Dokumen tersebut membahas tentang konsep subnet dan routing dalam jaringan komputer. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa subnetting digunakan untuk membagi satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host lebih sedikit menggunakan subnet mask. Dokumen juga menjelaskan bentuk notasi subnet seperti CIDR dan VLSM beserta contoh penerapannya.
4. Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP
Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP
Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih
Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih
sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu
sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu
subnet, digunakan subnet mask.
subnet, digunakan subnet mask.
Jumlah IP Address v4 sangat terbatas.
Jumlah IP Address v4 sangat terbatas.
Selaib penggunaan metode classfull untuk pembagian IP
Selaib penggunaan metode classfull untuk pembagian IP
Address, dapat juga menggunakan metode classes addressing.
Address, dapat juga menggunakan metode classes addressing.
6. Fungsi Subnet
Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data
yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan
(collision) atau macet.
Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
Pengelolaan yang disederhanakan.
Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak
geografis yang menjauh
9. Diperkenalkan oleh lembaga IETF pada tahun 1992
Diperkenalkan oleh lembaga IETF pada tahun 1992
Merupakan pengganti dari IP address syntax --classful networks
Merupakan pengganti dari IP address syntax classful networks
CIDR menggunakan “network prefix” dengan panjang tertentu.
CIDR menggunakan “network prefix” dengan panjang tertentu.
CIDR dapat mengalokasikan kelompok IP address dengan lebih
CIDR dapat mengalokasikan kelompok IP address dengan lebih
efektif.
efektif.
CIDR memungkinkan router untuk rute kelompok sama untuk
CIDR memungkinkan router untuk rute kelompok sama untuk
mengurangi sebagian besar informasi routing dilakukan oleh
mengurangi sebagian besar informasi routing dilakukan oleh
router inti.
router inti.
Dengan CIDR, alamat kelas (Kelas A, B, dan C) menjadi tidak
Dengan CIDR, alamat kelas (Kelas A, B, dan C) menjadi tidak
berarti.
berarti.
14. VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana
dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting
klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan
subnet- ones tidak bisa digunakan.
Menggunakan metode yakni dengan memberikan suatu network
address lebih dari satu subnetmask.
CIDR dan metode VLSM mirip satu sama lain, yaitu blok network
address dapat dibagi lebih lanjut menjadi sejumlah blok IP
address yang lebih kecil.
Perbedaannya adalah CIDR merupakan sebuah konsep untuk
pembagian blok IP Public yang telah didistribusikan dari IANA,
sedangkan VLSM merupakan implementasi pengalokasian blok IP
yang dilakukan oleh pemilik network (network administrator) dari
blok IP yang telah diberikan padanya (sifatnya local dan tidak
dikenal di internet).
Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah
antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address.
15. Perhatikan contoh berikut:
Satu blok IP address (169.254.0.0/20) dibagi menjadi 16.
Subnet 1 = 4094 host – Net address = 169.254.0.0/20
Subnet 2 = 4094 host – Net address = 169.254.16.0/20
Subnet 3 = 4094 host – Net address = 169.254.32.0/20
Subnet 4 = 4094 host – Net address = 169.254.64.0/20
…
Subnet 16= 4094 host – Net address = 169.254.240.0/20
Subnet Mask = 255.255.240.0
Berikutnya Subnet 2 akan dipecah menjadi 16 subnet lagi yang lebih kecil.
Subnet 2.1 = 254 host – Net address = 169.254.16.0/24
Subnet 2.2 = 254 host – Net address = 169.254.17.0/24
Subnet 2.3 = 254 host – Net address = 169.254.18.0/24
…
Subnet 2.16 = 254 host – Net address = 169.254.31.0/24
Subnet Mask = 255.255.255.0
Bila subnet 2.1 akan dipecah lagi menjadi beberapa subnet, misal 4 subnet, maka:
Subnet 2.1.1 = 62 host – Net address = 169.254.16.0/26
Subnet 2.1.2 = 62 host – Net address = 169.254.16.64/26
Terbukti bahwa :pada Subnet 22(Net
Terbukti bahwa :pada Subnet (Net
Subnet 2.1.3 = 62 host – Net address = 169.254.16.128/26 address 169.254.16.0) dapat
address 169.254.16.0) dapat
Subnet 2.1.4 = 62 host – Net address = 169.254.16.192/26 memecah jaringannya menjadi
memecah jaringannya menjadi
Subnet Mask = 255.255.255.192 beberapa subnet lagi dengan
beberapa subnet lagi dengan
mengganti Subnetmask-nya
mengganti Subnetmask-nya
menjadi: 255.255.240.0,
menjadi: 255.255.240.0,
255.255.255.0 dan 255.255.255.192.
255.255.255.0 dan 255.255.255.192.
16. Perhatikan…!!! pengertian satu network secara logika adalah host-host
yang tersambung pada suatu jaringan fisik.
Untuk menghindari terjadinya kongesti akibat terlalu banyak host dalam suatu physical
network, dilakukan segmentasi jaringan. Cara yang sederhana adalah membuat
topologi network perusahaan tersebut seperti ditampilkan pada gambar berikut.
17. Setelah membuat subnet secara fisik, kita juga harus membuat
subnet logic . Berikut ini daftar subnetting yang bisa dihapal dan
diterapkan untuk membuat subnet.
18. Cara menghitung subnet tersebut : :
Cara menghitung subnet tersebut
Sedangkan untuk mencari : : Jumlah
Sedangkan untuk mencari Jumlah
Jumlah Host per Network
Jumlah Host per Network Subnet= 22N
Subnet= N
= 2nn--2
=2 2 Dimana N adalah jumlah bit yang
Dimana N adalah jumlah bit yang
dipergunakan (diselubungi) atau N ==
dipergunakan (diselubungi) atau N
Dimana n adalah jumlah
Dimana n adalah jumlah Network Prefix ––88(klas A), N ==
Network Prefix (klas A), N
bit tersisa yang belum
bit tersisa yang belum NetworkPrefix ––16 (klas B), dan N ==Network
NetworkPrefix 16 (klas B), dan N Network
Prefix ––24 (klas C)
Prefix 24 (klas C)
diselubungi, misal
diselubungi, misal Contoh:Bila blok IP klas A network prefix / /
Contoh:Bila blok IP klas A network prefix
Network Prefix /25, maka 27, maka N ==27 ––88==19
27, maka N 27 19
Network Prefix /25, maka 2219==524.288
19
524.288
bit tersisa (n) adalah
bit tersisa (n) adalah (artinya dengan blok IP klas A, kita dapat
(artinya dengan blok IP klas A, kita dapat
memecah network menjadi 524.288)Bila
32 ––25 = 7
32 25 = 7 memecah network menjadi 524.288)Bila
blok IP klas BBnetwork prefix /27, maka N ==
blok IP klas network prefix /27, maka N
2 ––2 = 128 ––2 = 126 host
2 2 = 128 2 = 126 host
77
27 ––16 ==11
27 16 11
2211==2.048
11
2.048
(artinya dengan blok IP klas A, kita dapat
(artinya dengan blok IP klas A, kita dapat
memecah network menjadi 2.048)Bila blok
memecah network menjadi 2.048)Bila blok
IP klas C network prefix /27, maka N ==27 ––
IP klas C network prefix /27, maka N 27
24 ==33
24
223==88
3
(artinya dengan blok IP klas C, kita dapat
(artinya dengan blok IP klas C, kita dapat
memecah network menjadi 8)
memecah network menjadi 8)
19. Bila anda memiliki IP address dari klas C seperti 192.168.0.1, Tentukan berapa jumlah host maksimal yang
anda bisasusun dalam satu network dan berapa jumlah network (subnet) yang bisa anda bentuk (1 network
atau lebih)
Penyelesaian:
Network Address :192.168.0.0/24 11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000
Wildcard :0.0.0.255 00000000.00000000.00000000.11111111
IP Host Awal :192.168.0.1 11000000.10101000.00000000.00000001
IP Host Akhir :192.168.0.254 11000000.10101000.00000000 .11111110
Broadcast : 192.168.0.255 11000000.10101000.00000000 .11111111
Hosts/Net : 254 (1 Network)
Network Address : 192.168.0.0/25 11000000.10101000.00000000.00000001
Netmask :255.255.255.128 11111111.11111111.11111111.10000000
Hostmax : 192.168.0.254 11000000.10101000.00000000.11 111110
Broadcast : 192.168.0.255 11000000.10101000.00000000.11 111111
Hosts/net : 62
Subnet :4
Net : 248
Masih banyak lagi network yang kita bisa bentuk dengan
192.168.0.0/27,
192.168.0.0/28,
192.168.0.0/29, dan
192.168.0.0/30.
20.
21. Untuk melakukan subnetting, sebaiknya kita mengetahui
seberapa jaringan saat ini dengan cara:
Tentukan dulu jumlah jaringan fisik yang ada
Tentukan jumlah IP address yang dibutuhkan oleh masing-
masing jaringan.
Berdasarkan requirement ini, definisikan:
Satu subnet mask untuk seluruh network
Subnet ID yang unik untuk setiap segmen jaringan
Range host ID untuk setiap subjek
Cara paling sederhana dalam membentuk subnet ialah
mengalokasikan IP Address sama rata untuk setiap subnet.
22. Cara Mudah Mengatur Pembagian IP Lewat
Internet
o Bila anda mendapatkan IP Address 202.152.16.12,dan anda harus
membaginya menjadi beberapa IP dalam sebuah jaringan dengan
jumlah komputer max. 62 bh.
o Anda harus menentukan netmask yang akan digunakan
o kita bisa membuat perkiraan sementara, kalau pake Network prefix /
24 (255.255.255.0), maka maksimal komputer dalam jaringan adalah
254 host, kita bisa mencoba CIDR /25, /26 atau /27.
o Dengan network prefix /25 kita memperoleh Hosts/Net = 126,dengan
network prefix /26 kita memperoleh Hosts/Net = 62,dengan network
prefix /27 kita memperoleh Hosts/Net = 30.
o Anda dapat mencoba langsung dengan mengetikkan
alamathttp://jodies.de/ipcalc?
host=202.152.16.12&mask1=26&mask2= di URL browser anda, hasilnya
akan terlihat nilaiseperti berikut:
24. Model gambar Software Advanced IP Address Calculator
Tools berbasis web untuk membantu perhitungan subnet ini ada
juga dihttp://www.subnet-calculator.com, beberapa software free
untuk perhitungan subnet ini juga sudah banyak, dan dapat di
download di internet.
26. Dasar Teori !!
Konsepnya, pengirim paket akan menguji tujuan
Konsepnya, pengirim paket akan menguji tujuan
dari paket apakah tujuan IP berada pada
dari paket apakah tujuan IP berada pada
jaringan lokal atau tidak. Jika tidak, pengirim
jaringan lokal atau tidak. Jika tidak, pengirim
paket akan meminta bantuan ke router
paket akan meminta bantuan ke router
yang terhubung dengannya dan paket
yang terhubung dengannya dan paket
diberikan ke router untuk diteruskan. Router
diberikan ke router untuk diteruskan. Router
yang diberi paket pada prinsipnya juga
yang diberi paket pada prinsipnya juga
bekerja seperti pengirim paket tadi. Setiap
bekerja seperti pengirim paket tadi. Setiap
router mengulangi cara yang sama sampai
router mengulangi cara yang sama sampai
paket berada pada router yang mempunyai
paket berada pada router yang mempunyai
koneksi lokal dengan penerima.
koneksi lokal dengan penerima.
27. fungsi router, secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan
dua buah jaringan yang berbeda; tepatnya mengarahkan rute yang
terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.
Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk
menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang
masing-masing telah memiliki jaringan dengan Network ID yang
berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika sebuah
perusahaan akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi
mengalirkan paket data dari perusahaan tersebut ke lembaga lain
melalui internet, sudah barang tentu nomor jaringan perusahaan itu
akan berbeda dengan perusahaaan yang dituju.
Dan routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman
selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan.
Diberikan ilustrasi sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini !!
28.
29.
30. Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk
melewatkan paket berdasarkan informasi yang terdapat
pada Tabel Routing.
Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di
jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses
pengalamatan.
Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan
dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.
Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama,
datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.
Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dibagi
menjadi dua, yaitu routing statik dan routing dinamik.
Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.
31. Routing Statik
Routing statik adalah pengaturan routing paling
sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.
Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan
berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap
router yang berada di jaringan tersebut.
32. Routing Dinamik
Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk
melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table
secara manual.
33.
34. Keuntungan dan Kerugian Routing Dinamik
Keuntunganya, Hanya mengenalkan alamat yang terhubung
langsung dengan routernya (kaki-kakinya). Tidak perlu mengetahui
semua alamat network yang ada. Bila terjadi penambahan suatu
network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-
router yang berkaitan.
Kerugiannya, Beban kerja router lebih berat karena selalu
memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu. kecepatan
pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga
setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router
mendapat semua alamat ip yang ada. Susah melacak permasalahan
pada suatu topologi jaringan lingkup besar , karena
35. Keuntungan dan Kerugian Routing Dinamiks
Keuntungannya, Beban kerja router terbilang ringan
dibandingkan dengan routing dinamis. Karena router hanya
mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah
di ketahui terlebih dahulu. Analisa kesalahan pada topologi jaringan
lebih cepat diketahui.
Kerugiannya, Harus tau semua alamat IP network yang akan di
kenalkan atau dituju beserta next hoopnya (jalur yang akan dilewati).
36. Tabel Routing pada umumnya berisi informasi
Tabel Routing pada umumnya berisi informasi
tentang:
tentang:
••AlamatNetwork Tujuan
Alamat Network Tujuan
••InterfaceRouter yang terdekat dengan network
Interface Router yang terdekat dengan network
tujuan
tujuan
••Metric,yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak
Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak
untuk mencapai network tujuan. Metric tesebut
untuk mencapai network tujuan. Metric tesebut
menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan
menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan
(Hop Count).
(Hop Count).
38. • Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam.
• Dan interior routing protocol digunakan dalam sebuah
network yang dinamakan autonomus systems (AS)
• IRP yang dijadikan standar di Internet sampai saat ini adalah
Routing Information Protocol (RIP) dan Open Shortest Path
First (OSPF)
39. RIP (Routing Information Protocol)
Merupakan protokol routing yang paling umum
dijumpai karena biasanya sudah included dalam
sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell.
RIP memakai metode distance-vector algoritma.
RIP hanya bisa menangani 15 hop.
RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network
masking.
Implementasi RIP tidak terlalu sulit ika dibandingkan
dengan OSPF yang akan diterangkan berikut ini.
40. Kelebihan Dan Kekurangan Routing Information
Protocol (Rip) Pada Cisco
– Kelebihan - Kekurangan
• RIP menggunakan metode • Jumlah host Terbatas
Triggered Update • RIP tidak memiliki informasi
tentang subnet setiap route.
• RIP memiliki timer untuk
• RIP tidak mendukung Variable
mengetahui kapan router harus Length Subnet Masking (VLSM).
kembali memberikan informasi
• Ketika pertama kali dijalankan
routing. Jika terjadi perubahan hanya mengetahui cara
pada jaringan, sementara timer routing ke dirinya sendiri
belum habis, router tetap harus (informasi lokal) dan tidak
mengirimkan informasi routing mengetahui topologi jaringan
karena dipicu oleh perubahan tempatnya berada
tersebut (triggered update) • Untuk jaringan yang besar dan
kompleks, RIP mungkin tidak
• Mengatur routing menggunakan
cukup. Dalam kondisi
RIP tidak rumit dan memberikan demikian, penghitungan
hasil yang cukup dapat diterima, routing dalam RIP sering
terlebih jika jarang terjadi membutuhkan waktu yang
kegagalan link jaringan lama, dan menyebabkan
terjadinya routing loop.
41. OSPF (Open Shortest Path First)
• Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing
protokolstandar terbuka yang telah di implementasikan oleh
sejumlah besar vendor jaringan.
• Merupakan protokol routing yang kompleks dan
memakan resource komputer.
• Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi
beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai host tujuan
dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih rute
secara paralel.
• Menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk
menetapkan path-path ke jaringan lainnya.
• Menggunakan teknologi Link-state.