Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pembangunan bidang persampahan di Indonesia, termasuk pengurangan sampah, peningkatan peran masyarakat, dan peningkatan kualitas pengelolaan sampah."
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya merupakan tahap kritis dalam pengelolaan sampah yang melibatkan pemisahan sampah organik dan non-organik serta penerapan konsep 3R. Tanggung jawab penanganan bervariasi mulai dari penghuni rumah, pengelola gedung, hingga developer tergantung jenis permukiman. Pemisahan dan penyimpanan sampah di sumber diperlukan sebelum pengangkutan ke TPS atau TPA selanjutnya.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan persyaratan teknis penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Penampungan Sementara 3R (TPS 3R) dalam penanganan sampah rumah tangga. TPS merupakan tempat penampungan sampah sementara selama maksimal 24 jam sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan TPS 3R melakukan pemilahan, daur ulang, dan komposing sampah. Dokumen ini menjelaskan kriteria
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan di Indonesia dengan sasaran membersihkan lingkungan kota, mengurangi sampah sebesar 20%, meningkatkan cakupan pelayanan kepada 60% penduduk, meningkatkan kualitas TPA menjadi sanitary landfill, dan meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan. Strateginya meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan 3R, meningkatkan peran masyarakat dan sw
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahanJoy Irman
Isu, Permasalahan, dan Tantangan dalam pengelolaan persampahan yang mencakup aspek tingkat pelayanan, kelembagaan, pendanaan, partisipasi masyarakat dan swasta, dan peraturan perundangan.
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek pengelolaan sampah secara sistematis, meliputi aspek kelembagaan, pembiayaan, peraturan, dan peran masyarakat. Dokumen ini menjelaskan kondisi saat ini serta kondisi yang diharapkan pada masing-masing aspek untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya merupakan tahap kritis dalam pengelolaan sampah yang melibatkan pemisahan sampah organik dan non-organik serta penerapan konsep 3R. Tanggung jawab penanganan bervariasi mulai dari penghuni rumah, pengelola gedung, hingga developer tergantung jenis permukiman. Pemisahan dan penyimpanan sampah di sumber diperlukan sebelum pengangkutan ke TPS atau TPA selanjutnya.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan persyaratan teknis penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Penampungan Sementara 3R (TPS 3R) dalam penanganan sampah rumah tangga. TPS merupakan tempat penampungan sampah sementara selama maksimal 24 jam sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan TPS 3R melakukan pemilahan, daur ulang, dan komposing sampah. Dokumen ini menjelaskan kriteria
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan di Indonesia dengan sasaran membersihkan lingkungan kota, mengurangi sampah sebesar 20%, meningkatkan cakupan pelayanan kepada 60% penduduk, meningkatkan kualitas TPA menjadi sanitary landfill, dan meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan. Strateginya meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan 3R, meningkatkan peran masyarakat dan sw
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahanJoy Irman
Isu, Permasalahan, dan Tantangan dalam pengelolaan persampahan yang mencakup aspek tingkat pelayanan, kelembagaan, pendanaan, partisipasi masyarakat dan swasta, dan peraturan perundangan.
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek pengelolaan sampah secara sistematis, meliputi aspek kelembagaan, pembiayaan, peraturan, dan peran masyarakat. Dokumen ini menjelaskan kondisi saat ini serta kondisi yang diharapkan pada masing-masing aspek untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanJoy Irman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Pedoman ini membantu Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja) dan Fasilitator dalam melaksanakan pembangunan sanitasi, mulai dari persiapan pelaksanaan, pelaksanaan pembangunan, operasional dan pemeliharaan, dan monitoring & evaluasi.
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
Persyaratan teknis pemilahan dan pewadahan sampah rumah tangga mencakup pemilahan minimal 5 jenis sampah, penggunaan sarana pewadahan berdasarkan jenis sampah, dan perencanaan volume serta penempatan sarana pewadahan sesuai jumlah sampah dan akses pengangkutan.
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir SampahJoy Irman
Dokumen tersebut membahas penyediaan fasilitas pengolahan dan pemrosesan akhir sampah, meliputi perencanaan teknik, pelaksanaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan, serta pemantauan dan evaluasi. Tahapan penyediaan fasilitas tersebut mencakup perencanaan berdasarkan rencana induk dan studi kelayakan, pelaksanaan konstruksi sesuai dokumen teknis, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sepert
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara survei dan pengkajian penyusunan rencana induk penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan, mencakup survei wilayah studi, sumber timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah, demografi, biaya, serta pengkajian hasil survei tersebut."
Proses Penyusunan Strategi Sanitasi (SSK)Joy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah panduan penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Dokumen ini menjelaskan proses penyusunan SSK yang terdiri atas 4 tahapan (milestone). Setiap tahapan akan menghasilkan bab-bab dalam dokumen SSK. Proses penyusunan dimulai dari penyiapan kerangka, penetapan strategi, penyusunan program dan kegiatan, hingga finalisasi dokumen SSK.
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Joy Irman
Dokumen tersebut memberikan latar belakang tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan serta menjelaskan definisi-definisi kunci terkait pengelolaan sampah menurut literatur dan peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman secara terpadu, efisien, dan efektif guna mendukung pencapaian sasaran nasional pengelolaan air limbah permukiman."
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
1. Konsep perencanaan teknis dan manajemen pengelolaan sampah kota kecil dan sedang untuk periode 10 tahun ke depan
2. Rencana sarana prasarana pengelolaan sampah berdasarkan proyeksi penduduk dan timbulan sampah
3. Strategi penanganan sampah
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah menetapkan pedoman penentuan standar pelayanan minimal di bidang penataan ruang, perumahan, permukiman, dan pekerjaan umum. Pedoman ini berisi indikator dan kuantitas serta kualitas layanan minimal yang harus disediakan pemerintah daerah dalam bidang-bidang tersebut.
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas dinamika penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023-2026 di Provinsi Banten. 2) Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan penyusunan target kinerja dengan waktu yang relatif singkat. 3) Arah keb
KKPR digunakan sebagai acuan perolehan tanah dan perizinan berusaha. Dokumen ini memberikan pertimbangan teknis pertanahan untuk mendukung rencana kegiatan berusaha atau non-berusaha yang diajukan."
Menguraikan kelembagaan (aturan main dan lembaga/organisasinya) pengelolaan sampah di aras masyarakat dengan pendekatan yang baru, yaitu Ekonomi Sirkuler atau Ekonomi Biru. Jadi pengelolaan sampah bukan hanya bertujuan untuk sanitasi tapi juga dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga dibahas mengenai pengelolaan sampah di era Revolusi Industri 4.0.
Strategi sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur mencakup pengembangan air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan, dan promosi higiene dan sanitasi. Tujuannya adalah meningkatkan layanan sanitasi berwawasan lingkungan dengan meningkatkan sarana prasarana, partisipasi masyarakat, dan perilaku hidup bersih.
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanJoy Irman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Pedoman ini membantu Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja) dan Fasilitator dalam melaksanakan pembangunan sanitasi, mulai dari persiapan pelaksanaan, pelaksanaan pembangunan, operasional dan pemeliharaan, dan monitoring & evaluasi.
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
Persyaratan teknis pemilahan dan pewadahan sampah rumah tangga mencakup pemilahan minimal 5 jenis sampah, penggunaan sarana pewadahan berdasarkan jenis sampah, dan perencanaan volume serta penempatan sarana pewadahan sesuai jumlah sampah dan akses pengangkutan.
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir SampahJoy Irman
Dokumen tersebut membahas penyediaan fasilitas pengolahan dan pemrosesan akhir sampah, meliputi perencanaan teknik, pelaksanaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan, serta pemantauan dan evaluasi. Tahapan penyediaan fasilitas tersebut mencakup perencanaan berdasarkan rencana induk dan studi kelayakan, pelaksanaan konstruksi sesuai dokumen teknis, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sepert
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara survei dan pengkajian penyusunan rencana induk penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan, mencakup survei wilayah studi, sumber timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah, demografi, biaya, serta pengkajian hasil survei tersebut."
Proses Penyusunan Strategi Sanitasi (SSK)Joy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah panduan penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Dokumen ini menjelaskan proses penyusunan SSK yang terdiri atas 4 tahapan (milestone). Setiap tahapan akan menghasilkan bab-bab dalam dokumen SSK. Proses penyusunan dimulai dari penyiapan kerangka, penetapan strategi, penyusunan program dan kegiatan, hingga finalisasi dokumen SSK.
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Joy Irman
Dokumen tersebut memberikan latar belakang tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan serta menjelaskan definisi-definisi kunci terkait pengelolaan sampah menurut literatur dan peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman secara terpadu, efisien, dan efektif guna mendukung pencapaian sasaran nasional pengelolaan air limbah permukiman."
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
1. Konsep perencanaan teknis dan manajemen pengelolaan sampah kota kecil dan sedang untuk periode 10 tahun ke depan
2. Rencana sarana prasarana pengelolaan sampah berdasarkan proyeksi penduduk dan timbulan sampah
3. Strategi penanganan sampah
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah menetapkan pedoman penentuan standar pelayanan minimal di bidang penataan ruang, perumahan, permukiman, dan pekerjaan umum. Pedoman ini berisi indikator dan kuantitas serta kualitas layanan minimal yang harus disediakan pemerintah daerah dalam bidang-bidang tersebut.
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas dinamika penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023-2026 di Provinsi Banten. 2) Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan penyusunan target kinerja dengan waktu yang relatif singkat. 3) Arah keb
KKPR digunakan sebagai acuan perolehan tanah dan perizinan berusaha. Dokumen ini memberikan pertimbangan teknis pertanahan untuk mendukung rencana kegiatan berusaha atau non-berusaha yang diajukan."
Menguraikan kelembagaan (aturan main dan lembaga/organisasinya) pengelolaan sampah di aras masyarakat dengan pendekatan yang baru, yaitu Ekonomi Sirkuler atau Ekonomi Biru. Jadi pengelolaan sampah bukan hanya bertujuan untuk sanitasi tapi juga dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga dibahas mengenai pengelolaan sampah di era Revolusi Industri 4.0.
Strategi sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur mencakup pengembangan air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan, dan promosi higiene dan sanitasi. Tujuannya adalah meningkatkan layanan sanitasi berwawasan lingkungan dengan meningkatkan sarana prasarana, partisipasi masyarakat, dan perilaku hidup bersih.
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
Dokumen tersebut membahas strategi dan kebijakan pembangunan Kota Palangkaraya di beberapa bidang, termasuk pariwisata, ekonomi, lingkungan hidup, tata kelola pemerintahan, dan sosial budaya. Beberapa tujuan strategis yang disebutkan adalah meningkatkan daya saing UKM dan koperasi, memperluas sarana prasarana untuk mendukung perekonomian, serta melestarikan lingkungan alam dan budaya daerah.
1. Masih terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan sampah di Indonesia seperti biaya operasi yang belum memadai dan kurangnya kesadaran masyarakat.
2. Diperlukan keterlibatan aktif masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam menerapkan program pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle).
3. Penerapan program pengelolaan sampah berbasis komunitas dan komposting dapat meningkatkan kesad
Pelatihan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) memberikan pemahaman tentang pendekatan STBM yang meliputi lima pilar STBM dan tangga perubahan perilaku. Tujuannya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku sanitasi secara mandiri.
Dukungan bagi pengelolaan sampah 3 r berbasis masyarakatOswar Mungkasa
bahan presentasi disajikan oleh Susmono dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Renstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
Dokumen tersebut merupakan bagian dari rencana strategis, arah, dan kebijakan Kota Palangkaraya untuk mencapai visi dan misi ketiga yang berfokus pada pemerataan sarana dan prasarana publik berkualitas berdasarkan tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai sasaran, strategi, arah kebijakan, indikator kinerja, dan program yang akan dijalankan oleh berbagai SK
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan fasilitas pengolahan dan pemrosesan akhir sampah, termasuk pengaturan TPS 3R berbasis masyarakat, Stasiun Peralihan Antara, dan evaluasi pelaksanaannya.
Buku pedoman ini membahas pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis masyarakat di kawasan permukiman. Metode 3R (reduce, reuse, recycle) digunakan untuk mengurangi sampah sejak sumbernya dengan melibatkan masyarakat. Pedoman ini memberikan panduan pelaksanaan program pengelolaan sampah terpadu 3R secara terpadu dan berkelanjutan di tingkat rumah tangga dan kawasan.
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang permukiman dan ketahanan pangan di Indonesia, termasuk masalah konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian, faktor penyebabnya, dan solusi untuk mengatasinya seperti komitmen pemerintah, pembenahan data, penegakan hukum, insentif, penataan ruang, dan konsep bank tanah dan konsolidasi tanah."
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
perkotaan mengalami banyak masalah disebabkan demikian intensifnya penggunaan moda kendaraan bermotor. sudah saatnya melirik alternatif lain yang lebih berkelanjutan yaitu moda berjalan kaki dan bersepeda
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
Tata kelola kolaboratif dalam pengembangan wilayah berkelanjutan memerlukan kepemimpinan bersama yang mampu meningkatkan kesadaran, memobilisasi, membingkai masalah, dan mengkoordinasi pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi bersama. Keterampilan penting pemimpin antara lain menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan merumuskan visi bersama.
selama ini skema yang diperkenalkan adalah 3 R (Reuse, Reduce Recycle) kemudian dengan berkembangnya konsep ekonomi sirkuler maka berkembang pula skema lebih baru yang dikenal sebagai upcycling.
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
The implementation of green infrastructure (GI) in Indonesia accelerated by public awareness of the importance of conservation of natural resources and ecosystems. One of the Indonesian government’s efforts to apply the principles of GI in urban areas in a structured and massive manner is through the Green City Development Program (P2KH) Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). The approach taken is Green Planning and Design, Green Open Space, Green Energy, Green Water, Green Waste, Green Building, Green Transportation, Green Community. The city that is the case study for discussion is Jakarta. Jakarta Smart City, Green Buildings, Urban Agriculture, and Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) are programs that successfully implemented. The implementation GI program easily accepted if based on the community.
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
Makalah ini membahas tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Tata kelola kolaboratif melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan non-pemerintah dalam penyusunan kebijakan. Namun hasil penelitian menunjukkan penerapan tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan TPB di Indonesia belum optimal karena keterlibatan pemangku kepentingan masih
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
Dokumen ini membahas tentang optimalisasi peran, fungsi, dan pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) untuk penerima manfaat paska. Dokumen ini menjelaskan beberapa fakta tentang BP-TAPERA, isu-isu yang dihadapi seperti dualisme sumber dana perumahan dan ketersediaan data, serta memberikan saran seperti pengembangan grand design pembiayaan perumahan dan penerapan tata kelola kolaboratif yang
Tata kelola kolaboratif merupakan paradigma baru dalam administrasi publik yang menekankan pada kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tata kelola kolaboratif muncul seiring pergeseran dari paradigma Old Public Administration ke New Public Management yang memberikan peran lebih besar kepada pemangku kepentingan non-pemerintah. Prinsip utama tata kelola kolaboratif adalah melibatkan berbagai pem
Kolaborasi multi-pemangku kepentingan membutuhkan katalis untuk berjalan efektif. Dokumen menjelaskan enam katalis utama yaitu strategi bersama, kejelasan tujuan, inklusivitas luas, pertanggungjawaban yang disetujui, penyelenggaraan bersama, dan inovasi mudah diadaptasi. Katalis-katalis ini mencakup aspek-aspek seperti perencanaan bersama, keterlibatan seluruh pemangku
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
Skema bekerja dari rumah (WFH) merupakan bagian dari konsep bekerja jarak jauh yang telah dikenal sejak tahun 1970-an. Walaupun demikian, konsep ini biasanya diterapkan dalam kondisi normal dan bukan karena pandemi seperti saat ini. Makalah ini membahas sejarah, konsep, dan perkembangan terkini dari bekerja jarak jauh serta langkah yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak untuk menerapkan ske
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
1) Jakarta took several steps to respond to COVID-19 including closing public spaces in March, establishing a task force, and implementing large-scale social restrictions (PSBB) in April including limiting gatherings and transport.
2) Lessons learned include the need for improved metropolitan governance and collaborative partnerships between different levels of government and stakeholders. Effective communication is also key.
3) Looking ahead, Jakarta aims to establish a new normal with an emphasis on social capital, digital shift, healthy lifestyles, improved data systems, and a focus on recovery.
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
Dokumen ini membahas tentang latar belakang dan tugas Koordinator Ketahanan Kota Jakarta. Jakarta terpilih bergabung dalam jejaring 100 Resilient Cities pada 2016 untuk mengembangkan strategi ketahanan kota. Koordinator ditunjuk untuk memfasilitasi penyusunan strategi ketahanan dan mengoordinasikan pelaksanaannya hingga 2019.
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
Collaborative approach in solving issues of Jakarta to build resilience
Oswar Mungkasa (Former Chief Resilient Officer of Jakarta 100 Resilient Cities Program)
Advocacy Forum on Giving Inputs to the Implementation of the New Urban Agenda in Myanmar - CORDAID Yangon, 22nd January 2020
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
Tulisan ini disiapkan untuk memeriahkan ajang NTU (Nugroho Tri Utomo) Writing Contest for Water and Sanitation 2019 bertema Menuntaskan Akses Sanitasi dan Air Minum Aman Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan oleh Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Persampahan
1. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN
BIDANG PERSAMPAHAN
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A
D I R E K TO R AT P E N G E M B A N G A N P E N Y E H ATA N L I N G K U N G A N P E R M U K I M A N
2. DASAR KEBIJAKAN PEMERINTAH
UU 18/2008
Mengedepankan pengurangan sampah
Penutupan TPA open dumping Th. 2013
Monitoring kualitas lingkungan pasca penutupan TPA sampai
20 tahun
Permen PU 21/PRT/2006
Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Sistem
Pengelolaan
PP 81/2012
Pemrosesan Akhir Sampah dilakukan dengan menggunakan
Metode Lahan Urug Terkendali
Metode Lahan Urug Saniter; dan/atau
Teknologi Ramah Lingkungan
3. Aspek-Aspek Pengelolaan
Persampahan
ASPEK TEKNIS
OPERASIONAL
ASPEK PENGELOLAAN ASPEK
PEMBIAYAAN LIMBAH PADAT ORGANISASI
ASPEK ASPEK
HUKUM DAN PERAN SERTA
PERATURAN MASYARAKAT
4. Kebijakan Nasional Pengembangan Sistem
Pengelolaan Sampah
1. Pengurangan timbulan sampah semaksimal
mungkin dimulai dari sumbernya
2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia
usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan
3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas
sistem pengelolaan
4. Pengembangan kelembagaan, peraturan dan
perundangan
5. Pengembangan alternatif sumber pembiayaan
5. Kebijakan Program Persampahan
(Permen PU 21/PRT/M/2006)
Kebijakan
1. Pengurangan sampah semaksimal mungkin Program
dimulai dari sumbernya
2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan 1. Promosi Program 3 R (20 %)
dunia usaha/swasta sebagai mitra 2. Kampanye & Edukasi
pengelolaan 3. Mendorong Pengembangan
3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas Kelembagaan
sistem pengelolaan 4. Optimalisasi dan pengembangan P/S
4. Pengembangan kelembagaan, peraturan dan Persampahan
perundangan 5. Revitalisasi dan Regionalisasi TPA
5. Mendorong penerapan sistem pengawasan 6. Promosi investasi swasta
dan penerapan sanksi hukum secara
konsisten dalam rangka pembinaan aparat,
masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya.
6. Pengembangan alternatif sumber pembiayaan
6. KEBIJAKAN PROGRAM PERSAMPAHAN
(PERMEN PU 21/PRT/M/2006)
Kebijakan 1 : Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari
sumbernya
Strategi:
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R (Reduce-Reuse-Recycle) dan pengamanan
sampah B3 (Bahan Buangan Berbahaya) rumah tangga
2. Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R
3. Mendorong koordinasi lintas sektor terutama perindustrian & perdagangan
Kebijakan 2 : Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta
sebagai mitra pengelolaan
Strategi:
1. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui pendidikan bagi anak
usia sekolah
2. Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum
3. Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan sampah
4. Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat
5. Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta
7. KEBIJAKAN PROGRAM PERSAMPAHAN
.........lanjutan
Kebijakan 3 : Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem
pengelolaan
Strategi:
1. Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan
2. Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan
3. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan
4. Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke arah sanitary landfill
6. Meningkatkan Pengelolaan TPA Regional
7. Penelitian, pengembangan, dan aplikasi teknologi penanganan persampahan tepat guna dan
berwawasan lingkungan.
8. KEBIJAKAN PROGRAM PERSAMPAHAN
.........lanjutan
Kebijakan 4 : Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan
Strategi:
1. Meningkatkan Status dan kapasitas institusi pengelola
2. Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan
3. Memisahkan fungsi / unit regulator dan operator
4. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain
5. Meningkatkan kualitas SDM manusia
6. Mendorong pengelolaan kolektif atas penyelenggaraan persampahan skala regional
7. Meningkatkan kelengkapan produk hukum/NPSM sebagai landasan dan acuan
pelaksanaan pengelolaan persampahan
8. Mendorong penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum secara
konsisten dalam rangka pembinaan aparat, masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya.
Kebijakan 5 : Pengembangan alternatif sumber pembiayaan
Strategi :
1. Penyamaan persepsi para pengambil keputusan
2. Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan
9. Arah Pengembangan Prasarana Sarana Sub Bidang Persampahan
ARAH SPASIAL TUJUAN PENDEKATAN RUANG LINGKUP KETERPADUAN
KEGIATAN PROGRAM
1. REGIONAL Pengelolaan persampahan Menngembangkan Instalasi pengolahan Program keterpaduan
antar pemkab/pemkot pengelolaan persampahan sampah antar kota
secara bersama Pengembangan TPA
Regional
2. KOTA Peningkatan akses pelayanan Mengembangkan Fasilitasi Pembangunan P3KT
publik dan kualitas pelayanan aksesibilitas pelayanan dan Tempat Pengolahan ADIPURA
persampahan untuk mempertahankan jasa (TPA) Sampah sistem
mencapai standar pelayanan pelayanan sanitary landfill
minimal dalam rangka Bantuan teknis
meningkatkan kualitas peningkatan sistem
kesehatan masyarakat dan managemen
perlindungan lingkungan persampahan
Fasilitasi pengembangan
sistem persampahan
skala kota/kab
3. KAWASAN Mengurangi volume sampah Pengurangan volumen Fasilitasi pengolahan Real Estate, IPST
pada skala kawasan untuk sampah melalui program 3 sampah (3 R)
optimalisasi pengangkutan R (reduce, recycle, reuse) Penyediaan sarana
dan penggunaan TPA pengangkutan dan
pemindahan
4.LINGKUNGAN Menggiatkan upaya Mendorong pengurangan Kampanye/penyuluhan Green & Clean City
pemanfaatan sampah melalui sampah semaksimal pemisahan sampah dari
pemilahan sampah di sumber, mungkin dari sumber sumber
pembuatan kompos dan daur melalui pemberdayaan Mendorong Penerapan
ulang masyarakat. Pola 3 R (reduce, reuse
Pendidikan melalui Unit dan recycling)
Kesehatan Sekolah Pilot proyek 3 R
10. RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN PS PERSAMPAHAN
2010 - 2014
1. Program Pengurangan Sampah,melalui :
Peningkatan 3R Berbasis Masyarakat (stimulan) di 240
kab/kota
2. Program Peningkatan Pelayanan ,melalui :
Penambahan sarana pengangkutan sampah,54% menjadi 75%
3. Program Peningkatan Kualitas TPA, agar :
Tidak ada lagi TPA open dumping, melalui :
Program Revitalisasi TPA di 240 kab/kota
Pemanfaatan gas landfill di 25 kota
4. Program pengembangan regional/lokal, melalui :
Pembangunan TPA regional/lokal
Pembangunan Intermediate Treatment Facililties (ITF)
5. Program Peningkatan Kelembagaan dan Peran serta
masyarakat (kampanye dll)
11. KONDISI EKSISTING PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI INDONESIA
Kualitas dan Tingkat Pelayanan baru mencapai ± 54,24%, (BPS, Susenas 2006), masih di
bawah target RPJMN (75 % pada 2009) dan MDGs (70 % pada 2015)
Infrastruktur Pengelolaan Persampahan tidak sebanding dengan kenaikan timbulan
sampah meningkat 2 - 4 %/tahun), upaya pengurangan sampah (3R) belum memadai.
Percontohan program 3R masih terbatas di 80 kota dan memerlukan upaya
keberlanjutan
Operasi TPA sebagian besar masih open dumping dan mencemari lingkungan
(leachate, gas dan vektor penyakit) dan menjadi salah satu penyebab menurunnya
kualitas lingkungan perkotaan dan efek pemanasan global.
Diperlukan program revitalisasi TPA secara lebih memadai
Keterbatasan Lahan TPA (di kota besar dan metro), memicu kebutuhan pengelolaan
TPA bersama secara regional.
Saat ini masih terkendala masalah kerjasama antar kota/otonomi daerah.
Percontohan TPA Sanitary Landfill Regional masih terbatas di Yogyakarta
(Kartamantul), Denpasar (Sarbagita), Kab. Bangli, dan Gorontalo
Dukungan manajemen pengelolaan sampah masih belum memadai
12. PERMASALAHAN PENGELOLAAN SAMAPAH
(Pelayanan baru 54,42 %, 2010)
BAK
SAMPA
TPS TPA
H
E. Tempat Pemrosesan Akhir
A. Timbulan Sampah C. Tempat Penampungan Sementara
1. Susah mencari lokasi
1. Terus meningkat 1. Susah mencari lokasi 2. Lokasi jauh diluar kota
2. Tidak dimanfaatkan 2. Tidak ada pemilahan 3. Biaya pembangunan mahal
3. Tidak dipilah 3. Terbuka, bau, berlalat 4. Biaya OP mahal
4. Tidak semua dibuang ke bak 5. Masih Open Dumping
sampah, sebagian dibuang 4. Tidak setiap hari diangkut ke TPA
ke:
6. Pengolahan Lindi terbatas
- Sungai 7. Terbuka, Bau, Berlalat
- Kebun 8. Sumber penyakit
- Pekarangan
- Jalan B. Pengangkutan ke TPS D. Pengangkutan ke TPA
- dll
1. Tidak ada pemilahan
1. Biaya angkut mahal
2. Jarak ke TPA jauh
2. Jadwal angkut tidak rutin 3. Jadwal angkut tidak rutin
3. Perlu biaya angkut 4. Tidak ada pemilahan
4. Kondisi alat angkut tidak memadai 5. Kondisi alat angkut tidak
memadai
13. PEMILAHAN & PEMILAHAN &
PEWADAHAN PEWADAHAN
Kertas dll
TPA
Gelas dll
B3
3R RESIDU TPS
INDIVIDUAL
Organik 3R
Komunal
Bahan
Beracun
Berbahaya
RESIDU
TPA
Target Pengurangan Sampah melalui 3R = 20%
Realisasi baru + 8 %
PENGANGKUTAN
17. Pemilahan di sumber
Tempat Pemroresan Sampah Terpadu
Kompos
Residu
Diangkut dgn Motor/
sepeda/gerobak
TPA
Sampah dapat dimanfaatkan/jual
sebagai nilai tambah
18. 3 R Telaga Bestari – Tangerang
(Replikasi Best Practice)
20. Gambaran Pengelolaan di TPA Saat ini
Operasional pada sel sampah :
Sampah tidak dipadatkan secara teratur
Lapisan sampah tidak/jarang ditutup secara rutin
Kesulitan pengadaan tanah penutup
21. Petunjuk operasional TPA tidak dilaksanakan
TPA yang baru dibagun/hasil rehabilitasi, tetapi
kemudian tidak dikelola semestinya, sehingga fasilitas
terbangun rusak kembali
Potensi kerusakan
geomembran/geotextile
22. Pengendalian Leachate :
Umumnya pengolahan leachate di TPA di Indonesia
menggunakan sistem kolam stabilisasi
Kualitas effluent belum memenuhi syarat
Seringkali pengolahan leachate tidak berfungsi baik,
leachate tergenang disekitar TPA
Kolam pengolah
leachate
Genangan air +
leachate
Saluran
drainase TPA
sudah tidak
terlihat lagi
23. Pengendalian Gas Landfill
Masih banyak TPA yang tidak memperhatikan masalah
gas landfill, polusi asap dan resiko terbakar
Umumnya pengendalian gas hanya dengan sistem
‘venting’, untuk menurunkan resiko kebakaran
Hanya sedikit TPA yang sudah memanfaatkannya
secara sederhana (spt Kab.Malang dan Kota Kendari)
Pengendalian gas dengan flaring & pemanfaatannya
baru ada dibeberapa kota melalui proyek CDM (Clean
Development Mechanism)
24. UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN BERSAMA
Perencanaan
- Penyusunan Kebijakan Penanganan Persampahan
- Master Plan (gran skenario penanganan sampah jangka panjang) dan Integrasi
TPA, TPST, Transfer Station dengan Tata Ruang
- Studi Kelayakan, Pemilihan Lokasi TPA
- DED (TPST, revitaliasi TPA, TPA baru)
- RPIJM
- Perda
Pelaksanaan
- Penutupan TPA open dumping atau Revitalisasi TPA atau pembangunan TPA baru
- Pembebasan lahan TPA dan zona penyangga
- Pemberdayaan program 3 R di semua kawasan
- Peningkatan prasarana dan sarana persampahan sesuai dengan kebutuhan
- Peningkatan prioritas pembangunan bidang persampahan
- Peningkatan Kelembagaan
- Peningkatan Biaya (investasi dan O/M) dan penerimaan retribusi
- Peningkatan Edukasi dan Kampanye
- Penerapan Hukum (law enforcement)
28. KEGIATAN REVITALISASI TPA –
PROYEK CDM KERJASAMA ANTARA
PEMDA & SWASTA
Fasilitasi Pusat :
Rehabilitasi PS Lingkungan
(Sal. Drainase, Leachate
Treatment, Jalan Operasional
TPA)
29. Penutup
• Sampah perlu dipandang sebagai sumber daya (energi, bahan baku daur
ulang, kompos dll)
• Pemilihan teknologi pengolahan sampah harus ramah lingkungan dan
berkelanjutan
• TPA hanya sebagai tempat akhir memproses residu (kurang dari 20%),
sehingga dapat menghemat lahan TPA
• Diperlukan peningkatan manajemen pengelolaan sampah yang lebih
memadai (operator/SDM yang handal, prasarana dan sarana, biaya investasi
dan O/P sesuai kebutuhan, dukungan peraturan dan kampanye edukasi)
• Peningkatan penanganan sampah perlu didahului dengan perencanaan
(master plan, FS dan DED)