SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
POLA KERUANGAN
DESA KOTA
DESA : Deshi (sansekerta )
“ Tanah Kelahiran “
DEFINISI :
1. UU No. 5 Th. 1979 Ps 1
Suatu Wilayah yang ditempati sejumlah penduduk
sebagai 1 kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung
di bawah camat, dan berhak menyelenggarakan rumah
tangga sendiri dalam ikatan NKRI.
Desa: Suatu wilayah perwujudan geografis
yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisiologis, sosial, ekonomi, politik dan
kultural.( Bintarto )
Desa : Suatu kesatuan wilayah yang
penduduk kurang dari 2.500 jiwa dengan
ciri-ciri:
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling
mengenal
2. Adanya ikatan perasaan yang sama
tentang
3. Cara Berusaha Bersifat Agraris
( Paul H. Landis )
POTENSI DESA
Sumber Daya yang ada disuatu desa,
berupa alam dan manusia serta hasil-hasil
karya manusianya yang digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Potensi Fisik ( Tanah, Air, Udara, iklim,
Biotis )
Potensi nonFisik ( Penduduk, Aparatur dan
lembaga sosial )
Desa Berdasarkan Potensinya
a. Desa berpotensi tinggi
Landai, subur dan sumber air mencukupi
b. Desa berpotensi sedang
Topografi bervariasi, tanah kurang subur,
irigasi setengah teknis
c. Desa berpotensi rendah
Topografi berbukit, tanah kurang subur,
air mengandalkan air hujan
Macam desa : Agraris , Nelayan, Industri
Hinterland secara geografis merupakan
daerah pendukung kota khususnya kebutuhan
pangan
a. Wilayah sumber pangan bagi kota yang
dimanfaatkan sebagai wilayah pertanian
b. Penduduk usia produktif di desa merupakan
penyuplai tenaga kerja bagi kota.
c. Tempat wisata budaya maupun alam
d. Pusat Industri kecil
Desa Berdasarkan Tingkat
Pembangunan dan kemampuan
pengembangan
a. Desa Swadaya
Suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh
masyarakatnya mampu memenuhi
kebutuhannya dengan cara mengadakan
sendiri.
b. Desa Swakarya
Desa yang sudah lebih maju mampu
memproduksi kebutuhan sendiri dan kelebihan
produksi dapat dijual ke daerah-daerah lain.
c. Desa Swasembada atau Desa Maju
Desa yang sudah mampu
mengembangkan semua potensi yang
ada dengan optimal serta mampu
berinteraksi dengan masyarakat di
daerah lain .
Agar pembangunan desa berjalan lancar
dibutuhkan lembaga-lembaga yang
diharapkan dapat mengobtimalkberbagai
potensi desa
Struktur Ruang Desa dan Kota
Struktur Ruang Desa
a. Pola Linear atau Memanjang Mengikuti
Jalur Jalan Raya atau Alur Suangai
Jalan
Lahan
Pertanian
Permukiman
Arah
pengembangan
b. Pola Memanjang Pantai
Laut
Kawasan
Industri Kecil
Permukiman
Laut
c. Pola Terpusat
Biasanya di pegunungan dan
penduduk berasal dari satu
keturunan
Permukiman
Kawasan
Industri
Arah
pengembangan
d. Pola Mengelilingi Fasilitas Tertentu
( Danau, waduk, Pasar )
Permukiman
Penduduk
Fasilitas yang ada
Kawasan
Industri Kecil
Pola Permukiman Desa di Indonesia
a. Memanjang jalan, sungai, pantai dan
jalan kereta api di dataran rendah
b. Radial di wilayah pegunungan
c. Tersebar di wilayah perbukitan
Tersebar Radial Linier
Kota,Pusat permukiman dan kegiatan
penduduk yang mempunyai batasan
administrasi yang diatur dalam perundang-
undangan, serta permukiman yang telah
memperlihatkan watak dan ciri kehidupan
perkotaan . ( PerMenDaNeg no 2 87 ps 1)
Kota, sebuah bentang budaya yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur alami
nonalami, dengan gejala-gejala
pemusatan penduduk yang cukup besar
dan corak kehidupan yang bersifat
heterogen dan materialistis dibanding
Hinterland. ( Bintarto )
Kota adalah lokasi dengan ciri-ciri:
a. Kepadatan penduduknya lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata
kepadatan penduduk sekitarnya.
b. Penduduk pada lokasi atau tempat
tersebut sebagian besar tidak
bergantung pada sektor pertanian dan
tidak juga pada aktifitas ekonomi primer
c. Lokasi tersebut menjadi pusat
kebudayaan, administrasi dan ekonomi
bagi wilayah-wilayah di sekitarnya.
( Northam )
Kota Sebagai Pusat Pelayanan
( Walter Christaler )
Suatu wilayah bisa disebut kota bila
sebagian besar kebutuhan penghuninya
mampu dicukupi oleh pasar setempat.
( Max Webber )
Karakteristik Masyarakat dan Kehidupan
Kota
1.Secara demografis ( heterogen padat )
2. Secara Ekonomi ( bergerak di bid.
Industri, Perdagangan dan Jasa,
pendapatan tidak seragam)
3. Secara Sosiologis ( individualis,
Komunikasi tidak langsung )
4. Budaya ( Multikultur , inovatif, dinamis )
Klasifikasi Kota
1. Numerik ( Kuantitatif )
yaitu. Berdasarkan jumlah penduduk,
kepadatan, perbandingan jenis kelamin
dan luas kota.
2. NonNumerik ( Kualitatif ),
yaitu berdasarkan tahapan
perkembangannya, fungsi kota dan
kondisi sosial penduduknya
 Kota di Indonesia menurut jumlah
penduduknya
 Kota kecil atau kota kecamatan (town
ship): 20.000 – 100.000 jiwa
 Kota sedang atau kota kabupaten (town):
50.000 – 100.000 jiwa
 Kota besar: 100.000 – 1.000. 000 jiwa
 Kota metropolitan: > 1.000.000 jiwa
 Kota raksasa atau megapolitan: >
14.000.000 jiwa
 Kota menurut fungsinya:
1. Kota pusat produksi (sebagai pemasok
barang-barang yang dibutuhkan wilayah
lain).
Contoh:
a. Bukit Asam dan Ombilin (pemasok
batubara)
b. Bontang (pemasok gas alam cair)
c. Bandung (pemasok tekstil)
d. Cilegon (pemasok besi baja)
e. Kota industri manufaktur: mengubah
bahan mentah menjadi barang setengah
jadi. Contoh: kota Mojokerto (penghasil
yodium)
2. Kota pusat perdagangan (sebagai pusat
perdagangan yang memiliki sarana
penyalur bahan kebutuhan pokok
penduduk kota dan hinterlandnya.
Contoh:
a. Bremen (Jerman): pusat perdagangan
tembakau
b. Tokyo (Jepang): sebagai kota pelabuhan
dan pusat industri serta perdagangan
c. Philadelphia (AS): sebagai kota
pelabuhan, jalur ekspor batu bara dan
baja
3. Kota pusat pemerintahan (pusat
pemerintahan suatu negara atau wilayah
yang lebih kecil)
Contoh: Jakarta
4. Kota pusat kebudayaan (berhubungan
erat dengan adat istiadat yang berlaku
pada masyarakat setempat)
Contoh:
a. Tabanan (Bali)
b. Surakarta
c. Yogyakarta
d. Bukit Tinggi
5. Kota pusat kesehatan (menonjolkan
pusat-pusat pelayanan kesehatan khusus
bagi masyarakat)
Contoh:
a. Singapura
 Kota di Indonesia menurut sejarah terjadinya
1. Kota pertambangan
Contoh:
a. Sawahlunto, Bukit Asam, Ombilin: penghasil
batu bara
b. Bontang (Kaltim), Arun (Aceh): penghasil gas
alam
c. Soroako (Sulawesi): penghasil nikel
d. Dumai, Sigli, Lhokseumawe (Aceh), Sungai
Gerong, Plaju, Wonokromo, Cepu, Tarakan,
Balikpapan, dan Sorong: penghasil minyak
bumi
2. Kota perkebunan
Membutuhkan lahan luas yang subur
dan iklim yang sesuai
Contoh:
Palembang, Jambi, Pematang Siantar,
Bengkulu, Bogor, Malang, Lembang,
Subang, Wonosobo
3. Kota perdagangan
Memiliki lokasi yang strategis
Contoh:
a. Surabaya
b. Palembang
c. Cirebon
d. Semarang
e. Ambon
f. Banda Aceh
4. Kota kebudayaan atau kerajaan
Kerajaan biasanya tumbuh di daerah
yang subur, relief baik, air mudah
didapat, strategis, dekat dengan sungai
besar.
Contoh:
a. Yogyakarta
b. Kartasura
c. Surakarta
d. Kediri
e. Cirebon
 Kota menurut tahap perkembangannya
1. Tahap eopolis: tahap perkembangan
desa yang sudah teratur dan organisasi
masyarakatnya sudah memperlihatkan
ciri perkotaan
2. Tahap polis: cirinya kota masih bersifat
agraris
3. Tahap metropolis: ditandai dengan
sebagian orientasi kehidupan ekonomi
penduduk mulai mengarah ke sektor
industri. Contoh: Jakarta, Bandung,
Medan, Surabaya, dan Makasar
4. Tahap megapolis: suatu tahap dimana
ukuran wilayah perkotaan sudah sangat
besar. Dalam beberapa segi, kota ini telah
mencapai titik tertinggi dan
memperlihatkan tanda-tanda akan
mengalami penurunan kualitas
5. Tahap tyranopolis: cirinya kehidupan
masyarakat telah dikuasai oleh para tiran,
diwarnai kekacauan dan tingkat
kriminalitas sangat tinggi
6.Tahap nekropolis: tahap perkembangan
kota menuju ke arah kematian
POLA KERUANGAN KOTA
1. Inti Kota ( core or city )
Pusat kegiatan ekonomi, politik, dan budaya. (
Pusat Kegiatan Daerah ( PDK), Central
Bussiness District (CBD) )
2. Selaput inti kota
Berkembangnya inti kota dapat mengakibatkan
beberapa pola unit kegiatan
a. Sentralisasi
b. Nukleasi
c. Desentralisasi
d. Segregasi
Dalam pengelompokkan berbagai unit
kegiatan di kota muncul berbagai gejala.
a. sentralisasi: timbulnya gejala
pengelompokkan pusat kegiatan di suatu titik.
Ciri: ramai di siang dan sore hari, dan sepi di
malam hari (berupa perkantoran dan bank)
b. Nucleasi : Fungsi mirip PKD tetapi lebih kecil.
c. desentralisasi: yaitu gejala untuk menjauhi
pusat kota sehingga muncul inti-inti baru di
luar kota.
d. segregasi: munculnya kelompok-kelompok
permukiman secara terpisah karena
perbedaan status esosbud
3. Kota satelit: wilayah pemekaran kota
yang masih memiliki sifat-sifat kota,
merupakan sub koordinasi dari pusat-
pusat kegiatan yang lebih besar.
Ciri-ciri:
a. memiliki pusat-pusat kecil di bidang
industri (sebagai kota produksi)
b. Terbentuk lebih dulu daripada sub urban
c. Jumlah penduduk lebih banyak
dibandingkan sub urban
4.Sub urban: jauh dari inti kota namun
masih mencakup wilayah komuter area.
Berfungsi sebagi tempat tinggal para
pekerja di kota dan pekerja manufaktur
di kota satelit.
5.Slums area (daerah kumuh di suatu
wilayah kota).
MODEL STRUKTUR
RUANG KOTA
A. Teori Konsentrik ( Sosiolog AS Meneliti
Struktur kota Chicago EW. Burgess)
Wil. Masyarakat Berpenghasilan
Menengah
Pusat Kegiatan
Zona Transisi
Wil. Masyarakat
Berpendapatan Rendah
Wil. Tempat Tinggal Masyarakat
Berpenghasilan Tinggi
Wil. Batas Kota Desa
TEORI SEKTORAL
Homer Hoyt 1930
Pola perkembangan kota cenderung
berkembang berdasarkan sektor-sektor dari
pada lingkaran konsentrik.
Menurut teori ini pusat kegiatan daerah
terletak dipusat kota, perkembangan
penggunaan lahan berkembang menurut
sektor-sektor yang membentuknya.
( Dipengaruhi oleh Bentuk lahan dan
pengembangan jalan )
STRUKTUR MODEL SEKTORAL
Perdagangan Besar dan Industri Kecil
Pusat Daerah Kegiatan
Perumahan kaum buruh
Perumahan Kaum Elit
Perumahan menengah
TEORI INTI BERGANDA
Harris & Ullman 1945
Didalam suatu kota kadang-kadang
terdapat tempat tertentu yang
berfungsi sebagai inti-inti kota dan
pusat pertumbuhan baru.Hal tersebut
menyebabkan ada beberapa inti dalam
suatu wilayah perkotaan.
Cth. Tempat yang dapat menjadi inti
kota
( Wilayah industri, Pelabuhan, Jaringan
Jalan, Perguruan tinggi, stasiun dll )
Pusat Daerah kegiatan
Perumahan kaum
buruh/Kelas rendah
Perumahan kaum menengah
Perumahan kaum elit
Zone Bisnis di luar pusat
daerah kegiatan
Industri berat
Industri ringan di
sub urban
Zone Industri skala besar
Zone pemukiman daerah
urban
Potensi dan permasalahan kota
Potensi sebuah kota secara fisik dan
sosial:
1. Fisik kota
Lahan dimanfaatkan untuk pemukiman,
industri, perdagangan, perkantoran,
fasilitas sosial (kesehatan, pendidikan)
2. Sosial kota
Keanekaragaman budaya
Permasalahan kota:
1. Tingkat urbanisasi yang tinggi
menyebabkan slums area, peningkatan
kriminalitas, kemiskinan, dsb.
2. Tercemarnya air tanah, udara, dan
suara
3. Terjadinya kemacetan lalu lintas
4. Konflik sosial akibat multikultural
INTERAKSI DESA KOTA
Hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi atar dua wilayah atau lebih
yang dapat menimbulkan gejala, kenampakan
atau permasalahan baru.
Kata kunci:
1. Hubungan timbal balik 2 wilayah
2. Pergerakan ( manusia, gagasan, info, tekno,
keindahan, bencana alam dan materi atau
benda seperti hasil produksi)
3. Timbul gejala baru atau permasalahan baru
(+ / - ) (urbanisasi, ruralisasi, kawin campur )
Faktor yang mempengaruhi
Interaksi keruangan
(E. Ullman )
1. Regional complementarity ( wilayah
yang saling melengkapi )
2. Intervening opportunity ( adanya
kesempatan )
3. Spatial transfer ability ( Kemudahan
pemindahan ( manusia, gagasan, barang
dan jasa dll dalam suatu ruang/wilayah
)
ALUR POKOK INTERAKSI
KERUANGAN
Komplementaritas
Transferabilitas
Intervening
opportunities
MANUSIA
MATERI
ENERGI
INFORMASI
Lokasi
Relokasi
Distribusi
Difusi
a. Skema Komplemeritas Regional
WILAYAH C
- SDA X
- SDA Y
+ SDA Z
WILAYAH B
- SDA X
+ SDA Y
- SDA Z
WILAYAH A
+ SDA X
- SDA Y
- SDA Z
Jaringan Kuat
b. SKEMA MELEMAHNYA INTERAKSI
AKIBAT INTERVENING OPPORTUNITY
WILAYAH B
- SDA X
+ SDA Y
WILAYAH A
+ SDA X
- SDA Y
WILAYAH C
+ SDA X
+ SDA Y
Jaringan Interaksi melemah
SKEMA MELEMAHNYA INTERAKSI
AKIBAT INTERVENING OPPORTUNITY
Akibat adanya alternatif pengganti SDA
WILAYAH A
+ SDA X
WILAYAH B
- SDA X
SDA X Dapat
diganti SDA Z
+ SDA Z
c. Spatial transfer ability
Berkaitan dengan
1. Jarak mutlak dan relatif
2. Biaya angkut yang memindahkan
manusia, barang, gagasan dan info ke
satu tempat ke tempat lain
3. Kemudahan dan kelancaran prasarana
transportasi
Zone Interaksi Desa Kota
( Bintarto, 1983 )
Urban fringe
Pusat Kota
Suburban
Suburban fringe
Rural urban fringe
Rural
1. Pusat kota (city)
2. Suburban atau sub daerah perkotaan:
suatu wilayah yang lokasinya berdekatan
dengan pusat kota. Ciri: tempat tinggal
para panglaju
3. Suburban fringe atau jalur tepi sub
daerah perkotaan:
4. jalur tepi sub daerah perkotaan:
suatu wilayah yang dikelilingi sub daerah
perkotaan (suburban) dan merupakan
peralihan daerah menuju desa
4. Urban fringe atau jalur tepi daerah
perkotaan paling luar: semua batas
wilayah terluar kota ditandai oleh sifat-
sifat mirip dengan wilayah kota
5. Rural urban fringe atau jalur batas desa
kota: ditandai dengan penggunaan lahan
campuran, antara sektor pertanian dan
non pertanian
6. Rural atau daerah pedesaan
PENGARUH INTERAKSI KERUANGAN
Desa Kota PENGARUH
Pengaruh + Bagi Desa
 + Tingkat Pendidikan dan pengetahuan
 Pembangunan fasilitas pendidikan
 Pengembangan sarana transportasi
desa kota
 Penggunaan teknologi tepat guna di
desa
 Masuknya para ahli ke desa
 Lancarnya hubungan desa kota
Pengaruh - Bagi Desa
 Perpindahan penduduk usia muda ke
kota
 Rusaknya ekosistem desa berupa
perubahan lahan
 Penetrasi kebudayaan sehingga
menyebabkan pudarnya budaya di desa
Dampak + Bagi Kota
1. Kemajuan bid transp yg menghubungkan
desa dengn kota
2. Terpenuhinya keb. Bahan baku dan
tenaga kerja
3. Tersalurnya hasil prod. Kota ke desa
4. Akulturasi kebudayaan
5. Memungkinkan pernikahan campur
Dampak – bg Kota
1. Slum area
2. Tata ruang kota tidak ideal
3. Munculnya konflik antar etnik
IDENTIFIKASI KONFLIK
PEMANFAATAN LAHAN dan
PEMUKIMAN PADA SUATU WILAYAH
• Wilayah yang luas dimuka bumi berupa
daratan disebut LAHAN
Faktor yang mempengaruhi penggunaan
lahan
1. Perilaku masyarakat
2. Faktor ekonomi
3. Kepentingan Umum
STANDAR PENGGUNAAN LAHAN
1. Standar Lokasi
No. Prasarana Jarak dari tempat
tinggal (jalan kaki )
1.
2.
3.
4.
5.
Pusat tempat kerja
Pusat kota
Pasar Lokal
SD
SMP
20-30
30-45
10
10
20
No. Prasarana Jarak dari tempat
tinggal (jalan kaki )
6.
7.
8.
9
SMA
Tempat bermain anak
Rekreasi OL
Taman Umum
20-30
10
20
60
2. Standar Luas
No. Prasarana Luas tanah/1000pddk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Balai kesehatan
Tempat Ibadah
Taman (Ruang terbuka)
Tempat OL
Tempat bermain anak
Pasar
Toko
Balai pertemuan
200 m2
250 m2
5.000 m2
3.000 m2
1.000 m2
500 m2
1.000 m2
250 m2
Syarat PL baik dan terencana
1. Lahan mendukung/akomodatif untuk
proyek prioritas pembangunan
2. Sesuai dengan nilai ekonominya
3. Lahan digunakan tidak boros
4. Sesuai dengan daya dukung lahan
5. Sesuai dengan hukum yang berlaku
Dampak Pertumbuhan pemukiman
terhadap kualitas lingkungan
Indikator kualitas hidup manusia
1. Terkait Langsung dengan manusia
a. Tingkat harapan hidup
b. IMR
c. ASFR
2. Terkait dengan Faktor kesehatan
a. Penggunaan air bersih
b. Jmlh korban penyakit menular
c. Rasio penduduk Vs Dokter
3. Terkait dengan Pendidikan
a. Partisipasi anak usia sekolah
b. Tingkat melek huruf
4. Terkait dengan Ekonomi
a. Tingkat pengangguran
b. Rasio pekerja perempuan dengan total
pekerja
c. Pemakaian tenaga anak

More Related Content

Similar to pola_keruangan.ppt

ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptxppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptxEmiliaEmilia31
 
INTERAKSI DESA-KOTA.pdf
INTERAKSI DESA-KOTA.pdfINTERAKSI DESA-KOTA.pdf
INTERAKSI DESA-KOTA.pdfAlifFajar16
 
Geografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaGeografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaNasron Spd
 
Pola Perkembangan Desa dan Kota
Pola Perkembangan Desa dan KotaPola Perkembangan Desa dan Kota
Pola Perkembangan Desa dan Kotararantean
 
Rangkuman Pola Keruangan.docx
Rangkuman Pola Keruangan.docxRangkuman Pola Keruangan.docx
Rangkuman Pola Keruangan.docxRiiTarver
 
pegertian kota
pegertian kotapegertian kota
pegertian kotarahayu ayu
 
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptxPPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx32vivianggarista
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaAyuu Ebbol
 
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
Pola keruangan kota Geografi Kelas XIIPola keruangan kota Geografi Kelas XII
Pola keruangan kota Geografi Kelas XIIPebtrian Gian
 
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIITata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIIafilahs
 
Interaksi desa dan_kota
Interaksi desa dan_kotaInteraksi desa dan_kota
Interaksi desa dan_kotaIvanBayhaqi1
 
Tugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptx
Tugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptxTugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptx
Tugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptxXIMIPA414GalangMuham
 
interaksi desa dan kota
interaksi desa dan kotainteraksi desa dan kota
interaksi desa dan kotaniarohania1
 

Similar to pola_keruangan.ppt (20)

ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptxppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
 
INTERAKSI DESA-KOTA.pdf
INTERAKSI DESA-KOTA.pdfINTERAKSI DESA-KOTA.pdf
INTERAKSI DESA-KOTA.pdf
 
geografi kelas XII.pptx
geografi kelas XII.pptxgeografi kelas XII.pptx
geografi kelas XII.pptx
 
Mona maulida 1
Mona maulida 1Mona maulida 1
Mona maulida 1
 
Mona maulida 1
Mona maulida 1Mona maulida 1
Mona maulida 1
 
Geografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaGeografi desa dan kota
Geografi desa dan kota
 
Pola Perkembangan Desa dan Kota
Pola Perkembangan Desa dan KotaPola Perkembangan Desa dan Kota
Pola Perkembangan Desa dan Kota
 
Rangkuman Pola Keruangan.docx
Rangkuman Pola Keruangan.docxRangkuman Pola Keruangan.docx
Rangkuman Pola Keruangan.docx
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
 
Geografi : Kota
Geografi : KotaGeografi : Kota
Geografi : Kota
 
pegertian kota
pegertian kotapegertian kota
pegertian kota
 
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptxPPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
 
Kota 1
Kota 1Kota 1
Kota 1
 
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
Pola keruangan kota Geografi Kelas XIIPola keruangan kota Geografi Kelas XII
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
 
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIITata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
 
Interaksi desa dan_kota
Interaksi desa dan_kotaInteraksi desa dan_kota
Interaksi desa dan_kota
 
Tugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptx
Tugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptxTugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptx
Tugas 11 GEO_NURVANIDA_XIIA4_23.pptx
 
Kota & desa
Kota & desaKota & desa
Kota & desa
 
interaksi desa dan kota
interaksi desa dan kotainteraksi desa dan kota
interaksi desa dan kota
 

More from johan effendi

Langkah restitusi.docx dalam pembelajaran
Langkah restitusi.docx dalam pembelajaranLangkah restitusi.docx dalam pembelajaran
Langkah restitusi.docx dalam pembelajaranjohan effendi
 
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...johan effendi
 
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdfOrbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdfjohan effendi
 
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdfOrbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdfjohan effendi
 
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulumaksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulumjohan effendi
 
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptx
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptxawat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptx
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptxjohan effendi
 
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docx
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docxSoal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docx
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdeka
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdekaPresentation1.pptx ogm.pptx geografi merdeka
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdekajohan effendi
 
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptx
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptxppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptx
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptxjohan effendi
 
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docxaksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docxjohan effendi
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docjohan effendi
 
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docxpmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docxjohan effendi
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdfkata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdfjohan effendi
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docx
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docxawal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docx
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docxjohan effendi
 
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docxKartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docxjohan effendi
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxjohan effendi
 
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docxHakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docxjohan effendi
 
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B kelas x.doc
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B  kelas x.docKARTU SOAL USBN 2021-22 paket B  kelas x.doc
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B kelas x.docjohan effendi
 

More from johan effendi (20)

Langkah restitusi.docx dalam pembelajaran
Langkah restitusi.docx dalam pembelajaranLangkah restitusi.docx dalam pembelajaran
Langkah restitusi.docx dalam pembelajaran
 
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
 
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdfOrbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
 
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdfOrbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
 
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulumaksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
 
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptx
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptxawat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptx
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptx
 
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docx
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docxSoal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docx
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdeka
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdekaPresentation1.pptx ogm.pptx geografi merdeka
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdeka
 
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptx
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptxppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptx
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptx
 
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docxaksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
 
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docxpmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdfkata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docx
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docxawal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docx
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docx
 
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docxKartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
 
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docxHakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
 
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B kelas x.doc
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B  kelas x.docKARTU SOAL USBN 2021-22 paket B  kelas x.doc
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B kelas x.doc
 

pola_keruangan.ppt

  • 1. POLA KERUANGAN DESA KOTA DESA : Deshi (sansekerta ) “ Tanah Kelahiran “ DEFINISI : 1. UU No. 5 Th. 1979 Ps 1 Suatu Wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai 1 kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat, dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan NKRI.
  • 2. Desa: Suatu wilayah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiologis, sosial, ekonomi, politik dan kultural.( Bintarto ) Desa : Suatu kesatuan wilayah yang penduduk kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri: 1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal 2. Adanya ikatan perasaan yang sama tentang 3. Cara Berusaha Bersifat Agraris ( Paul H. Landis )
  • 3. POTENSI DESA Sumber Daya yang ada disuatu desa, berupa alam dan manusia serta hasil-hasil karya manusianya yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi Fisik ( Tanah, Air, Udara, iklim, Biotis ) Potensi nonFisik ( Penduduk, Aparatur dan lembaga sosial )
  • 4. Desa Berdasarkan Potensinya a. Desa berpotensi tinggi Landai, subur dan sumber air mencukupi b. Desa berpotensi sedang Topografi bervariasi, tanah kurang subur, irigasi setengah teknis c. Desa berpotensi rendah Topografi berbukit, tanah kurang subur, air mengandalkan air hujan
  • 5. Macam desa : Agraris , Nelayan, Industri Hinterland secara geografis merupakan daerah pendukung kota khususnya kebutuhan pangan a. Wilayah sumber pangan bagi kota yang dimanfaatkan sebagai wilayah pertanian b. Penduduk usia produktif di desa merupakan penyuplai tenaga kerja bagi kota. c. Tempat wisata budaya maupun alam d. Pusat Industri kecil
  • 6. Desa Berdasarkan Tingkat Pembangunan dan kemampuan pengembangan a. Desa Swadaya Suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri. b. Desa Swakarya Desa yang sudah lebih maju mampu memproduksi kebutuhan sendiri dan kelebihan produksi dapat dijual ke daerah-daerah lain.
  • 7. c. Desa Swasembada atau Desa Maju Desa yang sudah mampu mengembangkan semua potensi yang ada dengan optimal serta mampu berinteraksi dengan masyarakat di daerah lain . Agar pembangunan desa berjalan lancar dibutuhkan lembaga-lembaga yang diharapkan dapat mengobtimalkberbagai potensi desa
  • 8. Struktur Ruang Desa dan Kota Struktur Ruang Desa a. Pola Linear atau Memanjang Mengikuti Jalur Jalan Raya atau Alur Suangai Jalan Lahan Pertanian Permukiman Arah pengembangan
  • 9. b. Pola Memanjang Pantai Laut Kawasan Industri Kecil Permukiman Laut
  • 10. c. Pola Terpusat Biasanya di pegunungan dan penduduk berasal dari satu keturunan Permukiman Kawasan Industri Arah pengembangan
  • 11. d. Pola Mengelilingi Fasilitas Tertentu ( Danau, waduk, Pasar ) Permukiman Penduduk Fasilitas yang ada Kawasan Industri Kecil
  • 12. Pola Permukiman Desa di Indonesia a. Memanjang jalan, sungai, pantai dan jalan kereta api di dataran rendah b. Radial di wilayah pegunungan c. Tersebar di wilayah perbukitan Tersebar Radial Linier
  • 13.
  • 14. Kota,Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam perundang- undangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan . ( PerMenDaNeg no 2 87 ps 1) Kota, sebuah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami nonalami, dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibanding Hinterland. ( Bintarto )
  • 15. Kota adalah lokasi dengan ciri-ciri: a. Kepadatan penduduknya lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kepadatan penduduk sekitarnya. b. Penduduk pada lokasi atau tempat tersebut sebagian besar tidak bergantung pada sektor pertanian dan tidak juga pada aktifitas ekonomi primer c. Lokasi tersebut menjadi pusat kebudayaan, administrasi dan ekonomi bagi wilayah-wilayah di sekitarnya. ( Northam )
  • 16. Kota Sebagai Pusat Pelayanan ( Walter Christaler ) Suatu wilayah bisa disebut kota bila sebagian besar kebutuhan penghuninya mampu dicukupi oleh pasar setempat. ( Max Webber )
  • 17. Karakteristik Masyarakat dan Kehidupan Kota 1.Secara demografis ( heterogen padat ) 2. Secara Ekonomi ( bergerak di bid. Industri, Perdagangan dan Jasa, pendapatan tidak seragam) 3. Secara Sosiologis ( individualis, Komunikasi tidak langsung ) 4. Budaya ( Multikultur , inovatif, dinamis )
  • 18. Klasifikasi Kota 1. Numerik ( Kuantitatif ) yaitu. Berdasarkan jumlah penduduk, kepadatan, perbandingan jenis kelamin dan luas kota. 2. NonNumerik ( Kualitatif ), yaitu berdasarkan tahapan perkembangannya, fungsi kota dan kondisi sosial penduduknya
  • 19.  Kota di Indonesia menurut jumlah penduduknya  Kota kecil atau kota kecamatan (town ship): 20.000 – 100.000 jiwa  Kota sedang atau kota kabupaten (town): 50.000 – 100.000 jiwa  Kota besar: 100.000 – 1.000. 000 jiwa  Kota metropolitan: > 1.000.000 jiwa  Kota raksasa atau megapolitan: > 14.000.000 jiwa
  • 20.  Kota menurut fungsinya: 1. Kota pusat produksi (sebagai pemasok barang-barang yang dibutuhkan wilayah lain). Contoh: a. Bukit Asam dan Ombilin (pemasok batubara) b. Bontang (pemasok gas alam cair) c. Bandung (pemasok tekstil) d. Cilegon (pemasok besi baja) e. Kota industri manufaktur: mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Contoh: kota Mojokerto (penghasil yodium)
  • 21. 2. Kota pusat perdagangan (sebagai pusat perdagangan yang memiliki sarana penyalur bahan kebutuhan pokok penduduk kota dan hinterlandnya. Contoh: a. Bremen (Jerman): pusat perdagangan tembakau b. Tokyo (Jepang): sebagai kota pelabuhan dan pusat industri serta perdagangan c. Philadelphia (AS): sebagai kota pelabuhan, jalur ekspor batu bara dan baja
  • 22. 3. Kota pusat pemerintahan (pusat pemerintahan suatu negara atau wilayah yang lebih kecil) Contoh: Jakarta
  • 23. 4. Kota pusat kebudayaan (berhubungan erat dengan adat istiadat yang berlaku pada masyarakat setempat) Contoh: a. Tabanan (Bali) b. Surakarta c. Yogyakarta d. Bukit Tinggi
  • 24. 5. Kota pusat kesehatan (menonjolkan pusat-pusat pelayanan kesehatan khusus bagi masyarakat) Contoh: a. Singapura
  • 25.  Kota di Indonesia menurut sejarah terjadinya 1. Kota pertambangan Contoh: a. Sawahlunto, Bukit Asam, Ombilin: penghasil batu bara b. Bontang (Kaltim), Arun (Aceh): penghasil gas alam c. Soroako (Sulawesi): penghasil nikel d. Dumai, Sigli, Lhokseumawe (Aceh), Sungai Gerong, Plaju, Wonokromo, Cepu, Tarakan, Balikpapan, dan Sorong: penghasil minyak bumi
  • 26. 2. Kota perkebunan Membutuhkan lahan luas yang subur dan iklim yang sesuai Contoh: Palembang, Jambi, Pematang Siantar, Bengkulu, Bogor, Malang, Lembang, Subang, Wonosobo
  • 27. 3. Kota perdagangan Memiliki lokasi yang strategis Contoh: a. Surabaya b. Palembang c. Cirebon d. Semarang e. Ambon f. Banda Aceh
  • 28. 4. Kota kebudayaan atau kerajaan Kerajaan biasanya tumbuh di daerah yang subur, relief baik, air mudah didapat, strategis, dekat dengan sungai besar. Contoh: a. Yogyakarta b. Kartasura c. Surakarta d. Kediri e. Cirebon
  • 29.  Kota menurut tahap perkembangannya 1. Tahap eopolis: tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan organisasi masyarakatnya sudah memperlihatkan ciri perkotaan 2. Tahap polis: cirinya kota masih bersifat agraris 3. Tahap metropolis: ditandai dengan sebagian orientasi kehidupan ekonomi penduduk mulai mengarah ke sektor industri. Contoh: Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makasar
  • 30. 4. Tahap megapolis: suatu tahap dimana ukuran wilayah perkotaan sudah sangat besar. Dalam beberapa segi, kota ini telah mencapai titik tertinggi dan memperlihatkan tanda-tanda akan mengalami penurunan kualitas 5. Tahap tyranopolis: cirinya kehidupan masyarakat telah dikuasai oleh para tiran, diwarnai kekacauan dan tingkat kriminalitas sangat tinggi 6.Tahap nekropolis: tahap perkembangan kota menuju ke arah kematian
  • 31. POLA KERUANGAN KOTA 1. Inti Kota ( core or city ) Pusat kegiatan ekonomi, politik, dan budaya. ( Pusat Kegiatan Daerah ( PDK), Central Bussiness District (CBD) ) 2. Selaput inti kota Berkembangnya inti kota dapat mengakibatkan beberapa pola unit kegiatan a. Sentralisasi b. Nukleasi c. Desentralisasi d. Segregasi
  • 32. Dalam pengelompokkan berbagai unit kegiatan di kota muncul berbagai gejala. a. sentralisasi: timbulnya gejala pengelompokkan pusat kegiatan di suatu titik. Ciri: ramai di siang dan sore hari, dan sepi di malam hari (berupa perkantoran dan bank) b. Nucleasi : Fungsi mirip PKD tetapi lebih kecil. c. desentralisasi: yaitu gejala untuk menjauhi pusat kota sehingga muncul inti-inti baru di luar kota. d. segregasi: munculnya kelompok-kelompok permukiman secara terpisah karena perbedaan status esosbud
  • 33. 3. Kota satelit: wilayah pemekaran kota yang masih memiliki sifat-sifat kota, merupakan sub koordinasi dari pusat- pusat kegiatan yang lebih besar. Ciri-ciri: a. memiliki pusat-pusat kecil di bidang industri (sebagai kota produksi) b. Terbentuk lebih dulu daripada sub urban c. Jumlah penduduk lebih banyak dibandingkan sub urban
  • 34. 4.Sub urban: jauh dari inti kota namun masih mencakup wilayah komuter area. Berfungsi sebagi tempat tinggal para pekerja di kota dan pekerja manufaktur di kota satelit. 5.Slums area (daerah kumuh di suatu wilayah kota).
  • 35. MODEL STRUKTUR RUANG KOTA A. Teori Konsentrik ( Sosiolog AS Meneliti Struktur kota Chicago EW. Burgess) Wil. Masyarakat Berpenghasilan Menengah Pusat Kegiatan Zona Transisi Wil. Masyarakat Berpendapatan Rendah Wil. Tempat Tinggal Masyarakat Berpenghasilan Tinggi Wil. Batas Kota Desa
  • 36. TEORI SEKTORAL Homer Hoyt 1930 Pola perkembangan kota cenderung berkembang berdasarkan sektor-sektor dari pada lingkaran konsentrik. Menurut teori ini pusat kegiatan daerah terletak dipusat kota, perkembangan penggunaan lahan berkembang menurut sektor-sektor yang membentuknya. ( Dipengaruhi oleh Bentuk lahan dan pengembangan jalan )
  • 37. STRUKTUR MODEL SEKTORAL Perdagangan Besar dan Industri Kecil Pusat Daerah Kegiatan Perumahan kaum buruh Perumahan Kaum Elit Perumahan menengah
  • 38. TEORI INTI BERGANDA Harris & Ullman 1945 Didalam suatu kota kadang-kadang terdapat tempat tertentu yang berfungsi sebagai inti-inti kota dan pusat pertumbuhan baru.Hal tersebut menyebabkan ada beberapa inti dalam suatu wilayah perkotaan. Cth. Tempat yang dapat menjadi inti kota ( Wilayah industri, Pelabuhan, Jaringan Jalan, Perguruan tinggi, stasiun dll )
  • 39. Pusat Daerah kegiatan Perumahan kaum buruh/Kelas rendah Perumahan kaum menengah Perumahan kaum elit Zone Bisnis di luar pusat daerah kegiatan Industri berat Industri ringan di sub urban Zone Industri skala besar Zone pemukiman daerah urban
  • 40. Potensi dan permasalahan kota Potensi sebuah kota secara fisik dan sosial: 1. Fisik kota Lahan dimanfaatkan untuk pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas sosial (kesehatan, pendidikan) 2. Sosial kota Keanekaragaman budaya
  • 41. Permasalahan kota: 1. Tingkat urbanisasi yang tinggi menyebabkan slums area, peningkatan kriminalitas, kemiskinan, dsb. 2. Tercemarnya air tanah, udara, dan suara 3. Terjadinya kemacetan lalu lintas 4. Konflik sosial akibat multikultural
  • 42. INTERAKSI DESA KOTA Hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi atar dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, kenampakan atau permasalahan baru. Kata kunci: 1. Hubungan timbal balik 2 wilayah 2. Pergerakan ( manusia, gagasan, info, tekno, keindahan, bencana alam dan materi atau benda seperti hasil produksi) 3. Timbul gejala baru atau permasalahan baru (+ / - ) (urbanisasi, ruralisasi, kawin campur )
  • 43. Faktor yang mempengaruhi Interaksi keruangan (E. Ullman ) 1. Regional complementarity ( wilayah yang saling melengkapi ) 2. Intervening opportunity ( adanya kesempatan ) 3. Spatial transfer ability ( Kemudahan pemindahan ( manusia, gagasan, barang dan jasa dll dalam suatu ruang/wilayah )
  • 45. a. Skema Komplemeritas Regional WILAYAH C - SDA X - SDA Y + SDA Z WILAYAH B - SDA X + SDA Y - SDA Z WILAYAH A + SDA X - SDA Y - SDA Z Jaringan Kuat
  • 46. b. SKEMA MELEMAHNYA INTERAKSI AKIBAT INTERVENING OPPORTUNITY WILAYAH B - SDA X + SDA Y WILAYAH A + SDA X - SDA Y WILAYAH C + SDA X + SDA Y Jaringan Interaksi melemah
  • 47. SKEMA MELEMAHNYA INTERAKSI AKIBAT INTERVENING OPPORTUNITY Akibat adanya alternatif pengganti SDA WILAYAH A + SDA X WILAYAH B - SDA X SDA X Dapat diganti SDA Z + SDA Z
  • 48. c. Spatial transfer ability Berkaitan dengan 1. Jarak mutlak dan relatif 2. Biaya angkut yang memindahkan manusia, barang, gagasan dan info ke satu tempat ke tempat lain 3. Kemudahan dan kelancaran prasarana transportasi
  • 49. Zone Interaksi Desa Kota ( Bintarto, 1983 ) Urban fringe Pusat Kota Suburban Suburban fringe Rural urban fringe Rural
  • 50. 1. Pusat kota (city) 2. Suburban atau sub daerah perkotaan: suatu wilayah yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota. Ciri: tempat tinggal para panglaju 3. Suburban fringe atau jalur tepi sub daerah perkotaan: 4. jalur tepi sub daerah perkotaan: suatu wilayah yang dikelilingi sub daerah perkotaan (suburban) dan merupakan peralihan daerah menuju desa
  • 51. 4. Urban fringe atau jalur tepi daerah perkotaan paling luar: semua batas wilayah terluar kota ditandai oleh sifat- sifat mirip dengan wilayah kota 5. Rural urban fringe atau jalur batas desa kota: ditandai dengan penggunaan lahan campuran, antara sektor pertanian dan non pertanian 6. Rural atau daerah pedesaan
  • 52. PENGARUH INTERAKSI KERUANGAN Desa Kota PENGARUH Pengaruh + Bagi Desa  + Tingkat Pendidikan dan pengetahuan  Pembangunan fasilitas pendidikan  Pengembangan sarana transportasi desa kota  Penggunaan teknologi tepat guna di desa  Masuknya para ahli ke desa  Lancarnya hubungan desa kota
  • 53. Pengaruh - Bagi Desa  Perpindahan penduduk usia muda ke kota  Rusaknya ekosistem desa berupa perubahan lahan  Penetrasi kebudayaan sehingga menyebabkan pudarnya budaya di desa
  • 54. Dampak + Bagi Kota 1. Kemajuan bid transp yg menghubungkan desa dengn kota 2. Terpenuhinya keb. Bahan baku dan tenaga kerja 3. Tersalurnya hasil prod. Kota ke desa 4. Akulturasi kebudayaan 5. Memungkinkan pernikahan campur
  • 55. Dampak – bg Kota 1. Slum area 2. Tata ruang kota tidak ideal 3. Munculnya konflik antar etnik
  • 56. IDENTIFIKASI KONFLIK PEMANFAATAN LAHAN dan PEMUKIMAN PADA SUATU WILAYAH • Wilayah yang luas dimuka bumi berupa daratan disebut LAHAN Faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan 1. Perilaku masyarakat 2. Faktor ekonomi 3. Kepentingan Umum
  • 57. STANDAR PENGGUNAAN LAHAN 1. Standar Lokasi No. Prasarana Jarak dari tempat tinggal (jalan kaki ) 1. 2. 3. 4. 5. Pusat tempat kerja Pusat kota Pasar Lokal SD SMP 20-30 30-45 10 10 20
  • 58. No. Prasarana Jarak dari tempat tinggal (jalan kaki ) 6. 7. 8. 9 SMA Tempat bermain anak Rekreasi OL Taman Umum 20-30 10 20 60
  • 59. 2. Standar Luas No. Prasarana Luas tanah/1000pddk 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Balai kesehatan Tempat Ibadah Taman (Ruang terbuka) Tempat OL Tempat bermain anak Pasar Toko Balai pertemuan 200 m2 250 m2 5.000 m2 3.000 m2 1.000 m2 500 m2 1.000 m2 250 m2
  • 60. Syarat PL baik dan terencana 1. Lahan mendukung/akomodatif untuk proyek prioritas pembangunan 2. Sesuai dengan nilai ekonominya 3. Lahan digunakan tidak boros 4. Sesuai dengan daya dukung lahan 5. Sesuai dengan hukum yang berlaku
  • 61. Dampak Pertumbuhan pemukiman terhadap kualitas lingkungan Indikator kualitas hidup manusia 1. Terkait Langsung dengan manusia a. Tingkat harapan hidup b. IMR c. ASFR 2. Terkait dengan Faktor kesehatan a. Penggunaan air bersih b. Jmlh korban penyakit menular c. Rasio penduduk Vs Dokter
  • 62. 3. Terkait dengan Pendidikan a. Partisipasi anak usia sekolah b. Tingkat melek huruf 4. Terkait dengan Ekonomi a. Tingkat pengangguran b. Rasio pekerja perempuan dengan total pekerja c. Pemakaian tenaga anak