Larian berpagar bermula di Britain pada abad ke-19 sebagai lari lompat pagar, melompati pintu kandang biri-biri. Acara ini kini melibatkan melompati pagar dalam jarak dan gaya tertentu sambil mempertahankan kelajuan larian. Pelbagai gaya lompatan dan pendaratan telah dibangunkan untuk memastikan kejayaan menamatkan acara ini.
Pembelajaran sukatan sains sukan STPM semester 2 berdasarkan tajuk Kecergasan dan Anatomi dan Fisiologi. Terdapat juga nota tambahan tentang amali yang dilakukan dan teori yang akan dibincangkan.
Larian berpagar bermula di Britain pada abad ke-19 sebagai lari lompat pagar, melompati pintu kandang biri-biri. Acara ini kini melibatkan melompati pagar dalam jarak dan gaya tertentu sambil mempertahankan kelajuan larian. Pelbagai gaya lompatan dan pendaratan telah dibangunkan untuk memastikan kejayaan menamatkan acara ini.
Pembelajaran sukatan sains sukan STPM semester 2 berdasarkan tajuk Kecergasan dan Anatomi dan Fisiologi. Terdapat juga nota tambahan tentang amali yang dilakukan dan teori yang akan dibincangkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan karnival sukaneka dan permainan tradisional yang diadakan oleh mahasiswa pendidikan jasmani berjalan dengan lancar walaupun terdapat beberapa kesulitan awal. Karnival tersebut meliputi berbagai permainan tradisional dan sukan rakyat yang dipertandingkan antar tim. Secara keseluruhan, karnival tersebut berjalan dengan baik berkat perancangan dan pengelolaan yang matang.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang acara lari berganti-ganti, termasuk teknik pelaksanaannya, peranan para pelari, dan peralatan yang diperlukan. Acara ini melibatkan empat pelari yang berlomba untuk menyelesaikan jarak tertentu secepat mungkin dengan saling bertukar baton. Kunci keberhasilannya adalah kerjasama tim dan teknik pertukaran baton yang tepat.
Lompat jauh adalah acara sukan yang menggabungkan larian pantas dan lonjakan kuat untuk mencapai jarak maksimum. Ia terdiri daripada empat fasa utama iaitu larian, lonjakan, layangan di udara, dan pendaratan. Teknik yang tepat diperlukan untuk menguasai kemahiran ini.
Dokumen tersebut mengandungi peraturan-peraturan tentang pegawai antarabangsa dan pegawai kejohanan yang dilantik untuk mengawal selia pertandingan sukan antarabangsa. Ia menjelaskan peranan dan tanggungjawab delegasi pengurusan, teknikal, perubatan, hakim dan pegawai lain untuk memastikan pertandingan dijalankan mengikut prosedur yang betul.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran dasar dalam permainan bola tampar yaitu hantaran, servis, merejam, dan mengadang. Dijelaskan cara-cara melakukan keempat kemahiran tersebut dengan gambaran posisi, gerakan, dan kontak yang tepat.
i. Dokumen ini membahas tentang sistem pencernaan manusia dan pentingnya pemakanan olahraga. ii. Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan yang bekerja bersama untuk mencerna makanan menjadi nutrisi dan tenaga. iii. Makanan utama yang dibahas adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh untuk kinerja olahraga.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan baris berbaris yang mencakup pengertian, maksud dan tujuan, aba-aba, gerakan dasar seperti sikap sempurna, istirahat, lencang, dan berhitung, perubahan arah seperti hadap dan balik, membuka dan menutup barisan, bubar dan berkumpul, serta meninggalkan barisan. Tujuan utama baris berbaris adalah menanamkan disiplin, semangat kebersamaan, dan tanggung
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan karnival sukaneka dan permainan tradisional yang diadakan oleh mahasiswa pendidikan jasmani berjalan dengan lancar walaupun terdapat beberapa kesulitan awal. Karnival tersebut meliputi berbagai permainan tradisional dan sukan rakyat yang dipertandingkan antar tim. Secara keseluruhan, karnival tersebut berjalan dengan baik berkat perancangan dan pengelolaan yang matang.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang acara lari berganti-ganti, termasuk teknik pelaksanaannya, peranan para pelari, dan peralatan yang diperlukan. Acara ini melibatkan empat pelari yang berlomba untuk menyelesaikan jarak tertentu secepat mungkin dengan saling bertukar baton. Kunci keberhasilannya adalah kerjasama tim dan teknik pertukaran baton yang tepat.
Lompat jauh adalah acara sukan yang menggabungkan larian pantas dan lonjakan kuat untuk mencapai jarak maksimum. Ia terdiri daripada empat fasa utama iaitu larian, lonjakan, layangan di udara, dan pendaratan. Teknik yang tepat diperlukan untuk menguasai kemahiran ini.
Dokumen tersebut mengandungi peraturan-peraturan tentang pegawai antarabangsa dan pegawai kejohanan yang dilantik untuk mengawal selia pertandingan sukan antarabangsa. Ia menjelaskan peranan dan tanggungjawab delegasi pengurusan, teknikal, perubatan, hakim dan pegawai lain untuk memastikan pertandingan dijalankan mengikut prosedur yang betul.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran dasar dalam permainan bola tampar yaitu hantaran, servis, merejam, dan mengadang. Dijelaskan cara-cara melakukan keempat kemahiran tersebut dengan gambaran posisi, gerakan, dan kontak yang tepat.
i. Dokumen ini membahas tentang sistem pencernaan manusia dan pentingnya pemakanan olahraga. ii. Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan yang bekerja bersama untuk mencerna makanan menjadi nutrisi dan tenaga. iii. Makanan utama yang dibahas adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh untuk kinerja olahraga.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan baris berbaris yang mencakup pengertian, maksud dan tujuan, aba-aba, gerakan dasar seperti sikap sempurna, istirahat, lencang, dan berhitung, perubahan arah seperti hadap dan balik, membuka dan menutup barisan, bubar dan berkumpul, serta meninggalkan barisan. Tujuan utama baris berbaris adalah menanamkan disiplin, semangat kebersamaan, dan tanggung
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang rangkaian gerakan senam lantai dan senam ketangkasan yang mencakup nilai-nilai kepercayaan diri, tanggung jawab, kerjasama, dan kepercayaan kepada teman. Terdapat penjelasan tentang cara melakukan gerakan senam lantai seperti mengguling, meroda, dan senam ketangkasan seperti lompat kangkang, lompat jongkok, serta berguling depan di atas peti lompat.
Dokumen ini memberikan pengenalan latihan kawad tongkat dalam Pengakap, termasuk spesifikasi tongkat, koman-koman dasar seperti sedia, senang diri, dan baring tongkat, serta beberapa pergerakan lain seperti kalih tongkat dan hormat tongkat. Latihan ini merupakan lanjutan dari latihan kawad kaki dan menggunakan tongkat sebagai alat tambahan.
Acara lontar peluru adalah salah satu acara olahraga yang melibatkan melontar bola besi sejauh mungkin. Teknik lontaran yang tepat memainkan peranan penting dalam menentukan prestasi. Lontar peluru berasal dari abad ke-19 dan menjadi acara Olimpik pada tahun 1896. Terdapat beberapa teknik lontaran peluru, termasuk gaya melungsur selangkah dan gaya Parry O'Brien.
Tolak peluru adalah cabang olahraga yang melibatkan melempar bola besi sejauh mungkin. Berat peluru berbeda untuk putra dan putri serta junior dan senior. Olahraga ini telah ada selama 2000 tahun terakhir dan secara resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade pada tahun 1896. Teknik tolak peluru meliputi gaya samping dan belakang serta peraturan mengenai lapangan dan peralatannya.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan gerakan dasar sikap sempurna dan perubahan arah dalam barisan, termasuk cara pelaksanaannya seperti maju jalan, lencang kanan/kiri, membuka/menutup barisan, dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut memberikan instruksi lengkap tentang berbagai gerakan senam lantai beserta ilustrasi langkah-langkahnya, seperti guling depan, guling belakang, lenting tengkuk, sikap kayang, sikap lilin, hand stand, lompat jongkok, lompat kangkang, meroda, round off, head stand, dan guling lenting.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dasar pencak silat yang meliputi kuda-kuda, sikap pasang, langkah dan belaan seperti tangkisan serta serangan tangan. Kuda-kuda, sikap pasang dan langkah merupakan latihan dasar untuk memperkuat otot kaki, sementara belaan dan serangan digunakan dalam pertarungan.
Dokumen tersebut membahas tentang Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang mencakup sejarah, pengertian, maksud dan tujuan, aba-aba, gerakan perorangan tanpa senjata, gerakan berjalan tanpa senjata, dan lainnya. PBB dimulai pada zaman Romawi untuk membentuk disiplin pasukan dan terus berkembang hingga saat ini untuk mencapai tujuan membentuk sikap fisik dan mental yang teratur serta semangat kebers
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis senam lantai yang meliputi gerakan rol depan, rol belakang, lompat harimau, berdiri dengan kepala, berdiri atas tangan, dan meroda. Senam lantai adalah senam yang dilakukan di atas lantai atau permadani tanpa menggunakan alat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dan tata cara baris berbaris dengan tongkat pramuka, meliputi definisi baris berbaris dan fungsinya, penjelasan tiga jenis aba-aba, dan berbagai sikap tongkat pramuka saat melakukan gerakan baris berbaris seperti sikap sempurna, memberi salam, maju jalan, istirahat di tempat, dan lencang kanan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. Objektif :
1. Untuk membentuk seseorang supaya bermegah dengan
tatatertib cergas dan taat setia.
2. Meningkatkan kemahiran, kecekapan serta berkemampuan
mengendalikan hal-hal berkaitan kawad kaki dan
pengurusan perbarisan.
3. Memberikan ilmu pengetahuan serta membentuk disiplin
yang tinggi.
4. Menjadikan seorang pegawai/jurulatih yang mempercayai
diri dan bertatatertib pada setiap masa.
5. Membentuk anggota supaya bekerjsama
dalam satu kumpulan.
5. A. Masuk baris
• Arahan akan diberikan oleh ketua perbarisan atau jurukawat
• Kedudukan ahli pengakap bergantung pada arahan yang
diberikan oleh jurukawat
• Apabila masuk baris, ahli pengakap dikehendaki berada dalam
“sedia’.
6. B. Sedia
• Berdiri dengan kedua-dua tumit dirapatkan dan hujung kaki
dibuka lebih kurang 12 cm hingga 15 cm.
• Kedua-dua paha hendaklah dirapatkan, genggaman tangan
diletakkan ke penjahit seluar, buka dada, dagu didongakkan ke
atas supaya dapat memandang ke hadapan.
7. C. Senang diri
• Keadaan dada dan kepala pengakap semasa kedudukan
“senang diri” adalah samsa seperti kedudukan “sedia”.
• Letakkan tangan kanan di atas tangan kiri, ibu jari bersilang dan
pstikan jari-jari rapat dan lurus. Tangan diletakkan ke paras
punggung dan pastikan lengan rapat ke tubuh.
8. D. Rehatkan diri
• Kedudukannya sama seperti “senang diri”. Perbezaannya
adalah tangan diletakkan di paras pinggang dan pastikan siku
tidak bersentuh dengan tubuh .
9. E. Ke kanan lurus dan pandang
hadapan
• Penanda barisan berada di barisan hadapan kanan sekali tidak perlu
melakukan pergerakan. Apabila arahan diberikan, semua pengakap
yang berada di barisan hadapn, kecuali penanda keluarkan kaki kiri ke
hadapan, angkat sedikit ke atas dan hentak kaki ke tanah.
• Diikuti kaki kanan diangkat ke hadapan dan dihentak ke tanah di
sebelah kaki kiri. Pastikan kedua-dua kaki rapat. Pandang muka ke
kanan, dan dalam masa yang sama angkat genggaman tangan kanan
supaya menyentuh bahu orang di sebelah kanan. Betulkan barisan
dengan cara menggerakkan kaki sehingga barisan menjadi lurus.
10. • Apabila barisan sudah menjadi lurus, hentikan pergerakan kaki
dan berada dalam keadaan diam. Apabila mendengar arahan
“pandang depan”, jatuhkan tangan kanan dan dengan serentak
palingkan muka ke hadapan. Kedudukan ini mesti dalam
keadaan “sedia”.
Ke kanan lurus Hadapan lurus
11. F. Ke kanan pusing
• Pengakap berada dalam kedudukan “sedia”. Apabila
mendengar hukuman ke kanan pusing, pengakap dikehendaki
pusingkan kaki kanan sebanyak 90゜ ke kiri. Angkat kaki kiri
dan hentak kaki kiri di sebelah kaki kanan supaya dalam
keadaan sedia. Pergerakan dilakukan dengan menggunakan
tumit kaki kanan dan hujung kaki kiri.
12. G. Ke kiri pusing
• Pengakap berada dalam kedudukan sedia. Apabila mendengar
hukuman ke kiri pusing, pengakap dikehendaki pusingkan kaki
kiri sebanyak 90゜ ke kiri. Angkat kaki kanan dan hentak kaki
kanan di sebelah kaki kiri supaya dalam kedudukan sedia.
Pergerakan dilakukan dengan menggunakan tumit kaki kiri dan
hujung kaki kanan.
13. H. Ke belakang pusing
• Pengakap berada dalam kedudukan sedia. Apabila mendengar
hukuman ke belakang pusing, pengakap dikehendaki
pusingkan kaki kanan sebanyak 180゜ke belakang mengikut
arah pusingan jam. Angkat kaki kiri dan hentak kaki kiri di
sebelah kaki kanan supaya dalam kedudukan sedia.
Pegerakan dilakukan dengan menggunakan tumit kaki kanan
dan hujung kaki kiri.
14. I. Buka barisan
• Pergerakan ini dilakukan oleh pengakap yang berada dalam
barisan hadapan dan barisan belakang sahaja. Apabila
mendengar hukuman, pengakap di barisan hadapan bergerak
dua langkah ke hadapn dan pengakap di barisan belakang
bergerak dua langkah ke belakang. Seterusnya hentak kaki kiri
di sebelah kaki kanan dan akhirnya hentak kaki kanan supaya
berada dalam keadaan sedia sahaja.
15. J. Tutup barisan
• Pergerakan ini dilakukan oleh pengakap dalam barisan
hadapan dan barisan belakang sahaja. Apabila mendengar
hukuman tutup barisan, pengakap di barisan hadapan bergerak
dua langkah ke belakang dan pengakap di barisan belakang
bergerak dua langkah ke hadapan. Seterusnya hentak kaki kiri
di sebelah kaki kanan dan akhirnya hentak kaki kanan supaya
berada dalam keadaan sedia semula.
16. K. Paras
• Tujuan arahan paras diberikan supaya barisan dibentuk adalah
menarik dan senang membuat pergerakan. Bentuk paras bergantung
kepada jurukawat dan jenis pertandingan yang ingin dilaksanakan.
Emapat jenis pertandingan yang ingin dilaksanakan. Empat jenis
paras yang boleh diberikan seperti :
- Paras ahli tinggi di tengah
- Paras ahli rendah di tengah
- Paras ahli tinggi di kiri
- Paras ahli rendah di kiri
17. • Cara membuat ( dengan memberi hukuman ) :
# yang tinggi ke kanan, yang rendah ke kiri dalam satu barisan… paras
# nombor ( pengakap pertama menyebut 1, kedua 2, ketiga 3… )
# yang ganjil angkat tangan (no. 1, 3 ,5 …)
# yang genap angkat tangan (no. 2, 4, 6…)
# jatuh (diberi apabila hukuman angkat tangan)
# Yang kanan sekali, diam, nombor ganjil ke kanan, nombor genap ke
kiri, barisan genap dan ganjil… paras.
# Jadikan 3 barisan… cepat jalan.
18. L. Keluar baris
• Arahan ini diberikan bertujuan untuk memberi masa rehat untuk
melakukan aktiviti seterusnya. Apabila hukuman diberikan,
pengakap hendaklah berpusing ke kanan, bergerak 3 langkah
ke hadapan dengan kaki kiri bergerak dahulu dan akhirinya
berpecah.
19. M. Bersurai
• Arahan ini diberikan apabila semua aktiviti hari tersebut selesai
atau tamat. Apabila hukuman diberikan, pengakap hendaklah
berpusing ke kanan, memberi hormat pengakap, bergerak 3
langkah ke hadapan dengan kaki kiri bergerak dahulu dan
akhirnya berpecah.
21. Bahasa Hukuman Kawad
1. Sedia
"BARIS..BARIIIIS SEDIA !“
2. Senang diri
"SENAAANG DIRI!“
3.Rehatkan diri
"REHATKAAAN DIRI!“
4. Berpusing ke kanan
"BERGERAK KE KANAAAN, KE KANAAAN..PUSING!“
5. Berpusing ke kiri
"BERGERAK KE KIRIII, KE KIRIII..PUSING!"
22. 6. Berpusing ke belakang
"BARIS AKAN MENGHADAP KE BELAKAANG, KE BELAKAAANG ..PUSING!“
*sekiranya platon (kumpulan) sedang menghadap ke arah anda (jurukawat).
Untuk menghadapkan semula platon ke hadapan, bahasa hukumannya :
"BARIS AKAN MENGHADAP KE HADAPAN, KE KIRIIII..PUSING!"
**sekiranya platon (kumpulan) sedang menghadap ke arah anda (jurukawat).
Untuk menghadapkan semula platon ke hadapan, bahasa hukumannya :
"BARIS AKAN MENGHADAP KE HADAPAN, KE KANAAAAN..PUSING!"
***sekiranya platon (kumpulan) sedang menghadap ke arah anda (jurukawat).
Untuk menghadapkan semula platon ke hadapan, bahasa hukumannya :
“BARIS AKAN MENGHADAP KE HADAPAN, KE BELAKAAANG..PUSING!”
[ Ingatan : Apabila berpusing ke belakang, hendaklah berpusing melalui
sebelah kanan badan, walau ke arah mana pun platon anda sedang
menghadap ]
23. 7. Angkah sebelah
"SATU/DUA/TIGA LANGKAAAH.. KE KANAAAAN/KIRIII..GERAK!"
8. Hentak kaki
'HENTAK KAKIII..CEPAT!"
untuk menghentikan platon dari hentak kaki, bahasa hukumannya :
"BARIIIS..HENTI!"
9. Buka/tutup barisan
"BUKA/TUTUP BARISAAAN..GERAK!"
10. Luruskan barisan
"KE KANAAAAN..LURUS!" apabila semua anggota dalam platon telah
siap melakukan pergerakan meluruskan barisan, berikan pula bahasa
hukuman kawat "PANDAAAANG..DEPAN!"
11. hormat ke hadapan
"HORMAT, HORMAT KE HADAPAAAN..HORMAT!
25. a. Kawad statik
• Asas kepada pergerakan kawad.
• Hanya melibatkan pergerakan statik.
• Penting kerana ia perkara asas pembentukan displin kawad
persendirian.
26. 1. sedia
2. Senang
diri
3. Sedia dari
senang diri
4. Rehatkan
diri
5. Berbaris
dalam tiga
barisan
6. Ke kanan
lurus/
pandang
depan
7. Pusing
kanan/kiri
8. Menghadap ke
hadapan/ke
belakang
27. 1. Sedia
• Tumit rapat sebaris
• Hujung kaki dibuka 30 darjah
• Badan ditegakkan dengan kedua bahu dibawa ke belakang
• Tangan diluruskan ke bawah dengan kedua siku dirapatkan kerusuk
badan
• Kedua tangan dirapatkan ke peha dan ibu jari diletakkan sedikit di
belakang garisan jahitan seluar
• Kepala ditegakkan di mana tengkuk kena leher baju
• Mata memandang ke hadapan
28. 2. Senang diri
• kaki kanan dibiarkan pegun di atas bumi
• Kaki kiri diangkat, lutut dinengkokkan separas dengan peha
• Kaki kiri dibawa ke sebelah kiri dan dihentak ke bumi
• Jarak antara dua kaki ialah 12 inci
• Pada masa yang sama, kedua tangan dibawa ke belakang
• Tapak tangan kanan diletakkan di atas tapak tangan kiri dengan
ibu jari bersilang
• Kedua lengan lurus tunjuk ke arah bumi
29. 3. Sedia dari senang diri
• Kaki kiri diangkat
• Lutut dibengkokkan separas peha
• Hentak kaki di sebelah tumit kaki kanan
• Pada masa yang sama, kedua tangan dibawa dengan pantas
dalam kedudukan sedia.
30. 4. Rehatkan diri
• Di atas hukuman rehatkan diri, kira masa 1,2,3 rehat.
• Kendurkan anggota badan iaitu bahagian pinggang ke atas dengan
perlahan tanpa menggerakkan kaki
31. 5. Berbaris dalam tiga barisan
• Semua orang berbaris dalam tiga barisan.
• Jarak antara barisan adalah 30 inci
• Jarak antara ahli adalah jarak satu tangan. (dengan jari
digenggam)
• Semua berdiri dalam keadaan rehatkan diri.
32. 6.Ke kanan lurus
• Tangan kanan diangkat keparas bahu dengan orang di sebelah kanan.
Jari digenggam dengan bahagian tangan ke atas.
• Pada masa yang sama, kepala dipusingkan memandang ke kanan
• Kaki dihentak berturut-turut serta meluruskan barisan
• Dengan pantas, orang di sebelah kanan, barisan tengah dan belakang
tentukan jarak ke barisan hadapan 30 inci.
• Dengan hukuman Pandang Depan, kepala dan muka dipusingkan
dengan pantas ke hadapan. Tangan dijatuhkan ke tepi dan kembali ke
kedudukan seida.
33.
34. 7. Pusing kanan/kiri
• Kaki kanan/ kiri dipusingkan 90 darjah dengan
kedudukan tumit ditetapkan.
• Badan dan anggota berpusing ke kanan/kiri
• Kedudukan kedua belah tangan dirapatkan ke sisi
• Kaki kiri/kanan dibawa ke hadapan dengan lutut
dibengkokkan separas peha
• Hentak di sebelah tumit kaki kiri/ kanan ke bumi
35.
36. 8.Menghadap ke hadapan/ ke belakang
• Kaki kanan/kiri dipusingkan 180 darjah dengan kedudukan tumit
ditetapkan
• Badan dan anggota berpusing ke hadapan/belakang
• Kedudukan kedua belah tangan dirapatkan ke sisi
• Kaki kiri/kanan dibawa ke hadapan dengan lutut dibengkokkan
separas peha
• Hentak di sebelah tumit kaki kiri/kanan ke bumi
39. Kawad Dinamik
1. Cepat jalan
2. Berhenti dari cepat jalan
3. Kiri belok/ kanan belok
4. Tukar langkah semasa jalan cepat
5. Perlahan jalan
6. Tukar langkah semasa perlahan jalan
7. Berhenti semasa perlahan jalan
8. Kehadapan hormat
9. Ke kanan hormat
10. Selaku terima sijil / hadiah
40. 1. Cepat jalan
• Dengan hukuman “cepat jalan”, skuad hendaklah sentiasa
melangkahkan kaki dengan mulanya kaki kiri dan menghayunkan
tangan dengan mulanya tangan kanan kehadapan.
• Dengan pantas, kaki kiri dilangkahkan ke hadapan sejauh 30 inci
dengan keadaan tumit terpacak.
• Tapak kaki kanan sama rata dengan bumi.
• Pada masa yang sama, tangan kanak dilenggangkan ke hadapan
separa bahu dan tangan kiri dilenggangkan ke belakang seberapa
yang boleh
• Muka terus pandang ke hadapan
• Diikuti langkah seterusnya.
41.
42. 2. Berhenti dari cepat jalan
• Kaki kanan melangkah sejauh 30 inci ke hadapan dan berhenti,
tapak kaki kanan rata di atas bumi.
• Kaki kiri di belakang dengan keadaan tumit terangkat, kedua
lutut tegang.
• Tangan kiri lenggang ke hadapan dan tangan kanan lenggang
ke belakang.
• Bawakan kaki kiri sejauh 15 inci ke hadapan dengan keadaan
tapak kaki kiri tergantung dan lutut tegang.
• Berdiri di atas kaki kanan.
• Pada masa yang sama, lenggangkan tangan kanan ke
hadapan dan tangan kiri ke belakang.
43. • Kaki kiri dibawa ke hadapan dengan lutut dibengkokkan separas peha.
• Hentak di sebelah tumit kaki kanan dan angkat kaki kanan ke hadapan
dengan lutut dibengkokkan separas peha.
• Hentak di sebelah tumit kaki kiri dengan kedudukan seida.
• Kedua tangan dibawa dengan pantas kepada keadaan sedia.
44. 3. Membelok
• Barisan dalam hendaklah membelok di keliling bulatan, iaitu
garisan pusat bulatan empat kaki dan hendaklah menukar
haluan mulai 90 darjah.
• Barisan luar mengikut langkah dengan memanjangkan langkah.
• Barisan dalam hendaklah menjeling dengan hujung matanya ke
arah luar dan seterusnya memendekkan langkah.
• Barisan di belakang hendaklah berjalan lurus ke hadapan dan
mengikut jejak yang dilalui oleh barisan hadapan.
45. 5. Perlahan jalan
• Tolak kaki kiri ke hadapan sejauh 15 inci, hujung kaki dikeluarkan sedikit
menghala ke tanah, bahagian atas badan tegak, tangan lurus ke tepi,
berat badan di atas kaki kanan.
• Penuhkan langkah 30 inci dengan menolak kaki kiri ke hadapan 15 inci
lagi. Hujung kaki jejak ke tanah tetapi bukan tumit atau bahagian luar
kaki. Bawa berat badan pada kaki kiri, kaki kanan ke belakang dan
bengkok sedikit supaya dapat mengangkat tumit kaki dari bumi.
• Ulang dengan kaki kanan.
46. 7. Berhenti semasa perlahan jalan
• Kaki kanan dilangkahkan ke hadapan sejauh 30 inci dan
berhenti.
• Tapak kaki kanan rata di atas bumi.
• Tumit kaki kiri terangkat sedikit dengan kedua lutut tegang.
• Berat badan di atas kaki kanan dan muka terus pandang ke
hadapan.
• Dengan pantas, bawa kaki kiri ke hadapan, lutut bengkok, pera
paras, hentak ke bumi dan angkat kaki kanan, bengkok lutut,
peha paras dan hentak di sebelah tumit kaki kiri.
47. 8. Ke hadapan hormat
• Kaki dihentak kiri dan kanan.
• Tangan kanan dibawa ke hadapan, siku dibengkokkan, lengan diangkat
paras bahu, hujung jari dibawa sehingga mencecah hujung kening
sebelah kanan.
• Jari-jari tangan kanan dilurus dan dirapatkan.
• Tangan dipotong dan dibawa ke sisi seperti dalam kedudukan sedia.
• Ulang sekali lagi.
48. 9. Ke kanan hormat
• Cara hormat ke kanan sama seperti kedudukan hormat ke
hadapan tetapi kepala dan mata dipusing ke kanan tanpa
mengubah kedudukan lengan kanan.
• Tangan kiri digenggam dengan ibu jari menujuk ke bawah dan
dikunci pada kedudukan penjahit seluar sebelah kiri.
49. 10. Selaku terima sijil / hadiah
• Hormat ke hadapan dan melangkah selangkah ke hadapan.
• Hulur kedua-dua belah tangan ke hadapan dengan lurus dan
Tarik kedua-dua belah tangan seperti kedudukan sedia.
• Melangkah selangkah ke belakang dan hormat.
• Pusing ke belakang dan terus berjalan.
52. Kawad formasi
• Kawad formasi dipelajari untuk menghasilkan kepelbagaian
gerak kawad yang unik.
• Kawad formasi melibatkan pergerakan asas dan juga
pergerakan bukan kawad asas yang diselitkan dengan pelbagai
unsur gerak yang menarik.
• Kawad formasi mempunyai beberapa unsur yang menjadi
intipati kepada keunikan kawad formasi.
53. a. Unsur gerak
• Keindahan gerak
• Gerakan dalam unsur kawad
• Gerakan bukan dalam unsur kawad
• Gerakan konsisten (berturutan)
• Kepelbagaian gerak kawad
• Keseimbangan dalam penggunaan ruang
• Kesatuan gerak
• Kekayaan gerak formasi
• Pecahan dan cantuman formasi