Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas potensi pangan lokal Indonesia untuk dikembangkan menjadi pangan fungsional berbasis kandungan gizi dan komponen bioaktif pangan lokal.
2. Ada beberapa tantangan untuk meningkatkan daya saing pangan lokal di pasar global seperti persyaratan keamanan pangan dan label yang jelas.
3. Diperlukan kerja sama berbagai pihak termasuk riset untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional Indonesia. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan peran strategis sektor pertanian Indonesia, permasalahan dan tantangan ketahanan pangan global dan nasional, serta kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia untuk menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan di tingkat nasional.
Dokumen tersebut membahas upaya pemanfaatan sumber daya lokal khususnya di Kabupaten Bantul, DIY untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan. Sumber daya lokal yang potensial untuk pangan antara lain berbagai jenis tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, ikan, dan juga perluasan pemanfaatan lahan pekarangan. Diperlukan berbagai kebijakan dan kerja s
Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini dicapai dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi, ekonomi, dan sosial dalam praktik pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional Indonesia. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan peran strategis sektor pertanian Indonesia, permasalahan dan tantangan ketahanan pangan global dan nasional, serta kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia untuk menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan di tingkat nasional.
Dokumen tersebut membahas upaya pemanfaatan sumber daya lokal khususnya di Kabupaten Bantul, DIY untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan. Sumber daya lokal yang potensial untuk pangan antara lain berbagai jenis tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, ikan, dan juga perluasan pemanfaatan lahan pekarangan. Diperlukan berbagai kebijakan dan kerja s
Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini dicapai dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi, ekonomi, dan sosial dalam praktik pertanian.
Dokumen ini membahas latar belakang mengenai pentingnya konsumsi sayuran organik dan non organik, serta perbedaan karakteristik keduanya. Dokumen ini juga mengidentifikasi masalah yang akan diteliti yaitu faktor yang membedakan konsumen sayuran organik dan non organik, serta karakteristik konsumen masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dan karakteristik konsumen sayuran organik dan non organik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri di Indonesia, dengan menjelaskan tantangan-tantangan ketahanan pangan nasional dan lingkup lembaga terkait dalam penyelenggaraan ketahanan pangan."
Kedaulatan pangan adalah kosa kata baru di kebijakan Indonesia, dan kita belum paham benar, juga belum satu suara. Yuk mari kita mantapkan apa pengertian dan mau kemana kita dengan kedaulatan pangan.
Dokumen tersebut membahas strategi dan program pembangunan peternakan dan perikanan di Indonesia, termasuk pengembangan produk olahan yang berdaya saing melalui peningkatan mutu, efisiensi produksi, pemenuhan persyaratan pasar, dan diversifikasi produk. Tujuannya adalah tersedianya produk olahan peternakan dan perikanan yang berkualitas dan dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Teknologi tepat guna merupakan solusi atas krisis lingkungan dan energi akibat teknologi modern yang destruktif. Teknologi ini menggunakan sumber daya lokal, modal kecil, dan biaya operasional terjangkau serta ramah lingkungan. Contoh teknologi kesehatan tepat guna adalah RUTF untuk gizi buruk dan TABURIA untuk mengurangi balita kurang gizi dan anemia. Usulan TTG lainnya dapat
Pangan lokal Indonesia memiliki potensi untuk memenuhi tren masa depan pangan pada tahun 2030, antara lain melalui inovasi proses pengolahan, bahan baku, pengemasan, dan gabungan untuk meningkatkan mutu, gizi, preferensi konsumen, dan keamanan serta memanfaatkan potensi lokal seperti bahan pangan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan/daging secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku memilih dan konsumsi makanan serta minuman selama masa pandemi COVID-19 dengan menekankan pentingnya higiene sanitasi pangan, keamanan pangan, dan adaptasi perubahan perilaku konsumen. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai persoalan terkait pengelolaan pangan dan sanitasi pedagang kaki lima.
Pertanian masih penting untuk perekonomian Indonesia dan mata pencaharian pedesaan. R&D pertanian menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. R&D pertanian diselenggarakan oleh lembaga penelitian yang fokus pada berbagai bidang seperti tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan pascapanen.
Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang bisa diolah
menjadi makanan yang beraneka ragam salah satunya adalah keripik jagung.
Walaupun keripik jagung telah lama dikenal, namun distribusi pemasarannya
masih dalam skala lokal akibatnya keripik jagung kurang begitu dikenal oleh
masyarakat. Masih jarang wiraswastawan yang memanfaaatkan jagung untuk
diolah menjadi keripik. Umumnya jagung diolah menjadi marning, grontol,
Pop Corn, tepung, dan lainnya untuk kebutuhan pakan ternak. Melihat
peluang ini, kami berkeinginan mengembangkan keripik jagung menjadi salah
satu alternatif makanan ringan yang sehat ditengah maraknya makanan ringan
yang disinyalir banyak mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi
kesehatan.
More Related Content
Similar to Potensi pangan lokal di era global.pptx
Dokumen ini membahas latar belakang mengenai pentingnya konsumsi sayuran organik dan non organik, serta perbedaan karakteristik keduanya. Dokumen ini juga mengidentifikasi masalah yang akan diteliti yaitu faktor yang membedakan konsumen sayuran organik dan non organik, serta karakteristik konsumen masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dan karakteristik konsumen sayuran organik dan non organik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri di Indonesia, dengan menjelaskan tantangan-tantangan ketahanan pangan nasional dan lingkup lembaga terkait dalam penyelenggaraan ketahanan pangan."
Kedaulatan pangan adalah kosa kata baru di kebijakan Indonesia, dan kita belum paham benar, juga belum satu suara. Yuk mari kita mantapkan apa pengertian dan mau kemana kita dengan kedaulatan pangan.
Dokumen tersebut membahas strategi dan program pembangunan peternakan dan perikanan di Indonesia, termasuk pengembangan produk olahan yang berdaya saing melalui peningkatan mutu, efisiensi produksi, pemenuhan persyaratan pasar, dan diversifikasi produk. Tujuannya adalah tersedianya produk olahan peternakan dan perikanan yang berkualitas dan dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Teknologi tepat guna merupakan solusi atas krisis lingkungan dan energi akibat teknologi modern yang destruktif. Teknologi ini menggunakan sumber daya lokal, modal kecil, dan biaya operasional terjangkau serta ramah lingkungan. Contoh teknologi kesehatan tepat guna adalah RUTF untuk gizi buruk dan TABURIA untuk mengurangi balita kurang gizi dan anemia. Usulan TTG lainnya dapat
Pangan lokal Indonesia memiliki potensi untuk memenuhi tren masa depan pangan pada tahun 2030, antara lain melalui inovasi proses pengolahan, bahan baku, pengemasan, dan gabungan untuk meningkatkan mutu, gizi, preferensi konsumen, dan keamanan serta memanfaatkan potensi lokal seperti bahan pangan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan/daging secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku memilih dan konsumsi makanan serta minuman selama masa pandemi COVID-19 dengan menekankan pentingnya higiene sanitasi pangan, keamanan pangan, dan adaptasi perubahan perilaku konsumen. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai persoalan terkait pengelolaan pangan dan sanitasi pedagang kaki lima.
Pertanian masih penting untuk perekonomian Indonesia dan mata pencaharian pedesaan. R&D pertanian menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. R&D pertanian diselenggarakan oleh lembaga penelitian yang fokus pada berbagai bidang seperti tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan pascapanen.
Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang bisa diolah
menjadi makanan yang beraneka ragam salah satunya adalah keripik jagung.
Walaupun keripik jagung telah lama dikenal, namun distribusi pemasarannya
masih dalam skala lokal akibatnya keripik jagung kurang begitu dikenal oleh
masyarakat. Masih jarang wiraswastawan yang memanfaaatkan jagung untuk
diolah menjadi keripik. Umumnya jagung diolah menjadi marning, grontol,
Pop Corn, tepung, dan lainnya untuk kebutuhan pakan ternak. Melihat
peluang ini, kami berkeinginan mengembangkan keripik jagung menjadi salah
satu alternatif makanan ringan yang sehat ditengah maraknya makanan ringan
yang disinyalir banyak mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi
kesehatan.
Similar to Potensi pangan lokal di era global.pptx (20)
2. POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Kebutuhan dasar manusia. Pemenuhannya:
- Hak Asasi Manusia
- Tidak bisa digantikan dengan hal lain
- Tidak bisa ditunda
KOMPONEN DASAR PEMBENTUKAN SDM
Pangan Berkualitas
Sumber daya manusia
berkualitas
PEMBANGUNAN NASIONAL
BERJALAN LANCAR
3.
4. Talas Padi
Ubi
Singkong
I N D O N E S I A
Tanaman Asli
Tanaman Introduksi dari
Zona Tropis
Sagu
Tanaman Introduksi dari
Zona Subtropis
Jagung
Padi
Sagu
Ganyong
Garut
Kentang
Sorgum
Jagung
Singkong
Ubi
Ragam Pangan
I N D O N E S I A
4
7. Meningkatnya prevalensi stroke, kanker, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung,
gizi buruk, gizi kurang
Kurang beraneka ragam – berdampak pada kondisi gizi dan kesehatan
8. Kontinuitas ketersediaan,
keterjangkauan,
kemudahan mendapatkan
Pemanfaatan pangan lokal
belum optimal
Masih rendahnya kualitas
dan kuantitas konsumsi
pangan penduduk
Rendahnya preferensi masyarakat terhadap
pangan lokal yang tersedia, terkalahlan oleh
introduksi dari luar
Budaya dan kebiasaaan
makan masyarakat kurang
mendukung konsumsi pangan
beragam, bergizi, seimbang
dan aman
5
1
2 4
3
MASALAH
PENGEMBANGAN
PANGAN LOKAL
(DIVERSIFIKASI)
10. Kandungan
Serat tinggi
Kaya senyawa
fitokimia
(antioksidan tinggi)
Immunostimulator
Indeks Glikemik
rendah
Kaya Probiotik:
dadih, growol
dsb
Anti kanker,
hipokolesterolemia
, anti-inflamasi
Persepsi
Positif
Pangan lokal
POTENSI UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL
BERBASIS POTENSI LOKAL
11. Pangan Lokal
Indonesia =
Pangan
Fungsional
Herbal: Jahe, kunyit, temulawak, the daun gambir, sirih, minyak
kelapa murni, kakao, secang, minyak eukaliptus dsb
Produk Hewani: Kefir, yoghurt, madu dsb
Pangan Lokal: Beras merah, beras hitam,
sorghum, ubi jalar, garut, ganyong, hanjeli, tempe,
kacang hijau dsb
Produk hortikultura:bawang merah, bawang putih, jambu
biji, manggis, jeruk, cabai, tomat, paprika, strowbery, labu
kuning, daun kelor, brokoli, wortel dsb
Indonesia memiliki lebih dari 5300 produk yang dibuat dari pangan lokal
12.
13. POTENSI LOKAL – ERA GLOBAL
Sesuai dengan Program Pemerintah dalam Making Indonesia 4.0
14. Inovasi Pengembangan Pangan berbasis
Potensi Lokal
Yang sudah dilakukan saat ini
BAHAN BAKU
PROSES
PENGOLAHAN
PENGEMASAN
GABUNGAN
INOVASI
15. Apa yang harus dipertimbangkan dalam
pengembangan produk
(yang sudah ada atau benar-benar baru?)
20. PANGAN
LOKAL
SENTUHAN
TEKNOLOGI
PANGAN KEAMANAN:
tidak kandungan
zat berbahaya
PREFERENSI
KONSUMEN
: diterima
GIZI: sama atau
meningkat
MUTU: sesuai
karakteristiknya Pangan
Lokal
berdaya
saing
BAHAN BAKU
PROSES
PENGOLAHAN
PENGEMASAN
GABUNGAN
MODIFIKASI
Pengembangan Produk (yang ada atau baru)
perlu sentuhan Inovasi
21. Bagaimana Kondisi Pangan Lokal Indonesia di
pasar global?
Banyak produk mampu bersaing di era global: produk-produk
Pertanian, Perkebunan, Perikanan
Namun ada juga yang ditolak – dan masuk red list
22. - Porang
- Ubi jalar
- Ubi cilembu
- Jamur kancing
- Teh
- Rimpang (jahe,
kunyit)
- Mie instan
- Pala
- Bera shitam,
beras merah
- Tepung tapioca,
tepung sagu
Olahan Makanan:
- Olahan ikan dan
udang
- Wafer
- Keripik ubi jalar
24. Keterangan 2014 Juni 2020 Total Skore
Contain of Not Recommended Ingredient 8 68 1,168 40,1%
Filthy, Putrid or decomposed substance 89 30 615 21,1%
Salmonella 28 16 198 6,8%
Lack of information 14 148 5,1%
Pesticide chemical residue 16 75 2,6%
Unpproved new drug 1 1 56 1,9%
Misbranding 12 4 53 1,8%
Adulteration 4 9 40 1,5%
Color additive 11 16 0,5%
Lainnya 56 40 546 18,7%
Total 255 182 2,915 100%
TANTANGAN MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK
Alasan umum Penolakan Ekspor oleh USA (2014-2020) dari Indonesia
25. Konsumen:
Tuntutan keamanan?
Juga ke keprihatinan ke
aspek sosial
69
48 48
40
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Commitment to food
safety
Fair treatment of
workers
Local sourcing of
products
Overall mission and
values
Pertimbangan penerimaan produk di era global
dari aspek sosial
26. TUNTUTAN KEAMANAN?
LEBIH DARI “Bebas dari
unsur berbahaya”
62
51
47
42 41
0
10
20
30
40
50
60
70
Free of Harmful
elements
Clear and Accurate
Labeling
Clear information
(ingredient/sourcing)
Fewer Ingredients,
Processing, no artificial
Nutritional Content
Free of Harmful elements Clear and Accurate Labeling
Clear information (ingredient/sourcing) Fewer Ingredients, Processing, no artificial
Nutritional Content
Pertimbangan penerimaan produk di era global
dari produk
27. Perbaikan dari Farm to Fork:
Mulai dari Budidaya –
Pengolahan makanan –
Distribusi -- Konsumen
Kerjasama :
Petani – Produsen – Retail --
Konsumen
APA YANG BISA
DILAKUKAN?
28. Raw materials
selection and
improvement
Choice of
appropriate
technology
Formulation
and design
Identification of
physiological
targets
Consumer
behaviour
RISET DALAM RANTAI PANGAN
Pemanfaatan Potensi lokal, Kerjasama industry-pemerintah-Lembaga riset/PT, pemahaman perilaku
konsumen, akses informasi dan teknologi, support dana riset
29. 1
Pangan Lokal yang
ada : Identifikasi
potensi komponen
fungsional bahan
3
Pengujian In Vivo:
Hewan Coba
5
Kerjasama dan
Komersialisasi
2
Formulasi dan
Optimasi proses:
Pengujian fisik,
kimiawi dan sensoris
4
Uji Pra-Klinis dan
Umur simpan
TAHAPAN PENELITIAN PANGAN LOKAL – PANGAN
FUNGSIONAL
31. PANGAN
LOKAL
YANG
SUDAH
ADA
Perbaikan proses dan
penanganan dari farm
to fork (seleksi bahan-
proses pengolahan-
pengemasan-
pemasaran)
Melengkapi keunggulan
produk: komposisi gizi,
sensoris, pengujian in
vivo/pra-klinis, keamanan
produk
Menjaga kontinuitas
ketersediaan
PANGAN
LOKAL
BARU
Melaksanakan setiap
proses farm to fork dengan
detail dan baik (seleksi
bahan baku-proses
pengolahan-pengemasan -
pemasaran)
Melengkapi keunggulan
produk: komposisi gizi,
sensoris, pengujian in
vivo/pra klinis
Memperhatikan trend
preferensi konsumen
dan persyaratan pasar
global
PENGEMBANGAN
PRODUK
Kemudahan untuk
disajikan
Sudah Dikenal Masyarakat Belum Dikenal
Masyarakat
Menjaga kontinuitas
ketersediaan,
kemudahan disajikan
32. Perlu sinergisitas semua pihak agar pangan
berbasis lokal dapat menjadi asset bangsa,
penyokong Kesehatan penduduk dan menjadi
tulang punggung ekonomi Bangsa Indonesia