SlideShare a Scribd company logo
Ade Saputra Nasution
DIVERSIFIKASI/
PENGANEKARAGAMAN
PANGAN
usaha penganekaragaman usaha tani secara :
horizontal, vertikal dan regional
 UPAYA PENINGKATAN KONSUMSI
ANEKA RAGAM PANGAN NON BERAS
DENGAN PRINSIP GIZI SEIMBANG
Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan
halal
KETERSEDIAAN PANGAN
PER KAPITA
Produksi
Pasokan pangan dari luar
(Impor )
Cadangan pangan
Bantuan pangan
Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers.
2003 (dimodifikasi
Luas panen
Produktifitas
Diversifikasi produk Sarana dan
prasarana
pemasaran
Irigasi, teknologi,
Sarana produksi Jumlah Penduduk
Iklim, hama penyakit,
bencana,dll.
MASALAH PANGAN
KELEBIHAN PANGAN
KEKURANGAN PANGAN
RUMAH TANGGA TIDAK
BISA AKSES DALAM
PEMENUHAN PANGAN
KEAMANAN PANGAN
• TURUNNYA HARGA
• KERUSAKAN
PRODUKSI
GIZI BURUK
GIZI BURUK
GANGGUAN
KESEHATAN
• konsumsi beras di Indonesia masih di atas 100
kg per kapita per tahun (Hermanto, 2008)
Idealnya, 60 kg per kapita per tahun, (Jepang)
Ketergantungan Masyarakat Indonesia akan
beras sangat tinggi.
Harga beras > Rp. 5000, masyarakat kelompok
miskin, beli beras aking/karak. Masy. Kelompok
kurang mampu makan nasi aking, seperti tahun-
tahun 60 – 70 an
AKAR MASALAH:
KEMISKINAN
• Kebijakan pengembangan pangan yang
terfokus pada beras
Upaya penggalian dan pemanfaatan
sumber sumber pangan karbohidrat lokal
masih kurang
Pola konsumsi pangan masyarakat masih
belum beragam
Kemampuan memproduksi pangan lokal
masih rendah, terutama musim paceklik
Penerapan teknologi produksi dan teknologi
pengolahan pangan lokal di masyarakat tidak
mampu mengimbangi pangan olahan asal
impor yang membanjiri pasar.
Kekuatan = Strengths (S) Kelemahan =Weaknesses
(W)
Potensi biodiversitas yang
sangat kaya
Kekayaan budaya dan food
habit
Keragaman geografi dan
agroklimat
Peneliti yang cukup andal
dengan sarana yang cukup
Pangan lokal dianggap
inferior
Program yang tidak
sinkron dengan anggaran
rendah
Mental pedagang para
industriawan
Efisiensi usaha tani
rendah
Peluang = Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Globalisasi perdagangan
Jumlah penduduk yang besar
Situasi politik ke arah
kemandirian bangsa
Pengembangan
Diversifikasi pangan pokok
berbasiskan kepada kondisi
setempat
Pengembangan bisnis
pangan untuk mendukung
diversifikasi berbasiskan
indigenous resources
Ancaman = Threats (T) Strategi ST Strategi WT
Banjir pangan import
Perubahan iklim yang makin
tidak teratur
Kurang menghargai indigenous
knowledge/resources
Paten bahan biologis
Peningkatan efisiensi usaha
pertanian melalui penelitian
efektif yang dipublikasikan
Peningkatan apresiasi
terhadap indigenous
knowledge/resources
Pengembangan
kemandirian bangsa di
bidang pangan
berlandaskan indigenous
resources/knowledge
• Diversifikasi Horisontal :
 Upaya menganekaragamkan produk
yang dihasilkan dan produk yang
dikonsumsi  budidayanya
• Diversifikasi Vertikal :
 Upaya meningkatkan nilai tambah
komoditas pangan ,
lebih berdaya guna
 pengembangan produksi setelah panen/pengolahan
• Diversifikasi Regional :
 Upaya penganekaragaman produk
yang dihasilkan untuk dikonsumsi
berdasarkan potensi pangan lokal
Prinsip Deversifikasi Pangan :
 Pemantapan swasembada pangan  beras
 Perbaikan mutu gizi pangan
 Peningkatan nilai tambah non beras
Dampak yang diharapkan :
 Peningkatan pangan yang lebih beragam
 Peningkatan usaha budidaya non beras
 Peningkatan usaha industri pangan yang
lebih beragam  lapangan kerja baru
Deversifikasi Pangan VS Perbaikan Mutu Gizi :
 Konsumsi pangan beragam  memperbaiki mutu gizi
makanan
 makanan tunggal  tdk dpt mencukupi kebutuhan gizi
 Misal :
- beras  tinggi KH dan kurang asam amino lisin
- kedele  tinggi protein kurang asam amono methionin
 dengan menggabung ke 2nya akan tercukupi energi,
protein dan asam amino yang lebih lengkap
Upaya Deversifikasi :
 bukan hal mudah karena merubah pola
konsumsi
 Intervensi penyuluhan dan sosialisasi
 Penyediaan pangan yang
beranekaragam
 Intervensi produk makanan baru,
bergizi, murah, disukai dan aman
teknologi pasca panen dan
teknologi pengolahan
 Mempertinggi harga beras menekan
harga komoditas lain
 Pola tanam ganda  produktivitas
lebih tinggi
 Pekarangan dan lahan tidur/tidak produktif dapat
dimanfaatkan untuk budidaya palawija
menjamin ketersediaan bahan pangan lain pada saat gagal
panen/musibah
 Faktor-faktor yang harus diperhatikan :
1) Pola makan dan keadaan defisiensi gizi  menu
 menu tinggi KH, rendah protein dan lemak  pada
anak-anak berakibat kurang gizi
 dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi protein
(kacang-kacangan)
 mengkonsumsi bahan makanan beragam  gizi
lengkap
2) Akseptabilitas (penerimaan)
 Cita rasa, bentuk, aroma, kenampakan  daya terima
 Perlu diciptakan makanan baru
 Perlu inovasi pengolahan
3) Kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan lahan
 Terbatasnya tenaga kerja dan lahan garapan
 Jangan mengganggu pekerjaan sbg petani tanaman
pangan dan penggunaan lahannya
 Memanfaatkan waktu luang dan lahan tdk
produktif/pekarangan untuk mengembangkan tanaman
baru
4) Sumber Penghasilan baru dan Potensi
Pemasaran
 Bila produk yg dihasilkan suatu kebutuhan bahan
pangan  ada pembeli  ada pasar  sumber
penghasilan baru
 Merupakan persediaan pangan dan tabungan
bagi keluarga
5) Kemudahan dalam Penyiapan
 Produk baru mudah diterima bila mudah, cepat
dan praktis dalam penyiapannya untuk
dikonsumsi
 Perlu diperkenalkan teknologi pasca panen dan
pengolahannya
6) Ketersediaan secara lokal
 Sebaiknya bahan merupakan potensi yg ada di
daerah tsb.  menjamin ketersediaan
 Bahan yg ada tetapi belum dikenal perlu
ditunjukkan keunggulan komparatif diantaranya
harga, dan nilai gizinya
7) Pendidikan Gizi dan Kesehatan
 Diperlukan untuk menunjang program
deversifikasi sehingga tujuan peningkatan status
gizi dan kesehatan tercapai
 Potensi dan Kendala Deversifikasi Pangan
  dilihat dari 2 sisi : - Produksi (Penawaran)
- Konsumsi (Pemasaran)
 Produksi :
 Potensi :
Beranekaragamnya tanaman dan varietas yg
ada
Iklim tropik yang menunjang
Adanya budidaya palawija yg sudah dikenal
Prospek pasar yg luas dan potensial
 Kendala :
Komoditi non beras sbg tanaman
sekunder/sampingan
Lahan yg ada untuk tanaman padi
 adanya lahan kering
Sistem irigasi yg konvensional
Ketersediaan sarana produksi (bibit
unggul)
Sulitnya penerapan teknologi baru
 masalah mekanisasi
Penanganan pasca panen dan
pengolahan yg belum baik
 Konsumsi :
 Potensi :
 Meningkatkan pendapatan
 Pengembangan industri pangan 
diperlukan :
 Pengawasan gizi
 Pengawasan higiene
 Pengawasan keamanan pangan
• Berkembangnya produk makanan
jadi atau makanan cepat/ siap
santap
 Kendala :
 Belum adanya teknologi tepat guna bagi pengolahan
non beras
 Penyiapan yang cukup lama bagi komoditas non beras
 Bagi industri pangan :
 Ketersediaan bahan yg belum mencukupi
 Kualitas bahan mentah yg bervariasi dan rendah
 Penggunaan zat aditive yg belum benar
 Kesadaran sanitasi dan higiene yg rendah 
keracunan
 Kesadaran taat peraturan yg rendah
 Pengawasan yg masih kurang dari instansi
berwenang
INDIKATOR KEBERHASILAN
ASPEK KETAHANAN
PANGAN
INDIKATOR UTCOME
UKURAN
Ketersediaan pangan
Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari
Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/har
Kemandirian pangan Ketergantungan impor Persentase impor terhadap kebutuhan
Cadangan pangan
pemerintah
Jumlah cangan pangan
Minimal untuk 3 bulan
Stabilitas harga
perbedaan harga antara musim
panen dan non panen
perbedaan maksimum 10 persen
Status Gizi Harapan hidup Tahun
Kematian bayi Kematian bayi per 1000 kelahiran (bayi)
Anemia gizi besi (AGB) Persen balita dengan Kadar Hb < 11gr/dl
Gangguan akibat kekurangan
iodium (GAKI),
Persen Anak usia sekolah dengan
pembesaran kelenjar gondok
Kurang vitamin A (KVA) Persen balita dengan Serum retinol <20
µg/dl
Balita gizi kurang dan buruk Persen balita gizi kurang dan buruk
Angka Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari
Angka kecukupan Protein Minimal 52 gram/hari
Kerawanan pangan Pesen capaian AKE Sangat rawan (konsumsi energi < 70%
AKE), kerawanan ringan sampai sedang
(konsumsi energi 70-90% AKE).
Diversifikasi konsumsi
pangan
Pola Pangan Harapan Skore PPH
Keragaman pangan Indeks Entropy
Keamanan pangan Kasus keracunan pangan Jumlah kasus keracunan pangan
Gandum/Terigu
 Mie instan
 Roti (bakery , pizza, burger ) Menu Modern yg
 Macam-macam Snack awetan selalu ada dlm
 Cake, kue-kue basah makanan sehari-hari
Import gandum terus meningkat !
Bagaimana pendapat dan solusinya ?

More Related Content

Similar to deversifikasi pangan sjakdhsa wakhfab fwiyhbw werihb.ppt

Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Herry Mulyadie
 
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
AriesMIqbal
 
2. DIVERSIFIKASI PANGAN.pdf
2. DIVERSIFIKASI PANGAN.pdf2. DIVERSIFIKASI PANGAN.pdf
2. DIVERSIFIKASI PANGAN.pdf
Agrinova2
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Lilik Sholeha
 
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
BP4K
 

Similar to deversifikasi pangan sjakdhsa wakhfab fwiyhbw werihb.ppt (20)

Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2
 
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
 
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdfFGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
 
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
 
Pekarangan 2 bu vivi
Pekarangan 2 bu viviPekarangan 2 bu vivi
Pekarangan 2 bu vivi
 
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
 
2. DIVERSIFIKASI PANGAN.pdf
2. DIVERSIFIKASI PANGAN.pdf2. DIVERSIFIKASI PANGAN.pdf
2. DIVERSIFIKASI PANGAN.pdf
 
Konsep ketahanan
Konsep ketahananKonsep ketahanan
Konsep ketahanan
 
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptxAKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
 
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptMATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
 
Potensi pangan lokal di era global.pptx
Potensi pangan lokal di era global.pptxPotensi pangan lokal di era global.pptx
Potensi pangan lokal di era global.pptx
 
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
 
BAHAN RAKON POKJA 3 - Mojolaban.ppt
BAHAN  RAKON  POKJA 3  - Mojolaban.pptBAHAN  RAKON  POKJA 3  - Mojolaban.ppt
BAHAN RAKON POKJA 3 - Mojolaban.ppt
 
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptxPaparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
 

More from Adesaputranasution2 (9)

KEAMANAN PANGAN DAN KESEHATAN MANUSIA.pptx
KEAMANAN PANGAN DAN KESEHATAN MANUSIA.pptxKEAMANAN PANGAN DAN KESEHATAN MANUSIA.pptx
KEAMANAN PANGAN DAN KESEHATAN MANUSIA.pptx
 
GIZI USIA DEWASA.pdf
GIZI USIA DEWASA.pdfGIZI USIA DEWASA.pdf
GIZI USIA DEWASA.pdf
 
Gizi seimbang pada lansia.pdf
Gizi seimbang pada lansia.pdfGizi seimbang pada lansia.pdf
Gizi seimbang pada lansia.pdf
 
606-1483-1-SM.pdf
606-1483-1-SM.pdf606-1483-1-SM.pdf
606-1483-1-SM.pdf
 
Deskripsi Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore (1).pdf
Deskripsi Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore (1).pdfDeskripsi Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore (1).pdf
Deskripsi Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore (1).pdf
 
SUSUNAN ACARA KULIAH UMUM PROF Veni.pdf
SUSUNAN ACARA KULIAH UMUM PROF Veni.pdfSUSUNAN ACARA KULIAH UMUM PROF Veni.pdf
SUSUNAN ACARA KULIAH UMUM PROF Veni.pdf
 
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
 
6 FERTILITAS - Copy.ppt
6 FERTILITAS - Copy.ppt6 FERTILITAS - Copy.ppt
6 FERTILITAS - Copy.ppt
 
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
 

Recently uploaded

Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
tien148950
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
danangandi
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
HamzahNasir2
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptxJENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 

deversifikasi pangan sjakdhsa wakhfab fwiyhbw werihb.ppt

  • 2. DIVERSIFIKASI/ PENGANEKARAGAMAN PANGAN usaha penganekaragaman usaha tani secara : horizontal, vertikal dan regional  UPAYA PENINGKATAN KONSUMSI ANEKA RAGAM PANGAN NON BERAS DENGAN PRINSIP GIZI SEIMBANG
  • 3. Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal
  • 4. KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA Produksi Pasokan pangan dari luar (Impor ) Cadangan pangan Bantuan pangan Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003 (dimodifikasi Luas panen Produktifitas Diversifikasi produk Sarana dan prasarana pemasaran Irigasi, teknologi, Sarana produksi Jumlah Penduduk Iklim, hama penyakit, bencana,dll.
  • 5. MASALAH PANGAN KELEBIHAN PANGAN KEKURANGAN PANGAN RUMAH TANGGA TIDAK BISA AKSES DALAM PEMENUHAN PANGAN KEAMANAN PANGAN • TURUNNYA HARGA • KERUSAKAN PRODUKSI GIZI BURUK GIZI BURUK GANGGUAN KESEHATAN
  • 6. • konsumsi beras di Indonesia masih di atas 100 kg per kapita per tahun (Hermanto, 2008) Idealnya, 60 kg per kapita per tahun, (Jepang) Ketergantungan Masyarakat Indonesia akan beras sangat tinggi. Harga beras > Rp. 5000, masyarakat kelompok miskin, beli beras aking/karak. Masy. Kelompok kurang mampu makan nasi aking, seperti tahun- tahun 60 – 70 an AKAR MASALAH: KEMISKINAN
  • 7. • Kebijakan pengembangan pangan yang terfokus pada beras Upaya penggalian dan pemanfaatan sumber sumber pangan karbohidrat lokal masih kurang Pola konsumsi pangan masyarakat masih belum beragam Kemampuan memproduksi pangan lokal masih rendah, terutama musim paceklik Penerapan teknologi produksi dan teknologi pengolahan pangan lokal di masyarakat tidak mampu mengimbangi pangan olahan asal impor yang membanjiri pasar.
  • 8. Kekuatan = Strengths (S) Kelemahan =Weaknesses (W) Potensi biodiversitas yang sangat kaya Kekayaan budaya dan food habit Keragaman geografi dan agroklimat Peneliti yang cukup andal dengan sarana yang cukup Pangan lokal dianggap inferior Program yang tidak sinkron dengan anggaran rendah Mental pedagang para industriawan Efisiensi usaha tani rendah Peluang = Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO Globalisasi perdagangan Jumlah penduduk yang besar Situasi politik ke arah kemandirian bangsa Pengembangan Diversifikasi pangan pokok berbasiskan kepada kondisi setempat Pengembangan bisnis pangan untuk mendukung diversifikasi berbasiskan indigenous resources Ancaman = Threats (T) Strategi ST Strategi WT Banjir pangan import Perubahan iklim yang makin tidak teratur Kurang menghargai indigenous knowledge/resources Paten bahan biologis Peningkatan efisiensi usaha pertanian melalui penelitian efektif yang dipublikasikan Peningkatan apresiasi terhadap indigenous knowledge/resources Pengembangan kemandirian bangsa di bidang pangan berlandaskan indigenous resources/knowledge
  • 9. • Diversifikasi Horisontal :  Upaya menganekaragamkan produk yang dihasilkan dan produk yang dikonsumsi  budidayanya • Diversifikasi Vertikal :  Upaya meningkatkan nilai tambah komoditas pangan , lebih berdaya guna  pengembangan produksi setelah panen/pengolahan • Diversifikasi Regional :  Upaya penganekaragaman produk yang dihasilkan untuk dikonsumsi berdasarkan potensi pangan lokal
  • 10. Prinsip Deversifikasi Pangan :  Pemantapan swasembada pangan  beras  Perbaikan mutu gizi pangan  Peningkatan nilai tambah non beras Dampak yang diharapkan :  Peningkatan pangan yang lebih beragam  Peningkatan usaha budidaya non beras  Peningkatan usaha industri pangan yang lebih beragam  lapangan kerja baru
  • 11. Deversifikasi Pangan VS Perbaikan Mutu Gizi :  Konsumsi pangan beragam  memperbaiki mutu gizi makanan  makanan tunggal  tdk dpt mencukupi kebutuhan gizi  Misal : - beras  tinggi KH dan kurang asam amino lisin - kedele  tinggi protein kurang asam amono methionin  dengan menggabung ke 2nya akan tercukupi energi, protein dan asam amino yang lebih lengkap
  • 12. Upaya Deversifikasi :  bukan hal mudah karena merubah pola konsumsi  Intervensi penyuluhan dan sosialisasi  Penyediaan pangan yang beranekaragam  Intervensi produk makanan baru, bergizi, murah, disukai dan aman teknologi pasca panen dan teknologi pengolahan  Mempertinggi harga beras menekan harga komoditas lain  Pola tanam ganda  produktivitas lebih tinggi
  • 13.  Pekarangan dan lahan tidur/tidak produktif dapat dimanfaatkan untuk budidaya palawija menjamin ketersediaan bahan pangan lain pada saat gagal panen/musibah  Faktor-faktor yang harus diperhatikan : 1) Pola makan dan keadaan defisiensi gizi  menu  menu tinggi KH, rendah protein dan lemak  pada anak-anak berakibat kurang gizi  dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi protein (kacang-kacangan)  mengkonsumsi bahan makanan beragam  gizi lengkap
  • 14. 2) Akseptabilitas (penerimaan)  Cita rasa, bentuk, aroma, kenampakan  daya terima  Perlu diciptakan makanan baru  Perlu inovasi pengolahan 3) Kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan lahan  Terbatasnya tenaga kerja dan lahan garapan  Jangan mengganggu pekerjaan sbg petani tanaman pangan dan penggunaan lahannya  Memanfaatkan waktu luang dan lahan tdk produktif/pekarangan untuk mengembangkan tanaman baru
  • 15. 4) Sumber Penghasilan baru dan Potensi Pemasaran  Bila produk yg dihasilkan suatu kebutuhan bahan pangan  ada pembeli  ada pasar  sumber penghasilan baru  Merupakan persediaan pangan dan tabungan bagi keluarga 5) Kemudahan dalam Penyiapan  Produk baru mudah diterima bila mudah, cepat dan praktis dalam penyiapannya untuk dikonsumsi  Perlu diperkenalkan teknologi pasca panen dan pengolahannya
  • 16. 6) Ketersediaan secara lokal  Sebaiknya bahan merupakan potensi yg ada di daerah tsb.  menjamin ketersediaan  Bahan yg ada tetapi belum dikenal perlu ditunjukkan keunggulan komparatif diantaranya harga, dan nilai gizinya 7) Pendidikan Gizi dan Kesehatan  Diperlukan untuk menunjang program deversifikasi sehingga tujuan peningkatan status gizi dan kesehatan tercapai
  • 17.  Potensi dan Kendala Deversifikasi Pangan   dilihat dari 2 sisi : - Produksi (Penawaran) - Konsumsi (Pemasaran)  Produksi :  Potensi : Beranekaragamnya tanaman dan varietas yg ada Iklim tropik yang menunjang Adanya budidaya palawija yg sudah dikenal Prospek pasar yg luas dan potensial
  • 18.  Kendala : Komoditi non beras sbg tanaman sekunder/sampingan Lahan yg ada untuk tanaman padi  adanya lahan kering Sistem irigasi yg konvensional Ketersediaan sarana produksi (bibit unggul) Sulitnya penerapan teknologi baru  masalah mekanisasi Penanganan pasca panen dan pengolahan yg belum baik
  • 19.  Konsumsi :  Potensi :  Meningkatkan pendapatan  Pengembangan industri pangan  diperlukan :  Pengawasan gizi  Pengawasan higiene  Pengawasan keamanan pangan • Berkembangnya produk makanan jadi atau makanan cepat/ siap santap
  • 20.  Kendala :  Belum adanya teknologi tepat guna bagi pengolahan non beras  Penyiapan yang cukup lama bagi komoditas non beras  Bagi industri pangan :  Ketersediaan bahan yg belum mencukupi  Kualitas bahan mentah yg bervariasi dan rendah  Penggunaan zat aditive yg belum benar  Kesadaran sanitasi dan higiene yg rendah  keracunan  Kesadaran taat peraturan yg rendah  Pengawasan yg masih kurang dari instansi berwenang
  • 21. INDIKATOR KEBERHASILAN ASPEK KETAHANAN PANGAN INDIKATOR UTCOME UKURAN Ketersediaan pangan Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/har Kemandirian pangan Ketergantungan impor Persentase impor terhadap kebutuhan Cadangan pangan pemerintah Jumlah cangan pangan Minimal untuk 3 bulan Stabilitas harga perbedaan harga antara musim panen dan non panen perbedaan maksimum 10 persen Status Gizi Harapan hidup Tahun Kematian bayi Kematian bayi per 1000 kelahiran (bayi) Anemia gizi besi (AGB) Persen balita dengan Kadar Hb < 11gr/dl Gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), Persen Anak usia sekolah dengan pembesaran kelenjar gondok Kurang vitamin A (KVA) Persen balita dengan Serum retinol <20 µg/dl Balita gizi kurang dan buruk Persen balita gizi kurang dan buruk Angka Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari Angka kecukupan Protein Minimal 52 gram/hari Kerawanan pangan Pesen capaian AKE Sangat rawan (konsumsi energi < 70% AKE), kerawanan ringan sampai sedang (konsumsi energi 70-90% AKE). Diversifikasi konsumsi pangan Pola Pangan Harapan Skore PPH Keragaman pangan Indeks Entropy Keamanan pangan Kasus keracunan pangan Jumlah kasus keracunan pangan
  • 22. Gandum/Terigu  Mie instan  Roti (bakery , pizza, burger ) Menu Modern yg  Macam-macam Snack awetan selalu ada dlm  Cake, kue-kue basah makanan sehari-hari Import gandum terus meningkat ! Bagaimana pendapat dan solusinya ?