SlideShare a Scribd company logo
Konsep/Teori Belajar
  Behaviorisme

 Pertemuan Ke-7


     Danang Tunjung Laksono   1
Agenda Kegiatan Perkuliahan Hari Ini
• Menjelaskan tokoh-tokoh penganut Aliran Behaviorisme
• Menjelaskan experimen Pavlov tentang teori belajar
  behaviorisme yang diketemukannnya classical conditioning.
• Menjelaskan hukum pengkodisian implikasi dariteori belajar
  behaviorisme yang diketemukannnya classical conditioning.
• Menjelaskan Prinsip belajar menurut Pavlov
• Menjelaskan Prinsip-prinsip Kondisioning Klasik Di Kelas.
• Menjelaskan Prinsip belajar menurut Skinner
• Menjelaskan Pandangan Teori Behavioristik Terhadap Dunia
  Nyata Dan Konsekuensi Yang Harus Dilakukan Seorang Siswa
  Ketika Belajar
• Menjelaskan Kelemahan-kelemahan Teori Belajar Behavioristik
• Menjelaskan Rangkuman Mengenai Teori Behavioristik
• Menyampaikan tugas individu
Tokoh Penganut Aliran
             Behaviorisme
•   Ivan Pavlov,
•   Edward Lee Throndike,
•   B. F Skinner,
•   Reber,
•   Kazdin,
•   Edwin R. Guthrie, dan Clark Hull


                  Danang Tunjung Laksono   3
Penemuan Teori Belajar oleh Pavlov
•   Pavlov melihat selama pelatihan ada perubahan dalam waktu dan rata-rata
    keluarnya air liur pada anjing (salivation). Pavlov mengamati, jika daging
    diletakkan dekat mulut anjing yang lapar, anjing akan mengeluarkan air liur.
    Hal ini terjadi karena daging telah menyebabkan rangsangan kepada anjing,
    sehingga secara otomatis ia mengeluarkan air liur. Walaupun tanpa latihan
    atau dikondisikan sebelumnya, anjing pasti akan mengeluarkan air liur jika
    dihadapkan pada daging. Dalam percobaan ini, daging disebut dengan
    stimulus yang tidak terkondisikan (unconditioned stimulus). Dan karena saliva
    terjadi secara otomatis pada saat daging di dekat anjing tanpa latihan atau
    pengkondisian, maka keluarnya saliva pada anjing tersebut dinamakan
    sebagai respons yang tidak dikondisikan (unresponse conditioning).
•   Kalau daging dapat menimbulkan saliva pada anjing tanpa latihan atau
    pengalaman sebelumnya, maka stimulus yang lain, seperti bel, tidak dapat
    menghasilkan saliva. Karena stimulus tersebut tidak menghasilkan respons,
    maka stimulus (bel) tersebut disebut dengan stimulus netral (neutral stimulus).
    Menurut eksperimen Pavlov, jika stimulus netral (bel) dipasangkan dengan
    daging (unconditioning stimulus) dan dilakukan secara berulang-ulang, maka
    stimulus netral akan berubah menjadi stimulus yang terkondisikan
    (conditioning stimulus) dan memiliki kekuatan yang sama untuk mengarahkan
    respons anjing seperti ketika ia melihat daging. Oleh karena itu, bunyi bel
    sendiri akan dapat menyebabkan anjing mengeluarkan air liur (saliva). Proses
    ini dinamakan classical conditioning.
                              Danang Tunjung Laksono                            4
Teori Belajar oleh Pavlov
*. Teori Classical Conditioning
Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Ivan Petrovich
Pavlov, warga Rusia yang hidup pada tahun 1849-1936.
Teorinya adalah tentang. conditioned reflects. Pavlov
mengadakan penelitian secara intensif mengenai kelenjar
ludah. Penelitian yang dilakukan Pavlov menggunakan anjing
sebagai objeknya. Anjing diberi stimulus dengan makanan
dan isyarat bunyi, dengan asumsi bahwa suatu ketika anjing
akan merespons stimulan berdasarkan kebiasaan.
Ketika akan makan, anjing mengeluarkan liur sebagai isyarat
dia siap makan. Percobaan itu diulang berkali-kali, dan pada
akhirnya percobaan dilakukan dengan memberi bunyi saja
tanpa diberi makanan. Hasilnya, anjing tetap mengeluarkan
liur dengan anggapan bahwa di balik bunyi itu ada makanan.

                      Danang Tunjung Laksono              5
Teori Belajar oleh Pavlov
Dari hasil eksperimen dengan
menggunakan anjing tersebut, Pavlov
akhirnya menemukan beberapa hukum
pengondisian, yaitu
•Pemerolehan (acquisition),
•Pemadaman (extinction),
•Generalisasi (generalization),
•Diskriminasi (discrimination),
•Kondisioning tandingan
              Danang Tunjung Laksono   6
Teori Belajar oleh Pavlov
•Pemerolehan (acquisition),
Pemerolehan adalah membuat pasangan
stimulus netral dengan stimulus tak
bersyarat berulang-ulang hingga muncul
respons bersyarat, atau yang disebut
acquisition atau acquisition training (latihan
untuk memperoleh sesuatu).


                 Danang Tunjung Laksono          7
Teori Belajar oleh Pavlov
b.Pemadaman (extinction)
Pemadaman (extinction). Setelah respons itu
terbentuk, maka respons itu akan tetap ada
selama masih diberikan rangsangan bersyaratnya
dan dipasangkan dengan rangsangan tak
bersyarat. Kalau rangsangan bersyarat diberikan
untuk beberapa lama, maka respons bersyarat lalu
tidak mempunyai penguat/reinforce dan besar
kemungkinan respons bersyarat itu akan menurun
jumlah pemunculannya dan akan semakin sering
tak terlihat seperti penelitian sebelumnya.
Peristiwa itulah yang disebut dengan pemadaman
(extinction).
                 Danang Tunjung Laksono        8
Teori Belajar oleh Pavlov
C dan D. Generalisasi dan diskriminasi.
Respons bersyarat juga dapat dikenakan pada kejadian lain, namun
situasinya yang mirip. Inilah yang dikenal dengan generalisasi stimulus
atau generalisasi. Pemuda yang mencintai seorang gadis, dan ia merasa
bahagia jika bertemu dengan gadis tersebut. Pada saat ia mengetahui
bahwa gadis yang dicintainya menyukai warna pink, maka ia akan
merasa bahagia ketika menjumpai benda-benda apa saja yang berwarna
pink.
Bila suatu makhluk mengadakan generalisasi (menyamaratakan), maka
ia juga akan dapat melakukan diskriminasi atau pembedaan. Diskriminasi
yang dikondisikan ditimbulkan melakui penguatan dan pemadaman yang
relatif.
Dalam kehidupan sehari-hari perilaku generalisasi dan diskriminasi ini
dapat kita jumlah. Misalnya, anak kecil yang merasa takut pada anjing
galak, tentu akan memberi respons rasa takut pada setiap anjing. Tapi
melalui penguatan dan pemadaman diferensial, rentang stimulus rasa
takut menjadi menyempit hanya pada anjing yang galak saja.


                          Danang Tunjung Laksono                    9
Teori Belajar Pavlov
e.Kondisioning tandingan
Kondisioning tandingan (counter conditioning).
Kondisioning ini merupakan salah satu bentuk
khusus dari kondisioning responden. Pada
kondisioning jenis ini, respons bersyarat yang
khusus akan digantikan dengan respons bersyarat
lain yang baru dan bertentangan, tidak saling cocok
(incompatible) dengan respons bersyarat yang
sebelumnya. Misalnya, respons bersyarat berupa
perasaan tidak suka digantikan dengan perasaan
suka, takut dengan berani, benci dengan cinta, dan
lain sebagainya. Sehingga reaksi tersebut dapat
disebut dengan incompatible atau saling mengganti.
                  Danang Tunjung Laksono        10
Prinsip belajar menurut Pavlov
– Belajar adalah pembentukan kebiasaan
  dengan cara menghubungkan/ mempertautkan
  antara perangsang (stimulus) yang lebih
  kurang dengan perangsang yang lebih lemah.
– Proses belajar terjadi apabila ada interaksi
  antara organisme dengan lingkungan.
– Belajar adalah membuat perubahan-
  perubahan, pada organisme/individu.
– Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas
  otak.

                Danang Tunjung Laksono      11
Prinsip-prinsip Kondisioning Klasik Di Kelas.

A. Memberikan suasana yang menyenangkan
ketika memberikan tugas-tugas belajar,
misalnya:
• Menekankan pada kerja sama dan kompetisi antar
  kelompok daripada individu, banyak siswa yang akan
  memiliki respons emosional secara negatif terhadap
  kompetisi secara individual, yang mungkin akan
  digeneralisasikan dengan pelajaran-pelajaran yang lain;
• Membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan
  dengan menciptakan ruang membaca (reading corner)
  yang nyaman dan enak serta menarik, dan lain
  sebagainya.
                     Danang Tunjung Laksono                 12
Prinsip-prinsip Kondisioning Klasik Di Kelas.
B. Membantu siswa mengatasi secara bebas dan
sukses situasi-situasi yang mencemaskan atau
menekan, misalnya:
 • Mendorong siswa yang pemalu untuk mengajarkan siswa lain cara
   memahami materi pelajaran;
 • Membuat tahap jangka pendek untuk mencapai tujuan jangka
   panjang, misalnya dengan memberikan tes harian, mingguan, agar
   siswa dapat menyimpan apa yang dipelajari dengan baik;
 • Jika siswa takut berbicara di depan kelas, mintalah siswa untuk
   membacakan sebuah laporan di depan kelompok kecil sambil
   duduk di tempat, kemudian berikutnya dengan berdiri. Setelah dia
   terbiasa, kemudian mintalah ia untuk membaca laporan di depan
   seluruh murid di kelas.



                        Danang Tunjung Laksono                    13
Prinsip-prinsip Kondisioning Klasik Di Kelas.
C. Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan
persamaan terhadap situasi-situasi sehingga mereka
dapat membedakan dan menggeneralisasikan secara
tepat. Misalnya, dengan:
 • Meyakinkan siswa yang cemas ketika menghadapi ujian
   masuk sebuah sekolah yang lebih tinggi tingkatannya atau
   perguruan tinggi, bahwa tes tersebut sama dengan tes-tes
   prestasi akademik lain yang pernah mereka lakukan;
 • Menjelaskan bahwa lebih baik menghindari hadiah yang
   berlebihan dari orang yang tidak dikenal, atau menghindar
   tetapi aman dan dapat menerima penghargaan dari orang
   dewasa ketika orangtua ada.


                     Danang Tunjung Laksono              14
Prinsip belajar menurut Skinner
Teori Operant Conditioning
Teori ini dikemukakan oleh Burhus Frederic
Skinner. Ia membedakan tingkah laku responden,
yaitu tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus
yang jelas. Misalnya, kucing lari ke sana kemari
karena melihat daging. Operant Behavior adalah
tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus yang
belum diketahui, namun semata-mata ditimbulkan
oleh organisme itu sendiri, dan belum tentu
dikehendaki oleh stimulus dari luar.
Misalnya, kucing lari ke sana kemari karena kucing
itu lapar, bukan karena melihat daging .
                  Danang Tunjung Laksono        15
Prinsip belajar menurut Skinner
• Skinner juga menyatakan bahwa ada hubungan
  antara perilaku dan konsekuen-konsekuen yang
  mengikutinya. Misalnya, jika perilaku seseorang
  menghasilkan konsekuen yang menyenangkan,
  individu akan melakukan perilaku tersebut lebih
  sering lain. Menggunakan konsekuen yang
  menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk
  mengubah perilaku sering disebut sebagai
  operant conditioning.

                  Danang Tunjung Laksono        16
Prinsip belajar menurut Skinner
Sesuai dengan dua tingkah laku tersebut, ada dua macam
  kondisi, yaitu:
• Pertama, Respont Conditioning. Kondisi ini disebut
  sebagai tipe S, karena menitikberatkan pada sti-mulus.
  Hal ini sama dengan kondisi yang dikemuka-kan oleh
  Pavlov.
• Kedua, Operant Conditioning. Kondisi ini disebut sebagai
  tipe R, karena menitikberatkan pada pentingnya
  respons. Menurut Skinner, ada dua prinsip umum dalam
  kondisi ini, yaitu:
• Setiap respons yang diikuti stimulus yang memperkuat
  reward (ganjaran), akan cenderung diulangi.
• Stimulus yang memperkuat reward akan meningkatkan
  kecepatan terjadinya respons operant. Dengan kata lain,
  reward akan mengakibatkan diulanginya suatu respons.
                     Danang Tunjung Laksono             17
Pandangan Teori Behavioristik Terhadap Dunia Nyata Dan
Konsekuensi Yang Harus Dilakukan Seorang Siswa Ketika Belajar

Karena teori behavioristik memandang bahwa sebagai
sesuatu yang ada di dunia nyata telah terstruktur rapi dan
teratur, maka siswa atau orang yang belajar harus
dihadapkan pada aturan – aturan yang jelas dan ditetapkan
lebih dulu secara ketat.
Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam
belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan
dengan penegakan disiplin.
Kegagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan
pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu
dihukum, dan keberhasilan belajar atau kemampuan
dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi
hadiah.
Demikian juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagai
penentu keberhasilan belajar. Siswa atau peserta didik
adalah objek yang harus dipegang oleh sistem yang berada
di luar diri siswa.
                      Danang Tunjung Laksono                 18
Kelemahan-kelemahan Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik ini juga memiliki kelemahan-
kelemahan,antara lain:
 – Proses belajar dipandang sebagai kegiatan yang diamati
   langsung, padahal belajar adalah kegiatan yang ada
   dalam sistem saraf manusia yang tidak terlihat kecuali
   melalui gejalanya;
 – Proses belajar dipandang bersifat otomatis-mekanis
   sehingga terkesan seperti mesin atau robot, padahal
   manusia mempunyai kemampuan self regulation dan self
   control yang bersifat kognitif. Sehingga dengan
   kemampuan ini manusia bisa menolak kebiasaan yang
   tidak sesuai dengan dirinya;
 – Proses belajar manusia dianalogikan dengan hewan
   sangat sulit diterima, mengingat ada perbedaan yang
   cukup mencolok antarhewan dan manusia.

                      Danang Tunjung Laksono            19
Rangkuman Mengenai Teori Behavioristik

• Secara ringkas, teori behavioristik mengatakan bahwa belajar
  adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah
  belajar sesuatu jika ia telah mampu menunjukkan perubahan
  tingkah laku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya
  masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau
  output yang berupa respons. Sedangkan apa yang terjadi di
  antara stimulus dan respons dianggap tidak penting
  diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan diukur. Yang bisa
  diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respons.
• Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar
  ditekankan sebagai aktifitas “mimetic” yang menuntut siswa
  untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah
  dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari
  bagian – bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi
  menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut satu jawaban
  benar. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa siswa telah
  menyelesaikan tugas belajarnya.

                       Danang Tunjung Laksono                20
Rangkuman Mengenai Teori Behavioristik

• Model yang komprehensif tentang cara
  mengorganisasi pengajaran pada tingkat
  makro. Teori ini mempreskripsikan cara
  pengorganisasian isi bidang studi dengan
  mengikuti urutan umum ke rinci, dimulai
  dengan menampilkan epitome (struktur isi
  bidang studi yang dipelajari), kemudian
  mengelaborasi bagian – bagian yang ada
  dalam epitome secara lebih rinci.


               Danang Tunjung Laksono      21
Tugas Individu
1. Tunjukkan beberapa perilaku siswa di dalam kelas yang
   menurut anda harus dirubah?
2. Bagaimana cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru
   untuk mempengaruhi perilaku muridnya agar berperilaku
   positif dalam pembelajaran di kelas?
3. Pada saat apa sajakah murid diberikan reward ketika
   mengikuti pembelajaran? Berupa apa sajakah reward
   tersebut?
4. Pada saat apa sajakah murid diberikan hukuman ketika
   mengikuti pembelajaran? Berupa apa sajakah hukuman
   tersebut?
Nb. Pada pertemuan Ke-8 harap dibawa hasil pekerjaannya.

                     Danang Tunjung Laksono            22

More Related Content

What's hot

Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajarYKN
 
Ivan Pavlov
Ivan PavlovIvan Pavlov
Ivan Pavlov
edwinsirait
 
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerTeori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Nia Suharta
 
Teori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisTeori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisnurzaharuddin
 
Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi
Jasleen Razali
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
Nor Saroni
 
Teori behavioristik545
Teori behavioristik545Teori behavioristik545
Teori behavioristik545
Cipooel Jong
 
Nota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operanNota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operanEyzan Rashid
 
Murid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
Murid dan Alam Belajar - Teori BehaviorisMurid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
Murid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
أمير الشفيق
 
Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristik
khairil kabe
 
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...LeonartMaruli
 
Kel 3 teori pembelajaran
Kel 3 teori pembelajaranKel 3 teori pembelajaran
Kel 3 teori pembelajaranFath Anissa
 
Bab 4
Bab 4Bab 4

What's hot (20)

Behaviourisme
BehaviourismeBehaviourisme
Behaviourisme
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Ivan Pavlov
Ivan PavlovIvan Pavlov
Ivan Pavlov
 
Teori Behaviorisme 050908
Teori Behaviorisme 050908Teori Behaviorisme 050908
Teori Behaviorisme 050908
 
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerTeori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Teori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisTeori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behavioris
 
Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 
Teori thorndike
Teori thorndikeTeori thorndike
Teori thorndike
 
Teori behavioristik545
Teori behavioristik545Teori behavioristik545
Teori behavioristik545
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
TEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISMETEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISME
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Nota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operanNota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operan
 
Murid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
Murid dan Alam Belajar - Teori BehaviorisMurid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
Murid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
 
Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristik
 
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
 
Kel 3 teori pembelajaran
Kel 3 teori pembelajaranKel 3 teori pembelajaran
Kel 3 teori pembelajaran
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 

Similar to pertemuan 7

Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
Hotimah Cilediescetia
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
Septian Muna Barakati
 
EK Teori Belajar.pdf
EK Teori Belajar.pdfEK Teori Belajar.pdf
EK Teori Belajar.pdf
ArifPambudi16
 
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikWeek1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
jayamartha
 
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikWeek1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
jayamartha
 
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikWeek1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
jayamartha
 
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptxTeori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
DzulHaziq1
 
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptxPPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
AdityaPJW1
 
Teori Behaviorisme
Teori BehaviorismeTeori Behaviorisme
Teori Behaviorisme
Lor Lagi
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
arie anang
 
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...-Nining Syafitri
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik
tbpck
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
Seta Wicaksana
 
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
jayamartha
 
Teori kondisioning
Teori kondisioningTeori kondisioning
Teori kondisioning
Nuurrochmah
 
Teori kondisioning
Teori kondisioningTeori kondisioning
Teori kondisioningMustika Ungu
 
Teori kondisioning
Teori kondisioningTeori kondisioning
Teori kondisioningMoen Dhavi
 

Similar to pertemuan 7 (20)

Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
EK Teori Belajar.pdf
EK Teori Belajar.pdfEK Teori Belajar.pdf
EK Teori Belajar.pdf
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikWeek1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
 
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikWeek1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
 
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikWeek1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
 
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptxTeori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
 
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptxPPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
 
belajar
belajarbelajar
belajar
 
Teori Behaviorisme
Teori BehaviorismeTeori Behaviorisme
Teori Behaviorisme
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
 
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
 
Teori kondisioning
Teori kondisioningTeori kondisioning
Teori kondisioning
 
Teori kondisioning
Teori kondisioningTeori kondisioning
Teori kondisioning
 
Teori kondisioning
Teori kondisioningTeori kondisioning
Teori kondisioning
 
Teori kondisioning
Teori kondisioningTeori kondisioning
Teori kondisioning
 

More from Universitas Muhammadiyah Surakarta (16)

Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan ke 13
Pertemuan ke 13Pertemuan ke 13
Pertemuan ke 13
 
Pertemuan ke 11
Pertemuan ke 11Pertemuan ke 11
Pertemuan ke 11
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Pengumuman pelaksanaan ujian tengah semester
Pengumuman pelaksanaan ujian tengah semesterPengumuman pelaksanaan ujian tengah semester
Pengumuman pelaksanaan ujian tengah semester
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 

pertemuan 7

  • 1. Konsep/Teori Belajar Behaviorisme Pertemuan Ke-7 Danang Tunjung Laksono 1
  • 2. Agenda Kegiatan Perkuliahan Hari Ini • Menjelaskan tokoh-tokoh penganut Aliran Behaviorisme • Menjelaskan experimen Pavlov tentang teori belajar behaviorisme yang diketemukannnya classical conditioning. • Menjelaskan hukum pengkodisian implikasi dariteori belajar behaviorisme yang diketemukannnya classical conditioning. • Menjelaskan Prinsip belajar menurut Pavlov • Menjelaskan Prinsip-prinsip Kondisioning Klasik Di Kelas. • Menjelaskan Prinsip belajar menurut Skinner • Menjelaskan Pandangan Teori Behavioristik Terhadap Dunia Nyata Dan Konsekuensi Yang Harus Dilakukan Seorang Siswa Ketika Belajar • Menjelaskan Kelemahan-kelemahan Teori Belajar Behavioristik • Menjelaskan Rangkuman Mengenai Teori Behavioristik • Menyampaikan tugas individu
  • 3. Tokoh Penganut Aliran Behaviorisme • Ivan Pavlov, • Edward Lee Throndike, • B. F Skinner, • Reber, • Kazdin, • Edwin R. Guthrie, dan Clark Hull Danang Tunjung Laksono 3
  • 4. Penemuan Teori Belajar oleh Pavlov • Pavlov melihat selama pelatihan ada perubahan dalam waktu dan rata-rata keluarnya air liur pada anjing (salivation). Pavlov mengamati, jika daging diletakkan dekat mulut anjing yang lapar, anjing akan mengeluarkan air liur. Hal ini terjadi karena daging telah menyebabkan rangsangan kepada anjing, sehingga secara otomatis ia mengeluarkan air liur. Walaupun tanpa latihan atau dikondisikan sebelumnya, anjing pasti akan mengeluarkan air liur jika dihadapkan pada daging. Dalam percobaan ini, daging disebut dengan stimulus yang tidak terkondisikan (unconditioned stimulus). Dan karena saliva terjadi secara otomatis pada saat daging di dekat anjing tanpa latihan atau pengkondisian, maka keluarnya saliva pada anjing tersebut dinamakan sebagai respons yang tidak dikondisikan (unresponse conditioning). • Kalau daging dapat menimbulkan saliva pada anjing tanpa latihan atau pengalaman sebelumnya, maka stimulus yang lain, seperti bel, tidak dapat menghasilkan saliva. Karena stimulus tersebut tidak menghasilkan respons, maka stimulus (bel) tersebut disebut dengan stimulus netral (neutral stimulus). Menurut eksperimen Pavlov, jika stimulus netral (bel) dipasangkan dengan daging (unconditioning stimulus) dan dilakukan secara berulang-ulang, maka stimulus netral akan berubah menjadi stimulus yang terkondisikan (conditioning stimulus) dan memiliki kekuatan yang sama untuk mengarahkan respons anjing seperti ketika ia melihat daging. Oleh karena itu, bunyi bel sendiri akan dapat menyebabkan anjing mengeluarkan air liur (saliva). Proses ini dinamakan classical conditioning. Danang Tunjung Laksono 4
  • 5. Teori Belajar oleh Pavlov *. Teori Classical Conditioning Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Ivan Petrovich Pavlov, warga Rusia yang hidup pada tahun 1849-1936. Teorinya adalah tentang. conditioned reflects. Pavlov mengadakan penelitian secara intensif mengenai kelenjar ludah. Penelitian yang dilakukan Pavlov menggunakan anjing sebagai objeknya. Anjing diberi stimulus dengan makanan dan isyarat bunyi, dengan asumsi bahwa suatu ketika anjing akan merespons stimulan berdasarkan kebiasaan. Ketika akan makan, anjing mengeluarkan liur sebagai isyarat dia siap makan. Percobaan itu diulang berkali-kali, dan pada akhirnya percobaan dilakukan dengan memberi bunyi saja tanpa diberi makanan. Hasilnya, anjing tetap mengeluarkan liur dengan anggapan bahwa di balik bunyi itu ada makanan. Danang Tunjung Laksono 5
  • 6. Teori Belajar oleh Pavlov Dari hasil eksperimen dengan menggunakan anjing tersebut, Pavlov akhirnya menemukan beberapa hukum pengondisian, yaitu •Pemerolehan (acquisition), •Pemadaman (extinction), •Generalisasi (generalization), •Diskriminasi (discrimination), •Kondisioning tandingan Danang Tunjung Laksono 6
  • 7. Teori Belajar oleh Pavlov •Pemerolehan (acquisition), Pemerolehan adalah membuat pasangan stimulus netral dengan stimulus tak bersyarat berulang-ulang hingga muncul respons bersyarat, atau yang disebut acquisition atau acquisition training (latihan untuk memperoleh sesuatu). Danang Tunjung Laksono 7
  • 8. Teori Belajar oleh Pavlov b.Pemadaman (extinction) Pemadaman (extinction). Setelah respons itu terbentuk, maka respons itu akan tetap ada selama masih diberikan rangsangan bersyaratnya dan dipasangkan dengan rangsangan tak bersyarat. Kalau rangsangan bersyarat diberikan untuk beberapa lama, maka respons bersyarat lalu tidak mempunyai penguat/reinforce dan besar kemungkinan respons bersyarat itu akan menurun jumlah pemunculannya dan akan semakin sering tak terlihat seperti penelitian sebelumnya. Peristiwa itulah yang disebut dengan pemadaman (extinction). Danang Tunjung Laksono 8
  • 9. Teori Belajar oleh Pavlov C dan D. Generalisasi dan diskriminasi. Respons bersyarat juga dapat dikenakan pada kejadian lain, namun situasinya yang mirip. Inilah yang dikenal dengan generalisasi stimulus atau generalisasi. Pemuda yang mencintai seorang gadis, dan ia merasa bahagia jika bertemu dengan gadis tersebut. Pada saat ia mengetahui bahwa gadis yang dicintainya menyukai warna pink, maka ia akan merasa bahagia ketika menjumpai benda-benda apa saja yang berwarna pink. Bila suatu makhluk mengadakan generalisasi (menyamaratakan), maka ia juga akan dapat melakukan diskriminasi atau pembedaan. Diskriminasi yang dikondisikan ditimbulkan melakui penguatan dan pemadaman yang relatif. Dalam kehidupan sehari-hari perilaku generalisasi dan diskriminasi ini dapat kita jumlah. Misalnya, anak kecil yang merasa takut pada anjing galak, tentu akan memberi respons rasa takut pada setiap anjing. Tapi melalui penguatan dan pemadaman diferensial, rentang stimulus rasa takut menjadi menyempit hanya pada anjing yang galak saja. Danang Tunjung Laksono 9
  • 10. Teori Belajar Pavlov e.Kondisioning tandingan Kondisioning tandingan (counter conditioning). Kondisioning ini merupakan salah satu bentuk khusus dari kondisioning responden. Pada kondisioning jenis ini, respons bersyarat yang khusus akan digantikan dengan respons bersyarat lain yang baru dan bertentangan, tidak saling cocok (incompatible) dengan respons bersyarat yang sebelumnya. Misalnya, respons bersyarat berupa perasaan tidak suka digantikan dengan perasaan suka, takut dengan berani, benci dengan cinta, dan lain sebagainya. Sehingga reaksi tersebut dapat disebut dengan incompatible atau saling mengganti. Danang Tunjung Laksono 10
  • 11. Prinsip belajar menurut Pavlov – Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan/ mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih kurang dengan perangsang yang lebih lemah. – Proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara organisme dengan lingkungan. – Belajar adalah membuat perubahan- perubahan, pada organisme/individu. – Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas otak. Danang Tunjung Laksono 11
  • 12. Prinsip-prinsip Kondisioning Klasik Di Kelas. A. Memberikan suasana yang menyenangkan ketika memberikan tugas-tugas belajar, misalnya: • Menekankan pada kerja sama dan kompetisi antar kelompok daripada individu, banyak siswa yang akan memiliki respons emosional secara negatif terhadap kompetisi secara individual, yang mungkin akan digeneralisasikan dengan pelajaran-pelajaran yang lain; • Membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan dengan menciptakan ruang membaca (reading corner) yang nyaman dan enak serta menarik, dan lain sebagainya. Danang Tunjung Laksono 12
  • 13. Prinsip-prinsip Kondisioning Klasik Di Kelas. B. Membantu siswa mengatasi secara bebas dan sukses situasi-situasi yang mencemaskan atau menekan, misalnya: • Mendorong siswa yang pemalu untuk mengajarkan siswa lain cara memahami materi pelajaran; • Membuat tahap jangka pendek untuk mencapai tujuan jangka panjang, misalnya dengan memberikan tes harian, mingguan, agar siswa dapat menyimpan apa yang dipelajari dengan baik; • Jika siswa takut berbicara di depan kelas, mintalah siswa untuk membacakan sebuah laporan di depan kelompok kecil sambil duduk di tempat, kemudian berikutnya dengan berdiri. Setelah dia terbiasa, kemudian mintalah ia untuk membaca laporan di depan seluruh murid di kelas. Danang Tunjung Laksono 13
  • 14. Prinsip-prinsip Kondisioning Klasik Di Kelas. C. Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan persamaan terhadap situasi-situasi sehingga mereka dapat membedakan dan menggeneralisasikan secara tepat. Misalnya, dengan: • Meyakinkan siswa yang cemas ketika menghadapi ujian masuk sebuah sekolah yang lebih tinggi tingkatannya atau perguruan tinggi, bahwa tes tersebut sama dengan tes-tes prestasi akademik lain yang pernah mereka lakukan; • Menjelaskan bahwa lebih baik menghindari hadiah yang berlebihan dari orang yang tidak dikenal, atau menghindar tetapi aman dan dapat menerima penghargaan dari orang dewasa ketika orangtua ada. Danang Tunjung Laksono 14
  • 15. Prinsip belajar menurut Skinner Teori Operant Conditioning Teori ini dikemukakan oleh Burhus Frederic Skinner. Ia membedakan tingkah laku responden, yaitu tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas. Misalnya, kucing lari ke sana kemari karena melihat daging. Operant Behavior adalah tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus yang belum diketahui, namun semata-mata ditimbulkan oleh organisme itu sendiri, dan belum tentu dikehendaki oleh stimulus dari luar. Misalnya, kucing lari ke sana kemari karena kucing itu lapar, bukan karena melihat daging . Danang Tunjung Laksono 15
  • 16. Prinsip belajar menurut Skinner • Skinner juga menyatakan bahwa ada hubungan antara perilaku dan konsekuen-konsekuen yang mengikutinya. Misalnya, jika perilaku seseorang menghasilkan konsekuen yang menyenangkan, individu akan melakukan perilaku tersebut lebih sering lain. Menggunakan konsekuen yang menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk mengubah perilaku sering disebut sebagai operant conditioning. Danang Tunjung Laksono 16
  • 17. Prinsip belajar menurut Skinner Sesuai dengan dua tingkah laku tersebut, ada dua macam kondisi, yaitu: • Pertama, Respont Conditioning. Kondisi ini disebut sebagai tipe S, karena menitikberatkan pada sti-mulus. Hal ini sama dengan kondisi yang dikemuka-kan oleh Pavlov. • Kedua, Operant Conditioning. Kondisi ini disebut sebagai tipe R, karena menitikberatkan pada pentingnya respons. Menurut Skinner, ada dua prinsip umum dalam kondisi ini, yaitu: • Setiap respons yang diikuti stimulus yang memperkuat reward (ganjaran), akan cenderung diulangi. • Stimulus yang memperkuat reward akan meningkatkan kecepatan terjadinya respons operant. Dengan kata lain, reward akan mengakibatkan diulanginya suatu respons. Danang Tunjung Laksono 17
  • 18. Pandangan Teori Behavioristik Terhadap Dunia Nyata Dan Konsekuensi Yang Harus Dilakukan Seorang Siswa Ketika Belajar Karena teori behavioristik memandang bahwa sebagai sesuatu yang ada di dunia nyata telah terstruktur rapi dan teratur, maka siswa atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan – aturan yang jelas dan ditetapkan lebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum, dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah. Demikian juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa atau peserta didik adalah objek yang harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri siswa. Danang Tunjung Laksono 18
  • 19. Kelemahan-kelemahan Teori Belajar Behavioristik Teori belajar behavioristik ini juga memiliki kelemahan- kelemahan,antara lain: – Proses belajar dipandang sebagai kegiatan yang diamati langsung, padahal belajar adalah kegiatan yang ada dalam sistem saraf manusia yang tidak terlihat kecuali melalui gejalanya; – Proses belajar dipandang bersifat otomatis-mekanis sehingga terkesan seperti mesin atau robot, padahal manusia mempunyai kemampuan self regulation dan self control yang bersifat kognitif. Sehingga dengan kemampuan ini manusia bisa menolak kebiasaan yang tidak sesuai dengan dirinya; – Proses belajar manusia dianalogikan dengan hewan sangat sulit diterima, mengingat ada perbedaan yang cukup mencolok antarhewan dan manusia. Danang Tunjung Laksono 19
  • 20. Rangkuman Mengenai Teori Behavioristik • Secara ringkas, teori behavioristik mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respons dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan diukur. Yang bisa diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respons. • Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktifitas “mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian – bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya. Danang Tunjung Laksono 20
  • 21. Rangkuman Mengenai Teori Behavioristik • Model yang komprehensif tentang cara mengorganisasi pengajaran pada tingkat makro. Teori ini mempreskripsikan cara pengorganisasian isi bidang studi dengan mengikuti urutan umum ke rinci, dimulai dengan menampilkan epitome (struktur isi bidang studi yang dipelajari), kemudian mengelaborasi bagian – bagian yang ada dalam epitome secara lebih rinci. Danang Tunjung Laksono 21
  • 22. Tugas Individu 1. Tunjukkan beberapa perilaku siswa di dalam kelas yang menurut anda harus dirubah? 2. Bagaimana cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru untuk mempengaruhi perilaku muridnya agar berperilaku positif dalam pembelajaran di kelas? 3. Pada saat apa sajakah murid diberikan reward ketika mengikuti pembelajaran? Berupa apa sajakah reward tersebut? 4. Pada saat apa sajakah murid diberikan hukuman ketika mengikuti pembelajaran? Berupa apa sajakah hukuman tersebut? Nb. Pada pertemuan Ke-8 harap dibawa hasil pekerjaannya. Danang Tunjung Laksono 22