SlideShare a Scribd company logo
Estimasi Usaha Tes
Jangan batasi impianmu dengan
pendapat orang lain
Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan dalam melakukan usaha
tes bervariasi di tiap tahapan dari siklus hidup tes. Adapun faktor-faktor kunci
di tiap fase tersebut, beserta beberapa data industri praktis yang merupakan
data efektif secara umum yang terdapat pada organisasi software, dan dapat
digunakan sebagai acuan awal dalam melakukan estimasi, adalah sebagai
berikut :
1. Perencanaan tes
Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan, adalah:
a.‰Jumlah test cases yang dibutuhkan untuk testing.
b.‰Waktu rata-rata per test case untuk persiapan test cases.
Estimasi Usaha Tes
❖ Jumlah test cases yang dibutuhkan untuk testing
Data industri praktis untuk estimasi jumlah test cases yang dibutuhkan
dalam perencanaan tes, dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
(1) Untuk testing software baru
(2) Untuk regression testing.
❖ Estimasi jumlah test cases untuk testing software baru
Data industri praktis estimasi jumlah test cases untuk testing software baru
bila ditinjau berdasarkan intensitasnya, antara lain :
a. ‰1 test case per 1 LOC per fungsi untuk system testing beresiko tinggi.
b. 1 test case per 30 sampai 50 LOC per fungsi untuk system testing rata-
rata, dengan intensitas tes yang biasa.
c. ‰1 test case per 300 sampai 500 LOC per fungsi untuk system testing,
dengan intensitas tes minimal (cocok untuk sistem dengan resiko dan
kompleksitas rendah, dan dengan asumsi bahwa review kualitas serta
unit dan integration testing tertentu telah dilakukan).
Data di atas untuk functional testing pada tingkat sistem, sedangkan untuk unit testing
rata- rata, tiap 1 test case dibutuhkan penambahan 7 sampai 12 LOC. Data industri
praktis estimasi jumlah test cases untuk testing software baru bila ditinjau berdasarkan
bahasa pemrograman yang digunakan, antara lain :
a. Rasio 1 test case per 30 – 50 LOC digunakan pada bahasa pemrograman tradisional
generasi ketiga seperti C atau Cobol.
b. ‰Untuk bahasa assembly atau bahasa mesin, rasio 1 test case untuk tiap 10-15 LOC.
c. Sebagai perbandingan untuk satu fungsi yang sama, dimana dalam bahasa C atau
Cobol dibutuhkan 100 LOC, dalam bahasa mesin dibutuhkan kurang lebih 325 LOC
bila dibuat, dan umumnya kemungkinan terjadinya defect untuk program dalam
bahasa mesin lebih besar, dimana untuk 325 LOC akan mengandung 10 sampai 15
defect saat dilakukan system testing.
d. Untuk bahasa pemrograman visual atau 4GL seperti Visual Basic, Visual
C++ dan Power Builder, rasio 1 test case per 30-50 LOC, dan 1 test case
per 300-500 LOC untuk LOC yang dikodekan secara otomatis. Sebagai
perbandingan untuk satu fungsi yang sama, dimana dalam bahasa C
dibutuhkan 100 LOC, dalam bahasa visual atau 4GL dibutuhkan 15 sampai
30 LOC, dengan kemungkinan defect yang dihasilkan kurang lebih sama, 1
sampai 1,5 defect per 100 LOC.
Kadangkala tester tidak mengetahui jumlah LOC dari software yang dites,
sehingga metode perhitungan di atas tidak dapat digunakan. Dalam kasus
ini, jumlah test cases dapat diestimasi berdasarkan pada ukuran software
lainnya, seperti detil fitur dalam kebutuhan fungsional, function point, halaman
dokumen kebutuhan fungsional atau spesifikasi, query, dan window, dengan
data industri praktis sebagai berikut :
A. 2 sampai 3 test case per detil fitur dalam kebutuhan fungsional (sederhana,resiko
rendah)
B. 10 sampai 12 test case per detil fitur dalam kebutuhan fungsional (komplek, resiko
tinggi)
C. ‰2 sampai 3 test case per function point
D. 20 sampai 30 test case per halaman kebutuhan fungsional atau dokumentasi
spesifikasi
E. 2 sampai 3 test case per query (sederhana, resiko rendah)
F. 10 sampai 15 test case per query (komplek, resiko tinggi)
G. 5 sampai 10 test case per window (sederhana, resiko rendah)
H. 10 sampai 25 test case per window (komplek, resiko tinggi)
Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan, adalah :
a. ‰Jumlah siklus tes (seperti seberapa sering siklus/pengulangan dari suatu
test case).
b. ‰Jumlah test cases yang dieksekusi per siklus atau batch tes.
c. ‰Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan per tes.
d. Cakupan usaha yang diestimasi untuk eksekusi tes meliputi :
Eksekusi tes
1. Persiapan (waktu untuk membaca dan mengerti test cases)
2. ‰Set-up lingkungan tes
3. ‰Eksekusi tes
4. ‰Mendapatkan hasil tes
5. ‰Evaluasi hasil tes
6. ‰Menentukan status keberhasilan test cases
7. ‰Pencatatan dan pelaporan hasil tes
‰Bila terjadi kegagalan tes:
1. Replikasi hasil
2. Penambahan eksekusi untuk memastikan pemahaman masalah
3. ƒKoleksi informasi diagnosa bersangkutan
4. ƒMenulis laporan masalah
5. ƒReview laporan masalah dengan orang yang bertanggung jawab dengan
debugging dan fixing
Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan per test case
tergantung pada lingkungan tes yang digunakan. Tidak ada petunjuk yang
dapat digunakan dalam melakukan estimasi terhadap persiapan dan set-up
lingkungan tes. Usaha yang dibutuhkan mempunyai cakupan dari yang kecil
(trivial) sampai pada keseluruhan usaha eksekusi tes yang dibutuhkan.
Faktor trivial dalam estimasi lingkungan tes adalah :
1. Lingkungan tes telah ditetapkan dan ada, dan tester telah mengetahui
bagaimana menggunakan fasilitas tes secara efektif.
2. Lingkungan tes belum ditetapkan, namun hanya dibutuhkan set-up
sederhana dan mempunyai biaya overhead perawatan yang rendah.
3. Banyak test cases yang akan dijalankan pada satu konfigurasi atau
lingkungan tes umum, tidak banyak dibutuhkan perubahan lingkungan,
sehingga usaha set-up dapat dianggap kecil bila dibandingkan dengan
dengan jumlah tes yang besar.
Pada lingkungan yang komplek, estimasi usaha set-up dan perawatan lingkungan,
meliputi usaha-usaha sebagai berikut :
1. ‰Mendaftar fasilitas-fasilitas tes yang ada dan menilai kelayakannya.
2. ‰Mendefinisikan lingkungan yang digunakan sebagai dasar untuk serangkaian
tes yang direncanakan. Tidak perlu memperhitungkan hal-hal minor, namun hal-
hal yang membutuhkan waktu ekstra, seperti perawatan repositori test cases
dan manajemen konfigurasi.
3. Menentukan berapa banyak variasi yang dibutuhkan dalam testing pada
lingkungan yang digunakan sebagai dasar, dan mengkategorikannya apakah
sebagai konfigurasi ulang yang minor atau sebagai pembuatan ulang yang
mayor.
Mengembangkan suatu daftar detil dari tahapan atau aktifitas kerja yang
dibutuhkan untuk mengembangkan dan merawat lingkungan ini. Mengestimasi
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tiap aktifitas kerja. Dan menetapkan
batasan waktu strategis yang dibutuhkan untuk menunggu pengadaan
komponen yang dibutuhkan dari vendor, serta waktu yang dibutuhkan untuk
debugging, perbaikan dan testing lingkungan tes.
❖ Faktor kunci yang digunakan untuk estimasi adalah:
1. Jumlah defects/bugs yang diperbaiki.
2. Waktu perbaikan untuk tiap defect/bug
A. Jumlah defects/ bugs yang diperbaiki
Data praktis industri yang dapat digunakan sebagai acuan awal estimasi jumlah
defects/bugs bila ditinjau berdasarkan bahasa pemrograman dan fase dimana testing
dilakukan, adalah sebagai berikut:
a. ‰5 sampai 8 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru, sebelum unit test, dengan
bahasa pemrograman generasi ketiga, seperti C atau cobol).
b. ‰10 sampai 15 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru, sebelum unit test, dengan
bahasa assembly).
c. ‰1,5 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru dengan bahasa generasi ke-3, sebelum
integration dan system test).
Debugging dan Perbaikan
d. 2 sampai 3 defects/bugs per 100 LOC dari daerah bermasalah (untuk modifikasi
dengan bahasa generasi ke-3, kode terstruktur dengan baik, sebelum unit test).
e. ‰10 sampai 15 defects/bugs per 100 LOC dari daerah bermasalah (untuk
modifikasi dengan bahasa generasi ke-3, kode tidak terstruktur dengan baik,
sebelum unit test).
f. ‰4 sampai 6 defects/bugs per 1000 LOC (untuk kode baru dengan bahasa
generasi ke-3, diserahkan ke klien) untuk aplikasi in-house MIS.
g. ‰2 sampai 3 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru dengan bahasa
generasi ke-3, diserahkan ke klien) untuk paket produk dari vendor software.
❖ Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Memperbaiki Defect/ Bug
Menurut Jack Adams dari IBM, waktu yang dibutuhkan untuk
memperbaiki defects/bugs meningkat seiring dengan jumlah defects/bugs
yang ditemukan. Adams memberikan waktu rata-rata untuk perbaikan
defect/bug, sebagai berikut: Jumlah defects sedikit, Jumlah defects
sampai 10 defects, dan dalam suatu lingkungan debugging dan
perbaikan langsung, waktu perbaikan per defect berdasarkan pada tingkat
kesulitan:
Jumlah defects banyak Jumlah defects 100 defects atau lebih, dan dalam
suatu lingkungan debugging dan perbaikan yang lebih komplek, waktu
perbaikan per defect berdasarkan pada tingkat kesulitan:
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4
aiiniR
 
04 Testing Perangkat Lunak
04 Testing Perangkat Lunak04 Testing Perangkat Lunak
04 Testing Perangkat Lunak
Mrirfan
 
Strategi Testing System
Strategi Testing SystemStrategi Testing System
Strategi Testing System
Yudi Purwanto
 
Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 1Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 1
Fendi Hidayat
 
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
Kukuh Setiawan
 
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanVerifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanMateri Kuliah Online
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Darnah Andi Nohe
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
Ainur
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antara
Gunawan Manalu
 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifNastiti Rahajeng
 
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunakRpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
f' yagami
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
DEDE IRYAWAN
 
Ppt rumus komparatif
Ppt rumus komparatifPpt rumus komparatif
Ppt rumus komparatif
DEWITP
 
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Dewi Arofah
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)cofry
 
Kategorisasi/Klasifikasi Teks (kasus: Spam Filtering)
Kategorisasi/Klasifikasi Teks (kasus: Spam Filtering)Kategorisasi/Klasifikasi Teks (kasus: Spam Filtering)
Kategorisasi/Klasifikasi Teks (kasus: Spam Filtering)
Ayu Purwarianti
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
Mahros Darsin
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
Ratih Ramadhani
 

What's hot (20)

Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4
 
04 Testing Perangkat Lunak
04 Testing Perangkat Lunak04 Testing Perangkat Lunak
04 Testing Perangkat Lunak
 
Strategi Testing System
Strategi Testing SystemStrategi Testing System
Strategi Testing System
 
Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 1Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 1
 
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
 
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanVerifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
 
T test
T testT test
T test
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antara
 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
 
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunakRpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
 
Ppt rumus komparatif
Ppt rumus komparatifPpt rumus komparatif
Ppt rumus komparatif
 
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
 
Kategorisasi/Klasifikasi Teks (kasus: Spam Filtering)
Kategorisasi/Klasifikasi Teks (kasus: Spam Filtering)Kategorisasi/Klasifikasi Teks (kasus: Spam Filtering)
Kategorisasi/Klasifikasi Teks (kasus: Spam Filtering)
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 

Similar to Pertemuan 6 Estmasi Usaha Tes

5 a walk through of software testing techniques
5 a walk through of software testing techniques5 a walk through of software testing techniques
5 a walk through of software testing techniques
dede abdulah
 
Testing&implementasi 3
Testing&implementasi 3Testing&implementasi 3
Testing&implementasi 3
aiiniR
 
Minggu Ii
Minggu IiMinggu Ii
Minggu Ii
Achmad Sapawi
 
Test plan
Test planTest plan
Paper Review - Metodologi Testing
Paper Review - Metodologi TestingPaper Review - Metodologi Testing
Paper Review - Metodologi Testing
Agung Sulistyanto
 
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Teknik Pengujian Perangkat LunakTeknik Pengujian Perangkat Lunak
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Ardha Herdianto
 
Slide-TIF407-Pengujian-perangkat-lunak.ppt
Slide-TIF407-Pengujian-perangkat-lunak.pptSlide-TIF407-Pengujian-perangkat-lunak.ppt
Slide-TIF407-Pengujian-perangkat-lunak.ppt
ritanovitasari3
 
Pengujian-perangkat-lunak
Pengujian-perangkat-lunakPengujian-perangkat-lunak
Pengujian-perangkat-lunak
taufiq agung
 
Test plan Document Example
Test plan Document ExampleTest plan Document Example
Test plan Document Example
Miftakhul Akhyar
 
Software testing
Software testingSoftware testing
Software testingjullejulle
 
Audit berbasis komputer
Audit berbasis komputerAudit berbasis komputer
Audit berbasis komputer
Rohmad Adi Siaman SST Akt., M.Ec.Dev.
 
Studi kelayakan sistem siap
Studi kelayakan sistem siapStudi kelayakan sistem siap
Studi kelayakan sistem siap
Haidar Arya
 
Strategi Pengujian Perangkat Lunak.ppt
Strategi Pengujian Perangkat Lunak.pptStrategi Pengujian Perangkat Lunak.ppt
Strategi Pengujian Perangkat Lunak.ppt
smk methodist-8
 
Rpl2 9
Rpl2 9Rpl2 9
Bab 3
Bab 3Bab 3
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
KairiAbasa
 
5109100023 makalah
5109100023 makalah5109100023 makalah
5109100023 makalahBudi Raharjo
 
Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5
aiiniR
 

Similar to Pertemuan 6 Estmasi Usaha Tes (20)

5 a walk through of software testing techniques
5 a walk through of software testing techniques5 a walk through of software testing techniques
5 a walk through of software testing techniques
 
Testing&implementasi 3
Testing&implementasi 3Testing&implementasi 3
Testing&implementasi 3
 
Minggu Ii
Minggu IiMinggu Ii
Minggu Ii
 
2731788.ppt
2731788.ppt2731788.ppt
2731788.ppt
 
Test plan
Test planTest plan
Test plan
 
Paper Review - Metodologi Testing
Paper Review - Metodologi TestingPaper Review - Metodologi Testing
Paper Review - Metodologi Testing
 
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Teknik Pengujian Perangkat LunakTeknik Pengujian Perangkat Lunak
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
 
Slide-TIF407-Pengujian-perangkat-lunak.ppt
Slide-TIF407-Pengujian-perangkat-lunak.pptSlide-TIF407-Pengujian-perangkat-lunak.ppt
Slide-TIF407-Pengujian-perangkat-lunak.ppt
 
Pengujian-perangkat-lunak
Pengujian-perangkat-lunakPengujian-perangkat-lunak
Pengujian-perangkat-lunak
 
Test plan Document Example
Test plan Document ExampleTest plan Document Example
Test plan Document Example
 
Software testing
Software testingSoftware testing
Software testing
 
Audit berbasis komputer
Audit berbasis komputerAudit berbasis komputer
Audit berbasis komputer
 
Studi kelayakan sistem siap
Studi kelayakan sistem siapStudi kelayakan sistem siap
Studi kelayakan sistem siap
 
Strategi Pengujian Perangkat Lunak.ppt
Strategi Pengujian Perangkat Lunak.pptStrategi Pengujian Perangkat Lunak.ppt
Strategi Pengujian Perangkat Lunak.ppt
 
Rpl2 9
Rpl2 9Rpl2 9
Rpl2 9
 
Dede Rpl Kuis
Dede Rpl KuisDede Rpl Kuis
Dede Rpl Kuis
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
 
5109100023 makalah
5109100023 makalah5109100023 makalah
5109100023 makalah
 
Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5
 

More from Endang Retnoningsih

Penggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik ExcellPenggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik Excell
Endang Retnoningsih
 
2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents
Endang Retnoningsih
 
2.pengenalan word
2.pengenalan word2.pengenalan word
2.pengenalan word
Endang Retnoningsih
 
1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek siPertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek si
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek siPertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 PresentasiPertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 Presentasi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 PresentasiPertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 Presentasi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 PresentasiPertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 Presentasi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas DataPertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas Data
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata DatawarehousePertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata DatawarehousePertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehousePertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun DatawarehousePertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi DimensiPertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DWPertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DWPertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DW
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 RoboticPertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 Robotic
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Endang Retnoningsih
 

More from Endang Retnoningsih (20)

Penggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik ExcellPenggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik Excell
 
2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents
 
2.pengenalan word
2.pengenalan word2.pengenalan word
2.pengenalan word
 
1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet
 
Pertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek siPertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek si
 
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek siPertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
 
Pertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 PresentasiPertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 Presentasi
 
Pertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 PresentasiPertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 Presentasi
 
Pertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 PresentasiPertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 Presentasi
 
Pertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas DataPertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas Data
 
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata DatawarehousePertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
 
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata DatawarehousePertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
 
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehousePertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
 
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun DatawarehousePertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
 
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi DimensiPertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
 
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DWPertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
 
Pertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DWPertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DW
 
Pertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 RoboticPertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 Robotic
 
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
 

Recently uploaded

Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
ArulArya1
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 

Recently uploaded (20)

Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 

Pertemuan 6 Estmasi Usaha Tes

  • 2. Jangan batasi impianmu dengan pendapat orang lain
  • 3. Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan dalam melakukan usaha tes bervariasi di tiap tahapan dari siklus hidup tes. Adapun faktor-faktor kunci di tiap fase tersebut, beserta beberapa data industri praktis yang merupakan data efektif secara umum yang terdapat pada organisasi software, dan dapat digunakan sebagai acuan awal dalam melakukan estimasi, adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan tes Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan, adalah: a.‰Jumlah test cases yang dibutuhkan untuk testing. b.‰Waktu rata-rata per test case untuk persiapan test cases. Estimasi Usaha Tes
  • 4. ❖ Jumlah test cases yang dibutuhkan untuk testing Data industri praktis untuk estimasi jumlah test cases yang dibutuhkan dalam perencanaan tes, dibagi menjadi dua bagian, yaitu : (1) Untuk testing software baru (2) Untuk regression testing.
  • 5. ❖ Estimasi jumlah test cases untuk testing software baru Data industri praktis estimasi jumlah test cases untuk testing software baru bila ditinjau berdasarkan intensitasnya, antara lain : a. ‰1 test case per 1 LOC per fungsi untuk system testing beresiko tinggi. b. 1 test case per 30 sampai 50 LOC per fungsi untuk system testing rata- rata, dengan intensitas tes yang biasa. c. ‰1 test case per 300 sampai 500 LOC per fungsi untuk system testing, dengan intensitas tes minimal (cocok untuk sistem dengan resiko dan kompleksitas rendah, dan dengan asumsi bahwa review kualitas serta unit dan integration testing tertentu telah dilakukan).
  • 6. Data di atas untuk functional testing pada tingkat sistem, sedangkan untuk unit testing rata- rata, tiap 1 test case dibutuhkan penambahan 7 sampai 12 LOC. Data industri praktis estimasi jumlah test cases untuk testing software baru bila ditinjau berdasarkan bahasa pemrograman yang digunakan, antara lain : a. Rasio 1 test case per 30 – 50 LOC digunakan pada bahasa pemrograman tradisional generasi ketiga seperti C atau Cobol. b. ‰Untuk bahasa assembly atau bahasa mesin, rasio 1 test case untuk tiap 10-15 LOC. c. Sebagai perbandingan untuk satu fungsi yang sama, dimana dalam bahasa C atau Cobol dibutuhkan 100 LOC, dalam bahasa mesin dibutuhkan kurang lebih 325 LOC bila dibuat, dan umumnya kemungkinan terjadinya defect untuk program dalam bahasa mesin lebih besar, dimana untuk 325 LOC akan mengandung 10 sampai 15 defect saat dilakukan system testing.
  • 7. d. Untuk bahasa pemrograman visual atau 4GL seperti Visual Basic, Visual C++ dan Power Builder, rasio 1 test case per 30-50 LOC, dan 1 test case per 300-500 LOC untuk LOC yang dikodekan secara otomatis. Sebagai perbandingan untuk satu fungsi yang sama, dimana dalam bahasa C dibutuhkan 100 LOC, dalam bahasa visual atau 4GL dibutuhkan 15 sampai 30 LOC, dengan kemungkinan defect yang dihasilkan kurang lebih sama, 1 sampai 1,5 defect per 100 LOC.
  • 8. Kadangkala tester tidak mengetahui jumlah LOC dari software yang dites, sehingga metode perhitungan di atas tidak dapat digunakan. Dalam kasus ini, jumlah test cases dapat diestimasi berdasarkan pada ukuran software lainnya, seperti detil fitur dalam kebutuhan fungsional, function point, halaman dokumen kebutuhan fungsional atau spesifikasi, query, dan window, dengan data industri praktis sebagai berikut :
  • 9. A. 2 sampai 3 test case per detil fitur dalam kebutuhan fungsional (sederhana,resiko rendah) B. 10 sampai 12 test case per detil fitur dalam kebutuhan fungsional (komplek, resiko tinggi) C. ‰2 sampai 3 test case per function point D. 20 sampai 30 test case per halaman kebutuhan fungsional atau dokumentasi spesifikasi E. 2 sampai 3 test case per query (sederhana, resiko rendah) F. 10 sampai 15 test case per query (komplek, resiko tinggi) G. 5 sampai 10 test case per window (sederhana, resiko rendah) H. 10 sampai 25 test case per window (komplek, resiko tinggi)
  • 10. Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan, adalah : a. ‰Jumlah siklus tes (seperti seberapa sering siklus/pengulangan dari suatu test case). b. ‰Jumlah test cases yang dieksekusi per siklus atau batch tes. c. ‰Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan per tes. d. Cakupan usaha yang diestimasi untuk eksekusi tes meliputi : Eksekusi tes
  • 11. 1. Persiapan (waktu untuk membaca dan mengerti test cases) 2. ‰Set-up lingkungan tes 3. ‰Eksekusi tes 4. ‰Mendapatkan hasil tes 5. ‰Evaluasi hasil tes 6. ‰Menentukan status keberhasilan test cases 7. ‰Pencatatan dan pelaporan hasil tes ‰Bila terjadi kegagalan tes: 1. Replikasi hasil 2. Penambahan eksekusi untuk memastikan pemahaman masalah 3. ƒKoleksi informasi diagnosa bersangkutan 4. ƒMenulis laporan masalah 5. ƒReview laporan masalah dengan orang yang bertanggung jawab dengan debugging dan fixing
  • 12. Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan per test case tergantung pada lingkungan tes yang digunakan. Tidak ada petunjuk yang dapat digunakan dalam melakukan estimasi terhadap persiapan dan set-up lingkungan tes. Usaha yang dibutuhkan mempunyai cakupan dari yang kecil (trivial) sampai pada keseluruhan usaha eksekusi tes yang dibutuhkan. Faktor trivial dalam estimasi lingkungan tes adalah :
  • 13. 1. Lingkungan tes telah ditetapkan dan ada, dan tester telah mengetahui bagaimana menggunakan fasilitas tes secara efektif. 2. Lingkungan tes belum ditetapkan, namun hanya dibutuhkan set-up sederhana dan mempunyai biaya overhead perawatan yang rendah. 3. Banyak test cases yang akan dijalankan pada satu konfigurasi atau lingkungan tes umum, tidak banyak dibutuhkan perubahan lingkungan, sehingga usaha set-up dapat dianggap kecil bila dibandingkan dengan dengan jumlah tes yang besar.
  • 14. Pada lingkungan yang komplek, estimasi usaha set-up dan perawatan lingkungan, meliputi usaha-usaha sebagai berikut : 1. ‰Mendaftar fasilitas-fasilitas tes yang ada dan menilai kelayakannya. 2. ‰Mendefinisikan lingkungan yang digunakan sebagai dasar untuk serangkaian tes yang direncanakan. Tidak perlu memperhitungkan hal-hal minor, namun hal- hal yang membutuhkan waktu ekstra, seperti perawatan repositori test cases dan manajemen konfigurasi. 3. Menentukan berapa banyak variasi yang dibutuhkan dalam testing pada lingkungan yang digunakan sebagai dasar, dan mengkategorikannya apakah sebagai konfigurasi ulang yang minor atau sebagai pembuatan ulang yang mayor.
  • 15. Mengembangkan suatu daftar detil dari tahapan atau aktifitas kerja yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan merawat lingkungan ini. Mengestimasi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tiap aktifitas kerja. Dan menetapkan batasan waktu strategis yang dibutuhkan untuk menunggu pengadaan komponen yang dibutuhkan dari vendor, serta waktu yang dibutuhkan untuk debugging, perbaikan dan testing lingkungan tes.
  • 16. ❖ Faktor kunci yang digunakan untuk estimasi adalah: 1. Jumlah defects/bugs yang diperbaiki. 2. Waktu perbaikan untuk tiap defect/bug A. Jumlah defects/ bugs yang diperbaiki Data praktis industri yang dapat digunakan sebagai acuan awal estimasi jumlah defects/bugs bila ditinjau berdasarkan bahasa pemrograman dan fase dimana testing dilakukan, adalah sebagai berikut: a. ‰5 sampai 8 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru, sebelum unit test, dengan bahasa pemrograman generasi ketiga, seperti C atau cobol). b. ‰10 sampai 15 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru, sebelum unit test, dengan bahasa assembly). c. ‰1,5 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru dengan bahasa generasi ke-3, sebelum integration dan system test). Debugging dan Perbaikan
  • 17. d. 2 sampai 3 defects/bugs per 100 LOC dari daerah bermasalah (untuk modifikasi dengan bahasa generasi ke-3, kode terstruktur dengan baik, sebelum unit test). e. ‰10 sampai 15 defects/bugs per 100 LOC dari daerah bermasalah (untuk modifikasi dengan bahasa generasi ke-3, kode tidak terstruktur dengan baik, sebelum unit test). f. ‰4 sampai 6 defects/bugs per 1000 LOC (untuk kode baru dengan bahasa generasi ke-3, diserahkan ke klien) untuk aplikasi in-house MIS. g. ‰2 sampai 3 defects/bugs per 100 LOC (untuk kode baru dengan bahasa generasi ke-3, diserahkan ke klien) untuk paket produk dari vendor software.
  • 18. ❖ Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Memperbaiki Defect/ Bug Menurut Jack Adams dari IBM, waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki defects/bugs meningkat seiring dengan jumlah defects/bugs yang ditemukan. Adams memberikan waktu rata-rata untuk perbaikan defect/bug, sebagai berikut: Jumlah defects sedikit, Jumlah defects sampai 10 defects, dan dalam suatu lingkungan debugging dan perbaikan langsung, waktu perbaikan per defect berdasarkan pada tingkat kesulitan:
  • 19.
  • 20. Jumlah defects banyak Jumlah defects 100 defects atau lebih, dan dalam suatu lingkungan debugging dan perbaikan yang lebih komplek, waktu perbaikan per defect berdasarkan pada tingkat kesulitan: