SlideShare a Scribd company logo
Manajemen Fungsi Testing
Kesuksesan akan berpihak
kepada orang-orang yang selalu
berkata “Sedikit lagi..!”
▪ Tugas Manajemen
Manajemen mempunyai banyak pendekatan dan gaya yang dapat
dipakai.
Manajemen Fungsi Testing
▪ Kriteria pendekatan terbaik adalah
 Yang dapat diterima oleh sebagian besar individu organisasi,
 Mengandung faktor- faktor sukses secara personal dan tingkah laku
 Dapat mengendalikan / mempengaruhi manusia
Apa yang kita ketahui tentang tugas manajemen di tiap perusahaan?
Tugas Manajemen
Tugas manajemen, dalam pernyataan sederhana, adalah:
 untuk mengawasi hasil-hasil dari pekerjaan yang lainnya.
Area kepemimpinan meliputi pemberian arah dan motivasi individual
dalam mencapai tujuan umum. Termasuk penetapan obyektifitas, ekspektasi,
dan rencana.
Area pengendalian meliputi pemberian kepastian bahwa organisasi
tetap pada jalur yang diinginkan. Termasuk pemonitoran, penindaklanjutan,
pelaporan, pengevaluasian, dan pengarahan kembali.
Area dukungan meliputi pemberian fasilitas terhadap kinerja pekerja.
Termasuk pelatihan, metode kerja, alat bantu, dan asistensi secara umum.
Suatu manajer apapun akan dapat dikategorikan ke dalam satu dari area-area
tanggung jawab ini.
Tanggung Jawab Manajemen
Umumnya, suatu aksi program yang seimbang harus diambil dari ketiga
area secara bersamaan agar dapat efektif pada tiap perubahan organisasional.
Sebagai contoh, tentunya sangat jelas tidak mencukupi guna mencoba untuk
mengimplementasikan suatu teknik testing baru (atau teknik yang lain, atau
sejenisnya) dengan hanya memberikan pelatihan dan dukungan teknis dan
kemudian berdiri di belakang dan menunggu metode baru berjalan dengan
sendirinya secara ajaib.
Kecuali, kepemimpinan dan pengendalian aktif juga dilakukan, bersama
dengan dukungan untuk melihat pencapaian setelah perkembangan. Konsep
penggunaan aksi program yang seimbang dalam ketiga area ini menyatakan
bahwa manajemen mempunyai tanggung jawab kepemimpinan dan
pengendalian yang penting (sebagai tambahan dari hanya memperkerjakan
profesional yang berbakat dan mengarahkan mereka pada setiap jalan yang
mungkin) yang harus dipertemukan jika praktek testing yang efektif di stabilkan
dan dirawat.
Pengorganisasian testing merupakan faktor penting yang juga perlu
mendapatkan perhatian khusus organisasi dalam mengelola fungsi testing.
Teknik pengorganisasian testing meliputi :
(1) organisasi atau fungsi tes,
(2) manajer atau koordinator testing,
(3) kebijakan testing, dan
(4) standar dan prosedur testing.
Pengorganisasian Testing
Banyak konsep kebijakan yang sulit dipahami. Termasuk obyektifitas,
tujuan, pencapaian dan arah yang mungkin tertulis ataupun tidak tertulis,
formal ataupun informal. Semua organisasi menggunakan kebijakan sebagai
alat untuk mengarahkan pekerjanya. Bagaimanapun, sedikit organisasi yang
telah banyak melakukan di area kebijakan testing.
Banyak organisasi yang telah mendokumentasikan prosedur, yang
mendefinisikan bagaimana suatu pekerjaan dapat dilakukan, namun sedikit
yang telah memformulasikan harapan. Manajemen belum secara garis besar
mendefinisikan apa pencapaian dari testing yang didisain, atau apa yang
diharapkan.
Pengorganisasian Melalui Kebijakan
Pengembangan suatu kebijakan testing yang baik adalah sulit dan
memerlukan banyak waktu. Suatu tim kunci dari manajer dan staf (dari
organisasi atau proyek) harus secara bersama untuk mulai menetapkan
dimana posisi organisasi berada. Setelah ditetapkan, dilanjutkan dengan
mendefinisikan dan membentuk kebijakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Hal ini membutuhkan pemahaman yang baik dari seni testing secara praktis.
Suatu tim, yang mungkin dapat disebut sebagai testing policy task force,
harus menyiapkan suatu kerangka kebijakan dan menetapkan mekanisme
pengembangan kebijakan yang berjalan untuk keseluruhan praktik testing
dalam organisasi
Tim testing policy task force  merupakan tim yang harus menyiapkan
suatu kerangka kebijakan dan menetapkan mekanisme pengembangan
kebijakan yang berjalan untuk keseluruhan praktik testing dalam organisasi
Tim testing policy task force
Tugas utama task force adalah untuk menetapkan suatu kerangka kerja
yang didukung oleh seluruh personel utama. Bagian dari kerangka kerja
berkaitan dengan perubahan yang sedang berlangsung.
Ranah kerja Task force  harus mendefinisikan bagaimana kebijakan
mungkin diubah dan prosedur yang digunakan untuk menyampaikan ide dan
saran sebagai bagian dari perubahan.
Bila telah selesai, kebijakan awal dapat dipandang sebagai kerangka
awal dengan harapan dimana kebijakan akan terus diperbaiki dan
dikembangkan.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan dari Testing Policy Task Force, adalah:
➢ ‰Struktur
a.ƒ Manajer terpilih
b.ƒ Staf profesional terpilih
c.ƒ Manajer pengguna utama
d.ƒ Quality assurance atau manajer grup audit (jika ada)
e.ƒ Konsultan luar
➢ ‰Pertanyaan kunci yang harus diarahkan
a.ƒ Metode dan standar testing apa yang tepat?
b.ƒ Dimana dan bagaimana tanggung jawab testing dikendalikan?
c.ƒ Tipe organisasi apa yang paling efektif?
d.ƒ Bagaimana kebijakan testing akan dapat dirawat?
Akan sangat memudahkan (dan lebih baik dalam pelaksanaan jangka
panjang) untuk mengawasi perjanjian dalam hal-hal yang berkaitan dengan
strategi testing tingkat tinggi daripada berkecimpung dalam hal-hal yang
berkaitan dengan strategi testing tingkat bawah, kebanyakan berupa
prosedural. Implementasi kebijakan yang sukses membutuhkan komitmen
dan usaha manajemen yang nyata.
Beberapa organisasi memiliki kebijakan atau komite standar. Yang lain
menunjuk seorang manajer khusus sebagai penanggung jawab. Dalam kasus
tertentu, perlu diadakan suatu usaha untuk memastikan bahwa kebijakan tetap
berjalan dan dipahami oleh seluruh staf yang bersangkutan.
Testing menyediakan suatu dasar bagi pengendalian proyek, sehingga sangat
dibutuhkan kendali testing secara efektif. “Testing terhadap testing” menyediakan
informasi umpan balik bagi pengendalian fungsi testing untuk memastikan telah
berjalan sesuai harapan.
Beberapa elemen kunci testing dan pengukuran efektifitas testing,sebagai
berikut :
1. ‰Pelacakan error,fault dan failure
2. ‰Penganalisaan kecenderungan (trend)
3. ‰Pelacakan biaya testing
4. ‰Pelacakan status testing
5. ‰Dokumentasi testing
Pengendalian Fungsi Testing
Tidak adanya kebijakan testing tertulis bukan berarti tidak ada
kebijakan. Kebanyakan manajemen menetapkan kebijakan secara tak
langsung melalui aksi dan kerjanya.
Kebiasaan akan kebijakan tak tertulis yang terjadi dapat menjadi sinyal
bagi staf-staf profesional untuk digunakan dalam menetapkan skala prioritas
(tak peduli benar atau salah), dan secara tak langsung menjadikannya sebagai
suatu kebijakan defakto.
Elemen pertama dalam pengendalian fungsi testing adalah melacak
error, fault, dan failure secara efektif.
Hal ini meliputi :
 reliabilitas pengambilan informasi terhadap masalah yang dideteksi selama
testing atau oprasi sistem,
 menganalisa dan merangkum informasi tersebut sehingga kecenderungan
dan kejadian tertentu dapat dikenali.
The ANSI standard untuk dokumentasi tes software memberikan dua dokumen
untuk menangkap ketidakkosisten-an informasi yang ditemukan selama testing.
Pelacakan error, fault dan failure
Test Log berisi :
 data kronologi dari tiap tes yang dilakukan terhadap detil bersangkutan,
termasuk deskripsi tiap tes yang dilakukan dan hasil yang dicatat
(pesan error yang dihasilkan, pembatalan, permintaan aksi operator, dll).
Test Incident Report adalah dokumen lain yang mencatat tiap kejadian
yang membutuhkan investigasi atau koreksi.
Test Incident Report merangkum ketidak konsistenan yang ada dan
mereferensikannya kembali pada spesifikasi tes dan tes log bersangkutan,
termasuk hasil aktual dan yang diharapkan, lingkungan, anomali, banyaknya
pengulangan, dan nama dari tester dan observer. Kebanyakan organisasi
memiliki suatu dokumen laporan yang mencatat defisiensi atau masalah.
“Ketidakkosistenan menjelaskan apa yang terjadi sebelum dan sesudah tiap
kejadian yang tidak diharapkan.”
Sample Problem Tracking Form dokumen ini terdiri dari dua bagian
utama:
 Setengah bagian atas digunakan untuk mencatat insiden, termasuk isian
yang digunakan untuk mencatat bagaimana masalah dideteksi dan usaha
(baik jam dan waktu komputer) yang dihabiskan untuk diagnosa terhadap
apa yang salah, ditambah suatu bagian untuk memberikan rangkuman dari
masalah yang ada.
 Setengah bagian bawah digunakan untuk melaporkan koreksi dan
memastikan hal itu telah dilakukan. Usaha dibutuhkan untuk koreksi dan
klasifikasi dari tipe masalah ditulis di sini.
Banyak model dokumen pelacakan lainnya. Kebanyakan mendukung
intensi dari dokumentasi standar Test Incident Report.
Kuncinya adalah untuk menangkap informasi defect, baik selama testing
ataupun setelah implementasi sistem.
Penetapan waktu kapan laporan insiden harus diselesaikan, dan
konfirmasi apa yang telah dicantumkan dalam padanya adalah penting.
Penting juga untuk menganalisa dan merangkum data insiden.
Pertanyaan yang harus dijawab dengan analisa insiden:
1. Jika Ya
 Bagaimana ditemukan?
 Apa yang terjadi dengan tidak benar?
 Siapa yang membuat error?
 Kapan dibuat?
 Mengapa tidak terdeteksi di awal?
 Bagaimana cara pencegahannya?
2. Jika Tidak
 Mengapa insiden terjadi?
 Bagaimana cara pencegahannya?
Manajemen harus menerima laporan yang memperlihatkan
kecenderungan data berdasar pada usaha pelacakan, setidaknya
bulanan. Grafik pertama menunjukkan sesuatu rangkuman kecenderungan
dari total frekuensi insiden. Insiden yang ditemukan selama testing
seharusnya merupakan puncak dari aktivitas testing. Diharapkan jumlah
insiden operasional akan makin menurun. Plot yang lain menyediakan
gambaran yang lebih detil terhadap apa yang menjadi penyabab insiden.
Kedelapan item harus disiapkan dan digambarkan dalam bentuk grafis
secara terpisah untuk insiden operasional dan testing. Mereka menyediakan
histogram dan grafik kecenderungan bulanan dari penyebab yang sering
terjadi; hal yang paling umum dideteksi; error sistem yang paling banyak;
dan kesalahan dari unit atau tanggung jawab organisasional. Dengan
mempelajari laporan bulanan ini, akan membantu manajer atau praktisi untuk
melihat kecenderungan dan umpan balik yang tepat dari usaha pelacakan
Selain melacak dan menganalisa frekuensi error, juga harus melacak
akibat dan biaya. Error dan failure tertentu dapat berakibat besar dan
membutuhkan biaya besar pula untuk membenahinya. Saat menganalisa
performansi testing, secara mendasar juga memperhatikan kemampuan untuk
mendeteksi dan mencegah failure.
Perhitungan frekuensi sederhana tidak cukup untuk memperlihatkan
suatu kecenderungan. Pelacakan biaya dapat menanganinya dan memastikan
pengukuran dari akibat langsung yang terjadi. Pengarahan biaya untuk tiap
insiden tidak dibutuhkan. Hanya hasil pelacakan terhadap akibat dari error
yang besar, akan menjadikan informasi kecenderungan layak untuk
diperhatikan.
Pelacakan biaya error , fault dan failure
Grafik analisa biaya insiden pertama
(gambar 7.8) menunjukan
kecenderungan biaya dalam hal
perhitungan total dan biaya untuk
keseluruhan failure yang lebih dari Rp.
500.000,-. Yang kedua (gambar 7.9)
memperlihatkan 3 plot untuk membantu
dalam menganalisa faktor utama yang
mempengaruhi biaya failure.
Umumnya, sejumlah kecil sistem,
penyebab, atau organisasi
bertanggung jawab untuk suatu besar
persentase dari total failure. Identifikasi
target pengembangan terhadap area
masalah tertentu dapat menghasilkan
penghematan yang luar biasa.
Dalam pelacakan
frekuensi, kunci
keberhasilan kendali
adalah pelaporan yang
reliabel dan
penggambaran grafik
yang dapat menunjukan
kecenderungan dan
mengidentifikasi
perubahan-perubahan
yang penting.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Strategi Testing System
Strategi Testing SystemStrategi Testing System
Strategi Testing System
Yudi Purwanto
 
Dokumen Test Plan
Dokumen Test Plan Dokumen Test Plan
Dokumen Test Plan
EM Nasrul
 
Pertemuan 1 Konsep Dasar Testing
Pertemuan 1 Konsep Dasar TestingPertemuan 1 Konsep Dasar Testing
Pertemuan 1 Konsep Dasar Testing
Endang Retnoningsih
 
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
Uofa_Unsada
 
Testing&implementasi 3
Testing&implementasi 3Testing&implementasi 3
Testing&implementasi 3
aiiniR
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Wirdi Ian
 
Analisis Perancangan Kerja
Analisis Perancangan KerjaAnalisis Perancangan Kerja
Analisis Perancangan Kerja
lombkTBK
 
Perbandingan pmbok dan prince2
Perbandingan pmbok dan prince2Perbandingan pmbok dan prince2
Perbandingan pmbok dan prince2
Bagus Wahyu
 
Proposal pembuatan aplikasi
Proposal pembuatan aplikasiProposal pembuatan aplikasi
Proposal pembuatan aplikasi
HIMATIF UIN SGD
 
Strategi pengujian perangkat lunak
Strategi pengujian perangkat lunakStrategi pengujian perangkat lunak
Strategi pengujian perangkat lunak
Ardha Herdianto
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
Meda Aji Saputro
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Auliaa Oktarianii
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
Risdawati Hutabarat
 
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Braga Rezpect
 
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasiDokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
fachrizal lianso
 
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem OperasiScheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
raenigalih
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
Firmansyah Drei'und-zwanzig
 
Software Requirement Specification SRS
Software Requirement Specification SRSSoftware Requirement Specification SRS
Software Requirement Specification SRS
Septian Rico Hernawan
 

What's hot (20)

Strategi Testing System
Strategi Testing SystemStrategi Testing System
Strategi Testing System
 
Dokumen Test Plan
Dokumen Test Plan Dokumen Test Plan
Dokumen Test Plan
 
Pertemuan 1 Konsep Dasar Testing
Pertemuan 1 Konsep Dasar TestingPertemuan 1 Konsep Dasar Testing
Pertemuan 1 Konsep Dasar Testing
 
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
 
Bab 2 Kualitas
Bab 2 KualitasBab 2 Kualitas
Bab 2 Kualitas
 
Testing&implementasi 3
Testing&implementasi 3Testing&implementasi 3
Testing&implementasi 3
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksi
 
Analisis Perancangan Kerja
Analisis Perancangan KerjaAnalisis Perancangan Kerja
Analisis Perancangan Kerja
 
Perbandingan pmbok dan prince2
Perbandingan pmbok dan prince2Perbandingan pmbok dan prince2
Perbandingan pmbok dan prince2
 
Proposal pembuatan aplikasi
Proposal pembuatan aplikasiProposal pembuatan aplikasi
Proposal pembuatan aplikasi
 
Strategi pengujian perangkat lunak
Strategi pengujian perangkat lunakStrategi pengujian perangkat lunak
Strategi pengujian perangkat lunak
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
 
Perencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyekPerencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyek
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
 
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
 
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasiDokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
 
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem OperasiScheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Software Requirement Specification SRS
Software Requirement Specification SRSSoftware Requirement Specification SRS
Software Requirement Specification SRS
 

Similar to Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing

Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
maya indrawati
 
Bab ii makalah statistik
Bab ii makalah statistikBab ii makalah statistik
Bab ii makalah statistik
Muhammad Baidowi
 
140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha
Operator Warnet Vast Raha
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Pengendalian Stra...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Pengendalian Stra...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Pengendalian Stra...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Pengendalian Stra...
Ipung Sutoyo
 
pertemuan 10 dan 11 manajement mutu ALKES.ppt
pertemuan 10 dan 11 manajement mutu ALKES.pptpertemuan 10 dan 11 manajement mutu ALKES.ppt
pertemuan 10 dan 11 manajement mutu ALKES.ppt
ssusere8e8a9
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)vedro agasi
 
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
Daiwan Al-Bantani
 
Konsep dasar Manajemen.pptx
Konsep dasar Manajemen.pptxKonsep dasar Manajemen.pptx
Konsep dasar Manajemen.pptx
RiniRatnaNafitaSari1
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasanku
ceyca cefunk
 
Presentasi ke 10
Presentasi ke 10Presentasi ke 10
Presentasi ke 10
suningrat suning
 
Makalah promkes AKPER PEMKAB MUNA
Makalah promkes  AKPER PEMKAB MUNA Makalah promkes  AKPER PEMKAB MUNA
Makalah promkes AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ngMakalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ng
Septian Muna Barakati
 
01 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V001 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V0
Randy Wrihatnolo
 
Sistem pengendalian manajemen for merge
Sistem pengendalian manajemen   for mergeSistem pengendalian manajemen   for merge
Sistem pengendalian manajemen for merge
sthajrana
 
Presentasi 12
Presentasi 12Presentasi 12
Presentasi 12
suningrat suning
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemenFungsi manajemen
Fungsi manajemen
Hery Purwanto
 
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
MamanSuparman22
 
Kelompok 1 informasi
Kelompok 1 informasiKelompok 1 informasi
Kelompok 1 informasi
Nabila Fauziah
 
PDSA
PDSAPDSA

Similar to Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing (20)

Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
 
Bab ii makalah statistik
Bab ii makalah statistikBab ii makalah statistik
Bab ii makalah statistik
 
140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Pengendalian Stra...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Pengendalian Stra...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Pengendalian Stra...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Pengendalian Stra...
 
pertemuan 10 dan 11 manajement mutu ALKES.ppt
pertemuan 10 dan 11 manajement mutu ALKES.pptpertemuan 10 dan 11 manajement mutu ALKES.ppt
pertemuan 10 dan 11 manajement mutu ALKES.ppt
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
 
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
 
Konsep dasar Manajemen.pptx
Konsep dasar Manajemen.pptxKonsep dasar Manajemen.pptx
Konsep dasar Manajemen.pptx
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasanku
 
Presentasi ke 10
Presentasi ke 10Presentasi ke 10
Presentasi ke 10
 
Makalah promkes AKPER PEMKAB MUNA
Makalah promkes  AKPER PEMKAB MUNA Makalah promkes  AKPER PEMKAB MUNA
Makalah promkes AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ngMakalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ng
 
01 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V001 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V0
 
Sistem pengendalian manajemen for merge
Sistem pengendalian manajemen   for mergeSistem pengendalian manajemen   for merge
Sistem pengendalian manajemen for merge
 
Presentasi 12
Presentasi 12Presentasi 12
Presentasi 12
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemenFungsi manajemen
Fungsi manajemen
 
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Kelompok 1 informasi
Kelompok 1 informasiKelompok 1 informasi
Kelompok 1 informasi
 
PDSA
PDSAPDSA
PDSA
 

More from Endang Retnoningsih

Penggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik ExcellPenggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik Excell
Endang Retnoningsih
 
2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents
Endang Retnoningsih
 
2.pengenalan word
2.pengenalan word2.pengenalan word
2.pengenalan word
Endang Retnoningsih
 
1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek siPertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek si
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek siPertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 PresentasiPertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 Presentasi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 PresentasiPertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 Presentasi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 PresentasiPertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 Presentasi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas DataPertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas Data
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata DatawarehousePertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata DatawarehousePertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehousePertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun DatawarehousePertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi DimensiPertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DWPertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DWPertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DW
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 RoboticPertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 Robotic
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Endang Retnoningsih
 

More from Endang Retnoningsih (20)

Penggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik ExcellPenggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik Excell
 
2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents
 
2.pengenalan word
2.pengenalan word2.pengenalan word
2.pengenalan word
 
1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet
 
Pertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek siPertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek si
 
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek siPertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
 
Pertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 PresentasiPertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 Presentasi
 
Pertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 PresentasiPertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 Presentasi
 
Pertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 PresentasiPertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 Presentasi
 
Pertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas DataPertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas Data
 
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata DatawarehousePertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
 
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata DatawarehousePertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
 
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehousePertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
 
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun DatawarehousePertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
 
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi DimensiPertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
 
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DWPertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
 
Pertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DWPertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DW
 
Pertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 RoboticPertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 Robotic
 
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 

Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing

  • 2. Kesuksesan akan berpihak kepada orang-orang yang selalu berkata “Sedikit lagi..!”
  • 3. ▪ Tugas Manajemen Manajemen mempunyai banyak pendekatan dan gaya yang dapat dipakai. Manajemen Fungsi Testing ▪ Kriteria pendekatan terbaik adalah  Yang dapat diterima oleh sebagian besar individu organisasi,  Mengandung faktor- faktor sukses secara personal dan tingkah laku  Dapat mengendalikan / mempengaruhi manusia
  • 4. Apa yang kita ketahui tentang tugas manajemen di tiap perusahaan? Tugas Manajemen Tugas manajemen, dalam pernyataan sederhana, adalah:  untuk mengawasi hasil-hasil dari pekerjaan yang lainnya.
  • 5.
  • 6. Area kepemimpinan meliputi pemberian arah dan motivasi individual dalam mencapai tujuan umum. Termasuk penetapan obyektifitas, ekspektasi, dan rencana. Area pengendalian meliputi pemberian kepastian bahwa organisasi tetap pada jalur yang diinginkan. Termasuk pemonitoran, penindaklanjutan, pelaporan, pengevaluasian, dan pengarahan kembali. Area dukungan meliputi pemberian fasilitas terhadap kinerja pekerja. Termasuk pelatihan, metode kerja, alat bantu, dan asistensi secara umum. Suatu manajer apapun akan dapat dikategorikan ke dalam satu dari area-area tanggung jawab ini. Tanggung Jawab Manajemen
  • 7. Umumnya, suatu aksi program yang seimbang harus diambil dari ketiga area secara bersamaan agar dapat efektif pada tiap perubahan organisasional. Sebagai contoh, tentunya sangat jelas tidak mencukupi guna mencoba untuk mengimplementasikan suatu teknik testing baru (atau teknik yang lain, atau sejenisnya) dengan hanya memberikan pelatihan dan dukungan teknis dan kemudian berdiri di belakang dan menunggu metode baru berjalan dengan sendirinya secara ajaib. Kecuali, kepemimpinan dan pengendalian aktif juga dilakukan, bersama dengan dukungan untuk melihat pencapaian setelah perkembangan. Konsep penggunaan aksi program yang seimbang dalam ketiga area ini menyatakan bahwa manajemen mempunyai tanggung jawab kepemimpinan dan pengendalian yang penting (sebagai tambahan dari hanya memperkerjakan profesional yang berbakat dan mengarahkan mereka pada setiap jalan yang mungkin) yang harus dipertemukan jika praktek testing yang efektif di stabilkan dan dirawat.
  • 8. Pengorganisasian testing merupakan faktor penting yang juga perlu mendapatkan perhatian khusus organisasi dalam mengelola fungsi testing. Teknik pengorganisasian testing meliputi : (1) organisasi atau fungsi tes, (2) manajer atau koordinator testing, (3) kebijakan testing, dan (4) standar dan prosedur testing. Pengorganisasian Testing
  • 9. Banyak konsep kebijakan yang sulit dipahami. Termasuk obyektifitas, tujuan, pencapaian dan arah yang mungkin tertulis ataupun tidak tertulis, formal ataupun informal. Semua organisasi menggunakan kebijakan sebagai alat untuk mengarahkan pekerjanya. Bagaimanapun, sedikit organisasi yang telah banyak melakukan di area kebijakan testing. Banyak organisasi yang telah mendokumentasikan prosedur, yang mendefinisikan bagaimana suatu pekerjaan dapat dilakukan, namun sedikit yang telah memformulasikan harapan. Manajemen belum secara garis besar mendefinisikan apa pencapaian dari testing yang didisain, atau apa yang diharapkan. Pengorganisasian Melalui Kebijakan
  • 10. Pengembangan suatu kebijakan testing yang baik adalah sulit dan memerlukan banyak waktu. Suatu tim kunci dari manajer dan staf (dari organisasi atau proyek) harus secara bersama untuk mulai menetapkan dimana posisi organisasi berada. Setelah ditetapkan, dilanjutkan dengan mendefinisikan dan membentuk kebijakan untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini membutuhkan pemahaman yang baik dari seni testing secara praktis. Suatu tim, yang mungkin dapat disebut sebagai testing policy task force, harus menyiapkan suatu kerangka kebijakan dan menetapkan mekanisme pengembangan kebijakan yang berjalan untuk keseluruhan praktik testing dalam organisasi
  • 11. Tim testing policy task force  merupakan tim yang harus menyiapkan suatu kerangka kebijakan dan menetapkan mekanisme pengembangan kebijakan yang berjalan untuk keseluruhan praktik testing dalam organisasi Tim testing policy task force
  • 12. Tugas utama task force adalah untuk menetapkan suatu kerangka kerja yang didukung oleh seluruh personel utama. Bagian dari kerangka kerja berkaitan dengan perubahan yang sedang berlangsung. Ranah kerja Task force  harus mendefinisikan bagaimana kebijakan mungkin diubah dan prosedur yang digunakan untuk menyampaikan ide dan saran sebagai bagian dari perubahan. Bila telah selesai, kebijakan awal dapat dipandang sebagai kerangka awal dengan harapan dimana kebijakan akan terus diperbaiki dan dikembangkan.
  • 13. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dari Testing Policy Task Force, adalah: ➢ ‰Struktur a.ƒ Manajer terpilih b.ƒ Staf profesional terpilih c.ƒ Manajer pengguna utama d.ƒ Quality assurance atau manajer grup audit (jika ada) e.ƒ Konsultan luar ➢ ‰Pertanyaan kunci yang harus diarahkan a.ƒ Metode dan standar testing apa yang tepat? b.ƒ Dimana dan bagaimana tanggung jawab testing dikendalikan? c.ƒ Tipe organisasi apa yang paling efektif? d.ƒ Bagaimana kebijakan testing akan dapat dirawat?
  • 14. Akan sangat memudahkan (dan lebih baik dalam pelaksanaan jangka panjang) untuk mengawasi perjanjian dalam hal-hal yang berkaitan dengan strategi testing tingkat tinggi daripada berkecimpung dalam hal-hal yang berkaitan dengan strategi testing tingkat bawah, kebanyakan berupa prosedural. Implementasi kebijakan yang sukses membutuhkan komitmen dan usaha manajemen yang nyata. Beberapa organisasi memiliki kebijakan atau komite standar. Yang lain menunjuk seorang manajer khusus sebagai penanggung jawab. Dalam kasus tertentu, perlu diadakan suatu usaha untuk memastikan bahwa kebijakan tetap berjalan dan dipahami oleh seluruh staf yang bersangkutan.
  • 15. Testing menyediakan suatu dasar bagi pengendalian proyek, sehingga sangat dibutuhkan kendali testing secara efektif. “Testing terhadap testing” menyediakan informasi umpan balik bagi pengendalian fungsi testing untuk memastikan telah berjalan sesuai harapan. Beberapa elemen kunci testing dan pengukuran efektifitas testing,sebagai berikut : 1. ‰Pelacakan error,fault dan failure 2. ‰Penganalisaan kecenderungan (trend) 3. ‰Pelacakan biaya testing 4. ‰Pelacakan status testing 5. ‰Dokumentasi testing Pengendalian Fungsi Testing
  • 16. Tidak adanya kebijakan testing tertulis bukan berarti tidak ada kebijakan. Kebanyakan manajemen menetapkan kebijakan secara tak langsung melalui aksi dan kerjanya. Kebiasaan akan kebijakan tak tertulis yang terjadi dapat menjadi sinyal bagi staf-staf profesional untuk digunakan dalam menetapkan skala prioritas (tak peduli benar atau salah), dan secara tak langsung menjadikannya sebagai suatu kebijakan defakto.
  • 17. Elemen pertama dalam pengendalian fungsi testing adalah melacak error, fault, dan failure secara efektif. Hal ini meliputi :  reliabilitas pengambilan informasi terhadap masalah yang dideteksi selama testing atau oprasi sistem,  menganalisa dan merangkum informasi tersebut sehingga kecenderungan dan kejadian tertentu dapat dikenali. The ANSI standard untuk dokumentasi tes software memberikan dua dokumen untuk menangkap ketidakkosisten-an informasi yang ditemukan selama testing. Pelacakan error, fault dan failure
  • 18. Test Log berisi :  data kronologi dari tiap tes yang dilakukan terhadap detil bersangkutan, termasuk deskripsi tiap tes yang dilakukan dan hasil yang dicatat (pesan error yang dihasilkan, pembatalan, permintaan aksi operator, dll).
  • 19.
  • 20.
  • 21. Test Incident Report adalah dokumen lain yang mencatat tiap kejadian yang membutuhkan investigasi atau koreksi. Test Incident Report merangkum ketidak konsistenan yang ada dan mereferensikannya kembali pada spesifikasi tes dan tes log bersangkutan, termasuk hasil aktual dan yang diharapkan, lingkungan, anomali, banyaknya pengulangan, dan nama dari tester dan observer. Kebanyakan organisasi memiliki suatu dokumen laporan yang mencatat defisiensi atau masalah. “Ketidakkosistenan menjelaskan apa yang terjadi sebelum dan sesudah tiap kejadian yang tidak diharapkan.”
  • 22. Sample Problem Tracking Form dokumen ini terdiri dari dua bagian utama:  Setengah bagian atas digunakan untuk mencatat insiden, termasuk isian yang digunakan untuk mencatat bagaimana masalah dideteksi dan usaha (baik jam dan waktu komputer) yang dihabiskan untuk diagnosa terhadap apa yang salah, ditambah suatu bagian untuk memberikan rangkuman dari masalah yang ada.  Setengah bagian bawah digunakan untuk melaporkan koreksi dan memastikan hal itu telah dilakukan. Usaha dibutuhkan untuk koreksi dan klasifikasi dari tipe masalah ditulis di sini.
  • 23. Banyak model dokumen pelacakan lainnya. Kebanyakan mendukung intensi dari dokumentasi standar Test Incident Report. Kuncinya adalah untuk menangkap informasi defect, baik selama testing ataupun setelah implementasi sistem. Penetapan waktu kapan laporan insiden harus diselesaikan, dan konfirmasi apa yang telah dicantumkan dalam padanya adalah penting. Penting juga untuk menganalisa dan merangkum data insiden.
  • 24.
  • 25.
  • 26. Pertanyaan yang harus dijawab dengan analisa insiden: 1. Jika Ya  Bagaimana ditemukan?  Apa yang terjadi dengan tidak benar?  Siapa yang membuat error?  Kapan dibuat?  Mengapa tidak terdeteksi di awal?  Bagaimana cara pencegahannya? 2. Jika Tidak  Mengapa insiden terjadi?  Bagaimana cara pencegahannya?
  • 27. Manajemen harus menerima laporan yang memperlihatkan kecenderungan data berdasar pada usaha pelacakan, setidaknya bulanan. Grafik pertama menunjukkan sesuatu rangkuman kecenderungan dari total frekuensi insiden. Insiden yang ditemukan selama testing seharusnya merupakan puncak dari aktivitas testing. Diharapkan jumlah insiden operasional akan makin menurun. Plot yang lain menyediakan gambaran yang lebih detil terhadap apa yang menjadi penyabab insiden.
  • 28. Kedelapan item harus disiapkan dan digambarkan dalam bentuk grafis secara terpisah untuk insiden operasional dan testing. Mereka menyediakan histogram dan grafik kecenderungan bulanan dari penyebab yang sering terjadi; hal yang paling umum dideteksi; error sistem yang paling banyak; dan kesalahan dari unit atau tanggung jawab organisasional. Dengan mempelajari laporan bulanan ini, akan membantu manajer atau praktisi untuk melihat kecenderungan dan umpan balik yang tepat dari usaha pelacakan
  • 29. Selain melacak dan menganalisa frekuensi error, juga harus melacak akibat dan biaya. Error dan failure tertentu dapat berakibat besar dan membutuhkan biaya besar pula untuk membenahinya. Saat menganalisa performansi testing, secara mendasar juga memperhatikan kemampuan untuk mendeteksi dan mencegah failure. Perhitungan frekuensi sederhana tidak cukup untuk memperlihatkan suatu kecenderungan. Pelacakan biaya dapat menanganinya dan memastikan pengukuran dari akibat langsung yang terjadi. Pengarahan biaya untuk tiap insiden tidak dibutuhkan. Hanya hasil pelacakan terhadap akibat dari error yang besar, akan menjadikan informasi kecenderungan layak untuk diperhatikan. Pelacakan biaya error , fault dan failure
  • 30. Grafik analisa biaya insiden pertama (gambar 7.8) menunjukan kecenderungan biaya dalam hal perhitungan total dan biaya untuk keseluruhan failure yang lebih dari Rp. 500.000,-. Yang kedua (gambar 7.9) memperlihatkan 3 plot untuk membantu dalam menganalisa faktor utama yang mempengaruhi biaya failure. Umumnya, sejumlah kecil sistem, penyebab, atau organisasi bertanggung jawab untuk suatu besar persentase dari total failure. Identifikasi target pengembangan terhadap area masalah tertentu dapat menghasilkan penghematan yang luar biasa.
  • 31. Dalam pelacakan frekuensi, kunci keberhasilan kendali adalah pelaporan yang reliabel dan penggambaran grafik yang dapat menunjukan kecenderungan dan mengidentifikasi perubahan-perubahan yang penting.