Berikut ringkasan singkat dalam 3 kalimat dari dokumen tersebut:
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pendekatan Evidence Based Medicine dalam setting komunitas dengan fokus pada pertanyaan klinis menggunakan format PICO. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya pendekatan EBM bagi seorang farmasis dan langkah-langkah dasar dalam menentukan Evidence Based Medicine. Dokumen tersebut memberikan contoh formulasi pertanyaan klinis menggunakan
5. Apa itu EBM?
EBM atau Evidence Based Medicine adalah
sebuah pendekatan sistematis dan tersruktur
dalam menyelesaikan permasalahan klinis
dengan mengintegrasikan pengalaman klinis
(clinical experience) dan bukti ilmiah
(penelitian) serta nilai-nilai pasien
Triad EBM 3 komponen utama EBM
untuk kedokteran
Perlu diper timbangkan juga hal lain
dan
kesehatan nasional ( J KN)
penggunaan obat (Fornas, DOEN,
jaminan
aturan
OWA),
INTRODUCTION
6. Pentingnya E B M Bagi seorang Farmasis
Sumber pengetahuan yang digunakan
sebelum adanya EBM
● Sumber pengatuan berdasarkan
tradisi/turun-temurun (empiris)
● Sumber pengetahuan berdasarkan otoritas
● Sumber pengetahuan berdasarkan trial and
erorr
● Sumber pengetahuan berdasarkan logical
reasoning
● Sumber pengetahuan berdasarkan saitific
method
FEATURES
OF
THE
TOPIC
7. Pentingnya EBM Bagi seorangFarmasis (2)
Bukti ilmiah/evidence
bisa didapatk an
dimana saja
simposisum, seminar
kefarmasian,
proceding, dsb
Berdasarkan data dari
Elsevier kurang lebih
400.000 manuscript
diter bitk an pada
tahun 2015 So
many journals but so
little time to read it
8. Tujuan E B M ?
Dalam meningkatkan
kefarmasian
(pharmaceutical
yang
care)
pelayan
p rima
EBM
digunakan untuk tujuan:
1. Menentukan keputusan
seorang apoteker/farmasi
akhir
klinik
untuk memberikan rekomendasi
2. Meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian drug oriented
patient care
3. Penggunaan obat yang rasional
4. Menurunkan biaya perawatan
terutama obat (cost effectiveness)
5. Meningkatkan citra professional
seorang apoteker
9. 5 Langkah Menentukan E B M
Langkah I (define) Memformulasikan
pertanyaan klinis
Langkah II (Patient
Information)
Ambil informasi penting
yang berasal dari pasien
sebagai tambahan
informasi
Langkah III
(Evaluate
Literature)
Evaluasi literature
minimal memenuhi 10
kriteria
Langkah IV
(Categorize Quality
Of Evidence)
Tentukan hirarki
penelitian yang anda
dapatkan
Langkah V
(Conclusion)
Tentukan kemsimpulan
dan jawaban
10. Langkah I Menformulasikan
Pertanyaan Klinis
Perlu diperhatikan dalam memformulasikan pertanyaan:
1. Idenditas penanya pasien, keluarga pasien, perawat,
dokter, detailer obat
2. Detail per tanyaan tidak sem ua permasalah klinis
perlu diformulasikan dalam ben tuk per tanyaan
kategorikan per tanyaan menjadi “detail” atau “tidak
detail” menentukan kesimpulan dan jawaban
3. Gunakan PICO pada pertanyaan detail untuk
memformulasikan jawaban
11. PICO
PICO merupakan sarana yang dapat digunakan untuk membantu dalam
informasi klinis.PICOmerupakan metode pencarian informasi klinis yang
merupakan akronim dari 4 komponen yaitu P (patient, popuilation, problem),I
(intervention,prognostic factor, exposure),C (comparison,control) dan O
(outcome)
12. Langkah I Menformulasikan Pertanyaan Klinis ( 2 )
P (Patient/problem) Subjek individu atau populasi
disebutkan dalam permasalahan
klinis misal pasien populasi khusus
lansia,wanita hamil atau anak
I (Intervention) Intervensi yang digunakan pada
situasi klinis tersebut terapi
Bisa berupa farmakoterapi atau
lifestyle modification atau keduanya
C (Comparison) Perlu adisional terapi atau
pembanding dari intervensi yang
diberikan
O (Outcome) Luaran klinis yang diharapkan dari
pemberian dari intervensi tersebut
13. PICO dan Pertanyaan Klinis
P: Patient, Population, Problem
Kata-kata ini mewakili pasien, populasi, dan masalah yang menjadi pertanyaan
klinis. Berbagai masalah medis yang ingin dicari bisa dimasukkan di
sini. Pertanyaan yang membantu untuk menyusun P adalah bagaimana gambaran
pasien atau karakteristik penting dari pasien.
I: Intervention, Prognostic Factor, Exposure
Kata-kata ini mewakili intervensi, prognosis, atau paparan yang ada dalam
pertanyaan klinis yang diajukan. Yang tercakup disini antara lain adalah terapi
fisik maupun farmakoterapi, tes diagnostik, maupun paparan faktor
resiko. Pertanyaan yang membantu untuk menyusun I adalah intervensi apa yang
dipertimbangkan untuk diberikan kepada pasien atau apa yang harus dilakukan
pada pasien.
14. C: Comparison atau Control
Kata-kata ini mewakili perbandingan atau kontrol yang digunakan sebagai
pembanding dari intervensi yang dilakukan. Bagian C ini tidak selalu harus ada
pada pertanyaan klinis yang disusun. Pertanyaan yang membantu untuk
menyusun C adalah apa yang menjadi pembanding dari intervensi yang dipilih
untuk pasien, yang bisa berupa obat lain, modalitas terapi lain, placebo, atau tes
diagnostik lain.
O: Outcome
Kata ini mewakili luaran yang ingin dicapai dari pertanyaan klinis yang
diajukan. Luaran ini bisa bersifat disease oriented atau patient
oriented. Pertanyaan yang membantu untuk menyusun O adalah apa yang ingin
dicapai dengan intervensi: ukuran, perbaikan, atau dampaknya
15. Langkah I Menformulasikan Pertanyaan Klinis ( 3 )
Contoh I: is sildenafil safe in this patient
with type-2 diabetes?
Patient/problem: patient type-2 diabetes
w/CAD (asymptomatic)
Intervention: Sildenafil
Comparison: none, placebo
Outcome: risk of MI
16. Langkah I Menformulasikan Pertanyaan Klinis ( 3 )
Contoh II: Which one is better for reduced
COVID-19 symptom hydroxychlorquin or
chloroquine in geriatric with COPD?
Patient/problem: geriatric patient with
COPD
Intervention: hydroxychloroquin
Comparison: chloroquin, placebo
Outcome: primary:reduce mortality
17. Menggunakan PICO untuk Menyusun Pertanyaan Klinis
menangani pasien skizofrenia yang mengalami gaduh gelisah dengan
antipsikotik atipikal tetapi ada teman sejawat yang menganjurkan pemberian
benzodiazepine. Dari kasus tersebut, kita bisa menyusun PICO sebagai berikut:
P - patient, yaitu pasien skizofrenia yang mengalami gaduh gelisah/agitasi
(problem)
I - intervention, yaitu efektivitas benzodiazepine
C - control, yaitu antipsikotik atipikal
O - outcome, yaitu meredakan gaduh gelisah
18. Langkah II Patient Information
1. Setelah memformulasikan pertanyaan tentukan arah pencarian
(starting point) literature gunakan Teknik ”broad to narrow”
gali informasi spesifik pertanyaan
2. Teknik pencarian bisa menggunakan jenis pustaka tersier
(compendia atau teks book), skunder (abstrak penelitian dari
berbagai jurnal) atau primer (artikel/journal). Contoh: seorang
pasien datang ke apotek ingin menanyakan dosis parasetamol
pasien dewasa? Berdasarkan pertanyaan apakah perlu
menggunakan literature primer perhatikan konteks dan
skope pertanyaan
3. PICO digunakan untuk strategi pencarian literature yang lebih
spesifik utamanya pustaka-pustaka primer
4. Gunakan Teknik “search and shift”
21. Jenis Pustaka Skunder
Pustaka
mer upakan jenis
skunder
pustaka
yang tidak langsung ditulis
oleh peneliti langsung
database (pangkalan data)
dari berbagai jurnal
Contoh lain pustaka skunder
adalah google scholar,
International
Pharmaceutical
Abstracts,Iowa Drug
Information Services, and
EMBASE
22. Jenis Pustaka Primer
Contoh Journal Alamat Website Jenis Pustaka Primer Yang Terdapat di
Dalam Journal
NEJM https://www.nejm.org Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report
Jama Network https://jamanetwork.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Cochrane https://www.cochrane.org Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Sciencedirect https://www.sciencedirect.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Wiley Online Library https://www.onlinelibrary.wiley.co
m
Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Up to Date https://www.uptodate.com/content
s/search
Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Sage Journal https://journals.sagepub.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
23.
24. Teknik ”shift” digunkan
untuk memfilter
kembali hasil pencarian
aga r lebih spesifik
dengan menggunakan
filter tahun publikasi,
tipe artikel penelitian,
text avaibility
25.
26.
27. Apakah Terdapat Pengaruh Lokasi Infark Dengan Keberhasilan
Fibrinolitik Pada Pasien STEMI?”.
Berdasarkan pertanyaan klinis masalah tersebut maka kita dapat
menyusun sebuah contoh PICO sebagai berikut
“Apakah Terdapat Pengaruh Pemberian Ekstrak Mengkudu Dosis Tertentu Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah pada Tikus Wistar Diabetes?”
https://pubmedhh.nlm.nih.gov/pico/index.php