SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Company
LOGO
JARINGAN DASAR
Oleh :
BAMBANG SISWOKO, ST
PENDAHULUAN
Kepada :
SESEORANG
Pengirim :
SISWA MM
PERANGKO
Kantor Pos Angkutan POS Tujuan
IPDATA
PENDAHULUAN
.
Tahun 1969
DARPA
Defence Advanced
Research Projects
Agency
ARPA
Advanced Research
Project Agency
ARPANET
Advanced Research
Project Agency
Network
sebagai sarana
percobaan
teknologi
jaringan
komputer
terbaru pada
zamannya, dan
menjadi
permulaan
berdirinya
Internet yang
ada sekarang
Mendanai
Proyek
Fungsi
PENDAHULUAN
.
ARPANET terus
bertambah
besar sehingga
protokol yang
digunakan pada
waktu itu tidak
mampu lagi
menampung
jumlah node
yang semakin
banyak
DARPA
Mendanai
pembuatan
protokol
komunikasi
yang lebih
umum
Maka
Yaitu
Sehingga
pada tahun 1983
diadopsi menjadi standard
ARPANET
Gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP
(Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur
komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan
memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang ditujuan
TCP / IP
PENDAHULUAN
.
CIRI – CIRI TCP / IP
Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol
terbuka sehingga tersedia secara luas.
Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi
jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan
bermacam macam network
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya
yang memungkinkan diterapkan pada internetwork
ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP
1
Physical Layer (lapisan fisik)
Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran
fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dan
sebagainya. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada
media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP
bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai
jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
2
Network Access Layer
Lapisan ini mengatur penyaluran frame-frame data pada media
fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya
memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari
data yang ditransmisikan
ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP
3 Internet Layer
Bagian ini mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi
antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda. Pada
jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan
ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar
suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya
dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang
meliputi wilayah luas (worldwide Internet).
Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
a. Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan
alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah
yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP
Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan
TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan
TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang
digunakan.
ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP
b. Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi
terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat
connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan.
Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya
untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah
yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari
penerima ke tujuan.
4
Transport Layer
Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data
antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin
bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama
dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.
ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP
Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain
a. Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi
paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar
pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan
yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
b. Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi
data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk
memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika
ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka
penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan
mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi.
Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP
5
Application Layer
Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan
pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada
lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang
dapat dijalankan.
Contohnya adalah
a. SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-
mail ,
b. FTP (File Transfer Protocol ) untuk transfer file,
c. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ) untuk aplikasi web,
d. NNTP (Network News Transfer Protocol ) untuk distribusi
news group.
Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP
dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai
dengan TCP/IP.
PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN PAKET DATA
Metode
Pengiriman
data
Unicast /point-to-point1
Broadcast /one-to-everyone
Multicast / one-to-many
2
3
PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN PAKET DATA
Unicast /point-to-point
adalah sebuah metode pengiriman data dimana data dikirimkan
pada satu lokasi yang jelas, dan setiap lokasi yang menerima
kemudian mengirimkan laporan penerimaan kepada pengirim.
Disini, kualitas pengiriman data dapat dijamin, karena setiap
kegagalan pengiriman akan diketahui oleh pengirim dan dapat
melakukan pengiriman ulang. Sistem inilah yang secara umum
digunakan pada sistem jaringan komputer saat ini.
1
Analogi yang sesuai kasus di atas adalah, kartu ucapan lebaran
dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman tercatat kepada 1
alamat yang jelas. Apabila paket diterima, maka tanda bukti
penerimaan akan diberikan kepada pengirim, sedangkan apabila
paket tidak sampai, maka juga dilaporkan kepada
pengirim. Koneksi unicast adalah koneksi dengan hubungan one-
to-one antara 1 alamat pengirim dan 1 alamat penerima.
PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN PAKET DATA
Broadcast /one-to-everyone
adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirimkan
ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah
titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah
data itu sampai atau tidak.
2
Salah satu contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan
radio. Dimana stasiun siaran melakukan siaran terus menerus
tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupun radio
yang memonitor siaran tersebut. Analogi yang dapat digunakan
adalah, kartu ucapan lebaran dibagi-bagikan pada siapa saja yang
lewat di sebuah jalan, tanpa mempedulikan siapa penerimanya.
Pengiriman data dengan tujuan semua alamat yang berada dalam
1 jaringan. Aplikasi yang menggunakan metode ini akan
mengirimkan ke alamat broadcast.
PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN PAKET DATA
Multicast / one-to-many
adalah suatu konsep yang hampir sama dengan broadcast,
dimana data dikirimkan kepada banyak titik sekaligus, namun
perbedaannya adalah, titik tujuan dikelompokkan berdasarkan
group-group tertentu melalui alamat groupnya. Hal ini akan
mengakibatkan pengiriman menjadi lebih efektif dibandingkan
broadcast namun dapat diterima jauh lebih banyak dibandingkan
sistem unicast.
3
Analoginya adalah, kartu ucapan lebaran dikirimkan secara besar-
besaran kepada alamat tertentu yang merupakan target dari
pengirim langsung ke alamat mereka. Pengiriman data dengan
tujuan alamat group dalam 1 jaringan
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Salah satu aturan yang ada pada jaringan TCP/IP adalah
pengalamatan, setiap komputer yang terkoneksi di jaringan harus
mempunyai alamat yang unik. Pengalamatan yang ada di jaringan
biasa disebut dengan IP Address. Adapun pengertian IP Address
adalah deretan angka biner antara 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi
4) sampai 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang dipakai sebagai
alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan
Internet.
Sistem pengalamatan IP
IP Versi 4 ( IPv4 )
IP Versi 6 ( IPv6 )
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
IP versi 4 ( IPv4 )
Alamat IP versi 4 memiliki total panjang adalah 32-bit dan pada
umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-
decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet
berukuran 8-bit.
Contoh alamat IPv4 adalah
192.168.1.200
IP versi 6 ( IPv6 )
adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di
dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol
Internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis
dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di
seluruh dunia.
Contoh alamat IPv6 adalah
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
IPv4
NetID
adalah alamat yang digunakan
khusus untuk
mengidentifikasikan alamat
jaringan di mana host berada.
Semua sistem di dalam
sebuah jaringan fisik yang
sama harus memiliki alamat
network identifier yang sama.
Jika semua node di dalam
jaringan logis yang sama tidak
dikonfigurasikan dengan
menggunakan network
identifier yang sama, maka
terjadilah masalah yang
disebut dengan routing error.
HostID
adalah alamat yang digunakan
khusus untuk
mengidentifikasikan alamat
host (dapat berupa
workstation, server atau
sistem lainnya yang berbasis
teknologi TCP/IP) di dalam
jaringan. Dalam sebuah NetID
/ segmen jaringan yang sama
maka HostID harus bersifat
unik atau beda dengan HostID
lainnya
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan
network ID dan host ID yang hendak digunakan
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara
default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah
IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya
sendiri).
Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A:
126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat
broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh
anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan
menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network
tersebut.
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit
diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0
diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat
yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak
menunjukan suatu host.
Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak
boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Jenis-jenis IP Address
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
IP Public
IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet.
Analoginya IP Public itu seperti kamu punya nomer telepon rumah
atau nomer HP yang bisa ditelepon langsung oleh semua orang.
alamat-alamat ini telah ditetapkan oleh InterNIC (sebuah organisasi
yang memberikan informasi Internet dan layanan pendaftaran
nama domain) dan berisi beberapa buah NetID yang telah dijamin
unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang
sama) jika jaringan tersebut telah terhubung ke Internet.
IP Private
IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang
tidak terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet
tapi melalui NAT/ Network Address Translation. Analoginya IP
private itu telepon lokal dalam kantor/hotel yang bisa buat telepon-
teleponan gratis dalam satu gedung. Nah kalo ada orang yang mau
telepon harus lewat operator dulu (NAT) karena nomer telepon
publicnya cuma satu
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Kelas-kelas Alamat IPv4
Kelas A
Format 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama 0
Panjang NetID 8 bit
Panjang HostID 24 bit
Byte pertama 0-127
Jumlah 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A
Dekripsi Diberikan untuk alamat unicast dengan jumlah
host skala besar
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Kelas-kelas Alamat IPv4
Kelas B
Format 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama 10
Panjang NetID 16 bit
Panjang HostID 16 bit
Byte pertama 128-191
Jumlah 16.384 Kelas A
Range IP 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP 65.532 IP Address pada setiap Kelas B
Dekripsi Dialokasikan untuk alamat unicast dengan
jumlah host skala sedang hingga skala besar
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Kelas-kelas Alamat IPv4
Kelas D
Format 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm
Bit pertama 1110
Bit multicast 28 bit
Byte inisial 224 - 247
Deskripsi Digunakan untuk keperluan IP multicasting
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Kelas-kelas Alamat IPv4
Kelas C
Format 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit pertama 110
Panjang NetID 24 bit
Panjang HostID 8 bit
Byte pertama 192 – 223
Jumlah 2.097.152 Kelas C
Range IP 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP 254 IP Address pada setiap Kelas C
Dekripsi Digunakan untuk alamat unicast dengan jumlah
host skala kecil
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Kelas-kelas Alamat IPv4
Kelas E
Format 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr
Bit pertama 1111
Bit Cadangan 28 bit
Byte inisial 248 - 255
Deskripsi Kelas E dicadangkan untuk keperluan
eksperimental.
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Kelas A
Desimal 0 - 127 0 - 255 0 - 255 0 - 255
Biner 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
NetID HostID
Desimal 128 - 191 0 - 255 0 - 255 0 - 255
Biner 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
NetID HostID
Desimal 192 - 233 0 - 255 0 - 255 0 - 255
Biner 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
NetID HostID
Kelas B
Kelas C
IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS )
Pengembangan IPV6
Perubahan dari IPV4 ke IPV6 terutama pada :
1. Memperluas Kemampuan Pengalamatan
2. Penyederhanaan Format Header
3. Meningkatkan support untuk perluasan dan pilihan
4. Mengalirkan Kemampuan Labeling
5. Pengesahan Dan Kemampuan Privasi.
UNTUK PEMBAHASAN LEBIH LANJUT
SILAKAN SEARCHING DI INTERNET
Company
LOGO
MULTIMEDIA BISA BEDA

More Related Content

What's hot

Pengantar jarkom-1-4 tcp ip
Pengantar jarkom-1-4 tcp ipPengantar jarkom-1-4 tcp ip
Pengantar jarkom-1-4 tcp ipbroajox
 
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPJaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPAchmad Solichin
 
Prestation OSI Layer dan TCP IP
Prestation OSI Layer dan TCP IPPrestation OSI Layer dan TCP IP
Prestation OSI Layer dan TCP IPIchsanvoc
 
Ms power point, bab5 #ekoriswana internet
Ms power point, bab5 #ekoriswana internetMs power point, bab5 #ekoriswana internet
Ms power point, bab5 #ekoriswana internetriswana MYNS
 
Pertemuan 6-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 6-referensi-model-tcp-ipPertemuan 6-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 6-referensi-model-tcp-ipBahar Sobari
 
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipJaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipIhsan Nurhalim
 
Transport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCP
Transport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCPTransport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCP
Transport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCPMateri Kuliah Online
 
Kkpi ip address
Kkpi ip addressKkpi ip address
Kkpi ip addressdwxexist26
 
referensi-model-tcp-ip
referensi-model-tcp-ipreferensi-model-tcp-ip
referensi-model-tcp-ipNoval Sp
 
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02rizkiinrl
 
Wika te,cr kerja internet
Wika te,cr kerja internetWika te,cr kerja internet
Wika te,cr kerja internetwikandika
 

What's hot (17)

Pengantar jarkom-1-4 tcp ip
Pengantar jarkom-1-4 tcp ipPengantar jarkom-1-4 tcp ip
Pengantar jarkom-1-4 tcp ip
 
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPJaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
 
Prestation OSI Layer dan TCP IP
Prestation OSI Layer dan TCP IPPrestation OSI Layer dan TCP IP
Prestation OSI Layer dan TCP IP
 
Ms power point, bab5 #ekoriswana internet
Ms power point, bab5 #ekoriswana internetMs power point, bab5 #ekoriswana internet
Ms power point, bab5 #ekoriswana internet
 
Pertemuan 6-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 6-referensi-model-tcp-ipPertemuan 6-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 6-referensi-model-tcp-ip
 
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipJaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
 
Jar
JarJar
Jar
 
Transport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCP
Transport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCPTransport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCP
Transport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCP
 
Protokol ip
Protokol ipProtokol ip
Protokol ip
 
Kkpi ip address
Kkpi ip addressKkpi ip address
Kkpi ip address
 
referensi-model-tcp-ip
referensi-model-tcp-ipreferensi-model-tcp-ip
referensi-model-tcp-ip
 
04 week 4_tcp_ip
04 week 4_tcp_ip04 week 4_tcp_ip
04 week 4_tcp_ip
 
Dasar TCP/IP
Dasar TCP/IPDasar TCP/IP
Dasar TCP/IP
 
Pertemuan 5 tcp
Pertemuan 5 tcpPertemuan 5 tcp
Pertemuan 5 tcp
 
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
 
Pengenalan IPv6
Pengenalan IPv6Pengenalan IPv6
Pengenalan IPv6
 
Wika te,cr kerja internet
Wika te,cr kerja internetWika te,cr kerja internet
Wika te,cr kerja internet
 

Similar to TCP IP

Transport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet ProtokolTransport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet Protokoljokokristianto23
 
Materi jaringan komputer
Materi jaringan komputerMateri jaringan komputer
Materi jaringan komputerc_hidayah
 
Protocol lan 5109100164
Protocol lan 5109100164Protocol lan 5109100164
Protocol lan 5109100164Budi Raharjo
 
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02rizkiinrl
 
Ya Nggak Dong.pptx
Ya Nggak Dong.pptxYa Nggak Dong.pptx
Ya Nggak Dong.pptxArfijayo
 
Sistem Telekomunikasi - TCP/IP
Sistem Telekomunikasi - TCP/IPSistem Telekomunikasi - TCP/IP
Sistem Telekomunikasi - TCP/IPRevinda Rahmania
 
MATERI UNTUK BESOK.ppt
MATERI UNTUK BESOK.pptMATERI UNTUK BESOK.ppt
MATERI UNTUK BESOK.pptlabtekaje
 
PPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxPPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxmdimasramdani
 
Buku jaringan komputer
Buku jaringan komputerBuku jaringan komputer
Buku jaringan komputeravsai
 

Similar to TCP IP (20)

Jaringan komputer homework
Jaringan komputer homework Jaringan komputer homework
Jaringan komputer homework
 
Jarkomp 1 bab4
Jarkomp 1 bab4Jarkomp 1 bab4
Jarkomp 1 bab4
 
Transport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet ProtokolTransport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet Protokol
 
Protokol TCP_IP.pdf
Protokol TCP_IP.pdfProtokol TCP_IP.pdf
Protokol TCP_IP.pdf
 
Kkpicha
KkpichaKkpicha
Kkpicha
 
Materi v
Materi vMateri v
Materi v
 
Materi jaringan komputer
Materi jaringan komputerMateri jaringan komputer
Materi jaringan komputer
 
Protocol lan 5109100164
Protocol lan 5109100164Protocol lan 5109100164
Protocol lan 5109100164
 
Tugas sister
Tugas sisterTugas sister
Tugas sister
 
rizkii
rizkiirizkii
rizkii
 
rizki ppt
rizki pptrizki ppt
rizki ppt
 
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
Rizkitecrkerjainternet 131119222943-phpapp02
 
Ya Nggak Dong.pptx
Ya Nggak Dong.pptxYa Nggak Dong.pptx
Ya Nggak Dong.pptx
 
Sistem Telekomunikasi - TCP/IP
Sistem Telekomunikasi - TCP/IPSistem Telekomunikasi - TCP/IP
Sistem Telekomunikasi - TCP/IP
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
MATERI UNTUK BESOK.ppt
MATERI UNTUK BESOK.pptMATERI UNTUK BESOK.ppt
MATERI UNTUK BESOK.ppt
 
referensi-model-tcp-ip.pdf
referensi-model-tcp-ip.pdfreferensi-model-tcp-ip.pdf
referensi-model-tcp-ip.pdf
 
04 week 4_tcp_ip
04 week 4_tcp_ip04 week 4_tcp_ip
04 week 4_tcp_ip
 
PPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxPPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptx
 
Buku jaringan komputer
Buku jaringan komputerBuku jaringan komputer
Buku jaringan komputer
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

TCP IP

  • 2. PENDAHULUAN Kepada : SESEORANG Pengirim : SISWA MM PERANGKO Kantor Pos Angkutan POS Tujuan IPDATA
  • 3. PENDAHULUAN . Tahun 1969 DARPA Defence Advanced Research Projects Agency ARPA Advanced Research Project Agency ARPANET Advanced Research Project Agency Network sebagai sarana percobaan teknologi jaringan komputer terbaru pada zamannya, dan menjadi permulaan berdirinya Internet yang ada sekarang Mendanai Proyek Fungsi
  • 4. PENDAHULUAN . ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak DARPA Mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum Maka Yaitu Sehingga pada tahun 1983 diadopsi menjadi standard ARPANET Gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang ditujuan TCP / IP
  • 5. PENDAHULUAN . CIRI – CIRI TCP / IP Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork
  • 6. ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP 1 Physical Layer (lapisan fisik) Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dan sebagainya. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda. 2 Network Access Layer Lapisan ini mengatur penyaluran frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan
  • 7. ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP 3 Internet Layer Bagian ini mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah: a. Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
  • 8. ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP b. Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan. 4 Transport Layer Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.
  • 9. ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain a. Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data. b. Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
  • 10. ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP 5 Application Layer Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah a. SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e- mail , b. FTP (File Transfer Protocol ) untuk transfer file, c. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ) untuk aplikasi web, d. NNTP (Network News Transfer Protocol ) untuk distribusi news group. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
  • 11. PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN PAKET DATA Metode Pengiriman data Unicast /point-to-point1 Broadcast /one-to-everyone Multicast / one-to-many 2 3
  • 12. PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN PAKET DATA Unicast /point-to-point adalah sebuah metode pengiriman data dimana data dikirimkan pada satu lokasi yang jelas, dan setiap lokasi yang menerima kemudian mengirimkan laporan penerimaan kepada pengirim. Disini, kualitas pengiriman data dapat dijamin, karena setiap kegagalan pengiriman akan diketahui oleh pengirim dan dapat melakukan pengiriman ulang. Sistem inilah yang secara umum digunakan pada sistem jaringan komputer saat ini. 1 Analogi yang sesuai kasus di atas adalah, kartu ucapan lebaran dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman tercatat kepada 1 alamat yang jelas. Apabila paket diterima, maka tanda bukti penerimaan akan diberikan kepada pengirim, sedangkan apabila paket tidak sampai, maka juga dilaporkan kepada pengirim. Koneksi unicast adalah koneksi dengan hubungan one- to-one antara 1 alamat pengirim dan 1 alamat penerima.
  • 13. PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN PAKET DATA Broadcast /one-to-everyone adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirimkan ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah data itu sampai atau tidak. 2 Salah satu contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio. Dimana stasiun siaran melakukan siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupun radio yang memonitor siaran tersebut. Analogi yang dapat digunakan adalah, kartu ucapan lebaran dibagi-bagikan pada siapa saja yang lewat di sebuah jalan, tanpa mempedulikan siapa penerimanya. Pengiriman data dengan tujuan semua alamat yang berada dalam 1 jaringan. Aplikasi yang menggunakan metode ini akan mengirimkan ke alamat broadcast.
  • 14. PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN PAKET DATA Multicast / one-to-many adalah suatu konsep yang hampir sama dengan broadcast, dimana data dikirimkan kepada banyak titik sekaligus, namun perbedaannya adalah, titik tujuan dikelompokkan berdasarkan group-group tertentu melalui alamat groupnya. Hal ini akan mengakibatkan pengiriman menjadi lebih efektif dibandingkan broadcast namun dapat diterima jauh lebih banyak dibandingkan sistem unicast. 3 Analoginya adalah, kartu ucapan lebaran dikirimkan secara besar- besaran kepada alamat tertentu yang merupakan target dari pengirim langsung ke alamat mereka. Pengiriman data dengan tujuan alamat group dalam 1 jaringan
  • 15. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Salah satu aturan yang ada pada jaringan TCP/IP adalah pengalamatan, setiap komputer yang terkoneksi di jaringan harus mempunyai alamat yang unik. Pengalamatan yang ada di jaringan biasa disebut dengan IP Address. Adapun pengertian IP Address adalah deretan angka biner antara 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4) sampai 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Sistem pengalamatan IP IP Versi 4 ( IPv4 ) IP Versi 6 ( IPv6 )
  • 16. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) IP versi 4 ( IPv4 ) Alamat IP versi 4 memiliki total panjang adalah 32-bit dan pada umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted- decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.1.200 IP versi 6 ( IPv6 ) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
  • 17. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) IPv4 NetID adalah alamat yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. HostID adalah alamat yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Dalam sebuah NetID / segmen jaringan yang sama maka HostID harus bersifat unik atau beda dengan HostID lainnya
  • 18. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri). Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
  • 19. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
  • 20. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Jenis-jenis IP Address
  • 21. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) IP Public IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet. Analoginya IP Public itu seperti kamu punya nomer telepon rumah atau nomer HP yang bisa ditelepon langsung oleh semua orang. alamat-alamat ini telah ditetapkan oleh InterNIC (sebuah organisasi yang memberikan informasi Internet dan layanan pendaftaran nama domain) dan berisi beberapa buah NetID yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika jaringan tersebut telah terhubung ke Internet. IP Private IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT/ Network Address Translation. Analoginya IP private itu telepon lokal dalam kantor/hotel yang bisa buat telepon- teleponan gratis dalam satu gedung. Nah kalo ada orang yang mau telepon harus lewat operator dulu (NAT) karena nomer telepon publicnya cuma satu
  • 22. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Kelas-kelas Alamat IPv4 Kelas A Format 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit pertama 0 Panjang NetID 8 bit Panjang HostID 24 bit Byte pertama 0-127 Jumlah 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan) Range IP 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A Dekripsi Diberikan untuk alamat unicast dengan jumlah host skala besar
  • 23. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Kelas-kelas Alamat IPv4 Kelas B Format 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit pertama 10 Panjang NetID 16 bit Panjang HostID 16 bit Byte pertama 128-191 Jumlah 16.384 Kelas A Range IP 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx Jumlah IP 65.532 IP Address pada setiap Kelas B Dekripsi Dialokasikan untuk alamat unicast dengan jumlah host skala sedang hingga skala besar
  • 24. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Kelas-kelas Alamat IPv4 Kelas D Format 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm Bit pertama 1110 Bit multicast 28 bit Byte inisial 224 - 247 Deskripsi Digunakan untuk keperluan IP multicasting
  • 25. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Kelas-kelas Alamat IPv4 Kelas C Format 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh Bit pertama 110 Panjang NetID 24 bit Panjang HostID 8 bit Byte pertama 192 – 223 Jumlah 2.097.152 Kelas C Range IP 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx Jumlah IP 254 IP Address pada setiap Kelas C Dekripsi Digunakan untuk alamat unicast dengan jumlah host skala kecil
  • 26. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Kelas-kelas Alamat IPv4 Kelas E Format 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr Bit pertama 1111 Bit Cadangan 28 bit Byte inisial 248 - 255 Deskripsi Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
  • 27. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Kelas A Desimal 0 - 127 0 - 255 0 - 255 0 - 255 Biner 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh NetID HostID Desimal 128 - 191 0 - 255 0 - 255 0 - 255 Biner 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh NetID HostID Desimal 192 - 233 0 - 255 0 - 255 0 - 255 Biner 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh NetID HostID Kelas B Kelas C
  • 28. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL ADDRESS ) Pengembangan IPV6 Perubahan dari IPV4 ke IPV6 terutama pada : 1. Memperluas Kemampuan Pengalamatan 2. Penyederhanaan Format Header 3. Meningkatkan support untuk perluasan dan pilihan 4. Mengalirkan Kemampuan Labeling 5. Pengesahan Dan Kemampuan Privasi. UNTUK PEMBAHASAN LEBIH LANJUT SILAKAN SEARCHING DI INTERNET