Model model pengambilan keputusan dalam sistem informasi manajemenFacris Bani
Dokumen tersebut membahas proses pengambilan keputusan yang terdiri atas empat tahap yaitu pemikiran, perancangan, pemilihan, dan penerapan. Kemudian dibahas pula beberapa model pengambilan keputusan seperti model optimasi, satisficing, mixed scanning, dan heuristik. Dokumen berisi ringkasan proses dan model-model pengambilan keputusan.
Dokumen tersebut merangkum proses analisis pohon yang terdiri dari 3 tahap, yaitu mengidentifikasi masalah utama melalui pohon masalah, menetapkan sasaran dengan pohon sasaran, dan mengembangkan alternatif pemecahan melalui pohon alternatif.
Dokumen tersebut membahas tentang program S-1 Pemerintahan Integratif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman tahun 2008. Dokumen ini menjelaskan tentang pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, termasuk definisi masalah, jenis masalah, teknik pemecahan masalah seperti brainstorming, dan contoh kasus pengambilan keputusan dalam situasi darurat.
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusanLutfi Koto
Dokumen tersebut membahas model dan teknik pengambilan keputusan, termasuk model heuristic yang menyatakan bahwa faktor internal lebih berpengaruh daripada eksternal, serta teknik-teknik seperti brainstorming, Delphi, dan didactic interaction yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Teks tersebut membahas tentang ruang lingkup ekonomi teknik yang mencakup proses pengambilan keputusan ekonomi dalam bidang teknik. Terdapat beberapa prinsip ekonomi teknik seperti membuat alternatif, fokus pada perbedaan, gunakan sudut pandang konsisten, dan pertimbangkan kriteria yang relevan. Proses pengambilan keputusan meliputi mengenali masalah, menetapkan tujuan, mengumpulkan data, meng
Dokumen tersebut membahas tentang latihan pemecahan masalah, mulai dari mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas, merumuskan masalah, mencari penyebab, memilih alternatif solusi, merumuskan tujuan, menyusun program kerja, dan teknik supervisi.
Model model pengambilan keputusan dalam sistem informasi manajemenFacris Bani
Dokumen tersebut membahas proses pengambilan keputusan yang terdiri atas empat tahap yaitu pemikiran, perancangan, pemilihan, dan penerapan. Kemudian dibahas pula beberapa model pengambilan keputusan seperti model optimasi, satisficing, mixed scanning, dan heuristik. Dokumen berisi ringkasan proses dan model-model pengambilan keputusan.
Dokumen tersebut merangkum proses analisis pohon yang terdiri dari 3 tahap, yaitu mengidentifikasi masalah utama melalui pohon masalah, menetapkan sasaran dengan pohon sasaran, dan mengembangkan alternatif pemecahan melalui pohon alternatif.
Dokumen tersebut membahas tentang program S-1 Pemerintahan Integratif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman tahun 2008. Dokumen ini menjelaskan tentang pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, termasuk definisi masalah, jenis masalah, teknik pemecahan masalah seperti brainstorming, dan contoh kasus pengambilan keputusan dalam situasi darurat.
Lutfi koto : model & teknik pengambilan keputusanLutfi Koto
Dokumen tersebut membahas model dan teknik pengambilan keputusan, termasuk model heuristic yang menyatakan bahwa faktor internal lebih berpengaruh daripada eksternal, serta teknik-teknik seperti brainstorming, Delphi, dan didactic interaction yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Teks tersebut membahas tentang ruang lingkup ekonomi teknik yang mencakup proses pengambilan keputusan ekonomi dalam bidang teknik. Terdapat beberapa prinsip ekonomi teknik seperti membuat alternatif, fokus pada perbedaan, gunakan sudut pandang konsisten, dan pertimbangkan kriteria yang relevan. Proses pengambilan keputusan meliputi mengenali masalah, menetapkan tujuan, mengumpulkan data, meng
Dokumen tersebut membahas tentang latihan pemecahan masalah, mulai dari mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas, merumuskan masalah, mencari penyebab, memilih alternatif solusi, merumuskan tujuan, menyusun program kerja, dan teknik supervisi.
Pohon keputusan dan diagram pengaruh digunakan untuk merangkum dokumen tersebut. Pohon keputusan menggambarkan proses pengambilan keputusan secara terstruktur dengan simpul keputusan dan kejadian, sedangkan diagram pengaruh menyajikan hubungan antara variabel keputusan, acak, dan hasil secara grafis dan ringkas. Kedua teknik tersebut membantu analisis keputusan dengan mempertimbangkan ketidakpastian dan
Dokumen tersebut membahas tentang proses berfikir dan pemecahan masalah. Terdapat penjelasan mengenai berbagai jenis kegiatan berfikir seperti berfikir asosiatif, terarah, kritis, dan kreatif. Juga dijelaskan strategi dan tahapan dalam memecahan masalah."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pengambilan keputusan, yang mencakup pengertian, tipe, faktor, dan model-model pengambilan keputusan.
2. Beberapa pokok bahasan antara lain jenis keputusan terprogram dan tidak terprogram, faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, serta proses pengambilan keputusan.
3. Dibahas pula
Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik manajemen dalam perencanaan, meliputi pengertian perencanaan, fase-fase perencanaan, kegiatan fungsi perencanaan, analisis masalah, pencarian alternatif, peramalan, evaluasi, pengambilan keputusan, implementasi, monitoring dan kontrol, serta beberapa teknik manajemen seperti 5W1H, diagram tulang ikan, pohon masalah, dan SWOT analysis.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, termasuk pengertian, tipe-tipe keputusan, model-model pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan, pendekatan pengambilan keputusan, serta alat-alat pemecahan masalah.
2. Pengambilan keputusan didasarkan pada data daripada dugaan, mencari solusi permanen bukan hanya perbaikan sementara, serta
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Muthiara Widuri
Sistem informasi manajemen (SIM) dirancang untuk menyediakan informasi akurat dan relevan untuk pengambilan keputusan manajer. SIM mendorong orientasi manajemen dan mendukung pengambilan keputusan manajemen dengan menghilangkan pengembangan dan penggunaan sistem informasi yang tidak efisien dan efektif.
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanWildan Zanett
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya informasi bagi perusahaan dan proses pengambilan keputusan manajerial. Sistem informasi perusahaan perlu menyediakan informasi berkualitas untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajer melalui tahapan pemahaman masalah, pengumpulan data, pengembangan alternatif, evaluasi, pemilihan keputusan terbaik, dan evaluasi hasil keputusan. Sistem pengolahan transaksi juga pent
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan alternatif yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan,2018
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan alternatif yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan,2018
Dokumen tersebut membahasakan berbagai model dan pendekatan dalam menyelesaikan masalah, termasuk model Osborn-Parnes, model Gick, model keadaan darurat, dan model rasional. Dokumen tersebut juga membahasakan berbagai langkah dalam proses penyelesaian masalah seperti mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, mencari alternatif penyelesaian, dan mengevaluasi hasilnya.
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...43115120406
Dokumen ini membahas konsep pengambilan keputusan dalam organisasi, meliputi empat metode pengambilan keputusan dan tujuh tahapan proses pengambilan keputusan yang meliputi pemahaman masalah, pengumpulan data, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan, dan evaluasi hasil keputusan. Tujuan akhir dari pengambilan keputusan yang tepat adalah menye
Pohon keputusan dan diagram pengaruh digunakan untuk merangkum dokumen tersebut. Pohon keputusan menggambarkan proses pengambilan keputusan secara terstruktur dengan simpul keputusan dan kejadian, sedangkan diagram pengaruh menyajikan hubungan antara variabel keputusan, acak, dan hasil secara grafis dan ringkas. Kedua teknik tersebut membantu analisis keputusan dengan mempertimbangkan ketidakpastian dan
Dokumen tersebut membahas tentang proses berfikir dan pemecahan masalah. Terdapat penjelasan mengenai berbagai jenis kegiatan berfikir seperti berfikir asosiatif, terarah, kritis, dan kreatif. Juga dijelaskan strategi dan tahapan dalam memecahan masalah."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pengambilan keputusan, yang mencakup pengertian, tipe, faktor, dan model-model pengambilan keputusan.
2. Beberapa pokok bahasan antara lain jenis keputusan terprogram dan tidak terprogram, faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, serta proses pengambilan keputusan.
3. Dibahas pula
Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik manajemen dalam perencanaan, meliputi pengertian perencanaan, fase-fase perencanaan, kegiatan fungsi perencanaan, analisis masalah, pencarian alternatif, peramalan, evaluasi, pengambilan keputusan, implementasi, monitoring dan kontrol, serta beberapa teknik manajemen seperti 5W1H, diagram tulang ikan, pohon masalah, dan SWOT analysis.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, termasuk pengertian, tipe-tipe keputusan, model-model pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan, pendekatan pengambilan keputusan, serta alat-alat pemecahan masalah.
2. Pengambilan keputusan didasarkan pada data daripada dugaan, mencari solusi permanen bukan hanya perbaikan sementara, serta
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Muthiara Widuri
Sistem informasi manajemen (SIM) dirancang untuk menyediakan informasi akurat dan relevan untuk pengambilan keputusan manajer. SIM mendorong orientasi manajemen dan mendukung pengambilan keputusan manajemen dengan menghilangkan pengembangan dan penggunaan sistem informasi yang tidak efisien dan efektif.
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanWildan Zanett
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya informasi bagi perusahaan dan proses pengambilan keputusan manajerial. Sistem informasi perusahaan perlu menyediakan informasi berkualitas untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajer melalui tahapan pemahaman masalah, pengumpulan data, pengembangan alternatif, evaluasi, pemilihan keputusan terbaik, dan evaluasi hasil keputusan. Sistem pengolahan transaksi juga pent
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan alternatif yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan,2018
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan alternatif yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan,2018
Dokumen tersebut membahasakan berbagai model dan pendekatan dalam menyelesaikan masalah, termasuk model Osborn-Parnes, model Gick, model keadaan darurat, dan model rasional. Dokumen tersebut juga membahasakan berbagai langkah dalam proses penyelesaian masalah seperti mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, mencari alternatif penyelesaian, dan mengevaluasi hasilnya.
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...43115120406
Dokumen ini membahas konsep pengambilan keputusan dalam organisasi, meliputi empat metode pengambilan keputusan dan tujuh tahapan proses pengambilan keputusan yang meliputi pemahaman masalah, pengumpulan data, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan, dan evaluasi hasil keputusan. Tujuan akhir dari pengambilan keputusan yang tepat adalah menye
BAB I membahas tentang latar belakang perencanaan program kesehatan yang meliputi 5 langkah pokok yaitu analisis situasi, identifikasi masalah, menetapkan tujuan, memilih alternatif kegiatan, dan menyusun rencana operasional. BAB II membahas pengertian perencanaan, aspek-aspeknya, cirinya, serta teknik menetapkan prioritas masalah dan jalan keluar melalui skoring, non skoring, dan memilih prioritas berdasarkan
This case study analyzes Mizuho Bank's green project financing of a natural gas development project in Indonesia. Mizuho adopted the Equator Principles to fully assess the social and environmental risks. It required the borrower to mitigate risks and committed to environmental protection in the financing contract. More broadly, Mizuho promotes green credit, innovates green financing products, and supports carbon trading to improve the environment. It provides lower interest financing to green projects and assesses customer environmental performance to encourage sustainability.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Buku ini membahas pengantar pemodelan sistem dinamik menggunakan perangkat lunak Vensim PLE, mulai dari pengenalan Vensim, cara menginstalasi dan menggunakan Vensim PLE, membuat diagram simpal kausal dan diagram stock dan flow, menganalisis model, dan contoh-contoh penerapan Vensim untuk memodelkan berbagai sistem dinamik sederhana."
Mata kuliah ini membahas latar belakang dan manfaat teknik-teknik manajemen. Teknik-teknik manajemen berkembang seiring sejarah ilmu manajemen sejak abad ke-18 hingga saat ini. Pionir ilmu manajemen modern adalah Robert Owen dan Charles Babbage yang meletakkan dasar pentingnya sumber daya manusia dan efisiensi dalam organisasi. Mata kuliah ini akan memperkenalkan berbagai teknik analisis manajemen untuk memecah
The document discusses the benefits of exercise for both physical and mental health. Regular exercise can improve cardiovascular health, reduce stress and anxiety, boost mood, and reduce the risk of diseases. It recommends that adults get at least 150 minutes of moderate exercise or 75 minutes of vigorous exercise per week to gain these benefits.
Modul ini membahas tentang pelatihan berbasis kompetensi untuk memperbaiki power supply. Modul ini menjelaskan konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi, penjelasan modul, pengakuan kompetensi terkini, dan pengertian istilah terkait. Modul ini juga menjelaskan standar kompetensi untuk memperbaiki power supply dan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi tersebut.
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan berbasis kompetensi untuk memperbaiki CD-RW yang mencakup pengertian pelatihan berbasis kompetensi, standar kompetensi yang dibutuhkan, dan langkah-langkah memperbaiki CD-RW.
Dokumen tersebut membahas tentang materi pelatihan berbasis kompetensi untuk melakukan backup data dan sistem. Materi pelatihan ini mencakup pengertian konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi, penjelasan modul pelatihan, standar kompetensi yang dipelajari, dan prosedur backup data dan sistem.
Modul ini membahas tentang melakukan restore operating system. Modul ini menjelaskan konsep pelatihan berbasis kompetensi, penjelasan modul, standar kompetensi yang mencakup peta paket pelatihan dan pengertian unit standar kompetensi, serta materi pelatihan untuk melakukan restore operating system.
Dokumen ini berisi modul pelatihan tentang memperbaiki printer. Modul ini menjelaskan konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi, penjelasan modul, pengakuan kompetensi terkini, pengertian istilah yang digunakan, standar kompetensi yang mencakup peta paket pelatihan dan unit standar kompetensi, serta materi pelatihan untuk unit kompetensi memperbaiki printer.
The document discusses management ethics and social responsibility. It covers two broad categories of ethical theories - consequential and non-consequential principles. It also addresses factors like time pressure and individual/organizational factors that influence ethical behavior. The document provides checklists and steps for encouraging ethical conduct and discouraging unethical behavior in organizations.
This document discusses strategies for career success. It emphasizes adopting a broad view of one's career that includes self-assessment, exploring opportunities, establishing objectives and timelines, and regularly evaluating progress. It also discusses important elements like developing skills and networks, understanding organizational politics and power structures, and managing stress. The key to career success involves proactive planning and ongoing adaptation to changes in the workplace.
International management involves managing resources across national boundaries and adapting management principles to foreign competition and environments. Companies go international for proactive reasons like accessing new markets and customers or for reactive reasons like avoiding trade barriers. There are two types of multinational companies - those that standardize products for many countries and those that customize products for specific local markets. Managing internationally requires considering various external environments including economic, political, sociocultural, legal, and technological factors.
The document discusses information management systems and their importance in organizations. It covers topics such as the definition of information technology, characteristics of useful information, the role of management information systems in planning, organizing, controlling operations and using resources effectively. It also summarizes the basic functions of computer information systems, including computer operations, system programming, data management, and end-user computing. Lastly, it outlines some of the challenges in managing information systems, such as overcoming resistance to change and enabling employees to use new systems.
Operations management involves planning and controlling the processes that transform inputs into outputs. Key aspects of operations management include operations strategy, facilities layout and location, capacity planning, production planning and control, and quality management. The overall goal is to efficiently manage resources, processes, and outputs.
1. Pola Kerja Terpadu
Dan Pentahapannya
Lukmanulhakim Almamalik
Lukmanulhakim Almamalik 2011 1
2. Pendahuluan
Pengertian Pola Kerja Terpadu
Pola Kerja Terpadu adalah suatu alat kerja berupa
perencanaan yang operasional untuk mewujudkan
sasaran yang telah ditetapkan secara bersama
antara stakeholders (pihak-pihak yang berkaitan).
Manajemen sebagai Proses Manusiawi dan
Proses Analitik.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 2
3. Manajemen Sebagai Proses Manusiawi
Manajemen pada hakekatnya adalah proses sosial
yang dinamis mengenai kemampuan, pengetahuan
serta keterampilan untuk memperoleh hasil secara
efektif dan efisien bersama-sama dengan orang lain.
Proses manusiawi berisi kegiatan yang menyangkut
empat aspek yang ada dalam diri seseorang.
a. Perilaku kepemimpinan.
b. Perilaku individu dalam kelompok.
c. Perilaku berkomunikasi.
d. Perilaku pengambilan keputusan.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 3
4. Manajemen Sebagai Proses Analitik
Disamping proses manusiawi masih diperlukan juga
adanya proses analitik yang menggunakan logika,
karena bagaimanapun juga proses analitik
merupakan alat untuk menentukan keberhasilan
suatu proses manajemen.
Proses analitik terdiri atas empat tahap berikut.
a. Menentukan Masalah.
b. Mencari Pilihan Solusi Pemecahan Masalah.
c. Memilih dan Menguji Pilihan Solusi.
d. Mencoba Penyelesaian.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 4
5. Pentahapan Pola Kerja Terpadu
Agar setiap usaha atau kegiatan yang dilakukan
dapat mencapai efisiensi dan efektivitas yang
diharapkan, yang pertama kali perlu dilakukan
adalah memastikan terlebih dahulu apa yang
menjadi sasarannya.
Adapun sasarannya dipilih dari berbagai pilihan
yang ada, dengan didasari atas pertimbangan
yang terlihat dari kondisi, situasi, dan sumber-
sumber daya yang tersedia.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 5
6. Tahapan Proses Pola Kerja Terpadu
Proses Tahapan Proses Pola Kerja Terpadu adalah sebagai
berikut.
1. Memilih Sasaran.
2. Menetapkan Sasaran.
3. Memvalidasi Sasaran.
4. Mewujudkan Sasaran.
5. Mengendalikan Kegiatan.
Kelima tahap yang disebutkan di atas merupakan kerangka
pikir Pola Kerja Terpadu.
Kerangka ini membantu untuk merinci hal besar yang
bersifat kompleks menjadi bagian-bagian yang sederhana,
mudah dimengerti yang saling bergantung satu sama lain.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 6
7. 1. Memilih Sasaran
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk
memilih sasaran:
Teknik analisis terhadap tugas pokok dan
fungsi organisasi.
Teknik analisis situasi. Teknik analisis situasi
ini menggunakan analisis pohon, terdiri atas
pohon masalah, pohon sasaran dan pohon
alternatif.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 7
8. a. Analisis Tupoksi
Analisis tupoksi dimulai dari identifikasi uraian
tugas pokok dan fungsi yang tersedia pada setiap
unit kerja organisasi.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi diidentifikasi
apa yang menjadi visi dan misi organisasi.
Sasaran dipilih sasaran melalui uraian tugas yang
bertitik tolak dari Visi, Misi dan Tugas Pokok dan
Fungsi dari unit organisasi.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 8
9. b. Analisis Situasi (Analisis Sebab)
Analisis Situasi merupakan suatu langkah pemecahan
masalah dengan mencari sebab dari suatu akibat.
Teknik analisis situasi ini menggunakan pohon analisis.
Caranya adalah dengan menyusunnya menyerupai
sebuah pohon atau bagan organisasi.
Memilih sasaran dengan menggunakan pohon analisis
dilakukan melalui tiga langkah, yaitu dengan cara
menyusun pohon masalah, pohon sasaran, dan pohon
alternatif.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 9
10. Tahapan Pohon Analisis
Adapun tahapan-tahapan dari proses pohon analisis:
a. Mengidentifikasikan dan menganalisis masalah dan
kebutuhan (menggunakan pohon masalah).
c. Menentukan sasaran-sasaran yang harus diwujudkan
untuk memecahkan masalah-masalah atau memenuhi
kebutuhan yang telah diidentifikasikan (menggunakan
pohon sasaran).
e. Mengembangkan alternatif pemecahan atau alternatif
rencana tindakan untuk mewujudkan sasaran tersebut
(menggunakan pohon alternatif).
Lukmanulhakim Almamalik 2011 10
11. Analisis Masalah (Penentuan Prioritas)
Penentuan prioritas dilakukan dengan menggunakan kriteria:
Mendesak (M), menunjukkan kepada waktu untuk segera
mengambil langkah, gawat (G), menunjukkan pentingnya
masalah tersebut segera diatasi, dan Dampaknya (D),
menunjukkan pengaruhnya masalah tersebut terhadap akibat
yang ditambahkannya.
Ketiga kriteria tersebut dinilai dengan menggunakan skala
nilai 1 – 5 dengan ketentuan sebagai berikut:
5 = sangat mendesak/gawat/kuat
4 = Mendesak/gawat/kuat
3 = cukup mendesak/gawat/kuat
2 = kurang mendesak/gawat/kuat
1 = sangat kurang mendesak/gawat/kuat
Lukmanulhakim Almamalik 2011 11
16. Pohon Masalah (PERNYATAAN NEGATIF)
Pohon masalah adalah suatu teknik untuk
mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi
tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian
hubungan sebab akibat.
Pohon masalah dimulai dengan masalah utama.
Sebagai hasil analisis situasi di unit kerja, dianalisis
penyebab masalah tersebut dalam forum curah pendapat.
Mulailah dengan rumusan pernyataan masalah yang
dihadapi unit kerja, pikirkan apa akibat yang mungkin timbul
dari masalah tersebut, diskusikan dan tuliskan berbagai
alternatif penyebab masalah tersebut secara bertahap,
lukiskan dalam sebuah bagan pohon.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 16
17. Pohon Masalah (PERNYATAAN Negatif)
Akibat dari Masalah yang
dihadapi 4
Akibat
1
Masalah yang dihadapi Sasaran
Sebab 2
Penyebab sasaran yang dominan
A B C D
Penyebab sasaran 2B yang dominan 3
A B C D
Lukmanulhakim Almamalik 2011 17
19. Pohon Sasaran (PERNYATAAN POSITIF)
Pohon sasaran adalah teknik untuk mengidentifikasi sasaran
yang ingin diwujudkan.
Pohon sasaran merupakan rangkaian sebab akibat yang
pernyataannya merupakan kebalikan dari pernyataan pada
pohon masalah.
Semua pernyataan dari pohon masalah mengandung
pengertian negatif, sedangkan semua pernyataan dalam
pohon sasaran mengandung pengertian positif.
Beberapa sasaran itu dengan menggunakan pola pikir “Jika-
Maka” susunlah sasaran dalam bentuk pohon seperti
pohon masalah.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 19
20. Mengingat terbatasnya sumber daya yang tersedia, maka
tidak dapat disusun sebuah program untuk mewujudkan
semua sasaran yang diidentifikasi secara lengkap.
Oleh karena itu dalam menyusun pohon sasaran perlu
dianalisis untuk mengidentifikasi dan memilih cabang yang
mana yang sekiranya mempunyai dampak yang paling besar
terhadap sasaran utama dan paling relevan bagi unit kerja
yang bersangkutan.
Pohon sasaran utama dan paling relevan bagi unit kerja yang
bersangkutan. Pohon sasaran ini sebenarnya didapat dengan
mengubah pernyataan negatif pada pohon masalah menjadi
pernyataan yang mengandung arti positif.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 20
21. Pohon Sasaran (PERNYATAAN POSITIF)
Akibat dari Sasaran yang
dihadapi 4
Akibat
1
Sasaran Sasaran
Sebab 2
Penyebab masalah yang dominan
A B C D
Penyebab masalah 2B yang dominan 3
A B C D
Lukmanulhakim Almamalik 2011 21
23. POHON ALTERNATIF
Pohon alternatif adalah suatu teknik untuk
mengidentifikasikan pilihan-pilihan pemecahan atau
tindakan yang dapat diambil untuk mewujudkan sasaran
tertentu dan memperagakan informasi ini kedalam format
yang sederhana.
Prosesnya sebagai berikut:
Periksalah pohon sasaran untuk menentukan sasaran-
sasaran yang mungkin tidak realistis berhubung
terbatasnya sumber-sumber yang ada.
Periksalah setiap cabang pohon sasaran untuk
menentukan apakah mungkin ada pilihan-pilihan yang
dapat menjamin dengan lebih baik terwujudnya
sasaran yang setingkat lebih tinggi.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 23
24. Pohon alternatif merupakan serangkaian
pernyataan hasil pemilihan dari cabang yang
ada pada pohon sasaran setelah cabang
tersebut dikaji berdasarkan keterbatasan
sumber.
Cabang yang dipilih dianggap sebagai cara
yang paling efektif untuk memecahkan
masalah yang dihadapi unit kerja.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 24
27. Pohon Alternatif
4
Akibat
1
Alternatif (Pilihan) Sasaran Sasaran
Sebab 2
A B C D
Penyebab sasaran 2B yang dominan 3
A B C D
Lukmanulhakim Almamalik 2011 27
29. Menetapkan Sasaran
Sasaran yang dipilih dari pohon alternatif masih merupakan
sasaran umum, belum merupakan sasaran yang segera
dapat dilaksanakan.
Sasaran khusus sifatnya:
1. Spesifik
2. Berorientasi pada pada hasil
3. Terukur dari segi kualitas dan kuantitas
4. Kapan kegiatan akan dilaksanakan
5. Dimana tempatnya
6. Berapa lama
7. Kapan mulai dan kapan berakhir
8. Berapa jumlah biaya yang diperlukan
9. Dari mana sumbernya
10. Unit mana yang akan bertindak sebagai pelaksana
11. Bila diperlukan bekerjasama dengan instansi luar.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 29
30. Sebuah sasaran yang baik untuk dipilih
adalah sasaran yang bermanfaat dan paling
menguntungkan bagi organisasi, jelas dan
realistik, dapat diukur dan diamati dari segi
kualitas, biaya dan waktu, ditetapkan
bersama atasan dan bawahan, bersama
dengan unit lain yang setingkat mendukung
sasarannya dari unit yang setingkat lebih
tinggi dan dinyatakan dalam bentuk selesai.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 30
31. Memvalidasi Sasaran
Validasi sasaran merupakan upaya untuk
memberikan jaminan bahwa sumber dana, bahan,
metode, organisasi, prosedur, dan tenaga kerja
dinyatakan siap untuk mewujudkan sasaran.
Sasaran khusus merupakan sasaran tentatif yang
harus divalidasikan menjadi sasaran definitif. Ada
tiga instrumen yang digunakan untuk
memvalidasikan sasaran, yaitu Matriks Rincian
Kerja (MRK), Uraian Paket Kerja dan
Penjadualan.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 31
32. Matrik Rincian Kerja (MRK)
Matrik rincian kerja merupakan kerangka yang menghubungkan
sasaran dengan kegiatan dan sumber yang diperlukan.
Kegiatan dirinci menjadi kegiatan kecil, sampai yang terkecil yang
dinamakan pokok akhir.
Prosedur membuat rincian kerja yang diterapkan dalam bentuk
matriks adalah:
a. Menempatkan sasaran khusus dalam bulatan.
b. Menetapkan dan menempatkan kegiatan dalam kotak empat persegi
panjang.
c. Menetapkan pokok kerja terdiri dari: 1) Persiapan, 2) Pelaksanaan, 3)
Pengendalian.
d. Menetapkan pokok akhir untuk setiap pokok kerja sesuai kebutuhan.
e. Menetapkan penanggung jawab untuk setiap pokok akhir.
Penanggung jawab adalah pejabat struktural misalnya Kepala kantor
Departemen, Pimpinan bagian proyek, dll. Pejabat nonstruktural atau
staf jumlahnya lebih dari satu, tuliskan nama yang bersangkutan
dibelakangnya, misal pegawai teknis (Joko), pengetik (Sulis).
Lukmanulhakim Almamalik 2011 32
33. Pokok Akhir
Sasaran Kegiatan Penanggung
Pokok Kerja
khusus jawab
Lukmanulhakim Almamalik 2011 33
34. Matriks Rincian Kerja memberi gambaran yang jelas tentang
hal yang akan diperankan setiap orang atau sekelompok orang
pada kegiatan mewujudkan sasaran.
Untuk mengisi format di atas dapat diikuti prosedur berikut:
Sasaran, yang ditulis dalam lingkaran adalah sasaran khusus
Kegiatan mewujudkan sasaran, yang ditulis dalam kotak segi empat,
adalah kegiatan yang dirumuskan dalam sasaran.
Pokok Kerja, merupakan rincian dari kegiatan besar ke dalam tahapan,
yaitu persiapan (pokok kerja A), pelaksanaan (pokok kerja B), dan
pengendalian (pokok kerja C).
Pokok Akhir, merupakan kegiatan terkecil yang menghasilkan, kegiatan
yang masih bisa didelegasikan pada orang lain, masih bisa dibagi.
Penanggung jawab, ditulis berdasarkan jabatan struktural maupun non
struktural, dan bertugas bersama yang lainnya mengerjakan sebagian
dari pokok akhir dan bertanggung jawab atas selesainya pekerjaan yang
terlibat langsung dengan setiap penyelesaian pokok akhir.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 34
35. Paket Kerja (PK), satu paket pekerjaan yang
dinyatakan dalam pokok akhir, yang harus
dikerjakan secara terkoordinasikan oleh lebih dari
satu orang.
Penamaan paket kerja sesuai dengan urutan pokok
akhir, yaitu PK1,PK2,PK3......PKn. Jumlah angka di
bawah pada tiap kolom matriks menunjukkan besar
kecilnya tanggung jawab keterlibatan dan peran
serta seseorang dalam upaya mewujudkan sasaran.
Jumlah ke kanan banyaknya orang yang terlibat
dalam penyelesaian pokok akhir yang dilaksanakan
secara terkoordininasi.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 35
36. Uraian Paket Kerja (PK)
Kalau kita perhatikan MRK, di bagian atas
tertulis SiABiDiBa yang artinya:
a. Si, siapa mengerjakan
b. A, apa yang dikerjakan
c. Bi, bilamana sasaran akan diwujudkan
d. Di, dimana akan dilaksanakan
e. Ba, bagaimana cara melaksanakannya.
Format paket kerja terdiri atas; pokok akhir,
penanggung jawab, waktu, dan biaya.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 36
37. Pokok akhir, menunjuk kepada pokok akhir yang sedang diuraikan.
Penanggung jawab, adalah seseorang yang disamping bertanggung
jawab atas pekerjaan yang dilaksanakan, juga bertanggung jawab
atas pekerjaan orang lain yang ditugasinya.Dalam setiap sasaran
hanya ada satu orang penanggung jawab.
Uraian kerja, adalah uraian tentang langkah dan deskripsi pekerjaan
untuk menyelesaikan paket kerja. Orang atau pejabat yang ditugasi
harus dapat menggambarkan tentang apa saja yang dikerjakannya
secara berurutan dengan jelas.
Waktu, menunjuk kepada waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tiap paket kerja.
Biaya, adalah biaya yang dioerlukan untuk mengerjakan tiap paket
kerja.
Penanggung jawab, menunjuk kepada penanggung jawab yang ada
pada matriks untuk setiap paket kerja.
Lukmanulhakim Almamalik 2011 37
38. Penjadualan
Penjadualan dibuat dalam bentuk peta garis.
Penjadualan menggambarkan, kapan kegiatan
dimulai dan kapan direncanakan selesai.
Penjadualan dibuat dalam format seprti berikut:
Satuan waktu yang dipilih dalam penjadualan
disesuaikan dengan; kebutuhan, jam, hari, minggu,
bulan, triwulan, semester atau tahun
Lukmanulhakim Almamalik 2011 38