SlideShare a Scribd company logo
GIZI PADA ANAK
REMAJA SEKOLAH
BERIKUT ANJURAN GIZI MAKANAN SEHARI REMAJA
 BHN MKNAN JML WAKTU MKN
 /PENUKAR PORSI PAGI SELINGAN PAGI SIANG SELINGAN SORE MALAM
 NASI 5 1 (1/2) 1 1 (1/2) - 1
 DAGING 3 ½ ½ 1 - 1
 TEMPE 4 2 - 1 - 1
 SAYUR 3 ½ ½ 1 - 1
 BUAH 4 ½ ¼ - 1 ¾ 1 ½ 1
 MINYAK 4 ½ - 1 ½ - 2
 GULA 2 1 - 1 - ¼
 SUSU ¼ - - - - ¼
 TOTAL SEHARI
 (KKAL) 2025 550 225 650 75 525
 KETERANGAN
 NASI 1 PORSI = ¾ GLS = 100 GR = 175 KKAL
 DAGING 1 PORSI= 1 PTG SDG = 35 GR =75 KKAL
 TEMPE 1 PORSI= 2 PTG SDG= 50 GR= 75 KKAL
 SAYUR 1 PORSI = 1 GLS = 100 GR= 25 KKAL
 BUAH 1 PORSI = 1-2 BH= 50-190 GR= 50 KKAL
 MINYAK 1 PORSI= 1 SDT= 5 GR= 50 KKAL
 GULA 1 PORSI = 1 SDM= 13 GR= 50 KKAL
 SUSU BUBUK (TANPA LEMAK )
 1 PORSI= 4 SDM-=20 GR=75 KKAL
PENANGGULANGAN ANEMIAGIZI BESI PADA
REMAJA
PUTRI
 Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi
penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah
hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum
terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan
keadaan kurang gizi besi(KGB).
Definisi
PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI
 Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh
beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi, menderita
penyakit ganguan pencernaan sehingga
menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang
menyebabkan pendarahan besar, persalinan,
menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis
seperti kanker, ginjal.
FAKTOR RESIKO
 Meningkatnya pengeluaran perdarahan
Haid setiap bulan
Persalinan
Cacingan, malaria.
o Meningkatnya kebutuhan. Masa pertumbuhan
cepat anak, remaja, ibu hamil.
o Diet ( rendah zat besi, asam folat dan B12,
keinginan langsing, penghambat absorbsi, kurang
makan-makanan hewani.)
o Penyakit kronis-ginjal, saluran cerna
o Penyakit bawaan.
Diindonesia sebagian besar
terjadi pada wanita
khususnya remaja putri
akibat defesiensi Fe (zat
besi, karena kurang intake
protein hewani (heme-iron)
dan nabati (1 dari 3
wanita).
 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN Anemia Gizi Besi
a. Asupan zat besi dalam makanan
b. Pengetahuan
c. Pendidikan
d. Frekuensi Makan
e. Jenis Bahan Makanan
GEJALA ANEMIA DEFISIENSI
1. Sering lesu walau tidur cukup.
2. Cepat capek/ letih,lelah, lalai, saat aktifitas
normal.
3. Pucat.
4. Sesak nafas dan denyut jantung cepat.
5. Pusing / mata berkunang- kunang / pingsan..
DAMPAK
 Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
 Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan
tidak mencapai optimal.
 Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
 Mengakibatkan muka pucat.
PENCEGAHAN
a. Diet Tinggi Zat Besi
b. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi
c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh
dengan minum Tablet Tambah Darah.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kelainan laboratorium pada kasus anemia
defisiensi besi yang dapat dijumpai adalah sebagai
berikut:
 Kadar hemoglobin (Hb) dan indeks eritrosit.
Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan
penurunan kadar Hb mulai dari ringan sampai
berat. Indeks eritrosit sudah mengalami perubahan
sebelun kadar Hb menurun. Apusan darah
menunjukkan anemia mikrositer hipokromik,
anisositosis, poikilositosis anulosit, leukosit dan
trombosit normal, retikulosit rendah.
LANJUTAN
 Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka
feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl. Protoporfirin
eritrosit meningkat (lebih dari 100 Ug/dl) Sumsum
tulang.
 Menunjukkan hiperflasia normoblastik dengan
normoblast kecil-kecil dominan.
 Kadar besi serum menurun kurang dari 50 mg/dl,
total iron binding capacity (TIBC) menigkat lebih
dari 350 mg/dl dan saturasi transferin kurang dari
15%.
PENGOBATAN
 SUPLEMENT TABLET BESI dapat disertai
dengan folic acid dan B12
 Ferrous iron (Fell) lebih mudah diserap
dari ferriic iron ( ( Fe III)
 TRANSFUSI DARAH → Anemia Berat.
 MENGOBATI PENYAKIT
PENANGGULANGAN ANEMIAGIZI BESI PADA
REMAJA
PUTRI
PALEMBANG, April 2014
 Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi
penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah
hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum
terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan
keadaan kurang gizi besi(KGB).
Definisi
PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI
 Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh
beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi, menderita
penyakit ganguan pencernaan sehingga
menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang
menyebabkan pendarahan besar, persalinan,
menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis
seperti kanker, ginjal.
FAKTOR RESIKO
 Meningkatnya pengeluaran perdarahan
Haid setiap bulan
Persalinan
Cacingan, malaria.
o Meningkatnya kebutuhan. Masa pertumbuhan
cepat anak, remaja, ibu hamil.
o Diet ( rendah zat besi, asam folat dan B12,
keinginan langsing, penghambat absorbsi, kurang
makan-makanan hewani.)
o Penyakit kronis-ginjal, saluran cerna
o Penyakit bawaan.
Diindonesia sebagian besar
terjadi pada wanita
khususnya remaja putri
akibat defesiensi Fe (zat
besi, karena kurang intake
protein hewani (heme-iron)
dan nabati (1 dari 3
wanita).
 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN Anemia Gizi Besi
a. Asupan zat besi dalam makanan
b. Pengetahuan
c. Pendidikan
d. Frekuensi Makan
e. Jenis Bahan Makanan
GEJALA ANEMIA DEFISIENSI
1. Sering lesu walau tidur cukup.
2. Cepat capek/ letih,lelah, lalai, saat aktifitas
normal.
3. Pucat.
4. Sesak nafas dan denyut jantung cepat.
5. Pusing / mata berkunang- kunang / pingsan..
DAMPAK
 Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
 Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan
tidak mencapai optimal.
 Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
 Mengakibatkan muka pucat.
PENCEGAHAN
a. Diet Tinggi Zat Besi
b. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi
c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh
dengan minum Tablet Tambah Darah.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kelainan laboratorium pada kasus anemia
defisiensi besi yang dapat dijumpai adalah sebagai
berikut:
 Kadar hemoglobin (Hb) dan indeks eritrosit.
Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan
penurunan kadar Hb mulai dari ringan sampai
berat. Indeks eritrosit sudah mengalami perubahan
sebelun kadar Hb menurun. Apusan darah
menunjukkan anemia mikrositer hipokromik,
anisositosis, poikilositosis anulosit, leukosit dan
trombosit normal, retikulosit rendah.
LANJUTAN
 Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka
feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl. Protoporfirin
eritrosit meningkat (lebih dari 100 Ug/dl) Sumsum
tulang.
 Menunjukkan hiperflasia normoblastik dengan
normoblast kecil-kecil dominan.
 Kadar besi serum menurun kurang dari 50 mg/dl,
total iron binding capacity (TIBC) menigkat lebih
dari 350 mg/dl dan saturasi transferin kurang dari
15%.
PENGOBATAN
 SUPLEMENT TABLET BESI dapat disertai
dengan folic acid dan B12
 Ferrous iron (Fell) lebih mudah diserap
dari ferriic iron ( ( Fe III)
 TRANSFUSI DARAH → Anemia Berat.
 MENGOBATI PENYAKIT
TERIMA KASIH
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx

More Related Content

Similar to ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx

Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi
Duik Agustini
 
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemiaUnida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
محمد Basagili
 
Anemia remaja
Anemia remajaAnemia remaja
Anemia remaja
puspitasari_whardani
 
Askep antenatal anemia
Askep antenatal anemiaAskep antenatal anemia
Askep antenatal anemia
rikiab
 
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptxanemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
Milyanaidtiyah
 
ANEMIA PADA REMAJA.ppt
ANEMIA PADA REMAJA.pptANEMIA PADA REMAJA.ppt
ANEMIA PADA REMAJA.ppt
PuskesmasBandongan2
 
4 2-7
4 2-74 2-7
Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
XIIDBerkahA
 
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhjDiet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
VeraNdurung
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Leaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper munaLeaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Operator Warnet Vast Raha
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Septian Muna Barakati
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
Septian Muna Barakati
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
Igit1
 

Similar to ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx (20)

Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi
 
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemiaUnida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Anemia remaja
Anemia remajaAnemia remaja
Anemia remaja
 
Askep antenatal anemia
Askep antenatal anemiaAskep antenatal anemia
Askep antenatal anemia
 
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptxanemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
 
ANEMIA PADA REMAJA.ppt
ANEMIA PADA REMAJA.pptANEMIA PADA REMAJA.ppt
ANEMIA PADA REMAJA.ppt
 
4 2-7
4 2-74 2-7
4 2-7
 
Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
 
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhjDiet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
 
Leaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper munaLeaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper muna
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
 
Leaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper munaLeaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper muna
 
Leaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper munaLeaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper muna
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
 

Recently uploaded

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 

Recently uploaded (20)

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 

ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. BERIKUT ANJURAN GIZI MAKANAN SEHARI REMAJA  BHN MKNAN JML WAKTU MKN  /PENUKAR PORSI PAGI SELINGAN PAGI SIANG SELINGAN SORE MALAM  NASI 5 1 (1/2) 1 1 (1/2) - 1  DAGING 3 ½ ½ 1 - 1  TEMPE 4 2 - 1 - 1  SAYUR 3 ½ ½ 1 - 1  BUAH 4 ½ ¼ - 1 ¾ 1 ½ 1  MINYAK 4 ½ - 1 ½ - 2  GULA 2 1 - 1 - ¼  SUSU ¼ - - - - ¼  TOTAL SEHARI  (KKAL) 2025 550 225 650 75 525
  • 10.  KETERANGAN  NASI 1 PORSI = ¾ GLS = 100 GR = 175 KKAL  DAGING 1 PORSI= 1 PTG SDG = 35 GR =75 KKAL  TEMPE 1 PORSI= 2 PTG SDG= 50 GR= 75 KKAL  SAYUR 1 PORSI = 1 GLS = 100 GR= 25 KKAL  BUAH 1 PORSI = 1-2 BH= 50-190 GR= 50 KKAL  MINYAK 1 PORSI= 1 SDT= 5 GR= 50 KKAL  GULA 1 PORSI = 1 SDM= 13 GR= 50 KKAL  SUSU BUBUK (TANPA LEMAK )  1 PORSI= 4 SDM-=20 GR=75 KKAL
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. PENANGGULANGAN ANEMIAGIZI BESI PADA REMAJA PUTRI
  • 19.  Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan keadaan kurang gizi besi(KGB). Definisi
  • 20. PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI  Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan pencernaan sehingga menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal.
  • 21. FAKTOR RESIKO  Meningkatnya pengeluaran perdarahan Haid setiap bulan Persalinan Cacingan, malaria. o Meningkatnya kebutuhan. Masa pertumbuhan cepat anak, remaja, ibu hamil. o Diet ( rendah zat besi, asam folat dan B12, keinginan langsing, penghambat absorbsi, kurang makan-makanan hewani.) o Penyakit kronis-ginjal, saluran cerna o Penyakit bawaan.
  • 22. Diindonesia sebagian besar terjadi pada wanita khususnya remaja putri akibat defesiensi Fe (zat besi, karena kurang intake protein hewani (heme-iron) dan nabati (1 dari 3 wanita).
  • 23.  FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Anemia Gizi Besi a. Asupan zat besi dalam makanan b. Pengetahuan c. Pendidikan d. Frekuensi Makan e. Jenis Bahan Makanan
  • 24. GEJALA ANEMIA DEFISIENSI 1. Sering lesu walau tidur cukup. 2. Cepat capek/ letih,lelah, lalai, saat aktifitas normal. 3. Pucat. 4. Sesak nafas dan denyut jantung cepat. 5. Pusing / mata berkunang- kunang / pingsan..
  • 25. DAMPAK  Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.  Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.  Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.  Mengakibatkan muka pucat.
  • 26. PENCEGAHAN a. Diet Tinggi Zat Besi b. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah.
  • 27. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Kelainan laboratorium pada kasus anemia defisiensi besi yang dapat dijumpai adalah sebagai berikut:  Kadar hemoglobin (Hb) dan indeks eritrosit. Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan penurunan kadar Hb mulai dari ringan sampai berat. Indeks eritrosit sudah mengalami perubahan sebelun kadar Hb menurun. Apusan darah menunjukkan anemia mikrositer hipokromik, anisositosis, poikilositosis anulosit, leukosit dan trombosit normal, retikulosit rendah.
  • 28. LANJUTAN  Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl. Protoporfirin eritrosit meningkat (lebih dari 100 Ug/dl) Sumsum tulang.  Menunjukkan hiperflasia normoblastik dengan normoblast kecil-kecil dominan.  Kadar besi serum menurun kurang dari 50 mg/dl, total iron binding capacity (TIBC) menigkat lebih dari 350 mg/dl dan saturasi transferin kurang dari 15%.
  • 29. PENGOBATAN  SUPLEMENT TABLET BESI dapat disertai dengan folic acid dan B12  Ferrous iron (Fell) lebih mudah diserap dari ferriic iron ( ( Fe III)  TRANSFUSI DARAH → Anemia Berat.  MENGOBATI PENYAKIT
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42. PENANGGULANGAN ANEMIAGIZI BESI PADA REMAJA PUTRI PALEMBANG, April 2014
  • 43.  Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan keadaan kurang gizi besi(KGB). Definisi
  • 44. PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI  Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan pencernaan sehingga menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal.
  • 45. FAKTOR RESIKO  Meningkatnya pengeluaran perdarahan Haid setiap bulan Persalinan Cacingan, malaria. o Meningkatnya kebutuhan. Masa pertumbuhan cepat anak, remaja, ibu hamil. o Diet ( rendah zat besi, asam folat dan B12, keinginan langsing, penghambat absorbsi, kurang makan-makanan hewani.) o Penyakit kronis-ginjal, saluran cerna o Penyakit bawaan.
  • 46. Diindonesia sebagian besar terjadi pada wanita khususnya remaja putri akibat defesiensi Fe (zat besi, karena kurang intake protein hewani (heme-iron) dan nabati (1 dari 3 wanita).
  • 47.  FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Anemia Gizi Besi a. Asupan zat besi dalam makanan b. Pengetahuan c. Pendidikan d. Frekuensi Makan e. Jenis Bahan Makanan
  • 48. GEJALA ANEMIA DEFISIENSI 1. Sering lesu walau tidur cukup. 2. Cepat capek/ letih,lelah, lalai, saat aktifitas normal. 3. Pucat. 4. Sesak nafas dan denyut jantung cepat. 5. Pusing / mata berkunang- kunang / pingsan..
  • 49. DAMPAK  Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.  Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.  Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.  Mengakibatkan muka pucat.
  • 50. PENCEGAHAN a. Diet Tinggi Zat Besi b. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah.
  • 51. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Kelainan laboratorium pada kasus anemia defisiensi besi yang dapat dijumpai adalah sebagai berikut:  Kadar hemoglobin (Hb) dan indeks eritrosit. Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan penurunan kadar Hb mulai dari ringan sampai berat. Indeks eritrosit sudah mengalami perubahan sebelun kadar Hb menurun. Apusan darah menunjukkan anemia mikrositer hipokromik, anisositosis, poikilositosis anulosit, leukosit dan trombosit normal, retikulosit rendah.
  • 52. LANJUTAN  Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl. Protoporfirin eritrosit meningkat (lebih dari 100 Ug/dl) Sumsum tulang.  Menunjukkan hiperflasia normoblastik dengan normoblast kecil-kecil dominan.  Kadar besi serum menurun kurang dari 50 mg/dl, total iron binding capacity (TIBC) menigkat lebih dari 350 mg/dl dan saturasi transferin kurang dari 15%.
  • 53. PENGOBATAN  SUPLEMENT TABLET BESI dapat disertai dengan folic acid dan B12  Ferrous iron (Fell) lebih mudah diserap dari ferriic iron ( ( Fe III)  TRANSFUSI DARAH → Anemia Berat.  MENGOBATI PENYAKIT
  • 54.
  • 55.
  • 56.