SlideShare a Scribd company logo
n l n
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Kebijakan Fiskal PerubahanIklim
Seminar Digital Kemenkeu Corporate University Talk
“Taksonomi Hijau Indonesia : Langkah Strategis Menuju Keuangan Berkelanjutan”
Kamis, 24 Februari 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
OUTLINE
• Ancaman Perubahan Iklim
• Komitmen Penanganan Perubahan Iklim
• Kebijakan Fiskal Perubahan Iklim
• Perkembangan Terkini
2
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
ANCAMAN
PERUBAHAN IKLIM
3
Konsentrasi CO2 dan Pemanasan Global
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Atmospheric C02 concentration
Gk>bal average Jong-term atmosphenc concentration of carbon d10xlde (CO:), measured m parts per rmluon
(ppm) Long-term trends in CO: concentrations can be measured at high-resoluUon using preserved
air samples from iee cores
Global C02 atmospheric concentration
400 ppm
dioxide (COi) measured
Global mean annual concentration of carbon in parts per million (ppm).
350 ppm
Wor1
d
300 ppm
250 ppm
200 ppm
150
ppm
100
ppm
50ppm
.
.
Opp
m 803,719 BCE 600,000
BCE
400,000
BCE
200,000
BCE
201
8
Source EPICADome C CO, record (2015) & NOAA(2018) OurWoridlnOata org/co2-and-other-greenhouse-gas~ssioos • CC BY
34
Average temperature anomaly, Global
Global average land-sea temperature anomaly relative to the 1961-1990 average temperature
0.8 'C
06 -c
o 4 -
c
0 2 °C
0 'C
-O 2 -
c
-04°c
185
0
1880
1900
192
0
194
0
196
0
198
0
2000 2019
Source Ha<leyCentre(HadCRUT4) OurWor1dln0ataOfg/co2-and-other-greenhouse--gas..emissio•nC
sC BY
Note The red line represents the mecianaverage temperature diange andg<ey linesrepresent the upperand lower 95% confidence
intervals
4
-
400 ppm
380 ppm
360 ppm
0 ppm
320 ppm
300 ppm
280 ppm
------~
1 500 1000
1500 2018
Source: NOAA/ESRL (2018) OurWorldlnData_org/co2-and-other-greenhouse-gas-
emissions/ • CC BY
,,
Emisi CO2 Global dalam Beberapa Indikator
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
•
Annual share of global C02.
emissions,
2020 .
Each country's share of global carbon dioxide (COi) emissions. This is measured as each country's
emissions
divided by the sum of all countries' emissions in a given
year
plus internationa
l
aviation and shippin
g
(know
n
as
'bunkers') ano
'statistical
differences
'
in carbo
n
accounts.
Note CO: em5sions are meeseredon a production basis meaning they do not adjust for emissions errt>eddedin traded goods
No data
0%
L.-
0.5% 1% 2% 5% 10% 25% >50%
~ L No data 0.2kg/$ 0.6 kg/$ 1 kg/$ ,2.5 kg/S
Source: Our World in Data based on the Global Carbon
Project
OurWo~ldlnData.org/co2-and-other-greenhouse-gas-emissions •
CC B'r'
5
Per capita C02 emissions, 2020
Carbon dioxtde (CO:) emissions from the burning of fossil fuels for energy and cement prooucuon Land use
change is not included
Nodata Ot 0.1 t 0.2t 0.5t t t 2t 5t 10t 20t >50t
Source Our Wor1d in Data based on the Global Carbon Protect OurWor1dlnOata org/co2-and-other-greenhouse-gas-emissions/ •
CC BY
Carbon emission intensity or economics, 2018
Carbon dioxide(CO:r)intensity of economies measuredin kilogramsof CO:rper$ of GDP (measured in
international-$ in 2011 prices).
Okg/S 0.4 kg/S 0.8 kg/S 1.5 kg/S
Source:Our World in Data based on the GlobalCarbon Project and MaddisonProject Database 2020 (Bollandvan Zanden 12020))
Dampak Pemanasan Global & Perubahan Iklim
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Pemanasan global dan perubahan iklim dapat menimbulkan
berbagai ancaman
Studi Potensi Kerugian PDB akibat Perubahan Iklim
Kajian Pemanasan Dampak (% PDB)
Stern (2005) Antara 2,4° C
hingga 5,8° C
pada 2100
Rata-rata kerugian 5%
dari PDB dunia per tahun
selama dua abad
kedepan
Mengancam ketersediaan air
bersih
Kerusakan infratruktur
Mengancam ketahanan pangan
Naiknya suhu air laut
Penurunan GDP
Mencairnya es di kutub
Kenaikan Permukaan air laut
Berkurangnya wilayah pantai dan
pesisir
Meningkatnya frekuensi kejadian cuaca
ekstrim dan bencana hidrometeorologis
6
IPCC (2014) Sekitar 2.0° C 0,2% - 2,0% dari PDB per
tahun
Mendelsohn, 2,0° C by 2060 Kerugian Kumulatif 0,3%
Schlesinger, PDB pada 2060
Morrison dan
Andronova
(2000)
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KOMITMEN
PENANGANAN
PERUBAHAN IKLIM
7
Komitmen Global dalam Penanganan Perubahan Iklim
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Series of Conference of the Parties (COP) UNFCCC
1992 1997,
Kyoto Protocol
2007,
Bali Roadmap
2009,
Copenhagen
Accord
Persetujuan Paris
(Paris Agreement)
2019,
Katowice Climate
Package
2021,
Glasgow Pacts
Komponen Penting dalam Paris Agreement into UU No. 16/2016
Pembatasan kenaikan suhu permukaan bumi
dibawah 1,50C
Peningkatan ambisi penurunan emisi GRK melalui aksi
mitigasi
Peningkatan fokus pembiayaan untuk aksi adaptasi
perubahan iklim
Membatasi kenaikan
suhu permukaan bumi
dibawah 20C
Meningkatkan
ketahanan dan aksi
adaptasi perubahan iklim
Menyelaraskan financial
flows global dengan
tujuan Paris Agreement
Coal Phase Down
8
Beberapa Komponen Penting dalam Glasgow Pacts
Rangkaian Conference of the Parties (COP) UNFCCC
Keterlibatan dan Peran Indonesia
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
9
Respon Kebijakan Nasional
Dalam Nationally
Determined Contribution
(NDCs), Indonesia
berkomitmen untuk
menurunkan laju emisi
sebesar 290C dengan
kemampuan sendiri dan
hingga 410C dengan
dukungan pendanaan
internasional.
INDONESIA SANGAT RENTAN
TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
Oleh karena itu Indonesia memiliki kepentingan untuk turut
mengendalikan pemanasan global dan menangani perubahan
Iklim
Indonesia selalu aktif dalam pembahasan perubahan iklim global
yang ditindaklanjuti dengan mainstreaming ke dalam kebijakan
nasional
Komitmen Penurunan Emisi
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SEKTOR 29% 41%
Target Penurunan
Emisi Dalam
Updated NDC
(MTon CO2e)
IPPU 2,75 3,25
PERTANIAN 9 4
KEHUTANAN 497 692
10
Perkembangan pelaksanaan NDCs berbagai negara
menunjukkan bahwa Persetujuan Paris belum dapat
menghindarkan masyarakat dunia dari ancaman perubahan
iklim.
Hasil COP26 yang dituangkan dalam Pakta Iklim Glasgow (The
Glasgow Pact) mendesak pengurangan emisi yang lebih
ambisius untuk mewujudkan pengendalian pemanasan global
1,5oC (yang dalam ParisAgreement hanya sebesar 2oC).
Indonesia telah menyusun Indonesia Long-Term Strategy for Low
Carbon and Climate (LSTLCCR) 2050 untuk mendalami potensi
dan strategi komitmen dalam jangka panjang dan yang lebih
Sumber : UNEP’s Emissions Gap Report (2020) ambisius
ENERGI & TRANSPORTASI 314 441
LIMBAH 11 26
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN FISKAL
PERUBAHAN IKLIM
11
Respon Kebijakan Fiskal : Budget Tagging
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Selama 5 tahun terakhir, rata-rata belanja
K/L untuk Perubahan Iklim mencapai
Rp86,7 triliun per tahun.
Sekitar 88,1% merupakan belanja untuk
infrastruktur hijau (green infrastructure),
dan 11,9% untuk perumusan kebijakan dan
regulasi terkait perubahan iklim, MRV,
pemberdayaan masyarakat, dan program
peningkatan kapasitas K/L maupun
stakeholders
Sejak tahun 2012, Kementerian Keuangan mendalami peran dan respon kebijakan
Hasil penandaan anggaran ini menunjukkan
adanya ketimpangan antara kebutuhan
pendanaan dan kemampuan APBN yang
perlu dipenuhi dari sumber pendanaan lain
seperti investasi swasta langsung, filantropi,
BUMN, APBD, maupun dukungan
internasional seperti GCF dan MDBs.
atas komitmen Indonesia pada penanganan perubahan iklim. Beberapa kajian
kebijakan dilakukan, salah satunya
perubahan iklim.
Pada tahun 2016, Pemerintah
menjadi landasan kegiatan penandaan anggaran
Indonesia c.q. Kementerian Keuangan mulai
menerapkan sistem penandaan anggaran perubahan iklim (Climate Budget
Tagging/CBT) dalam APBN. Salah satu temuan dari pelaksanaan CBT tersebut adalah
terdapatnya gap pembiayaan yang besar untuk penanganan perubahan iklim.
12
Kebutuhan dan Gap Pendanaan Perubahan Iklim
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Estimasi Biaya Mitigasi Perubahan Iklim Perbandingan Antar Sektor
(per kg CO2e) Secara akumulatif,
kebutuhan pendanaan
mitigasi perubahan
iklim sektor enrgi
merupakan yang
terbesar.
Referensi Ruang Lingkup Estimasi Biaya/Dampak
Roadmap NDC
Mitigasi Indonesia
(KLHK, 2020)
Biaya mitigasi perubahan iklim
untuk mencapai NDC
Biaya mitigasi akumulatif dari
tahun 2020-2030 mencapai
Rp3.779 triliun (Rp343,6 triliun Apabila
diperbandingkan antar
sektor, maka
kebutuhan pendanaan
untuk tiap kg CO2e
GRK yang diturunkan
pada sektor energi
juga yang paling
tinggi.
per tahun)
Kebutuhan Pembiayaan Mitigasi PI per Sektor
Second BUR
(Rp triliun)
Roadmap NDC Mitigasi
(Rp triliun)
Sektor
Energi dan Transportasi 3.307,20 3.500,00
Limbah 30,34 181,40
Total 3.461,31 3.779,63
13
Pertanian 5,18 4,04
IPPU 40,77 0,92
Kehutanan 77,82 93,28
Second Biennial Biaya mitigasi perubahan iklim Rp3.461 triliun hingga tahun
Update Report untuk mencapai NDC 2030
(KLHK, 2018)
Strategi dan Arah Kebijakan Fiskal
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Apabila target Indonesia ditingkatkan
untuk turut mewujudkan NZE, maka
akan diperlukan pendanaan yang lebih
besar.
Strategi pada level teknis perlu
dimatangkan dengan memperhatikan
aspek pembiayaan.
Strategi perlu disusun secara
comprehensif, efektif dan relistis untuk
memastikan just and affordable
transition.
14
Optimalisasi
pemanfaatan
anggaran
Memobilisasi
pendanaan
SUMBER PENDANAAN
DOMESTIK INTERNASIONAL
APBN NON APBN BILATERAL MULTILATERAL
• Belanja APBN • Investasi Swasta and CSR • Philanthropy • Pemerintah • Green Climate Fund
• Pajak Karbon • Perdagangan Karbon • BUMN • Swasta • Global Environment
• TKDD • Sektor Jasa Keuangan Facility
• Pembiayaan (Green (Bank and Non Bank) • Adaptation Fund
Sukuk, SDGs Bond) • Pasar Modal • MDBs
• IFIs
BPDLH, SDG Indonesia One, ICCTF
Contoh Kebijakan Fiskal dan Penguatan Formulasi Kebijakan
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
luar APBN yang lebih terarah, maka Kementerian Keuangan menyusun CCFF.
SDGs & RPJMN
Fungsi Fiskal Institusi Pendanaan
pendanaan
15
Fasilitas Perpajakan dan Cukai
• Untuk menstimulus peran swasta, misalnya
melalui usaha pengembangan EBT dan
kendaraan listrik
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD)
• Diarahkan untuk mendorong peningkatan peran
daerah dalam upaya penanganan perubahan
iklim:
a. DAK Fisik (bidang pangan, air, kesehatan,
lingkungan hidup dan kehutanan)
b. DAK Non-Fisik (pengelolaan sampah)
c. Dana Insentif Daerah (insentif dari kinerja
pengelolaan sampah)
d. Dana Desa (pemanfaatan energi alternatif
yang rendah emisi)
e. Transfer Fiskal Berbasis Ekologi (bantuan
keuangan untuk perbaikan lingkungan hidup)
Pembiayaan Inovatif
• Memperkuat pembiayaan infrastruktur hijau
serta pendalaman pasar keuangan syariah
melalui Green Bond/Sukuk Framework dan
SDGs Government Securities Framework
CLIMATE CHANGE FISCAL FRAMEWORK (CCFF)
Dalam rangka mendukung formulasikan kebijakan fiskal dan strategi memobilisasi dana di
URGENCY: Penguatan Mobilisasi sumber Penguatan Kerangka Dukungan pada NDC,
BADAN PENGELOLA DANA LINGKUNGAN HIDUP (BPDLH)
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KOMITE PENGARAH BPDLH
Adalah BLU di bawah Kementerian Keuangan
yang bertujuan untuk mendukung program
konservasi dan pengelolaan lingkungan hidup,
keanekaragaman hayati, serta mengatasi
dampak perubahan iklim.
MODEL BISNIS BPDLH
Dibentuk untuk mengelola dana lingkungan
hidup termasuk dari sektor kehutanan, energi
dan sumber daya mineral, perdagangan
karbon, jasa lingkungan, industri,
transportasi, pertanian, kelautan dan
perikanan, dan sektor-sektor lain dengan
sumber dana baik di dalam maupun di luar
negeri.
Penghimpunan Dana
• APBN dan/atau APBD
Pemupukan Dana
• Instrumen Perbankan
Penyaluran Dana
Perdagangan Karbon
Pinjaman
Hibah
Subsidi
Mekanisme lainnya
•
•
•
•
•
•
•
Hibah dan Donasi
Sumber dana lainnya
(hasil investasi, CSR,
hasil perdagangan
karbon, pinjaman,
pendanaan internasional)
•
•
Instrumen Pasar Modal
Instrumen Keuangan
Lainnya
•
•
•
•
•
UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PP No. 46/2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
Perpres No. 77/2018 tentang Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup
PMK No. 137/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPDLH
KMK No. 779/2019 tentang Penetapan BPDLH Pada Kementerian Keuangan Sebagai Instansi Pemerintah
yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
LANDASAN HUKUM PEMBENTUKAN
16 16
Green Climate Funds / GCF
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Didirikan oleh
Conference of the
Parties (COP)
UNFCCC tahun
2010
Entitas Pelaksana
mekanisme
keuangan
UNFCCC
Pembiayaan
mitigasi-adaptasi
yang seimbang
Terbarukan Air
Mulai beropreasi
pada tahun 2015 di
Songdo
Dana perubahan
iklim terbesar di
dunia
Diversifikasi
instrument
keuangan
Kehutanan dan Lahan dan komunitas
USD Miliar
10.3 17
7,3 3 10
Replenishment
Committed
Mobilized
Potensi Pendanaan Global
Area Pendanaan
Mitigasi Adaptasi
Akses dan Pembangkit Energi Kesehatan, Pangan, dan
Infrastruktur dan
Transportasi berkelanjutan lingkungan binaan
Mata pencaharian masyarakat
Bangunan, perkotaan, industri Ekosistem dan jasa lingkungan
dan peralatan
Apa itu Green Climate Fund (GCF)?
Proyek yang Telah Disetujui GCF
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
3 Payment (RBP)
Indonesia
Climate Finance (SnCF)
GCF - Grant
26.5 Grant
Development
CEF Tier 2
9.5
6
USD103.8 mil
GCF Readiness I
1 and II Program to
strengthen the NDA
& National Grant :
institutional Readiness I USD850.000
capacity Readiness II USD998.000
Project Preparation
2 Facility (PPF) of
Semarang’s Bus
Rapid Transit
Grant :
USD788.000
Results-Based
REDD+
(2014-2016) RBP :
Geothermal Resource Risk
4 Mitigation Facility (GREM)
Funding scheme (in million USD)
GCF - Loan
60 7.5
90
GCF - Reimbursable
Grant
25
GCF - Grant
2.5
IBRD - Loan
PT. Sarana Multi
Infrastruktur
225
Private Sector -
Equity
GCF Funding: USD100 million;
Co-financing: USD310 million
Climate Investor One
5 (CIO)
Funding scheme (in million USD)
100 GCF -
Reimbursable
310 75 Co-Financing -
Fund (Grant)
Co-Financing -
CEF Tier 1 (Grant)
Co-Financing -
310
(Equity)
GCF Funding: USD100 million;
Co-financing: USD721.5 million
Global Subnational
Funding scheme (in million USD)
18.5
150
GCF - Equity
IUCN - Grant
600 Pegasus Capital
Advisors - Equity
GCF Funding: USD168.5 million;
Co-financing: USD609.5 million
18
SDG INDONESIA ONE
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Kelembagaan dan Produk SDG Indonesia One
merupakan platform blended
finance yang mendukung
pembangunan infrastruktur dalam
mencapai 16 tujuan dari 17 tujuan
SDG.
Common Kerjasama
PT
.SMI merupakan special mission
vehicle yang dikelola oleh
Kementerian Keuangan untuk
mendukung pembiayaan
pembangunan infrastruktur meliputi
pembiayaan infrastruktur berkelanjutan
dan sebagai wali amanat pengelola
dana campuran SDG Indonesia One
serta sebagai Accredited Entity GCF di
Indonesia.
Perjanjian
Program Perjanjian (Hibah
Interest Subsidy,
Guarantee
Premium
Subordinated
Loan
Technical Linked
19
Produk
Kelembagaan
SDG Development SDG De-Risking SDG Financing SDG Equity
Facilities Facilities Facilities Fund
Grant (Project Concessional Loan,
Preparation,
First-Loss Facility,
Senior Loan, Equity, Equity-
Assistance, Subsidy, VGF etc. Investment
Research)
1 2 3 4
Identifikasi
Kesamaan
Proses Due Penyampaian
Memorandum of
Visi dan
diligence
Proposal
Understanding
Interest
8 7 6 5
Monitoring, Penyiapan
Evaluation, Implementasi Penandatanganan Dokumen
Reporting
atau Pinjaman)
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
PERKEMBANGAN
TERKINI
20
Carbon Pricing / Nilai Ekonomi Karbon
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Landasan Regulasi penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon
Merupakan valuasi atas
emisi/ kandungan/potensi
emisi GRK dan bentuk
intervensi market failure
dengan memanfaatkan
kekuatan pasar.
Cakupan Instrumen
INSTRUMEN PERDAGANGAN
Opsi kebijakan yang penting
karena: 01.
- Mendorong internalisasi
biaya eksternalitas negatif
Menerapkan “polluters-pay-
principle” sebagai
perwujudan keadilan iklim
Peluang penerimaan negara
dan mengatasi celah
pembiayaan
Mendorong pertumbuhan
berkelanjutan
a. Perdagangan Ijin Emisi (Emission Trading System/ ETS): entitas yang mengemisi lebih banyak
membeli ijin emisi dari yang mengemisi lebih sedikit
Offset Emisi (Crediting Mechanism): entitas yang melakukan aktifitas penurunanemisi dapt
menjual kredit karbon nya kepada entitas yang memerlukan kredit karbon
-
b.
-
02. INSTRUMEN NON PERDAGANGAN
a. Pajak/ Pungutan atas Karbon (carbon tax) dikenakan atas kandungan/potensi karbon atau aktivitas
mengemisi karbon
b. Result Based Payment (RBP): pembayaran diberikan
atas hasil penurunan emisi
-
21
Peraturan Presiden Nomor 98 T
ahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk
Pencapaian T
arget Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas
Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional
Carbon Tax / Pajak Karbon
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Pengaturan dalam UU HPP
Penerapan Stakeholders
KLHK
Kemen ESDM
Kemenperin
Universitas, CSO, dll
Subjek Pajak Tarif
Min. Rp 30 per kg
CO2e
Objek Pajak
•
•
•
•
•
•
•
Individu
Badan Usaha
•
•
•
Berdasarkan
Roadmap Pajak
Karbon
Barang
Aktivitas
Pada 29 Oktober 2021, Presiden
Joko Widodo telah
mengesahkan Rancangan
Undang-Undang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan (RUU
HPP) menjadi
Undang-Undang (UU) Nomor 7
Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan.
bertahap sesuai kesiapan
karbon (cap & tax) sektor pengelolaan penerimaan
Dalam peraturan tersebut
dimunculkan satu jenis pajak
baru yang disebut sebagai
PAJAK KARBON.
& tax) untuk sektor lainnya.
pembangkit listrik tenaga batu bara
22
INDIKASI PETA JALAN
2022 2023-2024 2025
• Sinkronisasi Cap & Trade dan Cap • Penyusunan peraturan • Implementasi penuh
& Tax Sub Sektor Ketenagalistrikan perdagangan karbon perdagangan melalui bursa
• Penetapan cap sektor pembangkit • Penyiapan sumberdaya dan karbon
listrik batubara oleh Kemen. ESDM infrastruktur bursa karbon • Perluasan sektor Cap & Trade
• Penetapan PMK pengelolaan pajak • Penyusunan regulasi dan Cap & Tax secara
pembangkit listrik negara dari pasar karbon. sektor
• Pembatasan penerapan pajak • Penyiapan cap tiap sektor dan • Penetapan regulasi
karbon (cap & tax) untuk persetujuan teknis. pengelolaan pajak karbon (cap
• Persiapan bursa karbon
• Menyiapkan perdagangan karbon
mendukung Sistem MRV (SRN).
• Penyusunan regulasi teknis
perdagangan karbon (KLHK)
Net Zero Emission
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
2031: Retirement PLTU tahap
pertama sub-critical ,
interkoneksi antar pulau
mulai COD
2035: EBT 57% dominasi PLTS,
hydro, panas bumi
2045: PLTN pertama mulai
COD
2050: EBT 87% didominasi
Biomass dan PLTS
2021: Perpres EBT, Perpres Retirement
Coal, co-firing PLTU, CCT,
Konversi PLTD ke gas & EBT
2022: UU EBT, Kompor listrik 2 juta RT/y
2024: Interkoneksi,smart grid & smart
meter
2025: EBT 23% didominasi PLTS
• Stop penjualan mobil
konvensional
Listrik 4.299
kWh/kapita
•
• Listrik 2.085
kWh/kapita,
•
•
Rasio Elektrifikasi 100%,
Listrik 1.217 kWh/kapita.
2021-2025 2031-2035 2041-2050
Dua sektor penting untuk mewujudkan
NZE adalah sektor kehutanan dan
sektor energi
START
2051-2060
2026-2030 2036-2040
PRINSIP NZE
2027: Stop impor LPG
2030: EBT 42% didominasi PLTS
2037: Retirement PLTU tahap
kedua sub-critical, critical,
& sebagian super critical
2040: EBT 71% dominasi PLTS &
biomassa
•
•
•
•
•
•
No new PLT fosil pasca 2030
EV 2 jt mobil dan 13 juta motor
BBG 300 rb
Jargas untuk 10 juta rumah,
Pemanfaatan DME
Listrik 1.548 kWh/kapita,
• Stop penjualan motor
konvensional
Tidak ada PLTD lagi
Lampu LED 70%
Listrik 2.847 kWh/kapita,
•
•
•
Storage (CCS)
23
01 Peningkatan pemanfaatan
Energi Baru Terbarukan (EBT)
Pengurangan energi fosil
02 • Carbon tax & trading
• Co-firing PLTU dengan EBT
• Retirement PLTU
03 Pemanfaatan Carbon Capture and
Indonesia telah memiliki Long-Term
Strategy for Low Carbon and Climate
(LSTLCCR) 2050 untuk mendalami
potensi dan strategi komitmen dalam
jangka panjang dan yang lebih
ambisius
Indikasi Pelaksanaan Transisi Energi
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
RETIREMENT ULTRA
SUPERCRITICAL TAHAP
PERTAMA (24 GW)
RETIREMENT ULTRA
SUPERCRITICAL
TERAKHIR (5 GW)
REPLACEMENT RENCANA
PLTU DAN PLTMG DENGAN
PLT EBT BASELOAD 1,1 GW
RETIREMENT
SUBCRITICAL TAHAP
KEDUA (9 GW)
2021 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
RETIREMENT PLTU ULTRA
SUPERCRITICAL SECARA
BERTAHAP DARI 2045 – 2056
RETIREMENT
SUBCRITICAL TAHAP
PERTAMA (1 GW)
RETIREMENT PLTU
SUPERCRITICAL (10 GW)
Source: PT PLN (2021)
Pemerintah tengah menyiapkan mekanisme Energy Transition Mechanism (ETM) dan
untuk mendukung pengembangan EBT
Rperpes
24
G20 Sustainable Finance Working Group (SFWG)
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
financial institution commitments
•Sektor keuangan perlu berkontribusi lebih besar dalam ekonomi global untuk mendukung transisi iklim, khususnya termasuk sektor-sektor intensif
emisi. Banyak institusi keuangan dan sektor swasta yang telah membuat komitmen net-zero emisi, yang menunjukkan potensi investasi yang besar
untuk mendukung transisi iklim.
•Suatu kerangka pendanaan transisi diperlukan untuk mengatasi berbagai hal seperti (i) sektor atau perusahaan tertentu tidak akan dapat
memperoleh pembiayaan untuk mendukung aktivitas transisi mereka, sehingga gagal dalam upaya mengurangi emisi karbon atau terpaksa keluar
dari pasar; dan (ii) mencegah perusahaan atau sektor yang intensif emisi karbon melalui “green washing” – yaitu pendanaan yang seolah-olah ramah
lingkungan, namun sebenarnya tidak.
affordability
•Pencapaian tujuan Paris Agreement dan agenda SDG 2030 membutuhkan peningkatan pendanaan maupun akses terhadap sustainable finance
markets, termasuk instrumennya.
•Dalam hal ini, G20 SFWG akan mengembangkan rekomendasi terkait hal tersebut, antara lain berupa peningkatan akses terhadap pasar keuangan
sustainable finance secara global. Di samping itu, perlu instrumen keuangan juga perlu terjangkau, mengurangi biaya sustainable finance instruments
misalnya dengan fasilitas de-risking oleh MDBs.
transition activities
•Kebijakan publik juga diperlukan untuk mendukung serta memberikan insentif bagi keterlibatan sektor swasta dalam investasi berkelanjutan yang
mendukung transisi yang adil dan terjangkau.
•G20 akan menyelenggarakan forum para ahli untuk membahas dan stocktaking berbagai policy levers yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca
dan mendorong pembiayaan dan investasi yang mendukung transisi yang adil dan terjangkau
3 Discussing policy levers that incentivize financing and investment towards
2 Scaling up sustainable finance instruments, with a focus on accessibility and
1 Developing a framework for transition finance and improving the credibility of
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Terima Kasih
Seminar Digital Kemenkeu Corporate University Talk
“Taksonomi Hijau Indonesia : Langkah Strategis
Kamis, 24 Februari 2022
Menuju Keuangan Berkelanjutan”
26

More Related Content

What's hot

Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Andi Samyanugraha
 
Indonesia's emission cap and trade in power sector - Bayu Nugroho, MEMR
Indonesia's emission cap and trade in power sector - Bayu Nugroho, MEMRIndonesia's emission cap and trade in power sector - Bayu Nugroho, MEMR
Indonesia's emission cap and trade in power sector - Bayu Nugroho, MEMR
OECD Environment
 
Towards carbon market in Indonesia: Progress and lessons
Towards carbon market in Indonesia: Progress and lessonsTowards carbon market in Indonesia: Progress and lessons
Towards carbon market in Indonesia: Progress and lessons
CIFOR-ICRAF
 
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptxPPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
efrianmuharrom
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
BappedaLampungUtara
 
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
OECD Environment
 
Status & Update Safeguards REDD+
Status & Update Safeguards REDD+Status & Update Safeguards REDD+
Status & Update Safeguards REDD+
CIFOR-ICRAF
 
Modul Kebijakan Nasional Perubahan Iklim - Indonesia
Modul Kebijakan Nasional Perubahan Iklim - IndonesiaModul Kebijakan Nasional Perubahan Iklim - Indonesia
Modul Kebijakan Nasional Perubahan Iklim - Indonesia
Ade Soekadis
 
Experience from the Emission Trading System (ETS) Trials - Syovfi Roekman, PLN
Experience from the Emission Trading System (ETS) Trials - Syovfi Roekman, PLNExperience from the Emission Trading System (ETS) Trials - Syovfi Roekman, PLN
Experience from the Emission Trading System (ETS) Trials - Syovfi Roekman, PLN
OECD Environment
 
Carbon trading 19 41_45
Carbon trading 19 41_45Carbon trading 19 41_45
Carbon trading 19 41_45
domsr
 
Transition Taxonomy in Indonesia: MEMR.pdf
Transition Taxonomy in Indonesia: MEMR.pdfTransition Taxonomy in Indonesia: MEMR.pdf
Transition Taxonomy in Indonesia: MEMR.pdf
OECD Environment
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Dadang Solihin
 
Kebijakan Penyelenggaraan KKPRL
Kebijakan Penyelenggaraan KKPRLKebijakan Penyelenggaraan KKPRL
Kebijakan Penyelenggaraan KKPRL
MastiahDelima
 
Day 2- Opening Scene-setting by Rachmat Mardiana, Bappenas
Day 2- Opening Scene-setting  by Rachmat Mardiana, BappenasDay 2- Opening Scene-setting  by Rachmat Mardiana, Bappenas
Day 2- Opening Scene-setting by Rachmat Mardiana, Bappenas
OECD Environment
 
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
rizkyanjana
 
Sustainable Development and Environmental Policy in Bangladesh
Sustainable Development and Environmental Policy in BangladeshSustainable Development and Environmental Policy in Bangladesh
Sustainable Development and Environmental Policy in Bangladesh
Romeo Afrin Upama
 
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
sekolahbatasnegeri
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
ushfia
 
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan DaerahInovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
GusRaja1
 

What's hot (20)

Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
 
Indonesia's emission cap and trade in power sector - Bayu Nugroho, MEMR
Indonesia's emission cap and trade in power sector - Bayu Nugroho, MEMRIndonesia's emission cap and trade in power sector - Bayu Nugroho, MEMR
Indonesia's emission cap and trade in power sector - Bayu Nugroho, MEMR
 
Towards carbon market in Indonesia: Progress and lessons
Towards carbon market in Indonesia: Progress and lessonsTowards carbon market in Indonesia: Progress and lessons
Towards carbon market in Indonesia: Progress and lessons
 
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptxPPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
 
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
 
Status & Update Safeguards REDD+
Status & Update Safeguards REDD+Status & Update Safeguards REDD+
Status & Update Safeguards REDD+
 
Modul Kebijakan Nasional Perubahan Iklim - Indonesia
Modul Kebijakan Nasional Perubahan Iklim - IndonesiaModul Kebijakan Nasional Perubahan Iklim - Indonesia
Modul Kebijakan Nasional Perubahan Iklim - Indonesia
 
Experience from the Emission Trading System (ETS) Trials - Syovfi Roekman, PLN
Experience from the Emission Trading System (ETS) Trials - Syovfi Roekman, PLNExperience from the Emission Trading System (ETS) Trials - Syovfi Roekman, PLN
Experience from the Emission Trading System (ETS) Trials - Syovfi Roekman, PLN
 
Carbon trading 19 41_45
Carbon trading 19 41_45Carbon trading 19 41_45
Carbon trading 19 41_45
 
Transition Taxonomy in Indonesia: MEMR.pdf
Transition Taxonomy in Indonesia: MEMR.pdfTransition Taxonomy in Indonesia: MEMR.pdf
Transition Taxonomy in Indonesia: MEMR.pdf
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
 
Kebijakan Penyelenggaraan KKPRL
Kebijakan Penyelenggaraan KKPRLKebijakan Penyelenggaraan KKPRL
Kebijakan Penyelenggaraan KKPRL
 
Day 2- Opening Scene-setting by Rachmat Mardiana, Bappenas
Day 2- Opening Scene-setting  by Rachmat Mardiana, BappenasDay 2- Opening Scene-setting  by Rachmat Mardiana, Bappenas
Day 2- Opening Scene-setting by Rachmat Mardiana, Bappenas
 
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
 
Sustainable Development and Environmental Policy in Bangladesh
Sustainable Development and Environmental Policy in BangladeshSustainable Development and Environmental Policy in Bangladesh
Sustainable Development and Environmental Policy in Bangladesh
 
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan DaerahInovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
 
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
 

Similar to Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf

Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCAdaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
CIFOR-ICRAF
 
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Konsultasi Publik ENDC_rev.pdf
Konsultasi Publik ENDC_rev.pdfKonsultasi Publik ENDC_rev.pdf
Konsultasi Publik ENDC_rev.pdf
NatuurScaffeee
 
Pariatmono green technology
Pariatmono   green technologyPariatmono   green technology
Pariatmono green technology
pariatmono
 
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Dicky Edwin Hindarto
 
Makalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buangMakalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buang
SyahMauliqieNajmaari
 
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Sampe Purba
 
Kerangka Global dan Nasional API-PRB.pptx
Kerangka Global dan Nasional API-PRB.pptxKerangka Global dan Nasional API-PRB.pptx
Kerangka Global dan Nasional API-PRB.pptx
evelinesilitonga2
 
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
PancaNababan1
 
Energy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, Indonesia
Energy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, IndonesiaEnergy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, Indonesia
Energy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, Indonesia
OECD Environment
 
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
KhusnulKhatimah94
 
Ditjen Bangda Kemendagri_Arahan Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi_Pelatihan A2...
Ditjen Bangda Kemendagri_Arahan Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi_Pelatihan A2...Ditjen Bangda Kemendagri_Arahan Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi_Pelatihan A2...
Ditjen Bangda Kemendagri_Arahan Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi_Pelatihan A2...
hamzah010181
 
Permen lh
Permen lhPermen lh
Permen lh
swirawan
 
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdfProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
cacapermana2
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
black511229
 
Paparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptx
Paparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptxPaparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptx
Paparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptx
Arie Rahmadi
 
Basic CCUS.pptx
Basic CCUS.pptxBasic CCUS.pptx
Basic CCUS.pptx
Ario Arief iswandhani
 
Jejak karbon utk sektor pariwisata
Jejak karbon utk sektor pariwisataJejak karbon utk sektor pariwisata
Jejak karbon utk sektor pariwisata
Andi Samyanugraha
 
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptxSosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
AnnisaMaulina13
 
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-BappenasSession 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
OECD Environment
 

Similar to Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf (20)

Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCAdaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
 
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
 
Konsultasi Publik ENDC_rev.pdf
Konsultasi Publik ENDC_rev.pdfKonsultasi Publik ENDC_rev.pdf
Konsultasi Publik ENDC_rev.pdf
 
Pariatmono green technology
Pariatmono   green technologyPariatmono   green technology
Pariatmono green technology
 
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
 
Makalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buangMakalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buang
 
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
 
Kerangka Global dan Nasional API-PRB.pptx
Kerangka Global dan Nasional API-PRB.pptxKerangka Global dan Nasional API-PRB.pptx
Kerangka Global dan Nasional API-PRB.pptx
 
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
 
Energy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, Indonesia
Energy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, IndonesiaEnergy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, Indonesia
Energy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, Indonesia
 
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
 
Ditjen Bangda Kemendagri_Arahan Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi_Pelatihan A2...
Ditjen Bangda Kemendagri_Arahan Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi_Pelatihan A2...Ditjen Bangda Kemendagri_Arahan Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi_Pelatihan A2...
Ditjen Bangda Kemendagri_Arahan Penyusunan Rencana Aksi Adaptasi_Pelatihan A2...
 
Permen lh
Permen lhPermen lh
Permen lh
 
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdfProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
 
Paparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptx
Paparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptxPaparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptx
Paparan Pendamping Ka OREM 2023 (Bofuel Web binar).pptx
 
Basic CCUS.pptx
Basic CCUS.pptxBasic CCUS.pptx
Basic CCUS.pptx
 
Jejak karbon utk sektor pariwisata
Jejak karbon utk sektor pariwisataJejak karbon utk sektor pariwisata
Jejak karbon utk sektor pariwisata
 
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptxSosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
 
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-BappenasSession 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
 

More from Akuhuruf

PER-4_PP_2017-1.pdf
PER-4_PP_2017-1.pdfPER-4_PP_2017-1.pdf
PER-4_PP_2017-1.pdf
Akuhuruf
 
Panduan-Ergonomi-WFH-PEI-200514-OnlineVer.pdf
Panduan-Ergonomi-WFH-PEI-200514-OnlineVer.pdfPanduan-Ergonomi-WFH-PEI-200514-OnlineVer.pdf
Panduan-Ergonomi-WFH-PEI-200514-OnlineVer.pdf
Akuhuruf
 
ODOI-7-Maret-2022-Profesionalisme.pdf
ODOI-7-Maret-2022-Profesionalisme.pdfODOI-7-Maret-2022-Profesionalisme.pdf
ODOI-7-Maret-2022-Profesionalisme.pdf
Akuhuruf
 
Pengelolaan-Kinerja-Organisasi.pdf
Pengelolaan-Kinerja-Organisasi.pdfPengelolaan-Kinerja-Organisasi.pdf
Pengelolaan-Kinerja-Organisasi.pdf
Akuhuruf
 
CRS.pdf
CRS.pdfCRS.pdf
CRS.pdf
Akuhuruf
 
Mengelola-Emosi-Orang-Tua-Saat-Mendampingi-Anak-PJJ-Rheni-M..pdf
Mengelola-Emosi-Orang-Tua-Saat-Mendampingi-Anak-PJJ-Rheni-M..pdfMengelola-Emosi-Orang-Tua-Saat-Mendampingi-Anak-PJJ-Rheni-M..pdf
Mengelola-Emosi-Orang-Tua-Saat-Mendampingi-Anak-PJJ-Rheni-M..pdf
Akuhuruf
 
Hipertensi-Sharing-Experience.pdf
Hipertensi-Sharing-Experience.pdfHipertensi-Sharing-Experience.pdf
Hipertensi-Sharing-Experience.pdf
Akuhuruf
 
laut-bercerita (1).pdf
laut-bercerita (1).pdflaut-bercerita (1).pdf
laut-bercerita (1).pdf
Akuhuruf
 
S2-2021-449118-summary_id_compressed (1).pdf
S2-2021-449118-summary_id_compressed (1).pdfS2-2021-449118-summary_id_compressed (1).pdf
S2-2021-449118-summary_id_compressed (1).pdf
Akuhuruf
 
S2-2021-449118-complete_compressed (1).pdf
S2-2021-449118-complete_compressed (1).pdfS2-2021-449118-complete_compressed (1).pdf
S2-2021-449118-complete_compressed (1).pdf
Akuhuruf
 
Juknis-Rumbel_compressed.pdf
Juknis-Rumbel_compressed.pdfJuknis-Rumbel_compressed.pdf
Juknis-Rumbel_compressed.pdf
Akuhuruf
 
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdfPP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
Akuhuruf
 
Kesediaan-Relokasi-by-yusuf_compressed.pdf
Kesediaan-Relokasi-by-yusuf_compressed.pdfKesediaan-Relokasi-by-yusuf_compressed.pdf
Kesediaan-Relokasi-by-yusuf_compressed.pdf
Akuhuruf
 
ODOI-Pilar.pdf
ODOI-Pilar.pdfODOI-Pilar.pdf
ODOI-Pilar.pdf
Akuhuruf
 
s40537-015-0030-3-data-analytics-a-survey.pdf
s40537-015-0030-3-data-analytics-a-survey.pdfs40537-015-0030-3-data-analytics-a-survey.pdf
s40537-015-0030-3-data-analytics-a-survey.pdf
Akuhuruf
 
big-data-analytics-and-iot-in-logistics-a-case-study-2018.pdf
big-data-analytics-and-iot-in-logistics-a-case-study-2018.pdfbig-data-analytics-and-iot-in-logistics-a-case-study-2018.pdf
big-data-analytics-and-iot-in-logistics-a-case-study-2018.pdf
Akuhuruf
 
Text-Analysis-Orange.pdf
Text-Analysis-Orange.pdfText-Analysis-Orange.pdf
Text-Analysis-Orange.pdf
Akuhuruf
 
pole2016-A-Recent-Study-of-Emerging-Tools.pdf
pole2016-A-Recent-Study-of-Emerging-Tools.pdfpole2016-A-Recent-Study-of-Emerging-Tools.pdf
pole2016-A-Recent-Study-of-Emerging-Tools.pdf
Akuhuruf
 
Hidroponik-Asik-di-Masa-Pandemik-Riza-S.-N.pdf
Hidroponik-Asik-di-Masa-Pandemik-Riza-S.-N.pdfHidroponik-Asik-di-Masa-Pandemik-Riza-S.-N.pdf
Hidroponik-Asik-di-Masa-Pandemik-Riza-S.-N.pdf
Akuhuruf
 
kambatla2014.pdf
kambatla2014.pdfkambatla2014.pdf
kambatla2014.pdf
Akuhuruf
 

More from Akuhuruf (20)

PER-4_PP_2017-1.pdf
PER-4_PP_2017-1.pdfPER-4_PP_2017-1.pdf
PER-4_PP_2017-1.pdf
 
Panduan-Ergonomi-WFH-PEI-200514-OnlineVer.pdf
Panduan-Ergonomi-WFH-PEI-200514-OnlineVer.pdfPanduan-Ergonomi-WFH-PEI-200514-OnlineVer.pdf
Panduan-Ergonomi-WFH-PEI-200514-OnlineVer.pdf
 
ODOI-7-Maret-2022-Profesionalisme.pdf
ODOI-7-Maret-2022-Profesionalisme.pdfODOI-7-Maret-2022-Profesionalisme.pdf
ODOI-7-Maret-2022-Profesionalisme.pdf
 
Pengelolaan-Kinerja-Organisasi.pdf
Pengelolaan-Kinerja-Organisasi.pdfPengelolaan-Kinerja-Organisasi.pdf
Pengelolaan-Kinerja-Organisasi.pdf
 
CRS.pdf
CRS.pdfCRS.pdf
CRS.pdf
 
Mengelola-Emosi-Orang-Tua-Saat-Mendampingi-Anak-PJJ-Rheni-M..pdf
Mengelola-Emosi-Orang-Tua-Saat-Mendampingi-Anak-PJJ-Rheni-M..pdfMengelola-Emosi-Orang-Tua-Saat-Mendampingi-Anak-PJJ-Rheni-M..pdf
Mengelola-Emosi-Orang-Tua-Saat-Mendampingi-Anak-PJJ-Rheni-M..pdf
 
Hipertensi-Sharing-Experience.pdf
Hipertensi-Sharing-Experience.pdfHipertensi-Sharing-Experience.pdf
Hipertensi-Sharing-Experience.pdf
 
laut-bercerita (1).pdf
laut-bercerita (1).pdflaut-bercerita (1).pdf
laut-bercerita (1).pdf
 
S2-2021-449118-summary_id_compressed (1).pdf
S2-2021-449118-summary_id_compressed (1).pdfS2-2021-449118-summary_id_compressed (1).pdf
S2-2021-449118-summary_id_compressed (1).pdf
 
S2-2021-449118-complete_compressed (1).pdf
S2-2021-449118-complete_compressed (1).pdfS2-2021-449118-complete_compressed (1).pdf
S2-2021-449118-complete_compressed (1).pdf
 
Juknis-Rumbel_compressed.pdf
Juknis-Rumbel_compressed.pdfJuknis-Rumbel_compressed.pdf
Juknis-Rumbel_compressed.pdf
 
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdfPP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
 
Kesediaan-Relokasi-by-yusuf_compressed.pdf
Kesediaan-Relokasi-by-yusuf_compressed.pdfKesediaan-Relokasi-by-yusuf_compressed.pdf
Kesediaan-Relokasi-by-yusuf_compressed.pdf
 
ODOI-Pilar.pdf
ODOI-Pilar.pdfODOI-Pilar.pdf
ODOI-Pilar.pdf
 
s40537-015-0030-3-data-analytics-a-survey.pdf
s40537-015-0030-3-data-analytics-a-survey.pdfs40537-015-0030-3-data-analytics-a-survey.pdf
s40537-015-0030-3-data-analytics-a-survey.pdf
 
big-data-analytics-and-iot-in-logistics-a-case-study-2018.pdf
big-data-analytics-and-iot-in-logistics-a-case-study-2018.pdfbig-data-analytics-and-iot-in-logistics-a-case-study-2018.pdf
big-data-analytics-and-iot-in-logistics-a-case-study-2018.pdf
 
Text-Analysis-Orange.pdf
Text-Analysis-Orange.pdfText-Analysis-Orange.pdf
Text-Analysis-Orange.pdf
 
pole2016-A-Recent-Study-of-Emerging-Tools.pdf
pole2016-A-Recent-Study-of-Emerging-Tools.pdfpole2016-A-Recent-Study-of-Emerging-Tools.pdf
pole2016-A-Recent-Study-of-Emerging-Tools.pdf
 
Hidroponik-Asik-di-Masa-Pandemik-Riza-S.-N.pdf
Hidroponik-Asik-di-Masa-Pandemik-Riza-S.-N.pdfHidroponik-Asik-di-Masa-Pandemik-Riza-S.-N.pdf
Hidroponik-Asik-di-Masa-Pandemik-Riza-S.-N.pdf
 
kambatla2014.pdf
kambatla2014.pdfkambatla2014.pdf
kambatla2014.pdf
 

Recently uploaded

5. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK .pptx
5. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK .pptx5. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK .pptx
5. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK .pptx
andikhaidir6
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
ahmad Subbanul
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikanperencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
SyahrilGabe1
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 

Recently uploaded (14)

5. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK .pptx
5. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK .pptx5. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK .pptx
5. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK .pptx
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikanperencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 

Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf

  • 1. n l n KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kebijakan Fiskal PerubahanIklim Seminar Digital Kemenkeu Corporate University Talk “Taksonomi Hijau Indonesia : Langkah Strategis Menuju Keuangan Berkelanjutan” Kamis, 24 Februari 2022
  • 2. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OUTLINE • Ancaman Perubahan Iklim • Komitmen Penanganan Perubahan Iklim • Kebijakan Fiskal Perubahan Iklim • Perkembangan Terkini 2
  • 4. Konsentrasi CO2 dan Pemanasan Global KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Atmospheric C02 concentration Gk>bal average Jong-term atmosphenc concentration of carbon d10xlde (CO:), measured m parts per rmluon (ppm) Long-term trends in CO: concentrations can be measured at high-resoluUon using preserved air samples from iee cores Global C02 atmospheric concentration 400 ppm dioxide (COi) measured Global mean annual concentration of carbon in parts per million (ppm). 350 ppm Wor1 d 300 ppm 250 ppm 200 ppm 150 ppm 100 ppm 50ppm . . Opp m 803,719 BCE 600,000 BCE 400,000 BCE 200,000 BCE 201 8 Source EPICADome C CO, record (2015) & NOAA(2018) OurWoridlnOata org/co2-and-other-greenhouse-gas~ssioos • CC BY 34 Average temperature anomaly, Global Global average land-sea temperature anomaly relative to the 1961-1990 average temperature 0.8 'C 06 -c o 4 - c 0 2 °C 0 'C -O 2 - c -04°c 185 0 1880 1900 192 0 194 0 196 0 198 0 2000 2019 Source Ha<leyCentre(HadCRUT4) OurWor1dln0ataOfg/co2-and-other-greenhouse--gas..emissio•nC sC BY Note The red line represents the mecianaverage temperature diange andg<ey linesrepresent the upperand lower 95% confidence intervals 4 - 400 ppm 380 ppm 360 ppm 0 ppm 320 ppm 300 ppm 280 ppm ------~ 1 500 1000 1500 2018 Source: NOAA/ESRL (2018) OurWorldlnData_org/co2-and-other-greenhouse-gas- emissions/ • CC BY
  • 5. ,, Emisi CO2 Global dalam Beberapa Indikator KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA • Annual share of global C02. emissions, 2020 . Each country's share of global carbon dioxide (COi) emissions. This is measured as each country's emissions divided by the sum of all countries' emissions in a given year plus internationa l aviation and shippin g (know n as 'bunkers') ano 'statistical differences ' in carbo n accounts. Note CO: em5sions are meeseredon a production basis meaning they do not adjust for emissions errt>eddedin traded goods No data 0% L.- 0.5% 1% 2% 5% 10% 25% >50% ~ L No data 0.2kg/$ 0.6 kg/$ 1 kg/$ ,2.5 kg/S Source: Our World in Data based on the Global Carbon Project OurWo~ldlnData.org/co2-and-other-greenhouse-gas-emissions • CC B'r' 5 Per capita C02 emissions, 2020 Carbon dioxtde (CO:) emissions from the burning of fossil fuels for energy and cement prooucuon Land use change is not included Nodata Ot 0.1 t 0.2t 0.5t t t 2t 5t 10t 20t >50t Source Our Wor1d in Data based on the Global Carbon Protect OurWor1dlnOata org/co2-and-other-greenhouse-gas-emissions/ • CC BY Carbon emission intensity or economics, 2018 Carbon dioxide(CO:r)intensity of economies measuredin kilogramsof CO:rper$ of GDP (measured in international-$ in 2011 prices). Okg/S 0.4 kg/S 0.8 kg/S 1.5 kg/S Source:Our World in Data based on the GlobalCarbon Project and MaddisonProject Database 2020 (Bollandvan Zanden 12020))
  • 6. Dampak Pemanasan Global & Perubahan Iklim KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pemanasan global dan perubahan iklim dapat menimbulkan berbagai ancaman Studi Potensi Kerugian PDB akibat Perubahan Iklim Kajian Pemanasan Dampak (% PDB) Stern (2005) Antara 2,4° C hingga 5,8° C pada 2100 Rata-rata kerugian 5% dari PDB dunia per tahun selama dua abad kedepan Mengancam ketersediaan air bersih Kerusakan infratruktur Mengancam ketahanan pangan Naiknya suhu air laut Penurunan GDP Mencairnya es di kutub Kenaikan Permukaan air laut Berkurangnya wilayah pantai dan pesisir Meningkatnya frekuensi kejadian cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologis 6 IPCC (2014) Sekitar 2.0° C 0,2% - 2,0% dari PDB per tahun Mendelsohn, 2,0° C by 2060 Kerugian Kumulatif 0,3% Schlesinger, PDB pada 2060 Morrison dan Andronova (2000)
  • 8. Komitmen Global dalam Penanganan Perubahan Iklim KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Series of Conference of the Parties (COP) UNFCCC 1992 1997, Kyoto Protocol 2007, Bali Roadmap 2009, Copenhagen Accord Persetujuan Paris (Paris Agreement) 2019, Katowice Climate Package 2021, Glasgow Pacts Komponen Penting dalam Paris Agreement into UU No. 16/2016 Pembatasan kenaikan suhu permukaan bumi dibawah 1,50C Peningkatan ambisi penurunan emisi GRK melalui aksi mitigasi Peningkatan fokus pembiayaan untuk aksi adaptasi perubahan iklim Membatasi kenaikan suhu permukaan bumi dibawah 20C Meningkatkan ketahanan dan aksi adaptasi perubahan iklim Menyelaraskan financial flows global dengan tujuan Paris Agreement Coal Phase Down 8 Beberapa Komponen Penting dalam Glasgow Pacts Rangkaian Conference of the Parties (COP) UNFCCC
  • 9. Keterlibatan dan Peran Indonesia KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9 Respon Kebijakan Nasional Dalam Nationally Determined Contribution (NDCs), Indonesia berkomitmen untuk menurunkan laju emisi sebesar 290C dengan kemampuan sendiri dan hingga 410C dengan dukungan pendanaan internasional. INDONESIA SANGAT RENTAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Oleh karena itu Indonesia memiliki kepentingan untuk turut mengendalikan pemanasan global dan menangani perubahan Iklim Indonesia selalu aktif dalam pembahasan perubahan iklim global yang ditindaklanjuti dengan mainstreaming ke dalam kebijakan nasional
  • 10. Komitmen Penurunan Emisi KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKTOR 29% 41% Target Penurunan Emisi Dalam Updated NDC (MTon CO2e) IPPU 2,75 3,25 PERTANIAN 9 4 KEHUTANAN 497 692 10 Perkembangan pelaksanaan NDCs berbagai negara menunjukkan bahwa Persetujuan Paris belum dapat menghindarkan masyarakat dunia dari ancaman perubahan iklim. Hasil COP26 yang dituangkan dalam Pakta Iklim Glasgow (The Glasgow Pact) mendesak pengurangan emisi yang lebih ambisius untuk mewujudkan pengendalian pemanasan global 1,5oC (yang dalam ParisAgreement hanya sebesar 2oC). Indonesia telah menyusun Indonesia Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate (LSTLCCR) 2050 untuk mendalami potensi dan strategi komitmen dalam jangka panjang dan yang lebih Sumber : UNEP’s Emissions Gap Report (2020) ambisius ENERGI & TRANSPORTASI 314 441 LIMBAH 11 26
  • 12. Respon Kebijakan Fiskal : Budget Tagging KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Selama 5 tahun terakhir, rata-rata belanja K/L untuk Perubahan Iklim mencapai Rp86,7 triliun per tahun. Sekitar 88,1% merupakan belanja untuk infrastruktur hijau (green infrastructure), dan 11,9% untuk perumusan kebijakan dan regulasi terkait perubahan iklim, MRV, pemberdayaan masyarakat, dan program peningkatan kapasitas K/L maupun stakeholders Sejak tahun 2012, Kementerian Keuangan mendalami peran dan respon kebijakan Hasil penandaan anggaran ini menunjukkan adanya ketimpangan antara kebutuhan pendanaan dan kemampuan APBN yang perlu dipenuhi dari sumber pendanaan lain seperti investasi swasta langsung, filantropi, BUMN, APBD, maupun dukungan internasional seperti GCF dan MDBs. atas komitmen Indonesia pada penanganan perubahan iklim. Beberapa kajian kebijakan dilakukan, salah satunya perubahan iklim. Pada tahun 2016, Pemerintah menjadi landasan kegiatan penandaan anggaran Indonesia c.q. Kementerian Keuangan mulai menerapkan sistem penandaan anggaran perubahan iklim (Climate Budget Tagging/CBT) dalam APBN. Salah satu temuan dari pelaksanaan CBT tersebut adalah terdapatnya gap pembiayaan yang besar untuk penanganan perubahan iklim. 12
  • 13. Kebutuhan dan Gap Pendanaan Perubahan Iklim KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Estimasi Biaya Mitigasi Perubahan Iklim Perbandingan Antar Sektor (per kg CO2e) Secara akumulatif, kebutuhan pendanaan mitigasi perubahan iklim sektor enrgi merupakan yang terbesar. Referensi Ruang Lingkup Estimasi Biaya/Dampak Roadmap NDC Mitigasi Indonesia (KLHK, 2020) Biaya mitigasi perubahan iklim untuk mencapai NDC Biaya mitigasi akumulatif dari tahun 2020-2030 mencapai Rp3.779 triliun (Rp343,6 triliun Apabila diperbandingkan antar sektor, maka kebutuhan pendanaan untuk tiap kg CO2e GRK yang diturunkan pada sektor energi juga yang paling tinggi. per tahun) Kebutuhan Pembiayaan Mitigasi PI per Sektor Second BUR (Rp triliun) Roadmap NDC Mitigasi (Rp triliun) Sektor Energi dan Transportasi 3.307,20 3.500,00 Limbah 30,34 181,40 Total 3.461,31 3.779,63 13 Pertanian 5,18 4,04 IPPU 40,77 0,92 Kehutanan 77,82 93,28 Second Biennial Biaya mitigasi perubahan iklim Rp3.461 triliun hingga tahun Update Report untuk mencapai NDC 2030 (KLHK, 2018)
  • 14. Strategi dan Arah Kebijakan Fiskal KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Apabila target Indonesia ditingkatkan untuk turut mewujudkan NZE, maka akan diperlukan pendanaan yang lebih besar. Strategi pada level teknis perlu dimatangkan dengan memperhatikan aspek pembiayaan. Strategi perlu disusun secara comprehensif, efektif dan relistis untuk memastikan just and affordable transition. 14 Optimalisasi pemanfaatan anggaran Memobilisasi pendanaan SUMBER PENDANAAN DOMESTIK INTERNASIONAL APBN NON APBN BILATERAL MULTILATERAL • Belanja APBN • Investasi Swasta and CSR • Philanthropy • Pemerintah • Green Climate Fund • Pajak Karbon • Perdagangan Karbon • BUMN • Swasta • Global Environment • TKDD • Sektor Jasa Keuangan Facility • Pembiayaan (Green (Bank and Non Bank) • Adaptation Fund Sukuk, SDGs Bond) • Pasar Modal • MDBs • IFIs BPDLH, SDG Indonesia One, ICCTF
  • 15. Contoh Kebijakan Fiskal dan Penguatan Formulasi Kebijakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA luar APBN yang lebih terarah, maka Kementerian Keuangan menyusun CCFF. SDGs & RPJMN Fungsi Fiskal Institusi Pendanaan pendanaan 15 Fasilitas Perpajakan dan Cukai • Untuk menstimulus peran swasta, misalnya melalui usaha pengembangan EBT dan kendaraan listrik Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) • Diarahkan untuk mendorong peningkatan peran daerah dalam upaya penanganan perubahan iklim: a. DAK Fisik (bidang pangan, air, kesehatan, lingkungan hidup dan kehutanan) b. DAK Non-Fisik (pengelolaan sampah) c. Dana Insentif Daerah (insentif dari kinerja pengelolaan sampah) d. Dana Desa (pemanfaatan energi alternatif yang rendah emisi) e. Transfer Fiskal Berbasis Ekologi (bantuan keuangan untuk perbaikan lingkungan hidup) Pembiayaan Inovatif • Memperkuat pembiayaan infrastruktur hijau serta pendalaman pasar keuangan syariah melalui Green Bond/Sukuk Framework dan SDGs Government Securities Framework CLIMATE CHANGE FISCAL FRAMEWORK (CCFF) Dalam rangka mendukung formulasikan kebijakan fiskal dan strategi memobilisasi dana di URGENCY: Penguatan Mobilisasi sumber Penguatan Kerangka Dukungan pada NDC,
  • 16. BADAN PENGELOLA DANA LINGKUNGAN HIDUP (BPDLH) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOMITE PENGARAH BPDLH Adalah BLU di bawah Kementerian Keuangan yang bertujuan untuk mendukung program konservasi dan pengelolaan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, serta mengatasi dampak perubahan iklim. MODEL BISNIS BPDLH Dibentuk untuk mengelola dana lingkungan hidup termasuk dari sektor kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan karbon, jasa lingkungan, industri, transportasi, pertanian, kelautan dan perikanan, dan sektor-sektor lain dengan sumber dana baik di dalam maupun di luar negeri. Penghimpunan Dana • APBN dan/atau APBD Pemupukan Dana • Instrumen Perbankan Penyaluran Dana Perdagangan Karbon Pinjaman Hibah Subsidi Mekanisme lainnya • • • • • • • Hibah dan Donasi Sumber dana lainnya (hasil investasi, CSR, hasil perdagangan karbon, pinjaman, pendanaan internasional) • • Instrumen Pasar Modal Instrumen Keuangan Lainnya • • • • • UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup PP No. 46/2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup Perpres No. 77/2018 tentang Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup PMK No. 137/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPDLH KMK No. 779/2019 tentang Penetapan BPDLH Pada Kementerian Keuangan Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum LANDASAN HUKUM PEMBENTUKAN 16 16
  • 17. Green Climate Funds / GCF KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Didirikan oleh Conference of the Parties (COP) UNFCCC tahun 2010 Entitas Pelaksana mekanisme keuangan UNFCCC Pembiayaan mitigasi-adaptasi yang seimbang Terbarukan Air Mulai beropreasi pada tahun 2015 di Songdo Dana perubahan iklim terbesar di dunia Diversifikasi instrument keuangan Kehutanan dan Lahan dan komunitas USD Miliar 10.3 17 7,3 3 10 Replenishment Committed Mobilized Potensi Pendanaan Global Area Pendanaan Mitigasi Adaptasi Akses dan Pembangkit Energi Kesehatan, Pangan, dan Infrastruktur dan Transportasi berkelanjutan lingkungan binaan Mata pencaharian masyarakat Bangunan, perkotaan, industri Ekosistem dan jasa lingkungan dan peralatan Apa itu Green Climate Fund (GCF)?
  • 18. Proyek yang Telah Disetujui GCF KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3 Payment (RBP) Indonesia Climate Finance (SnCF) GCF - Grant 26.5 Grant Development CEF Tier 2 9.5 6 USD103.8 mil GCF Readiness I 1 and II Program to strengthen the NDA & National Grant : institutional Readiness I USD850.000 capacity Readiness II USD998.000 Project Preparation 2 Facility (PPF) of Semarang’s Bus Rapid Transit Grant : USD788.000 Results-Based REDD+ (2014-2016) RBP : Geothermal Resource Risk 4 Mitigation Facility (GREM) Funding scheme (in million USD) GCF - Loan 60 7.5 90 GCF - Reimbursable Grant 25 GCF - Grant 2.5 IBRD - Loan PT. Sarana Multi Infrastruktur 225 Private Sector - Equity GCF Funding: USD100 million; Co-financing: USD310 million Climate Investor One 5 (CIO) Funding scheme (in million USD) 100 GCF - Reimbursable 310 75 Co-Financing - Fund (Grant) Co-Financing - CEF Tier 1 (Grant) Co-Financing - 310 (Equity) GCF Funding: USD100 million; Co-financing: USD721.5 million Global Subnational Funding scheme (in million USD) 18.5 150 GCF - Equity IUCN - Grant 600 Pegasus Capital Advisors - Equity GCF Funding: USD168.5 million; Co-financing: USD609.5 million 18
  • 19. SDG INDONESIA ONE KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kelembagaan dan Produk SDG Indonesia One merupakan platform blended finance yang mendukung pembangunan infrastruktur dalam mencapai 16 tujuan dari 17 tujuan SDG. Common Kerjasama PT .SMI merupakan special mission vehicle yang dikelola oleh Kementerian Keuangan untuk mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur meliputi pembiayaan infrastruktur berkelanjutan dan sebagai wali amanat pengelola dana campuran SDG Indonesia One serta sebagai Accredited Entity GCF di Indonesia. Perjanjian Program Perjanjian (Hibah Interest Subsidy, Guarantee Premium Subordinated Loan Technical Linked 19 Produk Kelembagaan SDG Development SDG De-Risking SDG Financing SDG Equity Facilities Facilities Facilities Fund Grant (Project Concessional Loan, Preparation, First-Loss Facility, Senior Loan, Equity, Equity- Assistance, Subsidy, VGF etc. Investment Research) 1 2 3 4 Identifikasi Kesamaan Proses Due Penyampaian Memorandum of Visi dan diligence Proposal Understanding Interest 8 7 6 5 Monitoring, Penyiapan Evaluation, Implementasi Penandatanganan Dokumen Reporting atau Pinjaman)
  • 21. Carbon Pricing / Nilai Ekonomi Karbon KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Landasan Regulasi penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Merupakan valuasi atas emisi/ kandungan/potensi emisi GRK dan bentuk intervensi market failure dengan memanfaatkan kekuatan pasar. Cakupan Instrumen INSTRUMEN PERDAGANGAN Opsi kebijakan yang penting karena: 01. - Mendorong internalisasi biaya eksternalitas negatif Menerapkan “polluters-pay- principle” sebagai perwujudan keadilan iklim Peluang penerimaan negara dan mengatasi celah pembiayaan Mendorong pertumbuhan berkelanjutan a. Perdagangan Ijin Emisi (Emission Trading System/ ETS): entitas yang mengemisi lebih banyak membeli ijin emisi dari yang mengemisi lebih sedikit Offset Emisi (Crediting Mechanism): entitas yang melakukan aktifitas penurunanemisi dapt menjual kredit karbon nya kepada entitas yang memerlukan kredit karbon - b. - 02. INSTRUMEN NON PERDAGANGAN a. Pajak/ Pungutan atas Karbon (carbon tax) dikenakan atas kandungan/potensi karbon atau aktivitas mengemisi karbon b. Result Based Payment (RBP): pembayaran diberikan atas hasil penurunan emisi - 21 Peraturan Presiden Nomor 98 T ahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian T arget Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional
  • 22. Carbon Tax / Pajak Karbon KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pengaturan dalam UU HPP Penerapan Stakeholders KLHK Kemen ESDM Kemenperin Universitas, CSO, dll Subjek Pajak Tarif Min. Rp 30 per kg CO2e Objek Pajak • • • • • • • Individu Badan Usaha • • • Berdasarkan Roadmap Pajak Karbon Barang Aktivitas Pada 29 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) menjadi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. bertahap sesuai kesiapan karbon (cap & tax) sektor pengelolaan penerimaan Dalam peraturan tersebut dimunculkan satu jenis pajak baru yang disebut sebagai PAJAK KARBON. & tax) untuk sektor lainnya. pembangkit listrik tenaga batu bara 22 INDIKASI PETA JALAN 2022 2023-2024 2025 • Sinkronisasi Cap & Trade dan Cap • Penyusunan peraturan • Implementasi penuh & Tax Sub Sektor Ketenagalistrikan perdagangan karbon perdagangan melalui bursa • Penetapan cap sektor pembangkit • Penyiapan sumberdaya dan karbon listrik batubara oleh Kemen. ESDM infrastruktur bursa karbon • Perluasan sektor Cap & Trade • Penetapan PMK pengelolaan pajak • Penyusunan regulasi dan Cap & Tax secara pembangkit listrik negara dari pasar karbon. sektor • Pembatasan penerapan pajak • Penyiapan cap tiap sektor dan • Penetapan regulasi karbon (cap & tax) untuk persetujuan teknis. pengelolaan pajak karbon (cap • Persiapan bursa karbon • Menyiapkan perdagangan karbon mendukung Sistem MRV (SRN). • Penyusunan regulasi teknis perdagangan karbon (KLHK)
  • 23. Net Zero Emission KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2031: Retirement PLTU tahap pertama sub-critical , interkoneksi antar pulau mulai COD 2035: EBT 57% dominasi PLTS, hydro, panas bumi 2045: PLTN pertama mulai COD 2050: EBT 87% didominasi Biomass dan PLTS 2021: Perpres EBT, Perpres Retirement Coal, co-firing PLTU, CCT, Konversi PLTD ke gas & EBT 2022: UU EBT, Kompor listrik 2 juta RT/y 2024: Interkoneksi,smart grid & smart meter 2025: EBT 23% didominasi PLTS • Stop penjualan mobil konvensional Listrik 4.299 kWh/kapita • • Listrik 2.085 kWh/kapita, • • Rasio Elektrifikasi 100%, Listrik 1.217 kWh/kapita. 2021-2025 2031-2035 2041-2050 Dua sektor penting untuk mewujudkan NZE adalah sektor kehutanan dan sektor energi START 2051-2060 2026-2030 2036-2040 PRINSIP NZE 2027: Stop impor LPG 2030: EBT 42% didominasi PLTS 2037: Retirement PLTU tahap kedua sub-critical, critical, & sebagian super critical 2040: EBT 71% dominasi PLTS & biomassa • • • • • • No new PLT fosil pasca 2030 EV 2 jt mobil dan 13 juta motor BBG 300 rb Jargas untuk 10 juta rumah, Pemanfaatan DME Listrik 1.548 kWh/kapita, • Stop penjualan motor konvensional Tidak ada PLTD lagi Lampu LED 70% Listrik 2.847 kWh/kapita, • • • Storage (CCS) 23 01 Peningkatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) Pengurangan energi fosil 02 • Carbon tax & trading • Co-firing PLTU dengan EBT • Retirement PLTU 03 Pemanfaatan Carbon Capture and Indonesia telah memiliki Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate (LSTLCCR) 2050 untuk mendalami potensi dan strategi komitmen dalam jangka panjang dan yang lebih ambisius
  • 24. Indikasi Pelaksanaan Transisi Energi KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RETIREMENT ULTRA SUPERCRITICAL TAHAP PERTAMA (24 GW) RETIREMENT ULTRA SUPERCRITICAL TERAKHIR (5 GW) REPLACEMENT RENCANA PLTU DAN PLTMG DENGAN PLT EBT BASELOAD 1,1 GW RETIREMENT SUBCRITICAL TAHAP KEDUA (9 GW) 2021 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060 RETIREMENT PLTU ULTRA SUPERCRITICAL SECARA BERTAHAP DARI 2045 – 2056 RETIREMENT SUBCRITICAL TAHAP PERTAMA (1 GW) RETIREMENT PLTU SUPERCRITICAL (10 GW) Source: PT PLN (2021) Pemerintah tengah menyiapkan mekanisme Energy Transition Mechanism (ETM) dan untuk mendukung pengembangan EBT Rperpes 24
  • 25. G20 Sustainable Finance Working Group (SFWG) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA financial institution commitments •Sektor keuangan perlu berkontribusi lebih besar dalam ekonomi global untuk mendukung transisi iklim, khususnya termasuk sektor-sektor intensif emisi. Banyak institusi keuangan dan sektor swasta yang telah membuat komitmen net-zero emisi, yang menunjukkan potensi investasi yang besar untuk mendukung transisi iklim. •Suatu kerangka pendanaan transisi diperlukan untuk mengatasi berbagai hal seperti (i) sektor atau perusahaan tertentu tidak akan dapat memperoleh pembiayaan untuk mendukung aktivitas transisi mereka, sehingga gagal dalam upaya mengurangi emisi karbon atau terpaksa keluar dari pasar; dan (ii) mencegah perusahaan atau sektor yang intensif emisi karbon melalui “green washing” – yaitu pendanaan yang seolah-olah ramah lingkungan, namun sebenarnya tidak. affordability •Pencapaian tujuan Paris Agreement dan agenda SDG 2030 membutuhkan peningkatan pendanaan maupun akses terhadap sustainable finance markets, termasuk instrumennya. •Dalam hal ini, G20 SFWG akan mengembangkan rekomendasi terkait hal tersebut, antara lain berupa peningkatan akses terhadap pasar keuangan sustainable finance secara global. Di samping itu, perlu instrumen keuangan juga perlu terjangkau, mengurangi biaya sustainable finance instruments misalnya dengan fasilitas de-risking oleh MDBs. transition activities •Kebijakan publik juga diperlukan untuk mendukung serta memberikan insentif bagi keterlibatan sektor swasta dalam investasi berkelanjutan yang mendukung transisi yang adil dan terjangkau. •G20 akan menyelenggarakan forum para ahli untuk membahas dan stocktaking berbagai policy levers yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pembiayaan dan investasi yang mendukung transisi yang adil dan terjangkau 3 Discussing policy levers that incentivize financing and investment towards 2 Scaling up sustainable finance instruments, with a focus on accessibility and 1 Developing a framework for transition finance and improving the credibility of
  • 26. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Terima Kasih Seminar Digital Kemenkeu Corporate University Talk “Taksonomi Hijau Indonesia : Langkah Strategis Kamis, 24 Februari 2022 Menuju Keuangan Berkelanjutan” 26