SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Metode
Forward Chaining
Dr. Hasanul Fahmi, M.Kom
PENGANTAR
Inferensi adalah proses untuk menghasilkan informasi dari
fakta yang diketahui atau diasumsi. Inferensi adalah
konklusi logis (logical conclusion) atau implikasi
berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar
proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang
disebut Inference Engine (Mesin inferensi).
Metode inferensi merupakan suatu cara penarikan
kesimpulan yang dilakukan oleh mesin inferensi dalam
menyelesaikan masalah. Secara umum metode inferensi
dalam sistem pakar terdiri atas 2 yaitu :
a. Pelacakan Ke Depan (Forward Chaining)
FORWARD CHAINING
Menurut Irawan 2007 dalam ( Rima Izzul Millah dkk.)
Metode Forward Chaining adalah suatu metode dari
Inference Engine untuk memulai penalaran atau
pelacakan suatu data dari fakta-fakta yang ada
menuju suatu kesimpulan. Forward chaining juga
dapat diartikan strategi pengambilan keputusan
yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju
konklusi (kesimpulan akhir) (Kusrini,2006).
Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang
dimotori data ( data-driven ). Dalam pendekatan ini
pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan
selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.
Pelacakan kedepan, mencari fakta yang sesuai
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian kiri (IF dahulu).
Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk
menguji kebenaran hipotesis.
Contoh penerapan forward chaining pada pendeteksian penyakita ayam
dapat dilihat pada kasus di bawah ini :
IF nafsu makan berkurang AND nafas sesak/megap-megap AND badan
kurus AND bulu kusam dan berkerut AND diare AND produksi telur
menurun AND mencret keputih-putihan AND kedinginan AND kaki
bengkak AND terdapat kotoran putih menempel di sekitar dubur THEN
Berak kapur / Pullorum Disease
Secara sederhana kaidah di atas dapat dijelaskan bahwa IF dan AND
merupakan bagian premis (fakta). Fakta ini harus diinputkan terlebih
dahulu, kemudian hasil penginputan tersebut akan otomtis diperoleh
PENERAPAN FORWARD
CHAINING
Forward Chaining Cocok Untuk Kasus Seperti Apa?
Seringkali ada pertanyaan diatas muncul ketika mau membuat sistem
menggunakan metode Forward Chaining. Karena itu, disini dijelaskan
kasus apa yang cocok menggunakan metode Forward Chaining dalam
penilaiannya dan langkah apa saja yang perlu disiapkan.
Metode Forward Chaining sangat cocok digunakan untuk menangani
masalah pengendalian ( controlling ) dan peramalan ( prognosis ).
Contoh kasus yang menggunakan FC dalam penilaiaanya adalah:
1. Mendeteksi kerusakan komputer berdasarkan keluhan pengguna.
2. Menentukan penyakit berdasarkan gejala yang dialami
3. Dll
LANGKAH LANGKAH APA SAJA DALAM
MENGGUNAKAN ALGORITMA FORWARD
CHAINING?
Jika ingin membuat sistem menggunakan penerapan perhitungan Forward
Chaining, maka langkah-langkah yang harus disiapkan adalah:
1. Mencari pakar yang sesuai dengan tema sistem yang akan dibuat
2. Mendapatkan data hipotesa / konklusi / kesimpulan sesuai bidang ahli si
pakar.
3. Mendapatkan data premis / gejala / evidence pada tiap hipotesa.
4. Mendapatkan data rule / aturan dari pakar berdasarkan data premis dan
konklusi.
5. Setelah mendapat semua data yang dibutuhkan, langkah selanjutnya
adalah menghitung data tersebut ke dalam teori Forward Chaining,
sehingga menjadi konklusi paling tepat dengan berdasarkan premis
inputan user.
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN
FORWARD CHAINING
Prosedur / langkah-langkah perhitungan dalam menggunakan metode
Forward Chaining adalah sebagai berikut:
1. Admin sistem menyiapkan data data yang dibutuhkan dalam Forward
Chaining seperti data konklusi, data premis/gejala, dan data aturan.
2. Sistem memunculkan daftar premis yang mungkin, sehingga
pengguna/pengunjung bisa memilih data premis.
3. Pengguna sistem memberi inputan terhadap premis yang muncul
4. Lalu sistem menghitung inputan dari pengguna beerdasarkan aturan
yang ada. Dan pada akhirnya didapatkan konklusi dari premis yang
dipilih.
PERHITUNGAN FORWARD
CHAINING
Berikut adalah penerapan dari langkah-langkah perhitungan Forward
Chaining.
Studi Kasus:
Penentuan penyakit berdasarkan beberapa data/gejala, yaitu:
 Gejala yang dijawab oleh user saat sistem menanyakannya.
 Aturan yang ada pada sistem.
SOAL
Seorang mahasiswa berobat ke dokter dengan keluhan:
1. Sulit Tidur
2. Sering Terbangun Dimalam hari
3. Sering minum kopi di malam hari
4. Sering mengerjakan tugas di malam hari
Fakta : G001, G006, G011, G012
KONKLUSI/NAMA-NAMA
PENYAKIT
KODE NAMA PENYAKIT
P001 INSOMNIA AKUT
P002 INSOMNIA KRONIC
P003 INSOMNIA TEMPORER
PREMIS/GEJALA/KRITERIA
NO KODE GEJALA NAMA PREMIS/GEJALA
1 G001 Apakah anda sulit tidur?
2 G002 Apakah anda lebih peka terhadap kebisingan?
3 G003 Apakah anda merasa lelah dan tidak bertenaga saat bangun?
4 G004 Apakah anda sedang menderita gangguan sakit kepala dan gangguan
pernafasan?
5 G005 Apakah anda sering menonton televise sampai larut malam?
6 G006 Apakah anda sering terbangun di malam hari?
7 G007 Apakah anda sering mengantuk di siang hari?
8 G008 Apakah anda sering menggunakan gadget sampai larut malam?
9 G009 Apakah anda tidur lebih dari larut malam?
10 G0010 Apakah anda merasakan sulit membuaka mata sampai beberapa saat
ketika bangun tidur?
11 G0011 Apakah anda menhkonsumsi menuman yang mengandung kafein pada
malam hari?
12 G0012 Apakah anda sering mengerjakan tugas hingga larut malam?
RULE PAKAR
NO
KODE
RULE
KODE GEJALA
KODE
DIAGNOSA
1 1 IF G001, G002, G003, G006, G008 Then P001
2 2
IF G001, G004, G005, G006, G007,
G008, G009, G0010
Then P002
3 3 IF G001, G006, G0011, G0012 Then P003
LANGKAH FORWARD CHAINING:
 Gejala yang terdeteksi/Fakta: G001, G006, G011, G012
 Hitung nilai presentasi peluang suatu kejadian, rumus =
𝑃 𝐴 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛
∗ 100%
 Rule yang memiliki gejala yang terdeteksi
R1 = IF G001, G002, G003, G006, G008 THEN P001
𝑃 𝐴 =
2
5
∗ 100% = 0,14
R2 = IF G001, G004, G005, G006, G007, G008, G009, G0010 THEN P002
𝑃 𝐴 =
2
8
∗ 100% = 0,25
R3 = IF G001, G006, G0011, G0012 THEN P003
𝑃 𝐴 =
4
4
∗ 100% = 1
KESIMPULAN
Hasil terbesar terdapat pada R3 sebesar 1, berdasarkan Rule 3,
R3 = IF G001, G006, G0011, G0012 THEN P003 maka pasien
didiagnosa menderita penyakit INSOMNIA TEMPORER
TEKNIK TREE (POHON AKAR)
TEKNIK TREE (POHON AKAR)
G01 G06 G011 G012
TEKNIK ITERASI
NO QUEUE R K
1 R1, R2, R3 R1 P001
2 R2,R3 R2 P002
3 R3 R3 P003
Fakta : G001, G006, G011, G012
Queue : R1, R2, R3
HASILNYA : PASIEN MENGIDAP PENYAKIT INSOMNIA TEMPORER
DENGAN KODE P003

More Related Content

What's hot

Tahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasiTahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Stemada Kediri
 
Rpl 10-perancangan user interface
Rpl 10-perancangan user interfaceRpl 10-perancangan user interface
Rpl 10-perancangan user interface
f' yagami
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaan
Roziq Bahtiar
 

What's hot (20)

Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Ai 6
Ai 6Ai 6
Ai 6
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
 
Slide6 Arsitektur Hardware
Slide6 Arsitektur HardwareSlide6 Arsitektur Hardware
Slide6 Arsitektur Hardware
 
Pertemuan 4 Strategi Testing
Pertemuan 4  Strategi TestingPertemuan 4  Strategi Testing
Pertemuan 4 Strategi Testing
 
Proses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunakProses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunak
 
Ppt seminar proposal
Ppt seminar proposalPpt seminar proposal
Ppt seminar proposal
 
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasiTahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasi
 
Sistem Tiket Bioskop Menggunakan Diagram UML
Sistem Tiket Bioskop Menggunakan Diagram UMLSistem Tiket Bioskop Menggunakan Diagram UML
Sistem Tiket Bioskop Menggunakan Diagram UML
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
 
Rpl 10-perancangan user interface
Rpl 10-perancangan user interfaceRpl 10-perancangan user interface
Rpl 10-perancangan user interface
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
 
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
 
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan PenerapannyaMakalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
 
Evolusi kinerja komputer
Evolusi kinerja komputer Evolusi kinerja komputer
Evolusi kinerja komputer
 
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf
 
Data Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive BayesData Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive Bayes
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaan
 
Algoritma & Pemrograman
Algoritma & PemrogramanAlgoritma & Pemrograman
Algoritma & Pemrograman
 

Similar to Pertemuan 4 Metode Forward Chaining.pptx

Office ppt-template-003
Office ppt-template-003Office ppt-template-003
Office ppt-template-003
hafid053
 
Sistem pencocokan lahan dan prediksi waktu panen tanaman padi dengan fuzzy ty...
Sistem pencocokan lahan dan prediksi waktu panen tanaman padi dengan fuzzy ty...Sistem pencocokan lahan dan prediksi waktu panen tanaman padi dengan fuzzy ty...
Sistem pencocokan lahan dan prediksi waktu panen tanaman padi dengan fuzzy ty...
NanangKasim2
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatan
Dian Sari
 

Similar to Pertemuan 4 Metode Forward Chaining.pptx (20)

Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
 
Ai demam
Ai demamAi demam
Ai demam
 
K 12 Sistem Pakar
K 12  Sistem PakarK 12  Sistem Pakar
K 12 Sistem Pakar
 
Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdfMinggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
 
Office ppt-template-003
Office ppt-template-003Office ppt-template-003
Office ppt-template-003
 
Expert System
Expert SystemExpert System
Expert System
 
Pertemuan 8 AI.pptx
Pertemuan 8 AI.pptxPertemuan 8 AI.pptx
Pertemuan 8 AI.pptx
 
Teknik inferensi
Teknik inferensiTeknik inferensi
Teknik inferensi
 
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
 
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
 
TUGAS 2 - Tahap Eksekusi Sistem Informasi Klinik
TUGAS 2 - Tahap Eksekusi Sistem Informasi KlinikTUGAS 2 - Tahap Eksekusi Sistem Informasi Klinik
TUGAS 2 - Tahap Eksekusi Sistem Informasi Klinik
 
Sistem pencocokan lahan dan prediksi waktu panen tanaman padi dengan fuzzy ty...
Sistem pencocokan lahan dan prediksi waktu panen tanaman padi dengan fuzzy ty...Sistem pencocokan lahan dan prediksi waktu panen tanaman padi dengan fuzzy ty...
Sistem pencocokan lahan dan prediksi waktu panen tanaman padi dengan fuzzy ty...
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatan
 
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASARANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
 
Jurnal sistem pakar penyakit kulit dengan menggunakan metode certainty factor...
Jurnal sistem pakar penyakit kulit dengan menggunakan metode certainty factor...Jurnal sistem pakar penyakit kulit dengan menggunakan metode certainty factor...
Jurnal sistem pakar penyakit kulit dengan menggunakan metode certainty factor...
 
Klpk 4
Klpk 4Klpk 4
Klpk 4
 
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anak
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anakSistem pakar penyakit paru-paru pada anak
Sistem pakar penyakit paru-paru pada anak
 
Metode Penelitian Presentation
Metode Penelitian PresentationMetode Penelitian Presentation
Metode Penelitian Presentation
 
Forward & Backward Chaining-sant
Forward & Backward Chaining-santForward & Backward Chaining-sant
Forward & Backward Chaining-sant
 

More from fahmi324663 (11)

Week5-Faster R-CNN.pptx
Week5-Faster R-CNN.pptxWeek5-Faster R-CNN.pptx
Week5-Faster R-CNN.pptx
 
Week3- Face Identification with K-Nears Neighbour .pptx
Week3- Face Identification with K-Nears Neighbour .pptxWeek3- Face Identification with K-Nears Neighbour .pptx
Week3- Face Identification with K-Nears Neighbour .pptx
 
Week3-Deep Neural Network (DNN).pptx
Week3-Deep Neural Network (DNN).pptxWeek3-Deep Neural Network (DNN).pptx
Week3-Deep Neural Network (DNN).pptx
 
intelligentsystems-140424154432-phpapp01.pptx
intelligentsystems-140424154432-phpapp01.pptxintelligentsystems-140424154432-phpapp01.pptx
intelligentsystems-140424154432-phpapp01.pptx
 
Week2- Deep Learning Intuition.pptx
Week2- Deep Learning Intuition.pptxWeek2- Deep Learning Intuition.pptx
Week2- Deep Learning Intuition.pptx
 
Week1- Introduction.pptx
Week1- Introduction.pptxWeek1- Introduction.pptx
Week1- Introduction.pptx
 
WMP_MP02_revd(10092023).pptx
WMP_MP02_revd(10092023).pptxWMP_MP02_revd(10092023).pptx
WMP_MP02_revd(10092023).pptx
 
WMP_MP02_revd_03(10092023).pptx
WMP_MP02_revd_03(10092023).pptxWMP_MP02_revd_03(10092023).pptx
WMP_MP02_revd_03(10092023).pptx
 
DSS-1.pptx
DSS-1.pptxDSS-1.pptx
DSS-1.pptx
 
si402_p02_konsep-arsitektur-enterprise.pptx
si402_p02_konsep-arsitektur-enterprise.pptxsi402_p02_konsep-arsitektur-enterprise.pptx
si402_p02_konsep-arsitektur-enterprise.pptx
 
Pertemuan 12 Teorema Bayes Lanjutan.pptx
Pertemuan 12  Teorema Bayes Lanjutan.pptxPertemuan 12  Teorema Bayes Lanjutan.pptx
Pertemuan 12 Teorema Bayes Lanjutan.pptx
 

Recently uploaded

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
AbdulHalim854302
 

Recently uploaded (8)

PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 

Pertemuan 4 Metode Forward Chaining.pptx

  • 2. PENGANTAR Inferensi adalah proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsi. Inferensi adalah konklusi logis (logical conclusion) atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut Inference Engine (Mesin inferensi). Metode inferensi merupakan suatu cara penarikan kesimpulan yang dilakukan oleh mesin inferensi dalam menyelesaikan masalah. Secara umum metode inferensi dalam sistem pakar terdiri atas 2 yaitu : a. Pelacakan Ke Depan (Forward Chaining)
  • 3. FORWARD CHAINING Menurut Irawan 2007 dalam ( Rima Izzul Millah dkk.) Metode Forward Chaining adalah suatu metode dari Inference Engine untuk memulai penalaran atau pelacakan suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu kesimpulan. Forward chaining juga dapat diartikan strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) (Kusrini,2006). Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data ( data-driven ). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan kedepan, mencari fakta yang sesuai
  • 4. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian kiri (IF dahulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Contoh penerapan forward chaining pada pendeteksian penyakita ayam dapat dilihat pada kasus di bawah ini : IF nafsu makan berkurang AND nafas sesak/megap-megap AND badan kurus AND bulu kusam dan berkerut AND diare AND produksi telur menurun AND mencret keputih-putihan AND kedinginan AND kaki bengkak AND terdapat kotoran putih menempel di sekitar dubur THEN Berak kapur / Pullorum Disease Secara sederhana kaidah di atas dapat dijelaskan bahwa IF dan AND merupakan bagian premis (fakta). Fakta ini harus diinputkan terlebih dahulu, kemudian hasil penginputan tersebut akan otomtis diperoleh
  • 5. PENERAPAN FORWARD CHAINING Forward Chaining Cocok Untuk Kasus Seperti Apa? Seringkali ada pertanyaan diatas muncul ketika mau membuat sistem menggunakan metode Forward Chaining. Karena itu, disini dijelaskan kasus apa yang cocok menggunakan metode Forward Chaining dalam penilaiannya dan langkah apa saja yang perlu disiapkan. Metode Forward Chaining sangat cocok digunakan untuk menangani masalah pengendalian ( controlling ) dan peramalan ( prognosis ). Contoh kasus yang menggunakan FC dalam penilaiaanya adalah: 1. Mendeteksi kerusakan komputer berdasarkan keluhan pengguna. 2. Menentukan penyakit berdasarkan gejala yang dialami 3. Dll
  • 6. LANGKAH LANGKAH APA SAJA DALAM MENGGUNAKAN ALGORITMA FORWARD CHAINING? Jika ingin membuat sistem menggunakan penerapan perhitungan Forward Chaining, maka langkah-langkah yang harus disiapkan adalah: 1. Mencari pakar yang sesuai dengan tema sistem yang akan dibuat 2. Mendapatkan data hipotesa / konklusi / kesimpulan sesuai bidang ahli si pakar. 3. Mendapatkan data premis / gejala / evidence pada tiap hipotesa. 4. Mendapatkan data rule / aturan dari pakar berdasarkan data premis dan konklusi. 5. Setelah mendapat semua data yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menghitung data tersebut ke dalam teori Forward Chaining, sehingga menjadi konklusi paling tepat dengan berdasarkan premis inputan user.
  • 7. LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN FORWARD CHAINING Prosedur / langkah-langkah perhitungan dalam menggunakan metode Forward Chaining adalah sebagai berikut: 1. Admin sistem menyiapkan data data yang dibutuhkan dalam Forward Chaining seperti data konklusi, data premis/gejala, dan data aturan. 2. Sistem memunculkan daftar premis yang mungkin, sehingga pengguna/pengunjung bisa memilih data premis. 3. Pengguna sistem memberi inputan terhadap premis yang muncul 4. Lalu sistem menghitung inputan dari pengguna beerdasarkan aturan yang ada. Dan pada akhirnya didapatkan konklusi dari premis yang dipilih.
  • 8. PERHITUNGAN FORWARD CHAINING Berikut adalah penerapan dari langkah-langkah perhitungan Forward Chaining. Studi Kasus: Penentuan penyakit berdasarkan beberapa data/gejala, yaitu:  Gejala yang dijawab oleh user saat sistem menanyakannya.  Aturan yang ada pada sistem.
  • 9. SOAL Seorang mahasiswa berobat ke dokter dengan keluhan: 1. Sulit Tidur 2. Sering Terbangun Dimalam hari 3. Sering minum kopi di malam hari 4. Sering mengerjakan tugas di malam hari Fakta : G001, G006, G011, G012
  • 10. KONKLUSI/NAMA-NAMA PENYAKIT KODE NAMA PENYAKIT P001 INSOMNIA AKUT P002 INSOMNIA KRONIC P003 INSOMNIA TEMPORER
  • 11. PREMIS/GEJALA/KRITERIA NO KODE GEJALA NAMA PREMIS/GEJALA 1 G001 Apakah anda sulit tidur? 2 G002 Apakah anda lebih peka terhadap kebisingan? 3 G003 Apakah anda merasa lelah dan tidak bertenaga saat bangun? 4 G004 Apakah anda sedang menderita gangguan sakit kepala dan gangguan pernafasan? 5 G005 Apakah anda sering menonton televise sampai larut malam? 6 G006 Apakah anda sering terbangun di malam hari? 7 G007 Apakah anda sering mengantuk di siang hari? 8 G008 Apakah anda sering menggunakan gadget sampai larut malam? 9 G009 Apakah anda tidur lebih dari larut malam? 10 G0010 Apakah anda merasakan sulit membuaka mata sampai beberapa saat ketika bangun tidur? 11 G0011 Apakah anda menhkonsumsi menuman yang mengandung kafein pada malam hari? 12 G0012 Apakah anda sering mengerjakan tugas hingga larut malam?
  • 12. RULE PAKAR NO KODE RULE KODE GEJALA KODE DIAGNOSA 1 1 IF G001, G002, G003, G006, G008 Then P001 2 2 IF G001, G004, G005, G006, G007, G008, G009, G0010 Then P002 3 3 IF G001, G006, G0011, G0012 Then P003
  • 13. LANGKAH FORWARD CHAINING:  Gejala yang terdeteksi/Fakta: G001, G006, G011, G012  Hitung nilai presentasi peluang suatu kejadian, rumus = 𝑃 𝐴 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 ∗ 100%  Rule yang memiliki gejala yang terdeteksi R1 = IF G001, G002, G003, G006, G008 THEN P001 𝑃 𝐴 = 2 5 ∗ 100% = 0,14 R2 = IF G001, G004, G005, G006, G007, G008, G009, G0010 THEN P002 𝑃 𝐴 = 2 8 ∗ 100% = 0,25 R3 = IF G001, G006, G0011, G0012 THEN P003 𝑃 𝐴 = 4 4 ∗ 100% = 1
  • 14. KESIMPULAN Hasil terbesar terdapat pada R3 sebesar 1, berdasarkan Rule 3, R3 = IF G001, G006, G0011, G0012 THEN P003 maka pasien didiagnosa menderita penyakit INSOMNIA TEMPORER
  • 16. TEKNIK TREE (POHON AKAR) G01 G06 G011 G012
  • 17. TEKNIK ITERASI NO QUEUE R K 1 R1, R2, R3 R1 P001 2 R2,R3 R2 P002 3 R3 R3 P003 Fakta : G001, G006, G011, G012 Queue : R1, R2, R3 HASILNYA : PASIEN MENGIDAP PENYAKIT INSOMNIA TEMPORER DENGAN KODE P003