Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru. Gejalanya meliputi batuk, batuk darah, sesak nafas, dan demam. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan sputum, gambaran radiologi, dan tes laboratorium. Pengobatan TBC melibatkan kombinasi obat selama berbulan-bulan untuk mencegah resistensi obat dan penularan.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Buku ini memberikan update terbaru tentang definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala, dan penatalaksanaan sepsis. Sepsis didefinisikan sebagai respons sistemik radang terhadap infeksi yang dapat menyebabkan disfungsi organ. Buku ini menjelaskan berbagai tingkatan keparahan sepsis mulai dari SIRS, sepsis, sepsis berat, hingga syok septik beserta kriterianya. Penatalaksanaan sepsis meliputi antibiotik, drainase, dukungan organ, dan terapi sp
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Dokumen tersebut membahas sindromatologi demam, termasuk pengaturan suhu tubuh, definisi demam, etiologi, patomekanisme, klasifikasi, dan penatalaksanaan demam. Demam didefinisikan sebagai suhu tubuh di atas batas normal yang dapat disebabkan oleh kelainan otak atau bahan toksik. Etiologi demam meliputi infeksi, toksimeia, keganasan, dan gangguan pusat regulasi suhu. Patomekanismenya melibatkan produ
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Buku ini memberikan update terbaru tentang definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala, dan penatalaksanaan sepsis. Sepsis didefinisikan sebagai respons sistemik radang terhadap infeksi yang dapat menyebabkan disfungsi organ. Buku ini menjelaskan berbagai tingkatan keparahan sepsis mulai dari SIRS, sepsis, sepsis berat, hingga syok septik beserta kriterianya. Penatalaksanaan sepsis meliputi antibiotik, drainase, dukungan organ, dan terapi sp
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Dokumen tersebut membahas sindromatologi demam, termasuk pengaturan suhu tubuh, definisi demam, etiologi, patomekanisme, klasifikasi, dan penatalaksanaan demam. Demam didefinisikan sebagai suhu tubuh di atas batas normal yang dapat disebabkan oleh kelainan otak atau bahan toksik. Etiologi demam meliputi infeksi, toksimeia, keganasan, dan gangguan pusat regulasi suhu. Patomekanismenya melibatkan produ
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paruarbianisa
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan tuberkulosis paru (TB paru) meliputi umur, pendidikan, pengetahuan, lama kontak dengan penderita TB paru, pendapatan per kapita, dan kepadatan hunian. Dokumen ini juga menjelaskan hasil survei di sebuah puskesmas di Semarang yang menunjukkan adanya hubungan antara kepadatan hunian, lama kontak, dan pendidikan rendah dengan kejadian kasus
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menginfeksi paru-paru. TBC merupakan masalah kesehatan besar di Indonesia dengan insidensi yang terus meningkat. Pencegahan dan pengobatan TBC sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru. Gejalanya meliputi batuk, batuk darah, sesak nafas, dan demam. Pemeriksaan radiologi dan kultur sputum digunakan untuk diagnosis. Pengobatan dilakukan dengan kombinasi antibiotik selama berbulan-bulan untuk mencegah penularan dan komplikasi.
1. Tuberkulosis paru adalah penyakit radang paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala seperti batuk berdarah dan demam. 2. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil laboratorium seperti tes tuberkulin dan röntgen dada, serta riwayat pasien. 3. Pengobatan meliputi antibiotik anti-TB selama berbulan-bulan untuk membunuh bak
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang terutama paru-paru namun juga organ tubuh lain. Bakteri ini masuk tubuh melalui udara dan menyebabkan peradangan. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, demam, hingga sesak napas. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan radiologi dan bakteriologi sputum.
Tuberkulosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan pembentukan granuloma pada paru-paru dan menurunkan kapasitas pertukaran gas. Gejalanya berupa demam, batuk, dan sesak nafas. Pengobatannya meliputi vaksinasi, pengobatan antibiotik selama berbulan-bulan, serta perawatan untuk menjaga kesehatan paru-paru dan mencegah penularan.
Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya agen penyebab penyakit ke dalam tubuh, yang menyebabkan timbulnya respon imun dan gejala klinis. Tuberkulosis paru adalah salah satu contoh penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menular melalui udara dan menyebabkan gejala batuk dan sesak napas. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium, sedangkan peng
1) Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Tuberkulosis (TB) yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis untuk penyakit TB.
1) Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Tuberkulosis (TB) yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis untuk penyakit TB.
Bab pendahuluan dokumen tersebut membahas definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, tipe penderita, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan tuberkulosis. Secara ringkas, tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Diagnosis didasarkan pada hasil laboratorium dan radiologi, sedangkan pengobatan dilakukan dengan obat anti tuberkulosis sel
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Dokumen tersebut membahas tentang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang merupakan kelompok gangguan pernapasan kronis yang meliputi bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan asma. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, pembagian, patofisiologi, gejala klinis, dan komplikasi dari berbagai jenis PPOK.
Dokumen tersebut membahas tentang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang merupakan kelompok gangguan pernapasan kronis yang meliputi bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan asma. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, pembagian, patofisiologi, gejala klinis, dan komplikasi dari berbagai jenis PPOK.
Asma bronkial adalah penyakit pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan yang berulang akibat spasme otot polos bronkus. Penyakit ini disebabkan oleh respon imun berlebihan terhadap lingkungan yang mengakibatkan pelepasan mediator kimiawi seperti histamin dan menyebabkan bronkokonstriksi. Gejala klinis umum asma bronkial antara lain sesak nafas, batuk, dan wheezing. Diagnosis didukung dengan pemerik
Asma bronkial adalah penyakit pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan yang berulang dan dapat berubah-ubah akibat respons berlebihan terhadap berbagai rangsang. Penyakit ini disebabkan oleh interaksi antara faktor genetik, lingkungan, dan respons imun yang berlebihan terhadap antigen. Gejala klinis umumnya meliputi sesak nafas, batuk, dan wheezing. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis dan p
Asma bronkial adalah penyakit pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan yang berulang akibat spasme otot polos bronkus. Penyakit ini disebabkan oleh respon imun berlebihan terhadap lingkungan yang mengakibatkan pelepasan mediator seperti histamin dan menyebabkan bronkokonstriksi. Gejala klinis umum asma bronkial antara lain sesak nafas, batuk, dan wheezing. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fis
Asma bronkial adalah penyakit pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan yang berulang akibat spasme otot polos bronkus. Penyakit ini disebabkan oleh respon imun berlebihan terhadap lingkungan yang mengakibatkan pelepasan mediator seperti histamin dan menyebabkan bronkokonstriksi. Gejala klinis umum asma bronkial antara lain sesak nafas, batuk, dan wheezing. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fis
2. PENGERTIAN
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman
Mycobakterium tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai
semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang
biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer, 2000).
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius yang terutama
menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke
bagian tubuh lainnya, terutama meningen, ginjal, tulang, dan nodus
limfe (Suzanne dan Brenda, 2001).
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius, yang terutama
menyerang parenkim paru (Smeltzer, 2001).
3. Gejala Klinis
Gejala Gejala
Respiratorik Sistemik
Batuk Demam
Batuk
Anorexia
darah
Sesak Keringat
nafas malam
Penurunan
Nyeri dada
BB
4. Agens infeksius utama, mycobakterium tuberkulosis adalah batang
aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap
panas dan sinar ultra violet, dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal
0,3 – 0,6/um. Yang tergolong kuman mycobakterium tuberkulosis
kompleks adalah:
Mycobakterium tuberculosis
Varian asian
Varian african I
Varian asfrican II
Mycobakterium bovis
5. Klasifikasi
• Tuberculosis • TB Paru BTA • Tuberkulosis paru (
Koch pulmonal ) aktif.
Primer Positif
• Tuberkulosis non aktif
• Tuberculosis Post • TB Paru BTA • Tuberkulosis quiesent
primer Negatif
Pemeriksaan Aktivitas
Secara patologis
Dahak Radiologi
• Tuberculosis • Kategori O • Kategori I
Minimal • Kategori I • Kategori II
• Moderateli advanced • Kategori II • Kategori III
tuberculosis • Kategori III • Kategori IV
• For advanced
tuberculosis
Secara Berdasarkan Berdasarkan
Radiologis aspek kes masy Terapi WHO
6. Patofisiologi
Penularan tuberculosis paru terjadi karena kuman dibersinkan atau
dibatukkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Partikel
infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2
jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang
buruk dan kelembaban. Dalam suasana lembab dan gelap kuman
dapat tahan selama berhari-hari sampai berbulan-bulan. Bila
partikel infeksi ini terhisap oleh orang sehat akan menempel pada
jalan nafas atau paru-paru. Partikel dapat masuk ke alveolar bila
ukurannya kurang dari 5 mikromilimeter.
7. Tuberculosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon
imunitas perantara sel. Sel efektornya adalah makrofag sedangkan limfosit
( biasanya sel T ) adalah imunoresponsifnya. Tipe imunitas seperti ini
basanya lokal, melibatkan makrofag yang diaktifkan ditempat infeksi oleh
limposit dan limfokinnya. Raspon ini disebut sebagai reaksi
hipersensitifitas(lambat).
Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya
diinhalasi sebagai unit yang terdiri dari 1-3 basil. Gumpalan basil yang besar
cendrung tertahan dihidung dan cabang bronkus dan tidak menyebabkan
penyakit ( Dannenberg 1981 ). Setelah berada diruang alveolus biasanya
dibagian bawah lobus atas paru-paru atau dibagian atas lobus bawah, basil
tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan.
8. Leukosit polimorfonuklear tampak didaerah tersebut dan
memfagosit bakteria namun tidak membunuh organisme ini. Sesudah
hari-hari pertama leukosit akan digantikan oleh makrofag . Alveoli yang
terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia
akut. Pneumonia seluler akan sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak
ada sisa atau proses akan berjalan terus dan bakteri akan terus difagosit
atau berkembang biak didalam sel.
Basil juga menyebar melalui getah bening menuju kelenjar getah
bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih
panjang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel
epiteloid yang dikelilingi oleh limposit. Reaksi ini butuh waktu 10-20 hari.
9. Penyakit dapat menyebar melalui getah bening atau pembuluh
darah. Organisme yang lolos dari kelenjar getah bening akan
mencapai aliran darah dalam jumlah kecil, kadang dapat
menimbulkan lesi pada oragan lain. Jenis penyeban ini disebut
limfohematogen yang biasabya sembuh sendiri.
Penyebaran hematogen biasanya merupakan fenomena akut
yang dapat menyebabkan tuberkulosis milier.Ini terjadi apabila fokus
nekrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme yang
masuk kedalam sistem vaskuler dan tersebar keorgan-organ lainnya.
10. KOMPLIKASI
Hemoptisis berat Atelektasis (paru Bronkiektasis
(perdarahan dari mengembang kurang (pelebaran broncus
saluran napas bawah) sempurna) setempat)
Penyebaran infeksi ke fibrosis (pembentukan
organ lain seperti jaringan ikat pada
otak, tulang, persendia proses pemulihan atau
n, dan ginjal reaktif) pada paru.
11. Pemeri Pemeriksaa
Pemeriks ksaan n Fungsi
aan Radiolo Paru
Labolator Kultur sputum gi Fhoto Toraks
ium
Penurunan
kualitas vital,
peningkatan ruang
mati, peningkatan
Ziehl-Neelsen Bronchografi rasio udara residu:
kapasitas paru
total dan
penurunan
Gambaran saturasi oksigen
radiologi lain ex: sekunder terhadap
Laju Endap Darah
penebalan pleura, infiltrasi
efusi pleura parenkim/fibrosis,
kehilangan
jaringan paru dan
penyakit pleural.
Dan lain-lain
12. Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebadiberikan sejak anak masih kecil agar
terhindar dari penyakit tersebut.
Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati sampai tuntas agar
tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi penularan.
Jangan minum susu sapi mentah dan harus dimasak.
Bagi penderita untuk tidak membuang ludah sembarangan.
Pencegahan terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak melakukan kontak udara
dengan penderita, minum obat pencegah dengan dosis tinggi dan hidup secara sehat.
Terutama rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar matahari pagi masuk ke dalam
rumah.
Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk
13. PENGOBATAN
1. Jangka pendek.
Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 – 3 bulan.
* Streptomisin injeksi 750 mg.
* Pas 10 mg.
* Ethambutol 1000 mg.
* Isoniazid 400 mg.
2. Jangka panjang
Tata cara pengobatan : setiap 2 x seminggu, selama 13 – 18 bulan, tetapi setelah
perkembangan pengobatan ditemukan terapi.
Terapi TB paru dapat dilakukan dengan minum obat saja, obat yang diberikan dengan
jenis :
* INH.
* Rifampicin.
* Ethambutol.
Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan menjadi 6-9
bulan.
3. Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan dalam
pemeriksan sputum BTA ( + ) dengan kombinasi obat :
* Rifampicin.
* Isoniazid (INH).
* Ethambutol.
* Pyridoxin (B6).