2. Pengertian Peraturan Baris Berbaris (PBB)
• Peraturan Baris-Berbaris (PBB) menurut Dimas Rahmat PSAP (2010:
87), adalah suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan
kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang
diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.
• Sedangkan menurut Samingan, dkk (2000: 29), Peraturan Baris-
Berbaris ialah peraturan untuk mengatur sekelompok orang dalam
suatu barisan untuk melakukan gerakan bersama-sama secara
tertib dan serempak baik gerakan di tenpat maupun gerakan
berjalan.
3. Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada
dua macam yakni :
• Baris Berbaris menggunakan tongkat
• Baris – berbasris tanpa tongkat.
Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara
tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa
menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI.
4. Tujuan Peraturan Baris Berbaris (PBB)
• (1). Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa
tanggung jawab.
• (2). Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas
adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok,
sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan
sempurna.
• (3). Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib
sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
• (4). Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas
kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan
penyisihan pilihan hati sendiri.
• (5). Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang
mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau
sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat
merugikan.
5. Sikap sempurna
• Aba-aba : Siap – GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan
badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki
membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di
atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak
ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada
badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak
terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher
lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang
tajam ke depan, benafas sewajarnya.
6. Istirahat di Tempat
• Aba-aba istirahat ditempat – GERAK
• 1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri
dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
• 2. Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang,
punggung tangan kanan di atas
• telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan,
tangan kiri memegang pergelangan
• tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan
dilemaskan, badan dapat bergerak.
7. Lencang kanan/kiri
• Aba-aba : Lencang kanan/kiri – GERAK
• Pelaksanaannya:
• Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.
• 1. Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke
samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri
orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap
ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak
berubah tempat masing-masing meluruskan diri
• 2. Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke
depan dengan pandangan mata,
• ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
8. Hadap kanan/kiri
• Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
• 1. Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan
kaki kanan/kiri berada diujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah
ke kaki kiri/kanan.
• 2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
• 3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
9. Hadap serong kanan/kiri
• Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
• Pelaksanaannya:
• 1. Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
• 2. Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
• 3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
10. Balik kanan
• Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
• Pelaksanaannya :
• 1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam
dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
• 2. Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
• 3. Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
11. Sikap Hormat
• Aba-aba : Hormat – GERAK
• Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
• 1. Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat
ke arah pelipis kanan, siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan
lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan
telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
• 2. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna,
pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
• 3. Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir
klep.
• 4. Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara
cepat ke sikap sempurna.