SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL
ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan
pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup
di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan
kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27
Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup".
Sejarah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Indonesia
pertama kali dilaksanakan oleh pabrik Semen Nusantara Cilacap tahun 1972. Pada
tanggal 11 Maret 1982 disahkan Undang Undang (UU) No. 4/1982 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (LH). Pasal 16 UU
tersebut mewajibkan AMDAL bagi setiap rencana kegiatan yang diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap LH. Peraturan Amdal mulai berkembang dengan
PP 29/1986 kemudian disempurnakan dengan PP 51/1993. Saat ini, aturan
pengelolaan lingkungan hidup berlaku PP 27/1999. Dalam pelaksanaan PP tersebut,
menteri lingkungan hidup mengeluarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
17 Tahun 2001 tentang jenis rencana usaha/kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
Keputusan menteri LH No.17/2001 telah mengatur skala/besaran suatu jenis
rencana usaha dan/atau kegiatan lebih kecil daripada skala/besaran atas dasar
pertimbangan ilmiah mengenai daya dukung dan daya tampung lingkungan serta
tipologi ekosistem setempat diperkirakan berdampak penting terhadap lingkungan
hidup. Maka bagi jenis usaha dan/atau kegiatan tersebut dapat ditetapkan oleh
bupati/walikota atau gubernur sebagai jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan yang lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan lindung wajib
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
Jenis rencana usaha yang wajib dilengkapi AMDAL mencangkup semua
sektor kehidupan yang menimbulkan dampak penting bagi lingkungan sekitar.
Dampak penting kegiatan pembangunan adalah terjadinya kerusakan fisik kimia,
biologi, dan sosial masyarakat di lokasi kegiatan usaha. AMDAL bidang pertanian
tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan
ketersediaan dan kualitas air, persebaran hama, penyakit dan gulma, serta perubahan
kesehatan tanah akibat penggunaan pestisida/herbisida.
Disamping itu sering pula muncul potensi konflik sosial dan penyebaran
penyakit endemik. Skala/besaran yang dapat diperhitungkan potensi dampak penting
kegiatan terhadap ekosistem, hidrologi, dan bentang alam. Skala /besaran tersebut
merupakan luasan rata-rata dari berbagai ujicoba untuk masing-masing kegiatan
dengan mengambil lokasi di daerah dataran rendah, sedang, dan tinggi.
Rekomendasi lingkungan menjadi instrumen pokok dalam setiap kegiatan
pembangunan. Setiap ada pembangunan yang diperkirakan mempunyai dampak
terhadap lingkungan wajib adanya AMDAL. Rekomendasinya layak atau tidak
dilanjutkan ke tahap rekonstruksi. AMDAL merupakan piranti wajib yang ditetapkan
oleh pemerintah untuk tahap perencanaan suatu kegiatan usaha. Tujuannya agar
potensi dampak lingkungan dan dampak sosial sudah dikenal, ada langkah-langkah
persiapan diambil guna mengurangi dampak negatifnya dan mengembangkan dampak
positif dari kegiatan pembangunan tersebut.
AMDAL berfungsi untuk menghindari dan meminimalisasi dampak
lingkungan sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan. Survei, prakiraan,
dan evaluasi dampak berupa polusi, gangguan keanekaragaman ekosistem, hubungan
manusia-alam dan lingkungan global (nir emisi, efek rumah kaca, dll). AMDAL juga
untuk mendapatkan konsensus dengan masyarakat (yang terkena dampak),
akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, serta keterlibatan masyarakat dalam
pembangunan.
Semua perencanaan kegiatan usaha diatur dalam Undang-Udang, AMDAL
menjadi malaikat dalam setiap pembangunan. Negara berkembang telah lama
menggunakan “kitab suci AMDAL” sebagai pedoman dalam pembangunan. Saat
eksploitasi sumber daya alam terjadi, AMDAL tidak berlaku lagi, di lapangan berlaku
peraturan yang berbeda. AMDAL dilupakan begitu saja, hal ini telah menyebabkan
terjadi kerusakan lingkungan yang tidak terkendalikan. Malahan pemerintah memberi
ruang gerak untuk melakukan eksploitasi sumber daya alam terus menerus sampai
memberi dampak penting terhadap lingkungan. Seharusnya pemerintah mengontrol
usaha yang merusak lingkungan, dengan cara memeriksa dokumen lingkungan
sebelum diberi izin usahanya.
Kebijakan lingkungan hidup yang didengung-dengungkan pemerintahan
kurang berfungsi. Penyusunan dokumen AMDAL oleh konsultan perlu dipertanyakan
oleh publik, karena kurangnya keterlibatan masyarakat dalam penyusunannya. Bahwa
prosedur penyusunan dokumen AMDAL dilakukan oleh konsultan yang
memenangkan tender atau yang ditunjuk oleh panitia pelelangan terkait.
Khusus hasil penyusunan AMDAL dikatakan berplat merah. AMDAL plat
merah dalam arti sesungguhnya AMDAL yang dipaksakan “jadi” proyeknya. Disini
perlu dikaji lebih dalam bahwa penyusunan AMDAL harus benar-benar memihak
kepada lingkungan. Tertulis dalam laporan, kegiatan proyek ini layak dilanjutkan ke
tahap konstruksi, kalau rekomendasi yang tidak layak akan berdampak terhadap
kinerja pemeritah sendiri. Dikhawatirkan akan ada anggapan bahwa pemerintah tidak
berhasil dalam pembangunan AMDAL plat merah untuk menunjang administrasi
pembangunan dan memuluskan proyek.
AMDAL menjadi syarat mutlak sebelum melakukan pembangunan,
diperincikan dalam undang-undang melalui kajian-kajian dari berbagai aspek
lingkungan. Bermacam ahli dilibatkan dalam merumuskan konsep untuk
menghasilkan dokumen kajian awal pembangunan. AMDAL menjadi instrumen
penting sebelum memulai pembangunan fisik, kegiatan pembangunan berlandasan
hasil rekomendasi tim penyusun AMDAL. Ruang lingkup kajian meliputi dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas
lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi sangat
rendah. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan
hidup. Masyarakat juga cenderung lebih mempertahankan hidup dengan
menggantungkan pada sumber daya alam daripada melakukan tindakan untuk
melindungi kehidupan liar, spesies langka dan keanekaragaman hayati. Agenda sosial
untuk perlindungan lingkungan tersebut juga lemah dan mempunyai sedikit
kesempatan untuk diangkat menjadi agenda politik. Kemiskinan, buta huruf,
kurangnya informasi, sangat berkuasanya elit politik dan ekonomi, rezim politik yang
terlalu mengontrol dan otoriter, merupakan faktor adanya situasi tersebut.
Pengelolaan lingkungan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan antar
instansi, karena mencakup multi disiplin ilmu.
Untuk efektifitas AMDAL, seharusnya instansi lingkungan hidup dan sektoral
pemerintah harus melakukan koordinasi, berbagi informasi dan bekerjasama untuk
menerapkan AMDAL dalam siklus proyek, melakukan evaluasi terhadap usaha
penilaian dan perencanaan lingkungan, serta menyusun rekomendasi.
Partisipasi masyarakat tampaknya kurang terjadi pada pelaksanaan AMDAL
di Indonesia. Dalam penyusunan rancangan program, komisi AMDAL yang berada di
masing-masing sektor kementrian dan propinsi bekerja sendiri -sendiri. Komisi dapat
menyetujui laporan AMDAL tanpa adanya konsultasi dengan departemen lain yang
bertanggung jawab terhadap lokasi proyek, kontrol gangguan dan izin kegiatan. Jadi
program AMDAL hanya menyediakan sedikit atau tidak sama sekali kesempatan
secara resmi bagi staf pemerintah untuk bekerjasama menghindari atau mengurangi
dampak lingkungan selama perancangan proyek dan selama proses kesepakatan
pelaksanaan proyek.
Pada umumnya pelaksanaan AMDAL tidak mengikutsertakan partisipasi
masyarakat dalam perencanaan proyek dan pengambilan keputusan. Konsultasi
dengan masyarakat secara resmi pada proyek-proyek yang diusulkan biasanya hanya
dilakukan pada saat survei untuk mengumpulkan informasi. Konsultasi masyarakat
dianggap tidak penting, karena dianggap semua telah sepakat. Kalaupun ada
keinginan masyarakat untuk menolak usulan proyek, karakter budaya yang ada akan
menghambat pengungkapan keinginan tersebut. Sebaliknya, pemerintahan negara
barat justru mensponsori adanya konsultasi masyarakat dalam setiap usulan
pembangunan, yang mana pertikaian dan perdebatan dapat terjadi, dan semuanya
adalah untuk tujuan atau kepentingan bersama.
Setiap negara mempunyai permasalahan lingkungan yang berbeda. Namun,
secara umum ada permasalahan lingkungan hidup di negara sedang berkembang
seperti Indonesia, yang bermasalah dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
melebihi daya recovery-nya. Disamping itu, permasalahan lainnya adalah
pemanfaatan lingkungan yang melebihi daya dukungnya. Pencemaran lingkungan
perairan, daratan dan atmosfer merupakan persoalan yang ditemukan pada berbagai
lingkungan utamanya di perkotaan. Pencemaran menyebabkan kualitas lingkungan
yang rendah sebagai akumulasi dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan.
Sementara tuntutan manusia akan komoditas kualitasnya juga akan
meningkat, maka tidak jarang untuk memproduksi komoditas yang lebih baik,
sumberdaya alam yang dikorbankan semakin banyak. Secara parsial permasalahan
lingkungan secara gradual terbanyak terjadi di lingkungan perairan seperti laut,
kemudian di pantai, sungai, baru kemudian perairan, rawa dan danau.
Sementara itu, persoalan lainnya adalah mengenai kependudukan. Persoalan
penduduk yang berkaitan dengan jumlah, kepadatan, pertumbuhan, sebaran dan
mobilisasi memang menimbulkan persoalan lingkungan. Disamping secara kualitatif
manusia ingin memperoleh kualitas hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya
alam dan lingkungan yang semakin banyak.
Satu kenyataan mengkhawatirkan adalah pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang semakin intensif. Pemanfaatan sumber daya alam semakin
meningkat dalam hal mineral, hutan, tanah dan air. Demikian juga pemanfaatan
lingkungan yang semakin tidak terkendali terhadap ekosistem alam, lingkungan
perkotaan, kawasan hutan dan perairan danau, sungai dan pesisir. Pemanfaatan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup ini semakin menunjukkan kecenderungan
meningkat.
Pembangunan dengan proyek yang dikaji dari aspek kelayakan lingkungan
dapat disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mewujudkan
pembangunan berlanjut (sustainable development). Instrumen untuk mencapai
pembangunan berlanjut adalah AMDAL.
AMDAL digunakan untuk:
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan
Tujuan AMDAL secara umum adalah menjaga dan meningkatkan kualitas
lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi
serendah mungkin. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah komisi
penilai AMDAL, pemrakarsa dan masyarakat yang berkepentingan. Komisi penilai
AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL. Di tingkat pusat
berkedudukan di Kementrian Lingkungan Hidup, di tingkat Propinsi berkedudukan di
Bapedalda atau instansi pengelola lingkungan hidup Propinsi, dan di tingkat
Kabupaten/Kota berkedudukan di Bapedalda/Instansi pengelola lingkungan hidup
kabupaten/Kota. Unsur pemerintah lainnya yang berkepentingan dan warga
masyarakat yang terkena dampak diusahakan terwakili di dalam Komisi Penilai ini.
Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Masyarakat yang
berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan
dalam proses AMDAL berdasarkan; kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha
dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi, faktor pengaruh sosial budaya, perhatian
pada lingkungan hidup, dan atau faktor pengaruh nilai-nilai atau norma yang
dipercaya
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia
menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar
kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan
wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 11 Tahun 2006
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib
menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 86 Tahun 2002
3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai
dengan Permen LH NO. 08/2006
4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
BAB II
ISI
Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang
pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah.
Dari ketentuan pasal 16 UULH dapat disimpulkan dua hal yaitu:
1. Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan bagian dari proses
perencanaan, dan instrumen pengambilan keputusan.
2. Tidak semua rencana kegiatan itu wajib dilengkapi dengan analisis
mengenai dampak lingkungan, yang wajib dilengkapi dengan analisis
mengenai dampak lingkungan hanyalah yang mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan.
Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut
diantaranya digunakan kriteria mengenai:
1. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha
dan/atau kegiatan
2. Luas wilayah penyebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.
Menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 3 ayat (1), usaha dan atau kegiatan
yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup meliputi:
1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
2. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak
terbaharui
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta
kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam,
lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian
kawasan konservasi sumber daya dan/atau perlindungan cagar budaya
6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan, dan jenis jasad renik
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
pelaksanaan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL/UPL) di bidang tanaman pangan dan hortikultura wilayah ditetapkan
berdasarkan:
a. Potensi dampak penting
Sesuai Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999, jenis usaha
dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan AMDAL. Potensi dampak penting bagi
setiap jenis usaha dan/atau kegiatan tersebut ditetapkan berdasarkan:
(1) Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 056 Tahun 1994 tentang Pedoman
Mengenai Ukuran Dampak Penting.
(2) Referensi internasional yang diterapkan oleh beberapa negara sebagai landasan
kebijakan tentang AMDAL.
b. Ketidakpastian kemampuan teknologi yang tersedia untuk menanggulangi dampak
penting negatif yang akan timbul.
Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usaha budidaya tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan ketersediaan dan
kualitas air akibat kegiatan pembukaan lahan, persebaran hama, penyakit dan gulma
pada saat beroperasi, serta perubahan kesuburan tanah akibat penggunaan
pestisida/herbisida. Disamping itu sering pula muncul potensi konflik sosial dan
penyebaran penyakit endemik.
Skala/besaran yang tercantum dalam tabel di bawah ini telah
memperhitungkan potensi dampak penting kegiatan terhadap ekosistem, hidrologi,
dan bentang alam. Skala/besaran tersebut merupakan luasan rata-rata dari berbagai
ujicoba untuk masing-masing kegiatan dengan mengambil lokasi di daerah dataran
rendah, sedang, dan tinggi.
No Jenis Kegiatan Skala Alasan ilmiah khusus
1 Budidaya tanaman pangan
dan hortikultura
a.Semusim dengan atau tanpa
unit pengolahannya
- Luas
b.Tahunan dengan atau tanpa
unit pengolahannya
- Luas
> 2.000 ha
> 5.000 ha
Kegiatan akan
berdampak
terhadap ekosistem,
hidrologi dan bentang
alam.
2 Budidaya tanaman perkebunan
a.Semusim dengan atau tanpa
unit pengolahannya:
- Dalam kawasan budidaya
non kehutanan, luas
- Dalam kawasan budidaya
kehutanan, luas
b.Tahunan dengan atau tanpa
unit pengolahannya:
- Dalam kawasan budidaya
non kehutanan, luas
- Dalam kawasan budidaya
kehutanan, luas
> 3.000 ha
Semua
besaran
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Analisa mengenai dampak lingkungan merupakan salah satu cara
pengendalian yang efektif. AMDAL pada hakekatnya merupakan
penyempurnaan suatu proses perencanaan proyek pembangunan. Dampak
negatif yang sering ditimbulkan oleh proyek pembangunan dapat
diminimalisir dengan AMDAL. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan hal ini adalah dengan melakukan pembangunan yang
berwawasan lingkungan yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai
pembangunan itu direncanakan sampai pada operasi pembangunan itu.
Dengan pembangunan berwawasan lingkungan maka pembangunan dapat
berkelanjutan.
Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usaha budidaya tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan
ketersediaan dan kualitas air akibat kegiatan pembukaan lahan, persebaran
hama, penyakit dan gulma pada saat beroperasi, serta perubahan kesuburan
tanah akibat penggunaan pestisida/herbisida. Disamping itu sering pula
muncul potensi konflik sosial dan penyebaran penyakit endemik.
a. Saran
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 diharapkan AMDAL
akan berjalan lebih efektif dari sebelumnya. Dalam PP ini dinyatakan bahwa
penilaian AMDAL menjadi syarat mutlak dalam pemberian izin usaha pertanian
tanaman pangan. Dengan demikian tidak akan ada izin usaha pertanian tanaman
pangan sebelum AMDAL dianggap memenuhi syarat.

More Related Content

What's hot

Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunandhikaandiansyah
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanRiska_21
 
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan LingkunganProgram Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan LingkunganRahaden Lingga Bhumi
 
MATERI IPA SMK: AMDAL
 MATERI IPA SMK: AMDAL MATERI IPA SMK: AMDAL
MATERI IPA SMK: AMDAL
Meilani Marjuki
 
Sofskill Amdal Kelompok 2 (3TB03)
Sofskill Amdal Kelompok 2 (3TB03)Sofskill Amdal Kelompok 2 (3TB03)
Sofskill Amdal Kelompok 2 (3TB03)
Siti Ayu Fatmawati
 
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
infosanitasi
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
rupaka
 
Materi+6.+Kuliah+AMDAL
Materi+6.+Kuliah+AMDALMateri+6.+Kuliah+AMDAL
Materi+6.+Kuliah+AMDALsherina munaf
 
Rekling08 amdal
Rekling08 amdalRekling08 amdal
Rekling08 amdal
Arif Rahman
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKChristian Solas
 
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkLampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkDewi Hadiwinoto
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganhendricksonsagala
 
amdal
amdalamdal
Istilah dalam ilmu lingkungan
Istilah dalam ilmu lingkunganIstilah dalam ilmu lingkungan
Istilah dalam ilmu lingkungan
Haelis Muslimah
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
Wahyu Ojan
 
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA (AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
fiafia6
 
Arti dan peran amdal
Arti dan peran amdalArti dan peran amdal
Arti dan peran amdal
Uum Moutz ObyPunya
 

What's hot (20)

Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
 
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
 
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan LingkunganProgram Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
 
MATERI IPA SMK: AMDAL
 MATERI IPA SMK: AMDAL MATERI IPA SMK: AMDAL
MATERI IPA SMK: AMDAL
 
Sofskill Amdal Kelompok 2 (3TB03)
Sofskill Amdal Kelompok 2 (3TB03)Sofskill Amdal Kelompok 2 (3TB03)
Sofskill Amdal Kelompok 2 (3TB03)
 
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
Materi+6.+Kuliah+AMDAL
Materi+6.+Kuliah+AMDALMateri+6.+Kuliah+AMDAL
Materi+6.+Kuliah+AMDAL
 
Tugas hukum lingkungan
Tugas hukum lingkunganTugas hukum lingkungan
Tugas hukum lingkungan
 
Rekling08 amdal
Rekling08 amdalRekling08 amdal
Rekling08 amdal
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
 
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkLampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
 
amdal
amdalamdal
amdal
 
Istilah dalam ilmu lingkungan
Istilah dalam ilmu lingkunganIstilah dalam ilmu lingkungan
Istilah dalam ilmu lingkungan
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA (AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
 
Ekonomi lingkungan
Ekonomi lingkunganEkonomi lingkungan
Ekonomi lingkungan
 
Arti dan peran amdal
Arti dan peran amdalArti dan peran amdal
Arti dan peran amdal
 

Viewers also liked

power point heavy
power point heavypower point heavy
power point heavyvilogi10
 
Using Technology Effectively with Gifted Learners
Using Technology Effectively with Gifted LearnersUsing Technology Effectively with Gifted Learners
Using Technology Effectively with Gifted Learners
smwatt
 
Het sinterklaasboek voorstelling
Het sinterklaasboek voorstellingHet sinterklaasboek voorstelling
Het sinterklaasboek voorstellinggroep12pius10
 
Getting Started with WordPress JSON REST API
Getting Started with WordPress JSON REST APIGetting Started with WordPress JSON REST API
Getting Started with WordPress JSON REST API
Hishikawa Takuro
 
Prentverhaal de_baard_van_sinterklaas
Prentverhaal  de_baard_van_sinterklaasPrentverhaal  de_baard_van_sinterklaas
Prentverhaal de_baard_van_sinterklaasgroep12pius10
 
Stimmy Boekenweek 2010 voorleesboek
Stimmy Boekenweek 2010 voorleesboekStimmy Boekenweek 2010 voorleesboek
Stimmy Boekenweek 2010 voorleesboek
groep12pius10
 
Материалы выступления В.М. Демина
Материалы выступления В.М. Демина Материалы выступления В.М. Демина
Материалы выступления В.М. Демина AcademiaSpb
 
Concurso calabazas y calaveras 2012
Concurso calabazas y calaveras 2012Concurso calabazas y calaveras 2012
Concurso calabazas y calaveras 2012
campanillica4
 
Shanghai Business Trip
Shanghai Business TripShanghai Business Trip
Shanghai Business Trip
IMBA7, Thammasat Business School
 
О чем не знают марсиане? Ошибки инопланетных захватчиков
О чем не знают марсиане? Ошибки инопланетных захватчиковО чем не знают марсиане? Ошибки инопланетных захватчиков
О чем не знают марсиане? Ошибки инопланетных захватчиков
Julia Lebedeva
 
Материалы выступления З. Хисамутдиновой
Материалы выступления З. ХисамутдиновойМатериалы выступления З. Хисамутдиновой
Материалы выступления З. ХисамутдиновойAcademiaSpb
 
Show bai tan go cho em
Show bai tan go cho emShow bai tan go cho em
Show bai tan go cho em
Pham Anhtuan
 
ICF 'Tomorrow's Coaching'
ICF 'Tomorrow's Coaching'ICF 'Tomorrow's Coaching'
ICF 'Tomorrow's Coaching'
kjaerglobal2010
 
1 distance education
1 distance education1 distance education
1 distance education
mazyooonah
 
United States Border Control- Cole Edgar
United States Border Control- Cole EdgarUnited States Border Control- Cole Edgar
United States Border Control- Cole Edgarcedgar01
 
"Магазин приложений GetJar: дистрибуция и монетизация", James Mooney, Sales a...
"Магазин приложений GetJar: дистрибуция и монетизация", James Mooney, Sales a..."Магазин приложений GetJar: дистрибуция и монетизация", James Mooney, Sales a...
"Магазин приложений GetJar: дистрибуция и монетизация", James Mooney, Sales a...
Julia Lebedeva
 

Viewers also liked (20)

power point heavy
power point heavypower point heavy
power point heavy
 
Using Technology Effectively with Gifted Learners
Using Technology Effectively with Gifted LearnersUsing Technology Effectively with Gifted Learners
Using Technology Effectively with Gifted Learners
 
Het sinterklaasboek voorstelling
Het sinterklaasboek voorstellingHet sinterklaasboek voorstelling
Het sinterklaasboek voorstelling
 
Getting Started with WordPress JSON REST API
Getting Started with WordPress JSON REST APIGetting Started with WordPress JSON REST API
Getting Started with WordPress JSON REST API
 
Prentverhaal de_baard_van_sinterklaas
Prentverhaal  de_baard_van_sinterklaasPrentverhaal  de_baard_van_sinterklaas
Prentverhaal de_baard_van_sinterklaas
 
Stimmy Boekenweek 2010 voorleesboek
Stimmy Boekenweek 2010 voorleesboekStimmy Boekenweek 2010 voorleesboek
Stimmy Boekenweek 2010 voorleesboek
 
Dario prados
Dario pradosDario prados
Dario prados
 
Материалы выступления В.М. Демина
Материалы выступления В.М. Демина Материалы выступления В.М. Демина
Материалы выступления В.М. Демина
 
Eindassessment
EindassessmentEindassessment
Eindassessment
 
Concurso calabazas y calaveras 2012
Concurso calabazas y calaveras 2012Concurso calabazas y calaveras 2012
Concurso calabazas y calaveras 2012
 
Ecozema @SviluppoBrianza: Il futuro e il compost di Armido Marana
Ecozema @SviluppoBrianza: Il futuro e il compost di Armido MaranaEcozema @SviluppoBrianza: Il futuro e il compost di Armido Marana
Ecozema @SviluppoBrianza: Il futuro e il compost di Armido Marana
 
Shanghai Business Trip
Shanghai Business TripShanghai Business Trip
Shanghai Business Trip
 
О чем не знают марсиане? Ошибки инопланетных захватчиков
О чем не знают марсиане? Ошибки инопланетных захватчиковО чем не знают марсиане? Ошибки инопланетных захватчиков
О чем не знают марсиане? Ошибки инопланетных захватчиков
 
Материалы выступления З. Хисамутдиновой
Материалы выступления З. ХисамутдиновойМатериалы выступления З. Хисамутдиновой
Материалы выступления З. Хисамутдиновой
 
Show bai tan go cho em
Show bai tan go cho emShow bai tan go cho em
Show bai tan go cho em
 
ICF 'Tomorrow's Coaching'
ICF 'Tomorrow's Coaching'ICF 'Tomorrow's Coaching'
ICF 'Tomorrow's Coaching'
 
1 distance education
1 distance education1 distance education
1 distance education
 
United States Border Control- Cole Edgar
United States Border Control- Cole EdgarUnited States Border Control- Cole Edgar
United States Border Control- Cole Edgar
 
Egypt
EgyptEgypt
Egypt
 
"Магазин приложений GetJar: дистрибуция и монетизация", James Mooney, Sales a...
"Магазин приложений GetJar: дистрибуция и монетизация", James Mooney, Sales a..."Магазин приложений GetJar: дистрибуция и монетизация", James Mooney, Sales a...
"Магазин приложений GetJar: дистрибуция и монетизация", James Mooney, Sales a...
 

Similar to Perwil kelompok

Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
Effrila Nita
 
Ringkasan-seputar-amdal.pptx
Ringkasan-seputar-amdal.pptxRingkasan-seputar-amdal.pptx
Ringkasan-seputar-amdal.pptx
Budi Harsono
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
M Nasution
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
MuhammadAldinMangulu
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
RadhitaMayPutri
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
M Nasution
 
PPT AMDAL AHMAD AFANDI.pptx
PPT AMDAL AHMAD AFANDI.pptxPPT AMDAL AHMAD AFANDI.pptx
PPT AMDAL AHMAD AFANDI.pptx
JackAbidin
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Martheana Kencanawati
 
Amdal Dijadikan SOP
Amdal Dijadikan SOPAmdal Dijadikan SOP
Amdal Dijadikan SOP
Syaifuddin Islami
 
Bahan Ajar Teknik Lingkungan.pdf
Bahan Ajar Teknik Lingkungan.pdfBahan Ajar Teknik Lingkungan.pdf
Bahan Ajar Teknik Lingkungan.pdf
Martheana Kencanawati
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Markus T Lasut
 
Amdal
AmdalAmdal
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
febry777
 
AMDAL
AMDALAMDAL
Penegakkan peraturan perundang –undangan dalam analisis mengenai dampak lingk...
Penegakkan peraturan perundang –undangan dalam analisis mengenai dampak lingk...Penegakkan peraturan perundang –undangan dalam analisis mengenai dampak lingk...
Penegakkan peraturan perundang –undangan dalam analisis mengenai dampak lingk...Pratiwi Pratiwi
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
febry777
 
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptxAMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
erlyndakasim2
 

Similar to Perwil kelompok (20)

Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Amdal
AmdalAmdal
Amdal
 
Ringkasan-seputar-amdal.pptx
Ringkasan-seputar-amdal.pptxRingkasan-seputar-amdal.pptx
Ringkasan-seputar-amdal.pptx
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
 
Amdal
AmdalAmdal
Amdal
 
PPT AMDAL AHMAD AFANDI.pptx
PPT AMDAL AHMAD AFANDI.pptxPPT AMDAL AHMAD AFANDI.pptx
PPT AMDAL AHMAD AFANDI.pptx
 
Amdal
AmdalAmdal
Amdal
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
 
Amdal Dijadikan SOP
Amdal Dijadikan SOPAmdal Dijadikan SOP
Amdal Dijadikan SOP
 
Bahan Ajar Teknik Lingkungan.pdf
Bahan Ajar Teknik Lingkungan.pdfBahan Ajar Teknik Lingkungan.pdf
Bahan Ajar Teknik Lingkungan.pdf
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
 
Amdal
AmdalAmdal
Amdal
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
Penegakkan peraturan perundang –undangan dalam analisis mengenai dampak lingk...
Penegakkan peraturan perundang –undangan dalam analisis mengenai dampak lingk...Penegakkan peraturan perundang –undangan dalam analisis mengenai dampak lingk...
Penegakkan peraturan perundang –undangan dalam analisis mengenai dampak lingk...
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
 
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptxAMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
 

Perwil kelompok

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup". Sejarah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Indonesia pertama kali dilaksanakan oleh pabrik Semen Nusantara Cilacap tahun 1972. Pada tanggal 11 Maret 1982 disahkan Undang Undang (UU) No. 4/1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (LH). Pasal 16 UU tersebut mewajibkan AMDAL bagi setiap rencana kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap LH. Peraturan Amdal mulai berkembang dengan PP 29/1986 kemudian disempurnakan dengan PP 51/1993. Saat ini, aturan pengelolaan lingkungan hidup berlaku PP 27/1999. Dalam pelaksanaan PP tersebut, menteri lingkungan hidup mengeluarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang jenis rencana usaha/kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Keputusan menteri LH No.17/2001 telah mengatur skala/besaran suatu jenis rencana usaha dan/atau kegiatan lebih kecil daripada skala/besaran atas dasar pertimbangan ilmiah mengenai daya dukung dan daya tampung lingkungan serta tipologi ekosistem setempat diperkirakan berdampak penting terhadap lingkungan hidup. Maka bagi jenis usaha dan/atau kegiatan tersebut dapat ditetapkan oleh bupati/walikota atau gubernur sebagai jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib
  • 2. dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan lindung wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Jenis rencana usaha yang wajib dilengkapi AMDAL mencangkup semua sektor kehidupan yang menimbulkan dampak penting bagi lingkungan sekitar. Dampak penting kegiatan pembangunan adalah terjadinya kerusakan fisik kimia, biologi, dan sosial masyarakat di lokasi kegiatan usaha. AMDAL bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan ketersediaan dan kualitas air, persebaran hama, penyakit dan gulma, serta perubahan kesehatan tanah akibat penggunaan pestisida/herbisida. Disamping itu sering pula muncul potensi konflik sosial dan penyebaran penyakit endemik. Skala/besaran yang dapat diperhitungkan potensi dampak penting kegiatan terhadap ekosistem, hidrologi, dan bentang alam. Skala /besaran tersebut merupakan luasan rata-rata dari berbagai ujicoba untuk masing-masing kegiatan dengan mengambil lokasi di daerah dataran rendah, sedang, dan tinggi. Rekomendasi lingkungan menjadi instrumen pokok dalam setiap kegiatan pembangunan. Setiap ada pembangunan yang diperkirakan mempunyai dampak terhadap lingkungan wajib adanya AMDAL. Rekomendasinya layak atau tidak dilanjutkan ke tahap rekonstruksi. AMDAL merupakan piranti wajib yang ditetapkan oleh pemerintah untuk tahap perencanaan suatu kegiatan usaha. Tujuannya agar potensi dampak lingkungan dan dampak sosial sudah dikenal, ada langkah-langkah persiapan diambil guna mengurangi dampak negatifnya dan mengembangkan dampak positif dari kegiatan pembangunan tersebut. AMDAL berfungsi untuk menghindari dan meminimalisasi dampak lingkungan sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan. Survei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi, gangguan keanekaragaman ekosistem, hubungan manusia-alam dan lingkungan global (nir emisi, efek rumah kaca, dll). AMDAL juga untuk mendapatkan konsensus dengan masyarakat (yang terkena dampak), akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, serta keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.
  • 3. Semua perencanaan kegiatan usaha diatur dalam Undang-Udang, AMDAL menjadi malaikat dalam setiap pembangunan. Negara berkembang telah lama menggunakan “kitab suci AMDAL” sebagai pedoman dalam pembangunan. Saat eksploitasi sumber daya alam terjadi, AMDAL tidak berlaku lagi, di lapangan berlaku peraturan yang berbeda. AMDAL dilupakan begitu saja, hal ini telah menyebabkan terjadi kerusakan lingkungan yang tidak terkendalikan. Malahan pemerintah memberi ruang gerak untuk melakukan eksploitasi sumber daya alam terus menerus sampai memberi dampak penting terhadap lingkungan. Seharusnya pemerintah mengontrol usaha yang merusak lingkungan, dengan cara memeriksa dokumen lingkungan sebelum diberi izin usahanya. Kebijakan lingkungan hidup yang didengung-dengungkan pemerintahan kurang berfungsi. Penyusunan dokumen AMDAL oleh konsultan perlu dipertanyakan oleh publik, karena kurangnya keterlibatan masyarakat dalam penyusunannya. Bahwa prosedur penyusunan dokumen AMDAL dilakukan oleh konsultan yang memenangkan tender atau yang ditunjuk oleh panitia pelelangan terkait. Khusus hasil penyusunan AMDAL dikatakan berplat merah. AMDAL plat merah dalam arti sesungguhnya AMDAL yang dipaksakan “jadi” proyeknya. Disini perlu dikaji lebih dalam bahwa penyusunan AMDAL harus benar-benar memihak kepada lingkungan. Tertulis dalam laporan, kegiatan proyek ini layak dilanjutkan ke tahap konstruksi, kalau rekomendasi yang tidak layak akan berdampak terhadap kinerja pemeritah sendiri. Dikhawatirkan akan ada anggapan bahwa pemerintah tidak berhasil dalam pembangunan AMDAL plat merah untuk menunjang administrasi pembangunan dan memuluskan proyek. AMDAL menjadi syarat mutlak sebelum melakukan pembangunan, diperincikan dalam undang-undang melalui kajian-kajian dari berbagai aspek lingkungan. Bermacam ahli dilibatkan dalam merumuskan konsep untuk menghasilkan dokumen kajian awal pembangunan. AMDAL menjadi instrumen penting sebelum memulai pembangunan fisik, kegiatan pembangunan berlandasan hasil rekomendasi tim penyusun AMDAL. Ruang lingkup kajian meliputi dampak
  • 4. besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi sangat rendah. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup. Masyarakat juga cenderung lebih mempertahankan hidup dengan menggantungkan pada sumber daya alam daripada melakukan tindakan untuk melindungi kehidupan liar, spesies langka dan keanekaragaman hayati. Agenda sosial untuk perlindungan lingkungan tersebut juga lemah dan mempunyai sedikit kesempatan untuk diangkat menjadi agenda politik. Kemiskinan, buta huruf, kurangnya informasi, sangat berkuasanya elit politik dan ekonomi, rezim politik yang terlalu mengontrol dan otoriter, merupakan faktor adanya situasi tersebut. Pengelolaan lingkungan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan antar instansi, karena mencakup multi disiplin ilmu. Untuk efektifitas AMDAL, seharusnya instansi lingkungan hidup dan sektoral pemerintah harus melakukan koordinasi, berbagi informasi dan bekerjasama untuk menerapkan AMDAL dalam siklus proyek, melakukan evaluasi terhadap usaha penilaian dan perencanaan lingkungan, serta menyusun rekomendasi. Partisipasi masyarakat tampaknya kurang terjadi pada pelaksanaan AMDAL di Indonesia. Dalam penyusunan rancangan program, komisi AMDAL yang berada di masing-masing sektor kementrian dan propinsi bekerja sendiri -sendiri. Komisi dapat menyetujui laporan AMDAL tanpa adanya konsultasi dengan departemen lain yang bertanggung jawab terhadap lokasi proyek, kontrol gangguan dan izin kegiatan. Jadi program AMDAL hanya menyediakan sedikit atau tidak sama sekali kesempatan secara resmi bagi staf pemerintah untuk bekerjasama menghindari atau mengurangi dampak lingkungan selama perancangan proyek dan selama proses kesepakatan pelaksanaan proyek. Pada umumnya pelaksanaan AMDAL tidak mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam perencanaan proyek dan pengambilan keputusan. Konsultasi
  • 5. dengan masyarakat secara resmi pada proyek-proyek yang diusulkan biasanya hanya dilakukan pada saat survei untuk mengumpulkan informasi. Konsultasi masyarakat dianggap tidak penting, karena dianggap semua telah sepakat. Kalaupun ada keinginan masyarakat untuk menolak usulan proyek, karakter budaya yang ada akan menghambat pengungkapan keinginan tersebut. Sebaliknya, pemerintahan negara barat justru mensponsori adanya konsultasi masyarakat dalam setiap usulan pembangunan, yang mana pertikaian dan perdebatan dapat terjadi, dan semuanya adalah untuk tujuan atau kepentingan bersama. Setiap negara mempunyai permasalahan lingkungan yang berbeda. Namun, secara umum ada permasalahan lingkungan hidup di negara sedang berkembang seperti Indonesia, yang bermasalah dalam pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi daya recovery-nya. Disamping itu, permasalahan lainnya adalah pemanfaatan lingkungan yang melebihi daya dukungnya. Pencemaran lingkungan perairan, daratan dan atmosfer merupakan persoalan yang ditemukan pada berbagai lingkungan utamanya di perkotaan. Pencemaran menyebabkan kualitas lingkungan yang rendah sebagai akumulasi dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Sementara tuntutan manusia akan komoditas kualitasnya juga akan meningkat, maka tidak jarang untuk memproduksi komoditas yang lebih baik, sumberdaya alam yang dikorbankan semakin banyak. Secara parsial permasalahan lingkungan secara gradual terbanyak terjadi di lingkungan perairan seperti laut, kemudian di pantai, sungai, baru kemudian perairan, rawa dan danau. Sementara itu, persoalan lainnya adalah mengenai kependudukan. Persoalan penduduk yang berkaitan dengan jumlah, kepadatan, pertumbuhan, sebaran dan mobilisasi memang menimbulkan persoalan lingkungan. Disamping secara kualitatif manusia ingin memperoleh kualitas hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan yang semakin banyak. Satu kenyataan mengkhawatirkan adalah pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang semakin intensif. Pemanfaatan sumber daya alam semakin meningkat dalam hal mineral, hutan, tanah dan air. Demikian juga pemanfaatan lingkungan yang semakin tidak terkendali terhadap ekosistem alam, lingkungan
  • 6. perkotaan, kawasan hutan dan perairan danau, sungai dan pesisir. Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup ini semakin menunjukkan kecenderungan meningkat. Pembangunan dengan proyek yang dikaji dari aspek kelayakan lingkungan dapat disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mewujudkan pembangunan berlanjut (sustainable development). Instrumen untuk mencapai pembangunan berlanjut adalah AMDAL. AMDAL digunakan untuk: Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan Tujuan AMDAL secara umum adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah komisi penilai AMDAL, pemrakarsa dan masyarakat yang berkepentingan. Komisi penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL. Di tingkat pusat berkedudukan di Kementrian Lingkungan Hidup, di tingkat Propinsi berkedudukan di Bapedalda atau instansi pengelola lingkungan hidup Propinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota berkedudukan di Bapedalda/Instansi pengelola lingkungan hidup kabupaten/Kota. Unsur pemerintah lainnya yang berkepentingan dan warga masyarakat yang terkena dampak diusahakan terwakili di dalam Komisi Penilai ini.
  • 7. Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan; kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi, faktor pengaruh sosial budaya, perhatian pada lingkungan hidup, dan atau faktor pengaruh nilai-nilai atau norma yang dipercaya Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah: Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006 4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
  • 8. BAB II ISI Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah. Dari ketentuan pasal 16 UULH dapat disimpulkan dua hal yaitu: 1. Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan bagian dari proses perencanaan, dan instrumen pengambilan keputusan. 2. Tidak semua rencana kegiatan itu wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan, yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hanyalah yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan. Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut diantaranya digunakan kriteria mengenai: 1. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan 2. Luas wilayah penyebaran dampak 3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung 4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak 5. Sifat kumulatif dampak 6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak. Menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 3 ayat (1), usaha dan atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi: 1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam 2. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharui
  • 9. 3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya 4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya 5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya dan/atau perlindungan cagar budaya 6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan, dan jenis jasad renik Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan pelaksanaan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) di bidang tanaman pangan dan hortikultura wilayah ditetapkan berdasarkan: a. Potensi dampak penting Sesuai Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999, jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan AMDAL. Potensi dampak penting bagi setiap jenis usaha dan/atau kegiatan tersebut ditetapkan berdasarkan: (1) Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. (2) Referensi internasional yang diterapkan oleh beberapa negara sebagai landasan kebijakan tentang AMDAL. b. Ketidakpastian kemampuan teknologi yang tersedia untuk menanggulangi dampak penting negatif yang akan timbul. Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usaha budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan ketersediaan dan kualitas air akibat kegiatan pembukaan lahan, persebaran hama, penyakit dan gulma pada saat beroperasi, serta perubahan kesuburan tanah akibat penggunaan
  • 10. pestisida/herbisida. Disamping itu sering pula muncul potensi konflik sosial dan penyebaran penyakit endemik. Skala/besaran yang tercantum dalam tabel di bawah ini telah memperhitungkan potensi dampak penting kegiatan terhadap ekosistem, hidrologi, dan bentang alam. Skala/besaran tersebut merupakan luasan rata-rata dari berbagai ujicoba untuk masing-masing kegiatan dengan mengambil lokasi di daerah dataran rendah, sedang, dan tinggi. No Jenis Kegiatan Skala Alasan ilmiah khusus 1 Budidaya tanaman pangan dan hortikultura a.Semusim dengan atau tanpa unit pengolahannya - Luas b.Tahunan dengan atau tanpa unit pengolahannya - Luas > 2.000 ha > 5.000 ha Kegiatan akan berdampak terhadap ekosistem, hidrologi dan bentang alam. 2 Budidaya tanaman perkebunan a.Semusim dengan atau tanpa unit pengolahannya: - Dalam kawasan budidaya non kehutanan, luas - Dalam kawasan budidaya kehutanan, luas b.Tahunan dengan atau tanpa unit pengolahannya: - Dalam kawasan budidaya non kehutanan, luas - Dalam kawasan budidaya kehutanan, luas > 3.000 ha Semua besaran
  • 11. BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Analisa mengenai dampak lingkungan merupakan salah satu cara pengendalian yang efektif. AMDAL pada hakekatnya merupakan penyempurnaan suatu proses perencanaan proyek pembangunan. Dampak negatif yang sering ditimbulkan oleh proyek pembangunan dapat diminimalisir dengan AMDAL. Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal ini adalah dengan melakukan pembangunan yang berwawasan lingkungan yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan sampai pada operasi pembangunan itu. Dengan pembangunan berwawasan lingkungan maka pembangunan dapat berkelanjutan. Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usaha budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan ketersediaan dan kualitas air akibat kegiatan pembukaan lahan, persebaran hama, penyakit dan gulma pada saat beroperasi, serta perubahan kesuburan tanah akibat penggunaan pestisida/herbisida. Disamping itu sering pula muncul potensi konflik sosial dan penyebaran penyakit endemik. a. Saran Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 diharapkan AMDAL akan berjalan lebih efektif dari sebelumnya. Dalam PP ini dinyatakan bahwa penilaian AMDAL menjadi syarat mutlak dalam pemberian izin usaha pertanian tanaman pangan. Dengan demikian tidak akan ada izin usaha pertanian tanaman pangan sebelum AMDAL dianggap memenuhi syarat.