Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kapasitas inventarisasi gas rumah kaca (GRK) pembangkit tenaga listrik di Indonesia, mencakup pengenalan perubahan iklim, upaya pengendalian perubahan iklim secara internasional dan nasional, serta prinsip dasar inventarisasi GRK.
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptxefrianmuharrom
Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 mengatur tentang penyelenggaraan nilai ekonomi karbon untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29-41% pada 2030 sesuai kontribusi nasional yang ditetapkan (NDC) dan pengendalian emisi dalam pembangunan nasional. Dokumen ini mengatur kerangka kerja mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, penyelenggaraan instrumen nilai ekonomi karbon seperti perdagangan karbon, dan mekan
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklimInstansi
Dokumen tersebut membahas kebijakan nasional Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim, termasuk target penurunan emisi, pelaksanaan kebijakan di tingkat nasional dan peran non-party stakeholders."
Skenario Tahapan Pemindahan ASN ke IKN,Rapat bappenas 14 januari 2020temanna #LABEDDU
Dokumen tersebut membahas tiga skenario pemindahan aparatur sipil negara (ASN) dari Jabodetabek ke ibu kota negara baru, yaitu pemindahan semua ASN, pemindahan sebagian ASN yang berusia 45 tahun ke bawah, dan prioritas pemindahan lembaga-lembaga negara dan kementerian-kementerian tertentu.
USU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptxSampe Purba
Empat sub topik bahasan meliputi Geopolitik Energi, Ketahanan Energi dalam Perspektif Dinamika Global, Transisi Energi - Climate Change and geoeconomy issues, serta substansi arsitektur RUU Migas
Skema Karbon Nusantara (SKN) adalah mekanisme sertifikasi dan registrasi hasil kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca secara sukarela di Indonesia. SKN akan menerbitkan Unit Karbon Nusantara (UKN) untuk mengakui penurunan emisi satu ton CO2. UKN dapat diperdagangkan dan digunakan sebagai carbon offset. Tujuan SKN adalah mendorong berlanjutnya upaya mitigasi perubahan iklim khususnya skala
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptxefrianmuharrom
Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 mengatur tentang penyelenggaraan nilai ekonomi karbon untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29-41% pada 2030 sesuai kontribusi nasional yang ditetapkan (NDC) dan pengendalian emisi dalam pembangunan nasional. Dokumen ini mengatur kerangka kerja mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, penyelenggaraan instrumen nilai ekonomi karbon seperti perdagangan karbon, dan mekan
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklimInstansi
Dokumen tersebut membahas kebijakan nasional Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim, termasuk target penurunan emisi, pelaksanaan kebijakan di tingkat nasional dan peran non-party stakeholders."
Skenario Tahapan Pemindahan ASN ke IKN,Rapat bappenas 14 januari 2020temanna #LABEDDU
Dokumen tersebut membahas tiga skenario pemindahan aparatur sipil negara (ASN) dari Jabodetabek ke ibu kota negara baru, yaitu pemindahan semua ASN, pemindahan sebagian ASN yang berusia 45 tahun ke bawah, dan prioritas pemindahan lembaga-lembaga negara dan kementerian-kementerian tertentu.
USU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptxSampe Purba
Empat sub topik bahasan meliputi Geopolitik Energi, Ketahanan Energi dalam Perspektif Dinamika Global, Transisi Energi - Climate Change and geoeconomy issues, serta substansi arsitektur RUU Migas
Skema Karbon Nusantara (SKN) adalah mekanisme sertifikasi dan registrasi hasil kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca secara sukarela di Indonesia. SKN akan menerbitkan Unit Karbon Nusantara (UKN) untuk mengakui penurunan emisi satu ton CO2. UKN dapat diperdagangkan dan digunakan sebagai carbon offset. Tujuan SKN adalah mendorong berlanjutnya upaya mitigasi perubahan iklim khususnya skala
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaAndi Samyanugraha
Dokumen tersebut membahas tentang carbon pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pengertian carbon pricing, contoh penerapannya di berbagai negara, peluang dan tantangan penerapannya di Indonesia, serta peran perdagangan karbon dalam kerangka Paris Agreement.
Buku ini menjelaskan tentang bagaimana metode pengurangan emisi GRK dengan menggunakan model pembiayaan mekanisme berbasis pasar.
Seperti diketahui, perubahan iklim mengharuskan kita untuk menurunkan emisi GRK agar pemanasan global tidak semakin berlanjut. Mitigasi perubahan iklim akan membutuhkan aneka model pembiayaan sehingga kelayakan investasi untuk implementasi bisa terjangkau. Hal-hal inilah yang akan dijelaskan di dalam buku ini, tentang bagaimana mekanisme berbasis pasar itu bisa diimplementasikan untuk mitigasi perubahan iklim.
Di dalam buku ini yang akan menjadi contoh bukan hanya negara-negara maju, tetapi juga inisiatif mekanisme berbasis pasar yang dilakukan di negara berkembag termasuk Indonesia. Beberapa contoh kegiatan mekanisme berbasis pasar kemudian juga ditampilkan dan dijelaskan di dalam buku ini.
Dokumen ini membahas program Kampung Iklim di Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dokumen ini menjelaskan capaian program ini di Jawa Barat sejak 2012, strategi yang digunakan seperti pembangunan bank sampah dan ecovillage, serta kontribusi penurunan emisi yang dicapai.
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang PersampahanOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pembangunan bidang persampahan di Indonesia, termasuk pengurangan sampah, peningkatan peran masyarakat, dan peningkatan kualitas pengelolaan sampah."
NOTA KESEPAHAMAN antara Lembaga Wali Amanat MCA-Indonesia, Pemerintah Provinsi Jambi, dan Pemerintah Kabupaten Merangin tentang persiapan dan pelaksanaan Proyek Green Prosperity yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan mengurangi emisi karbon melalui peningkatan energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Nota ini mengatur kerjasama dalam pelaksanaan proyek di Kabupaten Merangin,
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
1. Konsep perencanaan teknis dan manajemen pengelolaan sampah kota kecil dan sedang untuk periode 10 tahun ke depan
2. Rencana sarana prasarana pengelolaan sampah berdasarkan proyeksi penduduk dan timbulan sampah
3. Strategi penanganan sampah
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai status Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di berbagai provinsi di Jawa dan Bali. Secara umum, sebagian besar RTRW dan RDTR masih dalam proses penyusunan, rekomendasi gubernur, pembahasan DPRD, atau evaluasi gubernur sebelum ditetapkan dengan Perda. Beberapa di antaranya sudah memiliki Perda tetapi mengalami permasalahan se
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022CIkumparan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan pencabutan izin konsesi kawasan hutan untuk 192 perusahaan seluas 3,1 juta hektar dan evaluasi 106 perusahaan seluas 1,4 juta hektar untuk meningkatkan produktivitas hutan, mendorong pembangunan dan pelestarian lingkungan.
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPLAKSMI WIJAYANTI
1. Dokumen ini membahas kerangka konsep daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagai alat untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan.
2. Empat building block utama dibahas yaitu kerangka ekosistem layanan, ekorwilayah, kapasitas penyediaan terhadap permintaan, dan intervensi kebijakan.
3. Arahan kebijakan nasional menekankan penerapan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang
Dokumen tersebut membahas tentang undang-undang lingkungan hidup dan pengelolaan sampah di Indonesia, termasuk definisi sampah, klasifikasi, karakteristik, timbulan, dan teknik operasional pengelolaan sampah seperti perwadahan, pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan.
Makalah ini membahas tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Jayapura di Koya Kosso. Membahas pengertian TPA, gambaran umum TPA Koya Kosso, dan tahapan pengoperasian di TPA tersebut."
Dokumen tersebut membahas berbagai kebutuhan air baku, termasuk kebutuhan air domestik, non-domestik, industri, peternakan, perikanan, pemeliharaan sungai, dan irigasi."
Inventarisasi GRK dan NDC (Sub-kategori emisi Kebakaran Hutan danLahan)CIFOR-ICRAF
Presented by Budiharto, Direktorat Inventarisasi GRK dan MPV at 'Understanding the role of climate in Indonesian fires, to better support fire management interventions' workshop, Jakarta, 25th July 2019
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi kebijakan dan program konservasi energi di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan energi akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan penduduk, namun sumber daya energi fosil bersifat terbatas. Oleh karena itu diperlukan upaya konservasi energi dan peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Dokumen juga menjelaskan kerangka regulasi yang
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaAndi Samyanugraha
Dokumen tersebut membahas tentang carbon pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pengertian carbon pricing, contoh penerapannya di berbagai negara, peluang dan tantangan penerapannya di Indonesia, serta peran perdagangan karbon dalam kerangka Paris Agreement.
Buku ini menjelaskan tentang bagaimana metode pengurangan emisi GRK dengan menggunakan model pembiayaan mekanisme berbasis pasar.
Seperti diketahui, perubahan iklim mengharuskan kita untuk menurunkan emisi GRK agar pemanasan global tidak semakin berlanjut. Mitigasi perubahan iklim akan membutuhkan aneka model pembiayaan sehingga kelayakan investasi untuk implementasi bisa terjangkau. Hal-hal inilah yang akan dijelaskan di dalam buku ini, tentang bagaimana mekanisme berbasis pasar itu bisa diimplementasikan untuk mitigasi perubahan iklim.
Di dalam buku ini yang akan menjadi contoh bukan hanya negara-negara maju, tetapi juga inisiatif mekanisme berbasis pasar yang dilakukan di negara berkembag termasuk Indonesia. Beberapa contoh kegiatan mekanisme berbasis pasar kemudian juga ditampilkan dan dijelaskan di dalam buku ini.
Dokumen ini membahas program Kampung Iklim di Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dokumen ini menjelaskan capaian program ini di Jawa Barat sejak 2012, strategi yang digunakan seperti pembangunan bank sampah dan ecovillage, serta kontribusi penurunan emisi yang dicapai.
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang PersampahanOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pembangunan bidang persampahan di Indonesia, termasuk pengurangan sampah, peningkatan peran masyarakat, dan peningkatan kualitas pengelolaan sampah."
NOTA KESEPAHAMAN antara Lembaga Wali Amanat MCA-Indonesia, Pemerintah Provinsi Jambi, dan Pemerintah Kabupaten Merangin tentang persiapan dan pelaksanaan Proyek Green Prosperity yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan mengurangi emisi karbon melalui peningkatan energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Nota ini mengatur kerjasama dalam pelaksanaan proyek di Kabupaten Merangin,
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
1. Konsep perencanaan teknis dan manajemen pengelolaan sampah kota kecil dan sedang untuk periode 10 tahun ke depan
2. Rencana sarana prasarana pengelolaan sampah berdasarkan proyeksi penduduk dan timbulan sampah
3. Strategi penanganan sampah
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai status Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di berbagai provinsi di Jawa dan Bali. Secara umum, sebagian besar RTRW dan RDTR masih dalam proses penyusunan, rekomendasi gubernur, pembahasan DPRD, atau evaluasi gubernur sebelum ditetapkan dengan Perda. Beberapa di antaranya sudah memiliki Perda tetapi mengalami permasalahan se
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022CIkumparan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan pencabutan izin konsesi kawasan hutan untuk 192 perusahaan seluas 3,1 juta hektar dan evaluasi 106 perusahaan seluas 1,4 juta hektar untuk meningkatkan produktivitas hutan, mendorong pembangunan dan pelestarian lingkungan.
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPLAKSMI WIJAYANTI
1. Dokumen ini membahas kerangka konsep daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagai alat untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan.
2. Empat building block utama dibahas yaitu kerangka ekosistem layanan, ekorwilayah, kapasitas penyediaan terhadap permintaan, dan intervensi kebijakan.
3. Arahan kebijakan nasional menekankan penerapan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang
Dokumen tersebut membahas tentang undang-undang lingkungan hidup dan pengelolaan sampah di Indonesia, termasuk definisi sampah, klasifikasi, karakteristik, timbulan, dan teknik operasional pengelolaan sampah seperti perwadahan, pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan.
Makalah ini membahas tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Jayapura di Koya Kosso. Membahas pengertian TPA, gambaran umum TPA Koya Kosso, dan tahapan pengoperasian di TPA tersebut."
Dokumen tersebut membahas berbagai kebutuhan air baku, termasuk kebutuhan air domestik, non-domestik, industri, peternakan, perikanan, pemeliharaan sungai, dan irigasi."
Inventarisasi GRK dan NDC (Sub-kategori emisi Kebakaran Hutan danLahan)CIFOR-ICRAF
Presented by Budiharto, Direktorat Inventarisasi GRK dan MPV at 'Understanding the role of climate in Indonesian fires, to better support fire management interventions' workshop, Jakarta, 25th July 2019
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi kebijakan dan program konservasi energi di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan energi akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan penduduk, namun sumber daya energi fosil bersifat terbatas. Oleh karena itu diperlukan upaya konservasi energi dan peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Dokumen juga menjelaskan kerangka regulasi yang
Pedoman ini memberikan panduan tentang penghitungan dan pelaporan inventarisasi gas rumah kaca (GRK) di sektor ketenagalistrikan. Pedoman ini mencakup prinsip dasar inventarisasi GRK, lingkup pelaporan, metode penghitungan emisi, dan prosedur pelaporan hasil inventarisasi.
Energy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, IndonesiaOECD Environment
Dokumen tersebut membahas upaya Indonesia dalam transisi energi bersih untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060, meliputi peningkatan potensi energi terbarukan, efisiensi energi, penggunaan bahan bakar rendah karbon, dan penurunan emisi melalui pembangkit listrik bersih. Indonesia juga mendapat dukungan dana dari negara-negara maju untuk mempercepat transisi energi melalui kemitraan dekarbonisasi.
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....zonaebt.com
Webinar membahas peluang pekerjaan hijau (green jobs) di sektor energi terbarukan seiring transisi energi menuju netral karbon pada 2060. Pemerintah merencanakan pembangunan kapasitas pembangkit listrik terbarukan besar-besaran untuk menggantikan pembangkit berbahan bakar fosil. Hal ini diharapkan dapat menciptakan ribuan pekerjaan baru di sektor energi terbarukan seperti surya, angin, hidro, dan bioener
Paparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptxArie Rahmadi
This is a Key note speech delivered by the Head of OREM BRIN in the Web Binar within BRIN OREM Indonesia. The topic is regarding research strategy in Biofuel and overall energy resilience for the country of Indonesia. The speech also include the current situationof energy consumption as well as the energy supply of Indonesia. It was mentioned that the country is experiencing oil and gas deficit since 2004 and such problem persits til this day. It is therefore necessary for substituting the defisiti in oil and gas using biofuel. Gasoline will be replaced by ethanol and diesel fuel is substituted by biodiesel. In addtion, agressive exploration of oil and gas should also be promoted.
Dokumen tersebut membahas rencana penerapan mekanisme penyelenggaraan nilai ekonomi karbon pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia, termasuk penetapan batas atas emisi gas rumah kaca, mekanisme perdagangan karbon, dan skema pelaporan emisi.
Dokumen ini membahas upaya pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor industri baja di Indonesia, termasuk melalui konservasi energi dan peningkatan efisiensi. Sektor industri, khususnya baja, masih menggunakan banyak energi dalam proses produksinya sehingga menjadi sumber besar emisi. Upaya yang dianjurkan antara lain peningkatan kapasitas SDM, pedoman teknis konservasi energi, penerapan sistem manajemen
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah dalam mengembangkan energi alternatif di Indonesia, meliputi peningkatan pemanfaatan gas alam, batubara, bahan bakar nabati, panas bumi, dan energi baru terbarukan lainnya serta kebijakan dan regulasi terkait.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 19 Tahun 2012 menetapkan Program Kampung Iklim (Proklim) untuk mendorong masyarakat melakukan peningkatan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca di tingkat lokal. Proklim bertujuan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim serta memberikan penghargaan atas upaya adaptasi dan mitigasi yang telah dilakukan di tingkat desa.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini membahas ancaman perubahan iklim dan komitmen Indonesia dalam penanganan perubahan iklim.
2. Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti kenaikan suhu dan permukaan air laut. Pemerintah berkomitmen menurunkan emisi sesuai NDC.
3. Kebijakan fiskal Indonesia mendukung penanganan perubahan iklim melalui penandaan anggaran, pajak karbon, dan skema pembiaya
The smart energy defined as a core to the concept of the smart city, provides its users with a liveable, affordable, climate friendly and engaging environment that supports the needs and interests of its users is based on a sustainable economy.
Dokumen tersebut membahas kebijakan energi baru terbarukan, energi, dan konservasi energi di Indonesia yang mencakup paradigma pengelolaan energi nasional, arah kebijakan energi, dan strategi pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi."
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
PMR Inventarisasi GRK.ppt
1. DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
INVENTARISASI GRK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
PENGEMBANGAN KAPASITAS INVENTARISASI GRK PEMBANGKIT
TENAGA LISTRIK
Jakarta, 28th November 2017
2. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
OUTLINE
2
1 PENGENALAN PERUBAHAN IKLIM
2
3
UPAYA PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
INVENTARISASI GAS RUMAH KACA
3. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071 3
1 PENGENALAN PERUBAHAN IKLIM
4. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
GAS RUMAH KACA
4
Perubahan
Iklim
Pengertian
Cara
Menanggu-
langi
Sebab
Dampak
5. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
PENGERTIAN PERUBAHAN IKLIM
Menurut United Nation Framework Convention of Climate
Change (UNFCCC):
Perubahan Iklim adalah perubahan yang disebabkan oleh
aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung yang mengubah komposisi atmosfer secara global
dan mengakibatkan perubahan variasi iklim yang dapat
diamati dan dibandingkan selama kurun waktu tertentu.
6. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
GAS RUMAH KACA
6
Gas-gas di dalam atmosfir
dapat mengkontribusi efek
Gas Rumah Kaca (GRK)
adalah :
CO2
CH4
N2O
PFCs
HFCs
SF6
Gas tersebut dapat
menyebabkan perubahan
iklim global
7. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071 7
EFEK GAS RUMAH KACA
8. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
TEMPERATUR UDARA DAN KARBON
DIOKSIDA
9. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
SEKTOR-1: PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL
Gambar Kemacetan Lalu Lintas
10. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
SEKTOR-2: PROSES PRODUKSI INDUSTRI
CaCO3 (batu kapur) CaO + CO2
CaO + SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 KLINKER
INDUSTRI SEMEN INDUSTRI PUPUK AMONIA
INDUSTRI PULP DAN KERTAS INDUSTRI BESI DAN BAJA
11. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
SEKTOR-3: PERTANIAN, PETERNAKAN,
KEHUTANAN, DAN PENGGUNAAN LAHAN
12. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
SEKTOR-4: PRODUKSI LIMBAH (PADAT
DAN CAIR)
13. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
EFEK GAS RUMAH KACA
13
• Secara alamiah bumi mengalami kenaikan temperatur pada
permukaan bumi dengan siklus ribuan tahun.
• Kenaikan temperatur bumi secara alamiah dengan siklus ribuan tahun
mengakibatkan semua mahluk hidup (organisme) dapat bertahan
(adaptasi) secara perlahan-lahan.
• Namun saat ini kenaikan temperatur bumi terjadi sangat cepat
melebihi 2 derajat per tahun akibat anthropegenic (emisi yang
dihasilkan berdasarkan aktivitas manusia) yang menghasilkan gas-gas
Rumah Kaca (CO2, CH4, N2O, PFCs, HFCs, SF6 dll)
• Salah satu kontribusi terbesar emisi GRK yaitu bidang energi (di
antaranya pembangkit tenaga listrik yang berbahan bakar fosil).
14. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
14
1. Peningkatan temperatur udara;
2. Curah hujan yang lebih lebat;
3. Ketahanan pangan terancam;
4. Kenaikan muka air laut menenggelamkan
daerah pesisir yang produktif;
5. Pemanasan air laut mempengaruhi
keanekaragaman hayati laut.
15. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071 15
2 UPAYA PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
16. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
UPAYA INTERNASIONAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
16
1. KTT Bumi di Rio de Janeiro, Juni 1992 menyepakati membentuk United Nations Framework
Convention on Climate Change (UNFCCC) dengan agenda rapat per tahun (Indonesia
meratifikasi UNFCCC melalui UU No. 6 Tahun 1994)
2. COP-3 UNFCCC 11 Desember 1997 di Kyoto Jepang, lahir Kyoto Protocol dengan Indonesia
sebagai negara berkembang (non-Annex I) tidak wajib melakukan pengendalian perubahan
iklim. Di dalam Kyoto Protocol lahirlah mekanisme CDM (Clean Development Mechanism)
3. COP-21 UNFCCC (30 November s.d. 14 Desember 2016) di Paris menyepakati secara
aklamasi oleh seluruh para pihak (negara) anggota UNFCCC harus turut aktif melakukan
upaya pengendalian dan penanganan perubahan iklim dengan menjaga kenaikan suhu
bumi di bawah 2 derajat, dalam bentuk konsep instrumen legal baru (legally binding) yang
mengikat sebagai pengganti Protokol Kyoto.
a. Upaya yang dilakukan negara berkembang maupun negara ketiga anggota UNFCCC
harus mendapatkan bantuan atau support dari negara maju
b. 113 negara dari 197 yang sudah meratifikasi Paris Agreement termasuk Indonesia
(berkekuatan hukum Internasional – Entry Into Force)
17. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
UPAYA INDONESIA DALAM PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
17
Pemerintah melalui Menteri LHK telah menandatangani Paris Agreement tanggal
22 April 2016
Presiden Republik Indonesia telah menandatangani pengesahan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to
the UNFCCC (Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan
Bangsa Bangsa mengenai Perubahan Iklim) pada tanggal 24 Oktober 2016
… Indonesia commits to reduce (its GHG emission) by
29% from BAU level by 2030 and 41% with international
assistance…
18. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
skttk.djk.esdm.go.id kontak.skttk@djk.esdm.go.id 021-5225180 ext 4071
PERATURAN TERKAIT PERUBAHAN IKLIM
18
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Protocol Kyoto
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris
Agreement
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi
Lingkungan Hidup
Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 tentang RAN GRK
Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2011 tentang Inventarisasi
Permen KLH 15 tahun 2013 tentang MRV Aksi Mitigasi
22. SEKTORDANJENISGASRUMAHKACA
SEKTOR
1. Energi
2. Industrial Process and Product Use (IPPU)
3. Pertanian, Kehutanan, dan Penggunaan Lahan (AFOLU)
4. Limbah (Padat dan Cair)
JENIS
1. CO2 5. PFC
2. CH4 6. SF6
3. N2O 7. NF3
4. HFCs
CH4 x 23 CO2e
N2O x 296 CO2e
GLOBAL WARMING POTENTIAL
24. PRINSIP DASAR INVENTARISASI GRK
o Transparansi didokumentasikan, sumber, data, faktor emisi,
asumsi data aktivitas, referensi
o Akurasi tinggi, atau tidak over estimate atau under estimate.
o Konsistensi metode dan asumsi yang sama
o Komparabel dapat dibandingkan
o Kelengkapan harus dilaporkan secara lengkap (tidak
dipertimbangkan harus dijelaskan) NA (not applicable),
NE (not estimated), NO (not occuring), IE (including
elsewhere), C (confidential)
o Minimal 95% Emisi GRK
29. SUMBER EMISI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
SUMBER
EMISI
BERGERAK
TIDAK
BERGERAK
TRANSPORTASI LAINNYA
CH4, N2O CH4, N2O
CO2
30. FE DAN NILAI KALOR (TIER-1)
Faktor Emisi
Kg GRK/TJ dalam NCV
Nilai Kalor
(TJ/Gg)
Kandungan
Karbon
(kg C/GJ)
CO2 CH4 N2O
Minyak Diesel 74.100 3 0,6 43,0 20,2
Minyak Solar 74.100 3 0,6 43,0 20,2
Minyak Bakar 77.400 3 0,6 40,4 21,2
Gas Bumi 56.100 1 0,1 48,0 15,3
Cooking Coal 94.600 1 1,5 28,2 25,8
Other Bituminuos Coal 94.600 1 1,5 25,8 25,8
Sub Bituminuosu Coal 96.100 1 1,5 18,9 26,2
Lighnite 101.000 1 1,5 11,9 27,6
Peat 106.000 1 1,5 9,76 28.9
Biodiesel 70.800 3 0,6 27,0 19,3
Landfill Gas 54.600 1 0,1 50,4 14,9
Other Biogas 54.600 1 0,1 50,4 14,9
Kayu 112.000 300 4 15,6 30,5
Biomas padat lainnya 100.000 300 4 11,6 27,3
31. FAKTOR KONVERSI ENERGI (HANDBOOK KESDM)
Jenis Sub Jenis Energi Satuan Faktor Pengali ke BOE GJ
Batubara Anthracite ton 4,9893 29,6863
Impor ton 4,2766 25,4458
Kalimantan ton 4,2766 25,4458
Ombilin ton 4,8452 28,8289
Tanjung Enim ton 3,7778 22,4779
Lignite ton 3,0649 18,2362
Riau Peat ton 2,5452 15,1439
Briquette ton 3,5638 21,2046
Gas City gas 103 Kkal 0,0007 0,0042
CNG 103 Kkal 0,0007 0,0042
LNG Ton 8,0532 47,9165
LNG MMBTU 0,1796 1,0686
LPG Ton 8,5246 50,7214
Gas bumi MCF 0,1796 1,0686
Minyak Condensate Barrel 0,9545 5,6793
Crude Oil Barrel 1,0000 5,9500
Avgas Kilo Liter 5,5530 33,0404
Avtur Kilo Liter 5,8907 35,0497
Super TT Kilo Liter 5,8275 34,6736
Premix Kilo Liter 5,8275 34,6736
Premium Kilo Liter 5,8275 34,6736
Kerosene Kilo Liter 5,9274 35,2680
ADO Kilo Liter 6,4871 38,5982
IDO Kilo Liter 6,6078 39,3164
FO Kilo Liter 6,9612 41,4191
Lubricant Kilo Liter 7,3463 43,7103
32. PENDUKUNG UTAMA
POTENSI INVENTARISASI EMISI GRK
DI UNIT PEMBANGKIT LISTRIK
Gas bumi
Batubara
BBM
Pelumas
T/D
Listrik
Limbah cair
domestik
1
1
1
2
2
3
4
1. Emisi Energi (CO2, CH4, N2O)
2. Emisi IPPU (CO2, SF6)
3. AFOLU (serapan CO2)
4. Limbah (CH4, N2O)
Listrik: dalam rangka FE Listrik
Biomassa
1
34. MITIGASI GRK
Pembangkit A: 10 Ton CO2e/kWh (tahun 1)
8 Ton CO2e/kWh (tahun -2)
Mitigasi GRK = 2 Ton CO2e/kWh
35. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-1)
Nilai kalor pakai IPCC-2006 atau HEESI ESDM
FE = IPCC-2006
36. CONTOH PERHITUNGAN INVENTARISASI (TIER-1)
KONSUMSI SOLAR = 200 Kiloliter
= 200 * 38,5982 GJ
= 7,72 TJ
Emisi CO2 = 7,72 TJ * 74.100 kg CO2/TJ
Emisi CO2 = 572.052 kg = 572 ton
Emisi CH4 = 7,72 TJ * 3 Kg/TJ
Emisi CH4 = 23,16 Kg = 0,023 ton
Emisi N2O = 7,72 TJ * 1 Kg/TJ
Emisi N2O = 7,72 Kg = 0,008 ton
Emisi CO2e = CO2 + 28 * CH4 + 265 * N2O
= 572 + 28*0,023 + 265*0,008
= 572+ 0,644 + 2,12
Emisi CO2e = 574,76 Ton
99%
berupa CO2
37. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-2)
Konsumsi Biomassa:
- Biomassa padat = 1.000.000 ton
- Kayu = 1.000.000 ton
- Biomassa padat = 1.000.000 ton * 11,6 TJ/Gg = 11.600 TJ
- Kayu = 1.000.000 ton * 15,6 TJ/Gg = 15.600 TJ
- Biomassa Padat
o CO2 = 11.600 TJ * 100.000 Kg CO2/TJ = 1,16 juta ton CO2
o CH4 = 11.600 TJ * 300 Kg CH4/TJ = 3,48 juta Kg CH4
o N2O = 11.600 TJ * 4 Kg N2O/TJ = 0,046 juta Kg N2O
o CO2e = 1,16 + 3,48 * 28 + 0,046*265 = 1,269 juta ton
o Kayu:
o CO2 = 15.600 TJ * 100.000 Kg CO2/TJ = 1,56 juta ton CO2
o CH4 = 15.600 TJ * 300 Kg CH4/TJ = 4,68 juta Kg CH4
o N2O = 15.600 TJ * 4 Kg N2O/TJ = 0,062 juta Kg N2O
o CO2e = 1,56 + 4,68 * 28 + 0,062*265 = 1,707 juta ton
38. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-2)
Nilai kalor = Hasil Lemigas atau Tekmira
FE = Hasil Lemigas atau Tekmira
40. FE DAN NILAI KALOR (TIER-2)
Kualifikasi BBM
Kg GRK/Liter (NCV) Nilai Kalor
(TJ/Gg)
CO2 CH4 N2O
Minyak Diesel 2,84 n.a n.a 42,12
Minyak Solar 2,66 n.a n.a 42,66
Minyak Bakar 3,08 n.a n.a 41,31
Gas Bumi n.a n.a n.a n.a
Kualifikasi Batubara
(KCal/kg)
Kg GRK/TJ (NCV) Nilai Kalor
(TJ/Gg)
CO2 CH4 N2O
Rendah (˂ 5.100) 106.476 n.a n.a 14,8
Sedang (5.100 – 6.100) 100.575 n.a n.a 18.7
Tinggi (6.100 – 7.100) 94.715 n.a n.a 24,1
Tinggi sekali (˃ 7.100) 95.062 n.a n.a 28.5
Hanya terdaftar di KLHK
Gas bumi 57.600 n.a n.a 45,2
LNG 57.300 n.a n.a 47,1
Kand C
Kg C/KgBB
0,85
0,86
0,85
Kand C
Kg/MJ
29,0
27,4
25,8
25,9
41. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-2)
CONTOH SOAL
Konsumsi solar : 1.000.000 KL
Konsumsi gas bumi: 1.000.000 MMBTU
Konsumsi batubara: 1.000.000 ton
EMISI CO2
Emisi CO2 BBM = 1.000.000 KL * 1000 * 2,66 kg CO2/liter = 2,66 Juta Ton CO2
Emisi CO2 batubara= 1.000.000 ton * 14,8 TJ/Gg * 106.476 kg CO2/TJ = 1.58 Juta ton CO2
Emisi CO2 gas bumi = 1.000.000 MBTU * 1,055 KJ/BTU * 57,6 Ton CO2/TJ = 60.768 ton CO2
42. CONTOH PERHITUNGAN INVENTARISASI (TIER-1)
Emisi CO2 = 200 KL * 1.000 Ltr/KL * 2,66 kgCO2/Ltr
Emisi CO2 = 432.000 kg = 532 ton
Emisi CH4 = 7,72 TJ * 3 Kg/TJ
Emisi CH4 = 23,16 Kg = 0,023 ton
Emisi N2O = 7,72 TJ * 1 Kg/TJ
Emisi N2O = 7,72 Kg = 0,008 ton
Emisi CO2e = CO2 + 28 * CH4 + 265 * N2O
= 532 + 28*0,023 + 265*0,008
= 532 + 0,644 + 2,12
Emisi CO2e = 534,76 Ton
99%
berupa CO2
KONSUMSI SOLAR = 200 Kiloliter
= 200 * 38,5982 GJ
= 7,72 TJ
43. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-2
(BBM)
3
10
BB
kg
MJ
NCV
BB
kg
C
kg
content
carbon
TJ
C
ton
FE
44. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-2)
(rumus umum)
CONTOH SOAL
Konsumsi solar : 200 KL
Density solar = 837,5 Kg BB/m3
Emisi CO2 = 200 KL * 1000 ltr/KL * 837,5 Kg BB/m3 * m3/1000ltr *
42,66 TJ/Gg * 0,86 Kg C/Kg BB * 1/(42,66 TJ/Gg) *
44/12
Emisi CO2 = 528 ton
45. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-3)
(rumus umum)
3
10
BB
kg
MJ
NCV
BB
kg
C
kg
content
carbon
TJ
C
ton
FE
46. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-3)
(gas bumi)
3
10
BB
kg
MJ
NCV
BB
kg
C
kg
content
carbon
TJ
C
ton
FE
Gas bumi
47. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-3)
(batubara)
3
10
BB
kg
MJ
NCV
BB
kg
C
kg
content
carbon
TJ
C
ton
FE
48. PERHITUNGAN EMISI GRK (TIER-3)
(BBM)
3
10
BB
kg
MJ
NCV
BB
kg
C
kg
content
carbon
TJ
C
ton
FE
49. Identify Key Categories
QC & documentation
Select methods while
considering data collection,
uncertainty and time series
consistency good practice.
Compile inventory
[Dewi and Siagian, 2011]
Collect data and estimate
emissions/removals
Conduct uncertainty analysis
Conduct key category
analysis
Check/Review
Inventory through QA
Report inventory.
Start new estimate
(see previous inventories)
Make necessary
revisions.(if any)
QC & documentation
QC & documentation QC & documentation
QC & doc.
Inventory Development Cycle
Different team with
inventory team
QA = verification for
non-annex 1