Dokumen tersebut membahas tentang pangan dan gizi, meliputi pengertian, tujuan program, kebijakan, dan analisis status pangan serta gizi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pangan dan gizi saling berhubungan, di mana pangan menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masy
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan konsumsi pangan masyarakat dengan menetapkan target konsumsi, menyediakan pangan bergizi seimbang, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
2. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk perbaikan gizi melalui pengayaan gizi pangan, persyaratan komposisi gizi pangan olahan, pemenuhan gizi kelompok rentan, dan peningkatan konsumsi hasil
Rangkuman dokumen tersebut adalah: Pemerintah berkomitmen menurunkan stunting dan wasting sebagai sasaran utama 2020-2024 dengan target stunting 14% dan wasting 7% pada 2024. Upaya yang dilakukan meliputi program gizi untuk ibu hamil, menyusui, dan anak hingga usia 2 tahun serta remaja puteri, serta penguatan sistem surveilans, edukasi masyarakat, dan keterlibatan pemerintah daerah. Sasaran strategis pembinaan
Dokumen tersebut membahas tentang pangan dan gizi, meliputi pengertian, tujuan program, kebijakan, dan analisis status pangan serta gizi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pangan dan gizi saling berhubungan, di mana pangan menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masy
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan konsumsi pangan masyarakat dengan menetapkan target konsumsi, menyediakan pangan bergizi seimbang, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
2. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk perbaikan gizi melalui pengayaan gizi pangan, persyaratan komposisi gizi pangan olahan, pemenuhan gizi kelompok rentan, dan peningkatan konsumsi hasil
Rangkuman dokumen tersebut adalah: Pemerintah berkomitmen menurunkan stunting dan wasting sebagai sasaran utama 2020-2024 dengan target stunting 14% dan wasting 7% pada 2024. Upaya yang dilakukan meliputi program gizi untuk ibu hamil, menyusui, dan anak hingga usia 2 tahun serta remaja puteri, serta penguatan sistem surveilans, edukasi masyarakat, dan keterlibatan pemerintah daerah. Sasaran strategis pembinaan
Peraturan Gubernur Lampung ini mengatur tentang pelaksanaan percepatan penurunan stunting di provinsi Lampung. Beberapa poin penting yang diatur meliputi pilar-pilar penurunan stunting, sasaran wilayah dan kegiatan, program stunting, gerakan masyarakat hidup sehat dan seribu hari pertama kehidupan, serta peran serta berbagai pihak dalam penurunan stunting.
Presentasi ini membahas perencanaan program gizi masyarakat dengan menjelaskan peran dan wewenang nutrisionis, metode perencanaan yang sistematis dan berbasis bukti, serta tahapan proses perencanaan menggunakan Objective Oriented Project Planning (OOPP) dan Nutritional Care Process (NCP).
Gerakan 1000 hari pertama kehidupan bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan anak dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan sejak kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Gerakan ini melibatkan kerja sama multi sektor untuk menjamin akses terhadap pangan, kesehatan, air bersih dan program gizi yang tepat guna bagi ibu hamil dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penguatan ketahanan pangan daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perlunya pendekatan khusus daerah dalam menjamin ketahanan pangan mengingat kondisi setiap daerah berbeda, serta peran pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah.
Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi mendiskusikan 7 jenis intervensi gizi yang umum digunakan untuk menangani masalah gizi, yaitu pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, fortifikasi, makanan formula, subsidi harga, produksi pertanian, dan program terpadu. Dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan intervensi gizi mulai dari diagnosis masalah, penentuan sasaran, tujuan intervensi, hingga evaluasi program.
Seminar ini membahas strategi penguatan ketahanan pangan di Kalimantan Timur dengan mengembangkan komoditas unggulan. Dibahas tantangan ketahanan pangan seperti pertumbuhan penduduk dan tekanan globalisasi serta rekomendasi seperti meningkatkan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang berkelanjutan.
Dokumen ini membahas rencana aksi nasional pangan dan gizi Indonesia. Ia menjelaskan pentingnya pangan dan gizi untuk pembangunan, dan menganalisis situasi pangan dan gizi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan lima pilar: gizi masyarakat, akses pangan, mutu dan keamanan pangan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta kelembagaan pangan dan gizi. Dokumen ini juga menyoroti penurunan angka kekur
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri di Indonesia, dengan menjelaskan tantangan-tantangan ketahanan pangan nasional dan lingkup lembaga terkait dalam penyelenggaraan ketahanan pangan."
Dokumen tersebut membahas tentang pekarangan dan tanaman buah sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. Pekarangan dijelaskan sebagai lahan di sekitar rumah yang dikelola untuk meningkatkan konsumsi gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Dokumen ini juga membahas peran pekarangan dalam kebijakan ketahanan pangan nasional serta implementasi program penganekaragaman konsumsi pangan di pekarangan. Potensi pekarangan sebagai
Peraturan Gubernur Lampung ini mengatur tentang pelaksanaan percepatan penurunan stunting di provinsi Lampung. Beberapa poin penting yang diatur meliputi pilar-pilar penurunan stunting, sasaran wilayah dan kegiatan, program stunting, gerakan masyarakat hidup sehat dan seribu hari pertama kehidupan, serta peran serta berbagai pihak dalam penurunan stunting.
Presentasi ini membahas perencanaan program gizi masyarakat dengan menjelaskan peran dan wewenang nutrisionis, metode perencanaan yang sistematis dan berbasis bukti, serta tahapan proses perencanaan menggunakan Objective Oriented Project Planning (OOPP) dan Nutritional Care Process (NCP).
Gerakan 1000 hari pertama kehidupan bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan anak dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan sejak kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Gerakan ini melibatkan kerja sama multi sektor untuk menjamin akses terhadap pangan, kesehatan, air bersih dan program gizi yang tepat guna bagi ibu hamil dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penguatan ketahanan pangan daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perlunya pendekatan khusus daerah dalam menjamin ketahanan pangan mengingat kondisi setiap daerah berbeda, serta peran pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah.
Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi mendiskusikan 7 jenis intervensi gizi yang umum digunakan untuk menangani masalah gizi, yaitu pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, fortifikasi, makanan formula, subsidi harga, produksi pertanian, dan program terpadu. Dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan intervensi gizi mulai dari diagnosis masalah, penentuan sasaran, tujuan intervensi, hingga evaluasi program.
Seminar ini membahas strategi penguatan ketahanan pangan di Kalimantan Timur dengan mengembangkan komoditas unggulan. Dibahas tantangan ketahanan pangan seperti pertumbuhan penduduk dan tekanan globalisasi serta rekomendasi seperti meningkatkan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang berkelanjutan.
Dokumen ini membahas rencana aksi nasional pangan dan gizi Indonesia. Ia menjelaskan pentingnya pangan dan gizi untuk pembangunan, dan menganalisis situasi pangan dan gizi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan lima pilar: gizi masyarakat, akses pangan, mutu dan keamanan pangan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta kelembagaan pangan dan gizi. Dokumen ini juga menyoroti penurunan angka kekur
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri di Indonesia, dengan menjelaskan tantangan-tantangan ketahanan pangan nasional dan lingkup lembaga terkait dalam penyelenggaraan ketahanan pangan."
Dokumen tersebut membahas tentang pekarangan dan tanaman buah sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. Pekarangan dijelaskan sebagai lahan di sekitar rumah yang dikelola untuk meningkatkan konsumsi gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Dokumen ini juga membahas peran pekarangan dalam kebijakan ketahanan pangan nasional serta implementasi program penganekaragaman konsumsi pangan di pekarangan. Potensi pekarangan sebagai
Similar to 3. Program Pangan Gizi klashdb jwdkb.ppt (20)
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang seimbang untuk lansia. Ia menjelaskan bahwa metabolisme dan fungsi organ tubuh lansia mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Dokumen tersebut juga menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi asupan gizi lansia serta merekomendasikan kebutuhan gizi yang sesuai untuk lansia seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, serta contoh menu seh
Acara kuliah umum kesehatan masyarakat akan diselenggarakan pada tanggal 13 November 2023 di Aula Prof. Dr. H. Abdullah Siddiq, S.H. Acara ini akan membahas tentang gizi klinik dan dietetik serta pelajaran yang diperoleh dari intervensi program penanggulangan gizi kurang. Acara dimulai pukul 07.30 dengan registrasi peserta dan diakhiri pukul 12.00 dengan makan siang bersama.
Dokumen tersebut membahas konsep dan pengukuran fertilitas penduduk, termasuk pengertian fertilitas dan fecunditas, sumber data fertilitas, faktor yang mempengaruhi fertilitas, dan ukuran-ukuran dasar pengukuran fertilitas seperti CBR, GFR, dan ASFR beserta contoh perhitungannya.
Pertumbuhan penduduk terjadi disebabkan oleh pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan alami, adapun perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non alami.
2. • Program Pangan & Gizi merupakam rangkaian kegiatan
sebagai penfsiran & perwujudan kebijakan di bidang
pangan&gizi utk mencapai tujuan tertentu
• Program Pangan & Gizi disusun utk mengatasi masalah
pangan & Gizi
• Masalah pangan & gizi adalah masalah gizi yg berkaitan
erat dgn masalah pangan
3. TUJUAN PROGRAM PANGAN & GIZI
• Untuk menyediakan pangan dalam jumlah, jenis, dan mutu
yg baik guna mencapai status gizi yg baik pula
• Informasi tentang Program Pangan & Gizi yg telah & sedang
dilaksanakan sangat diperlukan oleh para pelaku
pembangunan
• Program Pangan & Gizi akan bervariasi dari waktu ke waktu,
tergantung masalah pangan & gizi yg dihadapi, potensi
daerah, serta prioritas tujuan & kegiatan
4. KEBIJAKAN PANGAN DAN GIZI
1. Sebelum PJP I
* Upaya perbaikan gizi masyarakat telah dirintis sejak tahun 1954
dgn dibentuknya Panitia Perbaikan Makanan Rakyat (PPMR) di Jawa
Tengah utk mengatasi masalah kelaparan & kurang gizi yg sering
terjadi (bantuan dana dari FAO & WHO)
* Pd thn 1959, UNICEF membantu peralatan & sarana transportasi
* Pd thn 1961, upaya tsb diperkenalkan dgn nama Applied Nutrition
Programme (ANP) & merupakan cikal bakal Upaya Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK)
5. 2. PJP I
* Mulai PELITA II program perbaikan gizi telah mendapat dukungan
politis secara nasional & terdapat dlm INPRES No.14 thn 1974
tentang perbaikan menu pangan rakyat yg disempurnakan
menjadi INPRES No.20 thn 1979
* Kebijakan pangan pd PJP I terdiri atas:
a. Bidang produksi, meliputi pengembangan SDM, pemanfaatan SDA,
pembangunan wilayah yg mencakup pemilihan komoditas,
peningkatan sarana/prasarana sebagai masukan dlm produksi
pangan
b. Bidang distribusi terutama dlm menstabilkan harga pangan
6. c. Bidang Konsumsi pangan & gizi, yaitu
menyediakan pangan diversifikasi konsumsi
pangan termasuk membina kebiasaan makan &
pengembangan pangan tradisional
d. Bidang teknologi, meliputi industri pengolahan
atau agroindustri serta peningkatan kualitas
output
7. Ruang Lingkup program pangan & gizi
meliputi beberapa hal:
a. Produksi/suplai pangan: ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi,
diversifikasi, pengendalian harga, & pemanfaatan pekarangan
b. Konsumsi pangan & gizi: diversifikasi, pendidikan gizi, pemantauan
status gizi, subsidi pangan, PMT, fortifikasi, paket pertolongan gizi
(vit.A & Fe)
c. Pelayanan kesehatan: pendidikan kesehatan, paket pertolongan
dlm bentuk obat cacing, vaksinasi, & oralit
d. Peningkatan pendapatan: peluang usaha, peluang kerja, upah, &
gaji, efisiensi pengelolaan usaha (usaha tani & pengolahan pangan)
e. Peningkatan sarana & prasarana: pendidikan kesehatan & Gizi,
produksi pangan, serta distribusi & pemasaran pangan
8. 3. PJP II
a. Pembangunan Pangan
- Sasaran pembangunan pangan PJP II adalah:
1). terwujudnya ketahanan pangan sampai tk.RT yg tercermin dari
tersedianya pangan yg cukup,terjangkau oleh daya beli masy. & terwujudnya
diversifikasi konsumsi pangan;
2).Terjaminnya keamanan pangan yg dicirikan oleh terbebasnya masy. dari
jenis pangan yg berbahaya bagi kesehatan manusia & tidak sesuai dgn
keyakinan masy.
- Kebijakan pembangunan pangan mencakup usaha peningkatan
produksi pangan, efisiensi perdagangan & distribusi pangan, pengembangan
industri pangan, serta peningkatan kemampuan impor pangan & daya beli
pangan
- Program Pembangunan Pangan terdiri dari pemantapan
swasembada pangan&diversifikasi pangan serta 4 program penunjang
(pendidikan, pelatihan,penyuluhan pangan; penelitian & pengembangan
pangan; pengembangan kelembagaan pangan; perbaikan gizi)
9. b. Perbaikan Gizi
- Sasaran perbaikan gizi PJP II adalah terwujudnya kesadaran
gizi yg tinggi yg tercermin dari pola konsumsi pangan masy.yg
beragam & bermutu gizi seimbang; turunnya prevalensi berbagai
jenis penyakit akibat gizi lebih; & turunnya prevalensi gizi kurang
pd gol. rawan
- Kebijakan perbaikan gizi meliputi: penyuluhan gizi masy.,
penanggulangan masalah gizi kurang & pengelolaan upaya
perbaikan gizi
- Program perbaikan gizi mencakup kegiatan Penyuluhan Gizi
Masyarakat; Usaha Perbaikan Gizi Keluarga; Usaha Perbaikan
Gizi Institusi; Upaya Fortifikasi Bahan Pangan; & Peningkatan
Penerapan Sistem Kewaspadaan Pangan & Gizi; serta 4 program
penunjang (pendidikan & pelatihan gizi, pengawasan pangan &
minuman, penelitian & pengembangan gizi, diversifikasi pangan)
10. KEBIJAKAN PROGRAM PANGAN&GIZI TAHUN
2000 - 2004
1. Program penanggulangan kemiskinan &
pemenuhan Kebutuhan Pokok Masy. (meliputi:
penyediaan kebutuhan pokok utk keluarga miskin;
pengembangan agribisnis; peningkatan ketahanan
pangan; pengembangan & pengelolaan pengairan;
pengembangan kelautan; pengembangan &
pengelolaan hutan & lahan)
2. Program kesehatan & kesejahteraan sosial
(meliputi: perbaikan gizi masy.& pemberdayaan
keluarga)
11. KEBIJAKAN PROGRAM PANGAN & GIZI TAHUN
2005 - 2009
1. Kebijakan Pangan
a. menjamin ketersediaan pangan
b. mengembangkan cadangan pangan
c. mengembangkan sistem distribusi pangan yg efisien
d. meningkatkan aksesibilitas rumah tangga terhadap
pangan
e. memacu diversifikasi pangan
f. meningkatkan mutu & keamanan pangan
g. mencegah & menangani kerawanan pangan & gizi
h. kebijakan makro & perdagangan yg kondusif
12. 2. Pembangunan Kesehatan & Gizi
* Sasaran Pembangunan Kesehatan & Gizi adalah
meningkatnya umur harapan hidup menjadi 70,6 tahun;
menurunnya angka kematian ibu menjadi 226 per
100 ribu kelahiran hidup; & menurunnya prevalensi gizi
kurang menjadi setinggi2nya 20%
* Kebijakan program gizi meliputi:
1). Menggerakkan & memberdayakan masy.utk hidup
sehat dgn cara mensosialisasikan gerakan masy.sadargizi
(Keluarga selalu memantau BB secara teratur; ASI
eksklusif sampai 6bln; menggunakan garam beryodium;
makan beraneka ragam; memberikan kapsul vit.A
kepada balita & ibu nifas sesuai anjuran);
13. 2). Meningkatkan akses masy. terhadap
pelayanan kesehatan yg berkualitas dgn cara
meningkatkan cakupan & kualitas pemantauan
serta promosi pertumbuhan balita di posyandu
(setiap bayi diberikan MP-ASI sesuai standar,
mengembangkan prosedur pelayanan gizi
darurat, & memberikan pelayanan gizi di
fasilitas pelayanan kesehatan)
14. 3). Meningkatkan sistem surveilans,
monitoring, & informasi kesehatan
a. Setiap kejadian penyakit & gizi buruk terlaporkan
secara tepat kepada kepala desa/lurah utk
kemudian diteruskan ke instansi terkait terdekat;
b. Setiap kejadian luar biasa penyakit & gizi buruk
ditanggulangi secara cepat & tepat sehingga tidak
menimbulkan dampak negatif yg lebih luas);
15. 4). Meningkatkan pembiayaan kesehatan
(kesehatan mendapatkan prioritas pendanaan
penganggaran pemerintah pusat & daerah, anggaran
pemerintah diutamakan utk upaya pencegahan &
promosi kesehatan, serta terciptanya jaminan
pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin)
16. Kebijakan dan Strategi Pangan dan
Gizi Nasional
• Penanganan masalah gizi memerlukan upaya komprehensif dan
terkoordinasi, mulai proses produksi pangan beragam, pengolahan,
distribusi hingga konsumsi yang cukup nilai gizinya dan aman dikonsumsi.
Kebijakan
Peningkatan status gizi masyarakat terutama ibu dan anak melalui
ketersediaan, akses, konsumsi dan keamanan pangan, perilaku hidup bersih
dan sehat termasuk sadar gizi, sejalan dengan penguatan mekanisme
koordinasi lintas bidang dan lintas program serta kemitraan.
17. Strategi
1. Perbaikan gizi masyarakat, terutama pada ibu pra-hamil, ibu
hamil dan anak melalui peningkatkan ketersediaan dan
jangkauan pelayanan kesehatan berkelanjutan difokuskan pada
intervensi gizi efektif pada ibu pra-hamil, ibu hamil, bayi, dan
anak baduta.
2. Peningkatan aksesibilitas pangan yang beragam melalui
peningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang
difokuskan pada keluarga rawan pangan dan miskin.
18. 3. Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan melalui peningkatkan
pengawasan keamanan pangan yang difokuskan pada makanan jajanan yang
memenuhi syarat dan produk industri rumah tangga (PIRT) tersertifikasi.
4. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatkan
pemberdayaan masyarakat dan peran pimpinan formal serta non formal
terutama dalam perubahan perilaku atau budaya konsumsi pangan yang
difokuskan pada penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya
lokal, perilaku hidup bersih dan sehat, serta merevitalisasi posyandu.
5. Penguatan kelembagaan pangan dan gizi melalui penguatan kelembagaan
pangan dan gizi di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten dan kota yang
mempunyai kewenangan merumuskan kebijakan dan program bidang pangan
dan gizi, termasuk sumber daya serta penelitian dan pengembangan.