Perencanaan Testing :
• Obyektifitas Rencana Testing
• Rencana Tes Berdasarkan pada Standar IEEE
• Hal-Hal yang Berhubungan dengan Rencana Tes
• Kerangka Rencana Tes Sederhana
• Testing Terstruktur vs Testing Tidak Terstruktur
Strategi testing software berfokus pada empat tahapan yaitu unit testing, integration testing, validation testing, dan system testing. Unit testing memeriksa fungsi komponen secara individual, integration testing mengintegrasikan komponen, validation testing memastikan kesesuaian dengan kebutuhan, dan system testing menguji seluruh sistem. Terdapat berbagai teknik testing sesuai dengan tahapan dan tingkat abstraksi yang diuji.
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap mengenai analisis statistika menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Science), mencakup uji asumsi klasik seperti uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan linearitas; serta analisis regresi linear berganda dan tabel statistik. Panduan ini disadur dari beberapa situs web dan disederhanakan untuk kemudahan pemahaman.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian penelitian komparatif dan teknik analisis komparatif serta beberapa jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian komparatif seperti uji t, uji chi kuadrat, uji F dan uji Bartlett beserta contoh penerapannya."
Perencanaan Testing :
• Obyektifitas Rencana Testing
• Rencana Tes Berdasarkan pada Standar IEEE
• Hal-Hal yang Berhubungan dengan Rencana Tes
• Kerangka Rencana Tes Sederhana
• Testing Terstruktur vs Testing Tidak Terstruktur
Strategi testing software berfokus pada empat tahapan yaitu unit testing, integration testing, validation testing, dan system testing. Unit testing memeriksa fungsi komponen secara individual, integration testing mengintegrasikan komponen, validation testing memastikan kesesuaian dengan kebutuhan, dan system testing menguji seluruh sistem. Terdapat berbagai teknik testing sesuai dengan tahapan dan tingkat abstraksi yang diuji.
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap mengenai analisis statistika menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Science), mencakup uji asumsi klasik seperti uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan linearitas; serta analisis regresi linear berganda dan tabel statistik. Panduan ini disadur dari beberapa situs web dan disederhanakan untuk kemudahan pemahaman.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian penelitian komparatif dan teknik analisis komparatif serta beberapa jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian komparatif seperti uji t, uji chi kuadrat, uji F dan uji Bartlett beserta contoh penerapannya."
Teknik Pengujian Perangkat Lunak membahas berbagai teknik pengujian perangkat lunak termasuk rencana pengujian, proses pengujian, pengujian berbasis kasus, pengujian putih dan hitam, serta pengujian berbasis objek.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi testing perangkat lunak, yang mencakup pendekatan unit testing, pendekatan verifikasi dan validasi, tahapan pelaksanaan testing, dan isu-isu penting dalam merencanakan strategi testing perangkat lunak.
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)Kukuh Setiawan
Dokumen tersebut membahas tentang materi perkuliahan teknik kompilasi yang mencakup penanganan kesalahan, optimasi kode, dan tabel informasi. Topik utama yang disinggung adalah jenis-jenis penanganan kesalahan dalam kompilasi, teknik recovery dan repair untuk menangani kesalahan, serta jenis-jenis optimasi kode dan tabel informasi yang digunakan dalam kompilasi.
Metode penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel oleh peneliti dan pengamatan efeknya. Terdapat berbagai desain penelitian eksperimen mulai dari pre-eksperimental, true eksperimental, hingga quasi eksperimental. Desain pre-eksperimental kurang mengendalikan variabel luar. True eksperimental memilih sampel secara acak dan memiliki kelompok kontrol. Quasi eksperimental sulit memilih sampel secara acak namun lebih baik dari
Kode antara / Intermediate code merupakan hasil dari tahapan analisis, yang dibuat oleh kompilator pada saat mentranslasikan program dari bahasa tingkat tinggi
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan proyek perangkat lunak yang meliputi penentuan ruang lingkup, estimasi sumber daya yang dibutuhkan, dan teknik-teknik estimasi seperti berbasis line of code, function point, proses, dan model empiris seperti COCOMO."
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaDEDE IRYAWAN
Makalah ini membahas tentang peranan semaphore dalam sistem operasi. Semaphore adalah variabel integer yang digunakan untuk sinkronisasi antarproses. Terdapat dua operasi pada semaphore yaitu down dan up. Semaphore dapat berupa binary semaphore atau counting semaphore. Fungsi utama semaphore adalah menyelesaikan masalah section kritis dengan memenuhi syarat eksklusivitas bersama, kemajuan, dan waiting terbatas.
Dokumen ini membahas tentang analisis komparatif untuk menguji perbandingan antar variabel, yang dapat dilakukan untuk dua variabel menggunakan uji-t, atau lebih dari dua variabel menggunakan ANOVA. Metode uji komparatif meliputi uji dua pihak, uji pihak kiri, dan pihak kanan, dengan membandingkan rata-rata kelompok apakah sama atau berbeda.
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiDewi Arofah
Dokumen tersebut membahas tentang uji beda dan uji korelasi dalam statistik. Uji beda t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua kelompok sampel, sedangkan uji korelasi Pearson digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Teks klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan teks ke dalam label tertentu seperti spam atau bukan spam. Metode ini melibatkan fitur teks seperti daftar kata kunci dan teknik klasifikasi seperti aturan atau model statistik. Contoh aplikasinya termasuk spam filtering, clustering berita, analisis sentimen, dan deteksi plagiarisme.
Dokumen tersebut membahas tentang sampling penerimaan yang merupakan proses penentuan apakah suatu lot dapat diterima berdasarkan pemeriksaan sampel. Metode ini digunakan untuk mengurangi biaya inspeksi dengan memeriksa sebagian item saja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar sampling penerimaan, keuntungan dan kerugian metode ini, serta cara menghitung ukuran sampel dan kriteria penerimaan berdasarkan tingkat kesalahan
5 a walk through of software testing techniquesdede abdulah
Tugas ini membahas tentang pengujian perangkat lunak dengan berbagai metode seperti black box testing, white box testing, dan grey box testing. Selain itu juga membahas tentang penggunaan algoritma genetika dalam pengujian mutasi perangkat lunak dan membandingkannya dengan metode lain.
Dokumen tersebut membahas strategi dan prinsip-prinsip pengujian perangkat lunak, mulai dari pengujian unit, integrasi, validasi, hingga sistem. Beberapa poin penting adalah perlunya perencanaan pengujian, independensi pengujian, serta pendekatan berbasis resiko."
Teknik Pengujian Perangkat Lunak membahas berbagai teknik pengujian perangkat lunak termasuk rencana pengujian, proses pengujian, pengujian berbasis kasus, pengujian putih dan hitam, serta pengujian berbasis objek.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi testing perangkat lunak, yang mencakup pendekatan unit testing, pendekatan verifikasi dan validasi, tahapan pelaksanaan testing, dan isu-isu penting dalam merencanakan strategi testing perangkat lunak.
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)Kukuh Setiawan
Dokumen tersebut membahas tentang materi perkuliahan teknik kompilasi yang mencakup penanganan kesalahan, optimasi kode, dan tabel informasi. Topik utama yang disinggung adalah jenis-jenis penanganan kesalahan dalam kompilasi, teknik recovery dan repair untuk menangani kesalahan, serta jenis-jenis optimasi kode dan tabel informasi yang digunakan dalam kompilasi.
Metode penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel oleh peneliti dan pengamatan efeknya. Terdapat berbagai desain penelitian eksperimen mulai dari pre-eksperimental, true eksperimental, hingga quasi eksperimental. Desain pre-eksperimental kurang mengendalikan variabel luar. True eksperimental memilih sampel secara acak dan memiliki kelompok kontrol. Quasi eksperimental sulit memilih sampel secara acak namun lebih baik dari
Kode antara / Intermediate code merupakan hasil dari tahapan analisis, yang dibuat oleh kompilator pada saat mentranslasikan program dari bahasa tingkat tinggi
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan proyek perangkat lunak yang meliputi penentuan ruang lingkup, estimasi sumber daya yang dibutuhkan, dan teknik-teknik estimasi seperti berbasis line of code, function point, proses, dan model empiris seperti COCOMO."
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaDEDE IRYAWAN
Makalah ini membahas tentang peranan semaphore dalam sistem operasi. Semaphore adalah variabel integer yang digunakan untuk sinkronisasi antarproses. Terdapat dua operasi pada semaphore yaitu down dan up. Semaphore dapat berupa binary semaphore atau counting semaphore. Fungsi utama semaphore adalah menyelesaikan masalah section kritis dengan memenuhi syarat eksklusivitas bersama, kemajuan, dan waiting terbatas.
Dokumen ini membahas tentang analisis komparatif untuk menguji perbandingan antar variabel, yang dapat dilakukan untuk dua variabel menggunakan uji-t, atau lebih dari dua variabel menggunakan ANOVA. Metode uji komparatif meliputi uji dua pihak, uji pihak kiri, dan pihak kanan, dengan membandingkan rata-rata kelompok apakah sama atau berbeda.
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiDewi Arofah
Dokumen tersebut membahas tentang uji beda dan uji korelasi dalam statistik. Uji beda t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua kelompok sampel, sedangkan uji korelasi Pearson digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Teks klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan teks ke dalam label tertentu seperti spam atau bukan spam. Metode ini melibatkan fitur teks seperti daftar kata kunci dan teknik klasifikasi seperti aturan atau model statistik. Contoh aplikasinya termasuk spam filtering, clustering berita, analisis sentimen, dan deteksi plagiarisme.
Dokumen tersebut membahas tentang sampling penerimaan yang merupakan proses penentuan apakah suatu lot dapat diterima berdasarkan pemeriksaan sampel. Metode ini digunakan untuk mengurangi biaya inspeksi dengan memeriksa sebagian item saja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar sampling penerimaan, keuntungan dan kerugian metode ini, serta cara menghitung ukuran sampel dan kriteria penerimaan berdasarkan tingkat kesalahan
5 a walk through of software testing techniquesdede abdulah
Tugas ini membahas tentang pengujian perangkat lunak dengan berbagai metode seperti black box testing, white box testing, dan grey box testing. Selain itu juga membahas tentang penggunaan algoritma genetika dalam pengujian mutasi perangkat lunak dan membandingkannya dengan metode lain.
Dokumen tersebut membahas strategi dan prinsip-prinsip pengujian perangkat lunak, mulai dari pengujian unit, integrasi, validasi, hingga sistem. Beberapa poin penting adalah perlunya perencanaan pengujian, independensi pengujian, serta pendekatan berbasis resiko."
Testing dilakukan untuk mendeteksi kesalahan pada suatu perangkat lunak dengan cara mengevaluasi fitur-fiturnya berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan. Testing bertujuan untuk memastikan perangkat lunak dibangun sesuai spesifikasi dan sesuai kebutuhan pengguna. Testing direncanakan dan dilakukan secara independen untuk mengukur kualitas perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengujian perangkat lunak, mulai dari latar belakang, tujuan, prinsip-prinsip pengujian, desain kasus pengujian, strategi pengujian, langkah-langkah pengujian, hingga debugging.
Dokumen tersebut membahas strategi pengujian perangkat lunak meliputi pentingnya pengujian sistem, konsep kecocokan aplikasi, proses pengujian berbagai tingkatan seperti unit testing, integration testing, dan pendekatan strategis pengujian perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan strategi pengujian perangkat lunak, dengan fokus pada pendefinisian pengujian, tujuan pengujian, siklus pengujian, teknik pengujian seperti top-down testing, bottom-up testing, thread testing, dan stress testing, serta jenis kesalahan yang dapat terjadi pada sistem.
Proyek perangkat lunak membutuhkan perencanaan tes skrip untuk menguji berbagai skenario transaksi. Tes skrip disusun bersama user dan mencakup input, proses, dan output yang diharapkan. Estimasi waktu penyelesaian proyek didasarkan pada jam kerja spesialis perancang sistem, desainer, dan programmer, sedangkan biaya proyek meliputi analisis, desain, coding, pengujian, dokumentasi, hosting dan pelatihan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kualitas sistem informasi dan perangkat lunak, termasuk definisi kualitas, faktor-faktor kualitas, dan cara mengidentifikasi kesalahan pemrograman kritis.
2. Ada tiga kategori model faktor kualitas perangkat lunak menurut McCall yaitu operasi produk, revisi produk, dan transisi produk.
3. Beberapa poin untuk menilai kualitas sistem informasi
Dokumen pertama memberi nasihat untuk segera meraih kesuksesan demi membahagiakan orang tua karena waktu bersama mereka terbatas. Dokumen kedua memberikan penjelasan tentang fungsi statistik seperti penjumlahan, perhitungan nilai tertinggi, terendah, rata-rata dalam spreadsheet. Dokumen ketiga berisi contoh soal untuk mempraktekkan fungsi-fungsi statistik tersebut pada data gaji pegawai dan nilai mahasiswa
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang komputer dan internet. Secara ringkas, komputer dijelaskan sebagai alat untuk mengolah data sesuai prosedur, internet dijelaskan sebagai jaringan global yang menghubungkan komputer, dan Internet of Things dijelaskan sebagai teknologi yang menghubungkan perangkat fisik ke internet.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar proyek dan sistem informasi. Proyek didefinisikan sebagai kegiatan yang melibatkan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu terbatas. Sistem informasi adalah kumpulan unsur yang saling terhubung untuk mengintegrasikan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi. Manajemen proyek sistem informasi dipengaruhi oleh faktor manusia, produk, proses, dan pro
Kelompok 7, 8, 9, dan 10 menghadiri pertemuan ke-14 dengan dosen Endang Retnoningsih untuk membahas cara menyelesaikan pekerjaan tanpa memedulikan siapa yang mendapat pujian atas hasilnya. Pertemuan tersebut membahas komposisi penilaian.
Kelompok 4, 5, dan 6 menghadiri pertemuan ke-13 dengan dosen Endang Retnoningsih untuk membahas cara menyelesaikan pekerjaan tanpa memedulikan siapa yang mendapat pujian atas hasilnya. Pertemuan tersebut membahas komposisi penilaian.
Kualitas Data:
• Pentingya Kualitas Data
• Indikator Data Berkualitas
• Manfaat dari Meningkatnya
Kualitas Data
• Tantangan dalam Membangun
Kualitas Data
• Macam Permasalahan dalam
Menjaga Kualitas Data
• Penerapan Datawarehouse
Struktur data warehouse terdiri dari sumber data, pementasan data, penyimpanan data, penyampaian informasi, metadata, dan pengelolaan serta kontrol. Data diolah melalui proses ekstraksi, transformasi, dan pemuatan sebelum disimpan secara historis di data warehouse. Metadata berisi informasi tentang struktur data, proses ekstraksi, dan petunjuk penggunaan informasi.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis dasar sistem data warehouse yaitu functional data warehouse, centralized data warehouse, dan distributed data warehouse. Kemudian dibahas pula arsitektur data warehouse yang terdiri dari beberapa komponen seperti load manager, warehouse manager, query manager, dan end-user access tools.
Konsep Dasar Data Warehouse:
• Pengertian Data Warehouse
• Istilah-istilah yang berhubungan dengan data warehouse
• Karakteristik Data Warehouse
• Tugas-tugas Data warehouse
• Keuntungan Data Warehouse
Pengantar Data Warehouse:
• Pengertian Data, Informasi dan Database
• Proses Data mining
• Data minning & Business Intelegent
• Manfaat Data minning
• Aplikasi Data Mining
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan syaraf atau neural network. Jaringan syaraf adalah sistem pengolahan informasi yang didasarkan pada struktur syaraf otak. Jaringan syaraf tiruan menyerupai otak manusia dalam cara memperoleh pengetahuan melalui proses belajar dan menyimpan pengetahuan pada bobot sinapsis antar neuron. Dokumen ini juga menjelaskan komponen dan implementasi jaringan syaraf tiruan dalam berbagai apl
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
3. Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan dalam melakukan usaha
tes bervariasi di tiap tahapan dari siklus hidup tes. Adapun faktor-faktor kunci
di tiap fase tersebut, beserta beberapa data industri praktis yang merupakan
data efektif secara umum yang terdapat pada organisasi software, dan dapat
digunakan sebagai acuan awal dalam melakukan estimasi, adalah sebagai
berikut :
1. Perencanaan tes
Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan, adalah:
a.‰Jumlah test cases yang dibutuhkan untuk testing.
b.‰Waktu rata-rata per test case untuk persiapan test cases.
Estimasi Usaha Tes
4. ❖ Jumlah test cases yang dibutuhkan untuk testing
Data industri praktis untuk estimasi jumlah test cases yang dibutuhkan
dalam perencanaan tes, dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
(1) Untuk testing software baru
(2) Untuk regression testing.
5. ❖ Estimasi jumlah test cases untuk testing software baru
Data industri praktis estimasi jumlah test cases untuk testing software baru
bila ditinjau berdasarkan intensitasnya, antara lain :
a. ‰1 test case per 1 LOC per fungsi untuk system testing beresiko tinggi.
b. 1 test case per 30 sampai 50 LOC per fungsi untuk system testing rata-
rata, dengan intensitas tes yang biasa.
c. ‰1 test case per 300 sampai 500 LOC per fungsi untuk system testing,
dengan intensitas tes minimal (cocok untuk sistem dengan resiko dan
kompleksitas rendah, dan dengan asumsi bahwa review kualitas serta
unit dan integration testing tertentu telah dilakukan).
6. Data di atas untuk functional testing pada tingkat sistem, sedangkan untuk unit testing
rata- rata, tiap 1 test case dibutuhkan penambahan 7 sampai 12 LOC. Data industri
praktis estimasi jumlah test cases untuk testing software baru bila ditinjau berdasarkan
bahasa pemrograman yang digunakan, antara lain :
a. Rasio 1 test case per 30 – 50 LOC digunakan pada bahasa pemrograman tradisional
generasi ketiga seperti C atau Cobol.
b. ‰Untuk bahasa assembly atau bahasa mesin, rasio 1 test case untuk tiap 10-15 LOC.
c. Sebagai perbandingan untuk satu fungsi yang sama, dimana dalam bahasa C atau
Cobol dibutuhkan 100 LOC, dalam bahasa mesin dibutuhkan kurang lebih 325 LOC
bila dibuat, dan umumnya kemungkinan terjadinya defect untuk program dalam
bahasa mesin lebih besar, dimana untuk 325 LOC akan mengandung 10 sampai 15
defect saat dilakukan system testing.
7. d. Untuk bahasa pemrograman visual atau 4GL seperti Visual Basic, Visual
C++ dan Power Builder, rasio 1 test case per 30-50 LOC, dan 1 test case
per 300-500 LOC untuk LOC yang dikodekan secara otomatis. Sebagai
perbandingan untuk satu fungsi yang sama, dimana dalam bahasa C
dibutuhkan 100 LOC, dalam bahasa visual atau 4GL dibutuhkan 15 sampai
30 LOC, dengan kemungkinan defect yang dihasilkan kurang lebih sama, 1
sampai 1,5 defect per 100 LOC.
8. Kadangkala tester tidak mengetahui jumlah LOC dari software yang dites,
sehingga metode perhitungan di atas tidak dapat digunakan. Dalam kasus
ini, jumlah test cases dapat diestimasi berdasarkan pada ukuran software
lainnya, seperti detil fitur dalam kebutuhan fungsional, function point, halaman
dokumen kebutuhan fungsional atau spesifikasi, query, dan window, dengan
data industri praktis sebagai berikut :
9. A. 2 sampai 3 test case per detil fitur dalam kebutuhan fungsional (sederhana,resiko
rendah)
B. 10 sampai 12 test case per detil fitur dalam kebutuhan fungsional (komplek, resiko
tinggi)
C. ‰2 sampai 3 test case per function point
D. 20 sampai 30 test case per halaman kebutuhan fungsional atau dokumentasi
spesifikasi
E. 2 sampai 3 test case per query (sederhana, resiko rendah)
F. 10 sampai 15 test case per query (komplek, resiko tinggi)
G. 5 sampai 10 test case per window (sederhana, resiko rendah)
H. 10 sampai 25 test case per window (komplek, resiko tinggi)
10. Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan, adalah :
a. ‰Jumlah siklus tes (seperti seberapa sering siklus/pengulangan dari suatu
test case).
b. ‰Jumlah test cases yang dieksekusi per siklus atau batch tes.
c. ‰Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan per tes.
d. Cakupan usaha yang diestimasi untuk eksekusi tes meliputi :
Eksekusi tes
11. 1. Persiapan (waktu untuk membaca dan mengerti test cases)
2. ‰Set-up lingkungan tes
3. ‰Eksekusi tes
4. ‰Mendapatkan hasil tes
5. ‰Evaluasi hasil tes
6. ‰Menentukan status keberhasilan test cases
7. ‰Pencatatan dan pelaporan hasil tes
‰Bila terjadi kegagalan tes:
1. Replikasi hasil
2. Penambahan eksekusi untuk memastikan pemahaman masalah
3. ƒKoleksi informasi diagnosa bersangkutan
4. ƒMenulis laporan masalah
5. ƒReview laporan masalah dengan orang yang bertanggung jawab dengan
debugging dan fixing
12. Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan per test case
tergantung pada lingkungan tes yang digunakan. Tidak ada petunjuk yang
dapat digunakan dalam melakukan estimasi terhadap persiapan dan set-up
lingkungan tes. Usaha yang dibutuhkan mempunyai cakupan dari yang kecil
(trivial) sampai pada keseluruhan usaha eksekusi tes yang dibutuhkan.
Faktor trivial dalam estimasi lingkungan tes adalah :
13. 1. Lingkungan tes telah ditetapkan dan ada, dan tester telah mengetahui
bagaimana menggunakan fasilitas tes secara efektif.
2. Lingkungan tes belum ditetapkan, namun hanya dibutuhkan set-up
sederhana dan mempunyai biaya overhead perawatan yang rendah.
3. Banyak test cases yang akan dijalankan pada satu konfigurasi atau
lingkungan tes umum, tidak banyak dibutuhkan perubahan lingkungan,
sehingga usaha set-up dapat dianggap kecil bila dibandingkan dengan
dengan jumlah tes yang besar.
14. Pada lingkungan yang komplek, estimasi usaha set-up dan perawatan lingkungan,
meliputi usaha-usaha sebagai berikut :
1. ‰Mendaftar fasilitas-fasilitas tes yang ada dan menilai kelayakannya.
2. ‰Mendefinisikan lingkungan yang digunakan sebagai dasar untuk serangkaian
tes yang direncanakan. Tidak perlu memperhitungkan hal-hal minor, namun hal-
hal yang membutuhkan waktu ekstra, seperti perawatan repositori test cases
dan manajemen konfigurasi.
3. Menentukan berapa banyak variasi yang dibutuhkan dalam testing pada
lingkungan yang digunakan sebagai dasar, dan mengkategorikannya apakah
sebagai konfigurasi ulang yang minor atau sebagai pembuatan ulang yang
mayor.
15. Mengembangkan suatu daftar detil dari tahapan atau aktifitas kerja yang
dibutuhkan untuk mengembangkan dan merawat lingkungan ini. Mengestimasi
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tiap aktifitas kerja. Dan menetapkan
batasan waktu strategis yang dibutuhkan untuk menunggu pengadaan
komponen yang dibutuhkan dari vendor, serta waktu yang dibutuhkan untuk
debugging, perbaikan dan testing lingkungan tes.
16. ❖ Faktor kunci yang digunakan untuk estimasi adalah:
1. Jumlah defects/bugs yang diperbaiki.
2. Waktu perbaikan untuk tiap defect/bug
A. Jumlah defects/ bugs yang diperbaiki
Data praktis industri yang dapat digunakan sebagai acuan awal estimasi jumlah
defects/bugs bila ditinjau berdasarkan bahasa pemrograman dan fase dimana testing
dilakukan, adalah sebagai berikut:
a. ‰5 sampai 8 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru, sebelum unit test, dengan
bahasa pemrograman generasi ketiga, seperti C atau cobol).
b. ‰10 sampai 15 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru, sebelum unit test, dengan
bahasa assembly).
c. ‰1,5 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru dengan bahasa generasi ke-3, sebelum
integration dan system test).
Debugging dan Perbaikan
17. d. 2 sampai 3 defects/bugs per 100 LOC dari daerah bermasalah (untuk modifikasi
dengan bahasa generasi ke-3, kode terstruktur dengan baik, sebelum unit test).
e. ‰10 sampai 15 defects/bugs per 100 LOC dari daerah bermasalah (untuk
modifikasi dengan bahasa generasi ke-3, kode tidak terstruktur dengan baik,
sebelum unit test).
f. ‰4 sampai 6 defects/bugs per 1000 LOC (untuk kode baru dengan bahasa
generasi ke-3, diserahkan ke klien) untuk aplikasi in-house MIS.
g. ‰2 sampai 3 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru dengan bahasa
generasi ke-3, diserahkan ke klien) untuk paket produk dari vendor software.
18. ❖ Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Memperbaiki Defect/ Bug
Menurut Jack Adams dari IBM, waktu yang dibutuhkan untuk
memperbaiki defects/bugs meningkat seiring dengan jumlah defects/bugs
yang ditemukan. Adams memberikan waktu rata-rata untuk perbaikan
defect/bug, sebagai berikut: Jumlah defects sedikit, Jumlah defects
sampai 10 defects, dan dalam suatu lingkungan debugging dan
perbaikan langsung, waktu perbaikan per defect berdasarkan pada tingkat
kesulitan:
19.
20. Jumlah defects banyak Jumlah defects 100 defects atau lebih, dan dalam
suatu lingkungan debugging dan perbaikan yang lebih komplek, waktu
perbaikan per defect berdasarkan pada tingkat kesulitan: