Sistem informasi koperasi berbasis website dirancang untuk mengatasi beberapa masalah pada koperasi guru yayasan fathul ulum gabus grobogan seperti proses pencatatan transaksi yang belum efektif dan anggota sulit mengakses data transaksi. Tujuan sistem ini adalah menganalisis, merancang, membangun, dan mengimplementasikan sistem informasi koperasi berbasis website agar proses bisnis koperasi dan akses informasi anggota menjadi lebih efisien.
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMAAyuEndahLestari
Proses pengembangan system yaitu seperangkat aktivitas, metode, dan praktik dan alat-alat terotomatisasi yang digunakan untuk meningkatkan dalam pengembangan sistem dan software. Pada awal berkembangnya system informasi, pengembangan system informasi dilakukan oleh programmer. Manajemen perusahaan (user) meminta kepada programmer untuk membuatkan program tertentu yang bisa membantu aktivitasnya. Dengan permintaan tersebut programmer akan meminta data yang harus dimasukkan dan laporan atau informasi yang ingin dikeluarkan, berdasarkan data dan laporan inilah programmer mulai dan bekerja. Hasil akhir dari pekerjaan ini ternyata informasi yang dihasilkan tidak memuaskan dan saat itulah muncul pemikiran perlu adanya analisis sebelum sistem informasi dirancang, dan lahirlah satu metode pengembangan sistem informasi.
Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan. Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan. Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan. Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan.
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERUSAHAAN JASA KONTRAKTOR
MELLA ANDANI (43115120110)
KAMIS, 20 APRIL 2017
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. LATAR BELAKANG
Penggunaan teknologi informasi dalam sebuah instansi saat ini sangat
penting karena dapat memudahkan sebuah instansi untuk melakukan
pengolahan data untuk menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan oleh
penggunanya.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang melaju dengan pesat, koperasi
pun semakin berkembang mengikuti arus teknologi.
3. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dalam koperasi Indonesia dapat dilihat dari telah adanya sistem
dan teknologi informasi untuk mempermudah proses penyebaran informasi dan pengelolaan
data anggotanya. Namun tidak semua koperasi yang ada di wilayah Indonesia yang telah
memanfaatkan perkembangan sistem dan teknologi informasi, salah satunya ialah koperasi
guru Yayasan Fathul Ulum Gabus Grobogan.
Dari belum adanya sistem informasi yang terintegrasi antara satu dengan yang lainnya,
dimana pengolahan datanya masih menggunakan program aplikasi Microsoft Word dan
Microsoft Excel namun sebagian yang lainnya masih menggunakan tulis tangan dalam
melakukan pembukuan.
4. Latar Belakang
Permasalahan lainnya terdapat dalam proses penyebaran informasi kepada para anggota,
dimana informasi hanya dapat diperoleh dengan cara datang langsung ke koperasi.
Kendala lainnya pada saat pencarian data atau informasi mengenai data sismpan pinjam.
Pencarian informasi mengenai anggota, semisal tentag data simpan pinjam anggota
tersebut, harus dimulai dengan mencari manual didalam buku simpan pinjam.
Kesulitan dalam pengelolaan data dan informasi anggota oleh para petugas koperasi juga
merupakan salah satu kendala yang ada di koperasi
5. Berdasarkan permasalahan diatas, dibuatlah “Rancang Bangun SISKOP
(Sistem Informasi Koperasi) Berbasis Website pada Koperasi Guru Yayasan
6. Proses pencarian data
membutuhkan waktu karena
pengarsipan masih dalam
bentuk berkas, dokumen
Microsoft word dan Microsoft
exel.
Identifikasi Masalah
Proses pencatatan transaksi
dikoperasi masih belum
efektif, karena proses
pencatatan masih
menggunakan buku oleh
admin koperasi
Anggota koperasi mengalami
kendala dalam mengakses
dan melihat data transaksi
yang sudah dilakukan.
Sering terjadi kesalahan atau
tidak akuratnya dalam
menyusun laporan yang
dibutuhkan, karena harus
mengumpulan dokumen-
dokumen transaksi yang
tidak beraturan di periode
sebelumnya.
1
2
3
4
7. 1
2
Batasan Masalah
Sistem informasi yang dibangun dapat diakses oleh admin dalam
membantu proses input data dan akses data transaksi. Sistem
informasi dapat diakses anggota koperasi untuk melihat data rekapan
transaksi yang sudah dilakukan.
Sebagai Berikut:
Sistem informasi yang dibangun tidak sampai pada proses pengajuan
proses pengajuan pinjaman anggota secara online karena hak akses
hanya dapat melihat rekapan data transaksi.
8. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, perumusan masalah
dalam penulisan ini ialah “bagimana menganalisis, merancang, membangun
dan mengimplementasi sistem informasi koperasi berbasis website pada
koperasi Guru Yayasan Fathul Ulum Gabus Grobogan?”.
9. Tujuan Masalah
Adapun yang hendak dicapai dalam penulisan serta pelaksanaan ini ialah
“agar dapat menganalisis, merancang, membangun serta mengeimplementasi
sistem informasi koperasi berbasis website pada koperasi Guru Yayasan
Fathul Ulum Gabus Grobogan.
10. Kajian Pustaka
Nurlaila Hasyim, Nur Aeni Hidayah dan Sarwoto Wijoyo Latisuro (2014) dalam penelitian yang
berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web Pada Koperasi Warga
Baru Mts N 17 Jakarta”
Marsya Sevin Aldilla, Teguh Sutanto dan Erwin Sutomo (2015) yang berjudul “Analisis dan
Desain Sistem Informasi Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita pada Unit Simpan Pinjam”.
Ovi Sovia Maranti, Lis Saumi Ramdhani, Rusli Nugraha dan Khairul Rizal (2018) yang berjudul
“Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Pinjaman Koperasi Berbasis Mobile pada Koperasi
Sukabumi”.
11. 1
2
3
4
5
Landasan Teori
Rancang Bangun (Sutabri, 2005).
Sistem Informasi (Sugiyanto, 1989)
Koperasi (Anggi Mawaddah, 2011)
Website (Sutarman, 2007)
Teknologi Pengembang Sistem (Bunafit Nugroho, 2004)
12. Model Pengembangan Sistem
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model sekuensial linear atau yang sering disebut dengan
model waterfall.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:30) Model ini sangat cocok digunakan kebutuhan pengguna yang sudah sangat
dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil. Beberapa
kelebihan model waterfall adalah struktur tahap pengembangan sistem yang jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap
tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya telah usai dilaksanakan (tidak ada
tumpang tindih pelaksanaan tahapan).
13. Prosedur Penelitian
Berdasarkan model pengembangan sistem waterfall yang
terdiri dari 5 tahap yaitu communication (komunikasi),
planning (perencanaan), modelling (pemodelan),
construction (integrasi dan pengujian) dan deployment
(distribusi).
24. fungsionality
Usability 1
2
3
Pengujian
Pengujian fungsionality dilakukan dengan black box.
Uji Validasi sistem dilakukan dengan reponden para ahli sistem
Uji isi sitsem dilakukan untuk mengetahui sistem yang berkaitan dengan
kesesuaian informasi yang disajikan sistem dengan kebutuhan koperasi.
Uji pengguna dilakukan kepada anggota koperasi untuk mengetahui
penggunaan sistem.
26. Prosedur penelitian penganalisaan data adalah sebagi berikut:
Teknik Pengumpulan Data
1. Memeriksa kelengkapan jawaban pada kuesioner yang telah diisi
responden.
2. Mengklasifikasikan jawaban setiap pertanyaan dengan memberi skor
sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumya.
3.Membuat tabulasi data.
27. 4. Menghitung presentase dari tiap-tiap kategori dengan rumus:
Kategori Penilaian (%) =
𝑛
𝑁
𝑥 100%
Keterangan: % = persentase kategori
n = jumlah skor tiap indicator
N = Jumlah skor maksimum
5. Tabel Kriteria
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila dari kuesioner diperoleh hasil yang berada
pada rentang antara 81,25% ≤ skor ≤ 100% atau 62,5% ≤ skor ≤ 81,25% atau pada
kriteria “ Sangat Baik” atau “Baik”.
Interval Kriteria
81,25% ≤ skor ≤ 100% Sangat Baik
62,5% ≤ skor ≤ 81,25% Baik
43,75% ≤ skor ≤ 62,5% Tidak Baik
25% ≤ skor ≤ 43,75% Sangat Tidak Baik