Disampaikan oleh Bapak Hendaryanto, Kasubdit Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah, Kementerian Dalam Negeri.
Kepatuhan penempatan dana jaminan reklamasi dan pascatambang oleh perusahaan pemegang izin pertambangan masih rendah, dengan hanya 40% yang memenuhi kewajiban tersebut. Rendahnya kepatuhan berpotensi menimbulkan kerugian negara yang besar dalam bentuk biaya reklamasi tambang yang ditinggalkan. Penegakan hukum dan pengawasan terhadap pertambangan perlu ditingkatkan.
Disampaikan oleh Sony Heru Prasetyo, Kasubag Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Ditjen Minerba, pada penajaman desain program Selamatkan Hutan dan Lahan Melalui Tata Kelola Hutan dan Lahan yang Baik (SETAPAK), 3 Februari 2016.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan sistem informasi pertanahan melalui komputerisasi kantor pertanahan.
2. Komputerisasi kantor pertanahan dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan pertanahan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
3. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kualitas data pertanahan.
Disampaikan oleh Bapak Hendaryanto, Kasubdit Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah, Kementerian Dalam Negeri.
Kepatuhan penempatan dana jaminan reklamasi dan pascatambang oleh perusahaan pemegang izin pertambangan masih rendah, dengan hanya 40% yang memenuhi kewajiban tersebut. Rendahnya kepatuhan berpotensi menimbulkan kerugian negara yang besar dalam bentuk biaya reklamasi tambang yang ditinggalkan. Penegakan hukum dan pengawasan terhadap pertambangan perlu ditingkatkan.
Disampaikan oleh Sony Heru Prasetyo, Kasubag Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Ditjen Minerba, pada penajaman desain program Selamatkan Hutan dan Lahan Melalui Tata Kelola Hutan dan Lahan yang Baik (SETAPAK), 3 Februari 2016.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan sistem informasi pertanahan melalui komputerisasi kantor pertanahan.
2. Komputerisasi kantor pertanahan dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan pertanahan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
3. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kualitas data pertanahan.
The document outlines a budget plan for a nickel ore mining operation involving several key activities:
1) Site preparation, road maintenance, and overburden removal using bulldozers and excavators costing Rp366 million.
2) Nickel ore production using excavators costing Rp1.74 billion.
3) Transporting the nickel ore to a stockpile using excavators and dump trucks costing Rp931 million. The total estimated cost for the mining operation is Rp3.037 billion.
This slides show some data and informations about infiltration measurements in the northern Bandung area.
Dataset here: https://itbdsti-my.sharepoint.com/:x:/g/personal/r-win_office_itb_ac_id/Ecj54pgvdwpBhym1-NM6txsBFp8-2b2PVle5sezeclTC0w?e=4yHHOz
Email me (d_erwin_irawan@yahoo.com) if the link fails
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur perencanaan rinci sistem drainase perkotaan, mencakup pengumpulan data, analisis hidrologi untuk menentukan debit rencana, dan kriteria perencanaan terkait hidraulika, struktur, dan lainnya. Prosedur ini dimulai dari studi kelayakan rencana induk drainase sebelum merancang detail sistem drainase perkotaan.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi teknis di bidang sumber daya air di Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian, mencakup tugas dan fungsi Badan Pengelola Wilayah Sungai C3, visi dan misi pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut, gambaran umum perizinan sumber daya air termasuk jenis perizinan dan proses permohonannya, serta rekomendasi terkait pelayanan perizin
Regulasi pertambangan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sejak masa kolonial hingga saat ini. Pada masa pra-kemerdekaan berlaku Indische Mijnwet 1899 yang memberikan konsesi pertambangan kepada Belanda, sedangkan pasca-kemerdekaan diterapkan UU 37/1960 dan UU 11/1967 yang memberikan kuasa pertambangan kepada negara dan perusahaan negara/daerah. UU 4/2009 yang berlaku saat ini menyatukan izin usaha pertamb
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan pertambangan yang berkelanjutan dengan visi terwujudnya pembangunan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik kegiatan pertambangan, dampaknya terhadap lingkungan, upaya perlindungan lingkungan yang dilakukan, serta pentingnya pertambangan bagi pembangunan
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
Rencana Pascatambang bertujuan untuk memperkirakan dan mengetahui perencanaan terhadap lahan bekas tambang setelah selesai dilakukan penambangan serta memperbaiki kondisi lingkungan pada lahan bekas tambang agar berfungsi sesuai peruntukannya. Dokumen ini disusun berdasarkan peraturan pemerintah dan mencakup profil wilayah, deskripsi kegiatan pertambangan, rona lingkungan akhir, program reklamasi dan pengembangan sosial e
Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali mengatur pengaturan lebih lanjut mengenai struktur dan pola pemanfaatan ruang di Pulau Jawa-Bali untuk menjamin keterpaduan pembangunan lintas wilayah dan lintas sektor. Dokumen ini menetapkan definisi dan pengertian terkait rencana tata ruang serta ketentuan umum pemanfaatan ruang di Pulau Jawa-Bali.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Pengembangan dan Perencanaan Sistem Jaringan Air Limbah TerpusatJoy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas perencanaan teknis unit pengumpulan (jaringan perpipaan) sistem pengelolaan limbah terpusat, khususnya mengenai pengembangan sistem jaringan air limbah, daerah dan tingkat pelayanan, serta penyusunan lay-out dan pemilihan paket pekerjaan prioritas.
(2) Dokumen tersebut juga membahas mengenai perancangan sistem jaringan air limbah
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA
BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI STRATEGI
PENGENTASAN KEMISKINAN DI LERENG MERAPI
KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Evaluasi operasional unit intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi di Instalasi Pengolahan Air Minum Dekeng II – PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Laporan ini mengevaluasi operasi unit-unit pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bogor dengan mengamati proses kerja, mengukur parameter, dan membandingkannya dengan kriteria desain. Beberapa unit seperti koagulasi dan sedimentasi memenuhi kriteria, sementara pra
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang iuran hak pengusahaan hutan dan iuran hasil hutan yang dikenakan kepada pemegang hak pengusahaan hutan dan hasil hutan yang diperdagangkan. Iuran-iuran tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan daerah, pembangunan kehutanan daerah, dan rehabilitasi hutan nasional. Menteri Pertanian menetapkan besaran iuran yang dapat ditinjau setiap tahun dan peraturan
The document outlines a budget plan for a nickel ore mining operation involving several key activities:
1) Site preparation, road maintenance, and overburden removal using bulldozers and excavators costing Rp366 million.
2) Nickel ore production using excavators costing Rp1.74 billion.
3) Transporting the nickel ore to a stockpile using excavators and dump trucks costing Rp931 million. The total estimated cost for the mining operation is Rp3.037 billion.
This slides show some data and informations about infiltration measurements in the northern Bandung area.
Dataset here: https://itbdsti-my.sharepoint.com/:x:/g/personal/r-win_office_itb_ac_id/Ecj54pgvdwpBhym1-NM6txsBFp8-2b2PVle5sezeclTC0w?e=4yHHOz
Email me (d_erwin_irawan@yahoo.com) if the link fails
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur perencanaan rinci sistem drainase perkotaan, mencakup pengumpulan data, analisis hidrologi untuk menentukan debit rencana, dan kriteria perencanaan terkait hidraulika, struktur, dan lainnya. Prosedur ini dimulai dari studi kelayakan rencana induk drainase sebelum merancang detail sistem drainase perkotaan.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi teknis di bidang sumber daya air di Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian, mencakup tugas dan fungsi Badan Pengelola Wilayah Sungai C3, visi dan misi pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut, gambaran umum perizinan sumber daya air termasuk jenis perizinan dan proses permohonannya, serta rekomendasi terkait pelayanan perizin
Regulasi pertambangan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sejak masa kolonial hingga saat ini. Pada masa pra-kemerdekaan berlaku Indische Mijnwet 1899 yang memberikan konsesi pertambangan kepada Belanda, sedangkan pasca-kemerdekaan diterapkan UU 37/1960 dan UU 11/1967 yang memberikan kuasa pertambangan kepada negara dan perusahaan negara/daerah. UU 4/2009 yang berlaku saat ini menyatukan izin usaha pertamb
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan pertambangan yang berkelanjutan dengan visi terwujudnya pembangunan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik kegiatan pertambangan, dampaknya terhadap lingkungan, upaya perlindungan lingkungan yang dilakukan, serta pentingnya pertambangan bagi pembangunan
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
Rencana Pascatambang bertujuan untuk memperkirakan dan mengetahui perencanaan terhadap lahan bekas tambang setelah selesai dilakukan penambangan serta memperbaiki kondisi lingkungan pada lahan bekas tambang agar berfungsi sesuai peruntukannya. Dokumen ini disusun berdasarkan peraturan pemerintah dan mencakup profil wilayah, deskripsi kegiatan pertambangan, rona lingkungan akhir, program reklamasi dan pengembangan sosial e
Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali mengatur pengaturan lebih lanjut mengenai struktur dan pola pemanfaatan ruang di Pulau Jawa-Bali untuk menjamin keterpaduan pembangunan lintas wilayah dan lintas sektor. Dokumen ini menetapkan definisi dan pengertian terkait rencana tata ruang serta ketentuan umum pemanfaatan ruang di Pulau Jawa-Bali.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Pengembangan dan Perencanaan Sistem Jaringan Air Limbah TerpusatJoy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas perencanaan teknis unit pengumpulan (jaringan perpipaan) sistem pengelolaan limbah terpusat, khususnya mengenai pengembangan sistem jaringan air limbah, daerah dan tingkat pelayanan, serta penyusunan lay-out dan pemilihan paket pekerjaan prioritas.
(2) Dokumen tersebut juga membahas mengenai perancangan sistem jaringan air limbah
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA
BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI STRATEGI
PENGENTASAN KEMISKINAN DI LERENG MERAPI
KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Evaluasi operasional unit intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi di Instalasi Pengolahan Air Minum Dekeng II – PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Laporan ini mengevaluasi operasi unit-unit pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bogor dengan mengamati proses kerja, mengukur parameter, dan membandingkannya dengan kriteria desain. Beberapa unit seperti koagulasi dan sedimentasi memenuhi kriteria, sementara pra
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang iuran hak pengusahaan hutan dan iuran hasil hutan yang dikenakan kepada pemegang hak pengusahaan hutan dan hasil hutan yang diperdagangkan. Iuran-iuran tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan daerah, pembangunan kehutanan daerah, dan rehabilitasi hutan nasional. Menteri Pertanian menetapkan besaran iuran yang dapat ditinjau setiap tahun dan peraturan
Uu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uuwalhiaceh
Undang-undang ini menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi undang-undang. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tersebut menambahkan ketentuan baru yang menyatakan bahwa perizinan atau perjanjian pertambangan di kawasan hutan yang telah ada sebelum Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tetap berlaku
Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)walhiaceh
Dokumen ini merupakan rencana pengelolaan kawasan hutan rawa gambut MerangKepahiyang di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Rencana ini disusun untuk melindungi satu-satunya hutan rawa gambut alami yang tersisa di provinsi tersebut dari ancaman konversi lahan dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini menganalisis kondisi fisik, hayati, sosial ekonomi kawasan, serta masalah dan ancamannya. Sel
O documento é uma canção religiosa que repete frases sobre estar de joelhos contemplando o nascer do sol, partilhando pão e bebida com outros e louvando a Deus.
El documento proporciona instrucciones para alojar un archivo ZIP comprimido con un programa en SkyDrive y luego crear un enlace directo de descarga del archivo en un blog. Recomienda comprimir el programa en formato ZIP, subir el archivo a una carpeta pública en SkyDrive, y luego copiar la URL de SkyDrive para pegarla como enlace de descarga en una entrada de blog, removiendo "?download" del final de la URL.
Este documento describe la red de protección en tiempo real de F-Secure, un servicio que identifica sitios web y aplicaciones seguros y protege contra malware y vulnerabilidades en sitios web. Como colaborador, se envían datos estadísticos anónimos sobre aplicaciones desconocidas para mejorar la seguridad de todos. La red no realiza un seguimiento de la actividad del usuario ni recopila información sobre sitios o aplicaciones seguros.
O documento descreve as principais funções do Microsoft PowerPoint, incluindo adicionar, excluir e alterar slides; inserir imagens, tabelas, links e outros objetos; adicionar transições e animações entre slides; e configurar a apresentação de slides. As ferramentas do PowerPoint são organizadas em guias como Inserir, Design, Transições, Animações e Apresentação de Slide.
Curso vendas passo a passo 2016 - aula-01Sigmar Sabin
Slides com conteúdos da primeira aula do Curso de Vendas Passo a Passo 2016 da ACOMAC Grande Curitiba, realizado no período de 15 de Agosto a 30 de Setembro de 2016
O Hotel Amador Las Cruces respondeu a uma pergunta sobre acomodar um hóspede de quatro patas, dizendo que nunca tiveram problemas com cães, como danos aos móveis ou distúrbios noturnos, e que portanto aceitam o cão do cliente.
Este documento presenta información sobre el sistema operativo Linux, incluyendo sus características, historia, versiones y comparación con DOS. Linux es un sistema operativo libre desarrollado por programadores de todo el mundo y se distribuye a través de diferentes distribuciones como Debian y Red Hat.
Este documento discute as diferenças entre alimentos orgânicos e convencionais em termos de qualidade nutricional e segurança alimentar. A agricultura orgânica exclui o uso de agrotóxicos e é certificada por agências. Há controvérsias sobre se os alimentos orgânicos são realmente mais nutritivos e seguros do que os convencionais devido à falta de evidências científicas conclusivas. O consumo de orgânicos tem crescido devido a percepções de que são mais saudáveis.
O documento descreve os tipos e graus de afogamento, medidas de prevenção e os passos para realizar o resgate e atendimento de vítimas de afogamento, incluindo a desobstrução das vias aéreas, respiração boca-a-boca e RCP quando necessário.
In 2011, Louisiana's Federally Qualified Health Centers (FQHCs) served over 223,000 unduplicated users. Nearly 87,000 of these users were uninsured. The FQHCs conducted over 765,000 total encounters that year, with over 25,000 for mental health services, around 180,000 for medical services, and about 57,000 for dental services. Their funding came primarily from Medicaid (37%), BPHC grants (27%), and Medicare (4%).
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alamwalhiaceh
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Kawasan suaka alam terdiri dari kawasan cagar alam dan kawasan suaka margasatwa, yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu setelah ditunjuk dan dilakukan penataan batas. Kawasan ini dikelola berdasarkan rencana pengelolaan dengan melakukan upaya pengawetan dan pembinaan habitat dan populasi satwa untuk melestarikan keanekar
Undang-undang ini mengatur tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di Indonesia dengan tujuan menjaga kelestarian sumber daya alam dan keseimbangan ekosistem untuk kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan sumber daya alam secara lestari melalui pengelolaan kawasan suaka
Dokumen tersebut merupakan rancangan peraturan presiden tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi yang membahas pengertian istilah, tujuan dan sasaran penetapan rencana tata ruang pulau tersebut serta ketentuan umum lainnya.
Undang-undang ini mengatur tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di Indonesia dengan tujuan melestarikan sumber daya alam hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan sumber daya alam hayati secara lestari melalui pengelola
Peraturan Daerah ini mengatur pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Sumbawa untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peraturan ini mengatur definisi istilah, zonasi, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan wilayah pesisir.
Qanun ini mengatur tentang kehutanan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Beberapa poin pentingnya adalah menjamin keberadaan hutan dengan luasan dan sebaran yang pasti, mengoptimalkan fungsi hutan seperti konservasi, lindung dan produksi untuk manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang seimbang dan lestari, serta meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai. Qanun ini juga mengatur pengertian istilah-istilah
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILAchmad Wahid
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengatur tentang perizinan reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Terdapat dua jenis perizinan yakni Izin Lokasi dan Izin Pelaksanaan Reklamasi. Kewenangan penerbitan izin tergantung lokasi reklamasi, antara lain kawasan strategis nasional, lintas provinsi, pelabuhan perikanan, dan obyek vital nasional oleh Menteri, serta perairan laut di luar ke
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 menetapkan pengelolaan kawasan lindung untuk melindungi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Dokumen ini mengatur tentang ruang lingkup, tujuan, dan pokok-pokok kebijakan kawasan lindung yang mencakup kawasan hutan lindung, bergambut, resapan air, sempadan pantai dan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, serta kawasan suaka alam dan cagar budaya.
Ankum per gub provinsi nanggroe aceh darussalam no 52 tahun 2006walhiaceh
Peraturan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam membentuk Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser untuk mengelola kawasan konservasi tersebut. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik dengan lembaga pengelola sebelumnya. Diperlukan koordinasi antar kementerian dan pemerintah daerah untuk menyepakati penyerahan kewenangan pengelolaan kawasan secara lestari.
Dokumen ini berisi profil Yayasan Flower Aceh, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan perspektif gender. Lembaga ini didirikan pada tahun 1989 dan berlokasi di Banda Aceh dengan wilayah kerja di seluruh provinsi Aceh. Flower Aceh memiliki tiga divisi utama yaitu pemberdayaan masyarakat, kajian dan pendidikan publik, serta pengembangan kelembagaan. Lembaga ini juga melak
Forsikal adalah lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada masalah kependudukan dan lingkungan hidup di Aceh. Lembaga ini didirikan pada tahun 1985 dan bergerak dalam bidang pendampingan masyarakat, advokasi, dan pengembangan sumber daya manusia untuk pelestarian lingkungan. Visi Forsikal adalah membangun masyarakat madani yang peduli lingkungan, sementara misinya adalah meningkatkan taraf hidup masy
Yayasan Ekowisata Aceh didirikan pada tahun 1997 untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan meningkatkan taraf hidup mereka. Organisasi ini telah bekerja sama dengan berbagai lembaga dalam berbagai program terkait lingkungan, penanganan bencana, dan pemberdayaan masyarakat.
Yayasan PAPAN Aceh adalah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang advokasi lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat miskin di Aceh Barat, didirikan pada 1996. Visinya adalah membantu masyarakat miskin hidup sejahtera melalui pemberdayaan partisipatif. Program-programnya meliputi advokasi lingkungan, peningkatan kapasitas masyarakat, ekonomi ramah lingkungan, dan pendidikan demokrasi. Yay
PUSPA adalah lembaga yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat di Provinsi Aceh. Didirikan pada tahun 1994, lembaga ini berupaya meningkatkan sumber daya manusia untuk pelestarian lingkungan serta memberdayakan masyarakat melalui pendidikan, penelitian, advokasi, dan kerja sama dengan lembaga lain.
Yayasan Peduli Sabang adalah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan HAM di Kota Sabang. Yayasan ini berfokus pada pemantauan lingkungan dan program pemerintah serta pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama dengan berbagai lembaga.
Yayasan Rumpun Bambu Indonesia (YRBI) didirikan pada 1995 untuk memperkuat pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi masyarakat di Aceh. YRBI bekerja di 4 kabupaten Aceh dengan 15 staf dan fokus pada pendampingan masyarakat, advokasi, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan. Selama bertahun-tahun YRBI telah bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memetakan wilayah m
Yayasan Anak Bangsa (YAB) adalah organisasi nirlaba yang berdiri sejak 1995 di Aceh yang berfokus pada advokasi dan pelayanan untuk anak-anak. YAB memiliki 7 staf dan beroperasi di beberapa wilayah di Aceh untuk membela dan melindungi hak-hak anak, serta memberikan pendampingan dan pendidikan kepada anak-anak yang membutuhkan.
Yayasan Simeulue Lestari (YSL) adalah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang advokasi kebijakan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pendidikan berbasis pengalaman di lapangan dengan sasaran masyarakat pesisir kepulauan Kabupaten Simeulue. YSL didirikan pada 1998 dan beranggotakan 6 orang staf yang berupaya mewujudkan masyarakat demokratis dan mandiri di Simeulue.
Yayasan Citra Desa Indonesia (CDI) adalah lembaga nirlaba yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan di Aceh. CDI telah beroperasi sejak 1989 dan bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat korban bencana seperti tsunami. Visi CDI adalah menciptakan masyarakat mandiri yang menghargai hak-hak komunal.
Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup (LPLH) adalah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan pada tahun 1992 oleh 15 LSM di Aceh untuk melawan pencemaran lingkungan yang berkepanjangan di zona industri Lhokseumawe. LPLH bertugas sebagai lembaga advokasi lingkungan hidup dengan memberikan pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat, melakukan investigasi kasus pencemaran lingkungan, serta membela korban pencemaran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
1. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1998
Tentang : Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:
a.
bahwa Kawasan Ekosistem Leuser beserta sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya merupakan kekayaan yang perlu
dilestarikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan nasional
dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional yang
berkelanjutan;
b.
bahwa Kawasan Ekosistem Leuser adalah wilayah yang
secara alami terintegrasikan oleh faktor-faktor bentangan
alam, karakteristik khas dari flora dan fauna, keseimbangan
habitat dalam mendukung keseimbangan hidup
keanekaragaman hayati, dan faktor-faktor khas lainnya
sehingga membentuk satu kesatuan ekosistem tersendiri
yang dikenal dengan sebutan Ekosistem Leuser;
c.
bahwa untuk mempertahankan, melestarikan, dan
memulihkan fungsi Kawasan Ekosistem Leuser termasuk
satwa dan tumbuhan didalamnya yang akhir-akhir ini
semakin menurun karena berbagai kegiatan yang kurang
memperhatikan aspek pelestarian alam, dipandang perlu
menetapkan kebijakan pengelolaan Kawasan Ekosistem
Leuser;
Mengingat :
1.
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
2.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang KetentuanKetentuan Pokok Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 1967
Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2823);
3.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran
Negara Tahun 1990 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3419);
4.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 tentang
Perburuan Satwa Buru (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3544);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang
Pengusahaan Pariwisata di Zona Pemanfaatan Taman
Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam
(Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3550);
Memutuskan :
2. Menetapkan :
Keputusan Presiden Tentang Pengelolaan Kawasan Ekosistem
Leuser.
Pasal 1
(1)
(2)
(3)
(4)
Dalam rangka pelestarian dan pemulihan sumber daya alam hayati
dan ekosistem Leuser, ditetapkan pembentukan Kawasan
Ekosistem Leuser.
Kawasan Ekosistem Leuser meliputi areal seluas kurang lebih
1.790.000 hektar, terletak pada wilayah yang dibatasi oleh titik-titk
koordianat sebagaimana tergambar pada peta lampiran Keputusan
Presiden ini.
Sesuai dengan fungsi pokoknya, bagian-bagian wilayah Kawasan
Ekosistem Leuser ditetapkan sebagai Kawasan Suaka Alam dan
atau Kawasan Pelestarian Alam sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
Penentuan titik-titik koordinat dilapangan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dengan
memperhatikan pertimbangan Menteri yang bertanggung jawab
dibidang pengeloaan lingkungan hidup dan di bidang pengelolaan
Tata Ruang Nasional.
Pasal 2
(1)
(2)
(3)
Kawasan Ekosistem Leuser dikelola oleh Pemerintah.
Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser dilaksanakan berdasarkan
Rencana Pengelolaan yang ditetapkan oleh Menteri kehutanan.
Rencana Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2)
memuat pula gamabaran tentang penataan batas dan zona dalam
Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Daerah
Penyangga pada Kawasan Ekosistem Leuser.
Pasal 3
(1)
(2)
Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser,
Pemerintah bekerjasama dengan Yayasan Leuser Internasional
yang didirikan berdasarkan akte Notaris Chufran Hamal, SH, Nomor
75 tanggal 23 Juli 1994 dan menetapkan yayasan tersebut
membantu Pemerintah sebagai pelaksana pengelolaan Kawasan.
Lingkup kerjasama pelaksanaan pengelolaan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) mencakup upaya konservasi dan
pengembangan Kawasan Ekosistem Leuser, yang meliputi:
a.
perlindungan dan pengamanan;
b.
pengawetan;
c.
pemulihan fungsi kawasan ; dan
d.
pemanfaatan secara lestari.
3. Pasal 4
(1)
(2)
Persetujuan kerjasama pelaksanaan pengelolaan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) dibuat oleh Menteri Kehutanan
atas nama Pemerintah dengan Yayasan Leuser Internasional.
kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlangsung
untuk jangka waktu 30 tahun terhitung mulai tanggal
ditetapkannya Keputusan Presiden ini, dan dapat diperpanjang
sesuai kebutuhan kelangsungan pelestarian sumber daya alam
hayati danekosistem pada Kawasan Ekosistem Leuser.
Pasal 5
Terhitung mulai tanggal berlakunya keputusan Presiden ini, perubahan
susunan pendiri dan pengurus Yayasan Leuser Internasional menurut akte
Notaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) hanya dapat
dilakukan berdasarkan persetujuan Menteri Kehutanan.
Pasal 6
Kerjasama pelaksanaan pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser yang
diatur dalam Keputusan Presiden ini:
a.
tidak mencakup hak untuk menguasai atau memiliki atau apapu
yang sejenis dengan itu, dalam bentuk dan sifat apapun, atas tanah
dan kekayaan lain di atas dan di bawah tanah pada Kawasan
Ekosistem Leuser;
b.
tidak mengurangi hak-hak yang terlebih dahulu telah diberikan
Pemerintah untuk kegiatan tertentu pada Kawasan Ekosistem
Leuser;
c.
tetap menghormati hak-hak adat atau perorangan yang telah ada
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7
Dalam rangka pelestarian dan pemulihan sumber daya alam hayati dan
ekosistem Leuser yang diatur dalam Keputusan Presiden ini, pemanfaatan
hak-hak perorangan, hak-hak adat, dan hak-hak lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 wajib diselenggarakan dengan memperhatikan
tujuan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser.
Pasal 8
(1)
Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan, Yayasan Leuser
Internasional dapat membentuk Badan Pelaksana untuk
menyelenggarakan kegiatan pengusahaan kepariwisataan, rekreasi,
4. (2)
dan wisata berburu, sebagai pendukung upaya konservasi dan
pengembangan Kawasan Ekosistem Leuser.
Penyelenggaraan pengusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) sepenuhnya tunduk pada ketentuan Peraturan Pemerintah
nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di
Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan
Taman Wisata Alam, dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
1994 tentang Perburuan Satwa Buru.
Pasal 9
(1)
(2)
Penyelenggaraan pengusahaan sebagaimana dimaksud dalam pasal
8 dilaksanakan berdasarkan Rencana Pengusahaan yang telah
mendapat persetujuan Menteri Kehutanan.
rencana Pengusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser
Pasal 10
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
Dalam rangka kerjasama pelaksanaan pengelolaan Kawasan
Ekosistem Leuser, Yayasan Leuser Internasional melaksanakan
program penataan permukiman penduduk pemukim setempat,
dengan sejauh mungkin tetap menjaga kelangsungan mata
pencaharian mereka dengan memberi priorutas untuk memperoleh
penghasilan dari kegiatan pengusahaan yang dilakukan oleh
yayasan atau dengan menyediakan lapangan pekerjaan lain di luar
kegiatan pengusahaan Yayasan.
Program penataan permukiman penduduk sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I yang
bersangkutan bekerjasama dengan Yayasan Leuser Internasional.
Pasal 11
Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan pengembangan Kawasan
Ekosistem Leuser dibebankan kepada Yayasan Leuser Internasional.
Dalam hal ini pemerintah menyediakan dukungan pembiayaan atas
pelaksanaan pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser, Menteri
Keuangan menetapkan jumlah dan mekanisme
pertanggungjawaban pembiayaan dimaksud.
Pertanggungjawaban dan mekanisme penyaluran dana yang
bersumber dari luar negeri dalam rangka pembiayaan pelaksanaan
pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser, dilaksanakan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12
(1)
Yayasan Leuser Internasional secara berkala dan teratur wajib
menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan
5. (2)
Kawasan Ekosistem Leuser kepada Menteri Kehutanan sesuai
dengan Rencana Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya Menteri yang
bertanggungjawab dibidang pengelolaan lingkungan hidup
melakukan pembinaan terhadap Yayasan Leuser Internasional
dalam rangka pengendalian pengelolaan lingkungan hidup pada
Kawasan Ekosistem Leuser.
Pasal 13
Apabila atas dasar bukti-bukti yang cukup Pemerintah menilai bahwa
pelaksanan pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser telah menyimpang
dari Rencana Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser, atau telah
mengakibatkan tergangunya fungsi Kawasan atau bagian-bagian dari
Kawasan Ekosistem Leuser, Menteri Kehutanan dengan persetujuan
Presiden dapat menghentikan pemanfaatan dan menutup Kawasan
Ekosistem Leuser sebagian atau seluruhnya untuk selama waktu tertentu
atau mengakhiri kerjasama untuk selama-lamanya.
Pasal 14
(1)
(2)
(3)
dalam rangka pelaksanaan pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser,
Yayasan Leuser Internasionaldapat melakukan kegiatan penelitian
terhadap kekayaan keanekaragaman hayati dan ekosistem pada
Kawasan Ekosistem Leuser, baik secara sendiri maupun
bekerjasama dengan lembaga penelitian lainnya.
Penelitian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak menutup
kesempatan lembaga penelitian lain diluar Yayasan Leuser
Internasional untuk melakukan penelitian pada Kawasan Ekosistem
Leuser.
Pelaksanaan kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dan ayat (2) diselenggarakan dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 15
Kegiatan-kegiatan yang selama ini telah berlangsung dan unit-unit kerja
yang telah dibentuk dalam rangka pengelolaan Kawasan Ekosistem
Leuser, disesuaikan dengan maksud diterbitkannya Keputusan Presiden
ini.
Pasal 16
Dengan ditetapkannya Keputusan Presiden ini, semua peraturan
perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan Pengelolaan Kawasan
Ekosistem Leuser, dinyatakan tidak berlaku.
6. Pasal 17
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Pebruari 1998
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO. 33 TAHUN 1998 TANGGAL 28 PEBRUARI 1998