SlideShare a Scribd company logo
TAXRESUME
1. Badan Pemerintah;
2. Wajib Pajak Badan dalam negeri;
3. Penyelenggara kegiatan;
4. Bentuk Usaha Tetap (BUT) dan Perwakilan perusahaan Luar
Negeri lainnya;
5. Orang Pribadi yang ditunjuk oleh DJP (Ada SK Penunjukan) ,
meliputi :
• Akuntan, Arsitek, Dokter, Notaris, PPAT (excluding camat), Pengacara, &
Konsultan; yang melakukan pekerjaan bebas  hanya atas sewa;
• WP Orang Pribadi yang menyelenggarakan usaha dan mengadakan
pembukuan  hanya atas sewa.
KEP-50/PJ/1994
PPh PASAL 23
SEWA
DAN
JASA LAINNYA
PENGHASILAN BRUTO
15 %
PENGHASILAN
BRUTO
DASAR PEMOTONGAN
HADIAH DAN PENGHARGAAN,
DEVIDEN, BUNGA
DAN ROYALTI
2 %
15% dari jumlah bruto :
a. Dividen;
b. Bunga atau imbalan karena jaminan
pengembalian utang selain yang dibayar
kepada bank;
c. Royalti;
d. Hadiah & penghargaan selain yang telah
dipotong PPh Pasal 21;
Dit.P2Humas 5
JUMLAH BRUTO ADALAH SELURUH JUMLAH PENGHASILAN DENGAN NAMA
DAN DALAM BENTUK APAPUN YANG DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK
DIBAYARKAN ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA OLEH BADAN
PEMERINTAH, SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI, PENYELENGGARA
KEGIATAN, BENTUK USAHA TETAP, ATAU PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR
NEGERI LAINNYA KEPADA WAJIB PAJAK DALAM NEGERI ATAU BENTUK
USAHA TETAP.
TIDAK TERMASUK
1. PEMBAYARAN GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN & PEMBAYARAN LAIN SBG
IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN YG DIBAYARKAN OLEH WP PENYEDIA
TENAGA KERJA KEPADA TENAGA KERJA YG MELAKUKAN PEKERJAAN, BERDASARKAN
KONTRAK DGN PENGGUNA JASA (HARUS DIBUKTIKAN DGN KONTRAK DAN DAFTAR
PEMBAYARAN GAJI DSB);
2. PEMBAYARAN ATAS PENGADAAN/PEMBELIAN BARANG ATAU MATERIAL (HARUS
DIBUKTIKAN DGN FAKTUR PEMBELIAN);
3. PEMBAYARAN KEPADA PIHAK KEDUA (SBG PERANTARA) UTK SELANJUTNYA
DIBAYARKAN KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN DGN FAKTUR TAGIHAN
DARI PIHAK KETIGA DISERTAI PERJANJIAN TERTULIS );
4. PEMBAYARAN PENGGANTIAN BIAYA (REIMBURSEMENT) YAITU PENGGANTIAN
PEMBAYARAN SEBESAR JUMLAH YG NYATA-NYATA TELAH DIBAYARKAN OLEH
PIHAK KEDUA KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN FAKTUR DGN TAGIHAN
ATAU BUKTI PEMBAYARAN DARI PIHAK KEDUA KE PIHAK KETIGA
Jasa
Catering
&
Jasa
Yg telah
dikenakan
PPh
bersifat
final
(konstruksi)
kecuali
PT Sumber Tenaga merupakan perusahaan penyedia tenaga kerja. PT Sumber
Tenaga mendapat kontrak dari PT Maju Terus untuk menyediakan tenaga kerja
pemasaran sebanyak 20 orang dengan mendapat imbalan jasa sebesar Rp
20.000.000,00 Tenaga kerja tersebut selanjutnya menjadi pegawai PT Maju Terus.
Atas pembayaran yang dilakukan PT. Maju Terus kepada PT. Sumber Tenaga
dipotong PPh Pasal 23 oleh PT. Maju Terus sebesar: 2% Rp. 20.000.000,- = Rp.
400.000,-
PT Aman Jaya merupakan perusahaan penyedia tenaga kerja untuk keamanan
(satpam). PT Aman Jaya mendapat kontrak penyediaan tenaga kerja satpam
sebanyak 20 orang dari PT Dwi Makmur. Tenaga kerja satpam tersebut tetap
merupakan pegawai PT Aman Jaya. Dalam Kontrak disepakati bahwa pembayaran
atas penyerahan jasa oleh PT Aman Jaya terdiri dari gaji untuk 20 orang satpam per
bulan sebesar Rp 20.000.000,00 dan imbalan atas jasa penyediaan satpam per
bulan sebesar Rp 2.000.000,-
Rincian tagihan PT Aman Jaya kepada PT Dwi Makmur:
Pembayaran gaji 20 orang satpam Rp 20.000.000,00
Imbalan Jasa Rp . 2.000.000,00
Atas pembayaran yang dilakukan PT. Dwi Makmur kepada PT Aman Jaya dipotong
PPh Pasal 23 oleh PT. DwiMakmur sebesar: 2% x Rp. 2.000.000,- = Rp. 40.000,-
PT Megah (pihak pertama) melakukan kontrak dengan PT Satu Sarana selaku
perusahaan agen periklanan (pihak kedua) untuk membuat iklan sekaligus
memasang iklan pada perusahaan media (pihak ketiga). Nilai kontrak yang telah
disepakati adalah sebesar Rp 103.000.000,00
Rincian tagihan PT Satu Sarana kepada PT Megah adalah:
1) material untuk pembuatan iklan Rp 15.000.000,-
2) jasa konsultan (terkait pembuatan dan pemasangan iklan) Rp. 5.000.000,-
3) Fee agen Rp. 3.000.000,-
4) Biaya pemasangan iklan ke perusahaan media Rp. 80.000.000,-
Pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan PT Satu Sarana atas pembayaran jasa
pemasangan iklan kepada perusahaan media adalah sebesar:
2% x Rp. 80.000.000,- = Rp. 1.600.000,-
Pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan PT. Megah atas pembayaran jasa
konsultasi dan jasa keagenan kepada PT. Satu Sarana adalah sebesar:
2% x Rp. 5.000.000,- = Rp. 100.000,- untuk jasa konsultasi; dan
2% x Rp. 3.000.000,- = Rp. 60.000,- untuk jasa keagenan
8
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
1 DIVIDEN, BUNGA, ROYALTI, HADIAH, PENGHARGAAN,
BONUS DAN SEJENISNYA
15% JUMLAH BRUTO*
2 JASA TEKNIK, JASA MANAJEMEN, JASA KONSTRUKSI,
JASA KONSULTAN
2% JUMLAH BRUTO*
3 SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN
PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN
2% JUMLAH BRUTO*
4 IMBALAN JASA LAIN
1. JASA PENILAI (APPRAISAL) 2% JUMLAH BRUTO*
2. JASA AKTUARIS 2% JUMLAH BRUTO*
3. JASA AKUNTANSI,PEMBUKUAN DAN ATESTASI
LAPORAN KEUANGAN
2% JUMLAH BRUTO*
4. JASA HUKUM 2% JUMLAH BRUTO*
5. JASA ARSITEKTUR 2% JUMLAH BRUTO*
6. JASA PERENCANAAN KOTA DAN ARSITEKTUR
LANDSCAPE
2% JUMLAH BRUTO*
*TIDAK TERMASUK PPN
Dit.P2Humas 9
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
7. JASA PERANCANG (DESIGN) 2% JUMLAH BRUTO*
8. JASA PENGEBORAN (DRILLING) DI BIDANG
PENAMBANGAN MIGAS,KECUALI YG DILAKUKAN BUT
2% JUMLAH BRUTO*
9. JASA PENUNJANG DI BIDANG PANAS BUMI DAN PENAMBANGAN
MIGAS
2% JUMLAH BRUTO*
10. JASA PENAMBANGAN DAN JASA PENUNJANG DI BIDANG
PENAMBANGAN SELAIN MIGAS
2% JUMLAH BRUTO*
11.JASA PENUNJANG DI BIDANG PENERBANGAN DAN BANDAR
UDARA
2% JUMLAH BRUTO*
12. JASA PENEBANGAN HUTAN 2% JUMLAH BRUTO*
13. JASA PENGELOLAAN LIMBAH 2% JUMLAH BRUTO*
14. JASA PENYEDIAAN TENAGA KERJA DAN TENAGA AHLI
(OUTSOURCING SERVICE)
2% JUMLAH BRUTO*
15. JASA PERANTARA ATAU KEAGENAN 2% JUMLAH BRUTO*
*TIDAK TERMASUK PPN

OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
Dit.P2Humas 10
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
16. JASA DI BIDANG PERDAGANGAN SURAT-SURAT BERHARGA,
KECUALI YG DI LAKUKAN BURSA EFEK, KSEI DAN KPEI
2% JUMLAH BRUTO*
17. JASA KOSTODIAN/PENYIMPANAN/PENITIPAN, KECUALI YG
DILAKUKAN KSEI
2% JUMLAH BRUTO*
18. JASA PENGISIAN SUARA (DUBBING DAN/ATAU SULIH SUARA 2% JUMLAH BRUTO*
19. JASA MIXING FILM 2% JUMLAH BRUTO*
20. JASA PEMBUATAN SARANA PROMOSI FILM, IKLAN ,POSTER,
PHOTO,SLIDE, KLISE, BANNER, PAMPLET, BALIHO DAN FOLDER
2% JUMLAH BRUTO*
21. . JASA SEHUBUNGAN DENGAN SOFTWARE KOMPUTER,
TERMASUK PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
2% JUMLAH BRUTO*
22. JASA PEMBUATAN DAN/ATAU PEBGELOLAAN WEBSITE 2% JUMLAH BRUTO*
*TIDAK TERMASUK PPN

OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
11
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
16. JASA INTERNET DAN ATAU PENGELOLAAN WEBSITE 2% JUMLAH BRUTO*
17. JASA PENYIMPANAN, PENGOLAHAN DAN ATAU PENYALURAN
DATA, INFORMASI DAN ATAU PROGRAM
2% JUMLAH BRUTO*
18. JASA INSTALASI/PEMASANGAN MESIN, PERALATAN, LISTRIK,
TELEPON, AIR, GAS, AC, DAN/ATAU TV KABEL, SELAIN YG
DILAKUKAN OLEH WAJIB PAJAK YG RUANG LINGKUPNYA DI
BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI IZIN DAN/ATAU
SERTIFIKAT SBG PENGUSAHA KONSTRUKSI
2% JUMLAH BRUTO*
19. JASA PERAWATAN/PERBAIKAN/PEMELIHARAAN MESIN,
PERALATAN, LISTRIK TELEPON, AIR, GAS, AC, DAN/ATAU TV
KABEL, ALAT TRANSPORTASI/KENDARAAN DAN/ATAU
BANGUNAN, SELAIN YG DILAKUKAN WAJIB PAJAK YG RUANG
LINGKUPNYA DI BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI IZIN
DAN ATAU SERTIFIKAT SBG PENGUSAHA KONSTRUKSI
2% JUMLAH BRUTO*
20. JASA PERAWATAN KENDARAAN DAN ATAU ALAT
TRANSPORTASI DARAT, LAUT DAN UDARA
2% JUMLAH BRUTO*
21. JASA MAKLON 2% JUMLAH BRUTO*
22. JASA PENYELIDIKAN DAN KEAMANAN 2% JUMLAH BRUTO*
*TIDAK TERMASUK PPN
PPh Pasal 23
OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
12
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
23. JASA PENYELENGGARA KEGIATAN ATAU EVENT ORGANIZER 2% JUMLAH BRUTO*
24. JASA PENYEDIAAN TEMPAT DAN/ATAU WAKTU DALAM MEDIA
MASA, MEDIA LUAR RUANG ATAU MEDIA LAIN UNTUK
PENYAMPAIAN INFORMASI DAN ATAU JASA PERIKLANAN
2% JUMLAH BRUTO*
25. JASA PEMBASMI HAMA 2% JUMLAH BRUTO*
26. JASA KEBERSIHAN ATAU CLEANING SERVICE 2% JUMLAH BRUTO*
27. JASA SEDOT SEPTIC TANK 2% JUMLAH BRUTO*
28. JASA PEMELIHARAAN KOLAM 2% JUMLAH BRUTO*
29. JASA KATERING DAN TATA BOGA 2% JUMLAH BRUTO*
30. JASA FREIGHT FORWARDING 2% JUMLAH BRUTO*
*TIDAK TERMASUK PPN
OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
13
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
31. JASA LOGISTIK 2% JUMLAH BRUTO*
32. JASA PENGURUSAN DOKUMEN 2% JUMLAH BRUTO*
33. JASA PENGEPAKAN 2% JUMLAH BRUTO*
34. JASA LOADING DAN UNLOADING 2% JUMLAH BRUTO*
35. JASA LABORATORIUM DAN ATAU PENGUJIAN KECUALI OLEH
LEMBAGA PENDIDIKAN DLM RANGKA PENELITIAN AKADEMIS
2% JUMLAH BRUTO*
36. JASA PENGELOLAAN PARKIR 2% JUMLAH BRUTO*
37. JASA PENYONDIRAN TANAH 2% JUMLAH BRUTO*
38. JASA PENYIAPAN DAN ATAU PENGOLAHAN LAHAN 2% JUMLAH BRUTO*
*TIDAK TERMASUK PPN
OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
14
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
39. JASA PEMBIBITAN DAN ATAU PENANAMAN BIBIT 2% JUMLAH BRUTO*
40. JASA PEMELIHARAAN TANAMAN 2% JUMLAH BRUTO*
41. JASA PEMANENAN 2% JUMLAH BRUTO*
42. JASA PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN,PERKEBUNAN,PERIKANAN, PETERNAKAN DAN ATAU
PERHUTANAN
2% JUMLAH BRUTO*
43. JASA DEKORASI 2% JUMLAH BRUTO*
44. JASA PERCETAKAN/PENERBITAN 2% JUMLAH BRUTO*
45. JASA PENERJEMAHAN 2% JUMLAH BRUTO*
46. JASA PENGANGKUTAN/EKSPEDISI KECUALI YANG TELAH
DIATUR DALAM PSL 15 UU PPH
2% JUMLAH BRUTO*
*TIDAK TERMASUK PPN
OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
15
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
47. JASA PELAYANAN KEPELABUHANAN 2% JUMLAH BRUTO*
48. JASA PENGANGKUTAN MELALUI JALUR PIPA 2% JUMLAH BRUTO*
49. JASA PENGELOLAAN PENITIPAN ANAK 2% JUMLAH BRUTO*
50. JASA PELATIHAN DAN ATAU KURSUS 2% JUMLAH BRUTO*
51. JASA PENGIRIMAN DAN PENGISIAN UANG KE ATM 2% JUMLAH BRUTO*
52. JASA SERTIFIKASI 2% JUMLAH BRUTO*
53. JASA SURVEY 2% JUMLAH BRUTO*
54. JASA TESTER DAN JASA SELAIN TERSEBUT DIATAS YANG
PEMBAYARANNYA DIBEBANKAN PADA APBN ATAU APBD
2% JUMLAH BRUTO*
*TIDAK TERMASUK PPN
OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
1
.
Sewa & penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta khusus
kendaraan angkutan darat adalah:
a. Sewa kendaraan angkutan umum berupa bus, minibus, taksi yang
disewa atau dicarter untuk jangka waktu tertentu yaitu secara harian,
mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau
tidak tertulis
b
.
Sewa kendaraan milik perusahaan persewaan mobil, perusahaan bus
wisata yang bukan merupakan kendaraan angkutan umum yang disewa
atau dicarter untuk jangka waktu tertentu yaitu secara harian,
mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau
tidak tertulis
c. Sewa kendaraan berupa truk, mobil derek, taksi milik perusahaan yang
disewa atau dicarter untuk jangka tertentu yaitu secara harian,
mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau
tidak tertulis.
Perjanjian tertulis maupun tidak tertulis adalah kesepakatan untuk
mengikatkan diri pada satu atau lebih pihak lain yang dituangkan secara
tertulis maupun lisan.
BEBERAPA PENGERTIAN
2
.
Pengertian Jasa Teknik dan Jasa Manajemen sebagaimana
dimaksud adalah :
a. Jasa Teknik ialah pemberian jasa dalam bentuk pemberian
informasi yang berkenaan dengan pengalaman dalam bidang
industri, perdagangan dan ilmu pengetahuan yang dapat
meliputi :
i. Pelaksanaan suatu proyek;
ii. Pembuatan suatu jenis produk;
iii
.
Jasa teknik dapat pula berupa pemberian informasi yang
berkenaan dengan pengalaman-pengalaman di bidang
manajemen.
b. Jasa Manajemen ialah pemberian jasa dengan ikut serta
secara langsung dalam pelaksanaan manajemen dalam balas
jasa berupa imbalan manajemen (“management fee”).
3. Jasa penunjang di bidang Penambangan Migas adalah jasa penunjang di
bidang penambangan migas & panas bumi sbb :
a. jasa penyemenan dasar (primary cementing), yaitu penempatan bubur
semen secara tepat di antara pipa selubung dan lubang sumur;
b. jasa penyemenan perbaikan (remedial cementing), yaitu penempatan
bubur semen untuk maksud-maksud :
 penyumbatan kembali formasi yang sudah kosong;
 penyumbatan kembali zona yang berproduksi air;
 perbaikan dari penyemenan dasar yang gagal;
 penutupan sumur;
c. jasa pengontrolan pasir (sand control), yaitu jasa yang menjamin
bahwa bagian-bagian formasi yang tidak terkonsolidasi tidak akan
ikut terproduksi ke dalam rangkaian pipa produksi dan
menghilangkan kemungkinan tersumbatnya pipa;
d. jasa pengasaman (matrix acidizing), yaitu pekerjaan untuk
memperbesar daya tembus formasi dan menaikkan produktivitas
dengan jalan menghilangkan material penyumbatan yang tidak
diinginkan;
e. jasa peretakan hidrolika (hydraulic), yaitu pekerjaan yang dilakukan
dalam hal cara pengasaman tidak cocok, misalnya perawatan pada
formasi yang mempunyai daya tembus sangat kecil;
3. Lanjutan :
f. jasa nitrogen dan gulungan pipa (nitrogen dan coil tubing), yaitu jasa
yang dikerjakan untuk menghilangkan cairan buatan yang berada
dalam sumur baru yang telah selesai, sehingga aliran yang terjadi
sesuai dengan tekanan asli formasi dan kemudian menjadi besar
sebagai akibat dari gas nitrogen yang telah dipompakan ke dalam
cairan buatan dalam sumur;
g. jasa uji kandungan lapisan (drill stem testing), penyelesaian sementara
suatu sumur baru agar dapat mengevaluasi kemampuan berproduksi;
h. jasa reparasi pompa reda (reda repair);
i. jasa pemasangan instalasi dan perawatan;
j. jasa penggantian peralatan/ material;
k. jasa mud logging, yaitu memasukkan lumpur ke dalam sumur;
l. jasa mud engineering;
m.jasa well logging & perforating;
n. jasa stimulasi dan secondary decovery;
o. jasa well testing & wire line service;
p. jasa alat kontrol navigasi lepas pantai yang berkaitan dengan drilling;
q. jasa pemeliharaan untuk pekerjaan drilling;
r. jasa mobilisasi dan demobilisasi anjungan drilling;
s. jasa lainnya yang sejenisnya di bidang pengeboran migas.
4
.
Jasa penambangan & jasa penunjang di bidang penambangan selain
migas adalah :
a. jasa pengeboran;
b. jasa penebasan;
c. jasa pengupasan dan pengeboran;
d. jasa penambangan;
e. jasa pengangkutan/sistem transportasi, kecuali jasa angkutan umum;
f. jasa pengolahan bahan galian;
g. jasa reklamasi tambang;
h. jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal, manufaktur, fabrikasi dan
penggalian/ pemindahan tanah;
i. jasa lainnya yang sejenis di bidang pertambangan umum.
5
.
Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara adalah :
a. bidang Aeronautika, termasuk :
 Jasa Pendaratan, Penempatan, Penyimpanan Pesawat Udara dan Jasa
lainnya sehubungan dengan pendaratan pesawat udara;
 Jasa penggunaan Jembatan Pintu (Avio Bridge);
 Jasa Pelayanan Penerbangan;
 Jasa ground handling, yaitu pengurusan seluruh atau sebagian dari
proses pelayanan penumpang dan bagasinya serta kargo, yang
diangkut dengan pesawat udara, baik yang berangkat maupun yang
datang, selama pesawat udara di darat;
 Jasa penunjang lain di bidang aeronautika.
5
.
Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara (Lanjutan) :
b. Bidang Non-Aeronautika, termasuk:
 Jasa boga, yaitu jasa penyediaan makanan dan minuman serta
pembersihan pantry pesawat;
 Jasa penunjang lain di bidang non-aeronautika.
6
.
Jasa Maklon adalah pemberian jasa dalam rangka proses penyelesaian
suatu barang tertentu yang proses pengerjaannya dilakukan oleh pihak
pemberi jasa (disubkontrakkan), yang spesifikasi, bahan baku dan atau
barang setengah jadi dan atau bahan penolong/ pembantu yang akan
diproses sebagian atau seluruhnya disediakan oleh pengguna jasa, dan
kepemilikan atas barang jadi berada pada pengguna jasa.
7
.
Jasa penyelenggara kegiatan (event organizer) adalah kegiatan usaha
yang dilakukan oleh pengusaha jasa penyelenggara kegiatan meliputi
antara lain penyelenggaraan pameran, konvensi, pagelaran musik, pesta,
seminar, peluncuran produk, konferensi pers, dan kegiatan lain yang
memanfaatkan jasa penyelenggara kegiatan.
22
TIDAK DIKENAKAN
PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26
A. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KPD BANK;
B. SEWA YG DIBAYARKAN ATAU TERUTANG SEHUBUNGAN DGN SEWA GUNA USAHA
DENGAN HAK OPSI;
C. DEVIDEN ATAU BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERSEROAN
TERBATAS SEBAGAI WP DALAM NEGERI,KOPERASI, BUMN/D, DARI PENYERTAAN
MODAL PADA BADAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN BERTEMPAT KEDUDUKAN DI
INDONESIA DGN SYARAT :
1) DIVIDEN BERASAL DARI CADANGAN LABA YG DITAHAN DAN
2) BAGI PERSEROAN TERBATAS, BUMN/BUMD YG MENERIMA DIVIDEN,
KEPEMILIKAN SAHAM PADA BADAN YG MEMBERIKAN DIVIDEN PALING
RENDAH 25 PERSEN DARI JUMLAH MODAL YG DISETOR ;
D. BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN
KOMANDITER YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM,
PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA DAN KONGSI, TERMASUK PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF;
F. SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI YG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTANYA;
G. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KEPADA BADAN USAHA ATAS JASA
KEUANGAN YG BERFUNGSI SEBAGAI PENYALUR PINJAMAN DAN/ATAU
PEMBIAYAAN YG DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN
ORANG PRIBADI /
BADAN
YG DAPAT MENUNJUKKAN
SKB PEMOTONGAN
PPh PASAL 23/26
WAJIB PAJAK
YG MELAKSANAKAN PROYEK
PEMERINTAH YG DIDANAI
HIBAH ATAU PINJAMAN LN
 Wajib Pajak yang dalam tahun pajak berjalan dapat
menunjukkan tidak akan terutang Pajak
Penghasilan karena mengalami kerugian fiskal (
baru berdiri, belum sampai tahap produksi,
kerugian karena force major)
 Berhak melakukan kompensasi kerugian fiskal
sepanjang kerugiannya lebih besar dari perkiraan
penghasilan neto tahun pajak yang bersangkutan
 Pajak penghasilan yang telah dibayar lebih besar
dari pajak penghasilan yang akan terutang
Kerugian tahun pajak sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan
adalah kerugian yang tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak
atau SPT Tahunan PPh apabila belum ditetapkan/ tidak ada Surat
Ketetapan Pajak.
 Menyampaikan perkiraan
penghasilan neto tahun berjalan
 Menyampaikan daftar pihak-pihak
pemberi penghasilan beserta nilai
transaksi yang diperkirakan akan
diterima/diperoleh.
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 oleh pemotong
pajak, terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran
atau disediakan untuk dibayar atau jatuh temponya
pembayaran penghasilan tersebut, tergantung peristiwa mana
yang terjadi terlebih dahulu.
27
TATA CARA PEMOTONGAN
PPh PASAL 23/26
BUKTI PEMOTONGAN
DILAKUKAN PADA SAAT PENGHASILAN DIBAYARKAN
ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA
F.1.1.33.06 1
2
3
UNTUK WP PENERIMA PENGHASILAN
LAMPIRAN SPT MASA PPh PASAL 23/26
ARSIP PEMOTONG
28
TATA CARA PENYETORAN
PPh PASAL 23/26
JUMLAHKAN PPh PSL 23/26 DALAM
BUKTI PEMOTONGAN
SELAMA SATU BULAN TAKWIM
DISETOR KE BANK PERSEPSI ATAU
KANTOR POS DAN GIRO DGN MENGGUNAKAN SSP
PALING LAMBAT TGL 10 BULAN TAKWIM
BERIKUTNYA SETELAH BULAN SAAT
TERUTANGNYA PAJAK*
APABILA TGL 10 JATUH PD HARI LIBUR,
MAKA PENYETORAN DILAKUKAN PADA
HARI KERJA BERIKUTNYA
*Ketentuan ini juga berlaku
bagi Wajib Pajak dengan
Kriteria Tertentu yg diijinkan
melaporkan beberapa masa
pajak dalam satu SPT Masa
 Pelaporan dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan
berikutnya.
a. SPT Masa PPh Pasal 23 dan 26;
b. Surat Setoran Pajak (SSP);
c. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan 26;
d. Bukti Pemotongan PPh Pasal 23.
Catatan :
Pelaporan PPh Pasal 23 hanya dilakukan jika pada bulan tersebut terdapat
objek pemotongan PPh Pasal 23, apabila tidak ada objek yang terutang PPh
Pasal 23 tidak perlu melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23/26. Pelaporan dan
Penyetoran tersebut dilakukan dengan SSP atas nama dan NPWP Pemotong
Pajak.
 Kerja Sama Operasi (KSO) or Joint Operation (JO) bukan
Subjek Pajak PPh Badan;
 Wajib NPWP dan menyampaikan SPT Masa PPh Pasal
21/23/26/Final (Pemotong) dan SPT Masa PPN
(Pemungut);
 KSO or JO hanya sebagai Koordinator, sehingga seluruh
kontrak dan pembayaran dilakukan melalui KSO/JO yang
selanjutnya akan didistribusikan sesuai prestasi kerja
masing-masing anggota JO;
 Pada saat melakukan pembayaran maka KSO/JO wajib
melakukan pemotongan dan memberikan bukti potong.
 Pemecahan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Apabila telah dilakukan pemotongan PPh Pasal 23 atas nama
J.O., maka J.O. mengajukan permohonan pemecahan Bukti
Pemotongan PPh Pasal 23 kepada Kantor Pelayanan Pajak
dimana J.O. terdaftar/berkedudukan dengan dilampiri fotokopi
dokumen pendirian J.O.
2. Apabila belum dilakukan pemotongan PPh Pasal 23, maka :
 J.O. mengajukan permohonan pemecahan Bukti Pemotongan
PPh Pasal 23 kepada pemberi hasil dengan dilampiri
fotokopi dokumen pendirian J.O.
 Pada waktu dilakukan pemotongan, pemberi hasil membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 atas nama J.O. qq. Anggota
(NPWP anggota) dengan jumlah pajak sebesar bagian
masing-masing.
 Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 disampaikan untuk para
anggota J.O.
 BACA KEMBALI PERATURAN YANG BERLAKU
 ALAMAT REFERENSI
◦ WWW.ORTAX.ORG
◦ WWW.PAJAK.GO.ID

More Related Content

What's hot

Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangandoniefendi
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanHukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanrahiemah
 
Presentasi Revaluasi Aset
Presentasi Revaluasi AsetPresentasi Revaluasi Aset
Presentasi Revaluasi Aset
Pajeg Lempung
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
romi romi
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
Annisa Khoerunnisya
 
Penentuan Harga Jual
Penentuan Harga JualPenentuan Harga Jual
Penentuan Harga Jual
Muhammad Fajar
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Dwi Wahyu
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Standar IIA & Quality Assurance
Standar IIA & Quality AssuranceStandar IIA & Quality Assurance
Standar IIA & Quality Assurance
Kanaidi ken
 
Sistem akuntansi aktiva tetap
Sistem akuntansi aktiva tetapSistem akuntansi aktiva tetap
Sistem akuntansi aktiva tetap
Rohmad Adi Siaman SST Akt., M.Ec.Dev.
 
Audit siklus pembayaran beban dibayar di muka
Audit siklus pembayaran beban dibayar di mukaAudit siklus pembayaran beban dibayar di muka
Audit siklus pembayaran beban dibayar di muka
RILFA DIRWANTO
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
DharaniKassapa
 
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasiKuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasir471
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
karomah95
 

What's hot (20)

Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanHukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
 
Presentasi Revaluasi Aset
Presentasi Revaluasi AsetPresentasi Revaluasi Aset
Presentasi Revaluasi Aset
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Penentuan Harga Jual
Penentuan Harga JualPenentuan Harga Jual
Penentuan Harga Jual
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Standar IIA & Quality Assurance
Standar IIA & Quality AssuranceStandar IIA & Quality Assurance
Standar IIA & Quality Assurance
 
Sistem akuntansi aktiva tetap
Sistem akuntansi aktiva tetapSistem akuntansi aktiva tetap
Sistem akuntansi aktiva tetap
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Audit siklus pembayaran beban dibayar di muka
Audit siklus pembayaran beban dibayar di mukaAudit siklus pembayaran beban dibayar di muka
Audit siklus pembayaran beban dibayar di muka
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasiKuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
 
Perencanaan Audit
Perencanaan AuditPerencanaan Audit
Perencanaan Audit
 

Similar to PPh Pasal 23

AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2) AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
Habibie Reza
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
etha puteri
 
PPH Pasal 23
PPH Pasal 23PPH Pasal 23
PPH Pasal 23eryeryey
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SisiHalidasyah
 
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
roma rizki wanda siregar
 
Tugas akuntansi pajak
Tugas akuntansi pajakTugas akuntansi pajak
Tugas akuntansi pajak
roma rizki wanda siregar
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMIAKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI
TANTO CHANDRA
 
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptxPPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
juliacristy07
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Neea Niio
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Neea Niio
 
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Alfia Oktaviani
 
Pajak Penghasilan Pasal 23 - RIKI ARDONI
Pajak Penghasilan Pasal 23 - RIKI ARDONIPajak Penghasilan Pasal 23 - RIKI ARDONI
Pajak Penghasilan Pasal 23 - RIKI ARDONI
Riki Ardoni
 
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANGAkt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Habibie Reza
 
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGAkutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
romi romi
 
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGAkt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
romi romi
 
Pajak Penghasilan.pptx
Pajak Penghasilan.pptxPajak Penghasilan.pptx
Pajak Penghasilan.pptx
Eka Meiyanti
 
P ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajakP ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajak
swanggie
 
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerangAkt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
romi romi
 
Akt_Pajak, Muhtaromi, Suryanih, Stiami
Akt_Pajak, Muhtaromi, Suryanih, StiamiAkt_Pajak, Muhtaromi, Suryanih, Stiami
Akt_Pajak, Muhtaromi, Suryanih, Stiami
romi romi
 

Similar to PPh Pasal 23 (20)

AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2) AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
 
PPH Pasal 23
PPH Pasal 23PPH Pasal 23
PPH Pasal 23
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
 
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
 
Tugas akuntansi pajak
Tugas akuntansi pajakTugas akuntansi pajak
Tugas akuntansi pajak
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMIAKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI
 
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptxPPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
 
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
 
KPP812 SE 24 2018.pdf
KPP812 SE 24 2018.pdfKPP812 SE 24 2018.pdf
KPP812 SE 24 2018.pdf
 
Pajak Penghasilan Pasal 23 - RIKI ARDONI
Pajak Penghasilan Pasal 23 - RIKI ARDONIPajak Penghasilan Pasal 23 - RIKI ARDONI
Pajak Penghasilan Pasal 23 - RIKI ARDONI
 
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANGAkt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
 
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGAkutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
 
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGAkt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
 
Pajak Penghasilan.pptx
Pajak Penghasilan.pptxPajak Penghasilan.pptx
Pajak Penghasilan.pptx
 
P ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajakP ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajak
 
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerangAkt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
 
Akt_Pajak, Muhtaromi, Suryanih, Stiami
Akt_Pajak, Muhtaromi, Suryanih, StiamiAkt_Pajak, Muhtaromi, Suryanih, Stiami
Akt_Pajak, Muhtaromi, Suryanih, Stiami
 

More from Muhammad Fajar

Sidang Skripsi
Sidang SkripsiSidang Skripsi
Sidang Skripsi
Muhammad Fajar
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana Pemasaran
Muhammad Fajar
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
Muhammad Fajar
 
Kasus Ratio Keuangan
Kasus Ratio KeuanganKasus Ratio Keuangan
Kasus Ratio Keuangan
Muhammad Fajar
 
Format Penulisan Artikel Ilmiah
Format Penulisan Artikel IlmiahFormat Penulisan Artikel Ilmiah
Format Penulisan Artikel Ilmiah
Muhammad Fajar
 
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea SelatanKomunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
Muhammad Fajar
 
E-Business Market and Model
E-Business Market and ModelE-Business Market and Model
E-Business Market and Model
Muhammad Fajar
 
Decision Support System FIX
Decision Support System FIXDecision Support System FIX
Decision Support System FIX
Muhammad Fajar
 
Rencana Operasi Business Plan
Rencana Operasi Business PlanRencana Operasi Business Plan
Rencana Operasi Business Plan
Muhammad Fajar
 
ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)
Muhammad Fajar
 
Strategi Mc. Kinsey
Strategi Mc. KinseyStrategi Mc. Kinsey
Strategi Mc. Kinsey
Muhammad Fajar
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
Muhammad Fajar
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Muhammad Fajar
 
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelVariable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Muhammad Fajar
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal  26PPh Pasal  26
PPh Pasal 26
Muhammad Fajar
 
PPh Pasal 4
PPh Pasal 4PPh Pasal 4
PPh Pasal 4
Muhammad Fajar
 
PPh 21
PPh 21PPh 21
For Good to the Great for UMKM
For Good to the Great for UMKMFor Good to the Great for UMKM
For Good to the Great for UMKM
Muhammad Fajar
 
Wanita Pengusaha dan Tantangannya
Wanita Pengusaha dan TantangannyaWanita Pengusaha dan Tantangannya
Wanita Pengusaha dan Tantangannya
Muhammad Fajar
 
Merancang Model Bisnis
Merancang Model BisnisMerancang Model Bisnis
Merancang Model Bisnis
Muhammad Fajar
 

More from Muhammad Fajar (20)

Sidang Skripsi
Sidang SkripsiSidang Skripsi
Sidang Skripsi
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana Pemasaran
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Kasus Ratio Keuangan
Kasus Ratio KeuanganKasus Ratio Keuangan
Kasus Ratio Keuangan
 
Format Penulisan Artikel Ilmiah
Format Penulisan Artikel IlmiahFormat Penulisan Artikel Ilmiah
Format Penulisan Artikel Ilmiah
 
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea SelatanKomunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
 
E-Business Market and Model
E-Business Market and ModelE-Business Market and Model
E-Business Market and Model
 
Decision Support System FIX
Decision Support System FIXDecision Support System FIX
Decision Support System FIX
 
Rencana Operasi Business Plan
Rencana Operasi Business PlanRencana Operasi Business Plan
Rencana Operasi Business Plan
 
ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)
 
Strategi Mc. Kinsey
Strategi Mc. KinseyStrategi Mc. Kinsey
Strategi Mc. Kinsey
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
 
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelVariable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal  26PPh Pasal  26
PPh Pasal 26
 
PPh Pasal 4
PPh Pasal 4PPh Pasal 4
PPh Pasal 4
 
PPh 21
PPh 21PPh 21
PPh 21
 
For Good to the Great for UMKM
For Good to the Great for UMKMFor Good to the Great for UMKM
For Good to the Great for UMKM
 
Wanita Pengusaha dan Tantangannya
Wanita Pengusaha dan TantangannyaWanita Pengusaha dan Tantangannya
Wanita Pengusaha dan Tantangannya
 
Merancang Model Bisnis
Merancang Model BisnisMerancang Model Bisnis
Merancang Model Bisnis
 

Recently uploaded

CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HarrySusanto18
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
NinaRahayuBelia
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 

Recently uploaded (17)

CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 

PPh Pasal 23

  • 2. 1. Badan Pemerintah; 2. Wajib Pajak Badan dalam negeri; 3. Penyelenggara kegiatan; 4. Bentuk Usaha Tetap (BUT) dan Perwakilan perusahaan Luar Negeri lainnya; 5. Orang Pribadi yang ditunjuk oleh DJP (Ada SK Penunjukan) , meliputi : • Akuntan, Arsitek, Dokter, Notaris, PPAT (excluding camat), Pengacara, & Konsultan; yang melakukan pekerjaan bebas  hanya atas sewa; • WP Orang Pribadi yang menyelenggarakan usaha dan mengadakan pembukuan  hanya atas sewa. KEP-50/PJ/1994
  • 3. PPh PASAL 23 SEWA DAN JASA LAINNYA PENGHASILAN BRUTO 15 % PENGHASILAN BRUTO DASAR PEMOTONGAN HADIAH DAN PENGHARGAAN, DEVIDEN, BUNGA DAN ROYALTI 2 %
  • 4. 15% dari jumlah bruto : a. Dividen; b. Bunga atau imbalan karena jaminan pengembalian utang selain yang dibayar kepada bank; c. Royalti; d. Hadiah & penghargaan selain yang telah dipotong PPh Pasal 21;
  • 5. Dit.P2Humas 5 JUMLAH BRUTO ADALAH SELURUH JUMLAH PENGHASILAN DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN YANG DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK DIBAYARKAN ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA OLEH BADAN PEMERINTAH, SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI, PENYELENGGARA KEGIATAN, BENTUK USAHA TETAP, ATAU PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR NEGERI LAINNYA KEPADA WAJIB PAJAK DALAM NEGERI ATAU BENTUK USAHA TETAP. TIDAK TERMASUK 1. PEMBAYARAN GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN & PEMBAYARAN LAIN SBG IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN YG DIBAYARKAN OLEH WP PENYEDIA TENAGA KERJA KEPADA TENAGA KERJA YG MELAKUKAN PEKERJAAN, BERDASARKAN KONTRAK DGN PENGGUNA JASA (HARUS DIBUKTIKAN DGN KONTRAK DAN DAFTAR PEMBAYARAN GAJI DSB); 2. PEMBAYARAN ATAS PENGADAAN/PEMBELIAN BARANG ATAU MATERIAL (HARUS DIBUKTIKAN DGN FAKTUR PEMBELIAN); 3. PEMBAYARAN KEPADA PIHAK KEDUA (SBG PERANTARA) UTK SELANJUTNYA DIBAYARKAN KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN DGN FAKTUR TAGIHAN DARI PIHAK KETIGA DISERTAI PERJANJIAN TERTULIS ); 4. PEMBAYARAN PENGGANTIAN BIAYA (REIMBURSEMENT) YAITU PENGGANTIAN PEMBAYARAN SEBESAR JUMLAH YG NYATA-NYATA TELAH DIBAYARKAN OLEH PIHAK KEDUA KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN FAKTUR DGN TAGIHAN ATAU BUKTI PEMBAYARAN DARI PIHAK KEDUA KE PIHAK KETIGA Jasa Catering & Jasa Yg telah dikenakan PPh bersifat final (konstruksi) kecuali
  • 6. PT Sumber Tenaga merupakan perusahaan penyedia tenaga kerja. PT Sumber Tenaga mendapat kontrak dari PT Maju Terus untuk menyediakan tenaga kerja pemasaran sebanyak 20 orang dengan mendapat imbalan jasa sebesar Rp 20.000.000,00 Tenaga kerja tersebut selanjutnya menjadi pegawai PT Maju Terus. Atas pembayaran yang dilakukan PT. Maju Terus kepada PT. Sumber Tenaga dipotong PPh Pasal 23 oleh PT. Maju Terus sebesar: 2% Rp. 20.000.000,- = Rp. 400.000,- PT Aman Jaya merupakan perusahaan penyedia tenaga kerja untuk keamanan (satpam). PT Aman Jaya mendapat kontrak penyediaan tenaga kerja satpam sebanyak 20 orang dari PT Dwi Makmur. Tenaga kerja satpam tersebut tetap merupakan pegawai PT Aman Jaya. Dalam Kontrak disepakati bahwa pembayaran atas penyerahan jasa oleh PT Aman Jaya terdiri dari gaji untuk 20 orang satpam per bulan sebesar Rp 20.000.000,00 dan imbalan atas jasa penyediaan satpam per bulan sebesar Rp 2.000.000,- Rincian tagihan PT Aman Jaya kepada PT Dwi Makmur: Pembayaran gaji 20 orang satpam Rp 20.000.000,00 Imbalan Jasa Rp . 2.000.000,00 Atas pembayaran yang dilakukan PT. Dwi Makmur kepada PT Aman Jaya dipotong PPh Pasal 23 oleh PT. DwiMakmur sebesar: 2% x Rp. 2.000.000,- = Rp. 40.000,-
  • 7. PT Megah (pihak pertama) melakukan kontrak dengan PT Satu Sarana selaku perusahaan agen periklanan (pihak kedua) untuk membuat iklan sekaligus memasang iklan pada perusahaan media (pihak ketiga). Nilai kontrak yang telah disepakati adalah sebesar Rp 103.000.000,00 Rincian tagihan PT Satu Sarana kepada PT Megah adalah: 1) material untuk pembuatan iklan Rp 15.000.000,- 2) jasa konsultan (terkait pembuatan dan pemasangan iklan) Rp. 5.000.000,- 3) Fee agen Rp. 3.000.000,- 4) Biaya pemasangan iklan ke perusahaan media Rp. 80.000.000,- Pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan PT Satu Sarana atas pembayaran jasa pemasangan iklan kepada perusahaan media adalah sebesar: 2% x Rp. 80.000.000,- = Rp. 1.600.000,- Pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan PT. Megah atas pembayaran jasa konsultasi dan jasa keagenan kepada PT. Satu Sarana adalah sebesar: 2% x Rp. 5.000.000,- = Rp. 100.000,- untuk jasa konsultasi; dan 2% x Rp. 3.000.000,- = Rp. 60.000,- untuk jasa keagenan
  • 8. 8 NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN 1 DIVIDEN, BUNGA, ROYALTI, HADIAH, PENGHARGAAN, BONUS DAN SEJENISNYA 15% JUMLAH BRUTO* 2 JASA TEKNIK, JASA MANAJEMEN, JASA KONSTRUKSI, JASA KONSULTAN 2% JUMLAH BRUTO* 3 SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN 2% JUMLAH BRUTO* 4 IMBALAN JASA LAIN 1. JASA PENILAI (APPRAISAL) 2% JUMLAH BRUTO* 2. JASA AKTUARIS 2% JUMLAH BRUTO* 3. JASA AKUNTANSI,PEMBUKUAN DAN ATESTASI LAPORAN KEUANGAN 2% JUMLAH BRUTO* 4. JASA HUKUM 2% JUMLAH BRUTO* 5. JASA ARSITEKTUR 2% JUMLAH BRUTO* 6. JASA PERENCANAAN KOTA DAN ARSITEKTUR LANDSCAPE 2% JUMLAH BRUTO* *TIDAK TERMASUK PPN
  • 9. Dit.P2Humas 9 NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN 7. JASA PERANCANG (DESIGN) 2% JUMLAH BRUTO* 8. JASA PENGEBORAN (DRILLING) DI BIDANG PENAMBANGAN MIGAS,KECUALI YG DILAKUKAN BUT 2% JUMLAH BRUTO* 9. JASA PENUNJANG DI BIDANG PANAS BUMI DAN PENAMBANGAN MIGAS 2% JUMLAH BRUTO* 10. JASA PENAMBANGAN DAN JASA PENUNJANG DI BIDANG PENAMBANGAN SELAIN MIGAS 2% JUMLAH BRUTO* 11.JASA PENUNJANG DI BIDANG PENERBANGAN DAN BANDAR UDARA 2% JUMLAH BRUTO* 12. JASA PENEBANGAN HUTAN 2% JUMLAH BRUTO* 13. JASA PENGELOLAAN LIMBAH 2% JUMLAH BRUTO* 14. JASA PENYEDIAAN TENAGA KERJA DAN TENAGA AHLI (OUTSOURCING SERVICE) 2% JUMLAH BRUTO* 15. JASA PERANTARA ATAU KEAGENAN 2% JUMLAH BRUTO* *TIDAK TERMASUK PPN  OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
  • 10. Dit.P2Humas 10 NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN 16. JASA DI BIDANG PERDAGANGAN SURAT-SURAT BERHARGA, KECUALI YG DI LAKUKAN BURSA EFEK, KSEI DAN KPEI 2% JUMLAH BRUTO* 17. JASA KOSTODIAN/PENYIMPANAN/PENITIPAN, KECUALI YG DILAKUKAN KSEI 2% JUMLAH BRUTO* 18. JASA PENGISIAN SUARA (DUBBING DAN/ATAU SULIH SUARA 2% JUMLAH BRUTO* 19. JASA MIXING FILM 2% JUMLAH BRUTO* 20. JASA PEMBUATAN SARANA PROMOSI FILM, IKLAN ,POSTER, PHOTO,SLIDE, KLISE, BANNER, PAMPLET, BALIHO DAN FOLDER 2% JUMLAH BRUTO* 21. . JASA SEHUBUNGAN DENGAN SOFTWARE KOMPUTER, TERMASUK PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN 2% JUMLAH BRUTO* 22. JASA PEMBUATAN DAN/ATAU PEBGELOLAAN WEBSITE 2% JUMLAH BRUTO* *TIDAK TERMASUK PPN  OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
  • 11. 11 NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN 16. JASA INTERNET DAN ATAU PENGELOLAAN WEBSITE 2% JUMLAH BRUTO* 17. JASA PENYIMPANAN, PENGOLAHAN DAN ATAU PENYALURAN DATA, INFORMASI DAN ATAU PROGRAM 2% JUMLAH BRUTO* 18. JASA INSTALASI/PEMASANGAN MESIN, PERALATAN, LISTRIK, TELEPON, AIR, GAS, AC, DAN/ATAU TV KABEL, SELAIN YG DILAKUKAN OLEH WAJIB PAJAK YG RUANG LINGKUPNYA DI BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI IZIN DAN/ATAU SERTIFIKAT SBG PENGUSAHA KONSTRUKSI 2% JUMLAH BRUTO* 19. JASA PERAWATAN/PERBAIKAN/PEMELIHARAAN MESIN, PERALATAN, LISTRIK TELEPON, AIR, GAS, AC, DAN/ATAU TV KABEL, ALAT TRANSPORTASI/KENDARAAN DAN/ATAU BANGUNAN, SELAIN YG DILAKUKAN WAJIB PAJAK YG RUANG LINGKUPNYA DI BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI IZIN DAN ATAU SERTIFIKAT SBG PENGUSAHA KONSTRUKSI 2% JUMLAH BRUTO* 20. JASA PERAWATAN KENDARAAN DAN ATAU ALAT TRANSPORTASI DARAT, LAUT DAN UDARA 2% JUMLAH BRUTO* 21. JASA MAKLON 2% JUMLAH BRUTO* 22. JASA PENYELIDIKAN DAN KEAMANAN 2% JUMLAH BRUTO* *TIDAK TERMASUK PPN PPh Pasal 23 OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
  • 12. 12 NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN 23. JASA PENYELENGGARA KEGIATAN ATAU EVENT ORGANIZER 2% JUMLAH BRUTO* 24. JASA PENYEDIAAN TEMPAT DAN/ATAU WAKTU DALAM MEDIA MASA, MEDIA LUAR RUANG ATAU MEDIA LAIN UNTUK PENYAMPAIAN INFORMASI DAN ATAU JASA PERIKLANAN 2% JUMLAH BRUTO* 25. JASA PEMBASMI HAMA 2% JUMLAH BRUTO* 26. JASA KEBERSIHAN ATAU CLEANING SERVICE 2% JUMLAH BRUTO* 27. JASA SEDOT SEPTIC TANK 2% JUMLAH BRUTO* 28. JASA PEMELIHARAAN KOLAM 2% JUMLAH BRUTO* 29. JASA KATERING DAN TATA BOGA 2% JUMLAH BRUTO* 30. JASA FREIGHT FORWARDING 2% JUMLAH BRUTO* *TIDAK TERMASUK PPN OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
  • 13. 13 NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN 31. JASA LOGISTIK 2% JUMLAH BRUTO* 32. JASA PENGURUSAN DOKUMEN 2% JUMLAH BRUTO* 33. JASA PENGEPAKAN 2% JUMLAH BRUTO* 34. JASA LOADING DAN UNLOADING 2% JUMLAH BRUTO* 35. JASA LABORATORIUM DAN ATAU PENGUJIAN KECUALI OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN DLM RANGKA PENELITIAN AKADEMIS 2% JUMLAH BRUTO* 36. JASA PENGELOLAAN PARKIR 2% JUMLAH BRUTO* 37. JASA PENYONDIRAN TANAH 2% JUMLAH BRUTO* 38. JASA PENYIAPAN DAN ATAU PENGOLAHAN LAHAN 2% JUMLAH BRUTO* *TIDAK TERMASUK PPN OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
  • 14. 14 NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN 39. JASA PEMBIBITAN DAN ATAU PENANAMAN BIBIT 2% JUMLAH BRUTO* 40. JASA PEMELIHARAAN TANAMAN 2% JUMLAH BRUTO* 41. JASA PEMANENAN 2% JUMLAH BRUTO* 42. JASA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN,PERKEBUNAN,PERIKANAN, PETERNAKAN DAN ATAU PERHUTANAN 2% JUMLAH BRUTO* 43. JASA DEKORASI 2% JUMLAH BRUTO* 44. JASA PERCETAKAN/PENERBITAN 2% JUMLAH BRUTO* 45. JASA PENERJEMAHAN 2% JUMLAH BRUTO* 46. JASA PENGANGKUTAN/EKSPEDISI KECUALI YANG TELAH DIATUR DALAM PSL 15 UU PPH 2% JUMLAH BRUTO* *TIDAK TERMASUK PPN OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
  • 15. 15 NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN 47. JASA PELAYANAN KEPELABUHANAN 2% JUMLAH BRUTO* 48. JASA PENGANGKUTAN MELALUI JALUR PIPA 2% JUMLAH BRUTO* 49. JASA PENGELOLAAN PENITIPAN ANAK 2% JUMLAH BRUTO* 50. JASA PELATIHAN DAN ATAU KURSUS 2% JUMLAH BRUTO* 51. JASA PENGIRIMAN DAN PENGISIAN UANG KE ATM 2% JUMLAH BRUTO* 52. JASA SERTIFIKASI 2% JUMLAH BRUTO* 53. JASA SURVEY 2% JUMLAH BRUTO* 54. JASA TESTER DAN JASA SELAIN TERSEBUT DIATAS YANG PEMBAYARANNYA DIBEBANKAN PADA APBN ATAU APBD 2% JUMLAH BRUTO* *TIDAK TERMASUK PPN OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
  • 16. 1 . Sewa & penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta khusus kendaraan angkutan darat adalah: a. Sewa kendaraan angkutan umum berupa bus, minibus, taksi yang disewa atau dicarter untuk jangka waktu tertentu yaitu secara harian, mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau tidak tertulis b . Sewa kendaraan milik perusahaan persewaan mobil, perusahaan bus wisata yang bukan merupakan kendaraan angkutan umum yang disewa atau dicarter untuk jangka waktu tertentu yaitu secara harian, mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau tidak tertulis c. Sewa kendaraan berupa truk, mobil derek, taksi milik perusahaan yang disewa atau dicarter untuk jangka tertentu yaitu secara harian, mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau tidak tertulis. Perjanjian tertulis maupun tidak tertulis adalah kesepakatan untuk mengikatkan diri pada satu atau lebih pihak lain yang dituangkan secara tertulis maupun lisan. BEBERAPA PENGERTIAN
  • 17. 2 . Pengertian Jasa Teknik dan Jasa Manajemen sebagaimana dimaksud adalah : a. Jasa Teknik ialah pemberian jasa dalam bentuk pemberian informasi yang berkenaan dengan pengalaman dalam bidang industri, perdagangan dan ilmu pengetahuan yang dapat meliputi : i. Pelaksanaan suatu proyek; ii. Pembuatan suatu jenis produk; iii . Jasa teknik dapat pula berupa pemberian informasi yang berkenaan dengan pengalaman-pengalaman di bidang manajemen. b. Jasa Manajemen ialah pemberian jasa dengan ikut serta secara langsung dalam pelaksanaan manajemen dalam balas jasa berupa imbalan manajemen (“management fee”).
  • 18. 3. Jasa penunjang di bidang Penambangan Migas adalah jasa penunjang di bidang penambangan migas & panas bumi sbb : a. jasa penyemenan dasar (primary cementing), yaitu penempatan bubur semen secara tepat di antara pipa selubung dan lubang sumur; b. jasa penyemenan perbaikan (remedial cementing), yaitu penempatan bubur semen untuk maksud-maksud :  penyumbatan kembali formasi yang sudah kosong;  penyumbatan kembali zona yang berproduksi air;  perbaikan dari penyemenan dasar yang gagal;  penutupan sumur; c. jasa pengontrolan pasir (sand control), yaitu jasa yang menjamin bahwa bagian-bagian formasi yang tidak terkonsolidasi tidak akan ikut terproduksi ke dalam rangkaian pipa produksi dan menghilangkan kemungkinan tersumbatnya pipa; d. jasa pengasaman (matrix acidizing), yaitu pekerjaan untuk memperbesar daya tembus formasi dan menaikkan produktivitas dengan jalan menghilangkan material penyumbatan yang tidak diinginkan; e. jasa peretakan hidrolika (hydraulic), yaitu pekerjaan yang dilakukan dalam hal cara pengasaman tidak cocok, misalnya perawatan pada formasi yang mempunyai daya tembus sangat kecil;
  • 19. 3. Lanjutan : f. jasa nitrogen dan gulungan pipa (nitrogen dan coil tubing), yaitu jasa yang dikerjakan untuk menghilangkan cairan buatan yang berada dalam sumur baru yang telah selesai, sehingga aliran yang terjadi sesuai dengan tekanan asli formasi dan kemudian menjadi besar sebagai akibat dari gas nitrogen yang telah dipompakan ke dalam cairan buatan dalam sumur; g. jasa uji kandungan lapisan (drill stem testing), penyelesaian sementara suatu sumur baru agar dapat mengevaluasi kemampuan berproduksi; h. jasa reparasi pompa reda (reda repair); i. jasa pemasangan instalasi dan perawatan; j. jasa penggantian peralatan/ material; k. jasa mud logging, yaitu memasukkan lumpur ke dalam sumur; l. jasa mud engineering; m.jasa well logging & perforating; n. jasa stimulasi dan secondary decovery; o. jasa well testing & wire line service; p. jasa alat kontrol navigasi lepas pantai yang berkaitan dengan drilling; q. jasa pemeliharaan untuk pekerjaan drilling; r. jasa mobilisasi dan demobilisasi anjungan drilling; s. jasa lainnya yang sejenisnya di bidang pengeboran migas.
  • 20. 4 . Jasa penambangan & jasa penunjang di bidang penambangan selain migas adalah : a. jasa pengeboran; b. jasa penebasan; c. jasa pengupasan dan pengeboran; d. jasa penambangan; e. jasa pengangkutan/sistem transportasi, kecuali jasa angkutan umum; f. jasa pengolahan bahan galian; g. jasa reklamasi tambang; h. jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal, manufaktur, fabrikasi dan penggalian/ pemindahan tanah; i. jasa lainnya yang sejenis di bidang pertambangan umum. 5 . Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara adalah : a. bidang Aeronautika, termasuk :  Jasa Pendaratan, Penempatan, Penyimpanan Pesawat Udara dan Jasa lainnya sehubungan dengan pendaratan pesawat udara;  Jasa penggunaan Jembatan Pintu (Avio Bridge);  Jasa Pelayanan Penerbangan;  Jasa ground handling, yaitu pengurusan seluruh atau sebagian dari proses pelayanan penumpang dan bagasinya serta kargo, yang diangkut dengan pesawat udara, baik yang berangkat maupun yang datang, selama pesawat udara di darat;  Jasa penunjang lain di bidang aeronautika.
  • 21. 5 . Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara (Lanjutan) : b. Bidang Non-Aeronautika, termasuk:  Jasa boga, yaitu jasa penyediaan makanan dan minuman serta pembersihan pantry pesawat;  Jasa penunjang lain di bidang non-aeronautika. 6 . Jasa Maklon adalah pemberian jasa dalam rangka proses penyelesaian suatu barang tertentu yang proses pengerjaannya dilakukan oleh pihak pemberi jasa (disubkontrakkan), yang spesifikasi, bahan baku dan atau barang setengah jadi dan atau bahan penolong/ pembantu yang akan diproses sebagian atau seluruhnya disediakan oleh pengguna jasa, dan kepemilikan atas barang jadi berada pada pengguna jasa. 7 . Jasa penyelenggara kegiatan (event organizer) adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengusaha jasa penyelenggara kegiatan meliputi antara lain penyelenggaraan pameran, konvensi, pagelaran musik, pesta, seminar, peluncuran produk, konferensi pers, dan kegiatan lain yang memanfaatkan jasa penyelenggara kegiatan.
  • 22. 22 TIDAK DIKENAKAN PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26 A. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KPD BANK; B. SEWA YG DIBAYARKAN ATAU TERUTANG SEHUBUNGAN DGN SEWA GUNA USAHA DENGAN HAK OPSI; C. DEVIDEN ATAU BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI WP DALAM NEGERI,KOPERASI, BUMN/D, DARI PENYERTAAN MODAL PADA BADAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA DGN SYARAT : 1) DIVIDEN BERASAL DARI CADANGAN LABA YG DITAHAN DAN 2) BAGI PERSEROAN TERBATAS, BUMN/BUMD YG MENERIMA DIVIDEN, KEPEMILIKAN SAHAM PADA BADAN YG MEMBERIKAN DIVIDEN PALING RENDAH 25 PERSEN DARI JUMLAH MODAL YG DISETOR ; D. BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN KOMANDITER YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM, PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA DAN KONGSI, TERMASUK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF; F. SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI YG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTANYA; G. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KEPADA BADAN USAHA ATAS JASA KEUANGAN YG BERFUNGSI SEBAGAI PENYALUR PINJAMAN DAN/ATAU PEMBIAYAAN YG DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN
  • 23. ORANG PRIBADI / BADAN YG DAPAT MENUNJUKKAN SKB PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26 WAJIB PAJAK YG MELAKSANAKAN PROYEK PEMERINTAH YG DIDANAI HIBAH ATAU PINJAMAN LN
  • 24.  Wajib Pajak yang dalam tahun pajak berjalan dapat menunjukkan tidak akan terutang Pajak Penghasilan karena mengalami kerugian fiskal ( baru berdiri, belum sampai tahap produksi, kerugian karena force major)  Berhak melakukan kompensasi kerugian fiskal sepanjang kerugiannya lebih besar dari perkiraan penghasilan neto tahun pajak yang bersangkutan  Pajak penghasilan yang telah dibayar lebih besar dari pajak penghasilan yang akan terutang Kerugian tahun pajak sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan adalah kerugian yang tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak atau SPT Tahunan PPh apabila belum ditetapkan/ tidak ada Surat Ketetapan Pajak.
  • 25.  Menyampaikan perkiraan penghasilan neto tahun berjalan  Menyampaikan daftar pihak-pihak pemberi penghasilan beserta nilai transaksi yang diperkirakan akan diterima/diperoleh.
  • 26. Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 oleh pemotong pajak, terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau disediakan untuk dibayar atau jatuh temponya pembayaran penghasilan tersebut, tergantung peristiwa mana yang terjadi terlebih dahulu.
  • 27. 27 TATA CARA PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26 BUKTI PEMOTONGAN DILAKUKAN PADA SAAT PENGHASILAN DIBAYARKAN ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA F.1.1.33.06 1 2 3 UNTUK WP PENERIMA PENGHASILAN LAMPIRAN SPT MASA PPh PASAL 23/26 ARSIP PEMOTONG
  • 28. 28 TATA CARA PENYETORAN PPh PASAL 23/26 JUMLAHKAN PPh PSL 23/26 DALAM BUKTI PEMOTONGAN SELAMA SATU BULAN TAKWIM DISETOR KE BANK PERSEPSI ATAU KANTOR POS DAN GIRO DGN MENGGUNAKAN SSP PALING LAMBAT TGL 10 BULAN TAKWIM BERIKUTNYA SETELAH BULAN SAAT TERUTANGNYA PAJAK* APABILA TGL 10 JATUH PD HARI LIBUR, MAKA PENYETORAN DILAKUKAN PADA HARI KERJA BERIKUTNYA *Ketentuan ini juga berlaku bagi Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu yg diijinkan melaporkan beberapa masa pajak dalam satu SPT Masa
  • 29.  Pelaporan dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
  • 30. a. SPT Masa PPh Pasal 23 dan 26; b. Surat Setoran Pajak (SSP); c. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan 26; d. Bukti Pemotongan PPh Pasal 23. Catatan : Pelaporan PPh Pasal 23 hanya dilakukan jika pada bulan tersebut terdapat objek pemotongan PPh Pasal 23, apabila tidak ada objek yang terutang PPh Pasal 23 tidak perlu melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23/26. Pelaporan dan Penyetoran tersebut dilakukan dengan SSP atas nama dan NPWP Pemotong Pajak.
  • 31.  Kerja Sama Operasi (KSO) or Joint Operation (JO) bukan Subjek Pajak PPh Badan;  Wajib NPWP dan menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21/23/26/Final (Pemotong) dan SPT Masa PPN (Pemungut);  KSO or JO hanya sebagai Koordinator, sehingga seluruh kontrak dan pembayaran dilakukan melalui KSO/JO yang selanjutnya akan didistribusikan sesuai prestasi kerja masing-masing anggota JO;  Pada saat melakukan pembayaran maka KSO/JO wajib melakukan pemotongan dan memberikan bukti potong.
  • 32.  Pemecahan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Apabila telah dilakukan pemotongan PPh Pasal 23 atas nama J.O., maka J.O. mengajukan permohonan pemecahan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 kepada Kantor Pelayanan Pajak dimana J.O. terdaftar/berkedudukan dengan dilampiri fotokopi dokumen pendirian J.O. 2. Apabila belum dilakukan pemotongan PPh Pasal 23, maka :  J.O. mengajukan permohonan pemecahan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 kepada pemberi hasil dengan dilampiri fotokopi dokumen pendirian J.O.  Pada waktu dilakukan pemotongan, pemberi hasil membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 atas nama J.O. qq. Anggota (NPWP anggota) dengan jumlah pajak sebesar bagian masing-masing.  Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 disampaikan untuk para anggota J.O.
  • 33.  BACA KEMBALI PERATURAN YANG BERLAKU  ALAMAT REFERENSI ◦ WWW.ORTAX.ORG ◦ WWW.PAJAK.GO.ID