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta ini kerap dipanggil Profesor Pisang, karena pengetahuannya yang
luas pada tanaman ini. Lasiyo hanya mengantongi pendidikan Paket B atau hanya setara SMP, tapi ia berhasil tidak hanya
sekadar menanam dan memelihara pisang tetapi juga menangkarkan bibit pisang yang bernilai ekonomis. Dalam menjual bibit, ia
berani memberikan jaminan uang kembali jika bibitnya gagal tanam atau mati. Dedikasinya yang tak kenal lelah pada produk
pangan yang bersih lingkungan dan berkualitas baik mengantarkannya ke Italia. Pada 2016, ia menghadiri undangan sebuah
organisasi komunitas pangan untuk membagi ilmu pada khalayak internasional.
P4S Puspita Hati berada di Dusun
Ponggok,Sidomulyo,Bambanglipuro,
Bantul,Yogyakarta.
Visi:
“Upaya mewujudkan petani yang modern, mandiri,
dan mempunyai daya saing yang tinggi menuju
pertanian yang tangguh.”
Misi:
“Pengembangan dan pemberdayaan SDM petani
melalui penyedia jasa pendidikan pelatihan/magang
dan teknologi yang dilakukan dengan pendekatan
partisipatif”
Komoditas yang Dikembangkan:
Komoditas unggulan berupa tanaman pisang yang mencakup
proses budidaya hingga pengolahan kemudian komoditas
pendukung, yakni budidaya sayuran dengan media polybag.
Pemilihan Lokasi
Pembibitan
Persiapan Lahan
Penanaman
Pemeliharaan
Pengendalian Hama dan Penyakit
Panen
Pascapanen
Pemupukan, Irigasi,Penjarangan anakan, Sanitasi
Lahan, Pembrongsongan, Pemotongan
Jantung,Penyanggahan.
Suhu optimum 21°C - 32°C.
Curah hujan berkisar 1.520-3.800 mm/tahun
dengan 6 bulan basah.
Kondisi tanah dengan tingkat keasaman pH
sebesar 5 sedangkan lokasi pengukuran
berkisar 5,5-7,5.
Ketinggian kurang dari 1.200 m dpl.
Iklim
Media Tanam
Ketinggian tempat
Menurut Ritung et al. (2011) tanaman pisang
dapat tumbuh dengan baik pada daerah
dengan suhu udara 25 – 27 °C, kelembapan
udara > 60%, ketinggian tempat < 1.200 m
dpl, curah hujan 1.500 – 2.500 mm/tahun dan
lama bulan kering (curah hujan < 60
mm/bulan) 0 – 3 bulan.
ANAKAN SEMAI
BIT BONGGOL
ANAKAN LANGSUNG
Anakan semai: anakan
rebung atau anakan yang
memiliki bonggol terlalu kecil
sehingga anakan disemai
terlebih dahulu dalam
kantong plastik atau polybag
sebelum ditanam di kebun.
Anakan langsung: berasal
dari pemisahan anakan
untuk langsung ditanam di
kebun.
Bit Bonggol: sejatinya
berasal dari mata tunas yang
terdapat pada
tunggul/bonggol pisang
bekas ditebang.
Adapun tahapan pengelolaan anakan menjadi bibit siap tanam,
yakni sebagai berikut:
1. Anakan pisang terlebih dahulu dibersihkan perakarannya dan
dipangkas bagian ujungnya (keseluruhan daun dan batang)
kurang lebih 5 -10 cm.
2. Persiapan bahan berupa polybag berukuran sekitar 20 cm x 20
cm atau 20 cm x 23 cm diisi dengan media tanam berupa
arang sekam,pupuk organik, dan tanah dengan perbandingan
1:2:4 hingga terisi
1
3
bagian.
3. Anakan dipindahkan ke dalam polybag dengan terlebih dahulu
dicelupkan bagian bonggolnya ke dalam larutan yang
merupakan campuran dari ZPT alami dengan pestisida nabati
komposisi perbandingan 1:5.
4. Polybag berisi anakan pisang kemudian dipenuhi dengan
media tanam kembali dan disiram air hingga berada pada
kapasitas lapang.
5. Selama satu bulan pertama, bibit di letakkan di tempat teduh
dengan penyinaran 50% dengan perawatan penyiraman
secukupnya mempertahankan lembab dan cenderung basah.
6. Pada bulan kedua diletakkan ditempat terbuka, dengan
perawatan penyiraman seperti bulan pertama.
7. Benih ditanam di kebun pada umur 2-3 bulan setelah semai.
a) b)
d) c)
ANAKAN
AIR
ANAKAN
PEDANG
• Berupa tunas yang daunnya
telah keluar 3-5 helai.
• Tinggi 50 cm - 1 m.
• Diameter bonggol 10-15 cm.
• Diambil dengan cara di
dongkel.
• Alat harus dalam keadaan
steril.
Bonggol pisang
telah
dibersihkan
Potongan Bonggol
(10x10x10 cm)
Rendam dalam air hangat (28°C-
30°C ) selama 10-20 menit
Dikering anginkan 1x24 jam
Penyemaian mata tunas bonggol.
• Sebelum disemai benih bonggol
dicelupkan dalam ZPT+Pestisida
Nabati .
• Wadah berisi media arang
sekam:pupuk:tanah (1:1:7)
• Dijaga kelembabannya disiram 2-3
hari sekali, ditaruh di tempat teduh
1-2 bulan
Pindah tanam ke polybag.
• Polybag berisi media arang
sekam:pupuk:tanah (1:2:4)
• Sebelum di tanam dicelupkan
dengan Pestisida Nabati.
• Sudah dapat ditaruh di tempat
terang.
1 bulan baru
bisa di
tanam di
lahan
PERSIAPAN LAHAN
TUJUAN : menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pisang.
Pembersihan
Lahan
Pengajiran Pembuatan Lubang Tanam
• Tujuan pembersihan lahan
adalah untuk memastikan
bahwa lahan telah siap
untuk segera ditanami.
• Pembersihan masih secara
manual.
• Tujuan dari pengajiran itu sendiri adalah
untuk menetapkan jarak tanam yang
sesuai untuk menjamin tanaman dapat
tumbuh dengan optimal terutama untuk
tanaman pisang Raja.
• Tujuan pembuatan lubang tanam
adalah untuk menyediakan
tempat atau lubang tanam
sebagai sarana perkembangan
perakaran pada tanaman pisang.
• Jarak tanam ideal 4 m x 4 m. • Ukuran lubang untuk penanaman
pisang raja, yakni 40 cm x 40 cm x 40
cm.
PENANAMAN
• Penentuan jarak tanam pisang dipengaruhi oleh
jenis yang akan di tanam.
• Penanaman pisang raja bulu di lahan dengan
menerapkan jarak tanam 4 m x 4 m.
Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman,
efisiensi penggunaan cahaya, perkembangan hama
penyakit dan kompetisi antara tanaman dalam
penggunaan air dan unsur hara (Muchli et al.,2019).
Jarak Tanam
Waktu Tanam Prosedur Penanaman
1. Sebelum dilakukan pindah tanam terlebih dahulu bibit yang masih
berada dalam polybag disiram dengan menggunakan pestisida
nabati secukupnya hingga membasahi keseluruhan media tanam
dalam polybag.
2. Bibit pisang kemudian dipindahkan pada lubang tanam berukuran 40
cm x 40cm x 40cm dengan melepas polybag sembari
mengikutsertakan media tanam yang berasal dari polybag.
3. Kemudian bibit ditimbun dengan tanah hingga sebatas pangkal
batang bawah yang masih melekat media tanam dari polybag
sebelumnya.
Waktu tanam yang paling baik untuk menanam pisang
adalah awal bulan basah (musim hujan) sampai dua bulan
sesudahnya.
Pemupukan dengan pupuk organik dilakukan sebanyak
dua kali dalam satu musim tanam dosis 7 kg.
Pemupukan pertama : 3 Hst diberikan pupuk organik
sebanyak 3 kg.
Pemupukan kedua : 3 bulan setelahnya baru diberikan
kembali pupuk organik sebanyak 4 kg.
PEMELIHARAAN
Pupuk Organik Prosedur Pemupukan
1. Limbah kandang ternak ditebarkan di atas lantai dalam ruangan pembuatan pupuk dengan ketebalan 30-40 cm.
2. Taburkan campuran probiotik (1:10) di atas tumpukan limbah kandang tersebut secara merata.
3. Kadar air pada tumpukan limbah dipertahankan sebesar 45-55%. Apabila kondisi kering kembali ditambahkan air
hingga merata dengan gembor.
4. Setelah lapisan pertama terbentuk kemudian dibuat lapisan berikutnya dengan mengulangi pekerjaan no 2,3,dan 4.
5. Apabila tinggi lapisan tumpukan telah mencapai lebih dari 100-150 cm, dilakukan pembalikan dengan cara menyisir,
sehingga campuran bahan-bahan pembuat pupuk tercampur dengan rata.
6. Pembalikan dilakukan seminggu sekali selama 3 minggu, hingga minggu keempat pupuk siap digunakan.
a) b)
c)
d)
KOTORAN HEWAN
PROBIOTIK
Komposisi:
Rumen 75%, air kelapa
3%, leri 3%, air bonggol
10%, EM4 2%.
1 ton kohe butuh 10
liter probiotik
Kebutuhan air yang optimum untuk tanaman pisang berkisar antara 1.300 – 2.600 mm/tahun, kadar air dalam tanah
yang mencukupi atau pengelolaan irigasi yang baik dapat memberikan efek yang menguntungkan pada tanaman
pisang seperti percepatan pematangan buah, meningkatkan hasil panen, bobot buah yang lebih besar, dan
peningkatan jumlah buah per tandan (Stover, 1972; Sastry, 1988; Mujiyo et al.,2017).
PEMELIHARAAN
Disiapkan drainase, pompa
air, dan sumur.
Satu musim tanam maksimal 4x frekuensi
pengairan
(september,oktober,november,desember)
SANITASI LAHAN
• Frekuensi penyiangan dilakukan bergantung
pada intensitas pertumbuhan gulma yang ada.
• Penyaingan dilakukan dalam satu musim
tanam sebanyak dua kali, yakni pasca umur 4
bulan dan 8 bulan.
• Diusahakan penyiangan tidak sampai melukai
perakaran tanaman pisang karena pelukaan
pada akar akan berdampak pada rentannya
penularan penyakit.
PEMELIHARAAN
PENYIANGAN GULMA
PEMANGKASAN DAUN
Pada tanaman pisang daun yang perlu
dibuang, yakni meliputi:
• daun dengan lebih dari 50% terserang
bercak penyakit.
• daun-daun tua yang telah kering dan
menguning
• serta daun-daun yang menaungi juga
menggesek jantung dan atau buah yang
dalam masa tumbuh kembang.
• Pengurangan anakan ini untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman,
produktivitas, dan kualitas hasil tanaman induk.
• Tujuan penjarangan anak adalah mengatur jumlah anak pisang dalam
setiap rumpunnya.
• Jumlah anakan setiap rumpun diusahakan sesuai dengan rekomendasi,
yakni 2-3 anakan. (pilih anakan yang sehat untuk dipertahankan sebagai
generasi setelah indukan)
PEMELIHARAAN
• Pembrongsongan dilakukan agar buah bebas dari serangan hama dan penyakit sehingga hasil buah yang
didapat terlihat baik atau mulus.
• Pembrongsongan dilakukan dengan mempersiapkan peralatan seperti tangga, alat pemasang kerodong atau
brongsong, Polyethilene biru (ketebalan 0,03-0,04 mm, panjang 150 cm, dan diameter 85 cm) atau pembungkus
berpori.
• Prosedur pelaksanaan pembrongsongan dilakukan pada saat seludang pertama pisang belum membuka dan
jantung pisang sudah mulai merunduk.
PEMELIHARAAN
• Pemotongan jantung pisang dilakukan setelah sisir terakhir keluar, buah ini ditandai sudah
melengkung ke atas atau sudah tidak dapat berkembang dengan baik.
• Tujuan pemotongan jantung pisang ini untuk menyeragamkan ukuran dan tingkat kemasakan
buah pisang. Selain itu, pemotongan jantung pisang dilakukan untuk mencegah penularan
penyakit.
• Setelah pemotongan jantung dilakukan dapat disemprotkan pestisida nabati pada keseluruhan
tandan pisang untuk menghindari adanya gangguan hama pada buah pisang.
PEMELIHARAAN
Penyanggahan dilakukan untuk menyanggah pohon pisang agar tidak roboh karena beratnya buah.
Tujuan penyanggahan pohon adalah untuk membantu pengoptimalan pertumbuhan tandan buah
disamping menjaga agar batang tidak roboh. Penyanggahan dengan bantuan bambu.
PEMELIHARAAN
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
• Komposisi bahan pestisida: rimpang sebanyak 1000 g, daun mimba 250 g, daun mahoni 250 g, daun dan
batang brotowali 250 g, dan air sejumlah 5 liter (5000 cc).
a) b) c)
d)
e)
PESTISIDA NABATI
• Penggunaan pestisida ini sudah dapat diaplikasikan setelah hari ke dua pasca proses pembuatan. Dosis
penggunaan pestisida ini, yakni 1:10 dengan komposisi 1 liter pestisida diencerkan ke dalam 10 liter air.
• Penggunaan pestisida yang telah dilakukan oleh P4S Puspita Hati, ditujukan untuk tujuan
pembibitan,penanaman, dan pencegahan hama penyakit tanaman.
PENGENDALIAN HAMA
Pestisida nabati yang telah dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1:10 kemudian disemprotkan pada jantung
pisang. Penyemprotan pada jantung pisang ini dilakukan dalam dua kondisi, yakni saat jantung pisang dalam kondisi
tegak dan telah merunduk.
Pada kondisi tegak, jantung pisang dipotong bagian ujung sepanjang 5 cm kemudian disemprotkan dengan pestisida
nabati dan cukup diletakkan semacam kain di atasnya untuk mengurangi adanya penguapan pestisida.
Pada kondisi jantung pisang yang telah merunduk, jantung pisang yang dipotong ujungnya sepanjang 5 cm dan
disemprot kemudian dibungkus dengan menggunakan plastik atau kain, untuk mengurangi pestisida menetes jatuh ke
tanah yang menyebabkan pengaruh pestisida berkurang. Penyemprotan pestisida nabati untuk mencegah terjadinya
kudis pada buah pisang pasca keluarnya jantung pisang dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu.
a) b)
Ngengat kudis (Nacoleia octasema)
PENGENDALIAN PENYAKIT
PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM
Gejala yang ditimbulkan antara lain tepi bawah daun
berwarna kuning tua, cokelat, dan akhirnya mengering
kemudian jika batang palsu dan bonggol yang terinfeksi
dibelah akan tampak garis-garis cokelat kehitaman
(Sudirman et al.,2011).
• Pemakaian Trichoderma sp dilakukan dengan melarutkan 5 gram serbuk
Trichoderma sp dalam 10 liter air.
• Larutan tersebut kemudian di injeksikan ke dalam tanah dengan cara
melubangi tanah di sekitar tanaman pisang sejumlah 4-5 titik dengan
jarak lubang injeksi dari batang pokok tanaman sekitar 5 cm, kedalaman
lubang disamakan dengan keberadaan bonggol pisang.
• Pengaplikasian Trichoderma sp ini apabila dilakukan secara rutin
dengan interval 3 minggu, untuk setiap 4 rumpun pisang.
PANEN
Di lapangan ada beberapa ciri yang dapat diamati ketika
tanaman pisang memasuki masa panen, yakni 1) buah
dapat dipanen antara 80-110 hari setelah muncul
jantung; 2) buah tampak padat atau berisi; 3) bunga
yang mengering pada ujung buah mudah dipatahkan; 4)
daun bendera pada tanaman sudah menguning.
PENENTUAN WAKTU PANEN
Penelitian Rahayu et al. (2014) menyatakan umur petik terbaik pisang Raja Bulu dicapai pada 85 HSA
(hari setelah antesis) dengan umur simpan terlama (11 hari) serta satuan panas sebesar 1305.5 °C hari.
Buah pisang yang dipetik tua lebih cepat mencapai kematangan pascapanen dibandingkan dengan buah
pisang yang dipetik muda.
PANEN
Adapun tahapan pemanenan yang dilakukan, yakni:
1. Pemanenan dilakukan pada waktu pagi hari (pukul 07.00-10.00 WIB) atau sore hari (jam 15.00-17.00) dalam
keadaan cuaca cerah. Pemanenan tidak dianjurkan pada waktu hujan karena dapat meningkatkan serangan
busuk buah dalam gudang penyimpanan.
2. Persiapan alat dengan menggunakan parang atau sabit yang tajam dan bersih, dengan mensterilkannya
terlebih dahulu menggunakan bayclin atau sabun.
3. Pada tanaman pisang yang diberi penyangga diturunkan secara perlahan-lahan
4. Batang pisang ditebang dengan cara menusuk batangnya atau menebas separuh batang setinggi
2
3
dari tinggi
batang agar tandan pisang tidak menyentuh tanah.
5. Tandan buah diraih untuk selanjutnya dipotong dengan parang tajam, dipotong di sebelah atas buku tandan (30
cm di atas sisir pertama) .
6. Plastik kerodong dapat dibuka sebelum atau setelah panen tergantung kondisi.
7. Tandan pisang yang telah dipotong kemudian segera dibalik dengan tangkai tandan menghadap ke bawah.
Tujuannya agar getah yang keluar dari tangkai tandan tidak menetes pada buah dan buah tidak tergores oleh
tanah. Alternatif lain bekas potongan tandan segera dibungkus dengan plastik.
8. Pada tempat pengumpulan tandan pisang diusahakan diberi alas untuk menghindari buah rusak atau tergores.
PROSEDUR PEMANENAN
PANEN
• Batang pisang dipotong menjadi dua bagian. Batang pisang tersebut dikumpulkan di suatu tempat yang telah
ditentukan. Batang pisang yang sehat dikumpulkan dengan seresah lainnya menjadi satu dalam lubang
berukuran 1 m x 1m untuk dibiarkan menjadi kompos secara alami. Sedangkan batang pisang yang berpotensi
menularkan penyakit disingkirkan atau dibuang dengan cara dibakar maupun dikubur untuk memusnahkan OPT
yang sekiranya ada dalam batang.
• Pada lokasi pertanaman perlu diperhatikan pada tanaman pisang diusahakan dilakukan sistem pindah tanam
maksimal 4 tahun.
Pengelolaan Lahan Bekas Panen
PASCAPANEN
Buah yang sudah dipanen terlebih dahulu
dilakukan penyisiran dari bentuk tandan menjadi
tunggal.
Hal ini ditujukan untuk memisahkan bagian sisir
buah pisang dengan tangkai tandan dan
mengurangi risiko kerusakan pisang pada waktu
proses pengangkutan.
PENYISIRAN
PENCUCIAN
Pencucian untuk membersihkan sisir pisang.
Buah dicuci untuk menghilangkan kotoran dan
getah yang menempel pada kulit buah.
PASCA PANEN
• Memilih dan memisahkan antara buah pisang yang baik dan tidak baik, cacat, rusak atau busuk.
• Dilakukan pengkelasan atau pengelompokan buah pisang yang telah di sortasi menjadi kelompok
kelas sesuai ukuran (besar/kecil), bentuk tingkat kematangan buah, berat buah, dan
keseragaman warna.
• Kelas A : jumlah buah per sisir lebih dari 12 buah dengan bobot per sisir lebih > 3kg.
• Kelas B : jumlah buah per sisir 10-12 buah dengan bobot per sisir 2,5-3 kg.
• Kelas C : jumlah buah per sisir kurang dari 10 buah dengan bobot per sisir kurang dari 2-2,5 kg
SORTASI DAN PENGKELASAN
DAFTAR PUSTAKA
• Mujiyo, Widijanto H., Herawati A., Rochman F., Rafirman R. 2017. Potensi Lahan Untuk Budidaya Pisang di
Kecamatan jenawi Karanganyar. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture 32 (2): 142-148.
• Rahayu,M.D.,W.D.Widodo,dan K.Suketi. 2014. Penentuan waktu panen pisang raja bulu berdasarkan
evaluasi buah beberapa umur petik. J.Hort.Indonesia, 5(2):65-72.
• Ritung, S., K. Nugroho,A. Mulyani, dan E. Suryani. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas
Pertanian (Edisi Revisi). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
• Sudirman,A., C.Sumardiyono, dan S.M.Widyastuti. 2011. Pengendalian hayati penyakit layu Fusarium pisang
(Fusarium oxysporum f.sp.cubense) dengan Trichoderma sp. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia
17(1):31-35.
Raja Bulu (kiri) dan Kepok kuning (kanan). Cavendish (kiri) dan Ambon Kuning (kanan).
Hasil Lab
Kompos yang baik mengandung
unsur hara makro N>1.5%,
P2O5>1%, dan K2O> 1.5%, C/N ratio
antara 15-20 (Surtinah,2013).
“Dalam berbudidaya tanaman kita harus
3M (Melihat, Memahami dan Mengamalkan atau melaksanakan) dan ngingu T.U.Y.U.L
(Taqwa, Usaha, Yakin, Ulet & Lincah)” –Lasiyo Syaifudin

More Related Content

What's hot

Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Contoh surat permohonan obat
Contoh surat permohonan obatContoh surat permohonan obat
Contoh surat permohonan obatEdi Purwanto
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAghaziplanters
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docxBsIsmail1
 
Rpp prakarya smt 1 dan 2 kelas x1
Rpp prakarya smt 1 dan 2 kelas x1Rpp prakarya smt 1 dan 2 kelas x1
Rpp prakarya smt 1 dan 2 kelas x1eli priyatna laidan
 
56534 penyuluhan toga
56534 penyuluhan toga 56534 penyuluhan toga
56534 penyuluhan toga DianP7
 
Contoh Surat tugas
Contoh Surat tugasContoh Surat tugas
Contoh Surat tugasfauji ku
 
PROPOSAL.GEREJA STASI TEREPONG.2020..docx
PROPOSAL.GEREJA STASI TEREPONG.2020..docxPROPOSAL.GEREJA STASI TEREPONG.2020..docx
PROPOSAL.GEREJA STASI TEREPONG.2020..docxDennyIsmantoro
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...RAHMAT HIDAYAT
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Laporan pertanggung jawaban_panitia_pembangunan
Laporan pertanggung jawaban_panitia_pembangunanLaporan pertanggung jawaban_panitia_pembangunan
Laporan pertanggung jawaban_panitia_pembangunanqnetclub
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitZul Rapi
 
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang Tirta Mandiri
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang  Tirta MandiriProposal Ukm Air Minum Isi Ulang  Tirta Mandiri
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang Tirta MandiriTirta Kalimaya
 
Standar pelayanan
Standar pelayananStandar pelayanan
Standar pelayanandede toni
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitBenny Benny
 

What's hot (20)

Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Contoh surat permohonan obat
Contoh surat permohonan obatContoh surat permohonan obat
Contoh surat permohonan obat
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
 
Rpp prakarya smt 1 dan 2 kelas x1
Rpp prakarya smt 1 dan 2 kelas x1Rpp prakarya smt 1 dan 2 kelas x1
Rpp prakarya smt 1 dan 2 kelas x1
 
56534 penyuluhan toga
56534 penyuluhan toga 56534 penyuluhan toga
56534 penyuluhan toga
 
Contoh Surat tugas
Contoh Surat tugasContoh Surat tugas
Contoh Surat tugas
 
PROPOSAL.GEREJA STASI TEREPONG.2020..docx
PROPOSAL.GEREJA STASI TEREPONG.2020..docxPROPOSAL.GEREJA STASI TEREPONG.2020..docx
PROPOSAL.GEREJA STASI TEREPONG.2020..docx
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Laporan pertanggung jawaban_panitia_pembangunan
Laporan pertanggung jawaban_panitia_pembangunanLaporan pertanggung jawaban_panitia_pembangunan
Laporan pertanggung jawaban_panitia_pembangunan
 
Proposal ternak sapi
Proposal ternak sapiProposal ternak sapi
Proposal ternak sapi
 
Budidaya bawang daun
Budidaya bawang daunBudidaya bawang daun
Budidaya bawang daun
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
 
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang Tirta Mandiri
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang  Tirta MandiriProposal Ukm Air Minum Isi Ulang  Tirta Mandiri
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang Tirta Mandiri
 
Standar pelayanan
Standar pelayananStandar pelayanan
Standar pelayanan
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
 

Similar to BUDIDAYA PISANG

Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
Budidaya kailan organik di lahan gambut
Budidaya kailan organik di lahan gambutBudidaya kailan organik di lahan gambut
Budidaya kailan organik di lahan gambutAbdullah Umar
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airWarta Wirausaha
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangWarnet Raha
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiPurwandaru Widyasunu
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorTita16039
 
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...ripto atmaja
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxRizkyNazty
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxevisunita
 

Similar to BUDIDAYA PISANG (20)

Penanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.IPenanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.I
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Budidaya kailan organik di lahan gambut
Budidaya kailan organik di lahan gambutBudidaya kailan organik di lahan gambut
Budidaya kailan organik di lahan gambut
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
 
Agro wisata malang
Agro wisata malangAgro wisata malang
Agro wisata malang
 
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
 
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Salak
SalakSalak
Salak
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
 

BUDIDAYA PISANG

  • 1. BUDIDAYA TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L.) DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA PUSPITA HATI (P4S), BAMBANGLIPURO ,BANTUL ,YOGYAKARTA Disusun oleh: Amelia Nabila Ardiningrum (18/424301/PN/15341) PANDUAN PERTANIAN ORGANIK Pembimbing Lapangan: Lasiyo Syaifudin Ketua P4S Puspita Hati OPLAKAR (OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN) KKN-PPM UGM Unit 2021-YO045
  • 2. 1. Komoditas Perkebunan 2. Familiar di Masyarakat 3. Mudah Dibudidayakan 4. Banyak Manfaatnya Pekarangan diharapkan sebagai agroekosistem yang dapat dijadikan unit usahatani dan bisa diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan dengan memberi percepatan dalam penganekaragaman pangan keluarga 1. Memperkaya wawasan 2. Memperdalam manajemen budidaya tanaman pisang 3. Mengkaji berbagai permasalahan di lapangan dan solusinya. 4. Prospek kedepannya (ladang bisnis, kemandirian pangan)
  • 3. MANFAAT PEKARANGAN 1.Sumber pangan, sandang dan papan 2.Sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi, 3.Lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa dan tanaman, 4.Pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan, 5.Penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen, 6.Tempat resapan air hujan dan air limbah rumah tangga ke dalam tanah, 7.Melindungi tanah dari kerusakan erosi 8.Tempat pendidikan bagi anggota keluarga 9.Estetika (keindahan dan kenyamanan)
  • 4. Bapak Lasiyo Syaifudin Lasiyo, petani pisang asal Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta ini kerap dipanggil Profesor Pisang, karena pengetahuannya yang luas pada tanaman ini. Lasiyo hanya mengantongi pendidikan Paket B atau hanya setara SMP, tapi ia berhasil tidak hanya sekadar menanam dan memelihara pisang tetapi juga menangkarkan bibit pisang yang bernilai ekonomis. Dalam menjual bibit, ia berani memberikan jaminan uang kembali jika bibitnya gagal tanam atau mati. Dedikasinya yang tak kenal lelah pada produk pangan yang bersih lingkungan dan berkualitas baik mengantarkannya ke Italia. Pada 2016, ia menghadiri undangan sebuah organisasi komunitas pangan untuk membagi ilmu pada khalayak internasional.
  • 5. P4S Puspita Hati berada di Dusun Ponggok,Sidomulyo,Bambanglipuro, Bantul,Yogyakarta. Visi: “Upaya mewujudkan petani yang modern, mandiri, dan mempunyai daya saing yang tinggi menuju pertanian yang tangguh.” Misi: “Pengembangan dan pemberdayaan SDM petani melalui penyedia jasa pendidikan pelatihan/magang dan teknologi yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif” Komoditas yang Dikembangkan: Komoditas unggulan berupa tanaman pisang yang mencakup proses budidaya hingga pengolahan kemudian komoditas pendukung, yakni budidaya sayuran dengan media polybag.
  • 6. Pemilihan Lokasi Pembibitan Persiapan Lahan Penanaman Pemeliharaan Pengendalian Hama dan Penyakit Panen Pascapanen Pemupukan, Irigasi,Penjarangan anakan, Sanitasi Lahan, Pembrongsongan, Pemotongan Jantung,Penyanggahan.
  • 7. Suhu optimum 21°C - 32°C. Curah hujan berkisar 1.520-3.800 mm/tahun dengan 6 bulan basah. Kondisi tanah dengan tingkat keasaman pH sebesar 5 sedangkan lokasi pengukuran berkisar 5,5-7,5. Ketinggian kurang dari 1.200 m dpl. Iklim Media Tanam Ketinggian tempat Menurut Ritung et al. (2011) tanaman pisang dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan suhu udara 25 – 27 °C, kelembapan udara > 60%, ketinggian tempat < 1.200 m dpl, curah hujan 1.500 – 2.500 mm/tahun dan lama bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) 0 – 3 bulan.
  • 8. ANAKAN SEMAI BIT BONGGOL ANAKAN LANGSUNG Anakan semai: anakan rebung atau anakan yang memiliki bonggol terlalu kecil sehingga anakan disemai terlebih dahulu dalam kantong plastik atau polybag sebelum ditanam di kebun. Anakan langsung: berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun. Bit Bonggol: sejatinya berasal dari mata tunas yang terdapat pada tunggul/bonggol pisang bekas ditebang.
  • 9. Adapun tahapan pengelolaan anakan menjadi bibit siap tanam, yakni sebagai berikut: 1. Anakan pisang terlebih dahulu dibersihkan perakarannya dan dipangkas bagian ujungnya (keseluruhan daun dan batang) kurang lebih 5 -10 cm. 2. Persiapan bahan berupa polybag berukuran sekitar 20 cm x 20 cm atau 20 cm x 23 cm diisi dengan media tanam berupa arang sekam,pupuk organik, dan tanah dengan perbandingan 1:2:4 hingga terisi 1 3 bagian. 3. Anakan dipindahkan ke dalam polybag dengan terlebih dahulu dicelupkan bagian bonggolnya ke dalam larutan yang merupakan campuran dari ZPT alami dengan pestisida nabati komposisi perbandingan 1:5. 4. Polybag berisi anakan pisang kemudian dipenuhi dengan media tanam kembali dan disiram air hingga berada pada kapasitas lapang. 5. Selama satu bulan pertama, bibit di letakkan di tempat teduh dengan penyinaran 50% dengan perawatan penyiraman secukupnya mempertahankan lembab dan cenderung basah. 6. Pada bulan kedua diletakkan ditempat terbuka, dengan perawatan penyiraman seperti bulan pertama. 7. Benih ditanam di kebun pada umur 2-3 bulan setelah semai. a) b) d) c)
  • 10. ANAKAN AIR ANAKAN PEDANG • Berupa tunas yang daunnya telah keluar 3-5 helai. • Tinggi 50 cm - 1 m. • Diameter bonggol 10-15 cm. • Diambil dengan cara di dongkel. • Alat harus dalam keadaan steril.
  • 11. Bonggol pisang telah dibersihkan Potongan Bonggol (10x10x10 cm) Rendam dalam air hangat (28°C- 30°C ) selama 10-20 menit Dikering anginkan 1x24 jam
  • 12. Penyemaian mata tunas bonggol. • Sebelum disemai benih bonggol dicelupkan dalam ZPT+Pestisida Nabati . • Wadah berisi media arang sekam:pupuk:tanah (1:1:7) • Dijaga kelembabannya disiram 2-3 hari sekali, ditaruh di tempat teduh 1-2 bulan Pindah tanam ke polybag. • Polybag berisi media arang sekam:pupuk:tanah (1:2:4) • Sebelum di tanam dicelupkan dengan Pestisida Nabati. • Sudah dapat ditaruh di tempat terang. 1 bulan baru bisa di tanam di lahan
  • 13. PERSIAPAN LAHAN TUJUAN : menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pisang. Pembersihan Lahan Pengajiran Pembuatan Lubang Tanam • Tujuan pembersihan lahan adalah untuk memastikan bahwa lahan telah siap untuk segera ditanami. • Pembersihan masih secara manual. • Tujuan dari pengajiran itu sendiri adalah untuk menetapkan jarak tanam yang sesuai untuk menjamin tanaman dapat tumbuh dengan optimal terutama untuk tanaman pisang Raja. • Tujuan pembuatan lubang tanam adalah untuk menyediakan tempat atau lubang tanam sebagai sarana perkembangan perakaran pada tanaman pisang. • Jarak tanam ideal 4 m x 4 m. • Ukuran lubang untuk penanaman pisang raja, yakni 40 cm x 40 cm x 40 cm.
  • 14. PENANAMAN • Penentuan jarak tanam pisang dipengaruhi oleh jenis yang akan di tanam. • Penanaman pisang raja bulu di lahan dengan menerapkan jarak tanam 4 m x 4 m. Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman, efisiensi penggunaan cahaya, perkembangan hama penyakit dan kompetisi antara tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara (Muchli et al.,2019). Jarak Tanam Waktu Tanam Prosedur Penanaman 1. Sebelum dilakukan pindah tanam terlebih dahulu bibit yang masih berada dalam polybag disiram dengan menggunakan pestisida nabati secukupnya hingga membasahi keseluruhan media tanam dalam polybag. 2. Bibit pisang kemudian dipindahkan pada lubang tanam berukuran 40 cm x 40cm x 40cm dengan melepas polybag sembari mengikutsertakan media tanam yang berasal dari polybag. 3. Kemudian bibit ditimbun dengan tanah hingga sebatas pangkal batang bawah yang masih melekat media tanam dari polybag sebelumnya. Waktu tanam yang paling baik untuk menanam pisang adalah awal bulan basah (musim hujan) sampai dua bulan sesudahnya.
  • 15. Pemupukan dengan pupuk organik dilakukan sebanyak dua kali dalam satu musim tanam dosis 7 kg. Pemupukan pertama : 3 Hst diberikan pupuk organik sebanyak 3 kg. Pemupukan kedua : 3 bulan setelahnya baru diberikan kembali pupuk organik sebanyak 4 kg. PEMELIHARAAN Pupuk Organik Prosedur Pemupukan
  • 16. 1. Limbah kandang ternak ditebarkan di atas lantai dalam ruangan pembuatan pupuk dengan ketebalan 30-40 cm. 2. Taburkan campuran probiotik (1:10) di atas tumpukan limbah kandang tersebut secara merata. 3. Kadar air pada tumpukan limbah dipertahankan sebesar 45-55%. Apabila kondisi kering kembali ditambahkan air hingga merata dengan gembor. 4. Setelah lapisan pertama terbentuk kemudian dibuat lapisan berikutnya dengan mengulangi pekerjaan no 2,3,dan 4. 5. Apabila tinggi lapisan tumpukan telah mencapai lebih dari 100-150 cm, dilakukan pembalikan dengan cara menyisir, sehingga campuran bahan-bahan pembuat pupuk tercampur dengan rata. 6. Pembalikan dilakukan seminggu sekali selama 3 minggu, hingga minggu keempat pupuk siap digunakan. a) b) c) d) KOTORAN HEWAN PROBIOTIK Komposisi: Rumen 75%, air kelapa 3%, leri 3%, air bonggol 10%, EM4 2%. 1 ton kohe butuh 10 liter probiotik
  • 17. Kebutuhan air yang optimum untuk tanaman pisang berkisar antara 1.300 – 2.600 mm/tahun, kadar air dalam tanah yang mencukupi atau pengelolaan irigasi yang baik dapat memberikan efek yang menguntungkan pada tanaman pisang seperti percepatan pematangan buah, meningkatkan hasil panen, bobot buah yang lebih besar, dan peningkatan jumlah buah per tandan (Stover, 1972; Sastry, 1988; Mujiyo et al.,2017). PEMELIHARAAN Disiapkan drainase, pompa air, dan sumur. Satu musim tanam maksimal 4x frekuensi pengairan (september,oktober,november,desember)
  • 18. SANITASI LAHAN • Frekuensi penyiangan dilakukan bergantung pada intensitas pertumbuhan gulma yang ada. • Penyaingan dilakukan dalam satu musim tanam sebanyak dua kali, yakni pasca umur 4 bulan dan 8 bulan. • Diusahakan penyiangan tidak sampai melukai perakaran tanaman pisang karena pelukaan pada akar akan berdampak pada rentannya penularan penyakit. PEMELIHARAAN PENYIANGAN GULMA PEMANGKASAN DAUN Pada tanaman pisang daun yang perlu dibuang, yakni meliputi: • daun dengan lebih dari 50% terserang bercak penyakit. • daun-daun tua yang telah kering dan menguning • serta daun-daun yang menaungi juga menggesek jantung dan atau buah yang dalam masa tumbuh kembang.
  • 19. • Pengurangan anakan ini untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman, produktivitas, dan kualitas hasil tanaman induk. • Tujuan penjarangan anak adalah mengatur jumlah anak pisang dalam setiap rumpunnya. • Jumlah anakan setiap rumpun diusahakan sesuai dengan rekomendasi, yakni 2-3 anakan. (pilih anakan yang sehat untuk dipertahankan sebagai generasi setelah indukan) PEMELIHARAAN
  • 20. • Pembrongsongan dilakukan agar buah bebas dari serangan hama dan penyakit sehingga hasil buah yang didapat terlihat baik atau mulus. • Pembrongsongan dilakukan dengan mempersiapkan peralatan seperti tangga, alat pemasang kerodong atau brongsong, Polyethilene biru (ketebalan 0,03-0,04 mm, panjang 150 cm, dan diameter 85 cm) atau pembungkus berpori. • Prosedur pelaksanaan pembrongsongan dilakukan pada saat seludang pertama pisang belum membuka dan jantung pisang sudah mulai merunduk. PEMELIHARAAN
  • 21. • Pemotongan jantung pisang dilakukan setelah sisir terakhir keluar, buah ini ditandai sudah melengkung ke atas atau sudah tidak dapat berkembang dengan baik. • Tujuan pemotongan jantung pisang ini untuk menyeragamkan ukuran dan tingkat kemasakan buah pisang. Selain itu, pemotongan jantung pisang dilakukan untuk mencegah penularan penyakit. • Setelah pemotongan jantung dilakukan dapat disemprotkan pestisida nabati pada keseluruhan tandan pisang untuk menghindari adanya gangguan hama pada buah pisang. PEMELIHARAAN
  • 22. Penyanggahan dilakukan untuk menyanggah pohon pisang agar tidak roboh karena beratnya buah. Tujuan penyanggahan pohon adalah untuk membantu pengoptimalan pertumbuhan tandan buah disamping menjaga agar batang tidak roboh. Penyanggahan dengan bantuan bambu. PEMELIHARAAN
  • 23. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT • Komposisi bahan pestisida: rimpang sebanyak 1000 g, daun mimba 250 g, daun mahoni 250 g, daun dan batang brotowali 250 g, dan air sejumlah 5 liter (5000 cc). a) b) c) d) e) PESTISIDA NABATI • Penggunaan pestisida ini sudah dapat diaplikasikan setelah hari ke dua pasca proses pembuatan. Dosis penggunaan pestisida ini, yakni 1:10 dengan komposisi 1 liter pestisida diencerkan ke dalam 10 liter air. • Penggunaan pestisida yang telah dilakukan oleh P4S Puspita Hati, ditujukan untuk tujuan pembibitan,penanaman, dan pencegahan hama penyakit tanaman.
  • 24. PENGENDALIAN HAMA Pestisida nabati yang telah dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1:10 kemudian disemprotkan pada jantung pisang. Penyemprotan pada jantung pisang ini dilakukan dalam dua kondisi, yakni saat jantung pisang dalam kondisi tegak dan telah merunduk. Pada kondisi tegak, jantung pisang dipotong bagian ujung sepanjang 5 cm kemudian disemprotkan dengan pestisida nabati dan cukup diletakkan semacam kain di atasnya untuk mengurangi adanya penguapan pestisida. Pada kondisi jantung pisang yang telah merunduk, jantung pisang yang dipotong ujungnya sepanjang 5 cm dan disemprot kemudian dibungkus dengan menggunakan plastik atau kain, untuk mengurangi pestisida menetes jatuh ke tanah yang menyebabkan pengaruh pestisida berkurang. Penyemprotan pestisida nabati untuk mencegah terjadinya kudis pada buah pisang pasca keluarnya jantung pisang dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu. a) b) Ngengat kudis (Nacoleia octasema)
  • 25. PENGENDALIAN PENYAKIT PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM Gejala yang ditimbulkan antara lain tepi bawah daun berwarna kuning tua, cokelat, dan akhirnya mengering kemudian jika batang palsu dan bonggol yang terinfeksi dibelah akan tampak garis-garis cokelat kehitaman (Sudirman et al.,2011). • Pemakaian Trichoderma sp dilakukan dengan melarutkan 5 gram serbuk Trichoderma sp dalam 10 liter air. • Larutan tersebut kemudian di injeksikan ke dalam tanah dengan cara melubangi tanah di sekitar tanaman pisang sejumlah 4-5 titik dengan jarak lubang injeksi dari batang pokok tanaman sekitar 5 cm, kedalaman lubang disamakan dengan keberadaan bonggol pisang. • Pengaplikasian Trichoderma sp ini apabila dilakukan secara rutin dengan interval 3 minggu, untuk setiap 4 rumpun pisang.
  • 26. PANEN Di lapangan ada beberapa ciri yang dapat diamati ketika tanaman pisang memasuki masa panen, yakni 1) buah dapat dipanen antara 80-110 hari setelah muncul jantung; 2) buah tampak padat atau berisi; 3) bunga yang mengering pada ujung buah mudah dipatahkan; 4) daun bendera pada tanaman sudah menguning. PENENTUAN WAKTU PANEN Penelitian Rahayu et al. (2014) menyatakan umur petik terbaik pisang Raja Bulu dicapai pada 85 HSA (hari setelah antesis) dengan umur simpan terlama (11 hari) serta satuan panas sebesar 1305.5 °C hari. Buah pisang yang dipetik tua lebih cepat mencapai kematangan pascapanen dibandingkan dengan buah pisang yang dipetik muda.
  • 27. PANEN Adapun tahapan pemanenan yang dilakukan, yakni: 1. Pemanenan dilakukan pada waktu pagi hari (pukul 07.00-10.00 WIB) atau sore hari (jam 15.00-17.00) dalam keadaan cuaca cerah. Pemanenan tidak dianjurkan pada waktu hujan karena dapat meningkatkan serangan busuk buah dalam gudang penyimpanan. 2. Persiapan alat dengan menggunakan parang atau sabit yang tajam dan bersih, dengan mensterilkannya terlebih dahulu menggunakan bayclin atau sabun. 3. Pada tanaman pisang yang diberi penyangga diturunkan secara perlahan-lahan 4. Batang pisang ditebang dengan cara menusuk batangnya atau menebas separuh batang setinggi 2 3 dari tinggi batang agar tandan pisang tidak menyentuh tanah. 5. Tandan buah diraih untuk selanjutnya dipotong dengan parang tajam, dipotong di sebelah atas buku tandan (30 cm di atas sisir pertama) . 6. Plastik kerodong dapat dibuka sebelum atau setelah panen tergantung kondisi. 7. Tandan pisang yang telah dipotong kemudian segera dibalik dengan tangkai tandan menghadap ke bawah. Tujuannya agar getah yang keluar dari tangkai tandan tidak menetes pada buah dan buah tidak tergores oleh tanah. Alternatif lain bekas potongan tandan segera dibungkus dengan plastik. 8. Pada tempat pengumpulan tandan pisang diusahakan diberi alas untuk menghindari buah rusak atau tergores. PROSEDUR PEMANENAN
  • 28. PANEN • Batang pisang dipotong menjadi dua bagian. Batang pisang tersebut dikumpulkan di suatu tempat yang telah ditentukan. Batang pisang yang sehat dikumpulkan dengan seresah lainnya menjadi satu dalam lubang berukuran 1 m x 1m untuk dibiarkan menjadi kompos secara alami. Sedangkan batang pisang yang berpotensi menularkan penyakit disingkirkan atau dibuang dengan cara dibakar maupun dikubur untuk memusnahkan OPT yang sekiranya ada dalam batang. • Pada lokasi pertanaman perlu diperhatikan pada tanaman pisang diusahakan dilakukan sistem pindah tanam maksimal 4 tahun. Pengelolaan Lahan Bekas Panen
  • 29. PASCAPANEN Buah yang sudah dipanen terlebih dahulu dilakukan penyisiran dari bentuk tandan menjadi tunggal. Hal ini ditujukan untuk memisahkan bagian sisir buah pisang dengan tangkai tandan dan mengurangi risiko kerusakan pisang pada waktu proses pengangkutan. PENYISIRAN PENCUCIAN Pencucian untuk membersihkan sisir pisang. Buah dicuci untuk menghilangkan kotoran dan getah yang menempel pada kulit buah.
  • 30. PASCA PANEN • Memilih dan memisahkan antara buah pisang yang baik dan tidak baik, cacat, rusak atau busuk. • Dilakukan pengkelasan atau pengelompokan buah pisang yang telah di sortasi menjadi kelompok kelas sesuai ukuran (besar/kecil), bentuk tingkat kematangan buah, berat buah, dan keseragaman warna. • Kelas A : jumlah buah per sisir lebih dari 12 buah dengan bobot per sisir lebih > 3kg. • Kelas B : jumlah buah per sisir 10-12 buah dengan bobot per sisir 2,5-3 kg. • Kelas C : jumlah buah per sisir kurang dari 10 buah dengan bobot per sisir kurang dari 2-2,5 kg SORTASI DAN PENGKELASAN
  • 31. DAFTAR PUSTAKA • Mujiyo, Widijanto H., Herawati A., Rochman F., Rafirman R. 2017. Potensi Lahan Untuk Budidaya Pisang di Kecamatan jenawi Karanganyar. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture 32 (2): 142-148. • Rahayu,M.D.,W.D.Widodo,dan K.Suketi. 2014. Penentuan waktu panen pisang raja bulu berdasarkan evaluasi buah beberapa umur petik. J.Hort.Indonesia, 5(2):65-72. • Ritung, S., K. Nugroho,A. Mulyani, dan E. Suryani. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian (Edisi Revisi). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. • Sudirman,A., C.Sumardiyono, dan S.M.Widyastuti. 2011. Pengendalian hayati penyakit layu Fusarium pisang (Fusarium oxysporum f.sp.cubense) dengan Trichoderma sp. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 17(1):31-35.
  • 32. Raja Bulu (kiri) dan Kepok kuning (kanan). Cavendish (kiri) dan Ambon Kuning (kanan).
  • 33. Hasil Lab Kompos yang baik mengandung unsur hara makro N>1.5%, P2O5>1%, dan K2O> 1.5%, C/N ratio antara 15-20 (Surtinah,2013).
  • 34. “Dalam berbudidaya tanaman kita harus 3M (Melihat, Memahami dan Mengamalkan atau melaksanakan) dan ngingu T.U.Y.U.L (Taqwa, Usaha, Yakin, Ulet & Lincah)” –Lasiyo Syaifudin