Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.”
Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.”
2. Definisi Sokletasi
Sokletasi adalah salah
satu cara penyarian
dengan memakai
pelarut organik dan
dengan menggunakan
alat soklet (soxhlet).
Sokletasi adalah
suatu metode atau
proses pemisahan
suatu komponen yang
terdapat dalam zat
padat dengan cara
penyarian berulang-
ulang dengan
menggunakan pelarut
tertentu, sehingga
semua komponen
yang diinginkan akan
terisolasi.
4. Fungsi Alat Sokletasi
1. Kondensor berfungsi sebagai pendingin dan juga untuk
mempercepat proses pengembunan.
2. Timbal berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin
diambil zatnya.
3. Pipa F berfungsi sebagai jalannya uap bagi pelarut yang
menguap dari proses penguapan.
4.
Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon
larutannya penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal
ini dinamakan 1 siklus.
5. Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan
pelarutnya.
6.
Hot plate berfungsi sebagai pemanas larutan.
5. Pelarut Organik (Labu)
Uap naik melalui pipa kapiler dan cell
pendingin.
Pelarut mengembun dan menetes pada bahan yang
diekstraksi
Panaskan
ad
menguap
Tahap-Tahap Proses Sokletasi
Cairan uap akan melarutkan bahan yang akan diekstraks
Cairan akan keluar dan mengalir ke dalam labu penampung
ekstrak
Ekstrak terkumpul.
Substansinya tertinggal pada labu penampung.
Panaskan,
ad pelarut
menguap.
7. Prinsip sokletasi adalah penyarian berulang-ulang
dengan tujuan agar penyarian lebih sempurna dan
pelarut yang dipakai relatif sedikit.
Bila penyarian telah selesai maka pelarutnya dapat
diuapkan kembali dan sisanya adalah berupa ekstrak
yang mengandung komponen kimia tertentu
Penyarian dihentikan bila pelarut yang turun melewati
pipa kapiler tidak berwarna dan dapat diperiksa dengan
pereaksi yang cocok.
Prinsip Sokletasi
Prinsip Kerja Sokletasi
8. Pelarut yang digunakan adalah pelarut yang mudah
menguap atau mempunyai titik didih rendah. Jadi
merupakan gabungan antara proses untuk
menghasilkan ekstrak cair dengan proses penguapan.
Dengan alat soklet ini dapat dilakukan ekstraksi
dengan aliran kontinyu bahan pelarut
melintasi bahan yang diekstraksi dimana bahan yang
diekstraksi tetap tertutupi oleh cairan pelarut.
9. KEUNTUNGAN & KERUGIAN SOXHLET
• Sampel diekstraksi dengan sempurna
karena dilakukan berulang ulang.
• Jumlah pelarut yang digunakan
sedikit.
• Proses sokletasi berlangsung cepat.
• Jumlah sampel yang diperlukan
sedikit.
• Pelarut organik dapat mengambil
senyawa organik berulang kali
Keuntungan
• Tidak baik dipakai untuk
mengekstraksi bahan bahan
tumbuhan yang mudah rusak atau
senyawa senyawa yang tidak tahan
panas karena akan terjadi
penguraian.
• Pelarut yang digunakan mempunyai
titik didih rendah, sehingga mudah
menguap
Kerugian