Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakokinetik nonlinier yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenuhnya sistem enzim dan pembawa, serta adanya perubahan patologis dalam proses absorpsi, distribusi, dan eliminasi obat. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa contoh perhitungan waktu eliminasi obat dengan menggunakan persamaan Michaelis-Menten dan kapasitas terbatas.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan cara membagi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur. Terdapat beberapa jenis ekstraksi seperti ekstraksi dingin, panas, cair-cair, dan padat-cair yang bergantung pada faktor seperti ukuran partikel, jenis pelarut, suhu, dan pengadukan. Ekstraksi memiliki berbagai penerapan seperti pemurnian asam benzo
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakokinetik nonlinier yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenuhnya sistem enzim dan pembawa, serta adanya perubahan patologis dalam proses absorpsi, distribusi, dan eliminasi obat. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa contoh perhitungan waktu eliminasi obat dengan menggunakan persamaan Michaelis-Menten dan kapasitas terbatas.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan cara membagi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur. Terdapat beberapa jenis ekstraksi seperti ekstraksi dingin, panas, cair-cair, dan padat-cair yang bergantung pada faktor seperti ukuran partikel, jenis pelarut, suhu, dan pengadukan. Ekstraksi memiliki berbagai penerapan seperti pemurnian asam benzo
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
Teks tersebut menjelaskan tentang ekstraksi Soxhlet, yaitu metode ekstraksi yang melibatkan penyaringan berulang-ulang zat aktif dari bahan alam padat menggunakan pelarut organik tertentu. Proses ini memanfaatkan siklus penguapan dan kondensasi pelarut untuk memisahkan komponen yang diinginkan secara berulang hingga hasil ekstraksinya sempurna. Teks tersebut juga menjelaskan prinsip, mekan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses ekstraksi, termasuk metode-metode ekstraksi seperti maserasi, perkolasi, refluks, soxhlet, dan destilasi uap. Ekstraksi adalah proses pemisahan zat aktif dari bahan nabati menggunakan pelarut yang sesuai untuk memperoleh ekstrak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode ekstraksi seperti sifat bahan dan senyawa yang diinginkan.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Dokumen tersebut membahas tentang pil, termasuk definisi pil, syarat sediaan pil yang baik, macam-macam sediaan pil, tujuan pemberian sediaan pil, kerugian pil, formula pil, tahapan peracikan pil, dan beberapa contoh resep pil.
Dokumen tersebut membahas tentang pasta sebagai sediaan farmasi semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat untuk pemakaian topikal. Dibahas pula karakteristik, penggolongan, metode pembuatan, contoh formula standar, perbedaan dengan salep, serta keuntungan dan kerugian pasta. Dokumen ini menyimpulkan bahwa kelebihan pasta adalah mengikat cairan luka dan melekat lebih lama pada kulit, sement
Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari ekstrak bahan alam seperti tumbuhan dan hewan. Terdapat beberapa jenis sediaan galenik seperti ekstrak, sirup, tincture, minyak, dan infus yang dibuat dengan mengekstrak zat aktif menggunakan pelarut seperti air atau etanol. Proses ekstraksi memperhatikan faktor seperti suhu, waktu, dan jenis pelarut untuk mendapatkan zat aktif se
Laporan praktikum mengenai absorpsi dan ekskresi obat melalui saliva dan urin. Mahasiswa melakukan uji klinik dengan memberikan kapsul KI kepada probandus dan mengukur kadar KI dalam saliva dan urin setiap 15 menit selama 90 menit. Hasil menunjukkan puncak kadar KI tereliminasi melalui saliva dan urin terjadi pada menit ke-75.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Teks tersebut merupakan pendahuluan tentang protein. Protein memiliki peran penting sebagai bahan struktural dan enzim (mesin yang bekerja secara molekular). Protein dapat berperan sebagai struktur karena memiliki rantai panjang dan dapat mengalami ikatan silang, serta berperan sebagai katalis reaksi kimia dalam organisme.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pemisahan kimia melalui distilasi, termasuk pengertian, perlengkapan, dan jenis-jenis distilasi beserta contoh aplikasinya. Distilasi dapat memisahkan campuran senyawa cair berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan teknik ini penting untuk mencapai pemisahan maksimal.
1. Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air minimal 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Terdapat dua tipe krim yaitu emulsi minyak dalam air dan dispersi mikrokristal asam lemak dalam air.
2. Krim digunakan untuk memberikan efek pelembab atau emolien pada kulit serta sebagai pembawa zat obat. Jenis emulsi yang digunakan tergantung pada sifat z
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxAmeliaMoniq1
Metode-metode analisis yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi ekstraksi, elektrogravimetri, dan beberapa teknik terkait seperti maserasi, perkolasi, sokletasi, refluks, dan destilasi uap. Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekstraksi dijelaskan seperti sifat pelarut, suhu, dan waktu proses. Alat dan cara kerja masing-masing metode pun dipaparkan secara singkat.
Makalah ini membahas tentang ekstraksi cara panas yang meliputi beberapa metode seperti infudasi, refluks, destilasi uap air, dan soxhletasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengekstraksi komponen kimia dari bahan alam yang tahan terhadap panas."
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
Teks tersebut menjelaskan tentang ekstraksi Soxhlet, yaitu metode ekstraksi yang melibatkan penyaringan berulang-ulang zat aktif dari bahan alam padat menggunakan pelarut organik tertentu. Proses ini memanfaatkan siklus penguapan dan kondensasi pelarut untuk memisahkan komponen yang diinginkan secara berulang hingga hasil ekstraksinya sempurna. Teks tersebut juga menjelaskan prinsip, mekan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses ekstraksi, termasuk metode-metode ekstraksi seperti maserasi, perkolasi, refluks, soxhlet, dan destilasi uap. Ekstraksi adalah proses pemisahan zat aktif dari bahan nabati menggunakan pelarut yang sesuai untuk memperoleh ekstrak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode ekstraksi seperti sifat bahan dan senyawa yang diinginkan.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Dokumen tersebut membahas tentang pil, termasuk definisi pil, syarat sediaan pil yang baik, macam-macam sediaan pil, tujuan pemberian sediaan pil, kerugian pil, formula pil, tahapan peracikan pil, dan beberapa contoh resep pil.
Dokumen tersebut membahas tentang pasta sebagai sediaan farmasi semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat untuk pemakaian topikal. Dibahas pula karakteristik, penggolongan, metode pembuatan, contoh formula standar, perbedaan dengan salep, serta keuntungan dan kerugian pasta. Dokumen ini menyimpulkan bahwa kelebihan pasta adalah mengikat cairan luka dan melekat lebih lama pada kulit, sement
Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari ekstrak bahan alam seperti tumbuhan dan hewan. Terdapat beberapa jenis sediaan galenik seperti ekstrak, sirup, tincture, minyak, dan infus yang dibuat dengan mengekstrak zat aktif menggunakan pelarut seperti air atau etanol. Proses ekstraksi memperhatikan faktor seperti suhu, waktu, dan jenis pelarut untuk mendapatkan zat aktif se
Laporan praktikum mengenai absorpsi dan ekskresi obat melalui saliva dan urin. Mahasiswa melakukan uji klinik dengan memberikan kapsul KI kepada probandus dan mengukur kadar KI dalam saliva dan urin setiap 15 menit selama 90 menit. Hasil menunjukkan puncak kadar KI tereliminasi melalui saliva dan urin terjadi pada menit ke-75.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Teks tersebut merupakan pendahuluan tentang protein. Protein memiliki peran penting sebagai bahan struktural dan enzim (mesin yang bekerja secara molekular). Protein dapat berperan sebagai struktur karena memiliki rantai panjang dan dapat mengalami ikatan silang, serta berperan sebagai katalis reaksi kimia dalam organisme.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pemisahan kimia melalui distilasi, termasuk pengertian, perlengkapan, dan jenis-jenis distilasi beserta contoh aplikasinya. Distilasi dapat memisahkan campuran senyawa cair berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan teknik ini penting untuk mencapai pemisahan maksimal.
1. Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air minimal 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Terdapat dua tipe krim yaitu emulsi minyak dalam air dan dispersi mikrokristal asam lemak dalam air.
2. Krim digunakan untuk memberikan efek pelembab atau emolien pada kulit serta sebagai pembawa zat obat. Jenis emulsi yang digunakan tergantung pada sifat z
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxAmeliaMoniq1
Metode-metode analisis yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi ekstraksi, elektrogravimetri, dan beberapa teknik terkait seperti maserasi, perkolasi, sokletasi, refluks, dan destilasi uap. Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekstraksi dijelaskan seperti sifat pelarut, suhu, dan waktu proses. Alat dan cara kerja masing-masing metode pun dipaparkan secara singkat.
Makalah ini membahas tentang ekstraksi cara panas yang meliputi beberapa metode seperti infudasi, refluks, destilasi uap air, dan soxhletasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengekstraksi komponen kimia dari bahan alam yang tahan terhadap panas."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sediaan cair (liquid) yang mencakup definisi, jenis (larutan, suspensi, emulsi), jenis sediaan liquid (obat terlarut, sebagian terlarut, tidak terlarut), keuntungan dan kerugian, metode pembuatan (larutan, suspensi, emulsi), dan contoh formulasi dasar liquid seperti larutan telinga, tetes hidung, kumur, minum, eliksir, sirup.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Laporan mingguan praktikum destilasi menjelaskan proses pemisahan campuran Nutrisari menjadi destilat murni dengan volume lebih besar melalui pemanasan dan pendinginan berdasarkan perbedaan titik didih zat. Hasil destilasi memberikan destilat bening dari larutan Nutrisari awal berwarna kuning.
Ekstraksi dingin menggunakan maserasi dan perkolasi dilakukan untuk mengekstrak senyawa aktif dari dua jenis simplisia, yaitu daun jambu biji dan rimpang kunyit. Maserasi digunakan untuk daun jambu biji sedangkan perkolasi untuk rimpang kunyit. Parameter yang diukur antara lain susut pengeringan, kadar air, dan rendemen ekstrak. Senyawa marker daun jambu biji adalah kuersetin sedangkan rimpang kun
Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari hewan atau tumbuhan yang disari untuk memisahkan obat yang terkandung dan membuatnya mudah dikonsumsi. Sediaan galenik dapat berupa aqua aromatika, ekstrak, infusa, sirup, spiritus aromatica, tinktur, dan vinum, tergantung pada cara pembuatannya. Tujuan pembuatan sediaan galenik adalah memisahkan obat yang berguna, membuatnya mudah dikonsum
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kadar air dan kadar abu pada tanaman. Kadar air dalam tanaman bervariasi antara 80-90% dan dapat menurun seiring umur tanaman. Penetapan kadar air dapat dilakukan dengan titrasi, destilasi, atau metode gravimetri. Sedangkan penetapan kadar abu digunakan untuk mengetahui kandungan mineral dalam tanaman dan dilakukan dengan pembakaran sampel hingga menyisakan
Dokumen tersebut merangkum proses isolasi senyawa limonena dari kulit jeruk bali dengan metode ekstraksi soxhletasi. Langkah-langkahnya meliputi persiapan sampel kulit jeruk yang dikeringkan dan dihaluskan, ekstraksi dengan pelarut aseton selama 5 jam, destilasi hasil ekstraksi hingga volume 10 mL, dan kristalisasi untuk memperoleh kristal limonena berwarna coklat kekuningan dengan rendemen 28,60%.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. 1. INFUS/INFUSA
Definisi: Sediaan cair yang dibuat dengan
menyari simplisia (lunak: daun dan bunga)
dengan air pada suhu 90 C selama 15 menit.
Alat : 2 panci bertingkat
Cara pembuatan: Simplisia dengan derajat
halus yang sesuai dlm panci tambahkan air
panaskan di atas tangas air selama 15
menit sejak suhu 90 C sambil diaduk
Serkai selagi panas melalui kain flannel
tambahkan air panas secukupnya melalui
ampas hingga diperoleh volume infus yang
dikehendaki
3. Contoh Pembuatan
Infus daun sena dan infus simplisia yang mengandung
minyak atsiri, diserkai setelah dingin.
Infus daun sena, infus asam jawa dan infus simplisia lain yang
mengandung lendir tidak boleh diperas.
Asam jawa sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas
dengan air hingga diperoleh massa seperti bubur
Buah adas manis dan buah adas harus dipecah dahulu.
4. Pada pembuatan infus Kulit Kina ditambahkan larutan asam
sitrat P 10% bobot bahan berkhasiat.
Pada pembuatan infus simplisia yang mengandung
glikosida antrakinon, ditambahkan larutan natrium karbonat
P 10% bobot simplisia.
Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang
tertera di bawah, infus yang mengandung bukan bahan
berkhasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10%
simplisia
5. 2. DECOCTA/DEKOK
Definisi: sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi
simplisia lebih keras dengan air pada suhu 90 oC pada waktu
30 menit.
Alat : 2 panci bertingkat
Cara pembuatan: Simplisia dengan derajat halus yang cukup
dlm panci tambahkan air panaskan di atas tangas air
selama 30 menit sejak suhu 90 C Sambil diaduk Serkai
selagi panas melalui kain flannel tambahkan air panas
secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekok
yang dikehendaki
6. DECOCTA/DEKOK (lanjutan…)
Dekok dari simplisia Condurango cortex yang harus
diserkai setelah didinginkan terlebih dahulu.
Jika tidak ditentukan perbandingan yang lain dan
tidak mengandung bahan berkhasiat keras, maka
untuk 100 bagian dekok harus dipergunakan 10
bagian dari bahan dasar atau simplisia.
7. Penyimpanan
• Infus dan dekok
disimpan dalam
lemari
pendingin/tempat
yang teduh
Penggunaan
• Infus dan dekok
dikonsumsi segar
(baik kondisi
panas/dingin)
• Infus harus
digunakan dalam
waktu 24 jam,
dekok 48 jam
8. Kelebihan Infusa dan Dekokta:
Peralatan sederhana, mudah dipakai
Biaya murah
Dapat menyari simplisia dengan pelarut air dengan waktu yang
singkat
Kekurangan:
Sari yang dihasilkan tidak stabil dan mudah tercemar oleh
bakteri dan kapang
Kelebihan:
9. Pembuatan ekstrak dengan cara
merendam simplisia dalam pelarut
dan waktu tertentu dengan sesekali
pengadukan, pada suhu kamar
Perbandingan
biasanya 1:10
Volume/ekstrak
terakhir diukur
3. MASERASI
11. METODE
MASERASI
Keuntungan :
Cara pengerjaan yang mudah
Peralatan yang digunakan relatif sederhana
dan mudah
Cocok untuk zat aktif yang tidak tahan
pemanasan
Kerugian :
Waktu penyarian yang relatif lama
Penyariannya kurang sempurna
Dan memerlukan jumlah pelarut yang besar
12. Pembuatan
ekstrak/perkolat dengan
cara mengalirkan pelarut
melalui simplisia dengan
kecepatan tertentu
4. PERKOLASI
Alat yang digunakan
disebut Perkolator.
Perkolasi berakhir
apabila ekstraksi
sudah maksimum
Identifikasi cairan
yang keluar
13. Bentuk Perkolator :
1. Perkolator bentuk corong (i)
2. Perkolator bentuk tabung (II)
3. Perkolator bentuk paruh (III)
Pemilihan perkolator tergantung pada
jenis serbuk simplisia yang akan
disari.
III
14. PERKOLASI
Sebelum dilakukan perkolasi, serbuk simplisia
(SS) perlu dimaserasi/dibasahi dulu, terutama
untuk bahan yang :
mudah mengembangkan dalam air
bahan yang keras
bahan dengan Zat Aktif (ZA) yang sulit larut
jumlah cairan penyari (CP) terbatas.
15. Leher perkolator diberi kapas atau gabus bertoreh
Dijaga tak terbasahi oleh air kecuali jika cairan penyari mengandung air,
sebab :
Jika Serbuk Simplisia mengandung damar maka perkolat yang
mengandung damar akan mengendap dengan adanya air dalam
kapas/gabus yang akan menghalangi perkolasi berikutnya
Serbuk simplisia (SS) yang telah dibasahi dimasukkan dalam percolator
Penentuan akhir perkolasi pemeriksaan kualitatif perkolat terakhir
Misal : pule pandak terhadap alkaloid
Jika ZA Belum diketahui berdasarkan ciri organoleptis (bau, rasa, atau
warna)
16. Prinsip perkolasi yaitu :
1. Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder,
kemudian bagian bawahnya diberi sekat berpori
2. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk
tersebut, sehingga akan melarutkan zat aktif.
3. Gerak ke bawah disebabkan oleh gaya beratnya sendiri dan
cairan diatasnya, dikurangi gaya kapiler yang akan cenderung
untuk menahannya.
17. 1. Waktu lama
2. Perlu banyak pelarut
3. Perhatikan daya kembang simplisia
4. Ditiadakan adanya udara yang terjerap
5. Massa simplisia jangan terlalu padat/rapat
Kekurangan Perkolasi
18. 5. Sokhlet Ekstraksi berkesinambungan
menggunakan satu jenis pelarut
Prinsip :
Maserasi dan destilasi
Ekstraksi berakhir jika
waktu maserasi
pelarut sudah tidak
berwarna
19. Keuntungan Sokhletasi
1. Pelarut lebih sedikit
2. Ekstrak yang diperoleh lebih pekat
3. Penyarian senyawa lebih maksimum
karena pelarut selalu baru
4. Ekstrak tidak perlu disaring
Kerugian Sokhletasi
Ekstrak selalu dipanaskan, ada
kemungkinan senyawa rusak
20. 6. Refluks
Simplisia berada dalam satu tempat
dengan pelarut
Untuk bahan yang tahan panas
Menggunakan cooler utk
mengurangi pelarut hilang
Prinsip: maserasi dan destilasi
21. Penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4
jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
Keuntungan : dapat mengekstraksi sampel-sampel yang
mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.
Kerugian : membutuhkan volume total pelarut yang besar
REFLUKS
22. 7. DESTILASI
Definisi: Proses yang bertujuan untuk
pemisahan dan pemurnian substansi
cairan yang mudah menguap dari
senyawa yang tidak mudah menguap
atau pemisahan satu atau lebih
cairan yang berbeda titik didihnya.
Tahapan destilasi:
1. Perubahan substansi (menjadi
fase uap)
2. Pemindahan fase uap
3. Kondensasi fase uap
Destilasi bisa dilakukan pada pemisahan
minyak atsiri dari bahan baku misal minyak
nilam, minyak kenanga, Minyak cengkeh,
dsb
Destilasi:
1.Dest. air
2. Dest. uap dan air
3. Dest. uap
23. Destilasi Air
Serbuk kasar /potongan simplisia
(tahan panas,berkayu/keras)
+ Air, didihkan
Dilengkapi dengan
pipa pendingin
MA ditampung
(bercampur dengan air)
Keuntungan :
Kualitas MA baik (suhu tidak
terlalu tinggi),alat sederhana,
mudah diperoleh, pengerjaan
mudah .
Kerugian :
Tidak untuk semua simplisia
(tidak tahan panas,
mengandung sabun)
Air menyebabkan terjadi
hidrolisis
Waktu destilasi lama
25. Destilasi Uap dan Air
Simplisia (Tidak tahan panas):
Segar langsung
Kering dimaserasi dulu
Simplisia di atas
Air di bagian bawah
(seperti dandang)
MA ditampung
Keuntungan:
▪ Uap berpenetrasi secara rata ke
dalam bahan dan suhu dapat
dipertahankan sampai 100°C.
▪ Penyulingan relatif singkat
▪ Rendemen MA >> (cukup bagus)
▪ Mutu lebih baik ( dari pada hasil
dest. dengan air
▪ Bahan yang disuling tidak
gosong.
▪ Bahan hanya berhubungan
dengan uap (tidak air panas)
▪ Banyak dilakukan di rumah
tangga
▪ Alat sederhana
27. Destilasi Uap
SIMPLISIA (biji, akar, kayu)
mengandung komponen
MA dengan didih tinggi.
Sumber uap air
(tekanan 1 atm)
MA (jumlah lebih banyak)
Contoh: cengkeh,sereh,
kayuputih, kayumanis, akar wangi
Keuntungan:
♦ Mutu MA cukup baik,
♦ Tekanan & suhu dapat
diatur
♦ Waktu penyulingan
pendek hidrolisis tidak
terjadi.
Kerugian:
♦ Peralatan mahal
♦ Perlu tenaga ahlii.
29. 8. Enfleurage untuk Minyak Atsiri
Definisi: Cara pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan
penjerap lemak atau minyak lemak tidak berbau yag padat
pada suhu ruang.
Minyak
lemak/lemak
dioleskan tipis
pada plat kaca
Helaian bunga
ditebarkan
diatasnya selama
beberapa jam
Helaian bunga
yang lama diganti
yang baru begitu
seterusnya.
MA yang
terabsorpsi
lemak diekstraksi
dengan alkohol
30. Pembuatan dengan lemak
Cara enfleurasi:
▪ Bunga 2,5 --3 kg perlu 1 kg
lemak
▪ Perlu waktu 8--10 minggu.
▪ Dikerok,dilelehkan,
ekstraksi dengan alkohol,
▪ Dinginkan hingga terpisah
dari lemak,
▪ Disaring, dipekatkan dengan
cara penyulingan.
Tanpa
pemanasan
Dengan
pemanasan
Lemak panas:
√ Bunga segar dimaserasi dlm
lemak panas ± 80oC --1,5 jam.
√ Dilakukan pergantian simplisia
√ Disaring dgn saringan logam.
√ Bunga disiram air panas jika
ada lemak yang menempel
√ Peras dengan saringan kain.
√ Air dipisahkan dari lemak