6. Divisi Statistik PBB
Tidak ada konvensi resmi untuk
penetapan negara atau wilayah
"maju" dan "berkembang" dalam
sistem Perserikatan Bangsa-
Bangsa
7. Kegunaannya
Penetapan "maju" dan "berkembang"
hanya ditujukan untuk kemudahan
statistik dan tidak mengekspresikan
penilaian terhadap tahap-tahap yang
telah dicapai suatu negara atau wilayah
dalam proses pembangunannya.
8. PBB
Dalam kenyataannya, Jepang di Asia, Kanada dan
Amerika Serikat di Amerika Utara, Australia dan
Selandia baru di Oseania, dan Eropa dianggap sebagai
wilayah atau kawasan "maju". Dalam statistik
perdagangan internasional, Persatuan Bea Cukai
Afrika Bagian Selatan juga dianggap sebagai kawasan
maju dan Israel sebagai negara maju; negara yang
muncul dari bekas Yugoslavia dianggap sebagai negara
berkembang; dan negara-negara di Eropa Timur dan
Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (bekas Uni
Soviet di Eropa tidak termasuk dalam wilayah maju
ataupun berkembang
9. IMF
Menggunakan sistem klasifikasi fleksibel yang
memperhitungkan :
(1) Tingkat pendapatan per kapita,
(2) Diversifikasi ekspor sehingga eksportir minyak yang
memiliki PDB per kapita tinggi tidak akan masuk
dalam klasifikasi maju karena 70% barang ekspornya
berupa minyak, dan
(3) Tingkat integrasinya ke dalam sistem keuangan
global.
10. Bank Dunia (Pendapatan Nasional)
Negara pendapatan rendah memiliki PN per
kapita 1.035 dollar AS atau kurang.
Negara pendapatan menengah bawah
memiliki PN per kapita antara 1.036 dollar
AS - 4.045 dollar AS.
Negara pendapatan menengah atas
memiliki PN per kapita antara 4.046 dollar
AS - 12.535 dollar AS.
Negara pendapatan tinggi memiliki PN per
kapita lebih dari 12.535 dollar AS.
11. Gross National Income ( GNI) per kapita Indonesia
tahun 2019 naik menjadi 4.050 dollar AS dari posisi
sebelumnya 3.840 dollar AS.
12. Bank Dunia (Pendapatan Nasional)
Bank
Dunia membuat klasifikasi negara berdasarkan Gr
oss National Income (GNI) per kapita dalam 4
kategori, yaitu:
Low Income (1.035 dollar AS),
Lower Middle Income (1.036 dollar AS - 4.045 dollar
AS),
Upper Middle Income (4.046 dollar AS - 12.535 dollar
AS) dan
High Income (di atas 12.535 dollar AS).2 Jul 2020
13. Ekonomi maju
Ekonomi awal dan berkembang (tidak kurang maju)
Ekonomi awal dan berkembang (kurang maju)
Klasifikasi oleh IMF dan PBB
15. ██ Sangat tinggi
██ Tinggi
██ Sedang
██ Rendah
██ tidak ada data
Peta dunia yang memperlihatkan Indeks Pembangunan Manusia
menurut Kuartil (berdasarkan data 2010, diterbitkan 4
November 2010
16. • Perbedaan didasarkan oleh: tingkat perekonomian dan
penguasaan teknologi.
• Indikator-indikator yang digunakan untuk
membedakan dari sektor ekonomi dan sosial serta
pengembangan wilayah.
17. Indikator Negara Maju dan Berkembang
Tingkat kemajuan suatu negara dapat dilihat dari
dua segi, yaitu segi kuantitatif dan kualitatif
(deskriptif).
18. • Kuantitatif => pendapatan perkapita, tingkat
pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat
inflasi, serta laju pertumbuhan penduduk.
• Kualitatif => pertumbuhan ekonomi yang tinggi
disertai dengan pemerataan pendapatan.
(pemerataan: pendidikan, kesehatan, gizi, hukum dan
keadilan serta alam yang bersih.
19. - Pertumbuhan ekonomi
- Kegiatan perekonomian utama
- Ketersediaan modal
- Pemanfaatan sumber daya alam
20. Kondisi Penduduk
- Pertumbuhan Penduduk
- Kepadatan Penduduk
- Tingkat Pengangguran
- Tingkat Pendidikan
- Keadaan Sosial Budaya
- Kemajuan Teknologi
21.
22.
23.
24. Contoh negara maju
Amerika Serikat
Letak : 25o LU – 49o LU,
66o BB – 125o BB
Luas : 9.372.610 Km2
Penduduk : 317.6 Juta jiwa (2010)
Kepadatan : 100 jiwa / Km2
GNP : 47.093,9 Dolar A.S
Kegiatan ekonomi : Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, Pertambangan,
Industri, Pariwisata, Transportasi
26. Jerman
Letak : 47o LU – 55o LU,
6o BT – 15o BT
Luas : 356.910 km2
Penduduk : 82 juta jiwa(2010)
Pertumbuhan : 0,1 %
Kepadatan : 230 jiwa / Km2
GNP : 35.308 dolar A.S
Kegiatan Ekonomi : Pertanian, Pertambangan,
Industri, Pariwisata
28. Ciri-ciri Negara Berkembang
Menurut Prof. Harvey Leibenstein
- Aktivitas penduduknya di bidang
pertanian
- Modal perorang kecil
- Pendapatan perkapita rendah
- Volume perdagangan rendah
- Fasilitas perumahan buruk
29. Contoh Negara Berkembang
Indonesia
Tahun
(Indone
sia)
Indikator
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
ribuan
HDI (nilai
dan
peringkat)
GNP
(US$)
Tingkat
pengangg
uran
(%)
Angka
kematian
bayi
(per 1000
kelahiran)
Angka
Melek
Huruf
≥15 tahun
(%)
Angka
Harapan
Hidup
1990 177.385,1
0.458
(85)
2,156.8 ... 86 81.5
61.6
2000 205.280,3
0.500
(95)
2,689.2 ... 56 81.5
67.4
2010 232.516,8
0.600
(108)
3,956.8 8,4 41* 92.0
71.5
36. Perkembangan negara menurut
W.W. Rostow
The precondition for take off
Take off
The drive for maturenity
The age of highMass Consumption
The Tradisional Society
Produktifitas
Rendah
Fungsi produksi terbatas
Struktur Sosial Hirearki
Masa Transisi
Pertumbuhan
ekonomi selalu terjadi
Efektif => teknologi
Masalah konsumsi dan
Kesejahteraan
37.
38.
39.
40.
41.
42. Model pengembangan wilayah di negara maju menurut Sikander
dan Malik ada lima macam pola bentuk kota yang merupakan
trend pengembangan wilayah dimasa depan di negara-negara
maju. yaitu:
- Pola metropolis menyebar
- Pola metropolis galaktika
- Pola metropolis memusat
- Pola metropolis bintang
- Pola metropolis cincin
43. Terbentuk dengan mengembangkan bagian kota yang
paling jarang penduduknya. Pada bagian kota yang padat
penduduknya dibangun kembali dengan mengurangi
kepadatan penduduk sehingga kota metropolis tersebut
akan menyebar. Prasarana sosial ekonomi seperti kantor,
rumah sakit, pabrik dan universitas disebar ke kawasan
yang baru.
Gambar 7.12 Pola menyebar
(Sumber: Johara T. Jayadinata, Tata Guna Tanah
Dalam Perencanaan Pedesaan,Perkotaan, dan
WIlayah, 1999, halaman 221)
Pola Metropolis Menyebar
44. Terbentuk dari permukiman kota yang kecil-kecil berpenduduk
padat, dipisahkan oleh kawasan pertanian yang jarang sekali
penduduknya atau bahkan tidak berpenduduk. Kegiatan sosial
ekonomi terpusat di berbagai pemukiman.
Gambar 7.13 Pola Galaktika
(Sumber: Johara T. Jayadinata, Tata GunaTanah Dalam Perencanaan
Pedesaan,Perkotaan, dan Wilayah, 1999, halaman 222)
Pola Metropolis Galaktika
45. Pola Metropolis Memusat
Dibentuk oleh kegiatan sosial ekonomi yang
tinggi dengan kepadatan penduduk yang tinggi
pula, terutama di pusatnya. Karena kegiatan
sosial ekonomi sangat tinggi, banyak penduduk
yang tinggal di apartemen dan rumah susun.
Gambar 7.14 Pola Memusat
(Sumber: Johara T. Jayadinata, Tata GunaTanah
Dalam Perencanaan Pedesaan,Perkotaan, dan
Wilayah, 1999, halaman 224)
46. Pola Metropolis Bintang
Terbentuk karena mempunyai inti yang utama,
dengan pola kepadatan penduduk membentuk
bintang memanjang. Lengan-lengan kota itu
mempunyai kepadatan penduduk yang sedang
Gambar 7.15 Pola Bintang
(Sumber: Johara T. Jayadinata, Tata GunaTanah
Dalam Perencanaan Pedesaan,Perkotaan, dan
Wilayah, 1999, halaman 224)
47. Pola Metropolis Cincin
Gambar 7.16 Pola Cincin
(Sumber: Johara T. Jayadinata, Tata GunaTanah
Dalam Perencanaan Pedesaan,Perkotaan, dan
Wilayah, 1999, halaman 226)
Terbentuk dengan kepadatan penduduk
terletak di sekeliling tengah kota. Adapun
daerah yang jarang penduduknya terletak
ditengah kota.
48. Tata ruang perkotaan lebih kompleks dari tata ruang
perdesaan sehingga perlu lebih diperhatikan dan
direncanakan dengan baik. Kawasan/zona di wilayah
perkotaan dibagi dalam beberapa zona sebagai
berikut.
1. Perumahan dan permukiman 6. Terminal
2. Perdagangan dan Jasa 7. Wisata dan Taman
Rekreasi
3. Industri 8. Pertanian dan
Perkebunan
4. Pendidikan 9. Tempat Pemakaman
Umum
5. Perkantoran dan Jasa 10. Tempat Pembuangan
Sampah
49. B. Regionalisasi Kawasan Dunia Berdasarkan Pusat
Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Coulumbis dan Wolfe, dalam bukunya, Introduction to International Relation,
Power and Justice, terdapat empat cara atau kriteria yang bisa dipergunakan untuk
mendefinisikan dan menunjuk sebuah kawasan atau region yang sebenarnya sangat
ditentukan oleh tujuan analisisnya. Keempat kriteria tersebut adalah:
1. Kriteria geografis: mengelompokkan negara berdasarkan lokasinya dalam benua,
sub-benua, kepulauan dan sebagainya, seperti Eropa dan Asia.
2. Kriteria politik/militer: mengelompokkan negara-negara dengan berdasarkan pada
keikutsertaannya dalam berbagai aliansi, atau berdasarkan pada orientasi ideologis
dan orientasi politik, misalnya blok sosialis, blok kapitalis, NATO, dan Non-Blok.
3. Kriteria ekonomi: mengelompokkan negara-negara berdasarkan pada kriteria
terpilih dalam perkembangan pembangunan ekonomi, seperti, GNP, dan output
industri, misalnya negara-negara industri dan negara-negara yang sedang
berkembang atau terbelakang.
4. Kriteria transaksional: mengelompokkan negara-negara berdasarkan pada jumlah
frekuensi mobilitas penduduk, barang, dan jasa, seperti imigran, turis, perdagangan
dan berita. Contoh ini dapat pada wilayah Amerika, Kanada, dan Pasar Tunggal
Eropa.
50.
51. D. Dampak Pasar Bebas terhadap Indonesia
Dampak Positif bagi Indonesia
1. Mendorong pengusaha untuk
lebih maju karena akan
bersaing di tingkat regional
maupun internasional
2. Memperluas penciptaan
kesempatan kerja yang dapat
meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat
3. Meningkatkan kegiatan
ekonomi melalui investasi
langsung, usaha patungan, dan
kredit
4. Meningkatkan devisa negara
melalui peningkatan
perdagangan internasional
5. Dapat membuka peluang baru
berupa tersebarnya pasar yang
berskala lebih luas
Dampak Negatif bagi Indonesia
1. Persaingan yang tidak seimbang
antara negara maju dan negara
berkembang yang dapat
menghambat perkembangan
ekonomi nasional
2. Akibat persaingan yang tidak
seimbang, Negara Berkembang
semakin ketinggalan dan
tergantung kepada negara-
negara Maju
3. Masuknya teknologi canggih
yang sebetulnya belum
dibutuhkan oleh negara
Berkembang
52. E. Strategi Pembangunan Indonesia untuk Menjadi Negara
Maju
Pemerintah Republik Indonesia menyusun lima strategi yang akan dimasukkan ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
1. Strategi pertama mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui bidang pendidikan dan
kesehatan. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat menjadi 305,6
juta jiwa pada 2035.
2. Strategi kedua adalah meningkatkan iklim investasi. Saat ini peranan investasi dalam
perekonomian Indonesia cukup besar. Diketahui, pada 2013 kontribusi investasi terhadap
produk domestik bruto (PDB) mencapai 31,7 persen.
3. Strategi ketiga adalah mendorong peningkatan ilmu pengetahuan (iptek) dan Inovasi untuk
menciptakan produktivitas kegiatan perekonomian
4. Strategi keempat adalah meningkatkan pembangunan industri di mana industrialisasi ke
depan harus memanfaatkan sumber daya alam (SDA) agar nilai tambahnya dapat digunakan
untuk kepentingan rakyat
5. Strategi kelima membangun institusi yang lebih baik, terutama reformasi birokrasi yang terus
disempurnakan. Selain itu, kemitraan strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam
pembangunan ekonomi perlu dikembangkan.
53. Kesimpulan
Carilah informasi lebih tentang
kerja sama yang dilakukan oleh
negara Indonesia dengan negara-
negara lain pada:
• www. bappenas.go.id
http://www.academia.
edu/5190488/Kerja
sama_Ekonomi_
Internasional_Kerja
sama_EKONOMI_
INTERNASIONAL
Kemukakanlah pertanyaan
atau pendapat Anda
tentang materi
pembelajaran bab ini.
54. DAFTAR PUSTAKA
Wardiyatmoko. K, 2014, Geografi untuk SMA kelas XII. Jakarta :
Erlangga.
Aji Arifin, 2016, Geografi untuk SMA kelas XII, Surakarta :
Mediatama.
Wahyu Widiastuti, Saiful Abubakar, 2019, kependudukan, mata
pelajaran Geografi kelas XII, Kemendikbud : Jakarta
Lili Somantri, Nurul Huda, 2014, Geografi untuk SMA kelas XII,
Bandung : Grafindo
Yogi Aribowo, 2007, Geografi untuk SMA kelas XII, Jakarta :
Ganeca Exact
https://money.kompas.com/read/2020/07/02/181010726/selain-
indonesia-ada-6-negara-lain-yang-naik-kelas-menurut-bank-
dunia?page=all#:~:text=Bank%20Dunia%20membuat%20klasifik
asi%20negara,di%20atas%2012.535%20dollar%20AS).
55. Sumber Gambar
www.medicalexpo.com
scientiis.com
www.123rf.com
www.monasette.com
www.csacoalition.org
roofshampoo.com
https://www.slideshare.net/hermangenius/negara-
majudanberkembang