SlideShare a Scribd company logo
5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Stress Kerja
II.1.1 Pengertian Stress Kerja
Kata stress bermula dari sebuah kata latin “stringere” yang berarti
ketegangan dan tekanan. Stress merupakan keadaan yang tidak diharapkan
yang muncul karena tingginya tuntutan lingkungan pada seseorang. Jika
stress telah mengganggu fungsi seseorang, hal ini dinamakan distress.
Distress dialami oleh seseorang yang tertekan oleh suatu hal secara terus
menerus yang tidak mungkin dilakukan lagi.
Pengertian stress kerja menurut beberapa ahli:
Anwar (1993:93), menyatakan bahwa stress kerja adalah suatu perasaan
yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaannya.
Charles D, Spielberger (dalam Ilandoyo, 2001:63) menyebutkan bahwa
stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang,
misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang
secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai
tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang
berasal dari luar diri seseorang.
Robbins menyatakan bahwa stress kerja meupakan kondisi dinamik
dalam mana seorang individu dikonfortasikan dengan suatu peluang,
kendala [constraints], atau tuntutan [demands] yang dikaitkan dengan
apa yang sangat diinginkan dan hasilnya dipresepsikan sebagai tidak
pasti dan penting.
Beer dan Newman (dalam Luthans, 1998), stres kerja adalah suatu
kondisi yang muncul akibat interaksi antara individu dengan pekerjaan
mereka, dimana terdapat ketidaksesuaian karakteristik dan perubahan-
perubahan yang tidak jelas yang terjadi dalam perusahaan.
Beehr dan Franz (dalam Retnaningtyas, 2005) mendefinisikan stres kerja
sebagai suatu proses yang menyebabkan orang sakit, tidak nyaman atau
6
tegang karena pekerjaannya, tempat kerja atau situasi kerja tertentu.
Ditambahkan lagi oleh Caplan, et al (dalam Rice, 1992) yang
menyatakan bahwa stres kerja diakibatkan oleh jenis kerja yang
mengancam pegawai.
Pandji Anoraga (2001:108), stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan
seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di
lingkunganya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya
terancam.
Gibson et al (dalam Yulianti, 2000:9) mengemukakan bahwa stress kerja
dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai
stimulus, stres sebagai respon dan stres sebagai stimulus-respon. Stres
sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada
lingkungan.
Baron & Greenberg (dalam Margiati, 1999:71), mendefinisikan stres
sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang terjadi pada situasi
dimana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bisa mengatasinya.
Aamodt (dalam Margiati, 1999:71) memandangnya sebagai respon
adaptif yang merupakan karakteristik individual dan konsekuensi dan
tindakan ekstcrnai, situasi atau peristiwa yang terjadi baik secara fisik
maupun psikologis.
Landy (dalam Margiati, 1999:71) memahaminya sebagai
ketidakseimbangan keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga
menimbulkan konsekuensi pcnting bagi dirinya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya stres kerja
adalah dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik
kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan
dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.
Stres tidak selamanya negatif, bahkan bisa di katakan positif bilamana
ketikan “peluang” itu menawarkan perolehan yang potensial. Misalnya,
kinerja unggul yang ditunjukan oleh seorang atlet dan pementas senin, ketia
dalam situasi “mencekam” . individu semacam itu sering menggunakan stres
7
secarapositif untuk meningkatkan kesempatan berkerja pada titik maksimum
mereka.
Untuk artian sempitnya stres lebih dititikberatkan pada kendala atau
tuntutan. Dalam konteks ini kendala dapat diartikan sebagai kekuatan yang
mencegah individu dan melakukan apa yang sangat diinginkan, lalu Tuntutan
adalah hilangnya suatu yang sangat diinginkan.
II.1.2 Jenis dan Kategori Stress
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua,
yaitu:
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat,
positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk
kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan
pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat
performance yang tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk
konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular
dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan
dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Kategori stress kerja menurut Phillip L (dikutip Jacinta, 2002),
seseorang dapat dikategorikan mengalami stres kerja bila:
1. Urusan stres yang dialami melibatkan juga pihak organisasi atau
perusahaan tempat individu bekerja. Namun penyebabnya tidak hanya di
dalam perusahaan, karena masalah rumah tangga yang terbawa ke
pekerjaan dan masalah pekerjaan yang terbawa ke rumah dapat juga
menjadi penyebab stress kerja.
2. Mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan juga individu.
3. Oleh karenanya diperlukan kerjasama antara kedua belah pihak untuk
menyelesaikan persoalan stres tersebut.
8
Secara umum, seseorang yang mengalami stres pada pekerjaan akan
menampilkan gejala-gejala yang meliputi 3 aspek, yaitu : Physiological,
Psychological dan Behavior. (Robbins, 2003, pp. 800-802)
1. Physiological memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada
metabolisme tubuh, meningkatnya kecepatan detak jantung dan napas,
meningkatnya tekanan darah, timbulnya sakit kepala dan menyebabkan
serangan jantung.
2. Psychological memiliki indikator yaitu: terdapat ketidakpuasan
hubungan kerja, tegang, gelisah, cemas, mudah marah, kebosanan dan
sering menunda pekerjaan.
3. Behavior memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada
produktivitas, ketidakhadiran dalam jadwal kerja, perubahan pada selera
makan, meningkatnya konsumsi rokok dan alkohol, berbicara dengan
intonasi cepat, mudah gelisah dan susah tidur.
II.1.3 Model Stress
Model stress digolongkan berdasarkan perbedaan individual yang
memoderatkan stressor-stres-hasil, yaitu sebagai berikut:
a. Stressor
Stressor adalah faktor-faktor lingkungan yang menimbulkan stress.
Dengan kata lain, stresor adalah suatu prasyarat untuk mengalami respon
stres.
1. Tingkat Individual
Stressor tingkat individual adalah stressor yang berkaitan secara
langsung dengan tugas-tugas kerja seseorang. Contoh stressor yang
paling umumadalah tuntutan pekerjaan, kelebihan beban kerja,
konflik peran, ambiguitas peran, kerepotan sehari-hari,
pengendalian yang dirasakan atas peristiwa yang muncul dalam
lingkungan kerja, dan karakteristik pekerjaan.
Para manajer dapat membantu mengurangi stressor ini dengan
memberikan arahan dan dukungan dan secara adil mengalokasikan
penugasan pekerjaan di dalam unit kerja. Akhirnya, keamanan kerja
adalah stressor tingkat individual yang penting untuk dikelola
9
karena berkaitan dengan meningkatnya kepuasan kerja, komitmen
organisasi, dan kinerja, dan hal ini sedang mengalami penurunan.
2. Tingkat Kelompok
Stressor tingkat kelompok disebabkan oleh dinamika kelompok
dan perilaku manajerial. Para manajer menciptakan stress pada
karyawan dengan:
a. menunjukkan perilaku yang tidak konsisten
b. gagal memberikan dukungan
c. menunjukkan kekurangpedulian
d. memberikan arahan yang tidak memadai
e. menciptakan suatu lingkungan dengan produktivitas yang tinggi
f. memfokuskan pada hal-hal negatif sementara itu mengabaikan
kinerja yang baik
3. Tingkat Organisasi
Stresor organisasi mempengaruhi sebagian besar karyawan.
Sebagai contoh, sebuah lingkungan dengan tekanan yang tinggi
menempatkan permintaan kerja yang terus-menerus pada karyawan
akan menyalakan respon stres. Sebaliknya penelitian menyediakan
dukungan awal untuk gagasan bahwa manajemen partisipatif dapat
mengurangi stres organisasional. Meningkatnya penggunaan
teknologi informasi merupakan suatu sumber lain dari stres
organisasional.
Sebagai tambahan atas beberapa jenis stresor ini, sebagian
orang juga fobia terhadap teknologi. Akhirnya, desain kantor dan
lingkungan umum kantor merupakan stresor tingkat organisasional
yang penting. Penelitian menunjukkan bahwa penerangan yang
buruk, suara yang bising, penempatan perabot yang tidak tepat, dan
suatu lingkungan kotor atau bau akan menciptakan stres.
4. Ekstraorganisasional
Stresor diluar organisasi (extra organizational stressors) adalah
stressor yang disebabkan oleh faktor di luar organisasi. Sebagai
contoh, konflik yang berkaitan dengan penyeimbangan kehidupan
karier dan keluarga seseorang sangatlah membuat stress. Status
sosial ekonomi adalah stresor ekstra organisasional yang lain. Stres
10
yang lebih tinggi terjadi pada orang-orang dengan status sosial
ekonomi lebih rendah, yang menggambarkan suatu kombinasi dari:
- Status ekonomi, sebagaimana diukur dengan pendapatan
- Status sosial, yang dinilai dengan tingkat pendidikan
- Status kerja, sebagaimana diindekskan oleh pekerjaan.
b. Stres
Stres yang dirasakan menggambarkan persepsi keseluruhan seseorang
individu mengenai bagaimana berbagai stresor mempengaruhi kehidupannya.
Persepsi terhadap stresor ini merupakan suatu komponen yang penting di
dalam proses stres karena orang menginterprestasikan stresor yang sama
secara berlainan.
c. Hasil
Para ahli teori menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi atau hasil
psikologis yang berkaitan dengan sikap, keprilakuan, kognitif, dan kesehatan
fisik. Sebuah badan penelitian yang besar mendukung dampak negatif dari
stres yang dirasakan pada banyak aspek kehidupan kita. Stres berkaitan
secara negatif dengan kepuasan kerja, komitmen organisasional, emosi
positif, dan kinerja yang berhubungan secara positif dengan tingkat
perputaran yang disebabkan oleh kepenatan.
II.1.4 Moderator Stres
Stressor membangkitkan berbagai respons yang berbeda dari orang
yang berbeda. Beberapa orang lebih mampu menghadapi suatu stressor
daripada orang lain. Dilain pihak, orang lain rentan terhadap stress, ini berarti
mereka tidak mampu beradaptasi dengan stressor. Suatu moderator adalah
suatu kondisi, prilaku, atau karakteristik yang mempengaruhi hubungan
antara dua variabel. Efeknya mungkin akan memperkuat atau memperlemah
bubungan. Banyak kondisi, prilaku dan karekteristik mungkin bertindak
sebagai moderator stress, termasuk variable-variabel seperti usia, jenis
kelamin dan tingkat ketabahan. Tipe-tipe moderator antara lain (1)
kepribadian, (2) prilaku tipe A (3) dukungan sosial, (4) penanggulangan.
1. Kepribadian
11
Istilah kepribadian merujuk pada serangkaian karekteristik,
temperamen, dan kecenderungan yang relativ stabil, yang membentuk
kemiripan dan perbedaan dalam prilaku orang. Kepribadian dibuat dari
lima dimensi yaitu: exstroversion, emotional stability, agreeableness,
consientiousness, dan openness to experience.
Emotional stability merupakan hubungan yang paling jelas dalam
stress, dan cenderung tidak kewalahan dengan stress dan lebih cepat
pulih. Exstroversion juga lebih cenderung mengalami keadaan emosional
positif karena mereka banyak mendapat dukungan saat tertekan.
Agreeableness lebih cenderung untuk bersifat antagonis, tidak simaptik
dan bahkan kasar terhadap orang lain dan kemungkinan stress berasala
dariorang lain.
Consientiousness merupakan dimensi Big Fife yang secara konsisten
berhubungan dengan kinerja dan keberhasilan pekerjaan dan lebih
cenderung tidak mengalami stress berkenaan dengan aspek ini dalam
pekerjaan mereka. Openness to experience akan lebih siap untuk
berhadapan dengan stressor yang dihubungkan dengan perubahan karena
mereka lebih mungkin untuk memndang perubahan sebagai suatu
tantangan dan bukan ancaman.
2. Perilaku tipe A
Menurut Meyer Friedman dan Ray Rosenman, perilaku tipe A adalah
suatu kompleks tindakan emosi yang dapat diamati dalam setiap orang
yang terlibat secara agresif dalam suatu perjuang yang teru menerus dan
tak henti-henti untuk mencapai hal yang lebih lagi dalam waktu yang
lebih singkat dan lebih singkat lagi dan jika perlu, melawan usaha yang
berkebalikan dari orang atau hal lain.
Adapun karakteristik tipe A antara lain :
- Secara kronik berusaha untuk menyelesaikan sebanyak mungkin hal
dalam priode waktu yang sangat singkat
- Agresif, ambisius, kompetititp, dan penuh energy
- Berbicara dengan meledak-ledak, mendorong orang lain untuk
menyelesaikan apa yans mereka katakan.
- Tidak sabar, tidak suka menunggu dan menganggap menunggu
sebagai membuang waktu yang berharga.
12
- Sibuk denga tenggat waktu dan berorientesi pada pekerjaan
- Selalu berjuang dengan orang, hal, dan pristiwa.
Penelitian tipe A dan impilkasi manajemen, para karyawan tipe A
cenderung lebih produktif daripada rekan kerja mereka yang bertipe B.
suatu mete analisis yang terdiri dari 99 penelitian mengungkapkan
bahwa individu tipe A memiliki detak jantung yang lebih cepat, tekanan
darah diastolic yang lebih tinggi dan tekanan darah sistolik yang lebih
tinggi daripada orang tipe B. orang tipe A juga menunjukkan aktivitas
kardiovaskuler yang lebih besar pada saat menghadapisituasi berikut ini.
a. Menerima umpan balik positif atau negative
b. Menerima pelecehan atau kritik verbal
c. Tugas yang memerlukan mental kebalikan dengan pekerjaan fisik.
3. Dukungan sosial
Dukungan social dapat didefinisikan sebagai rasa nyaman, bantuan,
atau informasi yang diterima seseorang melalui kontak formal atau
informal dengan individu atau kelompok. Dukungan social bisa
berbentuk dukungan emosi (mengekspresikan kekhawatiran,
mengindikasikan kepercayaan, meningkatkan haraga diri, mendengarkan
), dukungan penilaian (menyediakan umpan balik dan apirmasi), atau
dukungan informasi (memberikan nasihat, memberikan saran,
menyediakan pengarahan).
Orang yang dapat berperan sebagai sumber dari dukungan social di
tempat kerja dapat mencakup supervisor, rekan kerja, baeahan, dan
konsumen atau orang-orang di luar tempat kerja yang di kenal oleh
karyawan. Sember dukungan di luar ruang lingkup pekerjaan dapat
mencakup anggota keluarga, teman ,dan lain-lain. Ada empat jenis
dukungan social :
a. Dukungan penghargaan, memberikan informasi bahwa seseorang di
terima dan di hargai terlepas dari berbagai persoalan atau
ketidakcukupan apapun.
13
b. Dukungan informasional, memberikan bantuan dalam
mendevinisikan, memahami, dan menanggulangi persoalan.
c. Persahabatan social, menghabiskan waktu dengan orang lain dalam
kesenangan dan aktivitas rekreasi.
d. Dukungan instrumental, memberikan bantuan keuangan, sumber
daya materiil, atau pelayanan yang di butuhkan.
II.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan Stress Kerja
Menurut (Robbin, 2003, pp. 794-798) penyebab stres itu ada 3 faktor yaitu:
1. Faktor Lingkungan
Ada beberapa faktor yang mendukung faktor lingkungan, yaitu:
a. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi.
Bila perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin
mencemaskan kesejahteraan mereka.
b. Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak menentu seperti yang
terjadi di Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan
yang tidak puas dengan keadaan mereka. Kejadian semacam ini dapat
membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena
ada yang berdemo atau mogoknya angkutan umum dan membuat para
karyawan terlambat masuk kerja.
c. Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka
hotel pun menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang
membuat karyawan harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan
diri dengan itu.
d. Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan lingkungan yang
semakin meningkat dalam abad ke 21, seperti dalam peristiwa
penabrakan gedung WTC oleh para teroris, menyebabkan orang-orang
Amerika merasa terancam keamanannya dan merasa stres.
2. Faktor Organisasi
Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres.
Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam
kurun waktu terbatas, beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak
peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Dari beberapa contoh
14
diatas, penulis mengkategorikannya menjadi beberapa faktor dimana
contoh-contoh itu terkandung di dalamnya, yaitu:
a. Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau
tekanan untuk menunaikan tugasnya secara baik dan benar.
b. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada
seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam
organisasi itu.Konflik peran menciptakan harapan-harapan yang
barangkali sulit dirujukkan atau dipuaskan. Kelebihan peran terjadi bila
karyawan diharapkan untuk melakukan lebih daripada yang
dimungkinkan oleh waktu. Ambiguitas peran tercipta bila harapan
peran tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak pasti mengenai
apa yang harus dikerjakan.
c. Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan
lain.
Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar
pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar,
khususnya diantara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial
yang tinggi.
d. Struktur Organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi,
tingkat aturan dan peraturan dan dimana keputusan itu diambil. Aturan
yang berlebihan dan kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang berdampak pada karyawan merupakan potensi sumber
stres.
3. Faktor Individu
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor
persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian
bawaan.
a. Faktor persoalan keluarga. Survei nasional secara konsisten
menunjukkan bahwa orang menganggap bahwa hubungan pribadi dan
keluarga sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kesulitan pernikahan,
pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin anak-anak merupakan
contoh masalah hubungan yang menciptakan stres bagi karyawan dan
terbawa ke tempat kerja.
15
b. Masalah Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak dapat
mengelola sumber daya keuangan mereka merupakan satu contoh
kesulitan pribadi yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan
mengalihkan perhatian mereka dalam bekerja.
c. Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor individu yang penting
mempengaruhi stres adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang.
Artinya gejala stres yang diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya
berasal dari dalam kepribadian orang itu.
4. Perbedaan Individu
Perbedan-perbedaan individu dipengaruhi oleh adanya perbedaan presepsi,
pengalam kerja, dukungan sosial, keyakinan akan tempat kedudukan
kendali, permusuhan. Disini kita akan mengulasnya secara seksama
dengan mekanisme yang simpel.
a. Presepsi, rasa takut seseorang bahwa ia akan kehilangan pekrjaan
karena periusahaannya melakukan PHK massal dapat dipresepsikan
oleh orang lain sebagai suatu kesempatan untuk memeperoleh
pesangon yang besar dan memulai bisnisnya sendiri. Adapun presepsi
seseorang yang lainnya perihal, suatu lingkungan kerja yang efisien
dan menantang dapat dipandang oleh yang lain sebagai mengancam
dan menuntun dirinya. Jadi potensial stres dalam faktor lingkungan,
organisasional dan idividual tidaklah dalam kondisi obyektifnya tetapi
subyektifitasnya yang berbicara, tergantung tanggapan setiap
individunya.
b. Pengalaman Kerja, dikatakan orang bahwa pengalaman merupakan
guru terbaik. Pengalaman juga dapat merupakan pengurnag stres yang
snagat baik. Bagi kebanyakan dari kita ketidak pastian akan situasi
baru merupakan faktor pendorong terjadinya stres. Demikin bagi
mereka yang ciri lebih tahan stres atau mereka yang lebih tahan
terhadap karateristik organisasi mereka, padaakhirnya dapat
mengembangkan mekanisme stres itu sendiri.
c. Dukungan sosial, makin banyak yang menujukan bahwa dukungan
sosial yaitu, hubungan yang baik terhadap rekan kerja dapat
menyangga terjadinya stres.
16
d. Keyakinan akan tempat kedudukan kendali, mereka dengan tempat
kedudukan kendali internal yakin bahwa mereka mengendalikan tujuan
akhir mereka sendiri. Mereka dengan tempat kedudukan eksternal
yakin bahwa kehidupan mereka dikendalikan oleh kekuatan kekuatan
luar. Bila kaum internal dan eksternal di posisikan pada permasalahan
yang sama, kemungkinan besar kamu internal yakin bahwa mereka
dapat berpengaruh besar pada kenyataannya. Lebih besar kemungkinan
kaum eksternal lebih pasi dan defensif. Daripada melakukan sesuatu
untuk mengurangi stres, mereka akan lebih diam mengalah dan lebih
besar kemungkinan mengalami stres.
e. Permusuhan, contoh tipe A, sesorang yang bekerja atas keterdesakan
waktu, dan suatu dorongan kompetitif yang berlebihan. Seorang tipe A
lalu terlibat dalam suatu perjuanganyang tidak henti-hentinya dan
kronis untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.
Dan kalu perlu melawan upaya-upaya dari suatu atau orang-orang lain
yang menantang. Kepribadaian sedemikian rupa dapat menyebabkan
timbulnya tingkat stres yang berlebih dan mengakibatkan serangan
jantung . orang yang secara kronis pemarah, suka curiga, dan tidak
mempecayai orang lain termasuk orang yang mempunyai resiko
tersebut.
f. Berbeda dengan orang yang gila berkerja atau Workaholic, selalu
bergegas, dan tidak sabar atau kompetitif janganlah diartikan bahwa ia
benar-benar rawan terhadap penyakit jantun. Sebaliknya orang yang
cepat marah, pandangan yang senantiasa bermusuhan, dan
ketidakpercayaan yang sinis itulah orang yang berbahaya.
II.3 Metode Untuk Menanggulangi Stress Kerja
Mengelolah stres dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu,
pedekatan indivual dan pendekatan organisasi.
a. Pendekatan Individual
Strategi yang sudah cukup terbukti untuk mengurangi intensitas stres
yang begitu tinggi mencakup pelaksaan teknik-teknik majamen-waktu,
meningkatkan latihan fisik atau berolahraga, pelatihan pengenduran atau
relaksasi, dan perluasan jaringan guna meningkatkan dukungan sosial.
17
Adapun asas-asas dalam pengelolahan waktu, yaitu :
(1) membuat daftar harian dari kegiatan yang mau diselesaikan
(2) memprioritaskan kegiatan menurut penting dan urgensinya
(3) menjadwalkan kegiatan menurut prioritasnya
(4) mengetahui kegiatan anda yang paling berpotensi produktif
- Latihan fisik, nonkompetitif seperti aerobik, berjalan joging,
berenang, bersepeda merupakan rekomendasi yang sudah lama
ditawakan oleh para dokter, sebagai suatu cara untuk menangani
tingkat stres yang berlebih. Bentuk latihan fisik ini meningkatkan
kapasitas jantung dan menawarkan suatu cara untuk melepaskan suatu
energi.
- Pelatihan pengenduran atau relaksasi, individu-individu dapat
melakukan relaksasi sebagai pilihan alternatif lainnya seperti, meditasi,
hipnosis, dan biofeedback. Dengan cara seperti ini memberikan
seseorang selama 15-20 menit mendapatkan kedudukan relaksasi yang
mendalam, serta menciptakan rasa damai.
- Perluasan jaringan guna mendapatkan dukungan sosial, dalam
konteks ini perluasan jaringan lebih memfokuskan, bagaimana anda
dianjurkan mendapatkan seseorang untuk mendengarkan sejenak
problematika atau permasalahan yang anda alami, yang mencari suatu
prespektif obyektif atas permasalahan yang anda alami, guna
memberikan dudukangn sosial pada hidup anda.
b. Pendekatan Organisasi
Beberapa faktor penyebab tingkatan stres, terutama tuntutan tugas dan
peran, dan struktur organisasi, dikendalikan oleh manajemen. Adapun
strategi yang dapat mencegah terjadinya penempatan stres yang berlebih
seperti, perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja, penggunaan
penempatan yang realistis, perancangan-ulang pekerjaan, peningkatan
keterlibatan karyawan, perbaikan komunikasi organisasi, dan penegakan
program kesejahteraan korporasi.
- Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja,keputusan seleksi
untuk ditempatkan dalam suatu posisi kedudukan menggunakan
18
mekanisme tidak sembarangan. Adapun salah satu aspek yang harus
dipertimbangkan adalah mempekerjakan individu yang berpengalaman
pada pekerja yang mempunyai intensitas stres lebih tinggi dan
menjalankan pekerjaan tersebut dengan efektif.
- Penetapan tujuan, individu-individu bekerja lebih baik jika mereka
mempunyai tujuan di setiap pekerjaannya. Menggunakan tujuan dapat
mengurangi stres maupun memberi motivasi.
- Mendesain ulang pekerjaan, untuk memeberi kepada karyawan lebih
banyak tanggung jawab, lebih banyak kerja yang bermakna, lebih
banyak otonomi, dan umpan balik yang meningkat dapat mengurangi
tekanan stres, karena faktor-faktor ini memberikan kepada karyawan
itu kendali yang lebih besar terhadap kegiatan kerjanya, agar tidak
bergantung pada orang lain.
- Meningkatkan komunikasi organisasi, peran menajemen sangat
berpengaruh dalam pengomunikasian organisasi , apa yang di
kategorikan karyawan sebagai tuntutan, ancaman, atau kesempatan
hanyalah sekedar suatu penafsiran, dan bahwa penafsiran dapat
dipengaruhi oleh lambang-lambang dan tindakan yang
dikomunikasikan oleh manajemen.
- Menawarkan program kesejahteraan,program ini memfokuskan pada
kondisi fisik dan mental karyawan itu. Misalnya, program-program itu
secara khusus mangadakan lokarya untuk membantu orang berhenti
merokok, mengendalikan pengguna alkohol, mengurangi bobot tubuh,
dan mengembangkan suatu program latihan yang teratur. Program
kesejahteran perlu di ciptakan guna meningkatkan kesehatan fisik dan
mental karyawan. Organisasi sekadarmerupakan wahana untuk
memudahkan tujuan akhir.
19
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Stres merupakan keadaan yang tidak diharapkan dimana seseorang merasa
tegang dan berada di bawah tekanan karena tingginya tuntutan lingkungan. Salah
satu contoh adalah stres kerja. Stres kerja merupakan ketidakseimbangan antara
karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya
dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.
Timbulnya stres dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : Pertama,
Faktor lingkungan berupa perubahan situasi bisnis, ketidakpastian politik,
kemajuan teknologi dan terorisme. Kedua, Faktor organisasi berupa tekanan dalam
menyelesaikan tugas dengan batas waktu, beban kerja berlebihan, bos yang terlalu
menuntut, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Ketiga, Faktor individu,
berupa persoalan keluarga, masalah ekonomi, karakteristik kepribadian bawaan.
Keempat, Perbedaan individu, adanya persepsi rasa takut kehilangan pekerjaan,
pengalaman kerja kurang, banyak sedikitnya dukungan sosial, keyakinan akan
tempat kedudukan kendali, dan permusuhan.
Stres kerja yang terjadi terus menerus tentu akan mengurangi kualitas dan
kuantitas pekerjaan seseorang. Maka beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menanggulanginya adalah pendekatan individu dan pendekatan organisasi.
Pendekatan individu telah terbukti mengurangi intensitas stres yang begitu tinggi,
hal-hal yang dapat dilakukan antara lain latihan fisik seperti olahraga aerobik,
joging, berenang, lalu melakukan pelatihan pengenduran atau relaksasi seperti
meditasi, hipnosis, dan biofeedback, serta terus melakukan perluasan jaringan guna
mendapatkan dukungan sosial. Metode pendekatan organisasi dapat dilakukan
dengan perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja, penetapan tujuan,
mendesain ulang pekerjaan, meningkatkan komunikasi organisasi dan menawarkan
program kesejahteraan.
Stres kerja merupakan hal yang wajar terjadi. Namun dengan adanya tindakan
yang benar dalam menanganinya dan adanya kemauan tiap-tiap individu untuk
20
menciptakan lingkungan pekerjaan yang nyaman, aman, dan menyenangkan, tentu
saja hal itu akan menguntungkan baik individu, perusahaan, maupun lingkungan.

More Related Content

What's hot

Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
Andi Amirudin
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
Satya Pranata
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Lisna Satar
 
Inisiasi 6a new
Inisiasi 6a newInisiasi 6a new
Inisiasi 6a new
Materi Kuliah
 
CFO
CFOCFO
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaanEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
Ancilla Kustedjo
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
alexmendrofa
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Joseph Sitepu
 
Stres dalam organisasi ppt-Perilaku Organisasi
Stres dalam organisasi ppt-Perilaku OrganisasiStres dalam organisasi ppt-Perilaku Organisasi
Stres dalam organisasi ppt-Perilaku Organisasi
Eta Karmila
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
9elevenStarUnila
 
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHABudaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Ekky Noviar
 
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompok
endahmustika
 
Perilaku organisasi & sejarah
Perilaku organisasi & sejarahPerilaku organisasi & sejarah
Perilaku organisasi & sejarah
Universitas Islam Balitar
 
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
Wulan Sari Nur Awalia
 
memahami lingkungan bisnis
memahami lingkungan bisnismemahami lingkungan bisnis
memahami lingkungan bisnis
maulana wahid
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Khairan Luthfi
 
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikBab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Syahral Ahmad
 
Desain dan analisis Pekerjaan
Desain dan analisis PekerjaanDesain dan analisis Pekerjaan
Desain dan analisis Pekerjaan
Yesica Adicondro
 
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiKuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Mukhrizal Effendi
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkomp
DaniriPusmasari
 

What's hot (20)

Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
 
Inisiasi 6a new
Inisiasi 6a newInisiasi 6a new
Inisiasi 6a new
 
CFO
CFOCFO
CFO
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaanEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02
 
Stres dalam organisasi ppt-Perilaku Organisasi
Stres dalam organisasi ppt-Perilaku OrganisasiStres dalam organisasi ppt-Perilaku Organisasi
Stres dalam organisasi ppt-Perilaku Organisasi
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHABudaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
 
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompok
 
Perilaku organisasi & sejarah
Perilaku organisasi & sejarahPerilaku organisasi & sejarah
Perilaku organisasi & sejarah
 
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
 
memahami lingkungan bisnis
memahami lingkungan bisnismemahami lingkungan bisnis
memahami lingkungan bisnis
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
 
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikBab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
 
Desain dan analisis Pekerjaan
Desain dan analisis PekerjaanDesain dan analisis Pekerjaan
Desain dan analisis Pekerjaan
 
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiKuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkomp
 

Viewers also liked

Model model stress
Model model stressModel model stress
Model model stress
Naomi
 
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stress
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stressSkala psikologi untuk mengukur tingkat stress
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stresspembaharu
 
Sumber stress di tempat kerja
Sumber stress di tempat kerjaSumber stress di tempat kerja
Sumber stress di tempat kerja
Arindha Novia Dewi
 
Pengurusan stress ditempat kerja
Pengurusan stress ditempat kerjaPengurusan stress ditempat kerja
Pengurusan stress ditempat kerja
Ieta Sa'ad
 
Latihan rentang gerak
Latihan rentang gerakLatihan rentang gerak
Latihan rentang gerak
bertahan
 
prresentasi K3 refri polban
prresentasi K3 refri polbanprresentasi K3 refri polban
prresentasi K3 refri polbanfahmirace14
 
Sumber bahaya di laboratorium sekolah
Sumber bahaya di laboratorium sekolahSumber bahaya di laboratorium sekolah
Sumber bahaya di laboratorium sekolah
andy rizal
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBenny Yusuf
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3
otegra
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Sistem Pengamanan bahaya listrik
Sistem Pengamanan bahaya listrikSistem Pengamanan bahaya listrik
Sistem Pengamanan bahaya listrikEko Supriyadi
 
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis   jenis kawat dan kabel pengantarJenis   jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
universitas kristen indonesia
 
Pertolongan pertama dan penanganan darurat detik com
Pertolongan pertama dan penanganan darurat   detik comPertolongan pertama dan penanganan darurat   detik com
Pertolongan pertama dan penanganan darurat detik com
dionmike
 
Presentasi k3 listrik renita dkk
Presentasi k3 listrik renita dkkPresentasi k3 listrik renita dkk
Presentasi k3 listrik renita dkk
State University Of Malang
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategik
Fiki Ramdan
 
Stres dan cara mengatasinya
Stres dan cara mengatasinyaStres dan cara mengatasinya
Stres dan cara mengatasinyaYusva Ferdiawan
 
Masalah Stres
Masalah StresMasalah Stres
Masalah Stres
Radhi Musa
 
Makalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikMakalah MSDM Strategik
Makalah MSDM Strategik
Melda Ferosa
 

Viewers also liked (20)

Model model stress
Model model stressModel model stress
Model model stress
 
Teori-teori stres
Teori-teori stresTeori-teori stres
Teori-teori stres
 
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stress
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stressSkala psikologi untuk mengukur tingkat stress
Skala psikologi untuk mengukur tingkat stress
 
Sumber stress di tempat kerja
Sumber stress di tempat kerjaSumber stress di tempat kerja
Sumber stress di tempat kerja
 
Pengurusan stress ditempat kerja
Pengurusan stress ditempat kerjaPengurusan stress ditempat kerja
Pengurusan stress ditempat kerja
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Latihan rentang gerak
Latihan rentang gerakLatihan rentang gerak
Latihan rentang gerak
 
prresentasi K3 refri polban
prresentasi K3 refri polbanprresentasi K3 refri polban
prresentasi K3 refri polban
 
Sumber bahaya di laboratorium sekolah
Sumber bahaya di laboratorium sekolahSumber bahaya di laboratorium sekolah
Sumber bahaya di laboratorium sekolah
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrik
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Sistem Pengamanan bahaya listrik
Sistem Pengamanan bahaya listrikSistem Pengamanan bahaya listrik
Sistem Pengamanan bahaya listrik
 
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis   jenis kawat dan kabel pengantarJenis   jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
 
Pertolongan pertama dan penanganan darurat detik com
Pertolongan pertama dan penanganan darurat   detik comPertolongan pertama dan penanganan darurat   detik com
Pertolongan pertama dan penanganan darurat detik com
 
Presentasi k3 listrik renita dkk
Presentasi k3 listrik renita dkkPresentasi k3 listrik renita dkk
Presentasi k3 listrik renita dkk
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategik
 
Stres dan cara mengatasinya
Stres dan cara mengatasinyaStres dan cara mengatasinya
Stres dan cara mengatasinya
 
Masalah Stres
Masalah StresMasalah Stres
Masalah Stres
 
Makalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikMakalah MSDM Strategik
Makalah MSDM Strategik
 

Similar to Stres Kerja

Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
fhia alisya
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
fhia alisya
 
Stres kerja
Stres kerjaStres kerja
Stres kerja
RitaKartikaSyarif
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
GeovaniImanuela
 
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptx
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptxManajemen stress-14-materi tambahan.pptx
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptx
RicardoSalim6
 
Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan Kerja
Lunahasyim
 
Modul manajemen stress daniel doni
Modul manajemen stress   daniel doniModul manajemen stress   daniel doni
Modul manajemen stress daniel doniDaniel Doni
 
Stress Kerja (Kelompok 8)
Stress Kerja (Kelompok 8)Stress Kerja (Kelompok 8)
Stress Kerja (Kelompok 8)
Fani Nurlaila
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
M10 stres dan konflik
M10 stres dan konflikM10 stres dan konflik
M10 stres dan konflik
Josua Sitorus
 
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
RosmanRangga
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
naianaia3
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
kurniaazalia
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan OrganisasiPsikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
yayantikaa
 
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptxPsikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
sabrinajulia185
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
april982992
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
dwicempaka0904
 
Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan Kerja
Lunahasyim
 

Similar to Stres Kerja (20)

Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
 
Stres kerja
Stres kerjaStres kerja
Stres kerja
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
 
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptx
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptxManajemen stress-14-materi tambahan.pptx
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptx
 
Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan Kerja
 
Modul manajemen stress daniel doni
Modul manajemen stress   daniel doniModul manajemen stress   daniel doni
Modul manajemen stress daniel doni
 
Stress Kerja (Kelompok 8)
Stress Kerja (Kelompok 8)Stress Kerja (Kelompok 8)
Stress Kerja (Kelompok 8)
 
Keselamatan kerja
Keselamatan kerjaKeselamatan kerja
Keselamatan kerja
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
M10 stres dan konflik
M10 stres dan konflikM10 stres dan konflik
M10 stres dan konflik
 
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan OrganisasiPsikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptxPsikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
 
Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan Kerja
 

More from Somewhere

Global supply chain
Global supply chainGlobal supply chain
Global supply chain
Somewhere
 
Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997
Somewhere
 
Repatriasi
RepatriasiRepatriasi
Repatriasi
Somewhere
 
Globalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasionalGlobalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasional
Somewhere
 
Kerjasama promosi dua produk
Kerjasama promosi dua produkKerjasama promosi dua produk
Kerjasama promosi dua produk
Somewhere
 
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Somewhere
 
Communication cross culture
Communication cross cultureCommunication cross culture
Communication cross culture
Somewhere
 
Blue Ocean Strategy I
Blue Ocean Strategy IBlue Ocean Strategy I
Blue Ocean Strategy I
Somewhere
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
Somewhere
 
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritasTeori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
Somewhere
 
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONALPRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
Somewhere
 
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal aseanMasyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Somewhere
 
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitianPengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
Somewhere
 
Pengertian Kajian kepustakaan
 Pengertian Kajian kepustakaan Pengertian Kajian kepustakaan
Pengertian Kajian kepustakaan
Somewhere
 
pengertian hipotesis
pengertian hipotesispengertian hipotesis
pengertian hipotesis
Somewhere
 
administrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporadministrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan impor
Somewhere
 
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Somewhere
 
Studi kawasan amerika tengah
Studi kawasan amerika tengahStudi kawasan amerika tengah
Studi kawasan amerika tengah
Somewhere
 
Ekonomi politik internasional
Ekonomi    politik    internasionalEkonomi    politik    internasional
Ekonomi politik internasionalSomewhere
 
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeriBantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Somewhere
 

More from Somewhere (20)

Global supply chain
Global supply chainGlobal supply chain
Global supply chain
 
Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997
 
Repatriasi
RepatriasiRepatriasi
Repatriasi
 
Globalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasionalGlobalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasional
 
Kerjasama promosi dua produk
Kerjasama promosi dua produkKerjasama promosi dua produk
Kerjasama promosi dua produk
 
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
 
Communication cross culture
Communication cross cultureCommunication cross culture
Communication cross culture
 
Blue Ocean Strategy I
Blue Ocean Strategy IBlue Ocean Strategy I
Blue Ocean Strategy I
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritasTeori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
 
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONALPRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
 
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal aseanMasyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
 
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitianPengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
 
Pengertian Kajian kepustakaan
 Pengertian Kajian kepustakaan Pengertian Kajian kepustakaan
Pengertian Kajian kepustakaan
 
pengertian hipotesis
pengertian hipotesispengertian hipotesis
pengertian hipotesis
 
administrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporadministrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan impor
 
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
 
Studi kawasan amerika tengah
Studi kawasan amerika tengahStudi kawasan amerika tengah
Studi kawasan amerika tengah
 
Ekonomi politik internasional
Ekonomi    politik    internasionalEkonomi    politik    internasional
Ekonomi politik internasional
 
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeriBantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
 

Recently uploaded

Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
RamonaChasdiana
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
FORTRESS
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
MardhatilaFitriSopal
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
IsmiAis2
 
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
rioeradeka
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
unikbetslotbankmaybank
 

Recently uploaded (10)

Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
 
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
 

Stres Kerja

  • 1. 5 BAB II PEMBAHASAN II.1 Stress Kerja II.1.1 Pengertian Stress Kerja Kata stress bermula dari sebuah kata latin “stringere” yang berarti ketegangan dan tekanan. Stress merupakan keadaan yang tidak diharapkan yang muncul karena tingginya tuntutan lingkungan pada seseorang. Jika stress telah mengganggu fungsi seseorang, hal ini dinamakan distress. Distress dialami oleh seseorang yang tertekan oleh suatu hal secara terus menerus yang tidak mungkin dilakukan lagi. Pengertian stress kerja menurut beberapa ahli: Anwar (1993:93), menyatakan bahwa stress kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Charles D, Spielberger (dalam Ilandoyo, 2001:63) menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Robbins menyatakan bahwa stress kerja meupakan kondisi dinamik dalam mana seorang individu dikonfortasikan dengan suatu peluang, kendala [constraints], atau tuntutan [demands] yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkan dan hasilnya dipresepsikan sebagai tidak pasti dan penting. Beer dan Newman (dalam Luthans, 1998), stres kerja adalah suatu kondisi yang muncul akibat interaksi antara individu dengan pekerjaan mereka, dimana terdapat ketidaksesuaian karakteristik dan perubahan- perubahan yang tidak jelas yang terjadi dalam perusahaan. Beehr dan Franz (dalam Retnaningtyas, 2005) mendefinisikan stres kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang sakit, tidak nyaman atau
  • 2. 6 tegang karena pekerjaannya, tempat kerja atau situasi kerja tertentu. Ditambahkan lagi oleh Caplan, et al (dalam Rice, 1992) yang menyatakan bahwa stres kerja diakibatkan oleh jenis kerja yang mengancam pegawai. Pandji Anoraga (2001:108), stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkunganya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Gibson et al (dalam Yulianti, 2000:9) mengemukakan bahwa stress kerja dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respon dan stres sebagai stimulus-respon. Stres sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada lingkungan. Baron & Greenberg (dalam Margiati, 1999:71), mendefinisikan stres sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang terjadi pada situasi dimana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bisa mengatasinya. Aamodt (dalam Margiati, 1999:71) memandangnya sebagai respon adaptif yang merupakan karakteristik individual dan konsekuensi dan tindakan ekstcrnai, situasi atau peristiwa yang terjadi baik secara fisik maupun psikologis. Landy (dalam Margiati, 1999:71) memahaminya sebagai ketidakseimbangan keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga menimbulkan konsekuensi pcnting bagi dirinya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya stres kerja adalah dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan. Stres tidak selamanya negatif, bahkan bisa di katakan positif bilamana ketikan “peluang” itu menawarkan perolehan yang potensial. Misalnya, kinerja unggul yang ditunjukan oleh seorang atlet dan pementas senin, ketia dalam situasi “mencekam” . individu semacam itu sering menggunakan stres
  • 3. 7 secarapositif untuk meningkatkan kesempatan berkerja pada titik maksimum mereka. Untuk artian sempitnya stres lebih dititikberatkan pada kendala atau tuntutan. Dalam konteks ini kendala dapat diartikan sebagai kekuatan yang mencegah individu dan melakukan apa yang sangat diinginkan, lalu Tuntutan adalah hilangnya suatu yang sangat diinginkan. II.1.2 Jenis dan Kategori Stress Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu: 1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. 2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian. Kategori stress kerja menurut Phillip L (dikutip Jacinta, 2002), seseorang dapat dikategorikan mengalami stres kerja bila: 1. Urusan stres yang dialami melibatkan juga pihak organisasi atau perusahaan tempat individu bekerja. Namun penyebabnya tidak hanya di dalam perusahaan, karena masalah rumah tangga yang terbawa ke pekerjaan dan masalah pekerjaan yang terbawa ke rumah dapat juga menjadi penyebab stress kerja. 2. Mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan juga individu. 3. Oleh karenanya diperlukan kerjasama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan stres tersebut.
  • 4. 8 Secara umum, seseorang yang mengalami stres pada pekerjaan akan menampilkan gejala-gejala yang meliputi 3 aspek, yaitu : Physiological, Psychological dan Behavior. (Robbins, 2003, pp. 800-802) 1. Physiological memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada metabolisme tubuh, meningkatnya kecepatan detak jantung dan napas, meningkatnya tekanan darah, timbulnya sakit kepala dan menyebabkan serangan jantung. 2. Psychological memiliki indikator yaitu: terdapat ketidakpuasan hubungan kerja, tegang, gelisah, cemas, mudah marah, kebosanan dan sering menunda pekerjaan. 3. Behavior memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada produktivitas, ketidakhadiran dalam jadwal kerja, perubahan pada selera makan, meningkatnya konsumsi rokok dan alkohol, berbicara dengan intonasi cepat, mudah gelisah dan susah tidur. II.1.3 Model Stress Model stress digolongkan berdasarkan perbedaan individual yang memoderatkan stressor-stres-hasil, yaitu sebagai berikut: a. Stressor Stressor adalah faktor-faktor lingkungan yang menimbulkan stress. Dengan kata lain, stresor adalah suatu prasyarat untuk mengalami respon stres. 1. Tingkat Individual Stressor tingkat individual adalah stressor yang berkaitan secara langsung dengan tugas-tugas kerja seseorang. Contoh stressor yang paling umumadalah tuntutan pekerjaan, kelebihan beban kerja, konflik peran, ambiguitas peran, kerepotan sehari-hari, pengendalian yang dirasakan atas peristiwa yang muncul dalam lingkungan kerja, dan karakteristik pekerjaan. Para manajer dapat membantu mengurangi stressor ini dengan memberikan arahan dan dukungan dan secara adil mengalokasikan penugasan pekerjaan di dalam unit kerja. Akhirnya, keamanan kerja adalah stressor tingkat individual yang penting untuk dikelola
  • 5. 9 karena berkaitan dengan meningkatnya kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan kinerja, dan hal ini sedang mengalami penurunan. 2. Tingkat Kelompok Stressor tingkat kelompok disebabkan oleh dinamika kelompok dan perilaku manajerial. Para manajer menciptakan stress pada karyawan dengan: a. menunjukkan perilaku yang tidak konsisten b. gagal memberikan dukungan c. menunjukkan kekurangpedulian d. memberikan arahan yang tidak memadai e. menciptakan suatu lingkungan dengan produktivitas yang tinggi f. memfokuskan pada hal-hal negatif sementara itu mengabaikan kinerja yang baik 3. Tingkat Organisasi Stresor organisasi mempengaruhi sebagian besar karyawan. Sebagai contoh, sebuah lingkungan dengan tekanan yang tinggi menempatkan permintaan kerja yang terus-menerus pada karyawan akan menyalakan respon stres. Sebaliknya penelitian menyediakan dukungan awal untuk gagasan bahwa manajemen partisipatif dapat mengurangi stres organisasional. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi merupakan suatu sumber lain dari stres organisasional. Sebagai tambahan atas beberapa jenis stresor ini, sebagian orang juga fobia terhadap teknologi. Akhirnya, desain kantor dan lingkungan umum kantor merupakan stresor tingkat organisasional yang penting. Penelitian menunjukkan bahwa penerangan yang buruk, suara yang bising, penempatan perabot yang tidak tepat, dan suatu lingkungan kotor atau bau akan menciptakan stres. 4. Ekstraorganisasional Stresor diluar organisasi (extra organizational stressors) adalah stressor yang disebabkan oleh faktor di luar organisasi. Sebagai contoh, konflik yang berkaitan dengan penyeimbangan kehidupan karier dan keluarga seseorang sangatlah membuat stress. Status sosial ekonomi adalah stresor ekstra organisasional yang lain. Stres
  • 6. 10 yang lebih tinggi terjadi pada orang-orang dengan status sosial ekonomi lebih rendah, yang menggambarkan suatu kombinasi dari: - Status ekonomi, sebagaimana diukur dengan pendapatan - Status sosial, yang dinilai dengan tingkat pendidikan - Status kerja, sebagaimana diindekskan oleh pekerjaan. b. Stres Stres yang dirasakan menggambarkan persepsi keseluruhan seseorang individu mengenai bagaimana berbagai stresor mempengaruhi kehidupannya. Persepsi terhadap stresor ini merupakan suatu komponen yang penting di dalam proses stres karena orang menginterprestasikan stresor yang sama secara berlainan. c. Hasil Para ahli teori menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi atau hasil psikologis yang berkaitan dengan sikap, keprilakuan, kognitif, dan kesehatan fisik. Sebuah badan penelitian yang besar mendukung dampak negatif dari stres yang dirasakan pada banyak aspek kehidupan kita. Stres berkaitan secara negatif dengan kepuasan kerja, komitmen organisasional, emosi positif, dan kinerja yang berhubungan secara positif dengan tingkat perputaran yang disebabkan oleh kepenatan. II.1.4 Moderator Stres Stressor membangkitkan berbagai respons yang berbeda dari orang yang berbeda. Beberapa orang lebih mampu menghadapi suatu stressor daripada orang lain. Dilain pihak, orang lain rentan terhadap stress, ini berarti mereka tidak mampu beradaptasi dengan stressor. Suatu moderator adalah suatu kondisi, prilaku, atau karakteristik yang mempengaruhi hubungan antara dua variabel. Efeknya mungkin akan memperkuat atau memperlemah bubungan. Banyak kondisi, prilaku dan karekteristik mungkin bertindak sebagai moderator stress, termasuk variable-variabel seperti usia, jenis kelamin dan tingkat ketabahan. Tipe-tipe moderator antara lain (1) kepribadian, (2) prilaku tipe A (3) dukungan sosial, (4) penanggulangan. 1. Kepribadian
  • 7. 11 Istilah kepribadian merujuk pada serangkaian karekteristik, temperamen, dan kecenderungan yang relativ stabil, yang membentuk kemiripan dan perbedaan dalam prilaku orang. Kepribadian dibuat dari lima dimensi yaitu: exstroversion, emotional stability, agreeableness, consientiousness, dan openness to experience. Emotional stability merupakan hubungan yang paling jelas dalam stress, dan cenderung tidak kewalahan dengan stress dan lebih cepat pulih. Exstroversion juga lebih cenderung mengalami keadaan emosional positif karena mereka banyak mendapat dukungan saat tertekan. Agreeableness lebih cenderung untuk bersifat antagonis, tidak simaptik dan bahkan kasar terhadap orang lain dan kemungkinan stress berasala dariorang lain. Consientiousness merupakan dimensi Big Fife yang secara konsisten berhubungan dengan kinerja dan keberhasilan pekerjaan dan lebih cenderung tidak mengalami stress berkenaan dengan aspek ini dalam pekerjaan mereka. Openness to experience akan lebih siap untuk berhadapan dengan stressor yang dihubungkan dengan perubahan karena mereka lebih mungkin untuk memndang perubahan sebagai suatu tantangan dan bukan ancaman. 2. Perilaku tipe A Menurut Meyer Friedman dan Ray Rosenman, perilaku tipe A adalah suatu kompleks tindakan emosi yang dapat diamati dalam setiap orang yang terlibat secara agresif dalam suatu perjuang yang teru menerus dan tak henti-henti untuk mencapai hal yang lebih lagi dalam waktu yang lebih singkat dan lebih singkat lagi dan jika perlu, melawan usaha yang berkebalikan dari orang atau hal lain. Adapun karakteristik tipe A antara lain : - Secara kronik berusaha untuk menyelesaikan sebanyak mungkin hal dalam priode waktu yang sangat singkat - Agresif, ambisius, kompetititp, dan penuh energy - Berbicara dengan meledak-ledak, mendorong orang lain untuk menyelesaikan apa yans mereka katakan. - Tidak sabar, tidak suka menunggu dan menganggap menunggu sebagai membuang waktu yang berharga.
  • 8. 12 - Sibuk denga tenggat waktu dan berorientesi pada pekerjaan - Selalu berjuang dengan orang, hal, dan pristiwa. Penelitian tipe A dan impilkasi manajemen, para karyawan tipe A cenderung lebih produktif daripada rekan kerja mereka yang bertipe B. suatu mete analisis yang terdiri dari 99 penelitian mengungkapkan bahwa individu tipe A memiliki detak jantung yang lebih cepat, tekanan darah diastolic yang lebih tinggi dan tekanan darah sistolik yang lebih tinggi daripada orang tipe B. orang tipe A juga menunjukkan aktivitas kardiovaskuler yang lebih besar pada saat menghadapisituasi berikut ini. a. Menerima umpan balik positif atau negative b. Menerima pelecehan atau kritik verbal c. Tugas yang memerlukan mental kebalikan dengan pekerjaan fisik. 3. Dukungan sosial Dukungan social dapat didefinisikan sebagai rasa nyaman, bantuan, atau informasi yang diterima seseorang melalui kontak formal atau informal dengan individu atau kelompok. Dukungan social bisa berbentuk dukungan emosi (mengekspresikan kekhawatiran, mengindikasikan kepercayaan, meningkatkan haraga diri, mendengarkan ), dukungan penilaian (menyediakan umpan balik dan apirmasi), atau dukungan informasi (memberikan nasihat, memberikan saran, menyediakan pengarahan). Orang yang dapat berperan sebagai sumber dari dukungan social di tempat kerja dapat mencakup supervisor, rekan kerja, baeahan, dan konsumen atau orang-orang di luar tempat kerja yang di kenal oleh karyawan. Sember dukungan di luar ruang lingkup pekerjaan dapat mencakup anggota keluarga, teman ,dan lain-lain. Ada empat jenis dukungan social : a. Dukungan penghargaan, memberikan informasi bahwa seseorang di terima dan di hargai terlepas dari berbagai persoalan atau ketidakcukupan apapun.
  • 9. 13 b. Dukungan informasional, memberikan bantuan dalam mendevinisikan, memahami, dan menanggulangi persoalan. c. Persahabatan social, menghabiskan waktu dengan orang lain dalam kesenangan dan aktivitas rekreasi. d. Dukungan instrumental, memberikan bantuan keuangan, sumber daya materiil, atau pelayanan yang di butuhkan. II.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan Stress Kerja Menurut (Robbin, 2003, pp. 794-798) penyebab stres itu ada 3 faktor yaitu: 1. Faktor Lingkungan Ada beberapa faktor yang mendukung faktor lingkungan, yaitu: a. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan kesejahteraan mereka. b. Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas dengan keadaan mereka. Kejadian semacam ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena ada yang berdemo atau mogoknya angkutan umum dan membuat para karyawan terlambat masuk kerja. c. Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hotel pun menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang membuat karyawan harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu. d. Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan lingkungan yang semakin meningkat dalam abad ke 21, seperti dalam peristiwa penabrakan gedung WTC oleh para teroris, menyebabkan orang-orang Amerika merasa terancam keamanannya dan merasa stres. 2. Faktor Organisasi Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu terbatas, beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Dari beberapa contoh
  • 10. 14 diatas, penulis mengkategorikannya menjadi beberapa faktor dimana contoh-contoh itu terkandung di dalamnya, yaitu: a. Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau tekanan untuk menunaikan tugasnya secara baik dan benar. b. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu.Konflik peran menciptakan harapan-harapan yang barangkali sulit dirujukkan atau dipuaskan. Kelebihan peran terjadi bila karyawan diharapkan untuk melakukan lebih daripada yang dimungkinkan oleh waktu. Ambiguitas peran tercipta bila harapan peran tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak pasti mengenai apa yang harus dikerjakan. c. Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, khususnya diantara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi. d. Struktur Organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan dan dimana keputusan itu diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada karyawan merupakan potensi sumber stres. 3. Faktor Individu Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan. a. Faktor persoalan keluarga. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang menganggap bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres bagi karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
  • 11. 15 b. Masalah Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber daya keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam bekerja. c. Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor individu yang penting mempengaruhi stres adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala stres yang diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian orang itu. 4. Perbedaan Individu Perbedan-perbedaan individu dipengaruhi oleh adanya perbedaan presepsi, pengalam kerja, dukungan sosial, keyakinan akan tempat kedudukan kendali, permusuhan. Disini kita akan mengulasnya secara seksama dengan mekanisme yang simpel. a. Presepsi, rasa takut seseorang bahwa ia akan kehilangan pekrjaan karena periusahaannya melakukan PHK massal dapat dipresepsikan oleh orang lain sebagai suatu kesempatan untuk memeperoleh pesangon yang besar dan memulai bisnisnya sendiri. Adapun presepsi seseorang yang lainnya perihal, suatu lingkungan kerja yang efisien dan menantang dapat dipandang oleh yang lain sebagai mengancam dan menuntun dirinya. Jadi potensial stres dalam faktor lingkungan, organisasional dan idividual tidaklah dalam kondisi obyektifnya tetapi subyektifitasnya yang berbicara, tergantung tanggapan setiap individunya. b. Pengalaman Kerja, dikatakan orang bahwa pengalaman merupakan guru terbaik. Pengalaman juga dapat merupakan pengurnag stres yang snagat baik. Bagi kebanyakan dari kita ketidak pastian akan situasi baru merupakan faktor pendorong terjadinya stres. Demikin bagi mereka yang ciri lebih tahan stres atau mereka yang lebih tahan terhadap karateristik organisasi mereka, padaakhirnya dapat mengembangkan mekanisme stres itu sendiri. c. Dukungan sosial, makin banyak yang menujukan bahwa dukungan sosial yaitu, hubungan yang baik terhadap rekan kerja dapat menyangga terjadinya stres.
  • 12. 16 d. Keyakinan akan tempat kedudukan kendali, mereka dengan tempat kedudukan kendali internal yakin bahwa mereka mengendalikan tujuan akhir mereka sendiri. Mereka dengan tempat kedudukan eksternal yakin bahwa kehidupan mereka dikendalikan oleh kekuatan kekuatan luar. Bila kaum internal dan eksternal di posisikan pada permasalahan yang sama, kemungkinan besar kamu internal yakin bahwa mereka dapat berpengaruh besar pada kenyataannya. Lebih besar kemungkinan kaum eksternal lebih pasi dan defensif. Daripada melakukan sesuatu untuk mengurangi stres, mereka akan lebih diam mengalah dan lebih besar kemungkinan mengalami stres. e. Permusuhan, contoh tipe A, sesorang yang bekerja atas keterdesakan waktu, dan suatu dorongan kompetitif yang berlebihan. Seorang tipe A lalu terlibat dalam suatu perjuanganyang tidak henti-hentinya dan kronis untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Dan kalu perlu melawan upaya-upaya dari suatu atau orang-orang lain yang menantang. Kepribadaian sedemikian rupa dapat menyebabkan timbulnya tingkat stres yang berlebih dan mengakibatkan serangan jantung . orang yang secara kronis pemarah, suka curiga, dan tidak mempecayai orang lain termasuk orang yang mempunyai resiko tersebut. f. Berbeda dengan orang yang gila berkerja atau Workaholic, selalu bergegas, dan tidak sabar atau kompetitif janganlah diartikan bahwa ia benar-benar rawan terhadap penyakit jantun. Sebaliknya orang yang cepat marah, pandangan yang senantiasa bermusuhan, dan ketidakpercayaan yang sinis itulah orang yang berbahaya. II.3 Metode Untuk Menanggulangi Stress Kerja Mengelolah stres dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu, pedekatan indivual dan pendekatan organisasi. a. Pendekatan Individual Strategi yang sudah cukup terbukti untuk mengurangi intensitas stres yang begitu tinggi mencakup pelaksaan teknik-teknik majamen-waktu, meningkatkan latihan fisik atau berolahraga, pelatihan pengenduran atau relaksasi, dan perluasan jaringan guna meningkatkan dukungan sosial.
  • 13. 17 Adapun asas-asas dalam pengelolahan waktu, yaitu : (1) membuat daftar harian dari kegiatan yang mau diselesaikan (2) memprioritaskan kegiatan menurut penting dan urgensinya (3) menjadwalkan kegiatan menurut prioritasnya (4) mengetahui kegiatan anda yang paling berpotensi produktif - Latihan fisik, nonkompetitif seperti aerobik, berjalan joging, berenang, bersepeda merupakan rekomendasi yang sudah lama ditawakan oleh para dokter, sebagai suatu cara untuk menangani tingkat stres yang berlebih. Bentuk latihan fisik ini meningkatkan kapasitas jantung dan menawarkan suatu cara untuk melepaskan suatu energi. - Pelatihan pengenduran atau relaksasi, individu-individu dapat melakukan relaksasi sebagai pilihan alternatif lainnya seperti, meditasi, hipnosis, dan biofeedback. Dengan cara seperti ini memberikan seseorang selama 15-20 menit mendapatkan kedudukan relaksasi yang mendalam, serta menciptakan rasa damai. - Perluasan jaringan guna mendapatkan dukungan sosial, dalam konteks ini perluasan jaringan lebih memfokuskan, bagaimana anda dianjurkan mendapatkan seseorang untuk mendengarkan sejenak problematika atau permasalahan yang anda alami, yang mencari suatu prespektif obyektif atas permasalahan yang anda alami, guna memberikan dudukangn sosial pada hidup anda. b. Pendekatan Organisasi Beberapa faktor penyebab tingkatan stres, terutama tuntutan tugas dan peran, dan struktur organisasi, dikendalikan oleh manajemen. Adapun strategi yang dapat mencegah terjadinya penempatan stres yang berlebih seperti, perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja, penggunaan penempatan yang realistis, perancangan-ulang pekerjaan, peningkatan keterlibatan karyawan, perbaikan komunikasi organisasi, dan penegakan program kesejahteraan korporasi. - Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja,keputusan seleksi untuk ditempatkan dalam suatu posisi kedudukan menggunakan
  • 14. 18 mekanisme tidak sembarangan. Adapun salah satu aspek yang harus dipertimbangkan adalah mempekerjakan individu yang berpengalaman pada pekerja yang mempunyai intensitas stres lebih tinggi dan menjalankan pekerjaan tersebut dengan efektif. - Penetapan tujuan, individu-individu bekerja lebih baik jika mereka mempunyai tujuan di setiap pekerjaannya. Menggunakan tujuan dapat mengurangi stres maupun memberi motivasi. - Mendesain ulang pekerjaan, untuk memeberi kepada karyawan lebih banyak tanggung jawab, lebih banyak kerja yang bermakna, lebih banyak otonomi, dan umpan balik yang meningkat dapat mengurangi tekanan stres, karena faktor-faktor ini memberikan kepada karyawan itu kendali yang lebih besar terhadap kegiatan kerjanya, agar tidak bergantung pada orang lain. - Meningkatkan komunikasi organisasi, peran menajemen sangat berpengaruh dalam pengomunikasian organisasi , apa yang di kategorikan karyawan sebagai tuntutan, ancaman, atau kesempatan hanyalah sekedar suatu penafsiran, dan bahwa penafsiran dapat dipengaruhi oleh lambang-lambang dan tindakan yang dikomunikasikan oleh manajemen. - Menawarkan program kesejahteraan,program ini memfokuskan pada kondisi fisik dan mental karyawan itu. Misalnya, program-program itu secara khusus mangadakan lokarya untuk membantu orang berhenti merokok, mengendalikan pengguna alkohol, mengurangi bobot tubuh, dan mengembangkan suatu program latihan yang teratur. Program kesejahteran perlu di ciptakan guna meningkatkan kesehatan fisik dan mental karyawan. Organisasi sekadarmerupakan wahana untuk memudahkan tujuan akhir.
  • 15. 19 BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Stres merupakan keadaan yang tidak diharapkan dimana seseorang merasa tegang dan berada di bawah tekanan karena tingginya tuntutan lingkungan. Salah satu contoh adalah stres kerja. Stres kerja merupakan ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan. Timbulnya stres dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : Pertama, Faktor lingkungan berupa perubahan situasi bisnis, ketidakpastian politik, kemajuan teknologi dan terorisme. Kedua, Faktor organisasi berupa tekanan dalam menyelesaikan tugas dengan batas waktu, beban kerja berlebihan, bos yang terlalu menuntut, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Ketiga, Faktor individu, berupa persoalan keluarga, masalah ekonomi, karakteristik kepribadian bawaan. Keempat, Perbedaan individu, adanya persepsi rasa takut kehilangan pekerjaan, pengalaman kerja kurang, banyak sedikitnya dukungan sosial, keyakinan akan tempat kedudukan kendali, dan permusuhan. Stres kerja yang terjadi terus menerus tentu akan mengurangi kualitas dan kuantitas pekerjaan seseorang. Maka beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya adalah pendekatan individu dan pendekatan organisasi. Pendekatan individu telah terbukti mengurangi intensitas stres yang begitu tinggi, hal-hal yang dapat dilakukan antara lain latihan fisik seperti olahraga aerobik, joging, berenang, lalu melakukan pelatihan pengenduran atau relaksasi seperti meditasi, hipnosis, dan biofeedback, serta terus melakukan perluasan jaringan guna mendapatkan dukungan sosial. Metode pendekatan organisasi dapat dilakukan dengan perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja, penetapan tujuan, mendesain ulang pekerjaan, meningkatkan komunikasi organisasi dan menawarkan program kesejahteraan. Stres kerja merupakan hal yang wajar terjadi. Namun dengan adanya tindakan yang benar dalam menanganinya dan adanya kemauan tiap-tiap individu untuk
  • 16. 20 menciptakan lingkungan pekerjaan yang nyaman, aman, dan menyenangkan, tentu saja hal itu akan menguntungkan baik individu, perusahaan, maupun lingkungan.