Buku Pengenalan Pemodelan Sistem Dinamik menggunakan Vensim PLE ini merupakan buku yang diperuntukkan bagi mereka yang baru belajar sistem dinamik untuk pertama kali dan/atau juga bagi mereka sebelumnya sudah pernah belajar sistem dinamik. Selain mudah dalam pengoperasiannya, perangkat lunak Vensim PLE yang digunakan pada buku ini tersedia dalam versi yang dapat diunduh secara gratis sehingga dapat digunakan oleh pengguna atau pemodel pemula dan kalangan akademisi yang ingin belajar sistem dinamik.
Secara umum, buku ini mengupas cara menggunakan dan mengoperasikan perangkat lunak Vensim PLE untuk memodelkan sistem dinamik, mulai dari cara instalasinya, pengenalan perangkat (tools) analisis, menu, dan fungsi-fungsi yang ada, cara pembuatan diagram baik diagram simpal kausal maupun diagram stock dan flow serta menyimulasikannya sampai dengan pembuatan simulator sederhana. Selain itu, dalam buku ini juga diulas secara ringkas konsep-konsep dasar pemodelan sistem dinamik disertai contoh-contoh modelnya, seperti umpan balik penguatan, penyeimbangan, ketertundaan atau delay dalam sistem dinamik, osilasi, model kurva-S, dan model overshoot dan kolaps sehingga para pembaca buku ini bisa juga mendapatkan pemahaman dasar pemodelan sistem dinamik.
https://guepediastore.com/products/6019336/pengenalan-pemodelan-sistem-dinamik-menggunakan-vensim-ple
1. MATERI PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
MEMPERBAIKI FISIK HARD DISK
TIK.CS03.012.01
BUKU INFORMASI
2. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
3. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................... 3
BAB I 6
PENGANTAR................................................................................... 6
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ....................................6
1.2 Penjelasan Modul....................................................................................6
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)..................................................9
1.4 Pengertian-pengertian Istilah..................................................................9
BAB II 12
STANDAR KOMPETENSI................................................................ 12
2.1 Peta Paket Pelatihan ............................................................................12
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi....................................................12
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ..........................................................13
Unit kompetensi ini berkaitan dengan mengembalikan file pada hard
disk yang terhapus atau hilang : menyiapkan peralatan perbaikan hard
disk, melacak kerusakan hard disk, memperbaiki hard disk secara
hardware dan membuat dokumentasi kerusakan hard disk. ................ 14
ELEMEN KOMPETENSI.................................................................. 14
KRITERIA UNJUK KERJA..........................................................................14
4.1.1 TIK.CS03.010.01 Memperbaiki Floppy Disk Drive. ...........19
BAB III 21
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................ 21
3.1 Strategi Pelatihan ................................................................................21
4. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
3.2 Metode Pelatihan ................................................................................22
BAB IV 24
MATERI UNIT KOMPETENSI........................................................... 24
MEMPERBAIKI FISIK HARD DISK ................................................... 24
4.1 Tujuan Instruksional Umum...................................................................24
4.2Tujuan Instruksional Khusus..................................................................24
4.3Uraian Singkat Tentang Memperbaiki Fisik Hard Disk..........................25
Hard disk adalah media penyimpan yang sangat penting pada komputer.
Sayangnya umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada hard
disk dapat disebabkan beberapa hal:................................................25
4.4 Beberapa Pengertian Dalam Unit Kompetensi Ini...............................26
4.5 Informasi Masing-Masing Elemen Kompetensi....................................26
BAB V 73
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN ......................................... 73
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ............................................... 73
5.1 Sumber Daya Manusia..........................................................................73
5.2 Literatur................................................................................................75
Untuk referensi mengenai materi-materi yang dapat digunakan, Anda
dapat melihat dari Daftar Pustaka yang terlampir dihalaman terakhir
modul ini.............................................................................................75
5.3 Daftar Peralatan dan Bahan yang digunakan......................................75
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 77
5. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
6. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
BAB I
PENGANTAR
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang
memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di
tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar
Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan
secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2 Penjelasan Modul
Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan
Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud
dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan
dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses
belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya
dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah
pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan
materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan.
7. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar
peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan pseserta dengan
menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik
dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih.
1.2.1 Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan
Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :
• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh
seorang pelatih.
• Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan
oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-
sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.2 Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun
peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat
setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal
maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan
untuk mempelajari dan memahami informasi.
• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
8. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan
dalam melaksanakan praktik kerja.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan
tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan
sebagai pernyataan keterampilan.
• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencapai keterampilan.
• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada
Buku Kerja.
• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta
pelatihan sebagai sumber pelatihan.
• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta
pelatihan.
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /
tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku
Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
9. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
• Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
• Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of
Current Competency)?
Jika Anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk elemen unit kompetensi tertentu, Anda dapat mengajukan
pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti Anda tidak akan
dipersyaratkan untuk belajar kembali.
• Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan,
karena Anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan
dan keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang
sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama
1.4 Pengertian-pengertian Istilah
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan
serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses
10. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan
kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan
suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi Kerja
Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan , keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja
Pelatihan Berbasisi Kompetensi Kerja adalah pelatihan kerja yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan
dan persyaratan di tempat kerja.
11. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah rumusan kemampuan
kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan / atau keahlian
serta sikap kerja yang relevan dengan pelksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Sertifikasi Kompetensi Kerja
Sertifikasi kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi
yang dilakukan secara sitematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai
standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional dan /atau
standar khusus.
Sertifikat Kompetensi Kerja
Sertifikat Kompetensi Kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga
sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah
menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI.
12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1 Peta Paket Pelatihan
Unit ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan dalam unit-unit
kompetensi yang berkaitan dengan :
a. TIK.CS03.012.01 Memperbaiki Fisik Hard Disk
Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini perlu
dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra kejuruan umum, institusi
harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan serangkaian konteks
industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu. Batasan variabel akan
membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu/khusus, pelatihan harus
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan sektor tersebut.
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi
Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?
Unit ini memberikan informasi yang diperlukan untuk Memperbaiki Fisik Hard
Disk.
13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada
pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Namun diharapkan
pelatihan ini dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tiga sampai tujuh hari.
Pelatihan ini dijutukan bagi semua user terutama yang tugasnya berkaitan
dengan programming, seperti operator, programmer, staff support, dan staff
admin.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai
kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,
Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini
akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level
kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum
usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi
panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk
kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit
Judul Unit : Memperbaiki Fisik Hard Disk
14. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
2.3.2 Kode Unit Kompetensi
Kode Unit : TIK.CS03.012.01
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini berkaitan dengan mengembalikan file pada
hard disk yang terhapus atau hilang : menyiapkan peralatan perbaikan
hard disk, melacak kerusakan hard disk, memperbaiki hard disk secara
hardware dan membuat dokumentasi kerusakan hard disk.
2.3.4 Elemen Kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Menyiapkan peralatan 1.1 Kabel data dan hard disk disiapkan.
perbaikan hard disk
1.2 Alat pembongkar hard disk disiapkan.
15. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2 Melacak kerusakan hard 2.1 Kerusakan pada kabel data dapat diidentifikasi.
disk
2.2 Kerusakan hard disk SCSI akibat card SCSI
rusak dapat diidentifikasi.
2.3 Kerusakan pembacaan data akibat posisi head
hard disk yang tidak presisi dapat diperbaiki.
2.4 Kerusakan pada motor spindle hard disk dapat
diperbaiki.
2.5 Kerusakan bad sektor secara fisik dapat
diidentifikasi.
2.6 Kerusakan pada controller Failur dapat
diidentifikasi.
2.7 Kerusakan hard disk akibat komponen-
komponen dalam board logic dapat
diidentifikasi.
3 Memperbaiki hard disk 3.1 Perbaikan kerusakan pada kabel data hard disk
secara hardware dilakukan dengan baik.
3.2. Perbaikan kerusakan hard disk SCSI akibat card
SCSI rusak dapat dilakukan dengan baik.
3.3. Perbaikan kerusakan pembacaan data akibat
16. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
posisi head hard disk yang tidak presisi dapat
dilakukan dengan benar.
3.4. Perbaikan kerusakan pada motor spindle hard
disk dapat dilakukan dengan baik.
3.5. Kerusakan bad sektor secara fisik dapat
diperbaiki.
3.6. Kerusakan pada controller Failur dapat
diperbaiki.
3.7. Kerusakan hard disk akibat komponen-
komponen dalam board logic dapat diperbaiki.
4 Membuat dokumentasi 4.1 Penyebab-penyebab kerusakan di dokumentasi.
kerusakan hard disk
4.2. Bagian yang rusak telah diperbaiki, dicatat.
4.3. Komponen-komponen pengganti, di
dokumentasi.
4.4. Kehandalan komponen secara keseluruhan, di
dokumentasi.
2.3.5 Batasan Variabel
17. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor teknologi informasi dan
komunikasi.
2. Sumber tenaga manusia dan peralatan mungkin beragam dari satu
sektor industri ke industri lain dan mungkin mencakup:
2.1 Jenis komputer dan spesifikasi komputer.
2.2 Perangkat peripheral komputer.
2.3 Jumlah atau besar sistem.
2.4 Beban kerja tiap perangkat.
2.5 OS yang digunakan.
2.6 Tools yang digunakan.
3. Rincian biaya meliputi:
3.1 Waktu pelaksanaan.
3.2 Peralatan.
3.3 Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang digunakan.
3.4 Penyedian barang yang dapat dikonsumsi.
4. Kemungkinan-kemungkinan itu meliputi:
4.1 Kesulitan teknis.
4.2 Pertimbangan hubungan industri.
4.3 Sakit/kecelakaan/kejadian-kejadian.
4.4 Hal-hal lain yang terkait dengan sektor.
5. Tenaga kerja yang relevan meliputi:
5.1 Teknisi Perakitan Komputer.
5.2 Teknisi Perawatan Komputer.
5.3 Teknisi Perbaikan Komputer.
2.3.6 Panduan Penilaian
1. Pengetahuan dan Ketrampilan Penunjang
18. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Untuk mendemontrasikan kompetensi, memerlukan bukti
keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini :
1.1 Pengetahuan dasar
1.1.1 Hubungan komunikasi, meliputi koordinasi, layanan
konsumen, negosiasi , laporan tertulis .
1.1.2 Konsultasi, meliputi konsultasi dengan tenaga kerja
manusia, mendengarkan, menanyakan, meminta umpan
balik, memberi informasi.
1.2 Keterampilan dasar
1.2.1 Menggunakan alat ukur listrik
1.2.2 Menggunakan software Ghost dan Backup Utility
2. Konteks Penilaian
Penilaian mungkin terjadi pada pekerjaan, atau diluar pekerjaan
atau suatu kombinasi dari keduanya. Penilaian diluar pekerjaan harus
dilaksanakan dalam suatu lingkungan kerja yang disimulasikan
mendekati pekerjaan yang semestinya. Penilaian mungkin
menggabungkan serangkaian metode untuk menilai kemampuan dan
penerapan pengetahuan pendukung penting, dan mungkin mencakup:
2.1 Demontrasi praktis (pengamatan langsung harus terjadi lebih
dari sekali untuk menentukan konsistensi kemampuan).
2.2 Studi kasus.
2.3 Contoh-contoh kerja atau kegiatan-kegiatan simulasi kerja.
2.4 Menanyakan secara lisan/interview.
2.5 Proyek/laporan/buku catatan kemajuan.
2.6 Laporan pihak ketiga dan prestasi otentik sebelumnya.
2.7 Bukti penilaian
3. Aspek Penting Penilaian
19. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Unit kompetensi ini menerapkan serangkaian sektor-sektor.
Fokus penilaian akan tergantung pada sektor industri. Penilaian harus
dibuat untuk memenuhi kebutuhan sektor tertentu dimana kemampuan
tertentu sedang dinilai. Penilaian ini sebaiknya tidak hanya ditujukan
pada variabel-variabel , yang terkait dengan serangkaian variabel
pernyataan, yang diterapkan pada kontek yang dipilih. Pembuktian
berikut ini adalah penting dalam menentukan kompetensi pada unit ini:
3.1 Proses membuka chassing PC yang aman.
3.2 Proses pekerjaan yang sesuai untuk instalasi dan perbaikan
FDD
4. Kaitan Dengan Unit-Unit Lain
4.1 Unit ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan dalam unit
kompetensi yang berkaitan dengan:
4.1.1 TIK.CS03.010.01 Memperbaiki Floppy Disk Drive.
4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam
unit ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra-
kejuruan umum, institusi harus menyediakan pelatihan yang
mempertimbangkan serangkaian konteks industri seutuhnya
tanpa bias terhadap sektor tertentu. Batasan variabel akan
membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu/ khusus,
pelatihan harus disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan
sektor tersebut.
2.3.7 Kompetensi Kunci
N TINGKA
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI
O T
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
20. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2
21. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1 Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan
yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan
bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu
merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya
dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap
belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses
belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang
terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau
orang yang telah berpengalaman lainnya.
22. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2 Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam
beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual,
sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses
belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih
setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan
belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara
teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses
belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi
kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari
tempat kerja.
23. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topic tertentu.
24. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
MEMPERBAIKI FISIK HARD DISK
4.1 Tujuan Instruksional Umum
Siswa dapat menyiapkan peralatan perbaikan hard disk.
Siswa dapat mengetahui kerusakan hard disk.
Siswa dapat memperbaiki kerusakan hard disk.
Siswa dapat membuat dokumentasi atas perbaikan hard disk.
4.2 Tujuan Instruksional Khusus
Siswa dapat menyiapkan alat pembongkar hard disk.
Siswa dapat mengetahui kerusakan pada kabel data hard disk.
Siswa dapat mengetahui kerusakan pada bad sector.
Siswa dapat memperbaiki kerusakan kabel data hard disk.
Siswa dapat memperbaiki kerusakan bad sector.
Siswa dapat membuat dokumentasi penyebab kerusakan.
25. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
4.3 Uraian Singkat Tentang Memperbaiki Fisik Hard Disk
Hard disk adalah media penyimpan yang sangat penting pada
komputer. Sayangnya umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada hard
disk dapat disebabkan beberapa hal:
• Power supply yang tidak memadai dan merusak controller hard disk
dan monitor.
• Hard disk terjatuh dan merusak mekanik di dalamnya atau minimal
terjadi bad sector.
• Terlalu sering di bawa – bawa tanpa pengaman membuat platter hard
disk rusak karena goncangan berlebih.
• Suhu di dalam hard disk yang panas membuat kondisi hard disk dalam
lingkungan yang tidak stabil.
• Kondisi MTBF / umur hard disk sudah tercapai dan akan rusak.
Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki hard disk yang
terkena bad sector adalah hanya kondisi dimana hard disk masih berputar,
keadaan controller hard disk masih bekerja. Tetapi keadaan ini masih dibagi
lagi, bila ingin menggunakan hard disk yang terkena bad sector. Masalah
penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi.
Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan menjadi 3 keadaan, yaitu :
• Kondisi dimana platter hard disk aus. Pada kondisi ini memang sudah
tidak dapat digunakan. Semakin lama hard disk semakin rusak dan
tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
• Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi
ini dapat dikatakan cukup stabil untuk hard disk. Kemungkinan hard
disk masih dapat di perbaiki karena platter masih mungkin di low level.
• Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi
kerusakan terdapat di cluster 0 ( lokasi dimana informasi partisi hard
disk disimpan ). Kondisi ini tidak memungkinkan hard disk diperbaiki.
26. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Oleh sebab itu, pada pembahasan kali ini kita akan membahas
mengenai memperbaiki fisik hard disk, baik itu yang di dalam maupun yang di
luar.
4.4 Beberapa Pengertian Dalam Unit Kompetensi Ini
Beberapa pengertian yang dipergunakan di dalam unit
kompetensi ini, yaitu :
1. Hard Disk adalah media penyimpanan yang sangat penting bagi
komputer.
2. SCSI adalah hard disk yang kecepatannya lebih tinggi dibandingkan
IDE.
3. Platter adalah piringan atau plat yang dibuat dari besi oksida dan
materi magnetis lainnya.
4.5 Informasi Masing-Masing Elemen Kompetensi
4.5.1 Menyiapkan peralatan perbaikan hard disk
1) Pengetahuan Kerja
Untuk melakukan perbaikan hard disk, maka sebaiknya kita
menyiapkan alat – alat yang digunakan dan mengetahui kegunaan dari alat –
alat tersebut serta cara penggunaannya. Semua alat – alat yang akan
digunakan dipisahkan dan dikumpulkan pada tempat tertentu dan menjadi
satu, agar jika kita akan menggunaan alat – alat tersebut maka mudah bagi
kita untuk mencarinya di satu tempat saja.
2) Ketrampilan Kerja
Kabel data dan hard disk disiapkan
27. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Hard disk drive merupakan salah satu perangkat media penyimpanan
pada PC. Hard disk termasuk ke dalam salah satu kategori permanen,
meskipun di dalamnya kebanyakan juga terdapat bagian dari virtual memory,
yang dimanfaatkan oleh sistem operasi. Jika tidak ada hard disk,
kemungkinan kita masih akan mengandalkan floppy disk. Baik untuk
menyimpan data, juga menjalankan aplikasi, atau bahkan sistem operasi.
Maka tidak mengherankan, jika hard disk termasuk dalam salah satu
komponen terpenting untuk PC di jaman sekarang ini.
Gambar 1 Hard Disk ( Elemen Kompetensi 1)
28. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 2 Bagian dalam Hard Disk ( Elemen Kompetensi 1)
Kabel data yaitu kabel yang digunakan untuk menyambungkan atau
sebagai alat penghubung antara komponen yang satu dengan komponen
yang lainnya. Agar komponen – komponen tersebut dapat saling
berhubungan.
29. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 3 Kabel Data ( Elemen Kompetensi 1 )
Untuk mengetahui apakah hard disk tersebut masih bisa digunakan
atau tidak, maka kita dapat menggunakan atau mengetesnya dengan kabel
data, dengan begitu maka dapat diketahui apakah hard disk tersebut ke
deteksi atau tidak. Kabel data dan hard disk memiliki konektor dengan 40
lubang yang dipasang pada konektor motherboard. Untuk hard disk jenis ultra
DMA / 66 , kabelnya lebih tipis dibandingkan dengan kabel IDE biasa. Jangan
terbalik memasang kabel data, hubungkan pin 1 pada konektor ke kabel data
yang memiliki strip merah atau hitam, lihat manual hard disk untuk melihat
letak pin nomor 1 pada konektor kabel data di hard disk. Pastikan jumper
hard disk anda ke posisi Master, hal yang sama berlaku saat anda
memasang kabel data pada floppy drive.
30. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Misalnya kita akan memasang kabel data IDE jenis ATA / 66 pada port
data di belakang hard disk yang punya 49 pin ( 24 pasang + 1 pin ).
Pemasangannya cukup mudah. Agar pemasangan pas, bagian yang tidak
berlubang dari ujung kabel data harus dipaskan ke bagian port yang tidak ada
pin nya. Cara lain yang lebih sederhana adalah dengan melihat penanda
warna pada kabel. Bagian yang berwarna merah harus ditempatkan dekat
dengan soket power untuk hard disk. Lalu, pasang ujung satunya dari kabel
data tersebut pada soket IDE 1 atau primary IDE pada mobo ( biasanya
berwarna biru dan ditandai dengan tulisan “IDE 1 Primary ” ). Cara
pemasangannya sama dengan pemasangan ke hard disk.
Gambar 4 Pemasangan kabel pada hard disk ( Elemen Kompetensi 1 )
Alat pembongkar hard disk disiapkan
Yang disiapkan untuk membongkar harddisk adalah :
• Beberapa jenis obeng mini (obeng plus, obeng minus, obeng Philips,
obeng T9 torx)
31. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 5 Obeng Plus dan minus ( Elemen Kompetensi 1 )
Gambar 6 Obeng Philips ( Elemen Kompetensi 1 )
32. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 7 Obeng Torx( Elemen Kompetensi 1 )
Obeng digunakan untuk melepaskan mur – mur atau baut – baut yang
kecil, yang terdapat pada hardisk.
• Tang
Gambar 8 Tang ( Elemen Kompetensi 1 )
Tang digunakan untuk mencabut jumper pada hard disk. Untuk dapat
mengetahui pin master dengan melihat inisialnya. Selain itu tang juga dapat
33. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
digunakan untuk mengambil atau mencabut benda – benda yang kecil yang
sulit dijangkau oleh tangan manusia.
3) Sikap Kerja
1. Menyiapkan kabel data dan hard disk.
2. Menyiapkan alat pembongkar hard disk.
4.5.2 Melacak kerusakan hard disk
1) Pengetahuan Kerja
Ketika kita mengalami beberapa kerusakan mengenai hard disk.
Sebaiknya kita harus mencari tahu penyebab kerusakannya. Agar kita tahu
cara untuk mensiasatinya dan cara mencegahnya. Harus diakui hard disk
merupakan komponen PC ( Personal Computer ) yang paling rentan terhadap
listrik. Ada dua persoalan berkaitan dengan listrik dan kerusakan hard disk:
• Kerusakan hard disk karena supply listrik terputus tiba – tiba.
• Tegangan listrik yang tidak stabil.
Kerusakan hard disk yang paling besar disebabkan oleh supply listrik
yang terputus mendadak, kemudian karena ketidak stablian listrik. Secara
umum, supply voltase listrik ke dalam sistem PC yang normal adalah antara
180 sampai 230 volt. Toleransi tersebut adalah toleransi maksimal. Namun,
kita harus menerima kenyataan bahwa voltase yang kita terima dari PLN
kadang kala lebih rendah dari 180 volt dan kadang kala lebih tinggi dari 230
volt, sehingga kita membutuhkan stabilizer untuk menstabilkan voltase sesuai
dengan tuntutan si komputer. Selain hal – hal tersebut masih banyak lagi
kemungkinan – kemungkinan kerusakan yang terjadi pada hard disk.
34. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Dibawah ini adalah flow chart dari kemungkinan kerusakan pada
harddisk :
Gambar 9 Flow chart dari kemungkinan kerusakan pada harddisk
( Elemen Kompetensi 2 )
2) Ketrampilan Kerja
Kerusakan pada kabel data dapat diidentifikasi
35. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Kondisi hard disk anda dapat dlihat pada lampu diode, baik yang
terdapat di hard disk maupun di panel depan casing. Jika ia menyala terus,
kesalahan biasanya terletak pada kabel data. Periksalah apakah kabel data
hard disk terpasang dengan benar atau tidak. Jika kabel data memang sudah
terpasang dengan benar dan ternyata hard disk tidak terdeteksi juga di
komputer maka bila perlu ganti kabel IDE nya dengan yang baru.
Gambar 10 Sumber masalah : Apabila lampu diode terus
menyala, mungkin kesalahan pada kabel IDE ( Elemen
Kompetensi 2)
Kerusakan hard disk SCSI akibat card SCSI rusak dapat
diidentifikasi
SCSI merupakan hard disk yang membutuhkan koneksi yang lebih
cepat lagi, maka satina anda mempertimbangkan SCSI sebagai alternatif
dalam membeli hard disk. SCSI memang lebih mahal tetapi SCSI jauh lebih
cepat. SCSI juga lebih luas dalam penggunaannya. Tidak hanya hard disk
saja yang dapat menggunakan SCSI. Melainkan perangkat digital lainnya
36. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
yang membutuhkan transmisi yang ber – bandwidth besar, berkecepatan
tinggi dan stabil.
Model colokan SCSI selalu berubah, standar saat ini adalah ultra-2
SCSI, yang mampu memindahkan data secepat 80 Mb per detik. Dengannya
anda bisa memindahkan data sebesar 1 Gb dalam waktu 13 detik. Koneksi
SCSI relatif masih mahal. Sebelum memakainya harus menggunakan
kartunya terlebih dahulu, dimana yang kita sebut sebagai card SCSI.
Hard disk SCSI bisa menjadi rusak dikarenakan card SCSI tidak ter
deteksi atau pun adanya goresan pada card tersebut. Karena card tersebut
membantu menyambungkan data dari hard disk.
Gambar 11 Card SCSI ( Elemen Kompetensi 2 )
Kerusakan pembacaan data akibat posisi head hard disk yang
tidak presisi dapat diperbaiki
Salah satu kerusakan hard disk yaitu posisi head hard disk yang tidak
pada tempatnya. Sehingga membuat head hard disk menjadi tergores – gores
( mengakibatkan bad sector ) atau head tidak mau membaca data ( hard disk
37. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
masti sama sekali ). Oleh sebab itu, pastikan head hard disk tetap di atas plat
ketika computer dalam keadaan mati.
Gambar 12 Bagian Dalam Hard Disk ( Elemen Kompetensi 2)
Kerusakan pada motor spindle hard disk dapat diperbaiki
Jangan sesekali mematikan computer dengan tidak benar. Dalam hal
ini banyak sekali orang awam atau pengguna computer pemula yang tidak
tahu bagaimana cara mematikan computer dengan benar, mereka hanya
tahu computer bisa dimatikan cukup dengan melepas kabel power computer
atau langsung menekan tombol power pada CPU pada saat computer hidup.
Hal ini jelas akan cepat merusak hard disk terutama pada putaran
motor, karena motor yang ada pada hard disk adalah sebuah motor yang
memiliki kecepatan putaran serta arus dan tegangan yang konstan, sehingga
dapat menyebabkan spindle motor juga akan menjadi lemah, akibatnya
38. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
putaran minimal yang disyaratkan tidak terpenuhi dan head gagal membaca
pelat. Biasanya hal ini ditandai dengan bunyi “kletek – kletek” pada hard disk.
Oleh sebab itu maka sebaiknya jangan sekali – kali mencabut atau
mematikan computer pada saat computer sedang hidup
Kerusakan bad sektor secara fisik dapat diidentifikasi
Kita dapat mengetahui atau mengidentifikasi bad sector pada hard
disk ketika hard disk tersebut mengalami kerusakan. Karena masalah
kerusakan penyebab bad sector adalah salah satu masalah yang sering
terjadi.
Kondisi kerusakan bad sector dapat dibedakan menjadi 3 keadaan,
yaitu :
• Kondisi dimana platter hard disk aus. Pada kondisi ini hard disk
memang sudah tidak dapat digunakan lagi, semakin lama hard disk
semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media
storage.
• Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi
ini dapat dikatakan cukup stabil untuk hard disk, kemungkinan hard
disk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin di low level.
• Kondisi platter yang aus baik kondisi yang parah atau ringan tetapi
kerusakan terdapat di cluster 0 ( lokasi dimana informasi partisi hard
disk disimpan ) kondisi ini tidak mungkin diperbaiki.
Kerusakan pada controller Failur dapat diidentifikasi
Hard disk yang fail, jika hard disk sering mengalami failure, ini juga
akan memperburuk performa komputer, dan jenis fail ini banyak
39. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
penyebabnya, bisa sifatnya mekanisnya, elektronik, bahkan firmwarenya
yang tidak update, hard disk ini akan menyebabkan :
• Akses time yang lambat
• Jumlah bad sector yang terus meningkat saat di scan disk
• Ada blue screen yang tidak terjelaskan
• Gagal boot
Pada pengendali tidak dapat dikenali. Pastikan kartu adapternya
dipasang dengan benar pada slotnya. Selain itu pastikan setelan jenis hard
drive di setup dengan benar. Juga cek setelan jumper yang ada pada hard
disk.
Kerusakan hard disk akibat komponen-komponen dalam board
logic dapat diidentifikasi
Hard disk adalah storage devices yang paling sering dipakai. Bagian –
bagian hard disk terdiri dari logic board, motor, platter, read – write head,
interface slot, dan body. Logic board merupakan bagian hard disk yang
mengatur kerja hard disk menurut instruksi dari user. Logic board ini nantinya
mengatur putaran motor dan gerak dari read – write head menurut lokasi
penempatan data.
Masalah kerusakan pada hard disk yang disebabkan oleh komponen
board logic yaitu terkena suhu yang panasnya berlebih, sehingga
mengakibatkan melemahnya fungsi komponen / chip yang berada di logic
board.
3) Sikap Kerja
1. Mengidentifikasi kerusakan pada kabel data.
2. Mengidentifikasi kerusakan pada hard disk SCSI.
40. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
3. Mengidentifikasi kerusakan bad sektor secara fisik.
4.5.3 Memperbaiki hard disk secara hardware
1) Pengetahuan Kerja
Setelah kita mengetahui kerusakan – kerusakan yang terjadi, maka
diharapkan kita mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah – masalah
tersebut. Pada pembahasan berikut ini akan membahas mengenai cara
pengatasan masalah pada hard disk.
2) Ketrampilan Kerja
Perbaikan kerusakan pada kabel data hard disk dilakukan dengan
baik
Setelah mengetahui kondisi hard disk yang rusak, dimana disebabkan
oleh kabel data. Jika anda mendapatkan laporan kesalahan seperti ‘Bad
sector number‘, maka aktifkan option ‘hard disk S.M.A.R.T’. Fungsi ini
memang belum berjalan dengan sempurna, tetapi kesalahan fisik yang kasar
masih dapat dilacak.
Alternatif lainnya yaitu menggunakan tool analisa kecil yang biasanya
disediakan oleh produsen hard disk, misalnya powermax untuk hard disk
maxtor atau quantum yang disediakan di www.maxtor.com . Jalankan tool ini
dan tunggu hingga pemeriksaan hard disk selesai. Umumnya tool akan
menyalin data dari sector yang rusak ke sector yang masih berfungsi
sehingga data anda dapat diselamatkan.
41. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Namun jika kerusakan pada kabel data harddisk terjadi, maka
kemungkinannya adalah :
1. Pin yang ada pada ujung kabel data ada yang rusak.
Jika pada kabel data ada satu atau beberapa pin yang rusak, maka
sebaiknya ganti kabel data tersebut dengan yang baru. Kecil
kemungkinannya untuk bisa membetulkan pin yang rusak. Namun jika Anda
memaksa untuk mencoba membetulkannya, mungkin Pin yang rusak tadi
bisa di copot dahulu. Atau di potong pada kabelnya sehingga terlepas dari
konektornya, setelah itu, masukan Pin yang baru ke dalam masing-masing
konektor.
Tentunya hal ini akan menyulitkan. Alangkah lebih mudahnya jika kita
membeli kabel data yang baru saja, harga kabel data juga tidak mahal.
Hanya beberapa ribu rupiah saja.
Gambar 13 Kepala konektor Harddisk ( Elemen Kompetensi 3)
42. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
2. Putusnya sambungan kabel pada kabel data atau terbakar.
Sama seperti penanganan di atas, putuskan kabel konektornya, dan
ganti dengan yang baru.
Perbaikan kerusakan hard disk SCSI akibat card SCSI rusak
dapat dilakukan dengan baik
Card SCSI digunakan untuk menyambungkan hard disk sampai pada
15 perbedaan devices ke satu koneksi SCSI. SCSI merupakan interface
transfer data yang paling cepat.
Jika hard disk SCSI mengalami masalah, misal kan tidak ter deteksi,
maka cek dulu ke bagian card SCSI apakah posisinya sudah benar, apakah
tidak tergeser, Dan pastikan tidak ada goresan pada card SCSI tersebut.
Agar data bisa ter deteksi dan bisa dibaca.
Berikut ini merupakan gambar untuk mengetahui letak card SCSI yang
benar.
43. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 14 Bagian Dalam Hard Disk ( Elemen Kompetensi 3)
Gambar 15 Mengecek letak card SCSI ( Elemen Kompetensi 3 )
Namun jika card SCSI tersebut yang rusak, seperti circuit boardnya
ada yang terbakar, maka kemungkinan besar card tersebut susah untuk
dibenarkan. Namun jika ingin tetap membenarkan sendiri, maka Anda
haruslah membeli komponen yang rusak tersebut, dan menggantinya dengan
yang baru. Bisa di pastikan hal ini tentunya sangat sulit dilakukan. Mengingat
circuit board SCSI merupakan circuit board yang sensitive, jika tidak
dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti, maka saya saran kan untuk
tidak melakukannya. Alangkah lebih baik jika menghubungi vendor card SCSI
tersebut, untuk diminta membetulkan card SCSI yang rusak tersebut.
Lalu jika card tersebut tidak terdeteksi, maka gunakanlah alat yang
bernama PC-3000. Disini tidak akan membahas penggunaan PC-3000.
Namun akan menjelaskan secara umum saja. PC-3000 di pasangkan pada
slot PCI, lalu dari situ, sambungkanlah ke harddisk SCSI. Dan gunakanlah
software yang terdapat pada PC-3000.
44. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Jika card SCSI kotor, maka solusinya mudah saja. Cukup buka card
SCSI-nya, dan bersihkan pin konektor pada card SCSI dengan menggunakan
penghapus. Biasanya pin tersebut kotor atau tertutup debu, sehingga jika
dengan menggunakan penghapus, card tersebut bersih dari debu, dan bisa
digunakan kembali.
Gambar 16 Bersihkan Konetor SCSI card dengan penghapus (
Elemen Kompetensi 3 )
Perbaikan kerusakan pembacaan data akibat posisi head hard
disk yang tidak presisi dapat dilakukan dengan benar
Head merupakan bagian yang paling mengagumkan yang digunakan
untuk membaca dan menulis data pada platter. Head yang kita ketahui
adalah head yang digunakan pada hard disk yang posisinya melayang diatas
permukaan platter dan melakukan tugasnya ( membaca dan menulis ) tanpa
sedikitpun bersentuhan dengan permukaan platter secara fisik. Setelah kita
lihat bahwa posisi head tidak benar, maka pastikan dan letakkan kembali
head pada posisi yang benar.Karena jika sudah tergores, maka hard disk
45. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
tidak dapat dibaca kembali. Sebagai perbandingan jarak antara head dan
platter pada hard disk modem adalah 0.5 mikroinchi sedangkan rambut
manusia 2000 mikroinci.
Gambar 17 jarak antara head dan platter ( Elemen Kompetensi 3
)
Jika sudah mengetahui jarak antara head dengan platter, mungkin
manusia biasa tidak akan bisa membetulkannya. Dan saran saya adalah, jika
head sudah rusak, maka kecil kemungkinan untuk membenarkannya sendiri.
Lebih bijaksana untuk membawa ke vendor yang menjual harddisk tersebut,
dan menanyakan apakah harddisk yang telah rusak headnya bisa di betulkan
atau tidak. Mengingat kondisi platter yang jika tergores sedikitpun akan
merusak harddisk tersebut.
Namun jika ingin membenarkan sendiri, maka Anda harus mempunyai
ruangan yang steril dari debu. Dan gunakan pakaian khusus. Karena jika
platter pada harddisk terkena partikel debu sedikit saja, maka besar
kemungkinan bahwa harddisk tersebut telah tergores, sehingga terdapat bad
sector pada harddisk.
46. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Namun jika ingin membetulkan posisi harddisk yang telah tergeser,
maka lakukanlah langkah-langkah berikut ini :
1. Pastikan sebelum membuka harddisk, Anda berada di ruangan steril
dari debu.
2. Siapkan alat pembongkar harddisk yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya.
3. Buka controller pada bagian bawah harddisk dengan menggunakan
obeng.
Gambar 18 Controller PCB pada harddisk ( Elemen Kompetensi 3 )
4. Buka casing harddisk dengan menggunakan obeng.
47. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 19 membuka baut pada casing harddisk ( Elemen Kompetensi
3 )
5. Buka baut yang menahan drive dengan menggunakan obeng Philips.
Gambar 20 membuka baut pada dalam casing harddisk ( Elemen
Kompetensi 3 )
6. Buka baut yang menahan magnet pada drive.
48. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 21 Membuka baut pada magnet didalam casing (Elemen
Kompetensi 3)
PERINGATAN!!! Magnet ini sangat kuat. Jangan sampai magnet
ini dekat-dekat dengan platter harddisk, kecuali pada posisi
sebelumnya. MAGNET INI AKAN MENGHANCURKAN setiap data
pada platter.
7. Singkirkan magnet ini dahulu, dan siapkan tang kecil.
8. Langkah selanjutnya adalah membuka head locking.
Gambar 22 Posisi head lock pada harddisk (Elemen Kompetensi 3)
49. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
9. Pelan-pelan pegang plastic dengan menggunakan tang kecil secara
hati-hati. Hati-hati dalam mencopot plastic ini. Gunakan sedikti tenaga
untuk mencabutnya. Hati-hati karena plastic ini gampang rusak jika di
pegang terlalu keras.
10. Selanjutnya copot alat untuk memberhentikan head pada harddisk,
seperti gambar dibawah
Gambar 23 Mencabut Posisi head lock pada harddisk (Elemen
Kompetensi 3)
Lalu pegang dengan tang secara perlahan, dan cabut dari pin-nya.
11. Selanjutnya periksa posisi head, jika posisinya salah maka balikkan ke
posisi yang benar. Ingat, jangan sampai Anda menyentuh head atau
platter dengan tangan atau benda lain, karena hal ini dapat merusak
nya.
12. Setelah posisi head telah di benarkan, selanjutnya adalah memasang
setiap komponen yang tadi telah di lepas kembali seperti semula.
Perbaikan kerusakan pada motor spindle hard disk dapat
dilakukan dengan baik
50. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Spindle dan actuator arm motor controller, untuk mengontrol
putaran piringan dan peletakkan head baca/tulis.
Motor dari hard disk berfungsi untuk memutar platter. Ketika komputer
distart, motor ini mulai bekerja dan memperdengarkan suara yang khas. Jika
suara ini tidak benar maka dapat diduga bahwa motor HD tidak bekerja
dengan baik.
Kecepatan putar motor ini mulai dari 3600 rpm sampai 10000 rpm
dengan arah berlawanan dengan arah perputaran jarum jam (counter-
clockwise). Putaran yang sangat cepat ini mengakibatkan adanya gaya pada
permukaan piringan yang disebabkan oleh udara. Gaya ini memungkinkan
head untuk mengambang pada ketinggian beberapa mikro inchi di atas
permukaan platter/piringan. di atas piringan. Drive semacam ini disebut
bernoulli drive. "Ketinggian" ini jauh lebih kecil dibanding ukuran rambut
manusia, apalagi debu dari rokok.
Jarak yang dekat ini dimaksudkan agar head dapat membaca atau
menulis dengan kerapatan yang tinggi. Dengan jarak sedekat itu, Anda tidak
perlu terlalu takut. Hard disk sudah dirancang agar dalam keadaan normal
(harap diingat) head tidak menyentuh permukaan platter. Jika hard disk
dimatikan, maka piringan akan berhenti berputar akibatnya gaya yang
mengangkat head akan hilang dan head akan mendarat di piringan. Lokasi
pendaratan head sudah ditentukan pada daerah tertentu yang disebut
landing zone (LZone) sehingga tidak akan merusak data yang ada pada
daerah lain.
Jika dalam keadaan bekerja head sedikit saja tergoncang, maka akan
menyebabkan head akan menyentuh permukaan piringan dan kemungkinan
besar akan menyebabkan kehilangan data, kerusakan sebagian kecil dari
piringan akan merusak head atau seluruh piringan. Bayangkan jika pada saat
tertempel pada piringan akibat ada goncangan ada perintah bergerak ke
tempat lain, maka head akan meninggalkan "jejak-jejak" bad sector pada
piringan hard disk. Tapi pembuat hard disk sudah merancang agar head
51. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
tetap stabil dalam kondisi goncangan tertentu, saat ini goncangan yang dapat
ditoleransi mencapai 70 sampai 100 kali gravitasi (70-100 G).
Gambar 24 Spindle Motor PadaHarddisk (Unit Kompetensi 3)
Pada dasarnya proses perbaikan terbagi atas 2, yaitu :
1. Proses perbaikan electrical
Para master recovery berusaha untuk melacak kerusakan2 electrical
yang terjadi terhadap terhadap hard disk tersebut dan dilakukan perbaikan
yang di anggap perlu supaya Hard disk tersebut bisa di kenal di mesin kami.
2. Proses perbaikan mecanical
Biasanya proses perbaikan merupakan proses yang akan sulit, karena
ruang harus benar - benar steril dan terkadang untuk menstabilkan semua
mekanik dari hard disk di perlukan waktu proses yang agak lama.
Berikut ini adalah cara mengganti motor spindle pada harddisk
(langkah pembukaan harddisk sama seperti pada bab perbaikan head pada
harddisk) :
1. Pastikan sebelum membuka harddisk, Anda berada di ruangan steril
dari debu.
52. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
2. Siapkan alat pembongkar harddisk yang telah dejelaskan pada bab
sebelumnya.
3. Buka controller pada bagian bawah harddisk dengan menggunakan
obeng.
4. Buka casing harddisk dengan menggunakan obeng.
5. Buka baut yang menahan drive dengan menggunakan obeng Philips.
6. Buka baut yang menahan magnet pada drive.
PERINGATAN!!! Magnet ini sangat kuat. Jangan sampai magnet
ini dekat-dekat dengan platter harddisk, kecuali pada posisi
sebelumnya. MAGNET INI AKAN MENGHANCURKAN setiap data
pada platter.
7. Singkirkan magnet ini dahulu, dan siapkan tang kecil.
8. Langkah selanjutnya adalah membuka head locking.
9. Pelan-pelan pegang plastic dengan menggunakan tang kecil secara
hati-hati. Hati-hati dalam mencopot plastic ini. Gunakan sedikti tenaga
untuk mencabutnya. Hati-hati karena plastic ini gampang rusak jia di
pegang terlalu keras.
10. Selanjutnya copot alat untuk memberjentikan head pada harddisk, Lalu
pegang dengan tang secara perlahan, dan cabut dari pin-nya.
11. Geser bagian belakang head secara perlahan dari platter.
53. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 25 Menggeser Head (Elemen Kompetensi 3)
Selanjutnya cegah head agar tidak bergerak dengan menahan bearing
dengan jari Anda.
Gambar 26 Menahan Posisi Head (Elemen Kompetensi 3)
12. Ketika melakukan ini, geser head perlahan, dan Anda akan melihat
baut torx. Lepas baut tersebut.
13. Angkat head dari sasis, lalu tarik blok penghubung yang bautnya baru
dilepas tadi. Dan Anda akan bisa mengangkat head tersebut.
54. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 27 Mencopot Perangkat Head (Elemen Kompetensi
3)
Gambar 28 Harddisk Yang Sudah Dicopot Headnya (Elemen
Kompetensi 3)
Gambar 29 Perangkat Spindle Motor (Elemen Kompetensi
3)
55. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
14. Setelah terlepas headnya, maka Anda bisa mengangkat Platter pada
harddisk. Saya tidak menjamin jika Platter diangkat, maka
kemungkinan data ada yang hilang akibat tersentuh.
15. Jika Platter telah dicopot, maka Anda bisa membongkar Spindle motor
pada harddisk, lepaskan baut pada spindle motor, dan copotlah.
16. Kemudian gantilah dengan spindle motor yang baru, yang sesuai
tipenya dengan yang dicopot tadi.
17. Setelah itu pasang spindle motor yang baru, dan pasang lagi semua
komponen yang tadi telah di lepas dari harddisk, sehingga menjadi
utuh kembali.
Kerusakan bad sektor secara fisik dapat diperbaiki
Sebelumnya kita juga mengetahui penyebab – penyebab terjadinya
bad sector. Bad sector pada hard disk dapat menyebabkan kita tidak dapat
menggunakan ruang yang terkena bad tersebut. Gejala terjadinya bad sector
pada hard disk dapat dideteksi dari hal – hal berikut:
• Kesulitan membaca
Kesulitan ini datandai dengan perlunya head membaca daerah tertentu
beberapa kali ( retry ) sebelum akhirnya berhasil membacanya. Proses
pergerakan head seperti pada saat membaca bad sector, hanya saja
setelah beberapa kali head berhasil di baca.
• Dapat di format tetapi tidak dapat di baca
Kadang – kadang suatu daerah hard disk dapat di format dan di
laporkan ada tidaknya bad sector tetapi ketika di baca head akan
kesulitan membaca.
• Tidak ada respon
Beberapa perintah baca atau tulis tidak dapat di respon
56. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
• Bad sector sementara
Sector yang di laporkan rusak karena software dan secara fisik platter
tidak rusak.
• Bad sector permanent
Sector yang dilaporkan rusak secara fisik cacat.
• Tidak ada suara mendengung
Motor penggerak tidak bekerja dengan baik, kadang – kadang tidak
dapat start, kemudian kadang – kadang matisetelah beberapa saat.
• Piringan atau platter
Platter hard disk sudah rusak, dapat disebabkan oleh goresan berat
antara platter dan head.
• Komponen elektronik 1 PCB
Ada gangguan di board dapat diakibatkan gangguan dari board
• Head
Kerusakan pada head dapat menyebabkan hard disk tidak dapat
diakses sama sekali, biasanya head tidak dapat bergerak karena
tertahan piringan.
Pada masalah yang terjadi dapat disiasati dengan beberapa cara
pengatasan. Membicarakan keadaan hard disk untuk diperbaiki hanya
memungkinkan perbaikan hard disk pada kondisi ke 2 dimana permukaan
hard disk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan dibeberapa tempat.
Tahap 1
57. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Untuk memastikan kondisi platter harddisk yang rusak harus
melakukan Low Level Format (LLF). LLF dapat dilakukan dari Bios atau
Software.Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di site pembuat
harddisk.atau mencari utility file seperti hddutil.exe (dari Maxtor –
maxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik
partisi, data didalam harddisk serta informasi bad sector.Software ini juga
berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan pada FAT 32 dari
Windows Fdisk.
Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar
bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.Pemakaian LLF Software akan
menghapus seluruh data didalam harddisk.
Tahap 2
Proses selanjutnya adalah dengan metode try and error. Tahapan
untuk sesi ini adalah :
A Membuat partisi harddisk : dengan program FDISK dengan satu partisi
saja, baik primary maupun extended partisi.Untuk primary dpt
dilakukan dengan single harddisk, tetapi bisa menghendaki harddisk
sbg extended, diperlukan sbh harddisk sbg proses boot dan telah
memiliki primary partisi (partisi yang melakukan booting).
B Format harddisk : Dengan format C:/C, penambahan perintah /Cuntuk
menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector.selama proses
format periksa pada presentasi berapa kerusakan harddisk. Ketika
program Format menampilkan Trinying To Recover Allocation Unit
xxxxxx, artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk
tersebut terjadi bad sector.
58. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
C Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam
harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan
kerusakan yang terjadi
D Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk
yang akan dibuang, lakukan Format pada seluruh letter drive dengan
perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi
yang dibuang.
Tetapi bila terjadi kesalahan , misalnya kerusakan bad sector tidak
didalam partisi yang akan dibuang melainkan pada partisi yang akan
digunakan, anda harus mengulangi kambali proses dari awal dengan
membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi
yang terkena bad sector. Hal ini perlu diingat :
Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan
selanjutnya.Untuk membuang partisi menggunakan cara sebaliknya
yaitu dari Z ke C.kesalahan dalam membuang dan membuat partisi
yang acak-acakan akan mengacaukan sisitem partisi harddisk.
E Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan
lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan Program FOTMAT,
maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang
mengandung bad sector.
F. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk
dengan option 4 (Display Partisi) pada program FDISK.C sebagai
primary partisi tidak terlihat.
Kerusakan pada controller Failure dapat diperbaiki
Mendeteksi hard disk itu masih dalam keadaan bagus atau tidak
gampang – gampang susah, biasanya paling sering di windows xp selalu
muncul “ windows delayed write failure “ saat hard disk mengalami
59. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
kegagalan, nah disaat itulah kita mulai mensiasati ada apa gerangan di
dalam hard disknya, pertama kita bisa melakukan scan dengan chkdsk,
sampai kita memeriksa fisik hard disknya. Biasanya fisik hard disk dapat
dilihat atau di dengar dari bunyinya, semakin berisik berarti menandakan
komponen – komponen di dalamnya ada yang mulai longgar atau kendor, kita
bisa juga menggoyang – goyang kannya ke kiri dan ke kanan dan
mendengarkan bunyinya. Jika ingin menggunakan tool dan mengecek kondisi
hard disk secara berkala kita bisa menggunakan hddlife, ada yang gratis ada
yang bayar.
1. Windows XP Gagal Booting ('boot failure..')
Ini kasus pertama. Memang jendela (windows) ini sering sekali tidak
mau dibuka (booting) tanpa dipaksa. Kasus pertama ini ditandai dengan
tulisan yang kira-kira bunyinya "hardisk boot failure.." dan seterusnya (lupa
tidak mencatat pesan errornya). Pokoknya kira-kira booting gagal karena di
hardisk -seolah-olah- tidak ada windows operating systemnya. Nah untuk
yang seperti ini, alhamdulillah bisa diatasi dengan melakukan "perbaikan
booting" menggunakan perintah "FixBoot".
Berikut ini caranya:
• Masukkan CD instalasi windows ke CDROM atau DVDRW;
• Sebelumnya pastikan setting bios anda 'boot priority' nya sudah diset
pada 'first boot: CDROM';
• Setelah komputer nyala, tunggu hingga muncul tulisan "press any key
to boot from CDROM..." tekan sembarang key untuk masuk ke menu
instalasi Windows;
• Akan muncul layar biru. Tunggu sampai windows melakukan loading-
loading peralatannya.
60. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
• Setelah itu, akan muncul beberapa pilihan, diantaranya: tekan ESC
untuk batal, F8 untuk instalasi, tekan F3 untuk memperbaiki (whatever
the options are).
• Nah tekan pilihan untuk memperbaiki. Istilahnya Repair. (Untuk pesan
pastinya lupa tidak dicatat. Pokoknya pastikan, anda memencet key
yang arahnya untuk 'Repair Windows Installation').
• Setelah itu, anda akan dibawa ke perintah ber-prompt seperti jaman
DOS dulu (contoh: c: atau mungkin a:). Nah, disinilah anda akan
melakukan perbaikan windows anda.
• Ketikkan aja: C:fixboot enter, dan tunggu hingga selesai;
• Ketikkan exit untuk keluar sekaligus restart komputer;
• Windows anda akan berjalan mulus lagi.
Jadi, booting error, solusinya tidak harus dengan re-install total.
Namun cara FixBoot ini cukup ampuh juga untuk menangani 'Jendela" yang
tidak mau booting, disamping cara-cara yang lainnya.
2. Windows XP Gagal Booting Lagi (restart terus menerus).
Selanjutnya kasusnya adalah: windows susah booting, dalam artian
bootingnya kadang gagal dan restart komputer dengan sendirinya, atau
kadang-kadang booting sukses bisa berhasil sampai muncul desktop hingga
beberapa lama, tapi kemudian tiba-tiba restart sendiri (sperti power down),
dan kalau dipaksa untuk booting lagi, kejadiannya akan sama, kadang
berhasil booting, tapi tidak lama kemudian restart lagi, begitu terus.
Jika hal itu yang terjadi, jangan paksa windows anda untuk melakukan
booting terus-menerus,salah-salah hardisk anda yang akan rusak, karena
keseringan restart akan mempengaruhi umur hardisk.
Berikut caranya :
61. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Pastikan komputer dalam kondisi tidak menyala agar tidak terkena
aliran listrik,buka chasingnya,kemudian lepas kabel-kabel power (kabel power
saja yang dicabut biar mudah masangnya lagi, daripada mencabut kabel
paralel data). Lepas semuanya, kalau perlu termasuk kabel power yang ke
kipas-kipas pendingin tambahan dalam CPU, termasuk kabel power yang ke
CDROM atau DVDRW, juga hardisk yang tidak dipakai. Lepas semuanya,
kecuali kabel power (dan juga kabel data) yang ke hardisk utama.
Mengapa harus mencabut kabel-kabel power demikian ? kabel power
yang dimaksud disini adalah kabel-kabel kecil-kecil dengan warna merah,
kuning, hitam, mungkin juga biru, dengan kepala segiempat putih.
Pencabutan ini perlu dilakukan karena diindikasikan komputer anda
mengalami 'gagal power' alias power cpu sudah tidak stabil.
Cara ini untuk memastikan kondisi power CPU, karena power CPU
pengaruhnya sangat besar bagi semua komponen komputer PC anda.
Sharing saja, gara-gara power CPU yang rusak, saya harus rela dipaksa
mengganti: hardisk, CDRW, motherboard (untung masih garansi, dan bisa
diperbaiki), termasuk ganti power supplynya itu sendiri -singkatnya, kecuali
RAM dan Chasing, hampir semua komponen CPU lainnya minta diganti
karena kegagalan power CPU ini.
Nah setelah dilepas (kecuali hardisk utama), silahkan nyalakan lagi
windowsnya. Apabila kemudian proses booting berjalan lancar,tunggu hingga
beberapa lama. Gunakan untuk aktivitas seperti biasanya. Apabila selama itu
tidak ada kejadian restart lagi, maka 99% dapat dipastikan bahwa power CPU
anda sudah saatnya diganti dengan yang baru yang lebih besar powernya
dan lebih stabil.
Dan berikut ini adalah 10 cara lainnya untuk memperbaiki boot failure.
Ketika semua perangkat keras anda berfungsi dengan baik tapi OS Windows
XP anda tidak bisa melakukan boot maka anda harus mulai mencari cara
untuk bisa masuk ke OS demi menemukan masalahnya dan
62. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
memperbaikinya. Ini adalah 10 cara yang dapat anda coba jika hal ini terjadi
pada anda.
1. Gunakan Windows Startup Disk Salah satu hal pertama yang
harus anda cari adalah Windows startup disk. Floppy disk ini akan
sangat berguna jika masalahnya terletak pada file yang digunakan OS
untuk memulai Windows yang ternyata rusak.Untuk membuat sebuah
startup disk, masukkan sebuah floppy disk pada komputer lain yang
Windows XP-nya berfungsi dengan baik, buka My Computer, klik
kanan pada icon floppy disk dan pilih Format. Pada dialog box Format,
jangan ubah settingnya dan klik Start. Setelah selesai diformat tutp
dialog box Format dan kembali ke My Computer. Dobel klik ikon drive
C utuk masuk ke root directory dan kopi ketiga file ini ke floppy disk.
1. Boot.ini
2. NTLDR
3. Ntdetect.com
Setelah anda selesai membuat Windows startup disk,
masukkan floppy disk ini ke floppy drive komputer yang Windows XP-
nya ingin diperbaiki dan tekan [CTRL][Alt][Delete] untuk me-reboot
komputer.
2. Gunakan Fitur "Last Known Good Configuration"
Anda juga bisa mencoba melakukan boot dengan fitur Last
known Good Configuration. Fitur ini menggantikan konten dari
CurrentControlSet registry key dengan sebuah backup copy yang
terakhir kali digunakan untuk memulai OS dengan baik.
Restart komputer anda dengan menekan [Ctrl][Alt][Delete],
ketika anda melihat tulisan ?Please select the operating system to
start? atau terdengar bunyi beep, segera tekan [F8] untuk
menampilkan menu Windows Advanced Options. Pilih Last Known
Good Configuration dari menu dan tekan [Enter]. Harus diingat bahwa
63. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
anda cukup mencobanya sekali saja, dengan kata lain jika cara ini
tidak menghidupkan kembali Windows XP anda berarti backupcopynya
juga telah korup.
3. Gunakan System Restore
System Restore adalah sebuah aplikasi yang terus mengawasi
perubahan pada komponen penting sistem. Ketika suatu perubahan
penting dilakukan, System Restore akan membuat backup copy yang
disebut restore points dari komponen penting sistem sesaat sebelum
perubahan itu dilakukan. Konfigurasi default dari System Restore
adalah membuat restore points setiap 24 jam.
Restart komputer anda dengan menekan [Ctrl][Alt][Delete],
ketika anda melihat tulisan ?Please select the operating system to
start? atau terdengar bunyi beep, segera tekan [F8] untuk
menampilkan menu Windows Advanced Options. Pilih Safe Mode dan
tekan [Enter]
Setelah Windows XP masuk ke Safe Mode, klik Start, pilih All
Programs | Accessories | System Tools dan pilih System Restore.
Karena anda sedang dalam Safe Mode maka pilihan yang tersedia
hanya Restore My Computer To An Earlier Time, jadi klik Next dan
ikuti prosedur wizard-nya.
4. Gunakan Recovery Console
Jika kerusakannya ternyata cukup parah maka anda harus
menggunakan CD Windows XP untuk mengakses sebuah tool yang
dinamakan Recovery Console.
Masukkan CD Windows XP dan tekan [Ctrl][Alt][Delete]. Setelah
sistemnya melakukan boot dari CD, maka cukup ikuti langkah-
langkahnya untuk menjalankan file-file yang dibutuhkan untuk Setup.
Ketika anda melihat layar Welcome To Setup seperti di Gambar A,
tekan R untuk memulai Recovery Console
64. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Kemudian muncul menu Recovery Console, seperti pada
gambar B. Menu ini menampilkan folder yang berisi file-file OS dan
meminta anda untuk memilih OS yang ingin anda akses. Cukup tekan
angkanya dan anda akan diminta untuk memasukkan password
adminstrator. Anda kemudian akan dibawa ke prompt Recovery
Console.
5. Memperbaiki Boot.ini Yang Rusak
Pada saat OS Windows XP mulai berjalan, program Ntldr
melihat file Boot.ini untuk menntukan dimana file-file OS berada dan
opsi mana yang harus diambil sementara OS terus berjalan. Jadi jika
file Boot.ini bermasalah maka Windows XP tidak akand dapat
melakukan boot dengan benar.
Jika anda mencurigai bahwa Windows XP anda tidak bisa boot
karena file Boot.ini yang rusak, maka anda bisa menggunakan versi
khusus Recovery Console dari tool Bootcfg. Tentu saja anda harus
terlebih daulu melakukan boot pada sistem anda dengan CD Windows
XP dan mengakses Recovery Console seperti pada cara nomor 4.
Untuk menggunakan tool Bootcfg, dari coomand prompt
Recovery Console ketik Bootcfg /parameter
Gantilah /parameter dengan salah satu parameter dibawah ini :
/Add -- Memindai disk untuk semua instalasi Windows dan
memperbolehkan anda untuk menambahkan yang baru pada file
Boot.ini
/Scan -- Memindai disk untuk semua instalasi Windows
/List -- Daftar setiap entry pada file Boot.ini
/Rebuild -- Membuat kembali file Boot.ini secara total dimana
pengguna harus mengkonfirmasi setiap langkahnya.
65. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
/Redirect -- Mengalihkan proses boot ke sebuah port ketika
menggunakan fitur Headless Administration. Redirect parameter-nya
membutuhkan dua parameter, [Port Baudrate] | [UseBiosSettings].
/Disableredirect -- Mematikan pengalihan.
6. Memperbaiki Partition Boot Sector Yang Rusak
Partition boot sector adalah bagian kecil dari partisi hard disk
yang berisi informasi tentang system file OS (NTFS atau FAT32),
sebuah program bahasa mesin yang krusial untuk membantu
menjalankan OS.
Jika anda mencurigai bahwa Windows XP anda tidak bisa
melakukan boot karena partition boot sector yang rusak, maka anda
bisa menggunakan sebuah tool Recovery Console khusus yang
disebut Fixboot. Lakukan boot dengan CD Windows XP untuk
mengakses Recovery Console seperti pada cara nomor 4.
Untuk menggunakan tool Fixboot , pada command prompt
Recovery Console ketik:
Fixboot [drive]:
Dimana [drive] adalah huruf dari drive yang ingin anda perbaiki
partition boot sector-nya.
7. Memperbaiki Master Boot Record Yang Rusak
Master boot record bertanggungjawab untuk memulai prosedur
boot Windows, didalamnya terdapat master boot code yang berfungsi
untuk mencari partisi aktif atau bootable pada partition table. Jika
master boot record mengalami kerusakan maka partition boot sector
tidak akan bekerja dan Windows tidak akan bisa boot.
Jika anda mencurigai bahwa Windows XP anda tidak bisa
melakukan boot karena master boot record yang rusak, maka anda
bisa menggunakan sebuah tool Recovery Console yang disebut
66. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Fixmbr. Lakukan boot dengan CD Windows XP untuk mengakses
Recovery Console seperti pada cara nomor 4.
Untuk menggunakan tool Fixmbr, pada command prompt
Recovery Console ketik:
Fixmbr [device_name]
Dimana [device_name] adalah device pathname untuk drive yang ingin
anda perbaiki master boot recoed-nya. Contoh device pathname untuk
drive C:
DeviceHardDisk0
8. Mematikan Automatic Restart
Ketika Windows XP mengalami fatal error, maka default setting
untuk mengatasi error tersebut adalah dengan otomatis melakukan
reboot pada system. Jika error tersebut terjadi pada saat Windows XP
sedang melakukan boot, maka OS akan terjebak untuk terus menerus
melakukan reboot. Jika hal ini terjadi, maka anda harus menonaktifkan
pilihan Automatic Restart On System Failure.
Ketika Windows XP mulai melakukan boot dan anda melihat
tulisan ?Please select the operating system to start? atau terdengar
bunyi beep, segera tekan [F8] untuk menampilkan menu Windows
Advanced Options. Pilih Disable The Automatic Restart On System
Failure dan tekan [Enter]. Windows XP akan berhenti ketika
mengalami error dan mungkin akan menampilkan pesan yang dapat
anda gunakan untuk mendiagnosa masalahnya.
9. Memulihkan Dari Backup
Jika kelihatannya anda tidak bisa memperbaiki sistem Windows
XP anda yang tidak bisa boot dan anda memiliki backup yang belum
terlalu lama, maka anda bisa memulihkan sistemnya dari backup
tersebut. Metode yang harus digunakan untuk memulihkan sistemnya
67. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
tergantung dari backup utility apa yang anda gunakan, jadi anda harus
mengikuti instruksi utility tersebut dalam melakukan pemulihan sistem.
10. Melakukan Upgrade
Jika anda tidak bisa memperbaiki sistem Windows XP yang
tidak bisa boot dan anda tidak memiliki backup, maka anda bisa
melakukan upgrade. Hal ini akan me-reinstall Ps ke folder yang sama,
seperti anda emngupgrade dari suatu versi Windows ke versi lainnya.
Sebuah upgrade biasanya akan menyelesaikan semua atau sebagian
besar masalah boot pada Windows.
Masukkan CD Windows XP anda, lakukan restart dan boot dari
CD tersebut. Anda akan melihat layar Windows XP Setup (seperti
pada gambar A). Tekan [Enter] untuk memulai prosedur Windows XP
Setup. Anda akan melihat halaman License Agreement dan tekanlah
[F8] untuk menyetujuinya. Setup kemudian akan memindai hard disk
untuk mencari instalasi Windows XP yang sebelumnya. Ketika ia
menemukannya, anda akan melihat layar Windows XP Setup yang
kedua seperti pada gambar C.
Layar ini akan meminta anda untuk menekan R untuk
memperbaiki instalasi yang dipilih atau [Esc] untuk menginstall kopi
Windows XP yang baru. Dalam kasus ini, melakukan perbaikan pada
Windows XP akan sama saja dengan melakukan upgrade, jadi anda
harus menekan R. Setup kemudian akan memeriksa disk drive pada
sistem dan mulai melakukan upgrade.
Ingatlah bahwa setelah anda melakukan upgrade atau perbaikan instalasi
maka anda harus menginstall ulang semua update Windows.
68. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Kerusakan hard disk akibat komponen-komponen dalam board
logic dapat diperbaiki
Untuk memperbaiki kerusakan hard disk akibat komponen – komponen
di dalam board logic yaitu, pertama – tama cek terlebih dahulu apa
penyebabnya, karena biasanya yang menyebabkan kerusakan pada
komponen di dalam board logic yaitu suhu yang panasnya tinggi. Beberapa
kasus dari panas berlebihan ini juga menyebabkan top case yang terdiri dari
palm rest dan trackpad menjadi bulukan bahkan ada yang terkelupas. Hal
seperti ini sulit untuk diperbaiki kembali, kemungkinan komponen –
komponen yang terkena panas tersebut harus diganti yang baru, karena
komponen – komponen yang terkena suhu panas tersebut sudah ter kelupas.
Jika PCB tersebut ada yang terbakar, maka solusinya adalah dengan
mencopot PCB yang dan menggantinya dengan yang baru. Perlu
diperhatikan dalam mencopot PCB :
1. Gunakanlah obeng yang sesuai dengan baut pada PCB di harddisk,
apakah jenis Torx, atau yang lain.
2. Lepas PCB dengan obeng tersebut.
3. Setelah itu perhatikan nomor serial pada PCB tersebut, pastikan Anda
menggantinya dengan tipe yang sama, jika mengganti dengan tipe
yang berbeda, maka sama saja bohong, karena tipe yang berbeda
tidak akan bisa berjalan pada harddisk tersebut.
69. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Gambar 30 Nomor Serial pada PCB harddisk (Unit Kompetensi 3)
Gambar 31 Nomor Serial Part Pada PCB harddisk (Unit Kompetensi
3)
4. Setelah itu, pasangkan pada harddisk yang ingin diganti PCBnya, dan
bautkan dengan kencang.
Ingat!! Jika Anda salah memasang dengan tipe PCB yang
berbeda, maka besar kemungkinan harddisk Anda menjadi
tambah rusak.
70. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
3) Sikap Kerja
1. Memperbaiki kabel data
2. Memperbaiki kerusakan hard disk SCSI akibat card SCSI rusak.
3. Memperbaiki kerusakan pembacaan data akibat posisi head hard disk
yang tidak presisi.
4. Memperbaiki kerusakan pada motor spindle hard disk.
5. Memperbaiki kerusakan bad sektor secara fisik.
6. Memperbaiki kerusakan pada controller Failur.
7. Memperbaiki kerusakan hard disk akibat komponen-komponen dalam
board logic.
4.5.4 Membuat dokumentasi kerusakan hard disk
1) Pengetahuan Kerja
Kita telah mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang akan berjalan
dengan lancar tanpa adanya masalah. Di dalam komputer juga selalu terjadi
masalah, akan tetapi kita harus mengetahui bagaimana cara mensiasati
masalah – masalah tersebut. Apabila kita telah mengalami masalah di dalam
hard disk seperti yang sudah dibahas sebelumnya, maka hal – hal tersebut
harus lah di dokumentasikan baik itu masalahnya dan juga pembahasan
masalahnya, agar jika suatu saat terjadi dengan hal yang sama, maka kita
dapat cepat tanggap dalam mengatasi hal tersebut.
2) Ketrampilan Kerja
71. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Penyebab-penyebab kerusakan di dokumentasi
Pada sub bab sebelumnya kita sudah membahas mengenai kerusakan
– kerusakan yang terjadi seputar hard disk. Penyebab kerusakan – kerusakan
tersebut sebaiknya di dokumentasikan agar kita dapat mengetahui penyebab
– penyebab nya jika hal tersebut akan terjadi lagi dikemudian hari.
Dalam men dokumentasikan hal – hal tersebut dapat menggunakan
berbagai macam cara, misalnya menggunakan word, excel atau pun media
yang lain.
Gambar 32 Contoh dokumentasi kerusakan ( Elemen
Kompetensi 4 )
Bagian yang rusak telah diperbaiki, dicatat
Bagian – bagian yang rusak dan telah diperbaiki dicatat, juga dengan
bagian – bagian atau komponen – komponen yang harus diganti. Agar kita
dapat mengetahui komponen – komponen mana saja yang masih bisa di
72. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
gunakan dan komponen – komponen mana saja yang sudah tidak bisa
digunakan.
Gambar 33 Komponen yang diperbaiki ( Elemen Kompetensi 4 )
Komponen-komponen pengganti, di dokumentasi
Komponen – komponen yang diganti pun harus di dokumentasikan.
Agar kita dapat mengetahui komponen – komponen yang sudah tidak
terpakai lagi.
Gambar 34 Komponen yang dig anti ( Elemen Kompetensi 4 )
Kehandalan komponen secara keseluruhan, di dokumentasi.
73. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
Komponen yang sudah diperbaiki atau pun yang sudah diganti, dicoba
untuk dijalankan dalam suatu proses. Apakah masih bermasalah atau tidak.
Komponen yang sudah layak untuk digunakan dan tidak ada masalah pada
saat percobaan atau pengetesan di dokumentasikan.
Dan juga disini dijabarkan mengenai kehandalan atau batas waktu
sebuah komponen di jelaskan. Kira-kira sampai kapan komponen tersebut
dapat rusak kembali.
Gambar 35 Dokumentasi kehandalan komponen ( Elemen
Kompetensi 4 )
3) Sikap Kerja
1. Membuat dokumentasi penyebab kerusakan
2. Membuat catatan bagian yang rusak
3. Membuat dokumentasi komponen yang di ganti
4. Membuat dokumentsai kehandalan komponen
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1 Sumber Daya Manusia
Dalam proses pencapaian kompetensi sumber yang dapat diandalkan
adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksud disini
74. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.CS03.012.01
adalah orang-orang yang dapat mendukung proses pencapaian kompetensi
yang dimaksud, antara lain:
o Pembimbing
Pembimbing Anda merupakan orang yang dapat diandalkan
karena beliau memiliki pengalaman. Peran Pembimbing adalah untuk:
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan
untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu Anda untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.
o Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk
penilaian di tempat kerja. Penilai akan:
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan
merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan
Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
o Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan
sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses