The copyright is mine ! Don't ever try to download it then upload it again by your account ! But if you download it for your school works, go for it :)
Asal Usul Kerajaan Banjar Kemunculan Kerajaan Banjar tidak lepas dari melemahnya pengaruh Negara Daha sebagai kerajaan yang berkuasa saat itu. Tepatnya pada saat Raden Sukarama memerintah Negara Daha, menjelang akhir kekuasaannya dia mewasiatkan tahta kekuasaan Negara Daha kepada cucunya yang bernama Raden Samudera. Akan tetapi, wasiat tersebut ditentang oleh ketiga anak Raden Sukarama yaitu Mangkubumi, Tumenggung dan Bagulung. Setelah Raden Sukarama wafat, Pangeran Tumenggung merebut kekuasaaan dari pewaris yang sah yaitu Raden samudera dan merebut tahta kekuasaan Negara Daha. Berkat pertolongan Arya Taranggana, mangkubumi kerajaan Daha, Raden Samudera berhasil lolos ke hilir sungai Barito, kemudian ia dijemput oleh Patih Masih (Kepala Kampung Banjarmasih) dan dijadikan raja Banjarmasih sebagai upaya melepaskan diri dari Kerajaan Negara Daha dengan mendirikan bandar perdagangan sendiri dan tidak mau lagi membayar upeti.
Setelah menjadi Raja di Banjarmasih, Raden Samudera dianjurkan oleh Patih Masih untuk meminta bantuan Kerajaan Demak. Permintaan bantuan dari Raden Samudera diterima oleh Sultan Demak, dengan syarat Raden Samudera beserta pengikutnya harus memeluk agama Islam. Syarat tersebut disanggupi Raden Samudera dan Sultan Demak mengirimkan kontingennya yang dipimpin oleh Khatib Dayan. Setibanya di Banjarmasih, kontingen Demak bergabung dengan pasukan dari Banjarmasih untuk melakukan penyerangan ke Negara Daha di hulu sungai Barito. Setibanya di daerah yang bernama Sanghiang Gantung, pasukan Bandarmasih dan Kontingen Demak bertemu dengan Pasukan Negara daha dan pertempuran pun terjadi. Pertempuran ini berakhir dengan suatu mufakat yang isinya adalah duel antara Raden samudera dengan Pangeran Tumenggung. Dalam duel itu, Raden Samudera tampil sebagai pemenang dan pertempuran pun berakhir dengan kemenangan banjarmasin.
The copyright is mine ! Don't ever try to download it then upload it again by your account ! But if you download it for your school works, go for it :)
Asal Usul Kerajaan Banjar Kemunculan Kerajaan Banjar tidak lepas dari melemahnya pengaruh Negara Daha sebagai kerajaan yang berkuasa saat itu. Tepatnya pada saat Raden Sukarama memerintah Negara Daha, menjelang akhir kekuasaannya dia mewasiatkan tahta kekuasaan Negara Daha kepada cucunya yang bernama Raden Samudera. Akan tetapi, wasiat tersebut ditentang oleh ketiga anak Raden Sukarama yaitu Mangkubumi, Tumenggung dan Bagulung. Setelah Raden Sukarama wafat, Pangeran Tumenggung merebut kekuasaaan dari pewaris yang sah yaitu Raden samudera dan merebut tahta kekuasaan Negara Daha. Berkat pertolongan Arya Taranggana, mangkubumi kerajaan Daha, Raden Samudera berhasil lolos ke hilir sungai Barito, kemudian ia dijemput oleh Patih Masih (Kepala Kampung Banjarmasih) dan dijadikan raja Banjarmasih sebagai upaya melepaskan diri dari Kerajaan Negara Daha dengan mendirikan bandar perdagangan sendiri dan tidak mau lagi membayar upeti.
Setelah menjadi Raja di Banjarmasih, Raden Samudera dianjurkan oleh Patih Masih untuk meminta bantuan Kerajaan Demak. Permintaan bantuan dari Raden Samudera diterima oleh Sultan Demak, dengan syarat Raden Samudera beserta pengikutnya harus memeluk agama Islam. Syarat tersebut disanggupi Raden Samudera dan Sultan Demak mengirimkan kontingennya yang dipimpin oleh Khatib Dayan. Setibanya di Banjarmasih, kontingen Demak bergabung dengan pasukan dari Banjarmasih untuk melakukan penyerangan ke Negara Daha di hulu sungai Barito. Setibanya di daerah yang bernama Sanghiang Gantung, pasukan Bandarmasih dan Kontingen Demak bertemu dengan Pasukan Negara daha dan pertempuran pun terjadi. Pertempuran ini berakhir dengan suatu mufakat yang isinya adalah duel antara Raden samudera dengan Pangeran Tumenggung. Dalam duel itu, Raden Samudera tampil sebagai pemenang dan pertempuran pun berakhir dengan kemenangan banjarmasin.
Presentasi ini memaparkan sejarah perkembangan demokrasi dan pemerintahan di Indonesia pada periode 1949 - 1959. Presentasi ini memaparkan tentang demokrasi parlementer berlangsung di Indonesia. Disajikan pula kelebihan dan kekurangan dari demokrasi parlementer.
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan BanjarRahma Kahar
Perang Bali adalah perang antara kerajaan-kerajaan yang ada di pulau Bali dengan bangsa kolonial Belanda. Perang ini terjadi karena kerajaan-kerajaan tersebut tidak ingin dikuasai oleh bangsa asing.
1.Sebab umum.
- Belanda hendak memaksakan kehendaknya untuk menghapuskan hak-hak kekuasan kerajaan-kerajaan di Bali atas daerahnya.
- Raja-raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan pemerintah Hindia Belanda dan mengizinkan pengibaran bendera Belanda di wilayah kerajaannya.
- Adat agama sute yang dianggap Belanda tidak berprikemanusiaan akan dihapus oleh Belanda.
2.Sebab khusus.
Belanda menolak hak Raja Buleleng yaitu hak Tawan karang yang menyatakan kapal asing yang terdampar di pantai kerajaan tersebut akan dirampas kapal beserta isinya.
3.Strategi Perang.
Pemerintah kolonial Hindia Belanda mengirimkan ekspedisi pasukannya ke Bali untuk membuat raja-raja Bali takluk. Ekspedisi pertama tidak berhasil kemudian Belanda mengirimkan pasukannya yang lebih besar lagi. Karena kalahnya jumlah dan teknologi senjata, rakyat Bali hanya tinggal bertahan di Benteng-benteng pertahanan sambil sedikit-sedikit menyerang dan juga dengan menjalankan perang Puputan. Yaitu perang suci sampai tetes darah penghabisan.
4.Tokoh-tokoh.
a. Dari rakyat Bali.
I Gusti ktut Jelantik dan Raja Buleleng.
b. Dari kolonial Belanda.
Jenderal Micheles.
5.MedanPerang.
Medan perang hampir seluruh pulau Bali yang meliputi Klungkung, Buleleng, karang Asem, gianyar, dll.
6. Akhir perang.
Jatuhnya Buleleng ke tangan Belanda, mempengaruhi raja-raja lain untuk bersikap lunak terhadap Belanda. Akibatnya sebagian besar kerajaan di Bali dapat ditaklukan Belanda pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1906 Belanda menyerang Bali selatan yang di sana mendapatkan perlawanan yang sengit yang diikuti dengan perang Puputan. Baru pada tahun 1909 seluruh Bali dapat di kuasai oleh Belanda.
7. Akibat-akibat perang.
1. Bidang politik.
- Dikuasainya seluruh pulau Bali oleh Belanda.
- Berkurangnya kekuasaan raja pada kerajaannya bahkan raja dapat dikatakan menjadi bawahan Belanda.
2. Bidang ekonomi.
- Dikuasainya monopoli perdagangan di Bali karena Bali
Setelah merdeka Indonesia tidak langsung menjadi negara yang aman dan tentram. Berbagai konflik internal negara silih berganti bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Tak jarang konflik-konflik itu mengancam intregasi negara Indonesia. Salah satu ancaman disintegrasi yang dihadapi pemerintah saat itu adalah Pemberontakan Separatis Republik Maluku Selatan.
Presentasi ini memaparkan sejarah perkembangan demokrasi dan pemerintahan di Indonesia pada periode 1949 - 1959. Presentasi ini memaparkan tentang demokrasi parlementer berlangsung di Indonesia. Disajikan pula kelebihan dan kekurangan dari demokrasi parlementer.
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan BanjarRahma Kahar
Perang Bali adalah perang antara kerajaan-kerajaan yang ada di pulau Bali dengan bangsa kolonial Belanda. Perang ini terjadi karena kerajaan-kerajaan tersebut tidak ingin dikuasai oleh bangsa asing.
1.Sebab umum.
- Belanda hendak memaksakan kehendaknya untuk menghapuskan hak-hak kekuasan kerajaan-kerajaan di Bali atas daerahnya.
- Raja-raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan pemerintah Hindia Belanda dan mengizinkan pengibaran bendera Belanda di wilayah kerajaannya.
- Adat agama sute yang dianggap Belanda tidak berprikemanusiaan akan dihapus oleh Belanda.
2.Sebab khusus.
Belanda menolak hak Raja Buleleng yaitu hak Tawan karang yang menyatakan kapal asing yang terdampar di pantai kerajaan tersebut akan dirampas kapal beserta isinya.
3.Strategi Perang.
Pemerintah kolonial Hindia Belanda mengirimkan ekspedisi pasukannya ke Bali untuk membuat raja-raja Bali takluk. Ekspedisi pertama tidak berhasil kemudian Belanda mengirimkan pasukannya yang lebih besar lagi. Karena kalahnya jumlah dan teknologi senjata, rakyat Bali hanya tinggal bertahan di Benteng-benteng pertahanan sambil sedikit-sedikit menyerang dan juga dengan menjalankan perang Puputan. Yaitu perang suci sampai tetes darah penghabisan.
4.Tokoh-tokoh.
a. Dari rakyat Bali.
I Gusti ktut Jelantik dan Raja Buleleng.
b. Dari kolonial Belanda.
Jenderal Micheles.
5.MedanPerang.
Medan perang hampir seluruh pulau Bali yang meliputi Klungkung, Buleleng, karang Asem, gianyar, dll.
6. Akhir perang.
Jatuhnya Buleleng ke tangan Belanda, mempengaruhi raja-raja lain untuk bersikap lunak terhadap Belanda. Akibatnya sebagian besar kerajaan di Bali dapat ditaklukan Belanda pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1906 Belanda menyerang Bali selatan yang di sana mendapatkan perlawanan yang sengit yang diikuti dengan perang Puputan. Baru pada tahun 1909 seluruh Bali dapat di kuasai oleh Belanda.
7. Akibat-akibat perang.
1. Bidang politik.
- Dikuasainya seluruh pulau Bali oleh Belanda.
- Berkurangnya kekuasaan raja pada kerajaannya bahkan raja dapat dikatakan menjadi bawahan Belanda.
2. Bidang ekonomi.
- Dikuasainya monopoli perdagangan di Bali karena Bali
Setelah merdeka Indonesia tidak langsung menjadi negara yang aman dan tentram. Berbagai konflik internal negara silih berganti bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Tak jarang konflik-konflik itu mengancam intregasi negara Indonesia. Salah satu ancaman disintegrasi yang dihadapi pemerintah saat itu adalah Pemberontakan Separatis Republik Maluku Selatan.
Sejarah perlawanan rakyat Bali terhadap Belanda. Presentasi ini dibuat untuk memenuhi tugas sejarah kelompok 1 kelas XI MIPA 6 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah
Rai Terhadap Belanda
Profil I Gusti
Ngurah Rai
Puputan
Margarana
Perlawanan
I Gusti
Ngurah Rai
Akhir
Perlawanan I
Gusti
Ngurah Rai
3. Sekilas Tentang I Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai
Nama Lahir I Gusti Ngurah Rai
Lahir 30 Januari 1917,Desa
Carangsari,Kabupaten Badung,Bali
Meninggal 20 November 1946,Tabanan,Bali
Pangkat Kolonel Letnan
Perang Pertempuran Margarana
4. PUPUTAN MARGARANA
Menurut Sejarah,ada sebuah perang
puputan Margarana yang berpusat di Desa
Adeng,Kecamatan Marga,Tabanan,Bali.
Tokoh perang ini adalah Letnan Kolonel I
Gusti Ngurah Rai.
Puputan Margarana adalah Pertempuran
sampai titik darah terakhir yang
berlangsung di daerah Tabanan Bali
5. Perlawanan I Gusti Ngurah Rai
terhadap Belanda
• Alur puputan margarana bermula dari perintah I Gusti
Ngurah Rai kepada pasukan Ciung Wanara untuk melucuti
senjata polisi Nica yang menduduki Kota
Tabanan.Panglima tentara Belanda dibali, Overste Ter
Meulen sering kuwalahan melawan taktik gerilya yg
dipimpin oleh letnan colonel I Gusti Ngurah Rai.
• Pada Tanggal 18 November 1946 I Gusti Ngurah Rai
bersama pasukannya ciung wanara berhasil memperoleh
kemenangan dalam penyerbuan ke tangsi NICA dengan
cara merampas semua senjata yang ada digudang senjata.
6. Perlawanan I Gusti Ngurah
Rai terhadap Belanda
• Pada tanggal 20 november 1946,tiba-tiba I Gusti Ngurah
dan pasukannya di dicegat oleh serdadu Belanda di Desa
Marga. Pasukan ciung wanara saat itu tidak terburu-buru
menyerang serdadu Belanda, mereka fokus pada
pertahanannya dan menunggu komando dari ngurah rai
untuk membalas serangan.
• Begitu tembakan tanda menyerang diletuskan, puluhan
pemuda menyeruak dari ladang jagung dan membalas
sergapan tentara NICA. Dengan bersenjatakan senapan
rampasan,Ciung Wanara tanpa takut melawan Belanda yg
akhirnya bisa memukul balik Belanda
7. Akhir Perlawanan I Gusti Ngurah
Rai
• Namun ternyata pertempuran tadi belum
selsai,kali ini NICA menyerang pasukan
Ngurah Rai dengan bom dari pesawat
udara. Hamparan sawah dan ladang yang
subur kini menjadi ladang yang penuh asap
dan darah,para pasukan Ciung Wanara dan
I Gusti Ngurah Rai meninggal. Dan perang
itu akhirnya usai dengan meninggalnya
seorang Kusuman bangsa yang benama I
Gusti Ngurah Rai.
8. Taktik Perlawanan I Gusti Ngurah
Rai Terhadap Belanda
Profil I Gusti
Ngurah Rai
Puputan
Margarana
Perlawanan
I Gusti
Ngurah Rai
Akhir
Perlawanan I
Gusti
Ngurah Rai